• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan temuan-temuan penelitian dan kesimpulan yang ada, maka peneliti menyampaikan beberapa saran kepada pihak-pihak terkait dalam rangka pemberdayaan pemuda dengan pelatihan budidaya ayam Arab, yakni :

1. Diadakannya aspek pendampingan teknis secara rutin kepada anggota kelompok binaan agar desa binaan dapat berkembang secara maksimal. 2. Peningkatan jalinan hubungan mitra kerja dengan berbagai lembaga terkait

untuk memperluas daerah pemasaran.

3. Peningkatan kegiatan-kegiatan pemberdayaan pemuda dalam pembinaan kecakapan hidup/life skills lainnya untuk mengaktualisasikan potensi yang sudah dimiliki oleh masyarakat agar dapat hidup mandiri.

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud.1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Pedoman Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup (Life Skills) Pendidikan Non Formal. Jakarta.

Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Model Pelatihan Pengembangan dan Budidaya ayam Arab.

D. Sudjana. 1993. Stategi Pembelajaran dalam Pendidikian Luar Sekolah. Bandung : Nusantara Press.

Djumadi. 2003. Meningkatkan Produksi Telur Ayam Arab. Dalam Harmoni no.2 Juli-Desember. Hal 11

Jusuf Irianto. 2001. Prinsip-Prinsip Dasar Manajemen Pelatihan. Jatim : Insan Cendekia

Lexy J. Moleong. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Bandung

Loekman Soetrisno.1997. Kemiskinan, Perempuan, dan Pemberdayaan. Yogjakarta : Kanisius

Napitulu. 1992. Pedoman Pendidikan Luar Sekolah. Nusantara Press. Bandung Rukminto Adi, Isbandi. 2001. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan,

Intervensi Komunitas (Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis). Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Sarwoko, Bambang. 1992. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Semarang : IKIP Press

lxxxiii

Tim Broad Based Education Depdiknas. Kecakapan Hidup Melalui Pendekatan Pendidikan Berbasis Luas. Surabaya : Intellectual Club (SIC) bekerja sama dengan lembaga pengabdian masyarakat Unesa Swa Bina Qualita Indonesia Jawa Timur

Utsman. 2002. Paparan Perkuliahan Dasar- Dasar Pelatihan. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang

HASIL WAWANCARA

Penyel enggara

POLA PEMBERDAYAAN PEMUDA DALAM PEMBINAAN KECAKAPAN HIDUP/ LIFE SKILLS

( Studi kasus pelatihan ayam Arab di BPPLSP Ungaran)

Nama : Drs. Kastum, M.Pd

Tempat/ tanggal lahir : Brebes, 5 Maret 1964

Usia : 41 Tahun

Alamat : Jln. Kertajaya Rt.02/I Langensari Ungaran Semarang

Pendidikan terakhir : Magister Pendidikan/ S2

Pekerjaan : PNS

Tempat : BPPLSP Regional III Jawa Tengah Hari/tanggal/pukul : Rabu/ 22 Juni 2005/ 14.00 WIB

A.1. Kondisi dan situasi desa binaan

1. Apa yang menjadi latar belakang diadakannya desa binaan?

Jawab : Hasil identifikasi kebutuhan masyarakat dimana banyak pemuda yang nganggur/tidak mempunyai pekerjaan tetap dipilihnya desa binaan Sekunir GP dan Beji Ungaran karena situasi daerah pedesaan dan kondisi daerahnya yang memungkinkan untuk diadakannya budidaya ayam Arab, disamping itu mendapatkan dukungan dari para tokoh masyarakat.

2. Apakah fungsi dan tujuan diadakannya desa binaan?

Jawab : Fungsi dan tujuan diadakannya desa binaan ayam Arab untuk

mengaplikasikan atau mengembangkan teori yang didapatkan dari pelatihan bagaimana pemuda bisa mandiri, disamping itu ada tujuan lain yaitu untuk mempromosikan atau mengenalkan BPPLSP kepada masyarakat.

lxxxv

3. Bagaimanakah struktur organisasi desa binaan budidaya ayam Arab? Jawab : Ada struktur organisasi yang terdiri dari ketua, bendahara, sekertaris,

seksi usaha, pemasaran dan anggota.

4. Bagaimanakah kondisi desa binaan budidaya ayam Arab?

Jawab : Situasi daerah pedesaan dan tempat diadakannya budidaya ayam Arab agak jauh dari penduduk/masyarakat. Kelompok masih eksis dan diharapkan dari kelompok itu dapat mengembangkan diri atau membentuk kelompok-kelompok lain.

5. Bagaimanakah budaya dan perilaku pemuda masyarakat desa binaan budidaya ayam Arab?

Jawab : Terlihat jelas perubahan dari mereka setelah mengikuti pelatihan menjadi kelompok binaan orientasi mereka adalah mendapatkan keuntungan (profit oriented), mereka berusaha mempertahankan organisasi (komitmen mereka), dengan berorganisasi dapat menambah cara berfikir, wawasan dan pengetahuan.

B.1. Tujuan pemberdayaan

1. Apakah fungsi diadakannya pemberdayaan pemuda dalam pembinaan kecakapan hidup melalui pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Fungsi pemberdayaan pemuda adalah untuk memberdayakan pemuda dengan kecakapan vocasional tertentu.

2. Apakah tujuan diadakannya pemberdayaan pemuda dalam pembinaan kecakapan hidup melalui pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Tujuan dari pemberdayaan pemuda adalah agar mereka dapat memiliki keterampilan tertentu yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat mandiri.

3. Siapakah pihak-pihak yang terlibat dalam pemberdayaan ini?

Jawab : BPPLSP, Perangkat desa, Mitra Kerja KPSM (Kelompok Pemberdayaan Swadaya Masyarakat) yang berada di Jatinom Klaten.

1. Bagaimanakah cara mengidentifikasi kebutuhan?

Jawab : Metode yang digunakan dalam mengidentifikasi kebutuhan masyarakat yaitu dengan cara : (a) Metode PRA (Partisipatory Rural Apraisal) pendekatan pemahaman masyarakat pedesaan dimana team surve datang langsung ke masyarakat melihat sejumlah potensi/SDM kemudian dibuat pemetaan skala prioritas kebutuhan masyarakat, disamping itu juga perlu dilihat alur sejarah masyarakat setempat. (b) Metode Konvensional yaitu datang langsung ke masyarakat kemudian masyarakat dikumpulkan dan diadakan diskusi/ shering skala prioritas kebutuhan. (c) Analisis SWOT yaitu melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dari masyarakat sekitar.

2. Bagaimanakah cara menetapkan tujuan?

Jawab : Cara menetapkan tujuan adalah dengan melihat masalah-masalah yang sedang dihadapi masyarakat. Adapun tujuan dari lembaga adalah untuk mengembangkan program kerja sedangkan tujuan substansialnya adalah apa yang ingin dicapai dengan pelatihan itu.

3. Bagaimanakah cara merancang kegiatan?

Jawab : Kegiatan dirancang selama satu minggu oleh fasilitator dengan melibatkan warga belajar.

4. Materi apa saja yang diberikan pada pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Materi-materi yang diberikan bersifat proses yaitu pengenalan ayam Arab, pengenalan alat dan bahan, pemeliharaan ayam Arab, cara penetasan ayam Arab, cara pembesaran ayam Arab, cara pengendalian penyakit, cara penanganan pasca produksi panen/pemasaran, serta cara pembuatan mesin tetas.

5. Bagaimanakah cara menentukan nara sumber teknis?

Jawab : Cara menentukan nara sumber teknis adalah mencari orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan budidaya ayam Arab, karena BPPLSP belum mempunyai tenaga khusus maka nara sumber teknis diambil dari KPSM Sido Makmur/ peternak ayam Arab/pedagang ayam Arab yaitu (a) Bp. Gunawan (b) Bp. Margono sedangkan dari pihak BPPLSP dipilih Bp. Sigit dan Bp. Jumadi

6. Berapa jumlah nara sumber teknis pada pelatihan budidaya ayam Arab? Jawab : Jumlah nara sumber teknis pelatihan dan budidaya ayam Arab ada 4

orang NST.

7. Bagaimanakah cara menentukan peserta yang ikut pada pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Dari hasil identifikasi sasaran diperoleh 14 orang warga belajar yang terdiri dari 4 orang kelompok binaan Sekunir GP dan 10 orang anggota kelompok binaan Beji Ungaran yang tergabung dalam Organisasi Pemuda Muhamadiyah dan 26 Pamong Belajar SKB seluruh jawa tengah.

8. Berapa jumlah peserta yang mengikuti pelatihan budidaya ayam Arab? Jawab : Jumlah peserta pelatihan budidaya ayam Arab kurang lebih 30 orang

lxxxvii

ini adalah program kerja BPPLSP maka peserta pelatihan tidak dipungut biaya sepeserpun bahkan mereka diberi uang saku sedangkan untuk anggota kelompok binaan diberi modal usaha.

9. Bagaimana cara menentukan pelaksanaan kegiatan?

Jawab : Karena ada kaitannya dengan struktur anggaran dana maka pelatihan budidaya ayam Arab disesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh pihak BBPLSP

10.Apa saja yang dipersiapkan sebelum pelaksanaan pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Pada tahap persiapan yang perlu diperhatikan adalah membentuk panitia, pembagian tugas, rapat koordinasi (temu teknis untuk menentukan kurikulum materi, siapa yang menyusun, menyiapkan, dan menyampaikan materi), menyiapkan bahan dan alat pelatihan, menentukan peserta dan nara sumber teknis.

Pada tahap pelaksanaan memasuki hari pertama pemberian teori tentang teknik budidaya ayam Arab, hari kedua praktek lapangan (kunjungan di KPSM Sido Makmur Klaten), hari ketiga praktek pembuatan kandang dan mesin tetas.

Pada tahap akhir kegiatan adalah menyusun laporan dan evaluasi dampak pelatihan.

11.Bagaimanakah cara mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Evaluasi tutor dan fasilitator dilakukan oleh peserta pelatihan dengan cara mengisi kuisioner. Sedangkan untuk evaluasi peserta pelatihan dilakukan oleh pihak tutor dan fasilitator dengan cara test tertulis dan praktek.

12.Apa saja yang digunakan dalam mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Kamera foto dan kamera video.

B.3 Hasil pemberdayaan

1. Apa hasil yang dicapai warga belajar dalam bidang pengetahuan?

Jawab : Semakin bertambah pengetahuan tentang budidaya ayam Arab yang meliputi pengenalan ayam Arab, pengenalan alat dan bahan, pemeliharaan dan pembesaran ayam, cara penetasan, cara penyegahan penyakit cara penanganan pasca panen/pemasaran dan pengetahuan membuat mesin tetas.

2. Apa hasil yang dicapai warga belajar dalam bidang sikap?

Jawab : Untuk mengukur sikap yang dimiliki oleh warga besar merupakan hal yang tidak mudah namun setelah berada dilapangan ternyata ada perubahan sikap dari warga belajar.

3. Apa hasil yang dicapai warga belajar dalam bidang keterampilan?

Jawab : Semakin bertambah keterampilan tentang budidaya ayam Arab yang meliputi keterampilan mengenal ayam Arab, mengenal alat dan bahan yang digunakan, pemeliharaan dan pembesaran ayam Arab, keterampilan menetaskan ayam Arab, pencegahan penyakit, penaganan pasca produksi/panen serta keterampilan membuat mesin tetas.

4. Apa hasil yang dicapai warga belajar dalam bidang ekonomis?

Jawab : Dari usaha yang mereka lakukan dengan berternak ayam Arab bisa menghasilkan namun belum bisa terlihat secara jelas hal ini dikarenakan usaha mereka belum dapat berkembang.

B.4. Evaluasi Pemberdayaan

1. Hal-hal apa saja yang dievaluasi pada awal kegiatan pelatihan? Jawab : Persiapan peserta, tutor/nara sumber teknis.

2. Hal-hal apa saja yang dievaluasi pada saat kegiatan pelatihan? Jawab : Jalannya pelaksanaan pelatihan.

3. Hal-hal apa saja yang dievaluasi pada akhir kegiatan pelatihan?

Jawab : Menyusun laporan kegiatan dan mendokumentasikan kegiatan yang telah berjalan.

C.1 Faktor Pendukung Pelaksanaan Pemberdayaan.

1. Bagaimanakah respon atau tanggapan masyarakat sekitar terhadap pelaksanaan kegiatan pemberdayaan?

Jawab : Sangat mendukung terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan.

2. Pendekatan apa yang digunakan Tutor atau NST dalam penyampaian materi pelatihan?

Jawab : Pendekatan Andragogi (pembelajaran yang menggunakan pendekatan orang dewasa)

lxxxix

3. Sumber-sumber belajar apa yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan?

Jawab : Sumber belajar manusia yakni tutor atau nara sumber teknis yang berpengalaman, sumber belajar non manusia yakni modul pelatihan, peralatan praktek budidaya ayam Arab.

4. Sarana apa saja yang digunakan pada pelatihan budidaya ayam Arab? Jawab : Gedung, alat-alat tulis, laboratorium, alat-alat praktek, tikar, sound

system., dll.

5. Dari manakah sarana itu diperoleh? Jawab : BPPLSP Regioanal III Jawa Tengah 6. Apakah sarana itu cukup memadai? Jawab : Cukup memadai

7. Potensi dan keterampilan apa saja yang peserta miliki?

Jawab : Bermacam-macam namun pada umumnya mereka mempunyai potensi untuk berwiraswasta

8. Bagaimanakah motivasi yang dimiliki oleh peseta dalam mengikuti kegiatan pelatihan?

Jawab : Motivasi yang dimiliki warga belajar untuk mengikuti kegiatan pelatihan sangat tinggi.

C.2. Faktor Penghambat Pelaksanaan Pemberdayaan

1. Bagaimanakah cara mengukur perubahan perilaku warga belajar sebagai hasil dari pelatihan?

Jawab : untuk mengukur perubahan perilaku warga belajar memang sangat susah namun hal ini dapat dilihat atau diketahui ketika mereka sudah berada di dalam masyarakat.

2. Berapa hari yang digunakan dalam kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : 3 hari yakni tanggal 21 sampai dengan tanggal 23 Oktober 2003 3. Peraturan-peraturan apa saja yang digunakan dalam kegiatan pelatihan?

Jawab : Selama mengikuti pelatihan peserta tidak boleh meninggalkan tempat tanpa seijin panitia, peserta wajib mengikuti seluruh kegiatan pelatihan.

4. Apa yang penyelenggara lakukan apabila ada diantara warga belajar yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan?

Jawab : : Memberikan peringatan atau sangsi, tetapi jika selama tiga hari berturut-turut tidak mengikuti pelatihan maka akan dikeluarkan/dikembalikan ke instansi yang bersangkutan.

HASIL WAWANCARA

Penyel enggara

POLA PEMBERDAYAAN PEMUDA DALAM PEMBINAAN KECAKAPAN HIDUP/ LIFE SKILLS

( Studi kasus pelatihan ayam Arab di BPPLSP Ungaran)

Nama : Drs. Sigit

Tempat/ tanggal lahir : Semarang, 22 Januari 1968

Usia : 36 Tahun

Alamat : Sekunir Rt.2 Rw. 5 Kelurahan Plalangan kec. Gunung Pati Semarang

xci

Pendidikan terakhir : Sarjana S1 Pend. Olah Raga

Pekerjaan : Pamong Belajar BPPLSP Regional III Jawa Tengah

Tempat : BPPLSP Regional III Jawa Tengah Hari/tanggal/pukul : Selasa/ 21 Juni 2005/ 13.00 WIB

A.1. Kondisi dan situasi desa binaan

1. Apa yang menjadi latar belakang diadakannya desa binaan?

Jawab : Karena masih banyaknya pemuda usia produktif yang masih menganggur (belum mempunyai pekerjaan tetap). Selain itu antusias pemuda untuk memiliki keterampilan vocasional sebagai bekal untuk hidup.

2. Apakah fungsi dan tujuan diadakannya desa binaan?

Jawab : Fungsinya adalah sebagai tempat uji coba budidaya ayam Arab, sedangkan tujuannya untuk mengurangi pengangguran didesa binaan dan sebagai wadah menyalurkan keterampilan pemuda.

3. Bagimanakah struktur organisasi desa binaan?

Jawab : Strukturnya terdiri dari ketua, sekertaris, bendahara, dan seksi-seksi.

4. Bagaimanakah kondisi desa binaan budidaya ayam Arab ?

Jawab : Kondisinya cukup baik yaitu sampai sekarang masih tetap berjalan dengan baik.

5. Bagaimanakah budaya dan perilaku pemuda masyarakat desa binaan budidaya ayam Arab?

Jawab : Cukup baik dan antusias. Hanya masih ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki yaitu soal administrasi kelompok dan juga kekompakan dalam mengelola usaha.

B.1. Tujuan pemberdayaan

1. Apakah fungsi diadakannya pemberdayaan pemuda dalam pembinaan kecakapan hidup melalui pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Fungsinya yaitu untuk meningkatkan kecakapan hidup pemuda melalui pelatihan budidaya ayam Arab.

2. Apakah tujuan diadakannya pemberdayaan pemuda dalam pembinaan kecakapan hidup melalui pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Agar pemuda dapat mandiri atau berkarya melalui budidaya ayam Arab yang meliputi usaha penetasan, pembesaran atau usaha petelor ayam Arab.

3. Siapakah pihak-pihak yang terlibat dalam pemberdayaan ini?

Jawab : Pamong belajar, nara sumber, tokoh masyarakat (RT/RW) dan juga warga belajar sendiri.

B.2 Proses pemberdayaan

1. Bagaimanakah cara mengidentifikasi kebutuhan?

Jawab : Cara mengidentifikasi langsung turun ke masyarakat dengan cara wawancara melalui RT, RW dan juga warga belajar sendiri. Setelah diidentifikasi dan dikaji lalu dianalisis dengan cara menentukan keunggulan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang ada pada desa tersebut, sehingga memungkinkan untuk diadakannya desa binaan tersebut.

2. Bagaimanakah cara menetapkan tujuan?

Jawab : Cara menetapkan tujuan dengan melihat hasil identifikasi kebutuhan dan masalah yang terjadi didesa tersebut.

3. Bagaimanakah cara merancang kegiatan?

Jawab : Cara merancang kegiatan yaitu setelah hasil yang diperoleh dilapangan dikaji lalu dirancang dengan cara membuat Desain dari pelatihan yang akan dikembangkan baik mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan juga evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. 4. Materi apa saja yang diberikan pada pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Materi-materi yang diberikan yaitu pengenalan ayam Arab, pengenalan alat dan bahan, pemeliharaan ayam Arab, cara penetasan ayam Arab, cara pembesaran ayam Arab, cara pengendalian penyakit, cara penanganan pasca produksi panen/pemasaran, serta cara pembuatan mesin tetas.

xciii

Jawab : Dengan cara mengidentifikasi tempat yang menjadi tempat-tempat usaha (peternakan khususnya ayam Arab), lalu dicari orang yang mengelola tadi untuk dijadikan nara sumber teknis (tetapi diseleksi dahulu kemampuannya).

6. Berapa jumlah nara sumber teknis pada pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Ada 4 orang NST yaitu diambil dari praktisi, ahli peternakan, dan juga ahli pemasaran.

7. Bagaimanakah cara menentukan peserta yang ikut pada pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Dengan cara terjun langsung kelapangan agar dapat mengetahui secara pasti bakat dan minat peserta pelatihan.

8. Berapa jumlah peserta yang mengikuti pelatihan budidaya ayam Arab? Jawab : Kurang lebih 30 peserta.

9. Bagaimana cara menentukan pelaksanaan kegiatan?

Jawab : Setelah dilakukan tahap persiapan maka ditetapkan tahap pelaksanaan baik waktu maupun materi.

10.Apa saja yang dipersiapkan sebelum pelaksanaan pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Materi, akomodasi, konsumsi, ATK, peserta pelatihan dan nara sumber teknis

11.Bagaimanakah cara mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Melalui peserta dengan cara mengevaluasi proses pelaksanaan, yang menyangkut materi, fasilitator, dan juga akomodasi konsumsi.

12.Apa saja yang digunakan dalam mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Laporan tertulis, kamera foto, dan kamera video.

B.3 Hasil pemberdayaan

1. Apa hasil yang dicapai warga belajar dalam bidang pengetahuan?

Jawab : Pengetahuan seluk beluk (sejarah) ayam Arab, proses pemeliharaan (dari penetasan,

pemeliharaan/pembesaran, pemberian pakan, pengendalian penyakit, pembuatan kandang, pembuatan mesin tetas hingga hasil pemasaran).

2. Apa hasil yang dicapai warga belajar dalam bidang sikap? Jawab : Sikap mandiri dan juga sikap semangat berusaha.

Jawab : Keterampilan penetasan telor, pemeliharaan/pembesaran, pemberian pakan, pengendalian penyakit, pembuatan kandang, pembuatan mesin tetas hingga hasil pemasaran.

4. Apa hasil yang dicapai warga belajar dalam bidang ekonomis?

Jawab : Dapat menambah penghasilan keluarga walaupun belum seberapa.

B.4. Evaluasi Pemberdayaan

1. Hal-hal apa saja yang dievaluasi pada awal kegiatan pelatihan? Jawab : Persiapan peserta, tutor/nara sumber teknis.

2. Hal-hal apa saja yang dievaluasi pada saat kegiatan pelatihan?

Jawab : Kendala-kendala yang dialami pada waktu pelaksanaan pelatihan.

3. Hal-hal apa saja yang dievaluasi pada akhir kegiatan pelatihan? Jawab : Menyusun laporan kegiatan.

C.1 Faktor Pendukung Pelaksanaan Pemberdayaan.

1. Bagaimanakah respon atau tanggapan masyarakat sekitar terhadap pelaksanaan kegiatan pemberdayaan?

Jawab : Sangat mendukung terhadap kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab. 2. Pendekatan apa yang digunakan Tutor atau NST dalam penyampaian

materi pelatihan?

Jawab : Pendekatan Andragogi .

3. Sumber-sumber belajar apa yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan?

Jawab : Tutor atau nara sumber teknis yang berkompeten dibidangnya, modul pelatihan, peralatan praktek budidaya ayam Arab.

4. Sarana apa saja yang digunakan pada pelatihan budidaya ayam Arab? Jawab : Gedung, alat-alat tulis, laboratorium, alat-alat praktek, tikar, sound

system.

5. Dari manakah sarana itu diperoleh?

Jawab : BPPLSP Ungaran dan juga ada yang dari peserta sendiri. 6. Apakah sarana itu cukup memadai?

xcv

7. Potensi dan keterampilan apa saja yang peserta miliki? Jawab : Berternak dan berwiraswasta

8. Bagaimanakah motivasi yang dimiliki oleh peseta dalam mengikuti kegiatan pelatihan?

Jawab : Motivasi warga belajar untuk mengikuti kegiatan pelatihan sangat tinggi.

C.2. Faktor Penghambat Pelaksanaan Pemberdayaan

1. Bagaimanakah cara mengukur perubahan perilaku warga belajar sebagai hasil dari pelatihan?

Jawab : Ketika mereka sudah berada di dalam masyarakat.

2. Berapa hari yang digunakan dalam kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : 3 hari yang dilaksanakan pada tanggal 21 sampai tanggal 23 Oktober 2003

3. Peraturan-peraturan apa saja yang digunakan dalam kegiatan pelatihan?

Jawab : Peraturan kedisiplinan waktu dan kedisiplinan mengikuti jalannya pelatihan dengan absensi.

4. Apa yang penyelenggara lakukan apabila ada diantara warga belajar yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan?

HASIL WAWANCARA

Penyel enggara

POLA PEMBERDAYAAN PEMUDA DALAM PEMBINAAN KECAKAPAN HIDUP/ LIFE SKILLS

( Studi kasus pelatihan ayam Arab di BPPLSP Ungaran)

Nama : Djumadi

Tempat/ tanggal lahir : Wonosoba, 20 November 1975

Usia : 30 Tahun

Alamat : Perum Ungaran Baru B 30 Semarang Pendidikan terakhir : Sarjana

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (PNS) Tempat : BPPLSP Regional III Jawa Tengah

xcvii A.1. Kondisi dan situasi desa binaan

1. Apa yang menjadi latar belakang diadakannya desa binaan?

Jawab : Lingkungan masyarakat dan warga belajar yang mendukung, kemauan dan kesiapan warga belajar untuk mengikuti pelatihan dan pembinaan. 2. Apakah fungsi dan tujuan diadakannya desa binaan?

Jawab : Fungsinya adalah sebagai tempat percontohan budidaya ayam Arab yang akan dikembangkan ditempat lain, sedangkan tujuannya untuk membuka lapangan pekerjaan baru atau memberikan kesempatan kepada masyarakat yang masih menganggur.

3. Bagimanakah struktur organisasi desa binaan?

Jawab : Strukturnya terdiri dari ketua, sekertaris, bendahara, dan seksi usaha, dan seksi pemasaran.

4. Bagaimanakah kondisi desa binaan budidaya ayam Arab ?

Jawab : Kondisinya bisa dikatakan cukup baik namun pada kenyataannya karena kesibukan warga belajar dan pembagian tugas yang masih tumpang tindih maka pada saat ini desa binaan tidak dapat berjalan secara maksimal.

5. Bagaimanakah budaya dan perilaku pemuda masyarakat desa binaan budidaya ayam Arab?

Jawab : Budaya dan perilaku warga binaan belum terbiasa dengan sikap wirausaha yang harus mau bersabar dan bekerja keras.

B.1. Tujuan pemberdayaan

1. Apakah fungsi diadakannya pemberdayaan pemuda dalam pembinaan kecakapan hidup melalui pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Fungsinya yaitu untuk mengaktualisasikan potensi yang sudah dimiliki oleh masyarakat.

2. Apakah tujuan diadakannya pemberdayaan pemuda dalam pembinaan kecakapan hidup melalui pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Agar pemuda mempunyai keterampilan khususnya dalam bidang kecakapan hidup sehingga mereka dapat bekerja dan mandiri.

3. Siapakah pihak-pihak yang terlibat dalam pemberdayaan ini?

Jawab : BPPLSP, SKB Klaten, pihak peternakan dan pertanian provinsi melalui BIB (Balai Inseminasi Buatan), Unit taman ternak Maron, aparat desa dan karang taruna Sekunir Gunung Pati dan Beji Para’an Ungaran.

B.2 Proses pemberdayaan

1. Bagaimanakah cara mengidentifikasi kebutuhan?

Jawab : Melakukan survai atau studi pendahuluan masyarakat setempat, setelah itu diadakan pertemuan dengan pihak-pihak terkait untuk bermusyawarah menentukan skala prioritas kebutuhan yang harus segera ditangani. Dari hasil identifikasi kebutuhan tersebut ternyata didesa Sekunir Gunung Pati dan desa Beji Para’an terdapat para pemuda yang masih mengganggur dan belum mempunyai pekerjaan tetap sehingga dibuatlah program-program pemberdayaan pemuda salah satunya adalah pelatihan Budidaya ayam Arab.

2. Bagaimanakah cara menetapkan tujuan?

Jawab : Dengan cara melihat hasil identifikasi kebutuhan dan masalah yang terjadi didesa tersebut. Setelah teridentifikasi permasalahan yang dihadapi masyarakat lalu dianalisis dan ditetapkan tujuan pemberdayaan yakni

Dalam dokumen Pengembangan Pemuda Budidaya Ayam Arab (Halaman 80-139)

Dokumen terkait