• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

1. Diharapkan Apoteker lebih mempersiapkan diri meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku untuk dapat merespon keinginan masyarakat yang semakin tinggi dalam hal pengobatan sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Amirin, M.T. (2000). Menyusun Rencana Penelitian. Edisi IV. Cetakan Keempat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hal: 111-112. Anonim. (2007). Pelayanan Obat Non Resep. Jakarta. http://

farmasi

istn.blogspot.com/2007/11/pelayanan-obat-non-resep swamedikasi.html.

Anonim. (2008). Pengobatan Sendiri Mesti Hati-hati.

Anonim. (2009). Peran Apoteker di Apotek.

apotek/.

Anonim . (2009). Kewenangan Untuk Melakukan Swamedikasi. Surabaya.

Arustiyono. (1999). Promoting Rational Use of Drugs at The Community Health Centers In Indonesia.

Covington, T.R. (2003). OTC Drug Therapy Is An Undervalued Resource.

Departemen Kesehatan RI. (1999). Visi Indonesia Sehat 2010.

Dhadhang. (2008). Apoteker Melayani Swamedikasi Upaya Menuju Dikenal Masyarakat.

Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. (2008). Penggolongan Obat di Indonesia.

indonesia/.

Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik - DitJen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan. (2006). Pedoman

Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas.

Handayani, L., Siswanto. (2002). Pola Keluhan Kesakitan Penduduk

Vol. 30. No.4. Badan Litbangkes Depkes RI. Jakarta. Hal. 189-200. Kasnodiharjo. (2003). Mengapa Harus Menjadi Budak Survey?. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Vol. 23. No. 2. Depkes RI. Jakarta. Hal. 51-55.

Kulinegara. (2008). Masih Rendahnya Peresepan yang Rasional.

Kusumaningrum, indah. (2009). Pola Pemilihan Obat Sakit Kepala Pada Konsumen yang Datang Dienam Apotek di Kecamatan Delanggu.

Lumenta, Benyamin. (1989). Pasien Citra, Peran dan Perilaku. Cetakan Pertama. Jakarta: Kanisius.

Lofholm, P.W., Katzung, B.G. (1997). Peresepan Rasional dan Penulisan Resep. Dalam : Katzung, B.G (Editor). Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi Keenam. Penerjemah : Staf Dosen Farmakologi FK Universitas Sriwijaya. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hal. 1015.

Menteri Kesehatan RI. (1993). Keputusan Menteri Kesehatan RI

No.919/Menkes/PER/X/1993 tentang Kriteria Obat Yang Diserahkan Tanpa Resep. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Muliawan, B.T. (2004). Peran Pelayanan Konseling Dalam Meningkatkan Kepatuhan Pasien pada Terapi Obat.

Nadesul, Hendrawan. (2009). Tips 10 Cara Berobat Efisien.

efesien/.

Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Cetakan keenam. Bogor: Ghalia Indonesia.

Notoatmodjo, S. (2003). Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cetakan kedua. Jakarta: Rineka Cipta. Hal: 96-97.

Notoatmodjo, S. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Cetakan Pertama. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 22-28, 56-58.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Cetakan Pertama. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 142-143.

Permenkes No. 917/MENKES/PER/X/1993. Tanggal 23 Oktober 1993 tentang Wajib Daftar Obat Jadi.

Riskan. (2009). Farmasi Dulu, Sekarang dan Hari Esok. rizkan.com/farmasi-dulu-sekarang-dan-hari-esok/.

Sartono. (1996). Apa Yang Sebaiknya Anda Ketahui Tentang OBAT WAJIB APOTEK. Edisi Kedua. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Posyandu. Shankar, P.R., P. Partha., N. Shenoy. (2003). Self-Medication And Non Doctor Prescription Practice In Pokhara Valley, Western Nepal: A Questionaire Based Study.

Ernawaty, Dr. MS. Apt,. (2010). Antibiotika Harus Diminum Sampai Habis.

Singarimbun, M., S.Effendi. (1989). Metode Penelitian Survei. Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi Sosial. Sjamsuhidayat, S.S., N. Sukasediati., O.D. Sampurno. (1990). Laporan Penelitian Operasional Pengadaan Obat pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Litbangkes. Depkes RI. Jakarta. Sukasediati, Nani dkk. 1992. Temuan Beberapa Faktor Penentu yang Dapat Dimanfaatkan untuk Meningkatkan Mutu Pengobatan Sendiri dari Beberapa Desa di Kabupaten Lamongan dan Lombok Barat.

Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia, No.45: Hal. 14-19.

Supardi, Sudibyo. (2002). Pengaruh Metode Ceramah dan Media Leaflet Terhadap Perilaku Pengobatan Sendiri yang Sesuai dengan Aturan Untuk Keluhan Demam, Sakit Kepala, Batuk, dan Pilek (Studi di Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat). sudibyo-1751-keluhan&PHPSESSID=xmgwjcghxhek.

Tan, H.T., Kirana Rahardja. (1993). Swamedikasi, Cara-Cara Mengobati Gangguan Sehari-hari dengan Obat-Obat Bebas Sederhana. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Jakarta.

Undang – undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika, Bab I, Pasal 1. Bab I, Pasal 4.

Undang – undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1997 Tentang Narkotika, Bab I, Pasal 1. Bab III, Pasal 7.

Undang – undang Republik Indonesia Nomor 51 tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian, Bab 1, Pasal 1; ayat 1; ayat 12, Pasal 21; ayat 2.

Wulandari, N. (2010). Swamedikasi.

Lampiran 1

Tabel Distribusi Penggunaan Obat Pada Pengobatan Sendiri No Nama Obat Golongan Bentuk

Sediaan

Jenis Komposisi

Analgetika / Antipiretika

1 Paracetamol B Syrup Generik Parasetamol 120 mg, alkohol

10%

2 Bodrex B Tablet Merek dagang Parasetamol 600 mg, kofein 50

mg

3 Asam Mefenamat K/OWA Tablet Generik Asam mefenamat 500 mg

4 Decolgen T Tablet Merek dagang Parasetamol 500 mg,

Pseudoefedrin HCl 7,5 mg, CTM 0,5 mg

5 Bodrexin flu dan batuk

T Syrup Merek dagang Parasetamol 80 mg, CTM 0,4 mg, Phenylpropanolamine HCl 2 mg, Glyceryl guaiokolat 20 mg, Sodium citrat 60 mg

6 Fludexin B Tablet Merek dagang Parasetamol 500 mg, CTM 2

mg, fenilefrin 7,5 mg, Dekstrometorfan HBr 15 mg

7 Panadol extra B Tablet Merek dagang Parasetamol 400 mg, kofein 65 mg

8 Antalgin K/OWA Tablet Generik Antalgin 500 mg

9 Sanmol B Tablet Merek dagang Parasetamol 500 mg

10 Klotaren K/OWA Tablet Merek dagang Na-diklofenak 50 mg 11 Grafadon B Larutan Merek dagang Parasetamol 60 mg

Antiinfluenza

1 Paramex flu B Tablet Merek dagang Propifenazon 150 mg,

Parasetamol 250 mg, Deksklorfeniraminmaleat 1 mg, Kafein anhidrat 50 mg.

2 Mixagrip T Tablet Merek dagang Parasetamol 500 mg,

dekstrometorfan HBr 10 mg, pseudoefedrin HCl 30 mg

3 Procold T Tablet Merek dagang Parasetamol 500 mg,

pseudoefedrin HCL 30 mg, Klorfeniramin Maleat 2 mg.

4 Sanaflu T Tablet Merek dagang Parasetamol 120 mg,

dekstrometorfan-HBr 7,5 mg, fenilpropanolamin HCI 3,5 mg

5 Molex flu T Kaplet Merek dagang Parasetamol 50 mg,

Phenylpropanolamine HCI 50 mg, Chlorpheniramine Maleate 2 m g

Antitusif / Ekspektoran

Dekstrometorfan HBr 5 mg, Gliseril guaiakolat 100 mg 2 Paratusin T Syrup Merek dagang Parasetamol 125 mg, noskapin

10 mg, gliseril guaiakolat 25 mg, CTM 2 mg, pseudo-Efedrin 7.5 mg, sari akar manis 125 mg.

3 Siladex T Syrup Merek dagang Dekstrometorfan HBr 5 mg,

Doksilamin Suksinat 3 mg, Fenilpropanolamin HCl 6,25 mg. 4 Baby Cough T Syrup Merek dagang Paracetamol 120 mg, Glyceril

guaiakolat 25 mg, CTM 1mg, Oleum anisi 0,005 ml

5 OBH Combi plus T Syrup Merek dagang Succus liq 167 mg, Ammonium Chloride 50 mg, Anise oil 0.99 mg, Ammonium liquid 7 mol. Menthol crystal 4.44 mg, Peppermint Oil 3.16 mg, Alkohol 2%

6 Sanadryl T Syrup Merek dagang Difenhidramin HCl 12,5 mg,

Ammonium Klorida 100 mg, Kalium guaiakolsulfonate 30 mg,

Natrium Sitrat 50 mg, Mentol 1 mg.

7 Rhinatiol K/OWA Kapsul Merek dagang Carbocisteine/Karbosistein. Vitamin dan Mineral

1 Sangobion B Syrup Merek dagang Fe Glukonat 129,5 mg, Vitamin B1 1mg, vitamin B2 1 mg, vitamin B6 1,5 mg, Nikotinamida 15 mg, Biotin 13 mg

2 Becombion B Tablet Merek dagang Vitamin B1 15 mg,

Vitamin B2 15 mg, Nikotinamid 50 mg, Kalsium D Pantotenat 25 mg, Vitamin B6 1 mg, Vitamin B12 2 mcg, Biotin 0,15 mg, Etanol

3 Vitamin B1 50 mg B Tablet Generik Tiamin HCl 50 mg

4 Vitacimin B Tablet Generik Vitamin C

5 Enervon C B Tablet Merek dagang Vitamin C 500 mg, Vitamin B1 50 mg, Vitamin B2 25 mg, Vitamin B6 10 mg, Vitamin B12 5 mcg, kalsium pantotenat 20 mg, Niasinamida 50 mg.

6 Neurobion 5000 B Tablet Merek dagang Vitamin B1 100 mg, Vitamin B6 100 mg, Vitamin B12 50 mcg.

Vitamin B2 Natrium fosfat 6 mg, Vitamin B6 HCI 10 mg, Vitamin B12 10 meg, D - Pantotenol 10 mg , Nikotinamida 50 mg, Vitamin C 100 mg

8 Fatigon T Tablet Merek dagang Ferro Fumarate 90 mg,

Manganese Sulfate 200 mcg Copper Sulfat 200 mcg, Guaranine 50 mg, Folic Acid 800 mcg, Sorbitol 25 mg, Vitamin B1 5 mg, Vitamin B6 5 mg, Vitamin B12 7,5 mcg Vitamin C 50 mg.

9 Vidoran smart B Syrup Merek dagang DHA 18 mg, EPA 5 mg, vitamin B1 1.4 mg, vit B2 1.6 mg, vit B6 2 mg, vit B12 3 mcg, vit C 60 mg, nicotinamide 9 mg, dexpanthenol 5 mg

10 Biolysin B Syrup Merek dagang Vitamin A 1500 IU 129 %

Vitamin B1 1,4 mg 233,3 % Vitamin 82 1,6 mg 266,7 % Vitamin B6 1,6 mg 266,7 % Vitamin B12 3 mg 300 % Vitamin G 60 mg 133,3 % Vitamin D3 400 IU 100 % Vitamin E 5 frig 100 % Niacinamide 10 mg 125 % Ca pantotenate 3 mg 100 % L-Lysine HCI 100 mg Antialergi

1 CTM T Tablet Generik Chlorpeniramin maleat 4 mg

2 Incidal -OD K/OWA Kapsul Merek dagang Cetirizine dihidroklorida 10 mg

3 Dextamin K Tablet Merek dagang Deksametason 0,5 mg

Deksklorfenirarnina maleat 2 mg

Antiseptik

1 Betadine B Larutan Merek dagang Povidon-iodin 10%

2 Caladine B Lotion Merek dagang Difenhidramin HCl 2%,

Calamine 5%, Zinc Oxide 10%, Glycerin 5%, Champora qs

Antidiare

1 Norit B Tablet Merek dagang Karbo aktif 125mg

2 Neo entrostop B Tablet Merek dagang Attapulgite koloid 650 mg, pectin 50 mg

Ekstrak curcumae domesticate rhizome 12,5 % , Ekstrak coix lacrima jobi semen 18 %, Ekstrak phellodendri radix 23 %, Ekstrak coptidis rhizoma 23 % Antasida

1 Promag B Tablet Merek dagang Hydrotalcite 200 mg, M50

mgagnesium hidroksida 150 mg, simetikon 50 mg.

2 Mylanta B Syrup Merek dagang Aluminium hidroksida 200 mg,

Magnesium hidroksida 200 mg dan

Simetikon 20 mg

3 Antasida B Syrup Generik Aluminium Hidroksida 200 mg,

Magnesium Hidroksida 200 mg

4 Atmacid B Tablet Merek dagang Aluminium hidroksida 300 mg,

Magnesium hidroksida 300 mg.

5 Sanmag B Syrup Merek dagang Mg-trisilikat 325 mg,

Al-hidroksida koloidal 325 mg, dimetikon 25 mg.

Antelmentika

1 Combantrin 125 mg T Tablet Merek dagang Pirantel pamoat 125 mg Antibiotika

1 Sanlin K Tablet Merek dagang Tetrasiklin posfat buffer 250 mg

2 Amoksisilin K Tablet Generik Amoksisilin 500 mg

Antihipertensi

1 Tensivask K Tablet Merek dagang Amlodipin 5 mg; 10 mg/tablet

2 Propanolol K Tablet Generik Propanolol 40 mg

3 Norvask K Tablet Amlodipin besilat

Antimalaria

1 Resochin T Tablet Merek dagang Klorokuin fosfat 250 mg Antitiroid

1 Thyrozol K Tablet Merek dagang Thiamazol 10 mg

Anti radang mata

1 Visine tears T Larutan Merek dagang Tetrahidrozolin HCl 0,05 %

2 Ximex optixicrol K Larutan Deksametason Na Fosfat 1 mg,

Neomisin Sulfat 3,5 mg, Polimiksin B Sulfat 6000 iu.

Lampiran 2 Kuisioner

KATA PENGANTAR

Dewasa ini sebagian besar masyarakat Indonesia cenderung melakukan pengobatan sendiri yaitu menggunakan obat tanpa konsultasi dokter untuk mengatasi keluhan sakitnya.

Masalahnya, obat yang tersedia di sarana pelayanan farmasi (Apotek, took obat) ada berbagai jenis dengan berbagai merek dan fungsi. Disisi lain pengobatan sendiri harus tetap mengikuti prinsip penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional yaitu mempertimbangkan ketepatan dalam indikasi, ketepatan pemilihan obat, ketepatan dosis, cara pemberian obat, lama pemberian obat, serta mempertimbangkan kondisi pasien.

Kuisioner ini merupakan sarana penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat dalam kaitannya dengan faktor umur, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, jenis pekerjaan, tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap pengobatan sendiri.

Akhirnya, atas perhatian dan partisipasi saudara mengisi kuisioner ini peneliti mengucapkan terima kasih.

Peneliti,

Pola Penggunaan Obat Dalam Upaya Pasien Melakukan Pengobatan Sendiri Dibeberapa Apotek

Karakteristik Responden (√ )

1. Umur

- remaja : usia 13-25 tahun - dewasa : usia 26-49 tahun - orangtua : 50 tahun keatas 2. Pendidikan :

1. tidak tamat SD 2. SD

3. SMP 4. SMA

5. Perguruan Tinggi / Akademi 3. Tingkat penghasilan Kepala keluarga /bulan

< Rp.1.000.000,00 Rp.1.000.000,00 s/d Rp.3.000.000,00 >Rp.3.000.000,00

4. Pekerjaan

Mahasiswa/mahasiswi Wiraswasta

Pegawai negeri sipil Pegawai swasta Ibu rumah tangga

1. Apakah saudara pernah mendengar istilah pengobatan sendiri (swamedikasi)? a. Pernah

b. Tidak pernah

2. Jika saudara pernah dengar, darimana saudara mendapatkan informasinya?

a. media cetak b. media elektronik c. teman

d. lain-lain....(sebutkan)

3. Menurut saudara apakah yang dimaksud pengobatan sendiri? a. upaya pengobatan yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi keluhan sakit yang dialaminya, tanpa bantuan tenaga medis/dokter.

b. penggunaan obat oleh mayarakat untuk mengurangi gejala penyakit ringan tanpa nasihat dokter.

c. tidak tahu

d. lain-lain...(sebutkan)

4. Apa alasan saudara melakukan pengobatan sendiri? a. biaya lebih murah

b. lebih cepat

c. alasan sakit ringan d. lain-lain...(sebutkan)

5. Apakah Saudara mengetahui tentang penggolongan obat? a. tahu

b. tidak tahu

6. Darimana Saudara mengetahuinya? a. Teman

b. Apoteker c. Media massa

7. Penyakit dengan keluhan sakit apa yang Saudara obati dengan pengobatan sendiri? a. gejala flu b. cidera ringan c. alergi d. lain-lain...(sebutkan)

8. Obat apa yang diminum untuk penyakit yang Saudara derita diatas a. obat...

b. obat... c. obat...

d. lain-lain...(sebutkan)

9. Jika obat yang Saudara minum telah habis namun penyakit tidak juga sembuh, Apakah tindakan Saudara?

a. membeli kembali obat yang sebelumnya telah pernah diminum b. mengganti dengan obat yang lain yang lebih sesuai

c. konsultasi dengan Dokter d. lain-lain...(sebutkan)

10. Apabila penyakit yang saudara derita telah sembuh apa yang dilakukan?

a. tidak lagi diminum, disimpan untuk digunakan kembali b. tidak lagi diminum, dan dibuang

c. meminum sampai habis d. lain-lain...(sebutkan)

11. Apakah Saudara mengetahui aturan pakai obat yang diberikan? a. tahu

b. tidak tahu

12. Darimana Saudara mengetahui aturan pakai obat tersebut? a. Praktek Dokter

b. Apotek c. Brosur

d. lain-lain...(sebutkan).

13. Apakah Saudara mematuhi aturan pakai obat yang diberikan? a. iya

14.Apa yang terlebih dahulu Saudara perhatikan sebelum obat dipakai ? a. kadaluarsa b. warna obat c. bau obat d. lain-lain...(sebutkan)

15. Apa alasan Saudara membeli obat di Apotek ini? a. harga lebih murah

b. pelayanannya memuaskan c. informasi lebih jelas d. lain-lain...(sebutkan)

Pilih jawaban yang Saudara rasa tepat

No Pertanyaan SS S R TS STS

16 Pengobatan sendiri lebih menguntungkan masyarakat

17 Penggunaan obat pada pengobatan sendiri yang tidak sesuai dengan aturan dapat membahayakan kesehatan

18 Bagaimana pendapat Saudara tentang seseorang melakukan pengobatan sendiri dengan alasan lebih murah? 19 Pengobatan sendiri dalam

penggunaannya berlangsung singkat 20 Obat yang kita gunakan dalam

pengobatan sendiri dapat dikatakan bermanfaat jika sesuai dengan aturan Keterangan:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

R : Ragu-ragu

TS : Tidak Setuju

Dokumen terkait