• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

a. Perlu adanya peningkatan kegiatan binwasdal pada sarana farmasi, makanan, dan minuman dalam meningkatkan kesadaran serta pengetahuan tenaga kesehatan dan pemilik sarana kesehatan untuk meningkatkan pengelolaan kesehatan dalam rangka pengembangan kesehatan masyarakat.

b. Perlu penambahan jumlah tenaga kefarmasian agar segala aspek pekerjaan kefarmasian dapat dijalankan dengan baik.

c. Perlu adanya sistem pengelolaan obat secara komputerisasi dan sistem penyimpanan obat yang lebih baik, agar mutu obat tetap terjamin dan mengurangi kesalahan pengambilan obat berdasarkan tanggal daluwarsa.

DAFTAR ACUAN

Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2003). Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Nomor: HK 00.05.5.1639 tentang Pedoman Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT). Jakarta.

Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2003). Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Nomor HK.00.05.5.1640 Tentang Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga. Jakarta.

Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2012). Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Nomor HK.03.1.23.04.12.2205 Tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga. Jakarta. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. (2009). Rencana Strategis Dinas

Kesahatan DKI Jakarta Tahun 2007-2012. Jakarta.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta. (2008). Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi Perangkat Daerah. Jakarta. Gubernur Provinsi DKI Jakarta. (2009). Peraturan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta Nomor 150 Tahun 2009 Tentang Tata Kerja Dinas Kesehatan. Jakarta.

Menteri Kesehatan RI. (1993). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 922/Menkes/Per/X/1993 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek. Jakarta.

Menteri Kesehatan RI. (2002). Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1331/Menkes/SK X/2002 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 167/KAB/B.VIII/1972 Tentang Pedagang Eceran Obat. Jakarta.

Menteri Kesehatan RI. (2002). Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1332/Menkes/SK/X/2002 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 922/Menkes/PER/X/1993 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek. Jakarta.

Menteri Kesehatan RI. (2011). Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 Tentang Registrasi, Izin Praktik dan Izin Tenaga Teknis Kefarmasian. Jakarta.

Menteri Kesehatan RI. (2012). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 006 Tahun 2012 Tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional. Jakarta.

45

Presiden Republik Indonesia. (2004). Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta.

Presiden Republik Indonesia. (2009a). Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian. Jakarta.

Presiden Republik Indonesia. (2009b). Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Jakarta.

47

Lampiran 1. Formulir Permohonan Surat Izin Praktek Apoteker (SIPA) atau

Surat Izin Kerja Apoteker (SIKA)

F-SDK-105 (00-19-Okt’11) Hal : Permohonan Surat Izin Praktek Apoteker (SIPA)

Surat Izin Kerja (SIK)*

Kepada Yth.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat Di

Jakarta Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama Lengkap : ... Nomor STRA : ... Tempat/ Tanggal Lahir : ... Jenis Kelamin : Laki-Laki / Perempuan (*)

Pendidikan Terakhir : ... Tempat Praktek/ Kerja :... ...

Rt/Rw ... Kelurahan ... Kecamatan ... Telp ...

Alamat Praktek Lain ** : 1 ... : 2 ... Alamat Rumah : ... No ... Rt/RW... Kelurahan ... Kecamatan ... Telp ... No Sertifikat Kompetensi : ... Tgl Sertifikat Kompetensi : ... ...

Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatakan Surat Izin Praktek Apoteker (SIPA) / Surat Izin Kerja(SIK) sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktikdan Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasiaan, sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan :

a. Foto kopi STRA yang dilegalisir oleh KFN yang masih berlaku.

b. Surat pernyataan mempunyai tempat praktek profesi atau surat keterangan dari pimpinan fasilitaspelayanan kefarmasiaan atau dari pimpinan produksi atau distribusi/penyalur.

c. Surat rekomendasi dari Organisasi profesi sesuai tempat praktek.

d. Pas foto berwarna terbaru ukuran 4 x 6 cm ( 3 lembar) dan 3 x 4 cm (2 lembar).

e. Surat izin dari pimpinan instansi / sarana pelayanan kesehatan dimana Apoteker dimaksud bekerja(khusus bagi Apoteker yang berpraktek/ bekerja di sarana pelayanan kesehatan pemerintah atau saranapelayanan kesehatan yang ditunjuk pemerintah).

f. Foto kopi KTP.

g. Melampirkan SIPA yang lama bila ingin memperpanjang SIPA.

h. Melampirkan fotokopi izin sarana untuk berpraktek / bekerja di sarana (kecuali RS dan sarana pelayanankesehatan yang ditunjuk pemerintah).

Demikian atas perhatiaan Bapak/ Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, ……… Pemohon Materai 6000 ……….

Tembusan :

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta (**) diisi sesuai permohonan (SIPA/SIK)

Lampiran 2. Formulir Permohonan Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian

(SIKTTK)

F-SDK-46 (02-19-Okt’11)

Hal : Permohonan Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian (SIKTTK)

Kepada Yth.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat Di

Jakarta

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama Lengkap : ...

Nom or S TRTTK : ...

Tempat/ Tanggal Lahir : ...

Jenis Kelamin : Laki-Laki / Perempuan (*) Lulusan : SMF /D3 Farmasi / Sarjana Farmasi

Tahun Lulus : ...

Alamat Rumah : ... No ...

Rt/RW ... Kelurahan ...

K ecamatan ...

Nama Sarana Ke 1 : ...

Alamat S arana K es ehatan : ... Nama Sarana Ke 2 : ...

Alamat Sarana Kesehatan : ... ... Nama Sarana Ke 3 : ... Alamat Sarana Kesehatan : ... ...

Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatakan Surat Izin Kerja Tenaga Teknis

Kefarmasiaan(SIKTTK) sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik dan Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasiaan, sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan :

a.Foto kopi STRTTK yang dilegalisir.

b. Surat pernyataan Apoteker atau Pimpinan tempat pemohon melaksanakan pekerjaan kefarmasiaan.

c.Surat rekomendasi dari Organisasi yang menghimpun tenaga teknis kefarmasiaan.

d.Pas foto berwarna terbaru ukuran 4 x 6 cm (3 lembar) dan 3 x 4 cm (2 lembar).

e.Foto kopi KTP.

Demikian atas perhatiaan Bapak/ Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, ………..

Pemohon Materai 6000 ……….

(*) coret yang tidak perlu (**) diisi salah satu yang sesuai

49

Lampiran 3. Surat Izin Praktek Apoteker (SIPA)

F-SDK-70(REV01-20 JAN’11)

Nomor TU: /1.779.3

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS KESEHATAN

SUKU DINAS KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT SURAT IZIN PRAKTIK APOTEKER (SIPA)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik dan Izin Kerja tenagaKefarmasian, yang bertanda tangan dibawah ini, Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat memberikan Izin Praktik Apoteker kepada:

XXXX XXXXXXXXXXXXXXX

Tempat/Tanggal Lahir : Alamat :

No.STRA :

STRA berlaku sampai dengan : Untuk berpraktik sebagai: Apoteker Nama dan Alamat Praktik :

Nomor Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA):

19861210/SIPA_31.01/2011/1002 ...

Masa berlaku s.d: Dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Penyelenggaraan pekerjaan/praktik kefarmasian di fasilitas pelayanan kefarmasian harus selalu mengikuti

paradigma pelayanan kefarmasian dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sertaketentuan peraturan perundang-undangan.

2.Surat Izin ini batal demi hukum apabila bertentangan dengan angka 1 diatas dan pekerjaan

kefarmasian dilakukan tidak sesuai dengan tercantum dalam surat izin.

Dikeluarkan di : Jakarta

Pada tanggal : Oktober 2011

KEPALA SUKU DINAS KESEHATAN

KOTA ADMINISTRASI JAKARTA

Foto BARAT

4x6 cm

dr. A.A SAGUNG MAS PARWATHI

NIP: 195604191983032002

Tembusan:

1.Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan

2.Ketua Komite Farmasi Nasional

3.Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Lampiran 4. Surat Izin Kerja Apoteker (SIKA)

F-SDK-70(REV01-20 JAN’11)

Nomor TU: /1.779.3

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS KESEHATAN

SUKU DINAS KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT

SURAT IZIN KERJA APOTEKER (SIKA)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik dan Izin Kerja tenaga Kefarmasian, yang bertanda tangan dibawah ini, Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat memberikan Izin Praktik Apoteker kepada:

XXXX XXXXXXXXXXXXXXX

Tempat/Tanggal Lahir : Alamat :

No.STRA :

STRA berlaku sampai dengan :

Untuk berpraktik sebagai : Apoteker

Nama dan Alamat Praktik :

Nomor Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA):

19861210/SIKA_31.01/2011/1002 ...

Masa berlaku s.d: Dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Penyelenggaraan pekerjaan/praktik kefarmasian di fasilitas pelayanan kefarmasian harus selalu mengikuti

paradigma pelayanan kefarmasian dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketentuan peraturan perundang-undangan.

2.Surat Izin ini batal demi hukum apabila bertentangan dengan angka 1 diatas dan pekerjaan

kefarmasian dilakukan tidak sesuai dengan tercantum dalam surat izin.

Foto 4x6 cm

Tembusan:

1.Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan

2.Ketua Komite Farmasi Nasional

3.Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

4.Organisasi Profesi

Dikeluarkan di : Jakarta Pada tanggal : Oktober 2011 KEPALA SUKU DINAS KESEHATAN

KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT

dr. A.A SAGUNG MAS PARWATHI NIP: 195604191983032002

51

Lampiran 5. Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian (SIKTTK)

F-SDK-70(REV01-20 JAN’11)

Nomor TU: /1.779.3

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS KESEHATAN

SUKU DINAS KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT

SURAT IZIN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN (SIKTTK)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik dan Izin Kerja tenaga Kefarmasian, yang bertanda tangan dibawah ini, Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat memberikan Izin Praktik Apoteker kepada:

XXXX XXXXXXXXXXXXXXX

Tempat/Tanggal Lahir : Alamat :

No.STRA :

STRA berlaku sampai dengan :

Untuk berpraktik sebagai : Apoteker

Nama dan Alamat Praktik :

Nomor Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA):

19861210/SIKTTK_31.01/2011/1002 ...

Masa berlaku s.d: Dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Penyelenggaraan pekerjaan/praktik kefarmasian di fasilitas pelayanan kefarmasian harus selalu mengikuti

paradigma pelayanan kefarmasian dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketentuan peraturan perundang-undangan.

2.Surat Izin ini batal demi hukum apabila bertentangan dengan angka 1 diatas dan pekerjaan

kefarmasian dilakukan tidak sesuai dengan tercantum dalam surat izin.

Dikeluarkan di : Jakarta Pada tanggal : Oktober 2011 KEPALA SUKU DINAS KESEHATAN

KOTA ADMINISTRASI JAKARTA

BARAT Foto

4x6 cm

dr. A.A SAGUNG MAS PARWATHI NIP: 195604191983032002 Tembusan:

1.Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan

2.Ketua Komite Farmasi Nasional

3.Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Lampiran 6. Formulir Permohonan Surat Izin Apotek (SIA) yang

Bekerjasama dengan Pihak Lain

Nama Perusahaan :

Tanggal Terima Berkas : Berkas (Adm) diperiksa oleh :

NO KELENGKAPAN DATA KET

1. Surat permohonan Apoteker Pengelola Apotek ditujukan kepada kepala Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Kodya Jakarta Timur (diatas materai Rp.6.000,-)

2. Fotocopy Akte Notaris Badan Hukum dan fotocopy pengesahan badan hukum dari Dep.Kehakiman dan Ham bila dalam bentuk PT. Yang disahkan / terdaftar pada DepKeh dan Ham RI

3. Fotocopy KTP DKI dari Apoteker Pengelola Apotek

4. Foto copy Surat Izin Kerja / Surat Penugasan Apoteker (SIK/SP), dengan lampiran surat keterangan selesai masa bakti Apoteker bagi non pegawai negeri

5. Surat pernyataan pemohon yang menyatakan akan tunduk serta patuh kepada peraturan yang berlaku (diatas materai Rp.6.000,-) 6. Surat pernyataan Apoteker Pengelola Apotek bahwa YBS tidak

bekerja sebagai Apoteker Pengelola Apotek lain dan tidak bekerja pada bidang farmasi lain (diatas materai Rp.6.000,-)

7. Surat pernyataan APA tidak akan melakukan penjualan narkotika, OKT tanpa R/ dokter (diatas materai Rp.6.000,-)

8. Surat pernyataan dari pemilik sarana Apotek tidak pernah terlibat dan tidak akan terlibat dalam pelanggaran peraturan dibidang farmasi/obat dan tidak ikut campur dalam hal pengelolaan obat (diatas materai Rp.6.000,-)

9. Fotocopy surat status kepemilikan tanah :

- Foto copy Sertifikat, bila gedung milik sendiri

- Foto copy Surat perjanjian kontrak bangunan minimal 2 (dua) tahun dan KTP pemilik bangunan yang masih berlaku, bila kontrak/sewa

53 12. Foto copy IMB

13. Surat keterangan domisili dari kelurahan setempat

14. Struktur organisasi dan tata kerja/tata laksana (dalam bentuk organogram)

15. Daftar ketenagaan berdasarkan pendidikan 16. Surat izin kerja AA/D3 Farmasi

17. Rencana jadwal buka Apotek 18. Daftar peralatan peracikan obat

19. Buku wajib peraturan per UU dibidang Farmasi 20. Form laporan narkotik, psikotropik

21. Akte Notaris perjanjian kerjasama APA dan PSA (Asli/Legalisir) 22. Surat izin dari atasan bagi Apoteker pegawai negeri sipil

23. NPWP

Status Berkas : Lengkap / Tidak Lengkap Surat Kekurangan Data : Tanggal

Berkas dilengkapi : Tanggal Survey Sarana : Tanggal

Proses Izin : Tanggal

Izin Selesai : Tanggal

Mengetahui

Kepala Seksi SDK/Koord FMM

Lampiran 7. Formulir Permohonan Perubahan Surat Izin Apotek

F-SDK-02 (Rev 01-20 Jan’11)

No :

Lampiran : 1 (satu) berkas

Periha l : Permohonan Perubahaan Surat izin Apotek

Kepada Yth.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat Di

Jakarta

Bersama ini kami mengajukan Permohonan untuk mendapatkan perpanjang Surat Izin Apotek dengan data-data sebagai berikut :

I PEMOHON Nama Apoteker : ... Nama SIK/SP : ... No. KTP : ... Alamat : ... Rt/RW ...Kelurahan ... Kecamatan ... Telp ... Pekerj aan S ekarang : ... Nama Apoteker Lama : ... ...

II APOTEK Nama Apotek : ... Alamat Apotek : ... Rt/RW ... Kelurahan ... Kecamatan ... Telp ... Alamat Apotek Lama : ... ... No Izin Apotek Lama : ...

Provinsi : DKI Jakarta Dengan

Menggunakan sarana : milik sendiri / milik pihak lain.

Nama pemilik sarana : ... Akte Perjanjian kerjasama : No

...

Nama Notaris : ... di ...

Nama PSA Lama : ... Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan :

1.Surat Izin Apotek yang lama. 2.Data Apoteker

Foto copy KTP Apoteker Pengelolah Apotek (APA).  Pas foto berwarna 4x6 cm (1 lembar). 

Foto copy Surat Izin Kerja/Surat Penugasan. 

Foto copy Surat lolos butuh dari Dinas Kesehatan Provinsi bagi APA yang berasal dari luar Provinsi DKI Jakarta/ Surat berhenti dari sarana farmakmin lain bila pernah bekerja di DKI Jakarta. 

Surat Izin dari Atasan bagi APA yang PNS/TNI/POLRI. 

Surat keterangan masa bakti bagai APA yang PNS/TNI/POLRI. 

3.Salinan Akte Perjanjian kerjasama antara APA dan PSA/SK Pengangkatan bagai perusahaan BUMN (Kimia Farma).

55

Lampiran 7. Formulir Permohonan Perubahan Surat Izin Apotek (lanjutan)

4. Berita Acara serah terima dari APA lama ke APA baru, dan kalau APA lama

meninggal dunia maka dari Apoteker supervisor ke apoteker baru.

5. Surat Pernyataan dari Apoteker Pengelola Apotek tidak merangkap pada sarana

kesehatan farmasi lainnya di atas materai 6000.

6. Surat pernyataan dari Apoteker Pengelolah Apotek tidak melakukan penjualan

Narkotika, Obat keras tertentu tanpa resep dokter di atas materai 6000.

7. Surat Pernyataan dari Apoteker Pengelolah Apotek yang menyatakan akan tunduk

serta patuh kepada peraturan pemerintah yang berlaku di atas materai 6000.

8. Surat kematian dari apoteker bila meninggal dunia / Surat pernyataan APA lama

tidak keberatan atas pergantian APA diatas materai 6000. 9. Daftar perlengkapan Administrasi.

10. Surat Pernyataan pemilik sarana apotek tidak pernah terlibat dan tidak akan terlibat dalam pelanggaran peraturan di bidang farmasi/ obat dan tidak ikut campur dalam hal pengelolaan obat di atas materai 6000.

11. Surat kematian dari Pemilik Sarana Apotek bila meninggal dunia. 12. Bukti pengalihan dari PSA yang lama ke PSA yang baru.

13. Foto copy akte notaris badan hukum dan foto copy pengesahan badan hukum dari Kementerian Kehakiman Hukum dan HAM RI bila berbentuk PT, dan pengesahan dari Pengadilan bila dalam bentuk CV.

14. Foto copy KTP PSA dan Pas foto 4x6 cm (1 lembar). 15. Foto copy NPWP PSA.

16. Alasan perubahan Nama (bila terjadi perubahaan nama).

17. Surat keterangan hilang dari Polisi (bila izin hilang atau rusak).

18. Denah Apotek Lama dan Baru (bila perubahaan ).

19. Surat keterangan telah terjadi perubahaan/nama jalan dari lurah (bila perubahaan nama jalan tanpa pindah lokasi).

20. Foto copy tanda bukti kepemilikan tempat / bila sewa lampirkan surat perjanjian sewa menyewa.

21. Foto copy IMB dan bagi sarana berada di pusat pasar/hotel dan sarana umum lain, lampirkan surat keterangan dari pengelolah.

22. Foto copy Undang-Undang Gangguan dan bagi sarana yang berada di perkantoran/ pasar swalayan/hotel melampirkan foto copy Undang-undang Ganguan gedung. 23. Peta lokasi.

24. Denah ruangan beserta ukuran dan fungsi.

Demikian permohonan ini kami buat dengan sebenarnya, atas perhatian dan persetujuannya kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, ……….. Pemohon

Apoteker pengelolah Apotek Materai 6000 & stempel ………. Keterangan :

1. Perubahaan Apoteker pengelolah Apotek (persyaratan dilengkapi no 1s/d 9).

2. Perubahaan Pemilik Sarana Apotek (persayaratan dilengkapi no 1,3,10 s/d 15).

3. Perubahaan Nama (persyaratan dilengkapi no 1 s/d 15).

4. Izin hilang / rusak (persyaratan dilengkapi no 1 s/d 17). 5. Perubahaan nama jalan (persyaratan dilengkapi no 1 s/d 19). 6. Pindah lokasi (persyaratan dilengkapi no 1,9,20 s/d 24).

57 Lampiran 8. (Lanjutan)

59 Lampiran 9. Surat Izin Apotek (SIA)

61

63

Lampiran 13. Formulir Permohonan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah

UNIVERSITAS INDONESIA

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

DI SUKU DINAS KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI

JAKARTA BARAT

PERIODE 7 JANUARI – 30 JANUARI 2014

ANALISIS DISTRIBUSI DAN PEMETAAN PERIZINAN

APOTEK DI WILAYAH KOTA ADMINISTRASI

JAKARTA BARAT TAHUN 2012-2013

ASVINASTUTI RIKASIH, S. Farm. 1306343416

ANGKATAN LXXVIII

FAKULTAS FARMASI PROGRAM PROFESI APOTEKER

DEPOK JUNI 2014

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS DISTRIBUSI DAN PEMETAAN PERIZINAN

APOTEK DI WILAYAH KOTA ADMINISTRASI

JAKARTA BARAT TAHUN 2012-2013

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Apoteker

ASVINASTUTI RIKASIH, S. Farm. 1306343416

ANGKATAN LXXVIII

FAKULTAS FARMASI PROGRAM PROFESI APOTEKER

DEPOK JUNI 2014

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ii DAFTAR ISI ... iii DAFTAR GAMBAR ... iv DAFTAR TABEL ... v DAFTAR LAMPIRAN ... vi BAB 1. PENDAHULUAN ... 1 1. 1 Latar Belakang ... 1 1. 2 Tujuan Penelitian ... 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

2. 1 Profil Wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat ... 3 2. 2 Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta

Barat ... 5 2. 3 Seksi Sumber Daya Kesehatan ... 6 2. 4 Apotek ... 7

BAB 3. METODOLOGI TUGAS KHUSUS ... 13

3. 1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tugas Khusus ... 13 3. 2 Metode Pengumpulan Data ... 13

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 14 BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 21

5. 1 Kesimpulan ... 21 5. 2 Saran ... 21

Gambar 4.1 Peta kota administrasi Jakarta Barat ... 15 Gambar 4.2 Diagram distribusi perizinan apotek pada kecamatan di Jakarta

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar kecamatan dan kelurahan yang terdapat di wilayah Kota Administratif Jakarta Barat ... 3 Tabel 2.2 Jumlah dan kepadatan penduduk pada kecamatan di Jakarta

Barat ... 5 Tabel 4.1 Jumlah perizinan Apotek di Kelurahan pada Kecamatan

Cengkareng, Jakarta Barat selama tahun 2012-2013... 15 Tabel 4.2 Jumlah perizinan Apotek di Kelurahan pada Kecamatan Grogol

Petamburan, Jakarta Barat selama tahun 2012-2013 ... 16 Tabel 4.3 Jumlah perizinan Apotek di Kelurahan pada Kecamatan

Kalideres, Jakarta Barat selama tahun 2012-2013 ... 16 Tabel 4.4 Jumlah perizinan Apotek di Kelurahan pada Kecamatan Kebon

Jeruk, Jakarta Barat selama tahun 2012-2013 ... 17 Tabel 4.5 Jumlah perizinan Apotek di Kelurahan pada Kecamatan

Kembangan, Jakarta Barat selama tahun 2012-2013... 17 Tabel 4.6 Jumlah perizinan Apotek di Kelurahan pada Kecamatan

Palmerah, Jakarta Barat selama tahun 2012-2013 ... 18 Tabel 4.7 Jumlah perizinan Apotek di Kelurahan pada Kecamatan

Tamansari, Jakarta Barat selama tahun 2012-2013 ... 18 Tabel 4.8 Jumlah perizinan Apotek di Kelurahan pada Kecamatan

Tambora, Jakarta Barat selama tahun 2012-2013 ... 19 Tabel 4.9 Jumlah perizinan Apotek pada tahun 2012-2013 per Kecamatan

Lampiran 1. Data perizinan apotek berdasarkan Kecamatan di kota administrasi Jakarta Barat pada Januari 2012 – Desember 2013 ... 24

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa kesehatan adalah merupakan hak asasi manusia. Selanjutnya, disebutkan dalam Undang-Undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009 bahwa setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Pelayanan kesehatan ini berfungsi sebagai cara untuk mewujudkan derajat kesehatan setingi-tingginya. Dalam mewujudkan hal tersebut bagi masyarakat, dilakukan upaya kesehatan perseorangan dan masyarakat. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.

Upaya kesehatan diharapkan dapat dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan dengan mutu pelayanan yang semakin baik sehingga produktivitas ekonomi nasional juga dapat semakin meningkat. Suku Dinas Kesehatan yang merupakan salah satu unsur pelaksana Pemerintah daerah tingkat II DKI Jakarta di bidang kesehatan yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam pembangunan kesehatan tersebut. Salah satu tugas pokok dan fungsi dari Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat seksi Sumber Daya Kesehatan (SDK) adalah pelayanan perizinan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian sarana kesehatan, satu diantaranya yaitu Apotek (Gubernur Provinsi DKI Jakarta, 2009).

Apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat (Menteri Kesehatan, 2002). Sebagai salah satu sarana yang berperan dalam penyaluran sediaan dan perbekalan farmasi kepada masyarakat, apotek harus terdaftar dan memiliki izin untuk menjamin apotek melaksanakan perannya dalam

upaya kesehatan dengan memberikan sediaan dan perbekalan farmasi yang bermutu baik serta pelayanan kefarmasian yang berkualitas kepada masyarakat.

Pelayanan kefarmasian di apotek merupakan pelayanan kesehatan primer yang semakin lama semakin dirasakan kebutuhannya oleh masyarakat. Salah satu indikasinya yaitu semakin banyaknya apotek yang didirikan dalam suatu wilayah kecamatan maupun kelurahan. Pemetaan fasilitas apotek di masyarakat merupakan salah satu upaya penting yang diharapkan meningkatkan pemerataan fasilitas apotek di daerah Kota Administrasi Jakarta Barat, terutama daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi sehingga upaya kesehatan dapat dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan dengan mutu pelayanan yang berkualitas. Selain itu, dengan dilakukannya pemetaan dan analisis distribusi dapat mempermudah dalam pembinaan, pengawasan, dan pengendalian guna mendukung sistem kesehatan yang terintegrasi.

1. 2 Tujuan

Mengetahui dan menganalisis penyebaran apotek yang terdaftar di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat yang terbagi dalam 8 kecamatan selama tahun 2012 hingga 2013 sebagai salah satu upaya pembinaan, pengawasan dan pengendalian apotek secara berkelanjutan.

3

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Profil Wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat

Jakarta Barat merupakan salah satu Kota Administratif yang berada di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Dengan luas wilayah sebesar 12.615,14 Ha, Jakarta Barat terbagi dalam 8 kecamatan dan 56 kelurahan (Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat, 2013).

Tabel 2.1. Daftar Kecamatan dan Kelurahan yang terdapat di wilayah Kota

Administratif Jakarta Barat

Kecamatan Kelurahan

Cengkareng

Kedaung Kali Angke Kapuk Cengkareng Barat Cengkareng Timur Rawa Buaya Duri Kosambi Grogol Petamburan Tomang Grogol Jelambar Jelambar Baru Wijaya Kusuma Tanjung Duren Utara Tanjung Duren Selatan

Kalideres Kamal Tegal Alur Pegadungan Kalideres Semanan Kebon Jeruk

Dokumen terkait