• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.2 Saran

Berbagai upaya atau perubahan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki penelitian ini.Misalnya, bagi mendapatkan hasil yang tidak bias dan lebih akurat bisa dilakukan pemilihan lokasi penelitian di kawasan yang terpapar kepada faktor resiko untuk terkena infeksi cacing dan mempunyai jumlah populasi yang banyak, pemilihan sampel yang lebih terarah, dan kriteria inklusi dan eksklusi yang diperbanyak.

Sebagai saranan kepada masyarakat perlu dilakukan penyampaian edukasi yang lebih efektif supaya masyarakat akan lebih peka akan kejadian infeksi cacing dan

pemberian ubat anti – helmintik pada anak – anak agar kejadian infeksi cacing bias dikurangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Beaver, P.C., Jung, R.C. and Cupp, E.W. (Eds) 1984. Helminths and Helmintic Infections. In: Clininal Parasitology. 9th edition, pp 221 – 334. Lea & Febiger Philadelphi

Brown, W.H. 1975. Basic Clinal Parasitology 4th Edition. New York: Appleton Century Crofts.

Carneiro, F.F., Cifuentes, E., Maria, M., Pojo, T., Romieu, I. 2002.The Risk of Ascaris lumbricoides Infection In Children As An Environmental Health Indicator to Guide Preventive Activities in Caparaó and Alto Caparaó, Brazil. Bulletin of the World Health Organization. Available from:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/pmc2567625. [Accessed 10 March 2011]

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Progra m Nasional

Pemberantesan Ca cingan di Era Desentralisasi. Jakarta: Subdit Diare dan Penyakit Pencernaan.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Tabel Angka Kecukupan Gizi 2004 bagi orang Indonesia.

Available from:

http://gizi.depkes.go.id/download/AKG2004.pdf [Accessed on 10 October 2011] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Profil Kesehatan Indonesia. Available from:

http://www.depkes.go.id/ [Accessed 24 May 2011]

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Skrining Malnutrisi Pada Anak yang Dira wat di RumahSakit. Health Technology Assessement Indonesia. Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Utara. 2009. Tentang Gizi Buruk, Faktor-Faktor Terjadinya Gizi Buruk. Available from:

http://www.luwuutara.go.id/ [Accessed 5 May 2011]

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2006. Hasil Survei Kecacingan Provinsi Ja wa Tengah. Available from:

http://www.dinkesjatengprov.go.id/ [Accessed 25 May 2011]

Elmi, Sembiring T, Dewiyani B.S, Hamid E.D, Pasaribu S, Lubis C.P. 2004. Status Gizi Dan Infestasi Cacing Usus Pada Anak Sekolah Dasar, Fakultas Kedokteran Bagian Ilmu Kesehatan Anak Universitas Sumatera Utara.

Gandahusada, S., Ilahude, H.D., Pribadi, W. 1998. Parasitologi Kedokteran Edisi ke III. Jakarta: Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Ginting, S.A. 2003. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi dengan Kejadian Kecacingan pada Anak Sekolah Dasar di Desa Suka Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo Sumatera Utara. Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Available from:

http://www.repository.usu.ac.id/xmlui/handle/123456789/6195 [Accessed 7 May 2011]

Global Health-Division of Parasitic Disease and Malaria. 2010. Acariasis. Center for Control Diease. Available from:

http://www.cdc.gov./parasites/ascariasis. [Accessed 20 February]

Hotez, P. 2008. Hookworm and Poverty. Department of Microbiology, Immunology and Tropical Medicine.The George Washington University, Washington D.C, USA.

Ideham, B., Pusarawati, S. 2007. Helmintologi Kedokteran. Surabaya: Airlangga University Press.

Lestari, S. 2009. Status Gizi, Infeksi Kecacingan dan Prestasi Belajar serta Fa ktor Yang Berhubungan dengan Prestasi Belajar Pada Anak Sekolah Dasar Di Daerah Kumuh Perkotaan Kota Medan. Perpustakaan Universitas Indonesia. Available from:

http://www.lontar.ui.ac.id/ [Accessed 20 February 2011]

Maryanti. 2006. Hubungan Perilaku Pemakaian APD dan Kebersihan Diri dengan Kejadian Infeksi Cacing Tambang. Perpusatakaan Universitas Airlangga. Available from:

http://www.library@unair.ac.id [Accessed 7 May 2011]

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 424/MENKES/SK/VI/2006 Tentang Pedoman Pengendalian Cacing. Narendra, B.M. 2010. Pengukuran Antropometri pada Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak. Divisi Tumbuh Kembang Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Available from:

http://www.pediatrik.com/pkb/20060220-873im2-pkb.pdf [Accessed 5 May 2011]

Notoatmojo, S. 2002. Metodologi Penilaian Kesehatan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Parhatun, A. 2011. Hubungan Infeksi Soil Transmitted Helminth (STH) dengan Status Gizi Anak Usia 4 10 Tahun Penduduk Kampung Sri Rahayu Purwokerto Selatan. Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman. Available from:

http://bio.unsoed.ac.id/ [Accessed on 11 November 2011]

Sari, N.P. 2010.Hubungan Status Gizi dengan Tingkat Kecerdasan Intelektual (IQ) Pada Anak Usia Sekolah Dasar Ditinjau dari Status Sosial-Ekonomi Orang Tua Dan Tingkat Pendidikan Ibu. Fakultas Kedokteran Universitas Surakarta.

Available from:

http://www.digilib.uns.ac.id/upload/dokumen/174700501201108461.pdf. [Accessed 5 May 2011]

Sebastian, M., Santi, S. 2000. Control of Intestinal Helminths in School Children in Low-Napo, Ecuador: impact of a two year chemotherapy program, Revista da Socredade Brasileira deMedicine Tropical. Jan-Feb:33(1): 69-73.

Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Weller, F.P., Nutman, B.T. 2008. Intestinal Nematodes. In: Fauci, S.A., Kasper, L.D., Longo, L.D., Loscalzo, J., Jameson, L.J., Hauser, L.S.,

Braunwald, E. Harrison’s Principles Of Internal Medicine 17th

Edition Volume I. United State of America. McGraw Hill. Page: 1329-1323.

World Health Organization. 2011. Intestinal Worms, Soil Transmitted Helminths Available from:

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Amar Hazwan B Zainal Ariffin Tempat/Tanggal Lahir : 17 September 1989 / Malaysia

Agama : Islam

Alamat : Malaysia

Riwayat Pendidikan: 1. Sekolah Kebangsaan Rawang 2. Sekolah Menengah Sains Seremban 3. ACMS Pulau Pinang

Riwayat Pelatihan: 1. Peserta Penyambutan Mahasiswa Baru 2008 FK USU, Medan

2. Peserta Minggu Suai Kenal Pelajar Malaysia 2008 Riwayat Organisasi: 1. Ahli Persatuan Kebangsaan Pelajar-Pelajar Malaysia se-

Indonesia (PKPMI)

Lampiran 2: Surat Pertanyaan Persetujuan Mengikuti Penelitian Kepada Yth:

Bapak / Ibu,

Orang tua / penjaga siswa-siswi, SD Negeri No.101837 Suka Makmur,

Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang. Dengan hormat:

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Amar Hazwan B Zainal Ariffin Nim : 080100324

Alamat : Jl dr Sufian, No 34 Medan

Adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara akan melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Infeksi Ascaris lumbricoides dengan Status Gizi Pada Siswa-Siswi SD Negeri No.101837 Suka Makmur Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan infeksi Asca ris lumbricoides dengan status gizi. Untuk keperluan tersebut, saya memohon kesedian anak Bapak / Ibu untuk menjadi partisipan dalam penelitian ini dengan memberikan kerjasama dalam pengambilan spesimen tinja dan pengukuran tinggi dan berat badan.

Identitas pribadi anak Bapak / Ibu sebagai partisipan akan dirahsiakan dan semua informasi yang Bapak / Ibu berikan hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian sahaja. Jika Bapak / Ibu bersedia untuk membenarkan anak Bapak / Ibu berpartisipasi, silahkan menandatangani persetujuan sebagai bukti kesukarelaan. Atas perhatian dan kesedian Bapak / Ibu berpartisipasi dalam penelitian ini, saya mengucapkan terima kasih.

Medan, 2010

Lampiran 3: Informed Consent

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bersedia untuk membenarkan anak saya menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh Amar Hazwan B Zainal Ariffin dengan NIM 080100324, berjudul “Hubungan Infeksi Asca ris lumbricoides dengan Status Gizi pada Siswa-Siswi SD Negeri No.101837 Suka Makmur, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011”.

Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan berakibat buruk terhadap saya dan anak saya. Kerahsiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga oleh peneliti dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian.

Medan, 2011

Responden

Lampiran 4: Kurva Berat dan Tinggi Badan Terhadap Umur (Laki-Laki) NCHS-CDC 2000

Lampiran 5: Kurva Berat dan Tinggi Badan Terhadap Umur (Perempuan) NCHS-CDC 2000

Lampiran 6: Hasil data SPSS

Frekuensi variabel – variabel

INFEKSI ASCARIS

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid POSITIF 49 76.6 76.6 76.6 NEGATIF 15 23.4 23.4 100.0 Total 64 100.0 100.0 DERAJAT INFEKSI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid NEGATIF 15 23.4 23.4 23.4 RINGAN 41 64.1 64.1 87.5 SEDANG 7 10.9 10.9 98.4 BERAT 1 1.6 1.6 100.0 Total 64 100.0 100.0 STATUS GIZI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid BAIK 54 84.4 84.4 84.4

BURUK 10 15.6 15.6 100.0

INFEKSI ASCARIS * STATUS GIZI Crosstabulation

STATUS GIZI

Total BAIK BURUK

INFEKSI ASCARIS POSITIF Count 40 9 49

% within STATUS GIZI 74.1% 90.0% 76.6%

NEGATIF Count 14 1 15

% within STATUS GIZI 25.9% 10.0% 23.4%

Total Count 54 10 64

% within STATUS GIZI 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 1.193a 1 .275 Continuity Correctionb .470 1 .493 Likelihood Ratio 1.389 1 .239

Fisher's Exact Test .429 .258

Linear-by-Linear Association

1.174 1 .279

N of Valid Cases 64

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.34. b. Computed only for a 2x2 table

DERAJAT INFEKSI * STATUS GIZI Crosstabulation

STATUS GIZI

Total BAIK BURUK

DERAJAT INFEKSI NEGATIF Count 14 1 15

% within STATUS GIZI 25.9% 10.0% 23.4%

RINGAN Count 34 7 41

% within STATUS GIZI 63.0% 70.0% 64.1%

SEDANG Count 5 2 7

% within STATUS GIZI 9.3% 20.0% 10.9%

BERAT Count 1 0 1

% within STATUS GIZI 1.9% .0% 1.6%

Total Count 54 10 64

% within STATUS GIZI 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 2.053a 3 .561

Likelihood Ratio 2.274 3 .518

Linear-by-Linear Association 1.102 1 .294

N of Valid Cases 64

Dokumen terkait