• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Dari hasil penelitian, peneliti mengajukan beberapa saran dari berbagai permasalahan yang dijumpai saat melakukan penelitian, yaitu: 1. Memastikan siswa sudah terampil dalam pembuatan mind mapping dari

konsep/ pokok bahasan yang dipelajari.

2. Selanjutnya dapat juga dilakukan penelitian penggunaan mind

mappinguntuk mengetahui kemampuan siswa dalam pemecahan masalah,

ingatan, dan melihat perbedaan pembuatan mind mapping dengan

52

Arifin, Z.M. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Buzan, T. (2008). Buku Pintar Mind map. Jakarta: Gramedia.

Emmy, S.Y. (2007). Peta Konsep Sebagai Salah Satu Alternatif Untuk Mengukur

Pemahaman Siswa Tentang Konsep-Konsep Fisika. Skripsi: Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Goodnough, K. dan Robin Long. (2002). Mind Mapping A Graphic Organizer for the Pedagogical Toolbox. Science Scope. 25 (8). 20-24.

Kartika, B.F.Y (1990). Peta dan Pemetaan Konsep Serta Peranannya dalam Kegiatan Belajar Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (Sains) dalam Widya Dharma; Vol 1

Kuswana, W.S.M. (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Lulut, C.M.I. (2011). Peta Konsep Sebagai Alternatif Alat Evaluasi Pemahaman Siswa pada

Pokok Bahasan Besaran dan Satuan serta Vektor oleh Siswi-Siswi SMA Santa Maria Yogyakarta. Skripsi: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Munthe, B. (2009). Desain Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Olivia, F. (2014). 5-7 Menit Asyik Mind mapping Pelajaran Sekolah.Jakarta :Gramedia. Prawirohartono, S. dan Sri Hidayati. (2007). Sains Biologi 1 SMA/MA. Jakarta: Bumi Aksara. Sukardi. (2014). Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan. Jakarta: Bumi Aksara. Sousa, D. A. (2012). Bagaimana Otak Belajar. Jakarta: Indeks.

Suparno, P. (2011). Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Supatmi. (2011). Peta Konsep Sebagai Salah Satu Alat Evaluasi Pemahaman Siswa dalam

Belajar Fisika pada Materi Kelas XI Pokok Bahasan Hukum Newton tentang Gravitasi (pada SMA BOPKRI I Yogyakarta kelas XI Semester I). Skripsi. Universitas

53

LAMPIRAN

56

Lampiran 2.1

Sekolah : SMA SANTO MIKAEL SLEMAN

Mata Pelajaran : Biologi Kelas/ Semester : X/II

Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati.

Kompetensi Dasar : 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan danperanannya bagi kehidupan. Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit

Materi Pelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Karakteristik Subfilum Vertebrata dan Klasifikasinya Karakteristik kelas-kelas hewan yang termasuk dalam Subfilum Vertebrata Pertemuan I 1.Guru menyampaikan garis besar materi yang akan dipelajari pada pertemuan I meliputi: karakteristik SubFilum Vertebrata; karakteristik kelas-kelas dalam vertebrata Pisces: Agnatha, Chondrichthytes, Osteichthyes, Amphibia. Produk 1. Menyebutkan karakteristik yang dimiliki subfilum vertebrata. 2. Menyebutkan pembagian kelas-kelas hewan dalam subfilum vertebrata. 3. Menjelaskan ciri

khusus yang dimiliki oleh kelas Agnatha, seperkelas Pisces dan Amphibia. Non Tes Tes Mind Map Tes Pemahaman Terlampir pada RPP 6 X 45’ Prawirohartono, Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi 1. Bumi Aksara. Jakarta Aryulina, Diah dkk.2010. Biology 1B Bilingual. Esis-Erlangga. Jakarta

57 Instrumen Instrumen Peran vertebrata dalam kehidupan 2.Siswa mengidentifikasi karakteristik subfilum vertebrata dengan kajian literatur. Pertemuan II 1.Materi pembelajaran meliputi Reptil dan Aves.

2.Siswa

mengidentifikasi karakteristik dan peran dari kelas Reptil dan Aves. Pertemuan III 1.Materi pembelajaran 4. Menyebutkan klasifikasi kelas Agnatha, superkelas Pisces dan kelas Amphibia. 5. Mengidentifikasi

karakteristik yang dimiliki oleh kelas Reptil, Aves, dan Mammalia. 6. Menjelaskan

klasifikasi yang dimiliki oleh kelas Reptil, Aves, dan Mammalia.

7. Mengklasifikasikan hewan yang ditemui dalam kelas-kelas vertebrata. 8. Mengkaitkan antar konsep dan menunjukkan informasi lain terkait konsep yang dipelajari.

Afektif Sosial 1. Mampu bekerja

58 Instrumen Instrumen

pada pertemuan ke III meliputi kelas

mammalia

sama dalam proses diskusi kelompok 2. Memberikan pendapat dengan baik, komunikatif. 3. Terbuka terhadap pendapat teman. Karakter Afektif Pribadi 1. Jujur dalam mengerjakan tugas.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lampiran 2.2

Satuan Pendidikan : SMA Santo Mikael Sleman Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : X/2

Alokasi Waktu : 1 x 45 Menit

Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati

Kompetensi Dasar : 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan danperanannya bagi kehidupan.

A.Indikator

Kognitif Produk

1. Menjelaskan ciri-ciri hewan dalam kelas vertebrata kelas pisces dan amphibi.

2. Mengelompokkan hewan ke dalam kelas-kelas vertebrata.

3. Menjelaskan kembali pemahaman dalam mind mapping yang ditampilkan. Kognitif Proses

1. Mengidentifikasi hewan vertebrata kelas pisces dan amphibi dari gambar. Psikomotor

1. Menggambarkan kembali informasi dan pemahaman yang diketahui tentang vertebrata dalam mind mapping.

Afektif Karakter :

1. Teliti dalam mengidentifikasi mind mapping materi pisces dan amphibi. Afektif Sosial :

1. Menghargai pendapat teman dalam memrepresentasikan mind mapping. B.Tujuan Pembelajaran

Kognitif Produk

1. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat menjelaskan ciri-ciri vertebrata kelas pisces dan amphibi.

2. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat mengelompokkan hewan dalam kelas vertebrata.

Kognitif Proses

1. Dengan pengamatan gambar siswa dapat mengidentifikasi kelompok hewan vertebrata.

Psikomotor

1. Dengan menggunakan mind mapping siswa dapat menggambarkan kembali informasi yang dipahami dari materi vertebrata yang dipelajari.

Afektif Karakter

1. Melalui pengamatan mind mapping yang dipresentasikan, siswa teliti dalam memahami materi pisces dan amphibi.

Afektif Sosial

1. Melalui kegiatan representasi mind mapping, siswa dapat saling menghargai pendapat yang beragam.

C.Materi Pembelajaran

Dunia hewan subfilum vertebrata; kelas pisces, dan amphibi. D.Model dan Metode Pembelajaran

Model pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif

Metode pembelajaran : Mind mapping dan eksplorasi gambar. E.Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan (waktu)

Fase Kegiatan Guru dan Siswa Pendahuluan

( 10 menit )

Apersepsi/ motivasi

1. Sebutkan macam-macam ikan! 2. Beda ikan paus dengan ikan gurame? Orientasi 1.Dengan PPT menyampaikan tujuan

pembelajaran Inti ( 30

menit )

Eksplorasi 1. Memperlihatkan mind mapping satu materi vertebrata.

2. Siswa menjelaskan isi mind map dengan bahasa sendiri.

Elaborasi 1.Guru memberikan bacaan tentang materi vertebrata kelas pisces,

Kegiatan (waktu)

Fase Kegiatan Guru dan Siswa amphibi.

2.Siswa membuat mind mapping dari informasi yang dipahami.

Konfirmasi 1.Guru memberikan peneguhan dari materi pisces dan amphibi yang dipelajari.

Evaluasi 1.Guru memberikan pertanyaan terkait materi pisces dan amphibi.

Penutup ( 5 menit )

Rangkuman / Refleksi

1.Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran yang sudah dilalui. Tindak lanjut 1.Siswa menyelesaikan latihan

pembuatan mind mapping.

2.Guru memberikan tugas rumah untuk mempelajari materi berikutnya yakni kelas reptil dan aves.

F. Sumber Belajar

1. Prawirohartono, Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi 1. Bumi Aksara. Jakarta

2. Aryulina, Diah dkk.2010. Biology 1B Bilingual.Esis-Erlangga. Jakarta G.Alat dan Bahan

1. Mind mapping materi pisces.

H.Penilaian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lampiran 2.2

Satuan Pendidikan : SMA Santo Mikael Sleman Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : X/2

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati

Kompetensi Dasar : 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan danperanannya bagi kehidupan.

A.Indikator

Kognitif Produk

1. Menjelaskan ciri-ciri hewan dalam kelas vertebrata reptil dan aves. 2. Mengelompokkan hewan ke dalam kelas-kelas vertebrata reptil dan aves. 3. Menjelaskan kembali informasi dan pemahaman dari materi vertebrata reptil

dan aves dengan menggambarkannya dalam mind mapping. Kognitif Proses

1. Mengidentifikasi hewan vertebrata dari ciri / karakteristik yang dimiki serta gambar yang ditampilkan.

Psikomotor

1. Menggambarkan kembali informasi dan pemahaman yang diketahui tentang vertebrata dalam mind mapping.

Afektif Karakter :

1. Bekerja sama untuk menyelesaikan pembuatan mind mapping secara berkelompok.

2. Teliti dalam mengidentifikasi gambar

3. Memiliki daya juang yang tinggi dalam menuangkan pemahamannya dalam

mind mapping.

Afektif Sosial :

1. Peka dan memberikan perhatian atas materi yang disampaikan. 2. Bekerja sama dengan teman, dan menghargai pendapat orang lain.

B.Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk

1. Setelah kegiatan pembelajaran, siswa dapat menjelaskan ciri-ciri hewan dalam kelas vertebrata reptil dan aves.

2. Setelah kegiatan pembelajaran siswa dapat mengelompokkan hewan ke dalam kelas-kelas vertebrata reptil dan aves.

3. Setelah kegiatan pembelajaran siswa dapat menjelaskan kembali informasi dan pemahaman yang diperoleh dari materi vertebrata kelas reptil dan aves dalam mind mapping.

Kognitif Proses

1. Dengan pengamatan gambar siswa dapat mengidentifikasi hewan vertebrata dari ciri/ karakteristik gambar yang ditampilkan.

Psikomotor

1. Dengan menggunakan mind mapping siswa dapat menggambarkan kembali informasi yang dipahami dari materi vertebrata yang dipelajari.

Afektif Karakter

1. Melalui kegiatan pembuatan mind mapping secara berkelompok siswa saling bekerja sama.

2. Melalui kegiatan yang telah dirancang siswa teliti dalam mengidentifikasi gambar hewan vertebrata kelas Reptil dan Aves.

3. Melalui kegiatan pembuatan mind mapping, siswa dapat memiliki daya juang yang tinggi.

Afektif Sosial

1. Melalui kegiatan pembelajaran, siswa peka dan perhatian terhadap materi yang dipelajari.

2. Melalui kegiatan pembuatan mind mapping, siswa dapat bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain.

C.Materi Pembelajaran

Dunia hewan subfilum vertebrata; kelas reptil dan aves. D.Model dan Metode Pembelajaran

Model pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif

E.Kegiatan Pembelajaran Kegiatan

(waktu)

Fase Kegiatan Guru dan Siswa Pendahuluan

( 10 menit )

Apersepsi/ motivasi

1.Apa yang diamati dari seekor cicak? 2.Ayam termasuk kelas? Apa saja ciri

yang dimiliki?

Orientasi 1.Dengan PPT menyampaikan tujuan pembelajaran

Inti ( 65 menit )

Eksplorasi 1. Siswa mempresentasikan mind

mapping yang telah dibuat.

2. Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan LKS materi reptil dan aves.

Elaborasi 1.Siswa mempresentasikan hasil diskusi LKS yang dikerjakan, meliputi materi vertebrata kelas reptil dan aves. 2.Siswa lain menanggapi presentasi

kelompok lain.

3.Dalam kelompok yang sama, siswa membuat mind mapping materi reptil dan aves.

Konfirmasi 1.Guru menanggapi hasil presentasi dan memberikan peneguhan materi

vertebrata kelas reptil dan aves. Evaluasi 1.Guru memberikan pertanyaan terkait

materi reptil dan aves. Penutup ( 15

menit )

Rangkuman / Refleksi

1.Guru memberikan peneguhan dari materi pisces dan amphibi yang dipelajari.

2.Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran yang sudah dilalui. Tindak lanjut 1.Guru memberikan tugas rumah untuk

membuat mind mapping dari 4 kelas materi vertebrata yang dipelajari.

F. Sumber Belajar

1. Prawirohartono, Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi 1. Bumi Aksara. Jakarta

G.Alat dan Bahan

1. Teka-teki Silang Reptil dan Lembar Analisa Aves H.Penilaian

1. Lembar kerja siswa. 2. Penilaian mind mapping.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lampiran 2.2

Satuan Pendidikan : SMA Santo Mikael Sleman Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : X/2

Alokasi Waktu : 1 x 45 Menit

Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati

Kompetensi Dasar : 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan danperanannya bagi kehidupan.

A.Indikator

Kognitif Produk

1. Menjelaskan ciri-ciri hewan dalam vertebrata kelas mamalia. 2. Mengelompokkan hewan yang termasuk kedalam kelas mamalia. Kognitif Proses

1. Mengidentifikasi hewan vertebrata kelas mamalia dari ciri/ karakteristik yang dimiki serta gambar yang ditampilkan.

2. Mengamati gambar hewan kelas mamalia dengan cermat. Afektif Karakter :

1. Memberikan perhatian penuh atas materi yang dipelajari. 2. Teliti dalam mengidentifikasi gambar

Afektif Sosial :

1. Menghargai orang lain, saling mendengarkan. B.Tujuan Pembelajaran

Kognitif Produk

1. Setelah kegiatan pembelajaran, siswa dapat menjelaskan ciri-ciri hewan dalam kelas mamalia.

2. Setelah kegiatan pembelajaran siswa dapat mengelompokkan hewan ke dalam kelas mamalia.

Kognitif Proses

1. Dengan pengamatan gambar siswa dapat mengidentifikasi hewan vertebrata kelas mamalia dari ciri/ karakteristik gambar yang ditampilkan.

2. Dengan pengamatan gambar, siswa dapat memahami materi dengan cermat. Afektif Karakter

1. Melalui kegiatan yang telah dirancang siswa memperhatikan materi yang diajarkan.

2. Melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang, siswa teliti dalam mengidentifikasi gambar hewan vertebrata kelas mamalia.

Afektif Sosial

1. Melalui kegiatan pembelajaran, siswa memiliki kesadaran untuk menghargai orang lain, saling mendengarkan.

C.Materi Pembelajaran

Dunia hewan subfilum vertebrata; kelas mamalia. D.Model dan Metode Pembelajaran

Model pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif

Metode pembelajaran : Mind mapping dan eksplorasi gambar. E.Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan (waktu)

Fase Kegiatan Guru dan Siswa Pendahuluan

( 10 menit )

Apersepsi/ motivasi

1.Lumba-lumba termasuk dalam kelas? 2.Kelelawar terbang! Apakah kelelawar

termasuk burung?

3.Apa yang dipikirkan ketika mendengar kata mamalia?

Orientasi 1.Secara lisan menjelaskan tujuan dari kegiatan pembelajaran yang akan dicapai.

Inti ( 30 menit )

Eksplorasi 1.Siswa menidentifikasi gambar mamalia yang ditampilkan.

2.Siswa menceritakan pemahamannya. Elaborasi 1.Siswa mempresentasikan pemahaman

terkait materi mamalia.

2.Guru memberikan bacaan terkait materi mamalia.

Kegiatan (waktu)

Fase Kegiatan Guru dan Siswa Konfirmasi 1.Guru mempresentasikan materi mamalia, dan mengulang secara singkat materi vertebrata. Evaluasi 1.Guru memberikan

pertanyaan-pertanyaan dari kelas vertebrata yang dipelajari.

Penutup ( 5 menit )

Rangkuman / Refleksi

1.Guru memberikan peneguhan dari materi vertebrata yang dipelajari. 2.Siswa merefleksikan kegiatan

pembelajaran yang sudah dilalui. Tindak lanjut 1. Siswa diberi tugas untuk latihan

membuat mind mapping dari seluruh materi vertebrata.

F. Sumber Belajar

1. Prawirohartono, Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi 1. Bumi Aksara. Jakarta

2. Aryulina, Diah dkk.2010. Biology 1B Bilingual.Esis-Erlangga. Jakarta G.Alat dan Bahan

1. PPT Mamalia H.Penilaian

1. Lembar kerja siswa. 2. Penilaian mind mapping.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lampiran 2.2

Satuan Pendidikan : SMA Santo Mikael Sleman Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : X/2

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati

Kompetensi Dasar : 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan danperanannya bagi kehidupan.

A.Indikator

Kognitif Produk

1. Menjelaskan kembali informasi dan pemahaman yang diperoleh dari materi vertebrata kedalam mind mapping.

Kognitif Proses

1. Membuat mind mappinguntuk menuangkan kembali informasi dan pemahaman yang diperoleh dari pokok bahasan vertebrata.

Psikomotor

1. Membuat kreasi mind mapping berdasarkan pemahaman yang diketahui dalam materi vertebrata.

Afektif Karakter :

1. Jujur dalam mengerjakan tes pemahaman.

2. Memiliki daya juang yang tinggi dalam menuangkan pemahamannya dalam

mind mapping.

Afektif Sosial :

1. Menghargai diri sendiri, dengan yakin dan percaya diri dalam mengerjakan tes dan mind mapping.

B.Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk

1. Setelah kegiatan pembelajaran siswa dapat menjelaskan kembali informasi dan pemahaman yang diperoleh dari materi kelas-kelas vertebrata dalam

mind mapping.

Kognitif Proses

1. Dengan membuat mind mapping siswa dapat menjelaskan kembali pemahamannya tentang materi dalam kelas-kelas vertebrata.

Psikomotor

1. Dengan menggunakan mind mapping siswa dapat menggambarkan kembali informasi yang dipahami dari materi vertebrata yang dipelajari.

Afektif Karakter

1. Melalui kegiatan tes pemahaman, siswa jujur dalam mengerjakannya.

2. Melalui kegiatan pembuatan mind mapping, siswa dapat memiliki daya juang yang tinggi.

Afektif Sosial

1. Melalui kegiatan pembelajaran, siswa memiliki keyakinan pada diri sendiri, dan percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki.

C.Materi Pembelajaran

Dunia hewan subfilum vertebrata. D.Model dan Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran : Mind mapping dan Tes pemahaman. E.Kegiatan

Kegiatan (waktu)

Fase Kegiatan Guru dan Siswa

45’ Pembuatan Mind

Mapping

Siswa membuat mind mapping dari seluruh materi vertebrata yang telah dipelajari.

45’ Tes Pemahaman Siswa mengerjakan tes pemahaman dari materi vertebrata yang telah dipelajari.

F. Sumber Belajar

1. Prawirohartono, Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi 1. Bumi Aksara. Jakarta

2. Aryulina, Diah dkk.2010. Biology 1B Bilingual.Esis-Erlangga. Jakarta G.Alat dan Bahan

1. Mind mapping materi vertebrata

H.Penilaian

Penilaian mind mapping. Penilaian tes pemahaman.

Materi Vertebrata

Lampiran 2.3

Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki tulang belakang. Dalam sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata. Chordata meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri berikut:

Memiliki notokoord, yaitu korda yang keras tetapi lentur. Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka.

Memiliki tali saraf tunggal, terletak di bagian dorsal notokord, dan memiliki ujung anterior yang membesar membentuk otak.

Memiliki ekor yang memanjang ke arah ujung posterior anus. Memiliki celah faring.

Filum Chordata terdiri dari tiga subfilum, yaitu Urochordata, Cephalochordata, dan Vertebrata. Urochordata dan Cephalochordata tergolong invertebrata.

Subfilum Urochordata (Tunikata): tidak memiliki notochord, tali saraf, dan ekor saat dewasa; memiliki celah faring

Subfilum Cephalochordata (Lancelet): memiliki notokord, tali saraf dorsal, ekor, dan celah faring.

Vertebrata

Ukuran dan bentuk tubuh vertebrata beragam dari hanya beberapa milimeter, misalnya katak beracun, sampai yang berukuran beberapa meter, misalnya paus biru.

Struktur dan Fungsi Tubuh

Struktur hewan yang tergolong Vertebrata memiliki rangkaian tulang kecil (vertebra) yang memanjang pada bagian dorsal dari kepala hingga ekor. Rangkaian vertebra yang disebut tulang punggung ini membentuk sumbu kerangka menggantikan notokord. Tulang punggung berfungsi menyokong tubuh serta melindungi tali saraf. Selain adanya tulang punggung, kesamaan ciri lain pada vertebrata adalah:

Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan, dan ekor pada sebagian vertebrata;

Kulit tersusun atas dua bagian yaitu epidermis dan dermis dan menghasilkan rambut, sisik, bulu, kelenjar, atau tanduk;

Endoskeleton tersusun dari tulang atau tulang rawan;

Faring bercelah, yang merupakan tempat insang pada ikan namun pada hewan darat hanya terdapat pada tingkat embrio, struktur tersebut akan berkembang menjadi organ dalam seperti jantung;

Otot melekat pada endoskeleton untuk bergerak;

Sistem pencernaan memiliki kelenjar pencernaan, hati, dan pankreas; Jantung beruang 2 hingga 4;

Darah mengandung sel darah putih dan sel darah merah berhemoglobin; Rongga tubuh mengandung sistem viseral;

Sepasang ginjal dengan salurannya untuk mengeluarkan zat sisa; Sepasang gonad pada betina dan jantan.

Habitat

Vertebrata hidup di berbagai habitat di darat maupun di perairan, termasuk laut, danau, dan sungai.

Klasifikasi

Vertebrata dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan ada tidaknya rahang. Vertebrata dengan mulut tidak berahang dikelompokkan dalam superkelas Agnatha, sedangkan vertebrata berahang dikelompokkan dalam superkelas Gnathostomata.

Superkelas Agnatha

Hewan yang tergolong agnatha berbadan panjang dan ramping seperti belut serta tidak memiliki rahang. Sekitar 60 spesies Agnatha tercakup dalam Kelas Cephalospidomorphi (Lamprey) dan Kelas Mycini (hagfish). Lamprey hidup di perairan tawar dan laut. Hewan ini mengambil makanan dengan cara mengaitkan mulutnya yang bergigi ke sisi tubuh ikan kemudian mengisap darahnya. Larvanya memakan partikel makanan di air. Larva lamprey laut hidup di perairan tawar.

Hagfish hanya hidup di laut. Hewan ini tidak memiliki tahapan larva.

Makanannya adalah ikan mati yang diisap dengan mulutnya. Sebagian lainnya memakan cacing laut. Mulut hagfish tidak bergigi, tetapi memiliki tentakel peraba.

Superkelas Gnathostomata

Hewan dalam kelompok ini memiliki rahang bersendi yang dapat digerakkan ke atas dan ke bawah. Hewan yang tergolong Gnathostomata memiliki keragaman

ciri yang dibedakan menjadi enam kelas yaitu Chondrichthyes, Ostheichthyes, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mamalia.

Beberapa kelas hewan Gnathostomata memiliki kesamaan ciri. Amphibia, Reptilia, Aves dan Mamalia memiliki dua pasang anggota badan sehingga digolongkan sebagai hewan tetrapoda. Reptilia, Aves, dan sebagian Mamalia memiliki telur bercangkang untuk menahan air sehingga digolongkan hewan amniota.

Kelas Chondrichthyes

Hewan yang tergolong Chondrichthyes memiliki kerangka yang tersusun dari tulang rawan. Pada sebagian besar kelompok ikan ini, beberapa bagian kerangka diperkuat oleh butiran berkalsium. Ciri khas lainnya pada Chondrichthyes adalah:

Mulut yang berahang kuat terletak di badian bawah tubuh;

Celah insang berjumlah lima, meskipun ada yang memiliki tiga, enam, atau tujuh celah insang;

Kulit tebal dan kasar karena adanya sisik seperti gigi atau plakoid;

Adanya sepasang pendekap (klasper) pada hewan jantan yang berfungsi untuk menyalurkan sperma ke kloaka hewan betina;

Usus pendek dan lebar berisi membran ulir untuk menyerap makanan lebih lama;

Hati berukuran sangat besar untuk membantu pencernaan makanan; Fertilisasi terjadi secara internal

Bersifat ovipar, yaitu mengeluarkan telur hasil fertilisasi, atau ovovivipar yaitu membawa telur hasil fertilisasi di dalam saluran telur selama perkembangannya hingga menetas.

Ikan bertulang rawan sebagian besar hidup di laut. Chondrichthyes yang masih hidup mencakup sekitar 750 spesies, termasuk hiu, pari, dan chimera.

Hiu bertubuh langsing. Sirip ekor bagian atas lebih panjang daripada bagian bawah. Hiu tidak memiliki kantung udara sehingga kebanyakan spesies terus berenang untuk menjaga keseimbangan tubuhnya agar tidak tenggelam. Hiu juga memiliki garis lateral pada bagian punggung memanjang dari kepala hingga ekor berguna untuk mengetahui letak makanannya. Spesies lainnya memendamkan diri di pasir dan mengambil air untuk pernapasannya melalui sepasang lubang (spirakel) di atas kepala.

Pari memiliki badan pipih. Tubuh pipihnya berperan untuk menyembunyikan diri di dasar perairan dan untuk menggali pasir mencari makanannya berupa hewan lunak dan udang-udangan. Beberapa jenis ikan pari memiliki duri pada ekornya yang seperti pecut untuk melindungi diri. Jenis lainnya menghasilkan sengatan listrik.

Kelas Ostheichthyes

Kelas Ostheichthyes berjumlah sekitar 30.000 spesies. Ikan kelompok ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang keras yang mengandung matriks kalsium fosfat. Ciri-ciri lain yang dimiliki kelompok ikan ini adalah:

Mulut terdapat di bagian depan tubuh;

Memiliki satu celah insang di masing-masing sisi kepala;

Sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah; Kulit licin karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit;

Memiliki sistem gurat sisi pada sisi tubuh;

Memiliki gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak;

Memiliki usus panjang dan ramping; Fertilisasi terjadi di luar tubuh;

Mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar.

Kelompok ikan bertulang keras ini hidup di laut dan pada hampir setiap habitat air tawar termasuk kolam, sungai, danau, dan rawa.

Ostheichthyes memiliki jumlah spesies terbanyak dibanding kelas vertebrata yang lain. Ostheichthyes mencakup subkelas Actinopterygii (Yunani, akin= berkas,

pteryg = sirip) dan superkelas Sarcopterygii (Yunani, sarkodes = berdaging).

Sebagian besar ikan yang kita kenal merupakan kelompok ikan Actinopterygii meliputi sekitar 42 ordo, 431 famili dan 24000 spesies. Actinopterygii memiliki sirip yang ditunjang oleh duri panjang yang lentur sehingga disebut kelompok ikan bersirip duri.

Hewan jantan dan betina dari jenis yang sama pada ikan ini tampak berbeda. Jenis

Dokumen terkait