• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

C. Saran

d. Jumlah Siswa SMP N 1 Kramatwatu Serang Banten Tahun Pelajaran 2012/2013

e. Data pendidik dan tenaga kependidikan

2 Laporan Kegiatan Proses pelaksanaan Lesson study MGMP

PAI

Deskripsi Data Hasil Intervensi Tindakan

10

S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung: Tarsito, 1988), h. 72.

11

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 221-222.

2. Teknik Analisis Data

Maksud utama analisis data adalah untuk membuat data itu dapat dimengerti, sehingga penemuan yang dihasilkan bisa didokumentasikan kepada orang lain. Pelaksanaan analisis data dilakukan pada saat peneliti masih di lapangan, dan setelah data terkumpul. Dalam penelitian kualitatif, jenis data yang dihasilkan adalah data lunak, yang berupa kata-kata, baik yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Agar data yang telah dikumpulkan sesuai dan fokus pada masalah penelitian maka analisis data yang akan digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah model analisis data mengalir (flow model). Miles dan Huberman mengatakan ada tiga langkah utama dalam menganalisis data.12

Gambar 3.1 Komponen-komponen analisis data model mengalir (Miles dan Huberman)

(Sumber: Pedoman Penulisan Skripsi FITK UIN, 2013)

Berdasarkan gambar di atas berikut penjelasan singkat mengenai komponen analisis data:13

a. Pengumpulan Data

12

Mohammad Ali, Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan, (Bandung: Pustaka Cendekia Utama, 2010), h. 147

13

Pedoman Penulisan Skripsi (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri, 2013), h. 70.

Pengumpulan Data Reduksi Data Penyajian Data Penarikan Kesimpulan

Peneliti membuat catatan data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang merupakan catatan lapangan yang terkait dengan pertanyaan atau tujuan penelitian.

b. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses memilih, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksi, dan mengubah data mentah yang diperoleh dari hasil penelitian.

c. Penyajian Data

Sajian data merupakan suatu cara merangkai data dalam suatu organisasi yang memudahkan untuk pembuatan kesimpulan dan tindakan yang diusulkan.

d. Penarikan Kesimpulan

Setelah data yang terkumpul direduksi dan selanjutnya disajikan, maka langkah yang terakhir dalam menganalisis data adalah menarik kesimpulan atau verifikasi. Adapun verifikasi data adalah penjelasan tentang makna data dalam suatu konfigurasi yang secara jelas menunjukan alur kausalnya, sehingga dapat diajukan proposisi-proposisi yang terkait dengannya.14

3.Pemeriksaan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data pada skripsi ini dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu:

a. Kredibilitas dan Transferabilitas Data

Kredibilitas dan Transferabilitas Data menunjukan tingkat kejelasan fenomena hasil penelitian sesuai dengan kenyataan. Dalam penelitian kualitatif menunjukan sejauhmana tingkat interpretasi dan konsep-komsep yang diperoleh memiliki makna yang sesuai antara partisipan dengan peneliti. Kriteria kredibilitas melibatkan penetapan hasil penelitian kualitatif adalah kredibel atau dapat dipercaya dari perspektif partisipan dalam penelitian tersebut. Strateginya meliputi

14

Mohammad Ali, Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan, (Bandung: Pustaka Cendekia Utama, 2010), h.147.

perpanjangan pengamatan, ketekunan penelitian, triangulasi (mengecek keabsahan data dengan memanfaatkan berbagai sumber dari luar data sebagi bahan perbandingan), diskusi teman sejawat, analisis kasus negatif dan membercheking.

b. Reliabilitas

Dalam penelitian kualitatif, reliabilitas ditunjukan sejauhmana kualitas proses dalam mengkonseptualisasikan penelitian, nilai, dan pengumpulan data, interpretasi temuan dan pelaporan yang dimintakan pihak-pihak atau orang-orang yang telah pakar atau ahli dalam penelitian kualitatif. Reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan untuk mempertajam uraian deskriptif kongkrit, yaitu pengungkapan data wawancara dan dokumen dengan konfimasi berulang-ulang terhadap responden.15

D. Teknik Penulisan

Secara teknis, skripsi ini mengacu pada Teknik Penulisan Makalah dan Skripsi , Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullaah Jakarta 2013.

15

Pedoman Penulisan Skripsi (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri, 2013), h. 72-75.

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Langkah selanjutnya dalam analisis data adalah penyajian data atau sekumpulan informasi yang memungkinkan peneliti melakukan penarikan kesimpulan. Penyajian data yang umum dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif yang menceritakan secara panjang lebar temuan penelitian, Dalam bab IV ini akan dikemukakan deskripsi data hasil penelitian. Sesuai dengan data yang diperoleh penulis, maka disajikan data sebagai berikut:

A. Deskripsi Data

(Gambar 4.2) (Gambar 4.1) HASIL OBSERVASI (Perencanaan) PLAN

Hasil observasi yang didapat penulis terdapat 3 tahap kegiatan dalam pelaksanaan lesson study yakni perencanaan (plan), Pelaksanaan

(do), Refleksi (see). Berdasarkan hasil dari tahap perencanaan yang telah dilakukan pada tanggal 8 November 2013 oleh guru PAI secara berkelompok telah dihasilkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Tersusunnya rencana waktu, tempat open class beserta guru model

2. Tersusunnya Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran

3. Adanya lembar kerja siswa dan soal-soal tes untuk mengukur keberhasilan

4. Format lembar observasi

Pelaksanaan

Lesson Study di

SMP Negeri 1

Kramatwatu

Serang-Banten

(Gambar 4.3) (Gambar 4.1) (Gambar 4.4)

HASIL OBSERVASI

(Pelaksanaan)

DO

Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati guru model dan siswa selama proses pembelajaran. Maka kegiatan lesson study dilaksanakan pada hari Kamis di kelas 8a Semester 1 tahun 2013/2014 pada SMP Negeri 1 Kramatwatu Kabupaten Serang. lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan.

Pelaksanaan

Lesson Study di

SMP Negeri 1

Kramatwatu

Serang-Banten

HASIL OBSERVASI

(Refleksi)

SEE

Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti setelah mengamati guru model dan siswa selama proses pembelajaran. Maka kegiatan refleksinya guru model terlebih dahulu menyampaikan kesan yang ia dapat selama proses pembelajaran

berlangsung sebelum para

observer/pengamat menyampaikan saran dan kritik mereka. lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan.

(Gambar 4.7)

(Gambar 4.8)

(Gambar 4.9)

HASIL WAWANCARA

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti selama penelitian oleh guru PAI yang menjadi guru model Detty Herawati, S.Ag pada hari Selasa, tanggal 19 November 2013 di ruang guru SMP N 1 Kramatwatu adalah setelah proses pelaksanaan lesson study selesai guru bisa mengevaluasi cara mengajarnya sehingga cara mengajar yang awalnya terkesan konservatif bisa lebih terlihat inovatif. Dengan pelaksanaan lesson study

maka kompetensi yang dimiliki guru dapat meningkat sehingga para guru PAI bisa menjadi guru yang profesional. lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan.

AKTIVITAS

MENGAJAR

GURU MODEL

(Gambar 4.5)

HASIL OBSERVASI

Hasil observasi yang dilakukan peneliti sebagai berikut:

Secara keseluruhan bahwa hasil pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan telah berjalan sesuai dengan rencana dan boleh dianggap berhasil dengan baik. Hal ini tampak ketika dalam proses pembelajaran siswa dapat mengikuti skenario pem-belajaran yang telah dilakukan. lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan. (Gambar 4.6)

HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VIII A

Hasil observasi yang dilakukan peneliti pada proses pembelajaran siswa. Dalam proses pembelajaran siswa dapat mengikuti skenario pem-belajaran yang telah dirancang oleh

guru. Terciptanya proses

pembelajaran yang aktif, inovatif dan menyenangkan. Siswa tidak mudah jenuh dengan pembelajaran sehingga selalu bersemangat

AKTIVITAS

BELAJAR SISWA

B. Lesson Study sebagai Upaya Peningkatan Profesionalitas Guru PAI di SMP Negeri 1 Kramatwatu Serang-Banten

1. Implementasi Lesson Study di SMP Negeri 1 Kramatwatu Serang-Banten

Lesson study adalah sebuah kegiatan kolaborasi dengan inisiatif pelaksanaan idealnya datang dari Kepala Sekolah bersama guru. Siapa yang melakukan kegiatan tersebut sangatlah tergantung pada tipe lesson study yang dikembangkan. Lesson study yang dilakukan di SMP Negeri 1 Kramatwatu adalah lesson study berbasis musyawarah guru mata pelajaran (MGMP). Pada kegiatan open class ini dilakukan pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam, jadi sekelompok guru pendidikan agama Islam di wilayah Banten berkumpul untuk bermusyawarah dengan tujuan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.

Untuk mengetahui secara langsung bagaimana praktik lesson study

sebagai upaya peningkatan profesionalitas guru PAI di SMP Negeri 1 Kramatwatu Serang-Banten, maka peneliti mengunjungi langsung ke SMP Negeri 1 Kramatwatu dengan izin dari Kepala SMP Negeri tersebut. Setelah mendapat izin peneliti ikut secara langsung dalam kegiatan lesson study di SMP Negeri 1 Kramatwatu Serang-Banten mulai dari tahap perencanaan (plan), pelaksanaan (do), dan refleksi (See). Dalam mengikuti kegiatan ini peneliti melakukan observasi dan wawancara terkait dengan

lesson study yang telah dilaksanakan.

Untuk memperjelas gambaran pelaksanaan lesson study sebagai upaya peningkatan profesionalitas guru PAI, di bawah diuraikan secara lebih rinci mengenai tahapan-tahapan kegiatannya mulai dari perencanaan, sampai refleksi yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kramatwatu Serang-Banten pada tanggal 18 November 2013 Tahun Ajaran 2013-2014. Berikut hasil pengamatan peneliti terkait kegiatan tahapan-tahapan yang ada dalam lesson study.

a. Tahapan Lesson Study 1) Perencanaan (Plan)

Tahap awal persiapan dimulai dengan melakukan identifikasi masalah pembelajaran yang meliputi materi ajar, teaching materials (hands on), strategi pembelajaran, dan siapa yang akan menjadi guru model. Materi ajar yang dipilih tentu harus disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku serta program yang sedang berjalan di SMP Negeri 1 Kramatwatu. Hal yang dilakukan dalam tahap ini antara lain meliputi identifikasi masalah pembelajaran, serta alternative solusi yang mungkin dipilih. Menurut para guru PAI, materi yang harus diajarkan pada semester yang sedang berlangsung adalah tentang meningkatkan keimanan kepada Rasul Allah. Berdasarkan pengalaman, konsep tentang materi ini dipandang kurang menarik bagi siswa karena mereka dituntut menghafal nama-nama Rasul, sifat-sifat Rasul beserta arti sifat tersebut. Maka perlu dicari cara pembelajaran yang dapat mengubah pandangan tersebut. Pada materi ini direncanakan siswa melakukan proses diskusi yang terlebih dahulu dibentuk kelompok tiap kelompok mendapat 5 nama rasul dan diskusikan tentang sifat-sifatnya. Hasil diskusi tersebut disampaikan dengan cara perwakilan tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya di depan siswa kelompok lain. Kegiatan belajar tersebut diharapkan dapat mengubah pandangan siswa yakni siswa bukan hanya dituntut untuk hafal nama-nama Rasul dan sifatnya namun siswa bisa lebih menghayati, memahami serta meneladani tentang sifat Rasul yang nantinya bisa mereka terapkan dikehidupan sahari-hari.

Langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan di kelas VIII dirancang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Bersamaan dengan perancangan RPP, dibuat juga lembar kerja siswa (LKS) yang digunakan untuk mengevaluasi proses pembelajaran. Pada LKS berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa. Selain mempersiapkan materi ajar dan strategi pembelajarannya, para

guru pun mempersiapkan fihak-fihak yang perlu diundang untuk menjadi observer dalam implementasi pembelajaran yang dilanjutkan dengan kegiatan refleksi. Disamping kelompok guru sebidang, dalam pelaksanaan lesson study tidak tertutup kemungkinan untuk mengundang guru-guru mata pelajaran lain, Kepala Sekolah, ahli pendidikan bidang studi atau ahli bidang studi terkait, para pejabat yang berkepentingan, atau masyarakat pemerhati pendidikan. Kehadiran Kepala Sekolah dalam suatu lesson study sangatlah penting karena informasi yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di kelas dan refleksi pasca pembelajaran dapat menjadi masukan berharga bagi peningkatan kualitas sekolah secara keseluruhan. Keragaman observer yang hadir dalam kegiatan lesson study sangat menguntungkan karena latar belakang pengetahuan yang berbeda-beda dapat menghasilkan pandangan beragam sehingga bisa memperkaya pengetahuan para guru.1

Pada tahap perencanaan (plan) dalam praktik lesson study yang telah dilaksanakan diketahui bahwa dalam model lesson study setiap guru dituntut untuk mampu membuat rencana pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan para siswa. Hal ini berarti guru secara tidak langsung dapat meningkatkan kemampuan mengelola pembelajaran dengan cara memahami karakteristik siswa yang ada. Menurut penulis pada tahapan ini sudah menyentuh salah satu aspek kompetensi yang harus dimliki guru yakni kompetensi pedagogik, karena guru sudah berusaha mengelola pembelajaran dengan membuat rencana pembelajaran dan dalam tahapan ini guru berusaha mengubah pandangan siswa terhadap materi pembelajaran yang dianggap sulit.

2) Pelasanakaan (Do)

Tahapan ini dilakukan setelah semua perangkat pembelajaran siap digunakan. Kegiatan pelaksanaan (do) dilaksanakan pada tanggal 18 November 2013 di SMP Negeri 1 Kramatwatu Serang-Banten mulai

1

dari jam 08:45 sampai jam 10:10 WIB. Pembelajaran dilakukan oleh Detty Herawati, S.Ag di kelas 8a dengan mengambil materi tentang meningkatkan keimanan kepada Rasul Allah SWT. Banyaknya siswa dalam kelas ada 28 siswa dan proses pembelajaran dilakukan secara berkelompok, semuanya ada lima kelompok yang masing-masing kelompok ada enam siswa. Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan di kelas VIII.

Sebelum melaksanakan proses open class perlu dilakukan pertemuan singkat (briefing) yang dipimpin oleh Kepala Sekolah. Pada pertemuan ini, setelah Kepala Sekolah menjelaskan secara umum kegiatan lesson study yang akan dilakukan, selanjutnya sebelum guru model memulai pembelajaran, guru model diberi kesempatan mengemukakan rencananya secara singkat. Informasi ini sangat penting bagi para observer terutama untuk merancang rencana observasi yang akan dilakukan di kelas. Selesai guru menyampaikan penjelasan, selanjutnya sebelum para observer dan Kepala Sekolah masuk ke kelas 8a, Kepala Sekolah mengingatkan kepada para observer untuk tidak mengganggu jalannya proses pembelajaran.2 Observer dipersilahkan untuk memilih tempat strategis sesuai rencana pengamatannya masing-masing. Selanjutnya guru model melakukan proses pembelajaran sesuai dengan rencana. Awal pembelajaran dimulai dengan penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dilakukan kemudian dilanjutkan dengan penjelasan singkat tentang materi Meningkatkan Keimanan pada Rasul Allah SWT guru model menggunakan media pembelajaran visual yakni materi ditampilkan dalam tampilan Mc Power Point menggunakan proyektor karena guru menggunakan model pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intellectualy (SAVI). Pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan

2

Hasil Wawancara dengan ketua koorinator Lesson Study MGMP PAIdi SMP Negeri 1 Kramatwatu Serang pada tanggal 18 November 2013.

semua alat indra yang dimiliki siswa. Setelah guru selesai menjelaskan siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok. Kemudian diberi tugas untuk mendiskusikan beberapa nama-nama Rasul dan sifat-sifatnya. Pada saat diskusi selesai, guru memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi yang telah ia lakukan kepada siswa kelompok lain. guru member apresiasi bagi perwakilan kelompok yang telah menyampaikan hasil diskusinya serta memberi pembenaran. Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi dengan cara memberikan LKS kepada tiap siswa. Kemudian memberikan penilaian.

Kegiatan lesson study pada tahap implementasi ini dihadiri oleh delapan orang observer dan tiga orang dari pengurus MGMP. Posisi para observer di dalam kelas tersebar di pinggir kelas, serta di depan dan di belakang. Observer melakukan pengamatan di kelas berdasarkan pada lembar observasi kegiatan lesson study. Observasi terutama ditujukan pada interaksi yang terjadi antara siswa dengan siswa dalam kelompok, interaksi siswa antar kelompok dalam diskusi kelas, interaksi antara guru dan siswa selama proses pembelajaran, aktivitas siswa dalam belajar, kapan siswa mulai belajar, kapan siswa mulai terlihat bosan belajar, dan kapan siswa selesai belajar. Para observer tidak diperkenankan untuk melakukan intervensi pada kegiatan yang dilakukan siswa, maupun yang dilakukan oleh guru. Dengan cara seperti itu, siswa tidak terganggu dengan kehadiran para observer yang jumlahnya melebihi jumlah siswa di dalam kelas

3) Refleksi (See)

Setelah selesai proses pembelajaran, selanjutnya dilakukan kegiatan refleksi Pada awal kegiatan refleksi, guru model diberi kesempatan menyampaikan kesan-kesan tentang aktivitas pembelajaran yang telah dilaksanakannya. Dalam kasus kegiatan lesson study yang disajikan ini, guru menyampaikan bahwa pada awalnya dia merasa gugup (nervous) ketika melakukan pembelajaran dikarenakan banyaknya

jumlah observer yang mengamati ketika dia mengajar. Setelah guru menyampaikan kesan-kesannya, para observer secara bergantian menyampaikan tanggapan dan kesan-kesannya terhadap pembelajaran yang telah mereka saksikan. Dari kegiatan refleksi terungkap beberapa tanggapan dari para observer bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru tersebut sudah sangat baik mulai persiapan sampai implementasinya. Guru sudah membimbing siswa dengan baik dalam upaya memahami konsep yang dipelajari yaitu meningkatkan keimanan kepada Rasul Allah SWT.3

Beberapa hal yang masih perlu ditingkatkan adalah dalam hal pengelompokan masih ada terlihat beberapa siswa yang kurang merespon kegiatan yang ada di dalam pembelajaran sehingga siswa tersebut terlihat tidak aktif dan guru model harus tetap melihat waktu yang telah direncanakan yakni 2 x 40 menit. Sehingga jangan sampai terulang waktu habis sebelum proses pembelajaran selesai.

b.Manfaat Pelaksanaan Lesson Study di SMP Negeri 1 Kramatwatu Serang-Banten.

Untuk mengetahui manfaat bagi guru yang telah melaksanaan

lesson study. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilaksanakan salah satu guru menyatakan bahwa setelah mengikuti pelaksanaan lesson study:4

1) Guru mampu menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih secara efektif dan efisien.

2) Guru mampu memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kolegalitas.

3) Guru melaksanakan pembelajaran yang kondusif.

4) Guru mampu memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi yang mereka miliki.

3

Hasil Wawancara dengan ketua koorinator Lesson Study MGMP PAIdi SMP Negeri 1 Kramatwatu Serang pada tanggal 19 November 2013.

4

Hasil Wawancara dengan guru model Lesson Study MGMP PAIdi SMP Negeri 1 Kramatwatu Serang pada tanggal 19 November 2013.

5) Guru bisa lebih mengenal pribadi siswa, potensi bakat yang ia miliki.

6) Guru bisa mengevaluasi cara mengajar yang telah dilakukan agar cara mengajar bisa lebih baik

Selain itu guru juga mampu bersikap terbuka dalam menerima kritik terhadap kekurangan dalam proses pembelajaran yang ia lakukan. Guru bisa lebih mengevalusi dirinya secara objektif menurut peneliti secara tidak langsung hal ini dapat dijadikan sebagai pelatihan guru agar lebih profesional terhadap profesi yang ia miliki.

Menurut para guru pada awalnya terasa berat dan sulit untuk dapat menerima kritikan yang diberikan oleh para observer/pengamat saat

lesson study, tapi sejalan dengan terus berkembangnya peserta didik yang makin beragam maka guru harus mampu mengendalikan peserta didik. Dengan adanya lesson study di sekolah maslah terkait cara melakukan pembelajaran yang efektif untuk peserta didik dapat terselesaikan. Menerima keritikan yang positif beserta saran dari para observer saat proses lesson study maka guru akan memperoleh cara atau inovasi pembelajaran yang mampu mengendalikan peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan lebih efektif dan efisien.

2. Dampak Lesson Study terhadap Profesionalitas Guru PAI di SMP Negeri 1 Kramatwatu Serang-Banten.

Peningkatan kompetensi guru merupakan amanat Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Upaya peningkatan guru bukan hanya kegiatan sesaat, tatapi lebih merupakan kegiatan berkelanjutan, yang dilaksanakan sesuai dengan konsep

continuingprofesssionaldevelopment(CPD). Salah satu kegiatan yang sangat tepat untuk dimaksudkan dalam kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran tidak lain dan tidak bukan adalah lesson study. Mengapa? Karena dengan lesson study para guru akan

melakukan proses pembelajaran secara kolegial dan bersama-sama untuk meningkatkan kompetensinya. Sehingga sikap profesionalitas yang dimiliki guru dapat meningkat. Berdasarkan wawancara dengan guru koordinator lesson study MGMP PAI yang telah melaksanakan lesson study di SMP Negeri 1 Kramatwatu Serang. Ada beberapa hal penting yang dapat diperoleh melalui kegiatan lesson study.5

a. Terjalinya kemitraan yang mutual antara guru mata pelajaran dengan sekolah mitra

b. Melalui kegiatan lesson study dapat dikembangkan pembelajaran yang dapat mendorong siswa belajar secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan melalui hands on dan mind on activity life, dan local materials

c. Lesson study memberikan pemahaman bagi guru tentang pentingnya pengkajian pembelajaran sebagai dasar peningkatan profesional masing-masing.

Dengan demikian dapat disimpulkan Dampak yang terjadi pada guru setelah melaksanakan lesson study adalah adanya peningkatan kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian. Dalam pembelajaran pendidikan agama Islam Guru PAI lebih inovatif, metode pembelajaran lebih bervariasi dan lebih relevan terhadap tingkat kemampuan siswa, guru tidak segan saling berbagi pengalaman dan ide, saling memotivasi dan mendapatkan umpan balik terhadap pembelajaran yang dilaksanakan, adanya kepuasan dan keikhlasan dalam bekerja. Dengan dilaksanakannya lesson study dapat meningkatnya kualitas serta kuantitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Bagi siswa adanya program lesson study menyebabkan terjadinya peningkatan pemahaman terhadap materi pelajaran, peningkatan minat siswa terhadap mata pelajaran, peningkatan motivasi belajar, peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Tidak ada rasa cemas, siswa

5

Hasil Wawancara dengan ketua koorinator Lesson Study MGMP PAIdi SMP

gembira, dan siswa percaya diri, tidak takut bertanya, peningkatan efektivitas hasil belajar, serta adanya kepuasaan dalam belajar.

Guru yang bermutu dan profesional adalah guru-guru yang memiliki kompetensi dari semua aspek, yaitu aspek pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Undang-undang. Dengan adanya persyaratan profesionalisme guru ini. Muncul paradigm baru untuk profil guru Indonesia yang profesional yaitu memiliki kepribadian matang dan berkembang, penguasaan ilmu yang kuat, keterampilan untuk membangkitkan peserta didik kepada sains dan teknologi, dan perkembangan profesi secara berkesinambungan.6

Tim Dosen UPI melukiskan gambaran umum tujuan utama lesson study, dan hubungan dengan empat kompetensi guru yang diharapkan UU No 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.

6

Muhammad Surya, Landasan Pendidiakan: Menjadi Guru Yang Baik, (Bogor:

Gambar 4.10 Gambaran Umum dan Tujuan Utama Lesson Study serta Hubungannya dengan Kompetensi7

(Sumber Tim Dosen UPI)

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwasannya pelaksanaan

lesson study mempunyai hubungan yang dapat meningkatkan empat

7

Indonesia Center of Lesson Study, Kiat-kiat Lesson Study, dari

http://www.icls.upi.edu. h. 3. Diunduh pada tanggal 12 Januari 2014.

Dokumen terkait