• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.3 Saran

Berikut beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi para pengurus CU Keling Kumang dari aspek modal sosial sebagai wahana pengembangan CU Keling Kumang.

1) Bagi anggota, pengurus dan staf manajemen CU Keling Kumang hendaknya tetap berpegang pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang ada. Nilai-nilai yang ada dalam CU Keling Kumang yaitu INVICTUS. Jika tetap dipegang teguh dan menjadi landasan dalam menjalankan kegiatan CU, tentunya CU Keling Kumang akan tetap menjadi CU yang sesungguhnya. Begitupula dengan prinsip-prinsip yang dimiliki oleh CU Keling Kumang, seperti keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela, pengelolaan dilakukan secara demokrasi,pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa masing-masing, pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, kemandirian, pendidikan perkoperasian dan kerjasama

antar koperasi. Prinsip yang dimiliki oleh CU, jika tetap dihidupi tentunya akan mengarahkan CU pada alur yang benar.

2) Bagi anggota CU Keling Kumang, diharapkan berperan aktif (kritis dan berani mengutarakan pendapat) terutama dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan nilai dan prinsip yang akan turut menjaga keberlangsungan CU Keling Kumang. Hal ini semata-mata untuk tetap menjaga agar CU Keling Kumang tetap berada pada jalur yang benar, terus berkembang dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan anggota.

3) Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meneliti lebih dalam lagi mengenai nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang terdapat di CU. Dengan menggunakan metode triangulasi data, agar data yang diperoleh lebih mendalam serta terjamin kesesuaiannya dengan keadaan yang sesungguhnya di lapangan. Perlu juga dilakukan cross check data dengan anggota maupun calon anggota potensial.

Daftar Pustaka

Ancok, Djamaludin, 2003, Pidato Pengukuhan Guru Besar "Modal Sosial dan Kualitas Masyarakat" UGM. Yogyakarta

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Burt. R.S. 1992. Excerpt from The Sosial Structure of Competition, in Structure Holes: The Social Structure of Competition. Cambridge, MA and London: Harvard University.

Cohen, S., Prusak L. 2001. In Good Company: How Social Capital Makes Organization Work. London: Harvard Business Pres.

Coleman, James S, 2009, Dasar-dasar Teori Sosia: Foundations of Social Theory, Nusamedia, Bandung

Coleman, James. 1990. Foundation of Social Theory. Cambridge Harvard University Press.ty. 1995) Qalam Y ogyakarta.

Cox, Eva. 1995. A Truly Civil Society. Sydney:ABC Boook.

Creswell, John W. 1998. Qualitative Inquiry and Research Design : Choosing Among Five Traditions. Thousand Oaks. London: SAGE Publications. Departemen Pendidikan Nasional. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta:Gramedia

Depkop. “Sambutan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dalam Peringatan Hari Koperasi ke-69 Tahun 2016”. (online). (

http://www.depkop.go.id/content/read/sambutan-menteri-koperasi-dan-usaha-kecil-dan-menengah-dalam-peringatan-hari-koperasike

69-tahun-20/), Diakses 13 April 2017

Depkop.“Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia”.

(online).(http://www.depkop.go.id/pdfviewer/?p=uploads/tx_rtgfiles/sandi

ngan_data_umkm_2012-2013.pdf), Diakses 13 April 2017

Durkheim, E. 1973.Moral Education: Study in the Theory and Application of the Sociology of Education.New York: Free Press

Elias, Abat. 2012. Prospek Koperasi Kredit (Credit Union) di Tengah Lembaga Keuangan di Indonesia. Tidak dipublikasikan, disampaikan pada Seminar Nasional Credit Union-Inkopdit dan Prodi Manajemen Universitas Sanata Dharma, 14 Mei 2012, Ruang Koendjono Lt.4, Gedung Pusat Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Fukuyama, F 1995. Trust: The Social Virtues and The Creation of Prosperity. New York: the Free Press Onyx, J. 1996. “The Measure of Social Capital”, paper presented to Australian and New Zealand Third Sector Research Conference on Social Cohesion, Justice and Citizenship: The Role of Voluntary Sector, Victoria University, Wellington.

Fukuyama, F 1995. Trust: The Social Virtues and The Creation of Prosperity. New York: Free Press.

Fukuyama, F 1995. Social Capital and The Global Economy. Foreign Affairs, 74(5), 89-103. In Elinor Ostrom and T.K. Ahn. 2003. Foundation of Social Capital. Massachusetts: Edward Elgar Publishing Limited.

Fukuyama, Francis.1999. The End of History and The Last Man: Kemenangan Kapitalisme dan Demokrasi Liberal. Yogyakarta: Penerbit Qalam

Fukuyama, Francis, 2000, The Great Disruption: Hakikat Manusia dan Rekonstruksi Tatanan Sosial, Penerbit Qalam, Yogyakarta

Fukuyama, F 2000. Social Capital and Civil Society. International Monetary Fund Working Paper, WP/00/74, 1-8. In Elinor Ostrom and T.K. Ahn. 2003. Foundation of Social Capital. Massachusetts: Edward Elgar Publishing Limited

Hasbullah, Joursairi. 2006. Social Capital, Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia. Jakarta: MR-United Press

Ife, Jim dan Tesoriero, Frank, 2008, Community Development: Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi, Edisi 3, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Kaban, M. S. 2009. Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Credit Union. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sumatera Utara Medan. Keling Kumang Member Tal Entrepreneur. Tentang Kami (Sejarah CU, struktur

organisasi, struktur manajemen, visi misi, shared value pengurus dan pengawas CU Keling Kumang 2016-2020). http://cukelingkumang.com/. Diakses 4 juli 2017

Khatun Fatema and Hasan Mashudul, 2015. Social Capital in Microfinance: A Critical Investigation of Bangladesh. Journal of Emerging Trends in Economics and Management Sciences (JETEMS) 6(5):315-323.

Kuswandoro. “Modal Sosial, Manajemen Pengetahuan dan Peran Teknologi Informasi”. (online). ( http://wkuswandoro.com/modal-sosial-dan-teknologi-informasi-debat-dan-penelitian/), Diakses 1 Juli 2017

Kusumajati, Titus Odong. (2012). Faktor Ekonomi Dan Kelembagaan Dalam Keberlanjutan Credit Union di Indonesia, Disertasi Doktor. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Indonesia.

Leksono, S. 2009. Runtuhnya Modal sosial, Pasar Tradisional. Cv Citra Malang. Malang

Muller. 1992. Adam Smith and His Time and Ours, Fukyama. 2002. Trust Kebijakan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran Terjemahan Ruslani. Yogjakarta: CV. Qalam. .

Munaldus, Yuspita Karlena, Yohanes RJ, Saniansah dan B. Hendi. (2012). Credit Union Kendaraan Menuju Kemakmuran, Praktik Bisnis Sosial Model Indonesia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, Kompas Gramedia. Munaldus. Dkk. 2014. Credit Union. PT Elek Media Komputindo Kompas

Gramedia. Jakarta

Munaldus dkk. 2012. Credit Union: Kendaraan Menuju Kemakmuran. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Nawawi, Hadari, 2003, Metode Penelitian Bidang Sosial. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Partha D., Ismail S. 1999. Social Capital A Multifaceted Perspective. Washington DC: The World Bank.

Putnam, Robert D. 1993. Making Democracy Work: Civic Tradition in Modem Italy. Priceton University Press. USA.

Putnam, RD (1993), “The Prosperous Community: Social Capital and Public Life, dalam The American Prospect, Vol.13, halaman 35-42.

Prusack, L. & Cohen, D. 2001. How to Invest in Social Capital. Harvard Business. Review, 79, 6, 87-93

Sasmito, Albertus Heri. 2008. Mengmenbangkan Modal Sosial Sebagai Wahana Pengembangan Credit Union Cindelaras Tumangkat Yogyakarta. Skripsi. Pendidikan Ekonomi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Siahahan, Ricardo Parlindungan. 2010. Modal Sosial Sebagai Suatu Aspek Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat. Skripsi. Antropologi, FISIP. Universitas Sumatra Utara Medan.

Solow, R. M. 1999. Notes Social Capital and Economic Performance. In Partha D., Ismail S., 1999. Social Capital A Multifaceted Perspective. Washington DC: The World Bank.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA

Sugiyono. 2010. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA

Suratningsih. 2004. Dinamika Koperasi, Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Suroto. 2012. Credit Union Sebagai Genuine Co-Operative. Tidak dipublikasikan,disampaikan pada Seminar Nasional Credit Union-Inkopdit dan Prodi Manajemen Universitas Sanata Dharma, 14 Mei 2012, Ruang Koendjono Lt.4, Gedung Pusat Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Sutopo, HB. 2006, Metode Penelitian Kualitatif, Surakarta: UNS Press.

Widiarti, Peni. 2010. Modal Sosial sebagai Modal Berkembangnya Koperasi Credit Union Di Kabupaten Sanggau. Tesis. Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

WOCCU. 2007. A Technical Guide to Rural Finance: Exploring Product,WOCCU Technical Guide #3. Tersedia di http://www.woccu.org, diakses pada 10 januari 2018.

Woolcock, Michael. 2002. Social Capital in Theory and Practice: Reducing Poverty by Building Patnership between States, Markets and Civil Society, UNESCO

Yuda, Novita Dwi. 2017. Analisis Kinerja Keuangan Credit Union Berdasarkan Sistem PEARLS (Studi Kasus Pada Credit Union Keling Kumang di Sintang Kalimantan Barat). Skripsi. Manajemen. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Lampiran 1

INTERVIEW GUIDE

MODAL SOSIAL SEBAGAI MODAL PERKEMBANGAN CREDIT UNION DI KABUPATEN SINTANG

“Studi Kasus Credit Union Keling Kumang Sintang” Pembuka:

Selamat siang,

Perkenalkan naman saya Damiana, saya mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma. Saat ini saya sedang melaksanakan penelitian untuk tesis saya yang berjudul “Modal Sosial Sebagai Modal Perkembangan Credit Union di Kabupaten Sintang” dengan studi kasus pada Credit Union Keling Kumang.

Mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk berbagi informasi dan pengalaman terkait dengan kegiatan Bapak/Ibu sebagai pengurus dan anggota dari Credit Union Keling Kumang.

Isi:

A. Identitas Informan

1. Nama lengkap termasuk gelar akademik kalau punya 2. Jenis kelamin

3. Umur

4. Jabatan dalam Credit Union Keling Kumang B. Perkembangan Credit Union Keling Kumang

1. Bagaimana perkembangan Credit Union Keling Kumang saait ini 2. Apa yang menjadikan Credit Union Keling Kumang dapat diterima

dimasyarakat

3. Bagaimana peran pengurus dalam Credit Union Keling Kumang C. Menumbuhkan Kepercayaan (trust)

1. Menurut anda, apakah kepercayaan mempunyai peran penting dalam Credit Union Keling Kumang

2. Bagaimana cara pengurus menumbuhkan kepercayaan anggota pada Credit Union Keling Kumang

3. Bagaimana cara pengurus menumbuhkan kepercayaan anggota terhadap anggota lain

4. Apa saja kesulitan dalam menumbuhkan kepercayaan anggota pada Credit Union Keling Kumang

5. Upaya apa yang dinilai cukup baik dalam meningkatkan kepercayaan anggota pada Credit Union Keling Kumang

D. Membangun Jaringan (network)

1. Apa saja bentuk yang terjalin dalam Credit Union Keling Kumang 2. Sejauh ini bagaimana hubungan yang terjalin antara anggota dengan

pengurus Credit Union Keling Kumang dan antara sesama anggota 3. Bagaimana membangun jaringan atau hubungan dalam Credit Union

Keling Kumang

4. Apa saja manfaat dengan adanya jaringan kerjasama diantara Credit Union Keling Kumang dengan lembaga lain

5. Apakah hubungan baik yang terjalin antara pengurus, anggota dan sesama anggota mempunyai manfaat bagi perkembangan Credit Union Keling Kumang

E. Mengembangkan norma (norms) (nilai-nilai dan prinsip-prinsip Credit Union)

1. Apakah pengurus memahami nilai-nilai dan prinsip yang dimiliki Credit Union Keling Kumang

2. Apa upaya yang dilakukan pengurus dalam mengembangkan nilai yang dimiliki Credit Union Keling Kumang

3. Apakah nilai dan prinsip Credit Union Keling Kumang dihidupi dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Credit Union Keling Kumang 4. Apakah nilai dan prinsip Credit Union Keling Kumang mempunyai

peran dalam perkembangan Credit Union Keling Kumang

Penutup:

Saya kira cukup sampai disini wawancara kita, terimakasih atas bantuan Bapak/Ibu.

Lampiran 2

INTERVIEW GUIDE QUESTION

Untuk Anggota Credit Union Keling Kumang

A. Identitas Informan

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin :

4. Jumlah Anggota Keluarga :

5. Jumlah Anak :

6. Pendidikan :

7. Pekerjaan :

B. Pertanyaan

1. Mengapa anda memilih Credit Union Keling Kumang sebagai pengelola keuangan anda?

2. Bagaimana anda bisa mempercayai Credit Union Keling Kumang sebagai pengelola keuangan anda?

3. Upaya apa yang dilakukan pengurus dalam meningkatkan kepercayaan anggota?

4. Apa saja bentuk jaringan kerjasama yang terjalin dalam Credit Union Keling Kumang?

5. Sejauh ini bagaimana perkembangan jaringan kerjasama yang sudah terbentuk?

6. Apa saja manfaat dari jaringan kerjasama bagai anggota?

7. Apakah anggota memahami nilai-nilai dan prinsip yang dimiliki oleh Credit Union Keling Kumang?

8. Apakah nilai dan prinsip ini benar-benar dihisupi dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Credit Union Keling Kumang?

Lampiran 3

DAFTAR NAMA NARASUMBER

CREDIT UNION KELING KUMANG BRANCH OFFICE SINTANG

No Nama Jabatan Waktu

1 Mikael, S.H, MH Ketua pengurus CU Keling Kumang & Keling Kumang Group (KKG)

13-10-2017

2 Valentinus, S.E MM CEO CU Keling Kumang 13-10-2017 3 Protasius Ayung, S.E Manajer Branch Office Kelam Permai 15-10-2017

4 Haryono S,Ag Anggota (2009) 09-10-2017

5 Agustinus Gani Anggota (2011) 09-10-2017

Lampiran 3

PEDOMAN DOKUMENTASI

1. Dokumentasi kegiatan

2. Laporan keuangan bulan September 2017 3. Jumlah anggota bulan September 2017 4. Gambaran umum CU Keling Kumang 5. Struktur organisasi CU Keling Kumang

Lampiran 5

PENGKODEAN

Narasumber: Ketua pengurus CU Keling Kumang & Keling Kumang Group (KKG) Bapak. Mikael, SH, MH

PERNYATAAN KODE NO REFF

Untuk perkembangan CUKK sampai saat ini masih sangat baik dapat dibuktikan atau kita liat dari pertumubuhan jumlah anggota dan jumlah asset kami sampai saat ini. Untuk jumlah asset kami sendiri sampai saat ini itu dilihat dari akhir tahun 2016 hampir 1,2 triliun lah, lebih tepatnya bisa nanti langsung kita cek data keuangannya ya. Kalau iuntuk jumlah anggota ini sendiri bertambah terus tiap tahunnya kira-kira ada 164.000 orang. Jadi bisa dilihat dari pertumubuhan yang cukup banyak ini perkembangan CUKK di kabupaten sintang ini sangat baik atau bahkan luar biasa yaa. (MK, MD 13-10-2017, 136-138, hal 5)

Perkembangan 1

Selain itu bulan juli lalu tepatnya tgl 11 CUKK mendapatkan penghargaan sebagai koperasi berprestasi di Makasar dan saya sendiri dipercaya memperoleh penghargaan Bhakti koperasi tahun 2017 (MK, MD 13-10-2017), 139-144, hal 5)

Prestasi koperasi 2 pemberian penghargaan Koperasi Berprestasi dan Bhakti

Koperasi 2017 yang dilaksanakan di Makassar,adalah untuk memperingati Hari Koperasi Nasional ke-70. (MK, MD 13-10-2017), 145, hal 5)

Prestasi koperasi 3

kalau anda bertanya kok dipercaya yaa? Nanti boleh Tanya ke anggota yaa? Hahhaa soalnya kuncinya itu gampang aja misalnya kamu nabung 500.000 dan pinjamlah 800.000 (MK, MD 13-10-2017), 160-165, hal 6)

Kunci

Kepercayaan 4 memang yang pertama yang diterima di dalam masyarakat itu

adalah kepercayaan, itu negapa kepercayaan sangat penting, jadi misalnya tidak ada kepercayaan maka CU ini juga tidak akan terbentuk apalagi berkembang. Nah untuk unsur dari kepercayaan ini ada figur, misalnya kalau dalam sebuah lemabag keuangan jika ada salah satu aktivis atau pengurusnya yang figurnya tidak baik/ tidak dapat dipercaya maka pasti anggotanya tidak akan pernah percaya (MK, MD 13-10-2017), 190-197, hal 7)

Peran kepercayaan

Yang menjadikan CUKK dapat di terima di masyarakat itu dikarenakan adanya kepercayaan dari masyarakat kepada kami dan dilihat juga dari konsistensi kami sebagai aktivis atau pengurus CUKK ini. Jadi disini kami sebagai aktivis CUKK harus memberikan pelayanan yang maksimal untuk anggota dan meperlakukan anggota secara sama rata dan tidak pilih kasih sesuai dengan prinsip-prinsip yang kami anut. (MK, MD 13-10-2017), 197-203, hal 7)

Kepercayaan

masyarakat 6

CUKK tidak hanya sebatas meminjamkan modal untuk dikembangkan oleh anggotanya para pengurus dan staf juga memberikan bimbingan-bimbingan kepada setiap anggotanya sesuai dengan bidang usaha yang akan dikembangkan anggota. Bimbingan ini juga tidak hanya sebatas bimbingan teori saja. Melainkan para pengurus dan staf datang langsung kelapangan menyaksikan perkembangan setiap anggotanya, setelah mendapat pelatihan atau bimbingan hingga anggota tersebut benar-benar berhasil mengembangkan usahanya. (MK, MD 13-10-2017), 200-219, hal 7)

Proses 7

satu diantara bentuk komitmen CUKK dalam mewujudkan perekonomian masyarakat kearah yang semakin baik. CUKK terus membuka kantor-kantor cabang di daerah-daerah yang langsung bisa didatangi oleh setiap anggota yang berada di daerah tersebut tanpa memakan waktu lama. Agar setiap anggota yang hendak berurusan dengan para staf bisa semakin mudah. (MK, MD 13-10-2017), 220-230, hal 8)

Komitmen 8

Untuk peran pengurus atau aktivis sangatlah penting dalam perkembangan dan pertumbuhan dari CUKK ini sendiri karena aktivis/ pengurus yang mengendalikan aktivitas yang dilakukan dalam CUKK ini. (MK, MD 13-10-2017), 231-240, hal 8)

Peran pengurus 9 semua kegiatan / kegiatan harus dikelola oleh pengurus dan

manajemen yang profesional. Karena itu, sesuai dengan regulasi perkoperasian dan kebijakan pengurus setiap tahun dilakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Maka dari itu pengurus dituntut untuk lebih professional jadi tidak bisa asal-asalan saja. (MK, MD 13-10-2017), 241-250, hal 8)

Peran pengurus 10

Tentu saja sangat penting perannya, karena kami ini berdiri attas dasar kepercayaan para anggota kepada kami. Jadi CUKK ini menjadikan kepercayaan sebagai pondasi untuk kami membangun CUKK ini sendiri. (MK, MD 13-10-2017), 251-260, hal 8)

Peran

Kepercayaan 11

Cara pengurus menumbuhkan kepercayan kepada anggota yaa dengan adanya pendidikan dasar di awal, disini pendidikan yang dilakukan tiap tahun baik untu calon anggota maupun untuk anggota yang sudah di lama. (MK, MD 13-10-2017), 261-270, hal 8-9)

CUKK dapat menjaga kepercayaan anggota dan masyarakat. Sebab keberadaan CU tidak hanya menyangkut aktivitas ekonomi, tetapi juga menyangkut pembentukan modal sosial khususnya nilai kepercayaan. (MK, MD 13-10-2017), 271-280, hal 9)

Menjaga

kepercayaan 13 Nilai kepercayaan ini akan melahirkan sikap terbuka, jujur, dan

emphaty antara CU dengan anggota yang pada gilirannya tercipta hubungan kerjasama yang baik dan kuat (MK, MD 13-10-2017), 281-290, hal 9)

Nilai

Kepercayaan 14

Caranya dengan memberukan pelayanan yang baik dan transparan sehingga kan nantinya dengan mnemberikan pelayanan yang baik dan prima anggota yang menerima pelayanan yhang baik ini nanti otomatis akan menceritakajn kepada anggota yang lain tentang pelayanan apa yang diberikan nah melalui media ini juga secara tidak lanbgsung melakukan promosi dari anggota ke anggota lain. (MK, MD 13-10-2017),290-310, hal 9)

Menumbuhkan

kepercayaan 15

Kesulitannya sih pasti ada yaa namanya kepercayaan orang itu tidak pernah bisa dipaksakan, sampai saat ini kesulitan yang kami hadapi masih seputar traumanya masyarakat terhadap pelayanan atau pengalam buruk dengan CU sebelumnya yang merugikan mereka. Misalnya ada salah satu pengurus / aktivis kami yang main belakang,maksudnya disini menyalahgunakan wewenang yang diberikan. (MK, MD 13-10-2017), 310-350, hal 9-10)

Kesulitan 16

Upaya yang cukup baik yaa dengan memberikan pelayan yang berkulitas yang pro tadi. Sehingga hasilnya banyak anggota yang bergabung tiap tahunnya bahkan tiap bulannya. Hal ini mengindikasikan bahwa kepercayaan sudah mulai tumbuh terhadap CUKK. (MK, MD 13-10-2017), 351-370, hal 10)

Upaya 17

yang paling sulit bagi kami adalah adanya budaya-budaya cara berfikir yang instant yang sangat atraktif banyak yang tidak mau berproses maunya pinjam langsung dapat uang padahal kan di CU itukan ada proses, proses pemberdayaan (MK, MD 13-10-2017), 371-390, hal 10)

Kesulitan 18

Sejauh ini kami berjejaring dengan lembaga nasional maupun internasional untuk membentu kami dalam mengembangkan CUKK ini. misalnya lembaga internasional itu ada lembaga ACCU, Microsave, dan good return. Selain itu kami juga

merupakan salah satu anggota dari puskhat (pusat koperasi kredit khatulistiwa) setelah kami keluar dari BKCUK tahun 2009 lalu. (MK, MD 13-10-2017), 391-410, hal 10)

Jaringan

lembaga 16

Hubungan yang terjalin antara anggota dengan pengurus CUKK sangat baik karna dengan pelayanan yang ramah tanpa pilih-pilih hal ini menjadikan rasa kekeluargaan tumbuh antara anggota dan pengurus. (MK, MD 13-10-2017), 411, hal 10-11) hubungan antara pengurus dan anggota 17

Cara kami membangun jaringan adalah dengan mendekati anggota dan menanyakan apa saja keluhan dari mereka sehingga nantinya kami memberikan solusi dengan mendirikan lembaga-lembaga intern CUKK yang diharapkan dapat membantu kesulitann yang dialami CUKK. (MK, MD 13-10-2017), 412-420, hal 11)

Membangun

jaringan 18

Sangat bermanfaat karena dengan menjalin hubungan baik antar sesame anggota CUKK dapat membantu meringankan tugas dari pengurus selain itu memudahkan juga bagi anggota untuk mengetahui perkembangan CUKK. (MK, MD 13-10-2017), 421-438, hal 11)

Manfaat

jaringan 19

Adapun lembaga yang sudah kami bangun diantaranya Yayasan Keling Kumang, K-52, K-77, SMK Keling Kumang, Ladja hotel semua didirikan dibawah nanungan KKG termasuk juga CUKK berada dibawah naungan KKG. (MK, MD 13-10-2017), 438-466, hal 11)

Jaringan usaha

anggota 20

Jaringan formal yang dimiliki CU Keling Kumang yakni ACCU (The Association of Asian Confederation of Credit Union), Solidaridad, Good Return, Microsave, Inkopdit, IMA (Indonesia Microfinance Association) dan Puskhat. (MK, MD 13-10-2017), 467-480, hal 11)

Jaringan

kelembagaan 21

Dulunya CUKK ini merupakan bagian dari BKCUK tapi karena ada permasalahan intern maka CUKK dan beberapa CU lain yang merupakan anggota BKCUK mendirikan PUSKHAT ini pada tahun 2009 (MK, MD 13-10-2017), 481-485, hal 11)

Jaringan kelembagaan

22 kalau untuk manfaat jaringan ini sib banyak sekali mulai dari

lembaga sampai anggota menerima manfaatnya dengan berjejaring dengan lembaga-lembaga lokal maupun internasional ini. (MK, MD 13-10-2017), 485-500, hal 11-12)

Manfaat jaringan

23 perlindungan simpanan anggota yaa dilakukan oleh puskhat (MK,

MD 13-10-2017), 501, hal 12)

Manfaat

jaringan 24

kalau untuk lembaga yaa lembaga kami bisa maju tumbuh dan berkembang tak lepas dari peran jejaring kami (MK, MD 13-10-2017), 502-510, hal 12)

Manfaat

jaringan 25

Keteragan : MK; Pak Mikael

Lampiran 6

Narasumber : Chief Executuve Officer CU Keling Kumang Bapak Valentinus, S.E MM

PERNYATAAN KODE NO

REFF

Perkembangan CUKK sampai saat ini puji Tuhan masih sangat baik bahkan tahun-tahun terakhir ini berkembang cukup pesat dimana pemerintah mengapresiasi keberadaan kami sebagai koperasi berprestasi. Kami di ijinkan oleh pemerintah untuk menyalurkan KUR (VL, CEO, 13-10-2017, 93-106, hal 4)

Perkembangan 1

Bahkan pada pertemuan kami tahun lalu Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga beliau mengatakan bahwa CU atau Koperasi Kredit Keling Kumang merupakan salah satu contoh konkrit koperasi berkualitas di Kalimantan Barat. "Ini membuktikan bahwa program Reformasi Total Koperasi yang digulirkan pemerintah berhasil diwujudkan di Kalimantan Barat. Selain itu juga menurut beliau kami di ijinkan menyalurkan KUR dilihat dari Keling Kumang memiliki segala persyaratan sebagai penyalur KUR yang tak diragukan lagi, seperti modal, manajemen, dan online sistem (VL, CEO, 13-10-2017, 111-112, hal 4)

Kualitas koperasi 2

Belum lama ini saya, pak Mikael selaku ketua pengurus CUKK dan KKG dan Managing Director Keling Kumang Group pak Yohanes RJ menghadiri acara dalam memperingati Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-70 ini kita patut berbangga diri karena CU Keling Kumang menjadi salah satu yang masuk deretan penghargaan sebagai Koperasi berprestasi dan sebagai Bakti Koperasi tahun 2017 di Makasar. CU Keling Kumang mendapatkan penghargaan sebagai Koperasi Berprestasi dan sebagai Bhakti Koperasi kepada Bapak Mikael selaku ketua pengurus CU Keling Kumang sekaligus

Dokumen terkait