• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.2. Saran

Aplikasi pembelajaan teknik konvolusi yang dibuat ini tentulah masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan aplikasi sejenis yaitu:

1. Dalam pengembangan kedepannya, aplikasi ini diharapkan dapat terintegrasi dengan website Fakultas Sains dan Teknologi sehingga memudahkan mahasiswa dalam menjalankan kegiatan kuliahnya.

2. Menambahkan teknik transformasi fourier pada Aplikasi Pembelajaran Materi Pengolahan Citra.

152 Jakarta: Rajawali Pers

Arlinda. 2005. Kamus Istilah Komputer dan Internet. Jakarta: Restu Agung Arsyad, Azhar. 1997. Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Ayun, M.Qurrota. 2008. Pengembangan Aplikasi Pembelajaran Berbasiskan Teknologi Video On Demand pada Fakultas Sains & Teknologi. UIN Syarif Hidayatullah: Skripsi Tidak Diterbitkan

Daryanto, Tri. 2005. Sistem Multimedia dan Aplikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu Deporter, Bobbi dan Hernacki, Mike. 2005. Quantum Learning: Membiasakan

Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa

Deswanti, Merlin. 2008. Perancangan & Implementasi Aplikasi Pembelajaran B.Inggris: Telling The Time Berbasis Multimedia untuk SD Kelas V. UIN Syarif Hidayatullah: Skripsi Tidak Diterbitkan

HM, Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi: Pedoman dan Contoh Melakukan Penelitian di Bidang Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi offset

Jayan. 2008. Desain Situs Flash untuk Orang Awam. Palembang: Maxikom Mayer, E.Richard. 2009. Multimedia Learning: Prinsip-prinsip dan Aplikasi.

Yogyakarta: ITS Press

Mayer, E.Richard. 2001. Introduction to Multimedia Learning. The Cambridge Handbook of Multimedia Learning: Cambridge University Press

Muliasari, Ratna. 2008. Perancangan Perangkat Ajar Statistika SMP Berbasis CAI. UIN Syarif Hidayatullah: Skripsi Tidak Diterbitkan

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press

Munir, Rinaldi. 2004. Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritmik. Bandung: Informatika

153 Diterbitkan

Riberu, Tito. 2004. Referensi dan Tuntunan Perancangan Program ActionScript Macromedia Flash MX. Jakarta: Dinastindo

Sadiman, S.Arif. 1993. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Saputra, Johan. 2010. Photoshop Urban Style. Jakarta: Elex Media Komputindo Semiawan, R.Conny. 2008. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah

Dasar. Jakarta: Indeks

Sugiharto, Aris. 2006. Pemrograman GUI dengan MATLAB.Yogyakarta: Andi Offset

Sutopo, A. H. 2003. Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: Graha Ilmu Sutoyo, T., et all. 2009. Teori Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta: Andi Offset Suyanto, M. 2003. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.

Yogyakarta: Andi Offset

Vaughan, Tay. 2006. Multimedia Making It Work Edisi 6. Yogyakarta: Andi Offset

Wijaya, Ch.M dan Prijono, Agus. 2007. Pengolahan Citra Digital Menggunakan Matlab Image Processing Toolbox. Bandung: Informatika

Yuliarti, Dewi. 2007. Perancangan Aplikasi Pembelajaran Matematika untuk Kelas 6 SD Berbasis Multimedia. UIN Syarif Hidayatullah: Skripsi Tidak Diterbitkan

Zeembry. 2004. 123 Tip dan Trik Actionscript Flash MX 2004. Jakarta: Elex Media Komputindo

[1]AlSultan, Sultan. 2006. Developed of A Computer Aided Instruction (CAI) Package in Remote Sensing Educational. [Online] Tersedia: www.commission7.isprs.org/wg7. [31 Juli 2010]

154

Komputer (CAI) Dengan Sistem Authoring. [Online] Tersedia: www.commission7.isprs.org/wg7. [31 Juli 2010]

[4]Elektronik_text,http://users.ox.ac.uk/~ctitext2/publish/occas/eurolit/burnage2. gif, 8 Desember 2009, Pk.9.20

[5]Hypertext,http://www.cs.sfu.ca/CC/365/mark/material/notes/Chap1/hypertext. gif, 8 Desember 2009, Pk.9.21

[6]Digitized picture, http://pubs.usgs.gov/of/1999/ofr-99-0557/html/magnetic.jpg, 8 Desember 2009, Pk.9.24

[7]Cell animation, http://farm1.static.flickr.com/52/173380481_fcf4a4b1a9_o.jpg, 8 Desember 2009, Pk.9.27

[8] Frameanimation,http://www.wemakemoneynotart.com/master6%5B1%5D.gif, 8 Desember 2009, Pk.9.28

[9] Sprite animation, http://www.envygames.com/share/sample_animation.jpg, 8 Desember 2009, Pk.9.30

[10]Pathanimation,http://www.articulate.com/rapidelearning/wpcontent/uploads/2 008/01/motionpath-thumb.jpg, 8 Desember 2009, Pk.9.31

[11]Characteranimation,http://img144.imageshack.us/i/digitalcharacteranimatiup6 .jp, 8 Desember 2009, Pk.9.33

[12]Computational animation, http://www.cecadsoft.com/fsf20/exe-wa4.gif, 8 Desember 2009, Pk.9.35

[13]Morphinganimation,http://www.reportmill.com/blog/wpcontent/uploads/2007 /07/morphing.jpg, 8 Desember 2009, Pk.9.39

[14]Pengertian Perangkat,ajar,multimedia, http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/ index.php, 5 November 2009, Pk.11.57

[15]Hyperpicture, www.kompas.com, 22 Juni 2010, Pk.8.28

[16]Conv2D,http://www.songho.ca/dsp/convolution/convolution.html# convolution_2d, 16 Juni 2010, Pk.11.56

1 NUR ULFAH SAM - 105091002847 MULTIMEDIA

(Studi Kasus: Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains & Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Nur Ulfah Sam

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Email: mimoschapudica@gmail.com

Abstrak

Media pembelajaran berbasis multimedia dapat digunakan dalam dunia pendidikan, salah satunya pada kegiatan perkuliahan materi pengolahan citra di Program Studi Teknik Informatika. Dalam silabus mata kuliah pengolahan citra, teknik konvolusi merupakan materi awal yang diajarkan dalam topik kuliah Konvolusi & Transformasi Fourier. Berdasarkan analisis kuesioner awal penelitian diperoleh data sebanyak 65,22% atau 30 dari 46 mahasiswa yang belum mengerti materi teknik konvolusi ini. Teknik Konvolusi merupakan salah satu teknik pada pengolahan citra yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas suatu citra atau gambar (Image Enhancement). Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan cara studi pustaka dan penelitian sejenis, observasi, wawancara dan kuesioner. Adapun metode pengembangan aplikasi yang digunakan yaitu metode menurut Vaughan (2004) yang terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan dan pembiayaan, disain dan produksi, pengujian dan yang terakhir adalah pengiriman. Dalam pembuatannya aplikasi ini menggunakan software Macromedia Flash Professional 8, Adobe Photoshop CS 2, Matlab Simulink 2009, Ulead Video Studio 10 dan Camtasia Studio 7. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dan berdasarkan evaluasi hasil penelitian diperoleh peningkatan yaitu sebelum adanya aplikasi jumlah mahasiswa yang mengerti sebesar 65,22%, setelah diberikan aplikasi Pembelajaran Materi Pengolahan Citra dengan Menggunakan Teknik Konvolusi ini persentase jumlah mahasiswa yang mengerti menjadi 80%. Pada akhirnya output yang dihasilkan dari pembuatan aplikasi ini yaitu dalam bentuk CD-Interaktif pembelajaran dengan kapasitas file 219 MB. Untuk pengembangan berikutnya dapat ditambahkan teknik transformasi fourier untuk melanjutkan materi dari teknik konvolusi pada materi pengolahan citra tersebut.

Kata Kunci: Multimedia, pembelajaran, Vaughan, konvolusi, citra digital 1. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pengolahan citra merupakan salah satu mata kuliah yang termasuk dalam silabus perkuliahan di Program Studi Teknik Informatika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dapat diambil oleh mahasiswa yang duduk di semester lima. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah peminatan yang mulai ditawarkan kepada mahasiswa

angkatan 2006 dan seterusnya pada bidang peminatan multimedia.

Berdasarkan silabus mata kuliah pengolahan citra, teknik konvolusi merupakan materi awal dalam topik materi Konvolusi & Transformasi Fourier. Namun sebagai bahasan awal teknik konvolusi ini peneliti pilih karena diperlukan untuk

2 NUR ULFAH SAM - 105091002847

Selama ini proses belajar mata kuliah pengolahan citra di dalam kelas perkuliahan yang dilakukan oleh dosen dengan mahasiswa terlihat masih menggunakan media verbal dan tertulis dalam menyampaikan materi kuliah tersebut, tetapi tidak jarang pula menggunakan media lainnya sebagai alat bantu perkuliahan. Hal ini bisa saja tidak sepenuhnya dapat dipahami oleh seluruh mahasiswa di dalam kelas dikarenakan media penyampaian informasi dalam hal ini alat dan materi perkuliahannya yang

mungkin kurang menarik di mata

mahasiswa.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, materi teknik konvolusi

mengandung ilustrasi gambar dan

perhitungan yang menjelaskan teori dari teknik konvolusi tersebut, dan setelah dilakukan analisa menggunakan kuesioner awal penelitian kepada 46 mahasiswa diperoleh persentase sebesar 65,22% yang menjawab materi teknik konvolusi ini masih sulit untuk dimengerti.

Atas dasar latar belakang itulah, maka

peneliti ingin membuat sebuah

“APLIKASI PEMBELAJARAN

MATERI PENGOLAHAN CITRA

DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK

KONVOLUSI BERBASIS

MULTIMEDIA” Studi Kasus pada “Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” yang dapat menjadi sebuah aplikasi untuk membantu antara proses penyampaian materi kuliah pengolahan citra yang disampaikan oleh dosen kepada mahasiswa.

Perumusan Masalah

1. Bagaimana membuat sebuah aplikasi pembelajaran materi pengolahan citra, pada operasi filter smoothing, sharpening dan laplacian dalam teknik

yang interaktif dan dapat digunakan di

perkuliahan untuk membantu

mahasiswa dan dosen dalam mata kuliah pengolahan citra?

2. Bagaimana teknik konvolusi pada citra grayscale dapat diwujudkan/ diimplementasikan ke dalam bentuk ilustrasi animasi dua dimensi (2D)?

Tujuan

Membuat sebuah aplikasi media pembelajaran dengan menggabungkan elemen multimedia yaitu teks, animasi, video, audio dan gambar.

Membuat penerapan teknik konvolusi dengan ilustrasi animasi dengan dipadukan elemen multimedia di dalamnya.

Manfaat

1. Mempermudah dalam menjelaskan

teori konvolusi pada pengolahan citra kepada mahasiswa.

2. Menjadi alat bantu yang dapat

mengilustrasikan rumus atau

perhitungan matematis secara lebih interaktif.

3. Mempermudah dalam memahami

materi yang disampaikan secara audio visual.

4. Dapat menjadi media tambahan belajar dalam proses perkuliahan.

5. Membantu menimbulkan minat belajar mahasiswa untuk mendalami teori pengolahan citra lebih lanjut.

2. LANDASAN TEORI A. Multimedia

Adalah kombinasi dari komputer dan Video (Rosch, 1996) atau Multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar, dan teks (McCormick, 1996) atau Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media

3 NUR ULFAH SAM - 105091002847

grafik dan gambar (Turban dkk, 2002)atau Multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis atau interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan gambar video (Robin dan Linda,2001).

Definisi yang lain dari Multimedia, yaitu oleh Hosfstetter (2001), Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berekreasi, dan berkomunikasi.

B. Pembelajaran Multimedia

Dalam kaitannya dengan

pembelajaran, pembelajaran dengan multimedia mencakup tiga proses kognitif penting. (Mayer, 1997: 2)

Pertama, selecting (menyeleksi). Diaplikasikan pada informasi verbal berbasis teks dan juga informasi visual yang menyediakan image/ gambar. Kedua, organizing (mengorganisasikan). Diaplikasikan untuk membuat model berbasis verbal dan model berbasis visual dari menjadi sebuah penjelasan. Ketiga, integrating (mengintegrasikan). Pembelajar

membangun hubungan antara

corresponding events dalam model berbasis verbal dan model berbasis visual.

C. Citra Digital

Citra terbagi dua macam yaitu citra kontinyu dan citra diskrit. Citra kontinyu dihasilkan dari sistem optik yang menerima sinyal analog, misalnya mata manusia dan kamera analog. Citra diskrit dihasilkan melalui proses digitalisasi terhadap citra kontinyu, citra diskrit disebut juga citra digital.

Agar dapat diolah dengan komputer digital, maka suatu citra harus direpresentasikan secara numerik dengan nilai-nilai diskrit. Representasi citra dari

dihasilkan inilah yang disebut citra digital (digital image). (Munir, 2004: 18)

D. Image Enhancement (Perbaikan

Citra)

Merupakan salah satu jenis operasi pada pengolahan citra digital yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas tampilan citra untuk pandangan manusia atau untuk mengkonversi suatu citra agar memiliki format yang lebih baik sehingga citra tersebut menjadi lebih mudah diolah dengan mesin (komputer).

E. Kernel

Kernel adalah matriks yang pada umumnya berukuran kecil dengan elemen-elemennya adalah berupa bilangan. Kernel digunakan pada proses konvolusi. Oleh karena itu kernel disebut juga dengan convolution window (jendela konvolusi). Ukuran kernel dapat berbeda-beda, seperti 2x2, 3x3, 5x5 dan sebagainya. Kernel biasa juga disebut dengan tapis (filter), template, mask, serta sliding window. (Putra, 2010: 137)

(a) (b)

Gambar 1 Contoh kernel (a)-(b) Berturut-turut kernel berukuran 2x2 dan 3x3 (sel dengan warna abu-abu menyatakan pusat

koordinat {0,0}) F. Konvolusi (Convolution)

Merupakan operator sentral pengolah citra dan telah digunakan secara luas pada berbagai piranti lunak pengolah citra.

Proses konvolusi dapat dijelaskan sebagai berikut. Kernel (sliding window) diletakkan pada setiap pixel dari citra input dan menghasilkan pixel baru. Nilai pixel baru dihitung dengan mengalikan setiap

4 NUR ULFAH SAM - 105091002847

menjumlah hasil perkalian tersebut. Contoh citra input dan kernel ditunjukkan pada (Gambar 2).

U1,1 U1,2 U1,3 U1,4 U1,5 U1,6 U2,1 U2,2 U2,3 U2,4 U2,5 U2,6 U3,1 U3,2 U3,3 U3,4 U3,5 U3,6 U4,1 U4,2 U4,3 U4,4 U4,5 U4,6 U5,1 U5,2 U5,3 U5,4 U5,5 U5,6 U6,1 U6,2 U6,3 U6,4 U6,5 U6,6

(a) K1,1 K1,2 K1,3 K2,1 K2,2 K2,3

(b)

Gambar 2 (a) Citra Input (b) Kernel 2x3 Sesuai contoh pada (Gambar 2) maka nilai pixel sebagai berikut.

)

(

)

(

)

(

)

(

)

(

)

(

3 , 2 5 , 5 2 , 2 4 , 5 1 , 2 3 , 5 3 , 1 5 , 4 2 , 1 4 , 4 1 , 1 3 , 4 3 , 4

xK

u

xK

u

xK

u

xK

u

xK

u

xK

u

O

Operator konvolusi biasanya

menggunakan tanda (*). Secara matematika proses konvolusi U*K dapat dinyatakan sebagai berikut. ) , ( ) 1 , 1 ( ) , ( 1 1 l k K l j k i U j i O m k n l



       Dengan i = 1...M – m + 1 dan j = 1...N – n + 1. M dan N menyatakan ukuran baris dan kolom dari citra input, sedangkan m dan n menyatakan ukuran baris dan kolom dari kernel. Ukuran citra hasil proses konvolusi di atas adalah (M – m + 1) baris dan (N – n + 1) kolom, yang berarti ukuran citra hasil proses konvolusi lebih kecil dari ukuran citra awal. Berubahnya ukuran citra hasil ini dapat dijelaskan dengan contoh berikut.         7 7 2 3 7 7 4 2 6 7 5 2 4 4 1 1 1 3 3 3 1 2 3 4 4 1 1 4 3 3 1 1 1 0 0 1   dari: (1 x 1) + (0 x 3) + (0 x 1) + (1 x 4) = 5 Tanda  pada hasil keluaran di atas dinyatakan sebagai bukan nilai karena untuk melakukan proses konvolusi pada pixel tersebut, sebagian kernel berada di luar batas ukuran citra sementara tidak ada nilai pixel di luar batas ukuran citra. Hal ini dapat dijelaskan karena proses konvolusi di luar batas ukuran citra tetap dilakukan dengan menambahkan sembarang nilai pixel untuk pixel di luar batas yang umumnya digunakan atau ditambahkan nilai 0 (zero padding). Dengan cara tersebut proses konvolusi tetap dapat dilakukan. Namun demikian, nilai pixel hasil konvolusi di luar batas ukuran citra tidak menunjukkan nilai pixel yang sebenarnya. (Putra, 2010: 139)

G. Kernel Konvolusi

Smoothing Kernel

Smoothing kernel merupakan kernel yang digunakan untuk menghaluskan sebuah citra, kernel ini berkaitan dengan penapis lolos rendah (low-pass filter). Tapis low-pass bertujuan untuk mempertahankan komponen berfrekuensi rendah (perubahan nilai pixel yang bertahap) dan mengurangi komponen yang berfrekuensi tinggi (perubahan nilai pixel secara mendadak) pada citra. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 3 1 3 16 3 1 3 1 8 1 (a) (b) Gambar 3 Tapis Low-Pass

Faktor dan pada tapis di atas adalah untuk menjamin agar nilai pixel baru tidak berada di luar batas nilai grayscale (intensitas). Gambar 3 (a) adalah tapis mean, pembentukan tapisnya menggunakan aturan bobot semua koefisiennya sama.

5 NUR ULFAH SAM - 105091002847

nilai bobot pixel pusat sama (hampir sama) dengan jumlah semua bobot nilai pixel tetangga.

Sharpening Kernel

Penajaman (sharpening) pada sebuah citra bertujuan untuk mempertajam kualitas sebuah citra. Kernel sharpening itu sendiri juga berkaitan dengan tapis high-pass filter yang merupakan kebalikan dari tapis

low-pass yaitu untuk mempertahankan

(mempertajam) komponen frekuensi tinggi

dan menghilangkan (mengurangi)

komponen frekuensi rendah.

1 1 1 1 8 1 1 1 1 9 1 0 1 0 1 4 1 0 1 0

Gambar 4 Tapis High-Pass 3 x 3

Laplacian Kernel

Adalah operator urutan kedua atau turunan kedua dari metode perbaikan kualitas citra, operator ini sangat baik sekali digunakan untuk menemukan bagian yang detail dari sebuah image.

Gambar 5 Contoh Filter Laplacian

3. METODOLOGI PENELITIAN

Pada tahap ini peneliti akan menggunakan metodologi pengembangan multimedia menurut Vaughan (2004) dalam (Binanto, 2010: 264). Dimana pada prosesnya terdiri dari 4 tahapan dasar dalam suatu proyek multimedia, yaitu:

1. Perencanaan dan Pembiayaan Pada tahap ini peneliti melakukan proses identifikasi kebutuhan dan tujuan, kemampuan multimedia yang

dibutuhkan untuk mengerjakan seluruh elemen juga akan dilakukan pada tahap ini.

2. Desain dan Produksi

Pada tahap desain dan produksi dari

Aplikasi Pembelajaran Materi

Pengolahan Citra dengan

Menggunakan Teknik Konvolusi ini peneliti melakukan pembuatan desain storyboard, struktur navigasi, desain bagan alir (flowchart view), perancangan diagram transisi (state transition diagram) dan perancangan antar muka (user interface).

3. Pengujian

Pada tahap pengujian ini peneliti melakukan pengujian dengan alpha dan beta testing. Pengujian yang pertama dilakukan dengan alpha testing yang terdiri dari:

1. Pengujian aplikasi secara mandiri pada komputer pribadi

2. Pengujian aplikasi pada 4 PC yang berbeda dan

3. Pengujian aplikasi dari sisi pembelajaran teknik konvolusi Sedangkan pada beta testing aplikasi akan diuji berdasarkan:

1. Running program dari sisi end user (mahasiswa)

2. Pengujian dari sisi pembelajaran teknik konvolusi dan

3. Kesesuaian dengan syarat interaktif multimedia.

4. Pengiriman

Aplikasi yang telah jadi dikemas

dalam bentuk CD interaktif

pembelajaran dan akan didistribusikan kepada pengguna akhir.

6 NUR ULFAH SAM - 105091002847

A. Membuat halaman menu home Halaman menu home yang berisi 3 menu pilihan yaitu kuliah, konvolusi dan quiz.

Gambar 6 Pembuatan Halaman Menu Home

 Pada link menu konvolusi halaman dibuat dengan satu tampilan layar dengan 3 link akses animasi teknik konvolusi yaitu: animasi filter konvolusi, simulasi pengolahan citra dan tutorial matlab dan pengolahan citra. Dengan menggunakan bantuan actionscript animasi dibuat dengan movie flash terpisah yang ditempatkan berada satu path dengan modul utamanya, sehingga pemanggilan

dengan fungsi script lebih

memperkecil ukuran file dari flash movie tersebut.

 Menu filter konvolusi dibuat

berdasarkan teori dari teknik konvolusi pada pengolahan citra. Animasi kernel konvolusi yang dibuat merupakan teknik visual yang menggambarkan perbaikan kualitas suatu citra dengan

mengalikan dan menjumlahkan

matriks citra dengan kernel/ filter konvolusinya.

 Gambar 7 ini merupakan salah satu contoh dari filter/ kernel yang digunakan dalam teknik konvolusi. Contoh adalah kernel smoothing dimana contoh mask nya berukuran 3x3. Dengan menempatkan kotak kernel pada area citra yang akan dikonvolusi ditunjukkan pada animasi

matriks cirta dengan kernel

konvolusinya. Contoh perhitungan teknik konvolusinya ditunjukkan seperti berikut ini.

1x25 + 1x36 + 1x21 + 1x22 + 1x50 + 1x90 + 1x83 + 1x82 + 1x8 = 417 Nilai 417 menunjukkan representasi warna matrik yang menyusun citra dari hasil proses konvolusi tadi. Setelah perhitungan dilakukan nilai pixel yang baru ditempatkan pada kolom store output values sebagai tempat

penyimpanan nilai sementara,

kemudian bilangan-bilangan tadi dijumlah pada kolom sum of product setelah itu tahap terakhir adalah mengisi nilai output values yang baru yang menggambarkan nilai pixel setelah dilakukan operasi konvolusi dengan kernel yang digunakan tadi.

Gambar 7 Pembuatan Halaman Menu Filter Konvolusi

 Selanjutnya adalah proses pembuatan halaman quiz, halaman quiz ini terdiri dari 3 menu soal yaitu, menu test quiz, latihan dan mid test quiz. Pada menu test materi soal dibuat dengan script xml sehingga dapat diedit jika diperlukan. Menu quiz ini diperlukan sebagai bahan evaluasi proses pembelajaran dalam aplikasi.

7 NUR ULFAH SAM - 105091002847

Gambar 8 Pembuatan Halaman Menu Quiz

Gambar 9 Pembuatan Script Soal Quiz dengan XML

Gambar 4.48 Pembuatan Isi Materi Soal Quiz

Dari hasil perolehan akhir kuesioner penelitian pada Tabel 4.5 terhadap aplikasi yang telah dibuat dan setelah dilakukan tahap pengujian diperoleh evaluasi yaitu: 1. 90% mahasiswa menyatakan tidak

mengalami kesulitan saat menjalankan aplikasi.

2. Ilustrasi animasi kernel smoothing, sharpening dan laplacian pada teknik konvolusi mudah dimengerti oleh mahasiswa.

3. Kemudahan menggunakan aplikasi ini

membuat mahasiswa menyatakan

bahwa media pembelajaran teknik konvolusi yang peneliti buat dikatakan user friendly dan dapat digunakan

5. KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

1. Aplikasi Pembelajaran Materi

Pengolahan Citra dengan

Menggunakan Teknik Konvolusi

Berbasis Multimedia ini dibuat dengan Animasi 2D dan dibantu dengan actionscript Flash 8 agar terdapat interaktifitas dalam teknik konvolusi tersebut, yang dapat dijalankan dengan master.exe yang ada pada CD interaktif hasil aplikasi.

2. Pada pengujian dari sisi pembelajaran terhadap teknik konvolusi diperoleh

adanya peningkatan pemahaman

materi teknik konvolusi dari sebelum adanya aplikasi persentase mahasiswa yang mengerti sebesar 65,22%, setelah adanya aplikasi persentase mahasiswa yang mengerti sebesar 80%.

3. Dalam hal kesesuaian dengan syarat interaktif multimedia, aplikasi ini sudah memenuhi kriteria syarat tersebut.

SARAN

Saran bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan aplikasi sejenis yaitu:

1. Dalam pengembangan kedepannya, aplikasi ini diharapkan dapat terintegrasi dengan website Fakultas Sains dan Teknologi sehingga

memudahkan mahasiswa dalam

menjalankan kegiatan kuliahnya. 2. Menambahkan teknik transformasi

fourier pada Aplikasi Pembelajaran Materi Pengolahan Citra.

8 NUR ULFAH SAM - 105091002847

Anderson, H.Ronald. 1987. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Belajar. Jakarta: Rajawali Pers

Arsyad, Azhar. 1997. Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Mayer, E.Richard. 2009. Multimedia Learning: Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Yogyakarta: ITS Press Mayer, E.Richard. 2001. Introduction to

Multimedia Learning. The Cambridge Handbook of Multimedia Learning: Cambridge University Press

Muliasari, Ratna. 2008. Perancangan Perangkat Ajar Statistika SMP

Berbasis CAI. UIN Syarif

Hidayatullah: Skripsi Tidak

Diterbitkan

Munir, Rinaldi. 2004. Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritmik. Bandung: Informatika Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta:

Ghalia Indonesia

Pressman, R. S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktis.

Yogyakarta: Andi Offset

Riberu, Tito. 2004. Referensi dan Tuntunan Perancangan Program ActionScript Macromedia Flash MX. Jakarta: Dinastindo

Saputra, Johan. 2010. Photoshop Urban Style. Jakarta: Elex Media Komputindo Sugiharto, Aris. 2006. Pemrograman GUI dengan MATLAB.Yogyakarta: Andi Offset

Suyanto, M. 2003. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Andi Offset

Sutopo, A. H. 2003. Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: Graha Ilmu Vaughan, Tay. 2006. Multimedia Making It Work Edisi 6. Yogyakarta: Andi Offset Wijaya, Ch.M dan Prijono, Agus. 2007. Pengolahan Citra Digital Menggunakan Matlab Image Processing Toolbox. Bandung: Informatika

AlSultan, Sultan. 2006. Developed of A Computer Aided Instruction (CAI) Package in Remote Sensing Educational. [Online] Tersedia: www.commission7.isprs.org/wg7. [31 Juli 2010]

Ena, Ouda Teda. 2001. Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak Presentasi. Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. [Online]

Tersedia: http://www.ialf.edu. [20 September 2010]

Surjono, Dwi Herman. 1996.

Pengembangan Program Pengajaran Berbantuan Komputer (CAI) Dengan Sistem Authoring. [Online] Tersedia: www.commission7.isprs.org/wg7. [31 Juli 2010]

L1 1. Wawancara dengan Dosen Pengajar Tanggal : 08 Desember 2009 Narasumber : Ibu Qurrotul Aini, MT

Lokasi : R.Prodi TI/SI (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

1. Apakah media pembelajaran berbasis multimedia untuk materi pengolahan citra sudah ada sebelumnya di FST/ TI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? Narasumber: Belum

2. Bagaimana metode mengajar yang selama ini Bapak/ Ibu terapkan dalam kegiatan belajar mengajar selama perkuliahan?

Narasumber: Presentasi dari buku

3. Media atau alat bantu apakah yang selama ini Bapak/ Ibu pergunakan sebagai penunjang proses perkuliahan?

Narasumber: Infocus

4. Bagaimanakah respon mahasiswa yang selama ini Bapak/ Ibu lihat dengan penerapan metode mengajar yang dilakukan?

Narasumber: Masih belum jelas

5. Media pembelajaran (aplikasi) multimedia yang seperti apakah yang Bapak/ Ibu harapkan guna membantu proses perkuliahan?

Narasumber: Interaktif dan dapat meningkatkan pemahaman materi dari sekedar membaca buku karena susah dibayangkan.

6. Mengapa media komunikasi tersebut Bapak/ Ibu gunakan selama kegiatan mengajar dalam perkuliahan?

Narasumber: Saat ini media tersebut yang efektif

7. Kapan aplikasi multimedia ini harus dipakai atau dijalankan dalam perkuliahan.

L2 Tanggal : 08 Desember 2009

Narasumber : Bapak M.Yusuf, S.Kom

Dokumen terkait