• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.2 Saran

Penelitian ini hanya membahas mengenai isi dan jenis tindak tutur dalam lirik lagu “Demokrasi Nasi”, “Semar Mendem”, dan “Kisah Sapi Malam/Kisah PSK” karya Iwan Fals. Masih ada beberapa hal yang menarik untuk dikaji dari tiga lagu tersebut, misalnya gaya bahasa, bentuk wacana, dan sebagainya. Selain ketiga lagu tersebut, masih banyak pula lagu-lagu versi konser Iwan Fals yang menarik untuk dikaji karena mengkritik pemerintahan Orde Baru, seperti “Siti Sang Bidadari”, “Anisa”, “Biarkan Indonesia Tanpa Koran”, dan lain-lain.

Peneliti menyadari permasalahan yang dibahas masih memiliki kekurangan karena keterbatasan waktu, sulitnya menemukan data pendukung konteks lagu, dan pengetahuan peneliti terhadap lirik lagu tersebut. Oleh karena

itu, peneliti berharap bahwa penelitian mengenai hal-hal yang dikritik dan tindak tutur mengkritik dalam tiga lagu tersebut dapat dilanjutkan karena penelitian mengenai tindak tutur dalam lirik lagu masih jarang dilakukan.

Selain itu, menarik pula untuk meneliti ketiga lagu tersebut menggunakan analisis wacana kritis. Oleh karena itu, diharapkan bahwa ada peneliti yang mau menggunakan analisis wacana kritis terhadap lirik lagu Iwan Fals yang tidak boleh beredar atau versi konser karena penelitian terhadap lirik lagu menggunakan analisis wacana kritis masih jarang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Aisah, Siti. 2010. “Metafora dalam Lagu Iwan Fals yang Bertemakan Kritik Sosial”. Tesis di Program Studi Linguistik, Universitas Indonesia, Depok.

Austin, J.L. 1962. How to Do Things with Words. London: Oxford University Press.

Anonim. 2013. “Pengertian Musik Menurut Ahli”. www.kajianteori.com /2013/02/pengertian-musik-definisi-musik.html

diunduh pada Sabtu, 21 Mei 2016, pukul 13.26 WIB.

Anonim. “6 Oktober 1970: Luka Pertama dalam Hubungan Mahasiswa -Tentara” http://s-kisah.blogspot.co.id/2011/10/6-oktober-1970-luka-pertama-dalam.html diunduh pada Rabu, 3 Mei 2017 pukul 13.17 WIB.

Anonim. iwanfalsmania.blogspot.co.id diunduh pada Sabtu, 21 Maret 2016 pukul 19.21 WIB.

Anonim. “Perkembangan Harga, Jumlah UangBeredar, Perkreditan Bank dan Lembaga-Lembaga Keuangan”. www.bappenas.go.id/ index.php/download_file/view/9885/1802 diunduh pada Rabu, 3 Mei 2017 pukul 11.46 WIB.

Anonim. “Peristiwa Tertembaknya Rene Louis Coenraad 6 Oktober 1970”. http://s-kisah.blogspot.co.id/2011/10/peristiwa-tertembak nya-rene-louis.html diunduh pada Rabu, 3 Mei 2017 pukul 13.17 WIB.

Anonim. 2017. “Rene Louis Conrad”. https://id.wikipedia.org/wiki/Rene _Louis_Conrad diunduh pada Rabu, 3 Mei 2017 pukul 11.23 WIB. Anonim. “Status Quo, Klarifikasi, Kondusif, Modus Operandi, Dan

Provokator”. badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/petunjuk _praktis/608 diunduh pada minggu, 19 Maret 2017 pukul 20.42 WIB.

Anonim. “Virgiawan Listanto”. https://id.wikipedia.org/wiki/Iwan_Fals diunduh pada kamis, 12 Mei 2016 pukul 18.27 WIB.

Baryadi, I. Praptomo. 2002. Dasar-dasar Analisis Wacana dalam Ilmu Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli.

Baryadi, I. Praptomo. 2015. Teori-Teori Linguistik Pascastruktural Memasuki Abad Ke-21. Yogyakarta: PT Kanisius.

Chaer, Abdul. 1984. Kamus Idiom Bahasa Indonesia. Ende-Flores: Nusa Indah.

Kesuma, Tri Mastoyo Jati. 2007. Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibooks.

Leech, Geoffrey. 1983. Principles of Pragmatics. USA: Longman Group Limited.

Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Diterjemahkan oleh Oka, M.D.D. Jakarta: Universitas Indonesia.

Mahrofah. 2012. “Unsur Kesastraan Lirik Lagu-lagu dalam Album Manusia Setengah Dewa karya Iwan Fals”. Skripsi di program Studi Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Jember, Jember.

Nugraha, Stefanus Kendra. 2015. “Hal-hal yang Dikritik dan Tindak Tutur Mengkritik dalam 16 Lagu Grup Musik “SLANK”. Skripsi di program Studi Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Puspitasari, Widia Santi. 2010. “Kritik Sosial dalam Lirik Lagu (Studi Semiotik tentang Pemaknaan Lirik Lagu “Besar dan Kecil” karya Iwan Fals)”. Skripsi di Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Surabaya.

Putrayasa, Ida Bagus. 2014. Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rachmawati, Previ Windi. 2014. “Konteks dan Inferensi Lirik Lagu Iwan Fals : Tinjauan Analisis Wacana”. Skripsi di Program Studi Sastra Indonesia, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Sembiring, Jusia. 2013. “Representasi Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia dalam Lirik Lagu Iwan Fals (Analisis Semiotika Lirik Lagu Iwan Fals yang Berjudul „Ujung Aspal Pondok Gede‟)”. Skripsi di Program Studi Ilmu Komunikasi Ekstensi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Soemanang, Muttaqin. 2013. ”Analisis Struktur Lagu “Puing” Karya Iwan Fals”. Skripsi di Program Studi Pendidikan Seni, Drama, tari, dan Musik, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Sudaryanto, 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sudaryanto, 2015. Metode dan Teknik Analisis Bahasa: Pengantar

Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Sugiyono, dkk. (eds.). 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi V (edisi daring). Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sutondo, Agus. 2015. “Ingat Jendral, Hari ini 42 tahun yang Lalu”. www.kompasiana.com/tamanaspirasitumaritis-agussutondo/ingat-jenderal-hari-ini-42-tahun-yang-lalu_5518215281331101699de7cf diunduh pada Rabu, 3 Mei 2017 pukul 13.16 WIB.

Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi Offset.

Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. 2011. Analisis Wacana Pragmatik: Kajian Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka. KarIn, Tim. 2012. “Seer, Lokalisasi PSK Di Pusat Karawang”.

www.karawanginfo.com/?p=9226 diunduh pada 1 Mei 2017 pukul 19.36 WIB.

LAMPIRAN

LIRIK LAGU DAN SUMBER DATA

(Data diambil dari iwanfalsmania.blogspot.co.id)

1. Demokrasi Nasi (1978)

Ada lagi sebuah perkara Tentang nyawa manusia Kisah ini memang sudah lama Tapi benar terjadi

Anak seorang menteri Membuat onar lagi Menembak sampai mati Kok nggak ada sangsi?

Tentu tak sesuai dengan undang-undang Di negeri ini yang katanya demokrasi Lain lagi dengan orang biasa

Bila mereka curiga Langsung masuk penjara Tanpa bukti nyata Mengapa?

Mengapa?

Undang-undang tampaknya sakit perut Tuan tolong panggilkan dokter ahli Untuk Indonesia yang sisa hidupnya Mungkin terkena wabah kolera

Undang-undang tampaknya sedang sakit Tuan tolong panggilkan dokter ahli Untuk Indonesia

2. Semar Mendem (1978)

Dengan langkah tegap berjalan Seorang pria gendut ubanan Kau menyusuri lorong pasar

Dikawal ratusan kamera para wartawan Untuk bahan obrolan buat isi koran Gemetar para pedagang

Waktu melihat Semar datang Mengoreksi harga makanan Mengoreksi harga makanan Langsung harga turun sekejap Karena takut Semar menindak Ibu pejabat yang ikut rombongan Wah kebetulan mumpung ada semar Harga barang turun dia sikat

Setelah Semar selesai Mengoreksi harga makanan Terpampang dalam surat kabar Dengan resmi dia umumkan

Harga sembilan bahan pokok tiada perubahan Ketika ku belanja di pasar

Kaget melihat harga barang Lalu kuhampiri seorang pedagang Dan kutanyakan

Berapa harga daging ? Berapa sayur mayur ? Berapa gula kopi ? Berapa bawang putih ? Berapa cabe merah ?

Mengapa semua harga naik edan edanan ? Tak cocok sama Semar waktu dia umumkan Baik adik akan saya tunjukkan

Kata para pedagang

Bila adik mau belanja lebih murah Pergi saja sana ke Semar ubanan Pergi saja sana ke Semar ubanan

3. Kisah Sapi Malam/Kisah PSK (1978)

Hei sapi malam siapa engkau ini? Pinggul digoyang punya kota Karawang Mata jelalatan cari cukong buncit bermata sipit

Kau tertawa genit tampak si om buncit Pakai Mercy biru bemo butut tak laku

Soal materi atau cuma hobi?

Bila pulang kandang hari sudah pagi Muka pucat pasi jalan sruduk kanan kiri Mirip orang mabuk terasi

Kau tertawa genit tampak si om buncit Pakai mercy biru bemo butut tak laku

Ayahmu nona seorang kyai Ibumu nona pun guru ngaji

Mengapa kau jalani hidup penuh dosa ini?

Soal materi atau cuma hobi

Bila pulang kandang hari sudah pagi Muka pucat pasi jalan sruduk kanan kiri Mirip orang mabuk terasi

Kerja lembur bilang pada bapak kyai Pergi pake Damri pulang diantar Mercy Mercy punya pak Kusnadi

BIOGRAFI

Beto Adhi Nugroho atau yang lebih akrab disapa Beto lahir di Pangkalpinang, 13 Januari 1995. Pria asal Bangka Belitung ini merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara. Ia memiliki hobi olahraga, bernyanyi, menulis, bermain game, dan mendengarkan musik. Pada tahun 2007, ia lulus dari SD ST. Theresia I. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan ke SMP ST. Theresia dan lulus pada tahun 2010. Setelah lulus SMP, ia melanjutkan sekolah ke SMA Santo Yosef dan dinyatakan lulus pada tahun 2013.

Setelah lulus SMA, ia memutuskan untuk kuliah di Universitas Sanata Dharma jurusan Sastra Indonesia. Selama menjadi mahasiswa, ia aktif dalam kegiatan Himpunan Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia (HMPS) dan Bengkel Sastra. Selain itu, ia juga aktif di UKF Basket sastra dan UKM Band SEXEN Sanata Dharma.

Nugroho, Beto Adhi. 2017. “Kritik dan Tindak Tutur Mengkritik dalam Tiga Lagu Iwan Fals Versi Konser”. Skripsi. Yogyakarta. Program Studi Sastra Indonesia. Fakultas Sastra. Universitas Sanata Dharma.

Penelitian yang berjudul “Kritik dan Tindak Tutur Mengkritik dalam Tiga Lagu Iwan Fals

Versi Konser” ini bertujuan untuk (a) menguraikan hal-hal apa saja yang dikritik Iwan Fals melalui

tiga lirik lagunya versi konser serta (b) mendeskripsikan bagaimana tindak tutur mengkritik yang diwujudkan Iwan Fals dalam tiga lirik lagunya versi konser. Data penelitian ini adalah tiga lagu Iwan Fals versi konser yang diciptakan tahun 1978, yakni “Demokrasi Nasi”, “Semar Mendem”, dan “Kisah Sapi Malam/Kisah PSK”. Ketiga lagu tersebut mengangkat tiga tema besar yaitu hukum, ekonomi, dan sosial. Berdasarkan hal itu, dalam satu lagu karya Iwan Fals dapat dijumpai berbagai macam muatan kritik. Oleh karena itu, pembahasan tentang hal-hal yang dikritik dilakukan berdasarkan setiap lagu.

Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode simak dan teknik catat. Metode simak dilakukan dengan cara mendengarkan, mengamati, dan menyimak langsung penggunaan bahasa lirik lagu sebagai bahan penelitian. Wujud penyimakan ketiga lirik lagu tersebut berupa kata, frasa, maupun kalimat yang bermuatan kritik. Selanjutnya, dengan teknik catat, peneliti mengklasifikasikan data berupa hal-hal yang dikritik dan berbagai macam perwujudan tindak tuturnya. Analisis data dilakukan dengan menggunakan dua sub-jenis metode padan, yaitu metode padan referensial dan metode padan pragmatis. Metode padan referensial digunakan untuk mendeskripsikan hal-hal yang dikritik pada setiap lagunya. Metode padan pragmatis berfungsi untuk menentukan perwujudan tindak tutur atas hal-hal yang sudah dikritik sebelumnya.

Hasil penelitian ini adalah hal-hal yang dikritik Iwan Fals masa Orde Baru, yaitu (a) ketidakadilan pelaksanaan hukum, (b) lemahnya penegakan hukum, (c) pencitraan pemerintah, (d) tekanan oleh pemerintah, (e) intimidasi oleh pemerintah, (f) penyalahgunaan kekuasaan, (g) mahalnya harga, (h) prostitusi, (i) kesenjangan ekonomi, dan (j) kebohongan. Tindak tutur dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu tindak tutur langsung literal, tindak tutur tidak langsung literal, tindak tutur langsung tidak literal, dan tindak tutur tidak langsung tidak literal.Selain itu, penelitian ini juga menemukan 8 (delapan) variasi tindak tutur langsung tidak literal, 5 (lima) variasi tindak tutur langsung literal, 3 (tiga) variasi tindak tutur tidak langsung tidak literal, dan 2 (dua) variasi tindak tutur tidak langsung literal.

Version Songs”. Thesis. Yogyakarta. Indonesian Letter Study Program. Faculty of Letter. Sanata Dharma University.

This research entitled “Critisism and Speech Act Critics on Three of Iwan Fals’ Concert

Version Songs” is aimed to (a) explain what have been criticized by Iwan Fals through his three songs

lyric concert version and (b) describe how speech act critics actualized by Iwan Fals in his three songs lyric concert version. Data of this research are three songs of Iwan Fals’ concert version which are composed in 1978, namely “Demokrasi Nasi”, “Semar Mendem”, and “Kisah Sapi Malam/Kisah PSK”. Those three songs adopt three major theme namely law, Economic and social. Based on those things, some kinds of critics can be found in one of Iwan Fals’ song. Therefore, the discussion of things that are criticized is done on each song.

Data gathering is done by simak method dan catat technique. Simak method is done by listening, observing and directly scrutinizing the language of song lyric as the research instrument. Words, phrase and sentence that are containing critics are scrutinized in those three songs. Next, by catat technique, the researcher clarifies the data with things that are criticized and some kinds of his speech act actualization. Data analysis is done by using two sub-kind padan methods, namely referential padan and pragmatic padan method. Referential padan method is used to describe things that are critized in each songs. Pragmatic padan method is used to determine the actualization of speech act on things that have been already criticized before.

The findings of the research are things that are critized by Iwan Fals in New Order time which are (a) the injustice of law implementation, (b) the weakness of law maintanance, (c) the image projection of government, (d) pressure by the government, (e) intimidation by the government, (f) the missused of authority, (g) the expensive price, (h) prostitution, (i) economic gap and (j) lie. Then, speech acts is categorized in four kinds, namely direct literal speech act, indirect literal speech act, direct nonliteral speech act, and indirect nonliteral speech act. Besides, this research also produced 8 (eight) variation of direct nonliteral speech act, 5 (five) variation of direct literal speech act, 3 (three) variation of indirect nonliteral speech act, 2 (two) variation of indirect literal speech act.

Dokumen terkait