BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Ada beberapa saran yang peneliti berikan berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian berkaitan pelaksanaan sistem among di Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo Beberapa saran yang dimaksud adalah sebagai berikut.
112 1. Bagi Kepala Sekolah
a. Meningkatkan pembinaan terhadap guru-guru agar selalu menerapkan sistem among terutama asah, asih dan asuh kepada seluruh warga sekolah guna menjaga keharmonisan yang sudah terjalin baik dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.
b. Untuk lebih ditingkatkan pemantauan proses pelaksanaan sistem among yang sudah ditetapkan.
2. Bagi Guru
a. Selalu berusaha mempertahankan dan meningkatkan keteladanan sikap luhur kepada para siswa.
b. Selalu berusaha meningkatkan pelaksanaan sistem among terutama asah, asih dan asuh dalam kehidupan di sekolah.
c. Selalu membudayakan siswa untuk bersikap kekeluargaan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.
3. Bagi Siswa
a. Saling mengingatkan antar siswa untuk tetap mematuhi peraturan di sekolah.
b. Untuk lebih diasah potensi diri yang dimiliki melalui kegiatan ekstrakurikuler
113
DAFTAR PUSTAKA
Bartolomeus Samho. (2013). Visi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara Tantangan dan Relevansi. Yogyakarta: Kanisius.
Bartolomeus Samho dan Oscar Yasunari. (2010). Konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Tantangan-tantangan Implementasinya di Indonesia Dewasa Ini. Bandung: LPPM Universitas Katolik Parahyangan.
Burhan H. M. Bungin. (2006). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Deny Irawan. (2015). Dijewer Guru, Kuping Siswa SD di Tangerang Ini Terpaksa Dijahit. Diambil pada tanggal 15 Maret 2015, dari http://metro.sindonews. com/read/974752/170/dijewer-guru-kuping-siswa-sd-di-tangerang-ini-terp aksa-dijahit-1425997527.
Dedy Mulyana. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. Djam’an Satori dan Aan Komariah. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Alfabeta.
Didi Purwadi. (2011). Beginilah Kronologis Alif Dipaksa Beri Contekan. Diambil pada tanggal 15 Maret 2015, dari http://www.republika.co.id/berita/ nasional/umum/11/06/16/lmvid7-beginilah-kronologis-alif-dipaksa-beri-co ntekan.
Dita. (2010). Pendidikan Yang Berfalsafah. Diambil pada tanggal 24 Januari 2015, dari http://dikpora.jogjaprov.go.id/dinas_v4/index.php?view=v_berit a&id_sub=2160.
Fatah Arifudin. (2013). Konsep Pendidikan yang Memerdekakan Siswa Menurut Ki Hajar Dewantara. Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Fudyartanta. (1986). Tamansiswa dan Pendidikan Non Formal. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa.
Fudyartanta. (1998). Mengenal Tamansiswa Seri I Sejarah dan Pendidikan Sistem Among Edisi Kedua. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa. Gatot Lakono. (2002). Pendidikan yang Memerdekakan Siswa. Yogyakarta: RB
114
H. A. R Tilaar & Riant Nugroho. (2008). Kebijakan Pendidikan, Pengantar Untuk Memahami Kebijakan Pendidikan dan Kebijakan Pendidikan Sebagai Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
H. Fuad Ihsan. (1987). Dasar-dasar Kependidikan. Bandung: Rineka Cipta.
Hindra Liauw. (2014). Anak-anak Belum Terlindungi dari Kejahatan Seksual. Diambil pada tanggal 15 Maret 2015, dari http://megapolitan.kompas.com/ read/2014/12/26/20464941/Anak.anak.Belum.Terlindungi.dari.Kejahatan. Seksual.
I. Djumhur dan H. Danasaputra. (1976). Sejarah Pendidikan. Bandung: Pustaka Ilmu.
Ibu Pawiyatan Tamansiswa dan Team Sistematisasi Ajaran Hidup Tamansiswa. (1979). Pedoman Umum Pelaksanaan Sistem Among dalam Pengajaran. Yogyakarta: Brosur Khusus Edisi ke-1.
J. Sumardianta. (2013). Pudarnya Kultur Asah-Asih-Asuh. Jakarta: Salihara.
Josephus Ignatius Gerardus Maria Drost. (1999). Proses Pembelajaran sebagai Proses Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Ki Hadjar Dewantara. (1962). Karya Ki Hadjar Dewantara Bagian Pertama: Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa.
. (2001). Karya Ki Hadjar Dewantara Bagian Pertama: Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa.
Ki Iman Sudiyat. (1987). Pamong yang Berwatak Satriya Pinandhita dan Pandhita Sinatriya & Belajar Menjadi Siswa Ki Hajar Dewantara. Yogyakarta: Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.
. (1989). Ki Hadjar Dewantara dalam Pandangan Para Cantrik dan Mentriknya. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa.
Ki Muchammad Said Reksohadiprodjo. (1989). Masalah-masalah Pendidikan Nasional. Jakarta: CV. Haji Masagung.
Ki Soeratman. (1982). 60 Tahun Tamansiswa. Yogyakarta: Percetakan Tamansiswa Yogyakarta.
Ki Suratman. (1983). Pola Pendidikan Tamansiswa. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa.
115
. (1990). Kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara dan Penerapan Sistem Among. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa.
. (1991). Sistem Among. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa. Lexy J. Moleong. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Lia Zulfa Fauziah. (2013). Proses Implementasi Kebijakan Sistem Among di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Majelis Luhur Tamansiswa. (2011). Peraturan Besar dan Piagam Persatuan Tamansiswa, Keputusan Kongres XX Persatuan Tamansiswa Tahun 2011. Yogyakarta: Majelis Luhur Tamansiswa.
M. Ngalim Purwanto. (2011). Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mochammad Tauchid. (2004). Perjuangan dan Ajaran Hidup Ki Hadjar Dewantara. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa.
Moesman Wiryosentono. (1985). Keagamaan dan Pendidikan Tamansiswa. Yogyakarta: Majelis Luhur Tamansiswa.
Moesman Wiryosentono. (1989). Ki Hadjar Dewantara dalam Pandangan Para Cantrik dan Mentriknya. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa.
. (1990). Jiwa Hidup Merdeka. Yogyakarta: Majelis Luhur Tamansiswa. Nana Syaodih Sukmadinata. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
116
. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Wina Sanjaya. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Wuryadi. (2009). Re-aplikasi Pendidikan Berbasis Kebudayaan. Yogyakarta: Pendapa Tamansiswa.
117
118
Lampiran 1. Pedoman observasi berkaitan dengan pelaksanaan sistem among di Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo
No. Aspek yang diamati Indikator Deskripsi
1. Lokasi dan keadaan sekitar Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo
Letak Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo Bangunan Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo
Lingkungan sekitar Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo
2. Kondisi dan
kelengkapan fasilitas di Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo
Keadaan sarana dan prasarana Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo
Kondisi gedung Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo
Kondisi ruangan Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo
Kelengkapan buku Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo
3. Kegiatan pelaksanaan sistem among di
Proses pelaksanaan sistem among di Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo
119 Sekolah Dasar Negeri
Timbulharjo
Prasyarat agar Sistem Among dapat dilaksanaan dengan baik
Sikap dan perilaku warga sekolah dalam menyikapi pelaksanaan sistem among di Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo Faktor pendukung pelaksanaan sistem among di Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo
Faktor penghambat pelaksanaan sistem among di Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo
Strategi dalam memanfaatkan faktor pendukung dan mengurangi faktor penghambat pelaksanaan Sistem Among di Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo Pengawasan sistem among di Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo
120 4. Interaksi warga sekolah
Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo
Interaksi antara siswa dengan Kepala Sekolah
Interaksi antara siswa dengan guru dan karyawan sekolah
Interaksi antara siswa dengan siswa Interaksi antara guru dan karyawan sekolah dengan Kepala Sekolah
121
Lampiran 2. Pedoman wawancara kepala sekolah berkaitan dengan pelaksanaan