• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Taman Balita Ceria Timoho Yogyakarta mengenai penerapan nilai kemandirian anak, terdapat beberapa saran yang dapat dilakukan guna mengoptimalkan penerapan nilai kemadirian tersebut, diantaranya adalah

1. Taman Balita Ceria Timoho hendaknya menambah APE kemandirian seperti zipper (kancing tarik), kancing baju, sehingga APE yang digunakan tidak hanya APE tali temali, namun anak juga bisa memainkan APE mengancingkan baju atau memainkan kancing tarik untuk latihan menutup tas. 2. Taman Balita Ceria Timoho hendaknya juga mengadakan pertemuan diawal

61

menjadi harapan sekolah, sehingga tujuan kemandirian anak bisa konsisten dilaksanakan

62

DAFTAR PUSTAKA

Agus Wibowo. (2012). Pendidikan Karakter Usia Dini (Strategi Membangun Karakter di Usia Emas). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Andi Prastowo. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta: AR-RUZZ Media.

Anita Lie., dan Sarah Prasasti. (2004). Menjadi orang tua Bijak 101 Cara Membina Kemandirian dan Tanggung Jawab Anak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Burhan Bungin. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif, Pemahaman Filosofis dan Methodelogis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Depdiknas (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Gerungan, W.A. (2004). Psikologi Sosial. Bandung: Rafika Aditama.

Jamal Ma’mur Asmani. (2011). Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: DIVA Press.

Kay, Janet. (2013). Pendidikan Anak Usia Dini Mengelola perilaku anak mendampingi anak berkebutuhan khusus mengembangkan kebijakan di tempat PAUD. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Maimunah Hasan. (2012). Pendidikan Anak Usia Dini Panduan Lengkap Manajemen Mutu Pendidikan Anak untuk Para Guru dan Orang Tua. Yogyakarta: DIVA Press.

M. B., Miles, and A. M, Huberman, (1992). Analisis Data Kualitatif. (Alih Bahasa: Tjetjep Rohidi). Jakarta: UI Press.

Moleong, Lexy J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muhammad Fadillah., dkk. (2013). Pendidikan Karakter Anak Usia Dini. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Nenden Novianti. (2009). Sepuluh Tanda Anak Manja dan Cara Mengatasinya. Diaskses dari http://life.viva.co.id/news/read/28537-10_tanda_anak_manja_dan_cara_mengatasinya. Pada tanggal 29 Maret 2016 pukul 20.00 WIB.

Novan Ardy Wiyani. (2015). Bina Karakter Anak Usia Dini. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

63

Santrock, John W. (2009). Perkembangan Anak. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.

Sugiyono. (2007). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA. ________. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik).

Jakarta: Rineka Cipta.

Tim Pustaka Merah Putih. (2007). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Guru dan Dosen (disertai Pasal-Pasal Penjelas). Yogyakarta: Percetakan Galangpress.

64

65

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

69

70  Lampiran 2

No Objek Observasi

1. Karakteristik kemandirian yang diterapkan di Taman Balita Ceria Timoho

a. Mengurus dirinya sendiri

b. Menyelesaikan masalah yang dihadapi

c. Bertanggung jawab atas barang yang dimiliki

2. Pelaksanaan pembiasaan kemandirian anak non pembelajaran di Taman Balita Ceria Timoho

a. Sebelum masuk ke dalam kelas b.Kegiatan snack time

c. Saat freeplay d.Saat pulang

3. Sarana dan prasarana a. Ruang Kelas b. Snack room c. Kamar mandi anak d. Play Hall

e. Ruang Komputer f. APE

g. Kantor Kepala Sekolah h. Library

71

72  Lampiran 3

No. Pertanyaan Aspek

1. Kapan penerapan nilai kemandirian di Taman Balita Ceria Timoho Yogyakarta mulai dilaksakan?

1a

Jawab: saat anak mampu untuk memahami instruksi sederhana dan mampu melakukan hal-hal

sederhana melalui pembiasan 2. Bagaimana cara pendidik di Taman

Balita Ceria Timoho dalam

membiasakan anak untuk mengurus dirinya sendiri?

1b

Jawab: dengan mengajak anak untuk terlibat melakukan kegiatan sehari-hari

3. Bagaimana cara pendidik membiasakan anak untuk bisa menyelesaikan masalahnya sendiri?

1c

Jawab: biasanya kami memberikan pemahaman kepada anak akan masalah yang dihadapi dan mengajaknya untuk berdiskusi dengan bahasa sederhana, lalu kami akan memberikan dukungan kepada anak untuk menyelesaikan permasalahan

4. Bagaimana cara pendidik supaya anak bisa bertanggung jawab atas barang-barang yang dimilikinya sendiri?

1d

Jawab: mengajak anak untuk menghargai barang yang dibawa atau dimiliki, biasanya kami mengingatkan anak akan barang=-barang yang dibawa

5. Adakah faktor pendukung dalam menerapkan nilai kemandirian

73 anak?

Jawab: ada. Kami selalu konsisten dalam penerapan nilai kemandirian. Peran orang dewasa disekitar anak dalam membantu anak juga perlu konsisten

6. Adakah faktor penghambat dalam menerapkan nilai kemandirian anak?

1f

Jawab: tentu ada. Biasanya yang sering terjadi adalah kurangnya dukungan orang tua atau orang dewasa lain yang berada diluar sekolah (seperti di rumah)

74

75  Lampiran 4

No. Pertanyaan Aspek

1. Kapan penerapan nilai kemandirian di Taman Balita Ceria Timoho Yogyakarta mulai dilaksakan?

2a

Jawab: Sejak awal pendirian sekolah Ceria ini, pendiri sekolah sudah memimpikan adanya pengenalan kemandirian pada anak sesuai dengan usianya, sehingga begitu anak bergabung bermain di ceria, maka mulai saat itu pula pengenalan tentang kemandirian diberikan, tentu sesuai dengan usia dan tugas belajar anak.

2. Bagaimana cara pendidik di Taman Balita Ceria Timoho dalam

membiasakan anak untuk mengurus dirinya sendiri?

2b

Jawab: Ceria sendiri memiliki aspek Self Help Skill sebagai salah satu aspek yang dilaporkan pada orang tua dalam pelaporan perkembangan anak, Ceria menggunakan Check List data yang berisi tugas kemandirian anak sesuai dengan usia kelasnya. Pendidik di Ceria mengacu pada check list tersebut untuk melakukan pembiasaan pada anak dalam menumbuhkan kemandiriannya. 3. Bagaimana cara pendidik

membiasakan anak untuk bisa menyelesaikan masalahnya sendiri?

2c

Jawab: Pendidik berusaha untuk mengurangi atau menunda untuk mengintervensi kegiatan anak, terlebih ketika anak bersosialisasi, bila terjadi persoalan atau permasalahan diantara anak didik, pendidik berusaha untuk

76

mengamati terlebih dahulu, intervensi hanya dilakukan bila hal tersebut dirasa membahayakan anak. Dalam hal ini anak akan berusaha menyelesaikan permasalahannya secara mandiri, setelah itu, pendidik akan mengitervensi dan melakukan diskusi sederhana dengan anak didik untuk memahami permasalahan dan memberikan peneguhan pada anak tentang hal positif yang sudah mereka lakukan. 4. Bagaimana cara pendidik supaya

anak bisa bertanggung jawab atas barang-barang yang dimilikinya sendiri?

2d

Jawab: Untuk anak di bawah 4 tahun, pendidik akan membimbing untuk mendorong anak menyimpan benda miliknya dengan bantuan verbal dan melakukakn aksi bersama dengan anak. Untuk di atas 4 tahun, pendidik membiasakan dengan memberikan dukungan secara verbal untuk meneliti barang-barang pribadi mereka setiap waktu tertentu, hingga terwujud pembiasaan pada diri anak.

5. Adakah faktor pendukung dalam menerapkan nilai kemandirian anak?

2e

Jawab: Tentu, faktor tersebut didukung oleh setiap person pendamping dan karyawan di Ceria, selain itu, kesamaan atau dukungan dari orang tua pada anak dalam menerapkan pembiasaan-pembiasaan dalam menumbuhkan kemandirian anak. 6. Adakah faktor penghambat dalam

menerapkan nilai kemandirian anak? Jika ada, bagaimana

77 solusinya?

Jawab: Faktor penghambat adalah lingkungan (person, keluarga, masyarakat, budaya) yang tidak mendukung atau belum paham tentang keuntungan positif untuk anak dan lingkungan mengenai pentingnya menumbuhkan dan membiasakan kemandirian pada anak sejak dini

78

79  Lampiran 5

100

101  Lampiran 6

102

103  Lampiran 7

104

Lampiran 8. Foto kegiatan anak

105

Foto 1. Educator membantu anak melepaskan sepatu

106

Foto 3. Anak menaruh tas sendiri

107

Foto 5. Anak memberikan daily book ke educator atau assistaint

108

Foto 7. Anak antri cuci tangan

109

Foto 9. Educator membantu anak mengambil makanan sendiri

110

Foto 11 . Anak memasukkan daily book sendiri

111

Foto 13. Wastafel anak

112

Foto 15. Anak menggunakan komputer

Dokumen terkait