• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diatas maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:

1. Bagi sekolah

Pembelajaran dengan media LKS eksperimen berbasis konstruktivisme diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran kimia di sekolah, karena pembelajaran ini telah terbukti memberikan pengaruh dan meningkatkan hasil belajar yang lebih baik dalam kegiatan pembelajaran

2. Bagi guru kimia

Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar kimia siswa dapat memanfaatkan media LKS eksperimen berbasis konstruktivisme dalam kegiatan eksperimen.

65

3. Bagi peneliti lain

Penelitian ini masih dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mengukur kecerdasan yang lain seperti berfikir kritis, kecakapan hidup siswa, maupun keterampilan proses sains siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010. ___________. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2011.

Arikunto,Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Asrori, Mohammad. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV.Wacana Prima, 2009. Baharuddin, dan Wahyuni, EsaNur. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media Group, 2007.

Budiningsih, Asri. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005. Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Ellizar. Models Of Teaching by Constuctivism Approach With Module. Jurnal

kependidikan triadik, April 2009 Volume 12, No.1

Elniati, Sri. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berorientasi Konstruktivisme. Jurnal Guru No.1, Vol.4, Juli 2007.

Feronika, Tonih., dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.

Hake, Richard R. Anlyzing change / gain score. Dept. of Physics: Indiana University.

Hakim, Lukmanul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima, 2009.

Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia, 2011. Justiana, Sandri,dan Muchtaridi. Kimia 2. Jakarta: Yudhistira, 2009.

Karim, Asrul. Penerapan Metode Penemuan Terbimbing dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Sekolah Dasar. ISSN 1412-565X , Edisi Khusus No. 1, Agustus 2011.

Meltzer, David E. The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains In Physics: A Possible “Hidden Variable” In Diagnostic Pretest Scores.

Merdekawati, Sanni, dan Lestari, Himmawatipuji. Developing Student Worksheet In English Based On Constructivism Using Problem Solving Approach For Mathematics Learning On The Topic Social Arithmetics. Makalah

disampaikan pada International Seminar and the Fourth National Conference on Mathematics Education. 21-23 Juli. Yogyakarta: Universitas Negeri Yongyakarta, 2011.

67

Muijs, Daniel, dan Reynolds, David. Effective Teaching Teori dan Aplikasi. Yongyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru.Jakarta: Gaung Persada Press, 2008.

Nizarwati.,dkk. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Konstruktivisme Untuk Mengajarkan Konsep Perbandingan Trigonometri Siswa Kelas X SMA. Jurnal pendidikan matematika.Volume 3 No 2. 2009. Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva

press, 2011.

Rustaman, Nuryani.,dkk. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka,2010.

Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2010.

S. Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005. Setiawan, Denny.,dkk. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas Terbuka,

2007.

Sevilla, Consuelo G. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI press, 1993. Sudjana, Nana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2010.

____________. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Rosdakarya, 2005.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,2010.

Sumiati., dan Asra. Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima, 2009. Surmilasari, Nora. Pengembangan LKS Matematika Berbasis Konstruktivisme

untuk Pembelajaran Materi Perkalian Dua Matriks Di Kelas XII. Makalah

dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika dengan tema Pendidikan Matematika dan Matematika dalam Membangun Karakter Guru dan Siswa. 10 November. Yongyakarta: FMIPA UNY, 2012.

Suryanto, Adi. Evaluasi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka, 2009. Suyono., dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2011.

Suwarna.Pengajaran Mikro. Jongjakarta: Tiara Wacana, 2006.

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta, Prenada Media Group, 2009.

______. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Usman, Husaini., dan Akbar, Purnomo Setiadi. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Usman, Moh. Uzer. Menjadi Guru Professional. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005.

Utami, Budi.,dkk. Kimia. Jakarta: Pusat Perbukuan Diknas, 2009.

Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Wapole, Ronald E. Pengantar Statistik. Jakarta, Gramedia, 1995.

Winarni, EndangWidi. Mengajar IPA Secara Bermakna. Bengkulu: UNIB Press, 2009.

Yulianti, Een, Budi Purwanto, dan Slamet. Perbedaan peningkatan hasil dan minat belajar fisika menggunakan LKS berbasis eksperimen dan LKS berbasis demonstrasi. Prosiding seminar nasional, penelitian Pendidikan dan Penerapan IPA, UNY 14 Mei 2011.

69

Lampiran 1. RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah SMA NEGERI 90 JAKARTA

Mata Pelajaran Kimia

Kelas/Semester XI / Ganjil Alokasi Waktu 2 x 45 menit

Standar Kompetensi

3. Memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar

3.1 Mendeskripsikan pengertian laju rekasi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Indikator

3.1.1 Menyebutkan reaksi yang berlangsung cepat dan reaksi yang berlangsung lambat

3.1.2 Menjelaskan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi

3.1.3 Menganalisis pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi

3.1.4 Menyebutkan contoh aplikasi luas permukaan dalam kehidupan sehari-hari 3.1.4 Menyebutkan contoh aplikasi luas permukaan dalam kehidupan sehari-hari 3.1.5 Menjelaskan pengaruh suhu terhadap laju reaksi

3.1.6 Menganalisis pengaruh suhu terhadap laju reaksi

3.1.7 Menyebutkan contoh aplikasi pengaruh suhu terhadap laju reaksi.

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari pembelajaran ini diharapkan siswa dapat :

1. Menjelaskan dan menganalisis pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi 2. Mengetahui aplikasi pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dalam

kehidupan sehari-hari

3. Menjelaskan dan menganalisis pengaruh suhu terhadap laju reaksi

4. Mengetahui aplikasi suhu terhadap laju reaks di dalam kehidupan sehari-hari

B. Materi Pembelajaran

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi a. Pengaruh luas pemukaan terhadap laju reaksi

Laju reaksi dipengaruhi luas permukaan bidang sentuh antara zat-zat yang bereaksi. Suatu zat padat akan lebih cepat bereaksi jika permukaannya diperluas dengan cara mengubah bentuk kepingan menjadi serbuk. Atau dengan kata lain, ukurannya diperkecil. Dalam bentuk serbuk, ukurannya menjadi lebih kecil tetapi banyak sehingga luas permukaan bidang tumbukan antar zat pereaksi akan semakin besar.

Saat suatu zat ditambahkan kedalam suatu larutan lain, permukaan zat tersebut akan bersentuhan dengan larutan. Menurut teori tumbukan, semakin banyak permukaan zat yang bersentuhan dengan partikel larutan, peluang terjadinya reaksi semakin banyak sehingga reaksi antara zat dengan larutan semakin cepat. Jadi, semakin besar luas permukaan zat, semakin mudah zat tersebut larut. Seperti yang akan kita lakukan pada praktikum ini, menganalisis pengaruh luas permukaan.

b. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi

Semakin tinggi suhu reaksi, semakin cepat pelarutan berlangsung. Selain mempengaruhi kecepatan pelarutan, suhu reaksi juga mempengaruhi kecepatan suatu reaksi kimia. Karena suhu reaksi mengakibatkan bertambahnya energi kinetik molekul-molekul pereaksi sehingga energi kinetiknya melebihi harga energi aktivasi. Oleh Karena itu, reaksi akan berlangsung lebih cepat.

71

Praktikum yang dilakukan adalah menganalisis pengaruh suhu terhadap laju reaksi mengunakaan natrium tiosulfat dan asam klorida. Dengan suhu ruangan, 35oC dan 45oC. semakin tinggi suhu maka laju reaksi semakin cepat. Jadi percobaan natrium tiosulfat dan asam klorida dengan suhu 45oC lebih cepat dibandingkan yang lainnya.

C. Metode Pembelajaran

Metode : Eksperimen (praktikum) D. Media Pembelajaran

LKS eksperimen berbasis konstruktivisme, Papan tulis, spidol, alat-alat praktikum

E. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter yang

diharapkan Pendahuluan

( 10 menit)

1. Guru menginformasikan kepada siswa agar berkumpul dalam kelompok. Terdapat 8 kelompok yang terdiri

dari 5 orang

perkelompoknya. Dan guru membagikan LKS kepada setiap kelompok

1. Siswa berkumpul dengan teman satu kelompok dan mempersiapaka diri untuk melaksanakan praktikum. Kerja sama, keaktifan 2. Guru menginformasikan tujuan praktikum 2. Siswa mendengarkan tujuan praktikum yang diinformasikan guru

Perhatian

3. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk

3. Siswa mengecek alat dan bahan yang sudah disiapkan

Keaktifan , rasa ingin tahu

mengecek alat dan bahan yang terdapat dalam meja praktikum

Kegiatan Inti (70 menit)

4. Guru mempersilahkan siswa untuk membuka dan mengerjakan bagian pendahuluan LKS

4. Siswa mengerjakan bagian

awal LKS yaitu

menyebutkan reaksi yang berlangsung cepat berdasar gambar yang diberikan

keseriusan

5. Guru mempersilahkan siswa mengerjakan praktikum pengaruh luas permukaan dan suhu terhadap laju reaksi secara berkelompok

berdasar LKS

eksperimen berbasis konstruktivisme

5. Siswa melakukan praktikum pengaruh luas permukaan dan suhu terhadap laju reaksi secara berkelompok berdasar LKS eksperimen berbasis konstruktivisme.

Rasa ingin tahu, berfikir kritis, keseriusan, kerja sama, kerja keras Penutup (10 menit) 6. Guru menanyakan kepada siswa kesimpulan yang di dapat dari praktikum

pengaruh luas

permukaan dan suhu terhadap laju reaksi

6. Siswa menyimpulkan yang di dapat dari praktikum pengaruh luas permukaan dan suhu terhadap laju reaksi adalah semakin luas permukaan, semakin cepat laju reaksi. Semakin tinggi suhu laju reaksi semakin cepat.

Berfikir kritis, rasa ingin tahu

F. Sumber Belajar

Justiana,sandri dan Muchtaidi.2009. Kimia 1. Jakarta: yudhistira

Utami,Budi, dkk. 2009. Kimia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

73

G. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Jenis Tagihan : Pre test dan Post test Bentuk Instrumen : Essay

Mengetahui, Jakarta, 18 Oktober 2012

Guru Mata Pelajaran Guru Praktikan

Dra. Nurdiana Halimah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2 KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah SMA NEGERI 90 JAKARTA

Mata Pelajaran Kimia

Kelas/Semester XI / Ganjil Alokasi Waktu 1 x 45 menit

Standar Kompetensi

3. Memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar

3.1 Mendeskripsikan pengertian laju rekasi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Indikator

3.1.8 Menjelaskan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

3.1.9 Menganalisis pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

3.1.10 Menyebutkan contoh aplikasi pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi 3.1.11 Menjelaskan pengaruh katalis terhadap laju reaksi

3.1.12Menganalisis pengaruh katalis terhadap laju reaksi

3.1.13 Menyebutkan contoh aplikasi katalis dalam kehidupan sehari-hari..

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari pembelajaran ini diharapkan siswa dapat :

75

2. Mengetahui aplikasi pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari

3. Menjelaskan dan menganalisis pengaruh katalis terhadap laju reaksi

4. Mengetahui aplikasi katalis terhadap laju reaksdi dalam kehidupan sehari-hari

B. Materi Pembelajaran

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi c. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

Laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi. Semakin besar konsentrasi, laju reaksi akan semakin cepat. Ini dikarenakan, jika konsentrasi semakin tinggi karena banyaknya partikel yang bertumbukan. Hubungan antara konsentrasi dan laju reaksi dinyatakan dalam persamaan laju reaksi atau hukum laju reaksi.

Reaksi : mA + nB pC +qD Persamaan laju reaksi : v = k . [A]x . [B]y

Nilai pangkat x dan y pada persamaan laju reaksi disebut orde atau tingkat atau pangkat reaksi pada pereaksi yang bersangkutan. Adapun jumlah pangkat konsentrasi pereaksi-pereaksi disebut orde reaksi total.

Praktikum yang dilakukan adalah menganalisis pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi mengunakaan pita magnesium dan larutan HCl konsentrasi 1 M, 2 M dan 3 M. seperti yang sudah dijelaskan diatas semakin besar konsentrasi, laju reaksi akan semakin cepat maka pada praktikum ini pita magnesium dan larutan HCl 3 M memiliki laju yang paling cepat.

d. Pengaruh katalis terhadap laju reaksi

Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat atau memperlambat reaksi. Katalis yang memperlambat reaksi disebut inhibitor. Namun, katalis yang umum digunakan adalah zat yang mempercepat reaksi. Katalis banyak digunakan dalam industri dan kehidupan sehari-hari. Selain itu, beberapa reaksi kimia dialam juga melibatkan katalis. Mekanisme kerja katalis bergantung jenis katalisnya. Katalis dapat dikelomppokan dalam 4, yaitu:

1. Katalis homogen

Katalis homogen adalah katalis yang wujudnya sama dengan wujud zat-zat pereaksi. Dalam suatu reaksi kimia, katalis homogen berfungsi sebagai zat-zat perantara (fasilitator). Berikut ini contoh reaksi kimia yang melibatkan katalis homogen

Pembuatan gas SO3

2SO2 + O2  2SO3 (lambat) 2SO2 + O2 2SO3 (cepat) Mekanisme

2SO2 + 2 NO2  2SO3 + 2NO 2NO + O2 2NO2

+ 2SO2 + O2  2SO3

2. Katalis heterogen

Katalis heterogen adalah katalis yang wujudnya berbeda dengan pereaksi. Reaksi zat-zat yang melibatkan katalis heterogen berlangsung pada permukaan katalis tersebut.

3. Enzim

Enzim adalah katalis yang mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam makhluk hidup, sehingga enzim dikenal juga sebagai biokatalis. Enzim bersifat khas, artinya hanya dapat mengkatalis suatu reaksi tertentu.

4. Autokatalis

Autokatalis adalah zat hasil reaksi yang berfungsi sebagai katalis. Artinya, zat hasil reaksi yang terbentuk akan mempercepat reaksi kimia.

Praktikum yang dilakukan adalah menganalisis pengaruh katalis terhadap laju reaksi percobaan pertama mengunakaan hidrogen peroksida dan percobaan kedua menggunakan hidrogen peroksida yang ditambahkan dengan besi klorida. Percobaan kedua yang mengunakan katalis besi klorida berlangsung lebih cepat dan tidak merubah (secara fisik) larutan hidrogen peroksida.

77

C. Metode Pembelajaran

Metode : Eksperimen (praktikum) D. Media Pembelajaran

LKS eksperimen berbasis konstruktivisme, Papan tulis, spidol, alat-alat praktikum

E. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter

yang diharapkan Pendahuluan

(5 menit)

1. Guru menginformasikan kepada siswa agar berkumpul dalam kelompok. Terdapat 8 kelompok yang terdiri

dari 5 orang

perkelompoknya. Dan guru membagikan LKS kepada setiap kelompok

1. Siswa berkumpul dengan teman satu kelompok dan mempersiapaka diri untuk melaksanakan praktikum. Kerja sama, keaktifan 2. Guru menginformasikan tujuan praktikum 2. Siswa mendengarkan tujuan praktikum yang diinformasikan guru

Perhatian

3. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengecek alat dan bahan yang terdapat dalam meja praktikum

3. Siswa mengecek alat dan bahan yang sudah disiapkan

Keaktifan , rasa ingin tahu

(35 menit) siswa mengerjakan praktikum pengaruh konsentrasi dan pengaruh katalis terhadap laju reaksi secara berkelompok

berdasar LKS

eksperimen berbasis konstruktivisme

praktikum pengaruh konsentrasi dan pengaruh katalis terhadap laju reaksi secara berkelompok berdasar LKS eksperimen berbasis konstruktivisme. tahu, berfikir kritis, keseriusan, kerja sama, kerja keras Penutup (5 menit) 5. Guru menanyakan kepada siswa

kesimpulan yang didapat dari praktikum pengaruh konsentrasi dan pengaruh katalis terhadap laju reaksi

5. Siswa menyimpulkan yang didapat dari praktikum pengaruh konsentrasi dan pengaruh katalis terhadap laju reaksi.

Berfikir kritis, rasa ingin tahu

F. Sumber Belajar

Justiana,sandri dan Muchtaidi.2009. Kimia 1. Jakarta: yudhistira

Utami,Budi, dkk. 2009. Kimia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

G. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Jenis Tagihan : Pre test dan Post test Bentuk Instrumen : Essay

Mengetahui, Jakarta, 19 Oktober 2012

Guru Mata Pelajaran Guru Praktikan

Dra. Nurdiana Halimah

79

Lampiran 2. RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 KELAS KONTROL

Nama Sekolah SMA NEGERI 90 JAKARTA

Mata Pelajaran Kimia

Kelas/Semester XI / Ganjil Alokasi Waktu 2 x 45 menit

Standar Kompetensi

3. Memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar

3.1 Mendeskripsikan pengertian laju rekasi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Indikator

3.1.1 Menyebutkan reaksi yang berlangsung cepat dan reaksi yang berlangsung lambat

3.1.2 Menjelaskan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi

3.1.3 Menganalisis pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi

3.1.4 Menyebutkan contoh aplikasi luas permukaan dalam kehidupan sehari-hari 3.1.4 Menyebutkan contoh aplikasi luas permukaan dalam kehidupan sehari-hari 3.1.5 Menjelaskan pengaruh suhu terhadap laju reaksi

3.1.6 Menganalisis pengaruh suhu terhadap laju reaksi

3.1.7 Menyebutkan contoh aplikasi pengaruh suhu terhadap laju reaksi.

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari pembelajaran ini diharapkan siswa dapat :

1. Menjelaskan dan menganalisis pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi 2. Mengetahui aplikasi pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dalam

kehidupan sehari-hari

3. Menjelaskan dan menganalisis pengaruh suhu terhadap laju reaksi

4. Mengetahui aplikasi suhu terhadap laju reaks di dalam kehidupan sehari-hari

B. Materi Pembelajaran

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

a. Pengaruh luas pemukaan terhadap laju reaksi

Laju reaksi dipengaruhi luas permukaan bidang sentuh antara zat-zat yang bereaksi. Suatu zat padat akan lebih cepat bereaksi jika permukaannya diperluas dengan cara mengubah bentuk kepingan menjadi serbuk. Atau dengan kata lain, ukurannya diperkecil. Dalam bentuk serbuk, ukurannya menjadi lebih kecil tetapi banyak sehingga luas permukaan bidang tumbukan antar zat pereaksi akan semakin besar.

Saat suatu zat ditambahkan kedalam suatu larutan lain, permukaan zat tersebut akan bersentuhan dengan larutan. Menurut teori tumbukan, semakin banyak permukaan zat yang bersentuhan dengan partikel larutan, peluang terjadinya reaksi semakin banyak sehingga reaksi antara zat dengan larutan semakin cepat. Jadi, semakin besar luas permukaan zat, semakin mudah zat tersebut larut. Seperti yang akan kita lakukan pada praktikum ini, menganalisis pengaruh luas permukaan.

b. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi

Semakin tinggi suhu reaksi, semakin cepat pelarutan berlangsung. Selain mempengaruhi kecepatan pelarutan, suhu reaksi juga mempengaruhi kecepatan suatu reaksi kimia. Karena suhu reaksi mengakibatkan bertambahnya energi kinetik

81

molekul-molekul pereaksi sehingga energi kinetiknya melebihi harga energi aktivasi. Oleh Karena itu, reaksi akan berlangsung lebih cepat.

Praktikum yang dilakukan adalah menganalisis pengaruh suhu terhadap laju reaksi mengunakaan natrium tiosulfat dan asam klorida. Dengan suhu ruangan, 35oC dan 45oC. semakin tinggi suhu maka laju reaksi semakin cepat. Jadi percobaan natrium tiosulfat dan asam klorida dengan suhu 45oC lebih cepat dibandingkan yang lainnya

C. Metode Pembelajaran

Metode : Eksperimen (praktikum) D. Media Pembelajaran

LKS praktikum, Papan tulis, spidol, alat-alat praktikum E. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter

yang diharapkan Pendahuluan (10menit) 1. Guru menginformasikan

kepada siswa agar berkumpul dalam kelompok. Terdapat 6 kelompok yang terdiri dari 6-7 siswa perkelompoknya.

1. Siswa berkumpul dengan teman satu kelompok dan mempersiapakan diri untuk melaksanakan praktikum. Kerja sama, keaktifan 2. Guru menginformasikan tujuan praktikum 2. Siswa mendengarkan tujuan praktikum yang diinformasikan guru

Perhatian

3. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengecek alat dan

3. Siswa mengecek alat dan bahan yang sudah disiapkan

Keaktifan , rasa ingin tahu

bahan yang terdapat dalam meja praktikum Kegiatan Inti

(70 menit)

4. Guru mempersilahkan siswa mengerjakan praktikum pengaruh luas permukaan dan suhu terhadap laju reaksi secara berkelompok

berdasar LKS

praktikum.

4. Siswa melakukan praktikum pengaruh luas permukaan dan suhu terhadap laju reaksi secara berkelompok berdasar LKS praktikum. Rasa ingin tahu, berfikir kritis, keseriusan, kerja sama, kerja keras Penutup (10 menit) 5. Guru menanyakan kepada siswa kesimpulan yang di dapat dari praktikum

pengaruh luas

permukaan dan suhu terhadap laju reaksi

5. Siswa menyimpulkan yang di dapat dari praktikum pengaruh luas permukaan dan suhu terhadap laju reaksi adalah. Semakin luas permukaan, semakin cepat laju reaksi. Semakin tinggi suhu laju reaksi semakin cepat.

Berfikir kritis, rasa ingin tahu

F. Sumber Belajar

Justiana,sandri dan Muchtaidi.2009. Kimia 1. Jakarta: yudhistira

Utami,Budi, dkk. 2009. Kimia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

G. PENILAIAN HASIL BELAJAR Jenis Tagihan : Pre test dan Post test Bentuk Instrumen : Essay

Mengetahui, Jakarta, 17 Oktober 2012

Guru Mata Pelajaran Guru Praktikan

Dra. Nurdiana Halimah

83

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2 KELAS KONTROL

Nama Sekolah SMA NEGERI 90 JAKARTA

Mata Pelajaran Kimia

Kelas/Semester XI / Ganjil Alokasi Waktu 1 x 45 menit

Standar Kompetensi

3. Memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar

3.1 Mendeskripsikan pengertian laju rekasi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Indikator

3.1.8 Menjelaskan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

3.1.9 Menganalisis pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

3.1.10 Menyebutkan contoh aplikasi pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi 3.1.11 Menjelaskan pengaruh katalis terhadap laju reaksi

3.1.12Menganalisis pengaruh katalis terhadap laju reaksi

3.1.13 Menyebutkan contoh aplikasi katalis dalam kehidupan sehari-hari..

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari pembelajaran ini diharapkan siswa dapat :

2. Mengetahui aplikasi pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari

3. Menjelaskan dan menganalisis pengaruh katalis terhadap laju reaksi

4. Mengetahui aplikasi katalis terhadap laju reaksdi dalam kehidupan sehari-hari

B. Materi Pembelajaran

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi a. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

Laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi. Semakin besar konsentrasi, laju reaksi akan semakin cepat. Ini dikarenakan, jika konsentrasi semakin tinggi karena banyaknya partikel yang bertumbukan. Hubungan antara konsentrasi dan laju reaksi dinyatakan dalam persamaan laju reaksi atau hukum laju reaksi.

Reaksi : mA + nB pC +qD Persamaan laju reaksi : v = k . [A]x . [B]y

Nilai pangkat x dan y pada persamaan laju reaksi disebut orde atau tingkat atau pangkat reaksi pada pereaksi yang bersangkutan. Adapun jumlah pangkat konsentrasi pereaksi-pereaksi disebut orde reaksi total.

Praktikum yang dilakukan adalah menganalisis pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi mengunakaan pita magnesium dan larutan HCl konsentrasi 1 M, 2 M dan 3 M. seperti yang sudah dijelaskan diatas semakin besar konsentrasi, laju reaksi akan semakin cepat maka pada praktikum ini pita magnesium dan larutan HCl 3 M memiliki laju yang paling cepat.

b. Pengaruh katalis terhadap laju reaksi

Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat atau memperlambat reaksi. Katalis yang memperlambat reaksi disebut inhibitor. Namun, katalis yang umum digunakan adalah zat yang mempercepat reaksi. Katalis banyak digunakan dalam industri dan kehidupan sehari-hari. Selain itu, beberapa reaksi kimia dialam juga melibatkan katalis. Mekanisme kerja katalis bergantung jenis katalisnya. Katalis dapat dikelomppokan dalam 4, yaitu:

85

5. Katalis homogen

Katalis homogen adalah katalis yang wujudnya sama dengan wujud

Dokumen terkait