• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Saran pada penelitian model pembelajaran SciDiPro di SMK sebagai berikut.

1. Kegiatan pelatihan lesson study lebih disebar luaskan ke seluruh guru produktif di SMK DIY.

2. Kegiatan uji coba eksternal diupayakan untuk diterapkan ke seluruh kabupaten di DIY.

3. Penerapanlesson studysecara komprehensif dapat dilakukan dengan membuat tim untuk menjadwal pelaksanaanlesson studydi SMK yang ada di DIY.

DAFTAR PUSTAKA

Altman, D.G. (1991). Practical statistics for medical research. London: Chapman and Hall.

Borg, W.R. & Gall, M.D. (1983).Educational research: An introduction (4th ed.).

New York: Longman.

E. Mulyasa. (2010).Kurikulum tingkat satuan pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Finch, R.C. & Crunkilton, R.J. (2004). Curriculum development in vocational and technical education: planning, content, and implementation. Boston: Allyn and Bacon.

Grinnel, R.M. Jr. (1988). Social work research and evaluation. (3rd ed.).Itasca, Illionis: F.E. Peacok Publisher, Inc.

Hamalik, Oemar. (2001). Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hart, L.C., Alston, A.S., & Murata, A. (2011). Lesson Study Research and Practice in Mathematics Education. Dalam Meyer, R.D. & Wilkerson, T.L. (Eds.). Lesson Study: The Impact on Teachers’ Knowledge for

Teaching Mathematics(pp 15-26). New York: Springer.

Kelly, A.V. (2009). The curriculum: Theory and practice (6th ed.). New York: Sage Publication Inc.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013).Materi pelatihan implementasi kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Lewis, C.C. (2002). Lesson study: A handbook of teacher-led instructional

change.Philadelphia: Reseach For better School.Inc.

Linn, R.L. (Ed.) (1989). Educational measurement. (3rd ed.). New York: Macmillan Publishing Company.

Mendikbud. (2013). Pendekatan-pendekatan ilmiah dalam pembelajaran. Makalah disajikan dalam Diklat Guru Dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013 Jenjang SD/SMP/SMA.

Nitko, A.J. & Brookhart, S.M. (2007). Educational assessment of students. (5th ed.).Boston: Pearson Education, Inc.

Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1.

_________. (2013). Peraturan Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70, Tahun 2013, tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK.

_________. (2014). Peraturan Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60,

Tahun 2014, tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah

Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.

Richey, Rita C. & Klein, James D. (2010). Design and development research.

London: Lawrence Erlbaum Associates. Inc.

Roestiyah. (2001).Strategi belajar mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ruseffendi. (1994). Dasar-dasar penelitian pendidikan dan bidang non-eksakta lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.

Saito, E. (2005). Changing lessons, changing learning: Case study of piloting activities under IMSTEP. Prosiding Seminar Nasional MIPA dan Pembelajarannya & Exchange Experience of IMSTEP. Malang, 5-6 September.

Singgih Santoso. (2014). Statistik nonparametrik edisi revisi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Sudjana, Nana. (1989). Cara belajar siswa aktif dalam proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sumar Hendayana, dkk. (2007). Lesson study: Suatu strategi meningkatkan keprofesionalan pendidik (pengalaman IMSTEP-JICA). Bandung: UPI Press.

Sumartono & Yus Setriarini. (2011). Peningkatan motivasi belajar matematika

melalui kegiatan LSBS peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Sukorejo Pasuruan. Proseding Seminar Nasional Lesson Study, FMIPA Universitas Negeri Malang, 4, 68-72.

Suyitno, Amin. (2004). Dasar-dasar dan proses pembelajaran. Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Wagiran. (2013). Metodologi penelitian pendidikan (Teori dan implementasi).

Yogyakarta: Deepublish.

Zainal Arifin. (2009). Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

INSTRUMEN PETUNJUK PRAKTIS PELAKSANAAN LESSON STUDY Petunjuk

1. Bapak/Ibu Guru diminta untuk memberikan pendapat tentang keefektifan petunjuk praktis pelaksanaanlesson study.

2. Pengisian cukup dilakukan dengan memberikan tandachecklist(√) pada kotak

skor yang telah disediakan.

3. Kriteria skor terdiri 4 alternatif, yakni:

1: tidak baik / 2: kurang baik / 3: baik / 4: sangat baik

4. Selain memberikan tanda checklist, Bapak/Ibu Guru juga dapat memberikan komentar pada kolom komentar yang telah disediakan.

No. Kriteria Indikator Skor

1 2 3 4

1 Bahasa a. Tata tulis sesuai dengan aturan baku (EYD) b. Mudah dipahami

2 Materi a. Tertulis dengan jelas b. Mudah diikuti

3 Sistematikaa. Susunan urutan pelaksanaanlesson studymulai dari awal sampai akhir (tahapplan,do, dansee) 4 Kepraktisana. Kemudahan penggunaan petunjuk praktis ini

ketika penerapanlesson studydi sekolah

Komentar

Yogyakarta, 17 Juni 2015 Guru Teknik Pemesinan

(...) Lampiran 1. Instrumen Penelitian

INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN (LESSON PLAN)

1. Petunjuk:

1. Bapak-bapak dimohon untuk memberikan pendapat tentang konsep perencanaan pembelajaran yang dikembangkan di sini.

2. Pengisian cukup dengan memberikan tanda cek (√) pada kotak di bawah sekor yang dipilih

3. Ada 4 kriteria skor yang diberikan, yaitu jika: Kurang baik = 1, Cukup baik = 2, Baik = 3, Sangat baik = 4.

2. Perangkat Penilaian Perencanaan Pembelajaran

No Kriteria Indikator Skor

1 2 3 4

1 Petunjuk

kegiatan

a. Tertulis dengan jelas b. Mudah diikuti

2 Sistematikaa. Konsep perencanaan pembelajaran melalui

lesson studytersusun dengan baik b. Konsep perencanaan pembelajaran

disesuaikan dengan pembelajaran di SMK

3 Bahasa a. Menggunakan acuan baku (EYD)

b. Mudah dipahami Komentar:

Yogyakarta, 17 Juni 2015 Guru Teknik Pemesinan Lampiran 1. Instrumen Penelitian (Lanjutan)

INSTRUMEN FOCUS GROUP DISCUSSION

ASSESMENT FOR LEARNING MELALUI LESSON STUDY Petunjuk:

1. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan pendapat tentang perangkat penilaian yang dikembangkan di sini.

2. Pengisian cukup dengan memberikan tanda cek (√) pada kotak di bawah sekor yang dipilih.

3. Ada 4 kriteria skor yang diberikan, yaitu jika: Tidak baik = 1 / Kurang = 2 / Baik = 3 / Sangat baik = 4.

No Kriteria Indikator Skor

1 2 3 4

1 Petunjuk

penggunaan

. Tertulis dengan jelas b. Mudahdi ikuti

2 Materi

Penilaian

. Memuat indikator sesuai sikap kerja dalam praktik b. Memuat indikator sikap kerja secara lengkap

. Memuat indikator sesuai keterampilan kerja bubut d. Indikator keterampilan kerja sistematis dilakukan

ketika praktik

. Penilaian sesuai dengan standar penilaian produk . Memuat aspek penilaian hasil kerja

. Memfasilitasiself assessmentsiswa

3 Bahasa . Menggunakan acuan baku (EYD yang

disempurnakan) b. Mudah dipahami Komentar: Yogyakarta, 17 Juni 2015 Guru TeknikPemesinan (……….)

DAFTAR TENAGA PENELITI

No Nama Bidang Keahlian Jurusan/Fakultas/

Universitas/Lembaga Tugas dalam Tim 1 Prof. Dr. Sudji Munadi,

M.Pd.

Pendidikan dan Evaluasi

Pendidikan Teknik Mesin FT UNY

Pengembangan Evaluasi Pembelajaran 2 Dr. Widarto, M.Pd. PTK danLesson

Study

Pendidikan Teknik Mesin FT UNY Koordinator Implementasi LS 3 Dr. Bernardus Sentot Wijanarka, M.T Kurikulum dan Pembelajaran Kejuruan

Pendidikan Teknik Mesin FT UNY

Pengembangan Kurikulum

4 Haris Abizar, S.Pd. Pendidikan Teknik Mesin dan PTK

Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK, S2), PPs UNY

Pengembangan

Scientificdalam LS 5 Tristiyanto, S.Pd. Pendidikan Teknik

Mesin dan PTK

Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK, S2), PPs UNY

Implementasi

Discoverydalam LS 6 Endri Triwiyono, S.Pd. Pendidikan Teknik

Mesin dan PTK

Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK, S2), PPs UNY

Implementasi

Scientificdalam LS 7 B. Agus Munadi, S.Pd. Pendidikan Teknik

Mesin dan PTK

Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK, S2), PPs UNY

Implementasi PBL dalam LS

8 Rivandra Rezani, S.Pd. Pendidikan Teknik Mesin dan PTK

Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK, S2), PPs UNY

Pengembangan

Discoverydalam LS 9 Adi Irfan Rahmanudin,

S.Pd.

Pendidikan Teknik Mesin dan PTK

Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK, S2), PPs UNY

Pengembangan PBL dalam LS

Publikasi pada Seminar Nasional di POLINES SEMARANG

EFEKTIVITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN LESSON STUDY PADA PAKET KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK

Haris Abizar, Bernardus Sentot Wijanarka

Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Negeri Yogyakarta

abizar6_10@yahoo.com,bsentot@gmail.com Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengukur tingkat efektivitas penerapan perangkat pembelajaran silabus dan RPP lesson study pada aspek pengetahuan; (2) mengukur tingkat efektivitas penerapan perangkat pembelajaran silabus dan RPP lesson study pada aspek sikap; dan (3) mengukur tingkat efektivitas penerapan perangkat pembelajaran silabus dan RPP lesson study pada aspek keterampilan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu (quasi experimental). Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 2 Depok, Sleman kepada 30 peserta didik kelas XI TP-B. Teknik pengambilan data menggunakan angket, dokumentasi, dan observasi. Analisis data menggunakan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) efektivitas penilaian aspek pengetahuan terdiri dari tes uraian teori ulir dan WP lebih tinggi dari pada standar KKM aspek pengetahuan; (2) efektivitas penilaian sikap yang terdiri dari observasi dengan skala penilaian dan catatan anekdot secara keseluruhan dihasilkan peserta didik lebih aktif dalam belajar; dan (3) efektivitas penilaian aspek keterampilan terdiri dari penilaian diri pada kemajuan kerja, penilaian presentasi, penilaian laporan praktik, dan penilaian produk lebih efektif dari pada standar KKM aspek keterampilan.

.

Kata Kunci:perangkat pembelajaran,lesson study, teknik pemesinan

Abstract

The aims of this research were: (1) to measure the effectiveness of the implementation of learning tools to the lesson study of syllabus and lesson plan the aspects of knowledge; (2) to measure the effectiveness of the implementation of learning tools to the lesson study of syllabus and lesson plan the aspects of attitude; (3) to measure the effectiveness of the implementation of learning tools to the lesson study of syllabus and lesson plan the aspects of skill. This research was a type of quasi-experimental research. This research was conducted in SMK N 2 Depok, Sleman to 30 students of class XI TP-B. Data collection techniques used a questionnaire, documentation, and observation. Data analysis used of analysis quantitatively.The results showed (1) the effectiveness of the assessment knowledge aspects consisted from theory thread test and WP is higher than the standard KKM of knowledge aspect; (2) the effectiveness of the assessment attitude aspects consisted observation with rating scale and anecdotal record

overall produced more active the students in learning; and (3) the effectiveness of the assessment knowledge aspects consisted assessment on self-assessment on the progress work of assessment of performance, assessment reports, and assessment of products is more effective than standard KKM aspects of skills.

Keywords: learning tools, lesson study, mechanical techniques

PENDAHULUAN

Perubahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013 mempengaruhi pada konsep penilaian. Menurut Mulyasa (2014, pp.60-61) perubahan terjadi karena ada kekurangan dari KTSP 2006 yaitu kompetensi yang dikembangkan lebih dominan oleh aspek pendidikan, belum sepenuhnya menggambarkan pribadi peserta didik (pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Hal itu menyebabkan penilaian pada Kurikulum 2013 lebih komprehensif dengan menggunakan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada satu kompetensi.

Pencapaian ketiga penilaian mampu menumbuhkan kreativitas dan kemandirian belajar. Kreativitas dalam memecahkan suatu masalah. Hasil penyelesaian masalah mampu meningkatkan kemandirian peserta didik dalam belajar. Kreativitas dan kemandirian belajar dapat ditumbuhkan melalui pendekatan saintifik (scientific approarch). Pendekatan saintifik menjadikan peserta didik aktif belajar dalam observasi, bertanya, melakukan percobaan, asosiasi (menghubungkan/menalar), dan membangun jejaring (networking) (Dyer & Christensen, 2011).

Pendekatan saintifik yang diajarkan di SMK dapat diterapkan pada materi teori atau praktik. Kemampuan peserta didik menguasai materi dapat dijelaskan pada jurnal penelitian INVOTEC oleh Fauziah, dkk (2013, p.177) yaitu dari komentar yang terdapat pada lembar angket diketahui bahwa dengan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL pada mata pelajaran elektronika dasar di SMK menghasilkan peserta didik dapat menyampaikan pendapatnya dengan baik, peserta didik dapat mengetahui seluruh jawaban permasalahan dari pembelajaran mandiri dan pertukaran pengetahuan pada saat diskusi kelompok, peserta didik dapat berinteraksi dengan baik antara sesama peserta didik maupun kepada guru dan peserta didik secara keseluruhan aktif melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang secara keseluruhan berpusat kepada peserta didik.

Pelaksanaan pendekatan saintifik membutuhkan rancangan pembelajaran. Rancangan yang utama dibutuhkan adalah silabus dan RPP. Silabus sebagai dasar rancangan pembelajaran sesuai dengan penjelasan dari Permendikbud Nomor 65 Lampiran 3. Publikasi (Lanjutan)

rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP yang dirancang mengikuti silabus dengan prosedur yang sudah ditetapkan pada Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Prosedur yang harus dipatuhi oleh guru SMK masih banyak kesulitan dan kekurang pahaman guru. Kendala tersebut disebabkan guru belum mendapatkan sosialisasi Kurikulum 2013 sehingga guru tidak menyeluruh dalam membuat rancangan silabus dan RPP.

Kendala guru SMK dalam merancang silabus dan RPP mengindikasikan masih banyak guru yang belum siap menerapkan Kurikulum 2013. Kekurangan sosialisasi dan pelatihan Kurikulum 2013 seperti yang terjadi di SMK Negeri 2 Depok, Sleman mengakibatkan masih ada guru yang merancang silabus dan RPP tidak sesuai acuan Kurikulum 2013 secara utuh. Hal ini seharusnya dibutuhkan suatu kegitan bersama dalam merancang silabus dan RPP yaitu dengan kegiatan

lesson study.

Kegiatan lesson study yang bertujuan membentuk rasa senang belajar bagi peserta didik. Rasa senang sebagai dampak dari kegiatan yang dilakukan guru dengan belajar bersama (mutual learning). Hasil silabus dan RPP lesson study

diterapkan pada pembelajaran praktik. Penerapan silabus dan RPP lesson study

dapat diketahui efektivitas aktivitas belajar peserta didik melalui aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada mata pelajaran praktik pemesinan bubut.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi experimental). Desain eksperimen yang digunakan adalah desain kelompok tunggal atauthe one-shot case studydengan hanya melakukanpost test. Hasil post test terdiri dari aspek pengetahuan dan keterampilan, sedangkan aspek sikap dijadikan penilaian untuk mengukur tingkat perilaku belajar peserta didik pada materi teori dan praktik pembubutan ulir dengan menggunakan observasi rating scaledan catatan anekdot.

Subyek penelitian sebanyak 30 peserta didik kelas XI-B program keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Depok, Sleman. Teknik pengumpulan data dengan tes, angket, observasi lapangan, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis kuantitatif. Analisis ini diperoleh dari hasil aktivitas belajar peserta didik pada aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Silabus dan RPP lesson sudy yang diterapkan pada mata pelajaran teknik pemesinan menggunakan tahapan perencanaan (plan), pelaksanaan (do), dan refleksi (see). Ketiga tahapan ini sesuai dengan penjelasan dari Hart, Alston, & Murata (2011, p.16) tentang lesson study yaitu through the use of lesson study, teachers have a means for planning, observing, and conferring with others.

Lesson study memberikan kesempatan belajar antar guru dalam merancang, menerapkan, dan mengevaluasi pembelajaran. Kegiatan lesson study ini Lampiran 3. Publikasi (Lanjutan)

dipertegas oleh Saito (2005) bahwa kegiatan lesson study memiliki tahapan perencanaan (plan), pelaksanakan (do), dan refleksi (see). Tahapan ini dijadikan acuan pada penelitian ini pada mata pelajaran teknik pemesinan bubut. Ketiga tahapan dilakukan selama 4 pertemuan dengan 1 guru model dan 4 pengamat (observer).

Deskripsi kegiatan plan yang dilakukan adalah merancang pembelajaran. Kegiatan ini terdiri dari menyiapkan silabus dan RPP setiap pertemuan, instrumen penilaian, dan menyiapkan pelengkapan pendukung pembelajaran. Kegiatan do

dilakukan dengan menerapkan rancangan silabus dan RPP ke dalam pembelajaran praktik pemesinan bubut. Pembelajaran berlangsung dengan dilakukan pengamatan oleh observer terkait pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan see

dilakukan dengan mengevaluasi hasil pelaksanaan pembelajaran. Guru dan pengamat berdiskusi terkait pembelajaran yang telah dilakukan. Adapun, penjelasan dari ketiga tahapan pada setiap pertemuan adalah sebagai berikut.

Tabel 1

Rangkuman kegiatanlesson studyselama 4 pertemuan

Pertemuan ke-Tahapan Lesson Study Deskripsi Kegiatan 1 Plan

1. Mendiskusikan rancangan pembelajaran melalui silabus dan RPP

2. Menyiapkan materi teori ulir

3. Menyiapkan perlengkapan pendukung pembelajaran

Do

1. Menyampaikan pembelajaran teori ulir dengan pendekatan saintifik

2. Membagi peserta didik menjadi 8 kelompok 3. Presentasi kelompok

4. Mengerjakan soal uraian ulir 5. Tugas mengerjakan WP

6. Observermencatat aktivitas belajar peserta didik

See

1. Guru menyampaikan hasil pembelajaran

2. Observer menyampaikan hasil pengamatan belajar peserta didik yang aktif dan tidak aktif

2

Plan

1. Guru dan observer merancang RPP kembali untuk pertemuan ke-2

2. Menyiapkan materi praktik “bakalan” ulir

3. Menyiapkan alat dan bahan praktik

Do

1. Menyampaikan pengantar praktik ulir

2. Pembagian kelompok peserta didik dengan rincian 1 kelompok terdiri dari 2 peserta didik dengan menggunakan 1 mesin

Pertemuan

ke-Tahapan Lesson Study

Deskripsi Kegiatan

didik yang sudah selesai “bakalan” ulir dan yang belum selesai “bakalan” ulir

3

Plan

1. Guru dan observer merancang RPP kembali untuk pertemuan ke-3

2. Menyiapkan materi prosedur praktik pembuatan ulir metrik danwithworth

3. Menyiapkan alat dan bahan praktik

Do

1. Membagi kelompok yang sama dengan pertemuan sebelumnya dengan penggunaan mesin yang diacak

2. Sebagian besar peserta didik mengerjakan “bakalan”

ulir dan sebagian kecil membuat ulir metrik dan

withworth

3. Observer mencatat aktivitas belajar peserta didik

See

1. Guru menyampaikan perkembangan pembelajaran praktik ulir

2. Observer menyampaikan hasil aktivitas belajar peserta didik yang aktif dan tidak aktif dari hasil pengerjaan

“bakalan” ulir dan ulir metrik danwithworth

4

Plan

1. Guru dan observer merancang RPP kembali untuk pertemuan ke-4

2. Menyaipkan alat dan bahan membuat ulir metrik dan

withworth

3. Menyiapkan lembar penilaian produk dan laporan praktik

Do

1. Mengerjakan ulir metrik dan withworth serta mengerjakan laporan praktik

2. Observer mencatat peserta didik yang aktif dan tidak aktif dari pengerjaan ulir metrik dan withworth serta mengerjakan laporan praktik

See

1. Guru menyampaikan hasil pembelajaran

2. Observer mengamati keaktifan belajar yang diikuti peserta didik.

3. Peserta didik mengumpulkan benda kerja dan laporan akhir yang sudah jadi ataupun yang belum jadi.

Hasil dari penerapan silabus dan RPP lesson study mata pelajaran teknik pemesinan bubut diperoleh penilaian pada aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Ketiga penilaian ini sesuai dengan prinsip penilaian hasil belajar autentik yang dijelaskan pada Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Peraturan itu menjelaskan salah satu prinsip penilaian autentik adalah menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ketiga penilaian mengindikasikan seberapa jauh pencapaian hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, silabus dan RPP lesson study yang menggunakan penilaian Lampiran 3. Publikasi (Lanjutan)

pengetahuan, sikap, dan keterampilan mampu mengetahui hasil belajar peserta didik secara autentik.

Aspek pengetahuan pada penelitian ini menggunakan 2 penilaian yang terdiri dari tes uraian teori ulir dan WP. Tes uraian teori ulir dihasilkan nilai rata-rata 79,63. Penilaian ini lebih tinggi dari standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMK Negeri 2 Depok Yogyakarta pada aspek pengetahuan sekitar 76. Hasil ini menunjukkan tes uraian teori ulir efektif meningkatkan aspek pengetahuan sebesar 3,63. Apabila nilai ini dikonversi ke nilai persentasi, maka tes uraian teori ulir efektif meningkatkan aspek pengetahuan sebesar 3,63%.

Tes uraian persiapan kerja (work preparation/WP) menunjukkan kemampuan peserta didik dalam merancang praktik pemesinan bubut. Hasil pengerjaan WP diperoleh nilai rata-rata 80,17. Penilaian tes uraian WP menunjukkan lebih tinggi dari standar KKM SMK Negeri 2 Depok Sleman pada penilaian aspek pengetahuan sekitar 76. Oleh karena itu, tes uraian WP efektif meningkatkan aspek pengetahuan sebesar 4,17. Apabila nilai ini diubah ke nilai persentasi, maka tes uraian WP efektif meningkatkan aspek pengetahuan sebesar 4,17%.

Gambar 1. Grafik nilai aspek pengetahuan

Hasil penilaian WP dikembangkan ke nilai pengkategorian. Pengkategorian dihasilkan skor rata-rata 1,57 dengan kategori “sangat baik”. Skor ini diperoleh dari 13 peserta didik dengan kategori “baik” dan 17 peserta didik kategori “sangat

baik” dari 30 peserta didik yang dinilai. Hasil pengkategorian diketahui nilai

persentasinya. Nilai persentasi mengacu pada Grinnell (1988, p.160) dengan menggunakan formula percentages of agreement. Hasil penilaian persentasi dari Lampiran 3. Publikasi (Lanjutan)

sampai ke-4 adalah pembelajaran praktik yang menghasilkan nilai rata-rata 3,23

dengan kategori “sering”, nilai 3,22 dengan kategori “sering.” dan nilai 3,38

dengan kategori “selalu.” Penilaian ini menunjukkan sikap belajar peserta didik

pada materi teori dan praktik ulir metrik dan withworth setiap pertemuan terjadi peningkatkan keaktifan belajar. Secara keseluruhan, keempat nilai rata-rata

dihasilkan dengan kategori “sering.” Hasil penilaian sikap ini menggunakan rating scale dengan indikator mengacu Anderson & Krathwohl (2001, p.468) pada materi teori dan indikator sikap praktik sesuai standar kompetensi nasional BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) dari Lembaga Sertifikasi Profesi Logam dan Mesin Indonesia/LSP-LMI (2013) pada materi praktik.

Tabel 2

Data penilaian observasi materi teori dan praktik dengan skala penilaian (rating scale)

Jumlah Responden Pertemuan ke-Rata-Rata Kategori 30 1 2,99 sering 2 3,23 sering 3 3,22 sering 4 3,38 selalu

Catatan anekdot diperoleh dari sikap belajar peserta didik pada pembelajaran teori dan praktik. Hasil catatan anekdot pada pembelajaran teori menghasilkan kegiatan belajar diantaranya (1) kegiatan diskusi; (2) presentasi; dan (3) mengerjakan soal uraian. Pembelajaran praktik terdapat berbagai catatan sikap belajar peserta didik. Hasil catatan sikap pada pertemuan ke-2 sampai ke-4 yaitu (1) kegiatan saat memperhatikan pengantar praktik oleh guru; (2) bertanya kepada guru; (3) diskusi dengan teman; (4) me-setting benda kerja dan pahat; (5) mengatur kecepatan putar; (6) memahami gambar kerja dan WP; dan (7) membubut muka (facing), rata (roughing), bertingkat, alur, ulir metrik dan

withworth, dan membuat laporan praktik.

Berdasarkan penilaian sikap menunjukkan dominan sikap peserta didik aktif mengerjakan mengikuti pelajaran. Keaktifan tersebut terdapat pada antusias berdiskusi kepada guru dan teman serta mengerjakan praktik. Walaupun, peserta didik masih ada beberapa yang tidak aktif dikarenakan menunggu giliran menggunakan mesin. Penilaian yang dijadikan acuan keaktifan peserta didik didasari lampiran Permendikbud nomor 104 tentang Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Peraturan menyatakan hasil akhir dari penilaian sikap dihitung berdasarkan modus/nilai yang sering muncul atau kegiatan yang sering dilakukan. Nilai mayoritas dari hasil penilaian sikap ini mengindikasikan mata pelajaran teknik pemesinan bubut mampu meningkatkan keaktifan belajar peserta didik. Analisis yang dihasilkan pada penilaian sikap terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar peserta didik yaitu motivasi belajar, penyampaian materi, lingkungan belajar, kepribadian, dan sarana belajar.

Aspek keterampilan yang digunakan adalah penilaian diri, produk, unjuk kerja, dan tertulis. Penilaian diri menghasilkan data kemajuan kerja peserta didik dari pertemuan ke-2 sampai ke-4. Peserta didik mengisi lembar kemajuan kerja dari waktu pengerjaan dan spesifikasi produk yang dikerjakan. Hasil pengerjaan

Dokumen terkait