• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.3 Saran

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan yaitu:

5.3.1 Sebaiknya untuk peneliti selanjutnya dapat mengadakan penelitian serupa yang fokus meneliti kemampuan evaluasi dan inferensi dengan menambah atau menggunakan metode mind map sebagai treatment pada SD lainnya. 5.3.2 Sebaiknya pemilihan waktu untuk jadwal pembelajaran dengan

menggunakan metode mind map harus lebih diperhatikan lebih baik. Penelitian hendaknya dilakukan pada awal pembelajaran sehingga siswa dapat berkonsentrasi secara optimal.

80 DAFTAR REFERENSI

Ahmadi & Supatmo. (2008). Ilmu alamiah dasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Anggraini, S. (2012). Pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan mengaplikasikan dan mencipta pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Sorowajan. Skripsi. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Azmiyawati, dkk. (2008). IPA salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Buzan, T. (2008). Buku pintar min map untuk anak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Cohen, L. (2007). Research methodes in education six editonal. London: Routleddge.

Cresswell, J. W. (2012). Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Erwan. (2010). Senyawa. Dari http://www.senyawa.com/2010/01/batuan-batuan-di-bumi-jenis-dan.html

Facione. (1990). Critical thinking:a statement of expert consensus for purposes of educational assessment and instruction. California: The California academic press.

Field, A.P. (2009). Discovering statistics using spss. London: SAGE.

Ghozali, I. (2009). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.

Gunawan, A. (2002). Kamus lengkap inggris-indonesia, indonesia-inggris. Surabaya: Kartika

Hartati, B. (2010). Pengembangan alat peraga gaya gesek untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMA. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 ISSN: 1693-1246

Diakses pada tanggal 5 Oktober 2013, dari

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPFI/article/view/1125

Johnson, E. (2007). Contextual teaching and learning: menjadikan kegiatan belajar-mengajar mengasyikan dan bermakna. Bandung: MLC

Kurnianingsih, D. S. (2011). Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan berpikir kritis kategori kognitif pada mata pelajaran

81 IPA SDK Sorowajan Yogyakarta. Skripsi. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Kusmintayu, Suwandi, & Anindyarini. (2012). Penerapan metode mind mapping untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya Vol. 1 No. 2

Diakses pada tanggal 25 September 2013, dari

http://bastind.fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/2013/02/Norma-K.pdf

Krathwohl, D. R. (2004). Methods of educational and social science research, an integreted approach (second edition). Illinois: Waveland Press.

Masidjo. (1995). Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Noor, J. (2012). Metodologi penelitian: skripsi, tesis, disertasi, dan karya ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Priyatno, D. (2010). Belajar praktis analisis parametrik dan non parametrik dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.

Siregar, Eveline dan Nara, Hartanti. (2011). Teori belajar dan pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sochibin, Dwijananti & Marwoto. (2009). Penerapan model pembelajaran inkuiri terpimpin untuk peningkatkan pemahaman dan keterampilan berpikir kritis siswa SD. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5 ISSN: 1693-1246 Diaskes pada tanggal 5 Oktober 2013, dari

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPFI/article/view/1017

Staf Bank Dunia. (2011). Mentransformasi tenaga pendidikan Indonesia: volume II: dari pendidikan prajabatan hingga ke masa purnabakti: membangun dan mempertahankan angkatan kerja yang berkualitas tinggi, efisien, dan termotivasi. Jakarta: Kantor Bank Dunia.

Sudirman, dkk. (1987). Ilmu pendidikan. Bandung: Remaja Karya CV.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan, pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2008). Metode penelitian tindakan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sulistyanto, H & Wiyono, E. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD kelas V. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

82 Suparno, P. (2001). Teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Yogyakata:

Kanisius.

Suryosubroto, B. (2002). Proses belajar mengajar di sekolah. jakarta: Rineka Cipta.

Sutarni, M. (2011). Penerapan metode mind mapping dalam meningkatkan kemampuan mengerjakan soal cerita bilangan pecahan. Jurnal Pendidikan Penabur No. 16

Diakses pada tanggal 24 September 2013, dari

http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hal.%2026-33%20Penerapn%20Metode%20Mind%20Mapping.pdf

Suyono & Hariyanto. (2011). Belajar dan pembelajaran. Surabaya: Remaja Rosdakarya.

Trianto. (2010). Model pembelajaran terpadu: konsep, strategi, dan implementasinya dalam KTSP. Jakarta: Bumi Aksara.

Trianto. (2010). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif. Jakarta: Prenada Media.

Widoyoko, E.P. (2012). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Woolfolk, A. (2009). Educational psychology active learning edition.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yamin, M. (2008). Desain pembelajaran berbasis tingkat satuan pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.

83

LAMPIRAN

84 Lampiran 1.1 Silabus Kelompok Eksperimen

87 Lampiran 1.2 Silabus Kelompok Kontrol

90 Lampiran 1.3 RPP Kelompok Eksperimen

97

98 Lampiran 1.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kelompok kontrol

106 Lampiran 2.1 Soal essai

Berikut adalah kasus yang digunakan untuk panduan soal.

Berdasarkan cerita tersebut jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. 1. Tuliskan alat apa saja yang digunakan dalam kerja bakti menurut cerita di

atas! Sebutkan ciri-ciri alat tersebut dan golongkan berdasarkan jenis pesawat sederhananya!

... ... ... 2. Kamu diminta menyiram bunga di halaman sekolahmu dengan memerlukan sekitar 2 ember untuk menyiramnya. Ada 3 cara yang dapat kamu lakukan :

 Mengambil air dengan menjinjing ember  Mengambil air dangan menggunakan gerobak  Mengambil air dengan cara memikul

Dari pernyataan tersebut, jawablah pertanyaan di bawah ini. a. Menurutmu apa yang membedakan ketiga cara di atas?

... ... ...

Siswa-siswi SD Pangudi Luhur setiap memasuki awal semester mempunyai kebiasaan melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah. Hal-hal yang perlu dilakukan selama melakukan kerja bakti adalah memangkas ranting pohon, merapikan taman, membersihkan selokan, menyiram bunga, memotong rumput, dan menata ruangan kelas. Setelah semua rumput dipotong dan ranting pohon dirapikan, guru meminta Rava dan temannya yang lain membuang sampah di belakang sekolah. Siswa-siswi yang lain diminta membersihkan rungan kelas yang sudah dirapikan. Setelah semua bersih, Nico dan temannya mengambil air di sumur untuk menyirami bunga.

107 b. Urutkanlah ketiga cara di atas dari cara yang paling mudah ke cara yang

paling sulit! Berikan alasanmu!

... ... ... c. Sebutkan kelebihan dan kelemahan dari ketiga cara tersebut! Berikan

kesimpulanmu!

... ... ... 3. Pada saat membersihkan lingkungan sekolah, ada temanmu yang memanjat pohon saat memangkas ranting dan ada pula yang menggunakan tangga untuk memangkas ranting. Dari pernyataan di atas, manakah tindakan temanmu yang paling mudah dan lebih cepat dilakukan? Jelaskan!

... ... ... 4. Perhatikanlah pernyataan-pernyataan di bawah ini:

1. Mengangkut sampah dengan menggunakan tangan saja. 2. Mengangkut sampah dengan menggunakan keranjang sampah 3. Mengangkut sampah dengan menggunakan gerobak dorong. Berdasarkan pernyataan di atas:

a. Alat apa yang dapat kamu gunakan untuk memindahkan ranting tersebut ke belakang sekolah.?

... ... ... b. Kemukakanlah langkah-langkah yang dapat di lakukan untuk

memindahkan sampah tersebut ke belakang sekolah!

... ...

108 5. Jika temanmu menggunakan sapu untuk menyapu lantai, apakah

pekerjaannya akan lebih cepat selesai? Jelaskan alasanmu!

... ... ... 6. Perhatikan gambar di bawah ini!

a. Ceritakan gambar di atas!

... ... ... b. Mengapa saat menggunakan alat tersebut pekerjaanmu menjadi lebih

mudah?

... ... ... c. Selain alat pada gambar di atas, tulis dan jelaskan cara lain yang dapat

kamu lakukan untuk memotong rumput!

... ... ... d. Sesuai gambar di atas, jelaskan langkah-langkah yang dapat kamu

109 ... ... ... 7. Jika temanmu memberikan solusi untuk membuang sampah menggunakan

kereta dorong bagaimana sikapmu? Apakah kamu akan menerima pendapat dari temanmu, menolaknya dengan sopan, menerima begitu saja atau menolak begitu saja. Jelaskan alasanmu!

... ... ...

110 Lampiran 2.2 Kunci jawaban

KUNCI JAWABAN

1. Kegiatan kerja bakti dalam cerita di atas menggunakan berbagai macam alat. Sebutkan alat apa saja yang digunakan? Sertakan ciri-ciri alat tersebut dan golongkan berdasarkan jenis pesawat sederhanannya!

Jawaban:

 Sabit: tajam, ujungnya runcing, terbuat dari besi, melengkung, dapat digunakan untuk memotong, ada pegangan yang biasanya terbuat dari kayu, beban, ada bagian yang berbentuk miring (termasuk dalam bidang miring)

 Gunting rumput: ujungnya runcing, tajam, terbuat dari besi, memiliki 2 bagian yang menyilang, memiliki pegangan yang berbentuk bulat, dapat digunakan untuk memotong, terdapat beban, kuasa dan titik tumpu (termasuk ke dalam tuas/pengungkit)

 Gerobak sampah: memiliki tempat untuk menampung sampah yang banyak, memiliki roda, memiliki satu poros, bak sampahnya terbuat dari kayu atau seng, dapat digerakkan dengan didorong atau ditarik (termasuk dalam roda berporos)

 Katrol tetap: roda dapat berputar, memiliki satu poros, digunakan untuk meletakan atau mengambil benda yang berada dibawah atau di atas (termasuk dalam katrol)

 Sapu: memiliki titik tumpu, titik beban dan titik kuasa, memiliki bagian yang dapat digunakan untuk mengumpulkan semua sampah (termasuk dalam pengungkit golongan II)

2. Kamu diminta menyiram bunga di halaman sekolahmu. Kamu memerlukan sekitar 2 ember untuk menyiramnya. Kamu harus menggambil air dari sumber air. Ada 3 cara yang dapat kamu lakukan, yaitu:

 Mengambil air sumber air dengan menjinjing ember

 Mengambil air dari sumber air dangan menggunakan gerobak  Mengambil air dari sumber air dengan cara memikul

Dari pernyataan tersebut, jawablah pertanyaan di bawah ini. a. Menurutmu apa yang membedakan antara ketiga cara di atas?

111 b. Urutkanlah cara yang paling mudah! Berikan alasanmu!

c. Sebutkan kelebihan dan kelemahan dari ketiga cara tersebut! Berikan kesimpulanmu!

Jawaban:

a. Cara a: menggunakan tangan untuk menjinjing ember Cara b: menggunakan gerobak untuk mengangkat air Cara c: menggunakan pundak untuk mengangkat air

3. Pada saat membersihkan lingkungan sekolah, ada temanmu yang memanjat pohon saat memangkas ranting dan ada juga temanmu yang menggunakan tangga untuk memangkas ranting. Dari pernyataan di atas, manakah tindakan temanmu yang paling mudah dan lebih cepat dilakukan? Jelaskan!

Jawab:

Tindakan yang paling mudah dan paling cepat dilakukan adalah dengan menggunakan tangga untuk memangkas ranting karena pekerjaan yang saya lakukan akan cepat selesai dan saya dapat melakukan dari sisi mana saja tanpa ada rasa takut akan jatuh, berbeda dengan memanjat pohon memiliki resiko jatuh sangat besar belum lagi banyak serangga di pohon seperti semut dan sebagainya yang dapat menggigit saya pada saat memanjat pohon.

Perhatikanlah pernyataan-pernyataan di bawah ini: a. Dengan menggunakan tangan saja.

b. Dengan menggunakan keranjang sampah kemudian dibawa ke belakang sekolah.

c. Dengan menggunakan gerobak dorong.

4. Setelah memotong rumput dan memangkas ranting di halaman sekolah, alat apa yang dapat digunakan untuk memindahkan rumput dan ranting tersebut ke belakang sekolah?nLalu kemukakanlah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memindahkan sampah tersebut ke belakang sekolah?

Jawab:

Cara yang dapat saya lakukan untuk memindahkan sampah tersebut ke belakang sekolah dengan cepat adalah dengan menggunakan gerobak sorong. Pada gerobak sorong akan diberi beban berupa rumput dan ranting yang akan

112 di letakkan di gerobak, kemudian gerobak tersebut didorong menuju belakang sekolah.

5. Jika temanmu menggunakan sapu untuk menyapu lantai, apakah akibatnya? Apakah pekerjaannya lebih cepat selesai? Jelaskan!

Jawab:

Jika temanku memakai sapu untuk menyapu lantai kelas tentu saja akan memudahkan pekerjaannya dengan lebih cepat dan lebih mudah bersih karena sapu merupakan pesawat sederhana jenis tuas golongan III.

6. Perhatikan gambar di bawah ini!

a. Ceritakan keterangan gambar di atas!

b. Mengapa saat menggunakan alat tersebut pekerjaanmu menjadi lebih mudah?

c. Selain gambar di atas, jelaskan cara lain yang dapat kamu lakukan untuk memotong rumput!

d. Sesuai gambar di atas, jelaskan langkah-langkah yang dapat kamu lakukan ketika memotong rumput?

Jawab :

a. Gambar di atas menunjukan seseorang yang sedang menggunakan gunting untuk memotong dan merapikan tanaman. Gunting merupakan pesawat sederhana jenis tuas golongan 1 dimana kedudukan titik tumpu terletak di antara beban dan kuasa.

113 b. Karena dengan menggunakan gunting pemotong tanaman beban kerja

terasa lebih ringan karena tanaman akan dapat dengan mudah di potong sehingga pekerjaan akan lebih cepat selesai, dan tenaga yang dikeluarkan juga tidak terlalu banyak.

c. Ada. Apabila tanaman yang di potong batangnya terlalu keras dan gunting tidak tajam akan sulit digunakan sehingga dapat membuat tangan menjadi sakit. Selain itu juga dapat melukai tangan jika tidak hati-hati karena gunting yang digunakan tajam.

d. Supaya dapat digunakan dengan mudah gunting harus di asah supaya tajam dan saat memotong harus menggunakan sarung tangan supaya tangan tidak sakit. Selain itu yang paling penting harus hati-hati karena dapat melukai tangan atau anggota tubuh yang lain.

7. Jika temanmu memberikan solusi untuk membuang sampah menggunakan kereta dorong bagaimana sikapmu? Apakah kamu akan menerima pendapat dari temanmu, menolaknya dengan sopan, menerima begitu saja atau menolak begitu saja. Jelaskan alasan mu!

Jawab :

Saya akan mendengarkan solusi yang diberikan oleh teman dan saya menerima usulannya karena dengan menggunakan kereta dorong dalam memindahkan sampah dapat memudahkan pekerjaan saya apalagi untuk sampah yang banyak dan berat, pekerjaan akan cepat terselesaikan karena dapat membawa sampah dalam jumlah yang banyak dan tenaga yang dikeluarkan lebih sedikit.

114 Lampiran 2.3. Hasil Rekapitulasi Nilai Expert Judgment

No Komponen Penilaian Penguji Komentar 1 2 3 Rerat a

1. Kesesuaian antara SK, KD, dan indikator 2 3 4 3

Penguji I

Indikator dicek lagi dan bedakan antara indikaor penelitian dan pembelajaran 2.

Kualitas perilaku yang dituntut dalam indikator mencerminkan keutuhan perkembangan pribadi siswa

3 4 4 3,67

Penguji II

Sudah baik, perlu diperbaiki kalimatnya

3. Kesesuaian indikator pada variabel 1

dengan soal item soal yang diberikan. 4 3 3 3.3

Penguji II

Soal diperbaiki kalimatnya supaya mudah dipahami 4. Kesesuaian indikator pada variabel 2

dengan soal item soal yang diberikan. 4 4 3 3.67 5. Kesesuaian indikator pada variabel 3

dengan soal item soal yang diberikan. 4 3 3 3,3

Penguji II dan III

Perlu diperbaiki kalimatnya 6.

Kesesuaian indikator pada variabel 4

dengan soal item soal yang diberikan. 3 4 3 3,3

Penguji III

Soal lebih disederhanakan 7.

Kesesuaian indikator pada variabel 5

dengan soal item soal yang diberikan. 3 3 4 3,3

Penguji III

Bentuk soal lebih sederhana, poin– poin.

8.

Kesesuaian indikator pada variabel 6

dengan soal item soal yang diberikan. 3 4 4 3`3

9. Kejelasan perintah pengerjaan soal 3 4 4 3.67

Penguji III

Soal dibuat yang lebih mudah dipahami anak

10. Kualitas pedoman penilaian 3 3 3 2,67 Dicek lagi

11. Bentuk muka instrumen tes yang

disajikan 2 3 3 3.3 Perlu diperbaiki

12. Penggunaan bahasa Indonesia dan tata

tulis baku 4 3 4 3,67

115 Lampiran 3.1 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas

a. Uji validitas 6 kemampuan

Correlations

Jumlah Interpretasi Analisis Evaluasi Inferensi Eksplanasi

Regulasi Diri Jumlah Pearson Correlation 1 ,590** ,569** ,531** ,533** ,664** ,677** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 77 77 77 77 77 77 77 Interpretasi Pearson Correlation ,590** 1 ,471** -.001 .091 ,470** ,290* Sig. (2-tailed) .000 .000 .994 .432 .000 .010 N 77 77 77 77 77 77 77 Analisis Pearson Correlation ,569** ,471** 1 .042 .187 ,353** .095 Sig. (2-tailed) .000 .000 .718 .103 .002 .409 N 77 77 77 77 77 77 77 Evaluasi Pearson Correlation ,531** -.001 .042 1 ,250* .036 ,261* Sig. (2-tailed) .000 .994 .718 .028 .759 .022 N 77 77 77 77 77 77 77 Inferensi Pearson Correlation ,533** .091 .187 ,250* 1 .111 .186 Sig. (2-tailed) .000 .432 .103 .028 .336 .105 N 77 77 77 77 77 77 77 Eksplanasi Pearson Correlation ,664** ,470** ,353** .036 .111 1 ,588** Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .759 .336 .000 N 77 77 77 77 77 77 77 Regulasi Diri Pearson Correlation ,677** ,290* .095 ,261* .186 ,588** 1 Sig. (2-tailed) .000 .010 .409 .022 .105 .000 N 77 77 77 77 77 77 77

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

116 b. Uji validitas kemampuan evaluasi

Correlations

Jumlah indikator1 indikator2 indikator3 indikator4 Jumlah Pearson Correlation 1 .954** .968** .978** .942** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 77 77 77 77 77 indikator1 Pearson Correlation .954** 1 .897** .929** .830** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 77 77 77 77 77 indikator2 Pearson Correlation .968** .897** 1 .921** .899** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 77 77 77 77 77 indikator3 Pearson Correlation .978** .929** .921** 1 .903** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 77 77 77 77 77 indikator4 Pearson Correlation .942** .830** .899** .903** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 77 77 77 77 77

117 c. Uji validitas kemampuan inferensi

Correlations

Jumlah indikator1 indikator2 indikator3 indikator4 Jumlah Pearson Correlation 1 .918** .778** .936** .503** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 77 77 77 77 77 indikator1 Pearson Correlation .918** 1 .733** .921** .236* Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .039 N 77 77 77 77 77 indikator2 Pearson Correlation .778** .733** 1 .716** -.005 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .966 N 77 77 77 77 77 indikator3 Pearson Correlation .936** .921** .716** 1 .314** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .005 N 77 77 77 77 77 indikator4 Pearson Correlation .503** .236* -.005 .314** 1 Sig. (2-tailed) .000 .039 .966 .005 N 77 77 77 77 77

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

118 Lampiran 3.2 Hasil SPSS reliabilitas

a. Uji reliabilitas 6 kemampuan

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .603 6

b. Uji reliabilitas kemampuan evaluasi

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .971 4

c. Uji reliabilitas kemampuan inferensi

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .782 4

119 Lampiran 3.3 Transkip wawancara

Wawancara pada kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan: P : “Apakah kamu senang mengikuti pembelajaran IPA?”

S1 : “Senang, karena belajar bersama wali kelas sendiri, jadi semakin mengerti ilmu-ilmu.”

S2 : “Senang, materi gampang di mengerti jadi jelas.” S3 : “Senang, sama wali kelas yang mengajar.” P : “Bagaimana biasanya wali kelasmu mengajar?” S1 : “Dengan gambakr.”

S2 : “Dikasih ringkasan materi, latihan soal, dan dijelasin.”

S3 : “Dikasih ringkasan, terus diperlajari, dan besok ditanya jawab.” P : “Kegiatan belajar seperti apa yang kamu inginkan?”

S1 : “Percobaan.”

S2 : “Percobaan dan kuis-kuis yang seru.” S3 : “Yang asyik, ada gambakr-gambakr.”

P : “Kalau di pelajaran IPA, materi apa yang paling kamu sukai?” S1 : “Gaya mbak.”

S2 : “Gaya mbak.”

S3 : “Yang ada narik-narik benda itu lho mbak?” P : “Gaya?”

S3 : “Iya mbak.”

Wawancara pada kelompok eksperimen sesudah diberikan perlakuan:

P : “Apakah kamu dapat mengerjakan soal nomor 1 dengan mudah? Sama alasannya juga ya!”

S1 : “Iya bisa, karena di soal nomor 1 aku bisa menyebutkan ciri-ciri alat dan golongan di peswat sederhana.”

S2 : “Iya, karena aku sudah belajar.” S3 : “Iya, karena aku sudah pelajari.”

S4 : “Bisa, karena sangat mudah dan sudah diulang-ulang kembakli.”

P : “Apakah kamu dapat mengerjakan soal nomor 2 dengan mudah? Jelaskan alasannya ya!”

S1 : “Iya, karena kita bisa tahu apa itu pesawat sederhana. Karena pada cara tersebut ada yang menggunakan gerobak. Gerobak itu termasuk tuas atau pengungkit golongan kedua.”

S2 : “Iya, karena aku sudah belajar.” S3 : “Iya, karena aku sudah dipelajari.”

S4 : “Bisa, karena sangat mudah dan sering dibaca pelajarannya.”

P : “Apakah kamu dapat mengerjakan soal nomor 3 dengan mudah? Jelaskan juga ya jawabanmu!”

S1 : “Iya, karena tanggai itu termasuk pesawat sederhana bidang miring jadi kita kalau kita melakukan pekerjaan menggunakan yang termasuk pesawat sederhana.”

S2 : “Iya, karena aku sudah belajar.”

S3 : “Ya, karena soalnya sudah diulang-ulang.” S4 : “Bisa karena sudah dibaca.”

120 S1 : “Iya, karena cara kita yang paling mudah kita gunakan adalah gerobak dorong, gerobak dorong sangat cepat untuk memindahkan sampah, gerobak dorong termasuk tuas/ pengungkit golong kedua.”

S2 : “Iya, karena aku sudah belajar.” S3 : “Iya, karena aku sudah dipelajari.”

S4 : “Bisa, karena sudah dikerjakan berulang-ulang.” P : “Bagaimana kalau soal nomor 5?”

S1 : “Aku bisa, karena sapu termasuk pesawat sederhana, pesawat sederhana memudahkan pekerjaan cepat selesai, sapu termasuk pengungkit golongan ketiga.”

S2 : “yaaaa bisa, kan belajar!”

S3 : “Kan diulang-ulang soalnya jadi aku bisa.” S4 : “Aku bisa karena mudah.”

P : “Nah... kalau nomor 6 gimana?”

S1 : “Bisa, karena yang dipakai tukang kebun untuk memotong rumput adalah gunting rumput. Gunting rumput termasuk tuas golongan I.”

S2 : “Aku bisa karena aku sudah jawabannya.” S3 : “Bisa karena sudah dipelajari.”

S4 : “Bisa karena sudah dipelajari.”

P : “Nah... kalau misalnya nomor 7 bagaimana?”

S1 : “Aku bisa, karena kalau menggunakan kereta sorong pekerjaan cepat selesai, kereta sorong termasuk tuas golongan III.”

S2 : “Aku bisa karena sudah belajar, karena sudah pernah diulang-ulang. Jadi aku bisaaaaa.”

S3 : “Iya aku bisa karena sudah diulang-ulang.” S4 : “Bisa karena sudah diulang-ulang kembakli.”

P : “Apakah kamu pernah menggunakan mind map di pelajaran lain.” S1 : “Pernah, tapi waktu sama Pak Toni.”

S2 : “Pernah, waktu kelas IV.” S3 : “Pernah mbak....”

S4 : “Pernah..”

P : “Bagaimana pendapatmu pada saat awal membuat mind map?”

S1 : “Sulit, kan itu uda lama banget..! pertamanya sulit tapi setelah tahu caranya jadi mudah..”

S2 : “Mudah, karena sebelumnya aku sudah pernah jadi aku sudah tahu caranya.”

S3 : “Mudah, karena waktu kelas IV sudah dipelajari pas mata pelajaran IPA...”

S4 : “Sulit karena materinya aku belum di baca ulang.”

P : “Apakah mind mapmembantu kamu dalam belajar? Jelaskan!”

S1 : “Ya, karena aku bisa mengingatnya dan aku tahu pesawat sederhana itu. Ulanganku bagian pesawat sederhana diatas KKM. Karena aku mengingatnya saat membuat mind map. Aku ada kemajuan dalam belajar.”

S2 : “Iya, karena bisa mengingat pelajaran itu lagi.” S3 : “Ya, karena kita bisa belajar dan bermain.” S4 : “Ya, karena lebih mudah di ingat.”

P : “Apakah kamu merasa mendapatkan kemajuan dalam belajar pesawat sederhana dengan menggunakan mind map?”

121 S1 : “Merasa, sebenarnya membuat mind map tidak sulit. Dalam membuat mind map dan diajarkan oleh guru kisi-kisinya sama. Aku membuat mind map berulang kali.”

S2 : “Iya karena aku bisa mengingatnya.”

S3 : “Iya, karena kita bisa mengingat-ingat dengan mudah.” S4 : “Iya, karena sangat mudah.”

P : “Apakah kamu merasa bosan ketika membuat mind map? Kasih alasannya!”

S1 : “Tidak, karena kita tahu kisi-kisi pesawat sederhana. Kita bisa mengingatnya dan kita tahu ada berapa pesawat sederhana dan golongannya.” S2 : “Tidak, karena aku suka.”

S3 : “Tidak, karena kita sama saja belajar dan bermain.” S4 : “Tidak, karena seru dan mudah.”

P : “Pada pertemuan berapa kamu merasa bosan membuat mind map?” S1 : “Pada pertemuan membuat mind map saya sungguh tidak bosan karena kita bisa tahu kisi-kisi pesawat sederhana dan kita bisa belajar.”

S2 : “Tidak.”

S3 : “Pertemuan kedua.” S4 : “Tidak ada.”

Wawancara pada kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan: P : “Apakah kamu senang mengikuti pembelajaran IPA?”

S1 : “Senang, karena bagus pembelajaran Bu Kristin, Bu Kristin ramah, suka IPA.”

S2 : “Senang, karena Bu Kristin menjelaskannya jelas.” S3 : “Senang, karena guru menjelaskannya jelas.” P : “Bagaimana biasanya wali kelasmu mengajar?” S1 : “Menggunakan gambakr.”

S2 : “Pake power point terus dikasih ringkasan.” S3 : “Bu Kristin menjelaskan di kelas.”

P : “Kegiatan belajar seperti apa yang kamu inginkan?” S1 : “Aku senengnya percobaannya.”

S2 : “Aku senengnya belajar di luar kelas.” S3 : “Aku pengennya percobaan.”

P : “Kalau di pelajaran IPA, materi apa yang paling kamu sukai?” S1 : “Gaya mbak.”

S2 : “Gaya mbak.” S3 : “Gaya.”

Wawancara pada kelompok kontrol sesudah diberikan pembelajaran:

P : “Apakah kamu dapat mengerjakan soal nomor 1 dengan mudah? Sama

Dokumen terkait