• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran modal sosial sebagai modal pengembangan Credit Union (studi kasus pada Credit Union Keling Kumang di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peran modal sosial sebagai modal pengembangan Credit Union (studi kasus pada Credit Union Keling Kumang di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat)"

Copied!
167
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERAN MODAL SOSIAL SEBAGAI MODAL PENGEMBANGAN CREDIT UNION (Studi Kasus Pada Credit Union Keling Kumang di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat). TESIS. PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN. Diajukan Oleh Damiana 152222203. FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2018PERAN MODAL SOSIAL SEBAGAI MODAL. PENGEMBANGAN CREDIT UNION (Studi Kasus pada Credit Union Keling Kumang di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat) TESIS UNTUK MEMENUHI SEBAGAI PERSYARATAN MENCAPAI DERAJAT SARJANA S-2. PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN. Diajukan Oleh Damiana 152222203 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2018. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LE&IBAR FUft.SE I'tiJt iAN *{}SEN P[:,MBIMBIHC. rER4.H MS}AL SOSL{L SE*AGAI MOI}AL PET{GE*{BANGAN CREDTT UNION {Stndi Kasus p*Sa Credit Uni*n K*ling Kumang di Kafoupaten. Pemtrimbing I. Itr.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN. Dengan. ini. saya menyatakan bahwa dalam tesis. ini tidak. terdapat karya yang. pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara terlulis diacu. dalam naskah ini dan disebutkan dalamdaftar pustaka.. Yogyakarta, 31 Januari 2018. {,\l4 Damia. v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PER}I"YATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK I(EPENTINGA}I AI(ADEMIK. Yangbertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas SanataDharma. : Damiana. Nama. Nomor N{ahasiswa. Demi. 152222203. pengembangan. ilmu. pengetahuan, saya memberikan kepada. perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul Pengaruh. Kontrak Psikologis terhadap Komitmen Organisasi pada Karyawan Permanen dan Karyawan Temporer PT. Aseli Dagadu Djokdja.. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, tnengelolanya. dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas,. dan. mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis lanpa. perlu meminta. ijin dari. saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap. mencantumkan nama saya sebagai penulis.. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 3 I Januari 2018. Yang menyatakan. 4ru4 (Damiana). vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih kepada pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “PERAN MODAL SOSIAL SEBAGAI MODAL PENGEMBANGAN CREDIT UNION (Studi Kasus pada Credit Union Keling Kumang di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat)”. Tesis ini ditulis sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama berproses menyelesaikan tesis ini, penulis bersyukur atas segala bentuk dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus atas segala Penyelenggaraan Kasih-Nya yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini. 2. Bapak A. Yudi Yuniarto, SE., MBA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk belajar, berproses dan mengembangkan diri kepada penulis. 3. Bapak Drs. T. Handono Eko Prabowo, MBA, Ph.D selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang sudah memberikan dukungan secara penuh kepada saya dari awal masuk perkuliahan sampai proses penyelesaian tesis. 4. Bapak Dr. Titus Odong Kusumajati, MA selaku dosen pembimbing I yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati. 5.. Bapak YB, Cahya Widiyanto, M.Si., Ph.D selaku dosen pembimbing II yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan kesungguhan hati.. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. Bapak Drs. Triwanggono, M.Si yang tidak pernah lelah untuk mengajak saya dan teman-teman untuk berfikir kritis dan selalu rajin membaca agar tidak “ndobos fokus” begitupula dengan dosen-dosen lain. 7. Dosen-Dosen Magister Manajemen Universitas Sanata DharmaYogyakarta yang telah memberikan ilmu kepada penulis. 8. Pihak Credit Union Keling Kumang serta pihak lainnya yang telah memberikan kesempatan dan membantu kelancaran penelitian tesis ini. 9. Orang tua tercinta; Bapak Panyin dan Mama Yahmiati yang selalu mendukung, semangat, cinta yang tiada henti kepada penulis baik dengan doa, moril maupun materil dalam menyelesaikan kuliah dan penulisan tesis ini. 10. Romo Silvanus Endi, Pr, romo sekaligus panutan saya, yang tiada lelah membantu saya dalam kelancaran proses penelitian. 11. Keluarga besar saya: adik saya Natalisno, tante Lili terimakasih atas dukungan dan doanya, romo Markus Marhusen, Pr abang sekaligus teman yang selalu memberikan doa dan semangat kepada saya, tante-tante, om-om, sepupu yang sudah memberikan doa serta semangat kepada saya 12. Sahabatku Christin Mana, Agesty, Novita Dwi Yuda, Eva Lusiana, Wulandari dan Ermita da Cruz. Terimakasih sudah mau jadi tong sampah terbaik saya selama ini, terimakasih atas cinta, kasih sayang dan kegilaan selama ini meskipun jauh tapi tetap dihati. 13. Sahabat dan Teman-teman seperjuangan yang dengan caranya masing-masing telah mendukung dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan tesis ini 14. Keluarga besar Program Studi Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas kebersamaan dan kekeluargaannya. 15. Semua pihak yang sudah memberikan dukungan dan cinta mereka kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu. penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi penyempurnaan tesis. ini. Penulis iuga berharap. semoga tesis. ini. dapat. bermanfaat bagi pembaca dan juga dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya. Yogyakarta, 31 Januari 2018. 41u Damiana. lX.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... iii LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................................... iv PERNYATAAN ORIGINALITAS ........................................................................ v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................... vi KATA PENGANTAR ........................................................................................... vii DAFTAR ISI ........................................................................................................ x DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv DAFTAR GRAFIK................................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xvi ABSTRAK ............................................................................................................ xvii ABSTRACT .......................................................................................................... xvii BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1. 1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.1 Rumusan masalah ....................................................................................... 7 1.2 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7 1.3 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 8 1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah ......................................................... 8 1.5 Sistematika Penulisan ................................................................................. 9 BAB II. KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 11. 2.1 Pengertian Modal Sosial ............................................................................. 11 2.1.2 Modal Sosial ........................................................................................ 11. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1.3 Unsur Modal Sosial .............................................................................. 14 2.1.4 Dimensi Modal Sosial........................................................................... 16 2.1.5 Parameter Modal Sosial ........................................................................ 17 2.1.6 Peran Modal Sosial dalam pengembangan ............................................ 19 2.2 Credit Union ............................................................................................. 21 2.2.3 Pengertian Credit Union ...................................................................... 21 2.2.4 Tujuuan, Fungsi dan peran Credit Union ............................................. 24 2.2.5 Prinsip-prinsip Credit Union ................................................................. 24 2.2.6 Nilai dan Pilar Credit Union ................................................................. 26 2.2.7 Sumber Permodalan Credit Union ........................................................ 27 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 29 3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................... 29 3.1.1 Sampel Penelitian ................................................................................. 30 3.1.2 Sumber Data ......................................................................................... 31 3.2 Metode Pengumpulan Data......................................................................... 32 3.2.1 Observasi .......................................................................................... 32 3.2.2 Wawancara ........................................................................................ 33 3.2.3 Dokumentasi ..................................................................................... 34 3.2.4 Triangulasi ........................................................................................ 34 3.3 Metode Analisis Data ................................................................................. 35 3.3.1 Analisis Data .................................................................................... 35 3.3.2 Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 39 4.1 Gambaran Umum Credit Union Keling Kumang ........................................ 39 4.1.1 Sejarah Singkat ................................................................................. 39 4.1.2 Visi dan Misi ..................................................................................... 41 4.1.3 Pilar ................................................................................................... 42. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4.1.4 Prinsip ............................................................................................... 42 4.1.5 Nilai inti ............................................................................................ 42 4.1.6 Jaringan Kerjasama............................................................................ 45 4.1.7 Lokasi Credit Union .......................................................................... 46 4.1.8 Struktur Organisasi ............................................................................ 46 4.1.9 Produk Layanan ................................................................................. 48 4.1.10 Keanggotaan48 4.2 Temuan-temuan Penelitian ......................................................................... 52 4.2.1 Kepercayaan (Trust) .......................................................................... 53 1) Peran Penting Kepercayaan ........................................................ 54 2) Menumbuhkan Kepercayaan....................................................... 56 3) Wujud Kepercayaan ................................................................... 57 4) Kesulitan dalam Menumbuhkan Kepercayaan ............................ 58 5) Upaya Credit Union Keling Kumang .......................................... 60 4.2.2 Jejaring (Networks) ............................................................................ 60 1) Jejaring dalam Credit Union Keling Kumang ............................. 61 2) Upaya dalam Membangun Jaringan ............................................ 62 3) Manfaat Jejaring ......................................................................... 63 4) Peran Jejaring pada Perkembangan CU Credit Union Keling Kumang .................................................................................... 67 4.2.3 Nilai Inti (Shared Value) .................................................................. 68 1) Pemahaman Terhadap Nilai Inti.................................................. 68 2) Upaya dalam Mengembangkan Nilai Inti .................................... 69 3) Menghidupi Nilai Inti ................................................................. 70 4) Peran Nilai Inti ........................................................................... 71 4.3 Pembahasan Temuan-temuan Penelitian ..................................................... 75 4.3.1 Menumbuhkan kepercayaan............................................................... 76 4.3.2 Menumbuhkan Jejaring ...................................................................... 82. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4.3.3 Mengembangkan Nilai inti................................................................. 87 4.3.4 Peran Modal Sosial dalam Perkembangan Credit Union Keling Kumang .............................................................................. 92 4.3.5 Manfaat dari Keberadaan Modal Sosial.............................................. 102 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 105 5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 105 5.2 Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 107 5.3 Saran .......................................................................................................... 107 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 109 LAMPIRAN ......................................................................................................... 113. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 4.1: Sususnan Dewan Pengurus .................................................................... 46 Tabel 4.2: Susunan Dewan Pengawas .................................................................... 47 Tabel 4.3: Chief Executive Officer.......................................................................... 47 Tabel 4.4: Syarat Umum Menjadi Anggota ............................................................ 48 Tabel 4.5: Syarat Khusus dan Ketentuan Menjadi Anggota .................................... 49 Tabel 4.6: Biaya Administrasi ................................................................................ 49 Tabel 4.7: Setoran Awal ......................................................................................... 50 Tabel 4.8: Syarat Pinjaman .................................................................................... 50 Tabel 4.9: Pertumbuhan Anggota dari Tahun ke Tahun ......................................... 98. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GRAFIK. Grafik 4.1: Target dan Realisasi Anggota Anggota Per Bulan Januari-September 2017 ...................................................................... 97 Grafik 4.2: Target dan Realisasi Pinjaman Beredar Per Bulan Januari-September 2017 ...................................................................... 98 Garfik 4.3: Pertumbuhan Anggota dari Tahun ke Tahun (2012-2016) .................... 99. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Interview Giude untuk Pengurus .............................................................................. 114 Interview Giude untuk Anggota ............................................................................... 116 Daftar Nama Narasumber......................................................................................... 117 Pedoman Dokumentasi ............................................................................................ 118 Pengkodean Narasumber 1 ....................................................................................... 119 Pengkodean Narasumber 2 ....................................................................................... 123 Pengkodean Narasumber 3 ....................................................................................... 129 Pengkodean Narasumber 4 ....................................................................................... 134 Pengkodean Narasumber 5 ....................................................................................... 138 Pengkodean Narasumber 6 ....................................................................................... 140 Kategori Menumbuhkan Kepercayaan ..................................................................... 142 Kategori Membangun Jejaring ................................................................................. 144 Kategori Mengembangkan Nilai .............................................................................. 145 Struktur Organisasi .................................................................................................. 146 Pengurus Credit Union Keling Kumang Priode 2016-2020 ...................................... 147 Pengawas Credit Union Keling Kumang Priode 2016-2020 ..................................... 148 Struktur Manajemen Credit Union Keling Kumang ................................................. 149. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PERAN MODAL SOSIAL MODAL DALAM PENGEMBANGAN CREDIT UNION (Studi Kasus Pada Credit Union Keling Kumang di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat) Damiana Universitas Sanata Dharma 2018 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran modal sosial dalam pengembangan Credit Union Keling Kumang yang terdiri dari strategi pengurus dalam menumbuhkan kepercayaan (trust), mengembangkan jejaring (networks), dan mengembangkan nilai inti (shared value). Dalam penelitian ini data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil wawancara terhadap narasumber yang terdiri dari 3 orang anggota dan 3 orang pengurus diperoleh kesimpulan bahwa modal sosial turut ambil bagian dalam proses pengembangan Credit Union Keling Kumang. Unsur modal sosial berupa kepercayaan (trust), jejaring (networks) dan nilai inti (shared value) menjadi bagian mendasar dalam Credit Union Keling Kumang. Strategi yang dilakukan Credit Union Keling Kumang untuk menumbuhkan kepercayaan (trust) yakni dengan melakukan pengelolaan CU secara terbuka dan transparan, dalam proses pengembangan jejaring (networks) strategi yang dilakukan adalah dengan menjalin kerjasama dengan lembaga luar negeri maupun dalam negeri dan membangun unit usaha anggota, dalam proses pengembangan nilai inti (shared value) dilakukan melalui pendidikan serta menjalankan kegiatan Credit Union Keling Kumang berlandaskan pada nilai inti yang dimiliki. Indikator perkembangan Credit Union Keling Kumang yakni pertumbuhan jumlah anggota, jumlah simpanan dan aset yang dimiliki. Kata Kunci: modal sosial, kepercayaan (trust), jejaring (networks), nilai inti (shared value). xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE ROLE SOCIAL CAPITAL IN CREDIT UNION DEVELOPMENT A Case Study of the Credit Union “Keling Kumang” in The Regency of Sintang – Province of West Kalimantan Damiana Sanata Dharma University 2018 The Purpose of the research was to identify, how the role of Social capital was in the development of a credit union of “Keling Kumang” that consisted of the Strategy of the board of the Credit Union in developing a trust, network development, and the establishment of a shared value. The data for the research was collected through interview, observation, as well as documentation. Based on the result of the interviews, it was concluded that social capital has been taken into account in the development process of “Keling Kumang” Credit Union. The element of social capital in the forms of trust, networks and shared value have been fundamental for the Credit Union of “Keling Kumang”. The strategy that have been applied to raise trust was by the implementation of open and transparant management of the credit union; in the process of the networks development, the strategy was by the application of cooperation with institutions, both domestic and foreign ones, and also developing a member enterpreneurs whereas in the development of a shared value, was through education and undergoing some activities of “Keling Kumang” Credit Union which were based on the shared value.The indicators of the development of the Credit Union of ‘Keling Kumang” were the raising number of members, raising amount of savings, as well as the assets of the Credit Union of ‘Keling Kumang”. Keywords:. social. capital,. trust,. xviii. networks,. shared. value..

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh negara-negara berkembang pada saat ini adalah kemiskinan. Seperti yang telah dinyatakan dalam kesepakatan Millenium Development Goal's (MDG's) yang menempatkan permasalahan kemiskinan pada prioritas utama untuk ditanggulangi, target yang ditetapkan dalam program penanggulangan kemiskinan adalah dengan cara pengurangan angka penduduk miskin menjadi setengahnya (50%) pada periode 1990-2015. Komitmen tersebut membentuk salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi permasalahan kemiskinan, yaitu dengan pengembangan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang saat ini dekat dengan karakteristik penduduk miskin. Data yang dikeluarkan oleh Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenegkop dan UKM) menyebutkan bahwa pada tahun 2013 ada sekitar 57,89 juta usaha kecil di Indonesia, atau 99,99% dari keseluruhan jumlah perusahaan yang ada di Indonesia. Pada tahun 2013 Kemampuan Usaha Kecil (UK) dalam menyerap tenaga kerja mencapai angka rata-rata 96,99% dari keseluruhan kesempatan kerja yang berhasil disediakan oleh berbagai jenis perusahaan berskala menengah dan besar.. 1.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Perkembangan potensi UMKM di Indonesia tidak terlepas dari dukungan perbankan dalam penyaluran kredit kepada UMKM. Setiap tahun kredit kepada UMKM mengalami pertumbuhannya lebih tinggi dibanding total kredit perbankan. Jumlah pelaku usaha industri UMKM Indonesia termasuk paling banyak di antara negara lainnya, terutama sejak tahun 2014. Diperkirakan ditahun-tahun berikutnya jumlah pelaku UMKM di Indonesia akan terus mengalami pertumbuhan. Dengan meningkatnya pertumbuhan UMKM, banyak masyarakat yang membutuhkan dana, salah satu kebijakan pemerintah adalah untuk memberikan sumber dana atau kredit kepada UMKM. Terobosan baru untuk memperoleh akses permodalan yang lebih terjangkau. Salah satunya adalah munculnya koperasi. Di Indonesia, banyak koperasi yang telah maju dan dapat memberikan manfaat bagi anggota dan masyarakat sekitarnya. koperasikoperasi tersebut memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja dan pemerataan pendapatan, sehingga tingkat kesenjangan atau ketimpangan ekonomi dapat dikurangi. Namun banyak pula koperasi yang belum berhasil, memiliki permasalahan intern, kesulitan permodalan dan persoalan organisasional lainnya. Masih banyak pula anggapan negatif, pandangan pesimis sebagian masyarakat terhadap peran dan fungsi koperasi. Semua ini merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh koperasi, untuk mewujudkan amanat dalam UUD 1945 pasal 33, yang menyatakan bahwa.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan. Usaha yang sesuai dengan itu adalah koperasi. Berdasarkan data pemerintah, hingga 5 Juli 2017, Indonesia memiliki 26,8 juta anggota koperasi dan 152.282 unit koperasi. Dengan rincian terdiri dari koperasi konsumen sebanyak 97.931 unit, koperasi produsen 27.871 unit, koperasi simpan pinjam 19.509 unit, koperasi jasa 3.661 unit, dan koperasi pemasaran 3.310 unit. Dalam menangani masalah kegagalan pemerintah dalam mendanai atau menyediakan akses permodalan UMKM koperasi juga menyediakan layanan kredit atau menyediakan akses permodalan, salah satunya adalah munculnya Credit Union (CU) di Kalimantan Barat yang menyediakan akses kredit permodalan bagi masyarakat terutama pelaku usaha kecil di Kalimantan Barat. Secara kelembagaan Credit Union terebut merupakan sebuh lembaga keuangan swasta yang mempunyai aspek legal formal setipe Koperasi yang juga banyak berkembang di Indonesia. Berbeda dengan pola kredit yang ditawarkan perbankan pada umumnya, CU sebagai lembaga kreditur tidak mensyaratkan bangunan fisik bagi setiap debiturnya, tetapi cukup dengan kepercayaan dari pengurus kepada anggotanya. CU secara umum memiliki tiga azas utama yaitu azas swadaya (tabungan hanya diperoleh dari anggotanya), azas setia kawan (pinjaman hanya diberikan kepada anggota) dan azas pendidikan dan penyadaran (membangun watak adalah yang utama, hanya yang berwatak baik yang dapat diberi pinjaman..

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Terdapat banyak CU di provinsi Kalimantan Barat salah satunya adalah CU Keling Kumang yang berada di kabupaten Sintang. Terdapat 13 koperasi mendapat penghargaan sebagai pengelola aset terbesar, volume usaha terbesar, CSR Terbaik dan lT Terbaik. Dua diantaranya di sandang oleh kopdit di Kalimantan Barat yaitu pada urutan pertama CU Lantang Tipo meraih tiga penghargaan sebagai koperasi kredit dengan aset, volume usaha dan lT terbaik dan pada urutan ke 10 Kopdit Keling Kumang Sintang meraih penghargaan sebagai koperaasi kredit dengan CSR terbaik. Pendirian CU di Kalimantan Barat yaitu sebagai organisasi yang berbentuk koperasi berlatar belakang kesulitan kaum miskin, serta hanya dapat diatasi oleh kaum miskin itu sendiri dengan jalan mengumpulkan modal dan kemudian meminjamkan modal tersebut kepada sesamanya. Keberadaan CU di Kabupaten Sintang dinilai sangat membantu masyarakat khusunya petani dan usaha kecil. Dalam menyediakan akses permodalan kepada masyarakat, CU menganut prinsip-prinsip sebagai berikut tabungan hanya diperoleh dari anggota, pinjaman hanya diberikan kepada anggota,jaminan terbaik bagi pinjaman adalah watak si peminjam itu sendiri. Ketiga prinsip di atas merupakan usaha swadaya dari kelompok masyarakat (komunitas) yang mempunyai tujuan tertentu untuk mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan perbankan. Dengan demikian, munculah azas "dari oleh dan untuk anggota". Prinsipnya, melalui simpan-.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. pinjam berdasarkan kerjasama dan saling percaya, sehingga kehadiran CU dapat diterima oleh masyarakat dan pelaku usaha kecil sebagai alternatif penyedia akses permodalan di samping perbankan dan lembaga keuangan lainnya. Saat. ini. CU. merupakan. lembaga. keuangan. yang dapat. menunjukkan kinerja yang baik di Kalimantan Barat khusunya Kabupaten Sintang dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Kemudahan akses yang ditawarkan CU menjadikan lembaga keuangan tersebut tumbuh dengan baik di kabupaten tersebut. Salah satu contoh Koperasi CU yang berhasil berkembang dengan baik yang berada di Kabupaten Sintang adalah CU Keling Kumang. Dalam perkembangannya, terdapat penambahan modal yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, meningkatnya jumlah anggota dari tahun ke tahun, bahkan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dari yang dicatatkan oleh Bank BRI yang merupakan lembaga perbankan milik pemerintah terbesar di Kabupaten Sintang. Di sisi lain berkembangnya CU Keling Kumang ini juga tidak lepas peran dan kontribusi modal sosial yang dimiliki anggota, baik dari angota terhadap lembaga CU Keling Kumang dan sebaliknya maupun dari anggota terhadap anggota. Tanpa adanya modal sosial CU tidak akan bisa memperoleh keuntungan material dan mencapai keberhasilan lainnya secara optimal. Modal sosial baru-baru ini telah memperoleh tempat yang penting dalam berbagai peran penelitian. Konsep ini awalnya diperkenalkan oleh.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. para sosiolog dan ilmuwan politik. Akhir-akhir ini, para sarjana dalam ilmu organisasi dan manajemen telah menunjukan meningkatnya minat terhadap konsep modal sosial mengacu pada hubungan jejaring, goodwill, saling mendukung, norma-norma bersama, kepercayaan sosial dan rasa yang membuat seseorang dapat memperoleh nilai diri. hal ini di pahami sebagai perekat yang menyatukan agregat sosial seperti jaringan hubungan pribadi, masyarakat, daerah atau bahkan seluruh negara. Modal sosial memiliki peran yang sangat penting pada beberapa kelompok masyarakat dalam berbagai aktivitas. Modal sosial ini dibangun oleh kepercayaan-kepercayaan antar individu, modal sosial yang terbentuk di masyarakat dapat memililki bentuk yang beraneka ragam, baik berupa organisasi maupun nilai-nilai yang berkembang di masyarakat. Elemen dasar dari modal sosial adalah jejaring (network), norma (norm) dan kepercayaan (trust). Perbedaan modal sosial dari modal fisik dan manusia adalah bahwa hanya modal sosial yang memberikan konsentrasi pada kebajikan masyarakat yang paling kuat bila tertanam dalam jaringan relasi sosial yang padat. Hubungan sosial juga penting untuk mempertahankan keterlibatan masyarakat. Dalam hubungan itu, keterlibatan masyarakat memainkan peran penting untuk membangun norma timbal balik yang kuat (Putnam, 2000). Selain itu, Putnam menyatakan bahwa modal sosial menyiratkan sebagai jejaring sosial antar anggota masyarakat. Dia menggambarkan bahwa jaringan hanya merujuk pada penciptaan asosiasi dan keterlibatan.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. sosial yang dapat berperan dalam menciptakan modal sosial di masyarakat (Field, 2003). Karakteristik modal sosial antara lain kepercayaan, norma dan jaringan yang dapat memajukan kesempurnaan masyarakat dengan memberikan tindakan bersama. Selain itu, teori modal sosial membantu menjalin hubungan antara data empiris (diwawancarai), keuangan mikro dan hasilnya yang membantu menganalisis temuan. Beranjak dari permasalahan yang dikemukakan pada latar belakang masalah di atas, maka penulis ingin mengadakan penelitian dengan. judul. “PERAN. MODAL. SOSIAL. SEBAGAI. MODAL. PENGEMBANGAN CREDIT UNION”. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana peran modal sosial dalam proses pengembangan CU Keling Kumang di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat?. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis sejauh mana peran modal sosial terhadap pengembangan CU Keling Kumang di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan.. 1.4.2. Manfaat Praktis 1) Bagi CU Keling Kumang Hasil. penelitian. ini. diharapkan. dapat. berguna. untuk. mengidentifikasi bentuk-bentuk modal sosial dan untuk menganalisis. sejauh. mana. peran. modal. sosial. dalam. perkembangan CU Keling Kumang.. 2) Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu Universitas Sanata Dharma untuk membangun relasi dengan lembaga non Bank seperti CU.. 1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Dari identifikasi masalah yang terpapar di atas diperoleh gambaran dimensi permasalahan yang begitu luas. Namun menyadari adanya keterbatasan waktu dan kemampuan, maka penulis bererfokus hanya pada.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. studi pengaruh peran modal sosial dalam pengembangan CU Keling Kumang Kumang di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat.. 1.6 Sistematika Penulisan Bab I. Pendahuluan Pada bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II. Landasan Teori Bab ini membahas penjelasan atas teori-teori pendukung berkaitan dengan penelitian dan digunakan sebagai dasar dalam melakukan pembahasan. Bab III. Hasil penelitian dan Pembahasan Bab ini menjelaskan cara yang akan digunakan melakukan penelitian, meliputi desain penelitian, metode pengumpulan data dan metode analisis data. Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini memaparkan uraian tentang deskripsi atau karakteristik data serta menguraikan proses penelitian yang dilakukan dan pembahasan hasil penelitian..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. Bab V. Kesimpulan dan Saran Bab ini merupakan bagian akhir penelitian yang mengemukakan kesimpulan dari hasil analisis, keterbatasan penelitian serta saran penulis..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Modal Sosial 2.1.1. Pengertian Modal Sosial Modal sosial pertama kali dikemukakan oleh Bourdieu yang sering. digunakan acuan oleh tokoh-tokoh lain dalam mendefiniskan modal sosial. Menurut Bourdieu (1992) definisi modal sosial adalah jumlah sumbersumber daya, aktual atau virtual (tersirat) yang berkembang pada seorang individu atau sekelompok individu karena kemampuan untuk memiliki suatu jaringan yang dapat bertahan lama dalam hubungan-hubungan yang lebih kurang telah diinstitusikan berdasarkan pengetahuan dan pengenalan timbal balik. Modal sosial (social capital) dapat didefinisikan sebagai kemampuan masyarakat untuk bekerja bersama, demi mencapai tujuan-tujuan bersama, di dalam berbagai kelompok. Sejumlah kejanggalan dan kegagalan tersebut muncul di permukaan karena para ekonom penganut mazab neoklasik menganggap bawa faktor-faktor kultural dari perilaku (behavior) manusia sebagai makluk rasional dan memiliki kepentingan diri (self interested) menjadi sesuatu yang given/dikesampingkan, Fukuyama (1992). Singkatnya kehidupan ekonomi tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan, dimana kebudayaan membentuk seluruh aspek manusia, termasuk perilaku ekonomi dengan sejumlah cara yang kritis.. 11.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. Ditegaskan oleh Smith bahwa motivasi ekonomi sebagai sesuatu yang sangat kompleks tertancap dalam kebiasaan-kebiasaan serta aturan-aturan yang lebih luas. Oleh karenannya aktivitas ekonomi merepresentasikan bagian yang krusial dari kehidupan sosial dan diikat bersama oleh varietas yang luas dari norma-norma, aturan-aturan, kewajiban-kewajiban moral, dan kebiasaan-kebiasaan lain yang bersama-sama membentuk masyarakat Muller (1992) dan organisasi Coleman (1999). Secara lebih komperehensif Burt (1992) mendefinsikan, modal sosial adalah kemampuan masyarakat untuk melakukan asosiasi (berhubungan) satu sama lain dan selanjutnya menjadi kekuatan yang sangat penting bukan hanya bagi kehidupan ekonomi akan tetapi juga setiap aspek eksistensi sosial yang lain. Fukuyama (1995) mendifinisikan, modal sosial sebagai serangkaian nilai-nilai atau norma-norma informal yang dimiliki bersama diantara para anggota suatu kelompok yang memungkinkan terjalinnya kerjasama di antara mereka. Adapun Cox (1995) mendefinisikan, modal sosial sebagai suatu rangkaian proses hubungan antar manusia yang ditopang oleh jaringan, norma-norma, dan kepercayaan sosial yang memungkinkan efisien dan efektifnya koordinasi dan kerjasama untuk keuntungan dan kebajikan bersama. Sejalan dengan Fukuyama dan Cox, Partha dan Ismail S. (1999) mendefinisikan, modal sosial sebagai hubungan-hubungan yang tercipta dan norma-norma yang membentuk kualitas dan kuantitas hubungan sosial dalam masyarakat dalam spektrum yang luas, yaitu sebagai perekat sosial.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. (social glue) yang menjaga kesatuan anggota kelompok secara bersamasama. Pada jalur yang sama Solow (1999) mendefinisikan, modal sosial sebagai serangkaian nilai-nilai atau norma-norma yang diwujudkan dalam perilaku yang dapat mendorong kemampuan dan kapabilitas untuk bekerjasama dan berkoordinasi untuk menghasilkan kontribusi besar terhadap keberlanjutan produktivitas. Adapun menurut Cohen dan Prusak (2001), modal sosial adalah sebagai setiap hubungan yang terjadi dan diikat oleh suatu kepercayaan (trust), kesaling pengertian (mutual understanding), dan nilai-nilai bersama (shared value) yang mengikat anggota kelompok untuk membuat kemungkinan aksi bersama dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Senada dengan Cohen dan Prusak, Hasbullah (2006) menjelaskan, modal sosial sebagai segala sesuatu hal yang berkaitan dengan kerja sama dalam masyarakat atau bangsa untuk mencapai kapasitas hidup yang lebih baik, ditopang oleh nilai-nilai dan norma yang menjadi unsur-unsur utamanya sepetri trust (rasa percaya), keimbal-balikan, aturan-aturan kolektif dalam suatu masyarakat atau bangsa dan sejenisnya. Meskipun para ahli mendefinisikan modal sosial secara berbeda namun dari berbagai definisi tentang modal sosial di atas, dapat disimpulkan bahwa modal sosial adalah bagian dari kehidupan sosial, jaringan, norma dan kepercayaan yang mendorong partisipan bertindak bersama-sama secara lebih efektif untuk mencapai tujuan-tujuan bersama. Jadi inti dari.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. modal sosial adalah kepercayaan, norma atau nilai-nilai bersama, jaringan dan kesaling pengertian.. 2.1.2. Unsur Modal Sosial Adapun unsur-unsur modal sosial menurut Hasbullah (2006) adalah. sebagai berikut: 1) Participation in a network Kemampuan sekelompok orang untuk melibatkan diri dalam suatu jaringan hubungan sosial, melalui berbagai variasi hubungan yang saling berdampingan dan dilakukan atas dasar prinsip kesukarelaaan (voluntary), kesamaan (equality), kebebasan (freedom), dan keadaban (civility). Kemampuan anggota kelompok atau anggota masyarakat untuk selalu menyatukan diri dalam suatu pola hubungan yang sinergis akan sangat besar pengaruhnya dalam menentukan kuat tidaknya modal sosial suatu kelompok. 2) Reciprocity Kecenderungan saling tukar kebaikan antar individu dalam suatu kelompok atau antar kelompok itu sendiri. Pola pertukaran terjadi dalam suatu kombinasi jangka panjang dan jangka pendek dengan nuansa altruisme tanpa mengharapkan imbalan. Pada masyarakat dan kelompok-kelompok sosial yang terbentuk yang memiliki bobot resiprositas kuat akan melahirkan suatu masyarakat yang memiliki tingkat modal sosial yang tinggi..

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. 3) Trust Suatu bentuk keinginan untuk mengambil resiko dalam hubunganhubungan sosialnya yang didasari oleh perasaan yakin bahwa yang lain akan melakukan sesuatu seperti yang diharapkan dan akan senantiasa bertindak dalam suatu pola tindakan yang saling mendukung. Paling tidak, yang lain tidak akan bertindak merugikan diri dan kelompoknya Putnam (1993). Tindakan kolektif yang didasari saling percaya akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai bentuk dan dimensi terutama dalam konteks kemajuan bersama. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk bersatu dan memberikan kontribusi pada peningkatan modal sosial. 4) Social norms Sekumpulan aturan yang diharapkan dipatuhi dan diikuti oleh masyarakat dalam suatu entitas sosial tertentu. Aturan-aturan ini biasanya terinstitusionalisasi, tidak tertulis tapi dipahami sebagai penentu pola tingkah laku yang baik dalam konteks hubungan sosial sehingga ada sangsi sosial yang diberikan jika melanggar. Norma sosial akan menentukan kuatnya hubungan antar individu karena merangsang. kohesifitas. sosial. yang. berdampak. positif. bagi. perkembangan masyarakat. Oleh karenanya norma sosial disebut sebagai salah satu modal sosial..

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. 5) Values Sesuatu ide yang telah turun temurun dianggap benar dan penting oleh anggota kelompok masyarakat. Nilai merupakan hal yang penting dalam kebudayaan, biasanya tumbuh dan berkembang dalam mendominasi. kehidupan. kelompok. masyarakat. tertentu. serta. mempengaruhi aturan-aturan bertindak dan berperilaku masyarakat yang pada akhirnya membentuk pola cultural. 6) Proactive action. Keinginan yang kuat dari anggota kelompok untuk tidak saja berpartisipasi tetapi senantiasa mencari jalan bagi keterlibatan anggota kelompok dalam suatu kegiatan masyarakat. Anggota kelompok melibatkan diri dan mencari kesempatan yang dapat memperkaya hubungan-hubungan sosial dan menguntungkan kelompok. Perilaku inisiatif dalam mencari informasi berbagai pengalaman, memperkaya ide, pengetahuan, dan beragam bentuk inisiatif lainnya baik oleh individu mapun kelompok, merupakan wujud modal sosial yang berguna dalam membangun masyarakat.. 2.1.3. Dimensi-dimensi Modal Sosial Adler dan Kwon (2000) menyatakan, dimensi modal sosial adalah. merupakan gambaran dari keterikatan internal yang mewarnai struktur kolektif dan memberikan kohesifitas dan keuntungan-keuntungan bersama dari proses dinamika sosial yang terjadi di dalam masyarakat..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. Dimensi modal sosial inheren dalam struktur relasi sosial dan jaringan sosial di dalam suatu masyarakat yang menciptakan berbagai ragam kewajiban sosial, menciptakan iklim saling percaya, membawa saluran informasi, dan menetapkan norma-norma, serta sangsi-sangsi sosial bagi para anggota masyarakat tersebut. Coleman (1999). Fukuyama (1995, 2000) dengan tegas menyatakan, belum tentu normanorma dan nilai-nilai bersama yang dipedomani sebagai acuan bersikap, bertindak dan bertingkah-laku itu otomatis menjadi modal sosial, tetapi hanya norma-norma dan nilai-nilai bersama yang dibangkitkan oleh kepercayaan (trust). Trust adalah merupakan harapan-harapan terhadap keteraturan, kejujuran, dan perilaku kooperatif yang muncul dari dalam sebuah komunitas masyarakat yang didasarkan pada norma-norma yang dianut bersama oleh para anggotanya. Norma-norma tersebut bisa berisi pernyataan-pernyataan yang berkisar pada nilai-nilai luhur (kebajikan) dan keadilan.. 2.1.4. Parameter dan Indkator Modal Sosial Merujuk pada Ridell (1997), ada tiga parameter modal sosial, yaitu. kepercayaan (trust), norma-norma (norms) dan jejaring (networks). 1) Kepercayaan (trust) Sebagaimana dijelaskan Fukuyama (1995), kepercayaan adalah harapan yang tumbuh di dalam sebuah masyarakat yang ditunjukkan.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. oleh adanya perilaku jujur, teratur, dan kerjasama berdasarkan normanorma yang dianut bersama. Kepercayaan sosial merupakan penerapan terhadap pemahaman ini. Cox (1995) kemudian mencatat bahwa dalam masyarakat yang memiliki tingkat kepercayaan tinggi, aturan-aturan sosial cenderung bersifat. positif;. hubungan-hubungan. juga. bersifat. kerjasama.. Menurutnya “We expect others to manifest good will, we trust our fellow human beings. We tend to work cooperatively, to collaborate with others in collegial relationships” Cox (1995). 2) Norma-norma (norms) Norma-norma terdiri dari pemahaman-pemahaman, nilai-nilai, harapan-harapan dan tujuan-tujuan yang diyakini dan dijalankan bersama oleh sekelompok orang. Norma-norma dapat bersumber dari agama, panduan moral, maupun standar-standar sekuler seperti halnya kode etik profesional. Norma-norma dibangun dan berkembang berdasarkan sejarah kerjasama di masa lalu dan diterapkan untuk mendukung iklim kerjasama Putnam (1993) dan Fukuyama (1995). Norma-norma dapat merupaka pra-kondisi maupun produk dari kepercayaan sosial. 3) Jejaring (networks) Infrastruktur dinamis dari modal sosial berwujud jejaring kerjasama. antar. manusia,. Putnam. (1993).. Jejaring. tersebut. memfasilitasi terjadinya komunikasi dan interaksi, memungkinkan.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. tumbuhnya kepercayaan dan memperkuat kerjasama. Masyarakat yang sehat cenderung memiliki jejaring sosial yang kokoh. Orang mengetahui dan bertemu dengan orang lain. Mereka kemudian membangun interelasi yang kental, baik bersifat formal maupun informal. Onyx (1996). Putnam (1995) berargumen bahwa jejaring sosial yang erat akan memperkuat perasaan kerjasama para anggotanya serta manfaat-manfaat dari partisipasinya itu.. 2.1.5. Peran Modal Sosial dalam Pengembangan Modal sosial sangat penting bagi komunitas karena: mempermudah. akses informasi bagi angota komunitas, menjadi media power sharing atau pembagian kekuasaan dalam komunitas, mengembangkan solidaritas, memungkinkan mobilisasi sumber daya komunitas, memungkinkan pencapaian bersama dan membentuk perilaku kebersamaam dan berorganisasi komunitas. Kondisi dimana terdapat adanya interaksi dengan didasari adanya trust di dalam masyarakat seperti yang diungkapkan oleh Giddens (dalam Lesser 2000) cocok untuk mengamati adanya perkembangan modal sosial di tingkat lokal. Dengan kata lain, trust atau kepercayaan yang bersifat timbal-balik antara seluruh komponen stakeholders menjadi modal yang penting dalam menumbuhkan partisipasi, kerjasama, bahkan kemitraan stakeholders dalam perencanaan pembangunan..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. Tanpa adanya kepercayaan (trust) maka yang terbentuk adalah low trust society, dimana masyarakat tidak mempercayai pemerintah sebagai figur otoritas, dan akibatnya pemerintah kehilangan legitimasinya dalarn mewujudkan tertib sosial dalam masyarakat. Modal sosial bisa bekerja pada level internal dan eksternal. Pada level internal level bekerjanya modal sosial dapat diukur dengan adanya kepercayaan (trust), perasaan sukarela untuk melakukan sesuatu demi seluruh kelompoknya, adanya keterikatan di dalam suatu komunitas, termasuk adanya toleransi dan kohesi sosial tanpa ada politisasi. Menurut Bain dan Putnam (2002) Trust tidak akan memadai tanpa diimbangi dengan akuntabilitas dan transparansi, yang memberikan peluang bagi stakeholders untuk mengawasi atau memverifikasi tindakan atau keputusan yang dibuat pemerintah. Trust bersifat dinamis karena dapat tumbuh dan sebaliknya dapat hilang manakala mereka yang mendapat mandat kepercayaan ternyata tidak dapat bertanggung jawab (not accountable) terhadap mandat yang telah diberikan. Pada kelompok yang dibangun atas dasar kesamaan orientasi dan tujuan dan dengan ciri pengelolaan organisasi yang lebih modern, akan memiliki tingkat partisipasi anggota yang lebih baik dan memiliki rentang jaringan yang lebih luas. Modal sosial yang demikian akan lebih banyak mendatangkan dampak positif bagi kemajuan kelompok maupun kontribusinya pada pembangunan masyarakat secara luas..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. Modal sosial diukur atas dasar: kepercayaan umum (generalized trust), norma-norma (norms), timbal balik (reciprocity) dan jejaring (networks). Generalized trust adalah inti dari modal sosial, generalized trust merupakan indikasi dari potensi kesiapan masyarakat untuk bekerjasama satu sama lain. Kerjasama ini melampaui batasan kekeluargaan dan pertemanan serta batasan persamaan. Dalam arena sosial, generalized trust mempermudah kehidupan dalam masyarakat yang beragam, mendorong perilaku toleransi, dan menerima perbedaan. Dari hasil penelitian Putnam (1993), Zak dan Knack (2001), Rothstein dan Stolle (2003) dalam Rothstein and Uslaner (2005) pada level meso, diketahui bahwa orang-orang yang memiliki trust, juga memiliki pekerjaan yang lebih baik dalam lembaga-lembaga politik dan pemerintahan, lebih sejahtera dan jarang melakukan kejahatan dan korupsi.. 2.2 Credit Union 2.2.1. Pengertian Credit union Credit Union berasal dari dua kata, yaitu Credit dan Union. Credit. dalam bahasa latin adalah Credere yang artinya saling percaya. Sedangkan Union (unio) berarti kumpulan. Credit Union artinya kumpulan orangorang yang saling percaya. Di Indonesia, Credit Union diterjemahkan sebagai koperasi kredit..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. Munaldus (2012) menjelaskan beberapa definisi tentang CU. pertama, CU adalah koperasi keuangan yang dijalankan secara demokratis dan profit sharing (bagi hasil), menawarkan berbagai produk simpanan dan pinjaman berbunga rendah kepada para anggotanya. Kedua, CU adalah sebuah lembaga keuangan koperasi yang dimiliki dan diawasi oleh para anggotanya dan dioperasikan untuk tujuan mendorong pola hidup hemat, menyediakan pinjaman dengan suku bunga bersaing, dan menyediakan berbagai pelayanan keuangan lain kepada para anggotanya. Ketiga, CU adalah koperasi keuangan yang didirikan dari, oleh, dan untuk anggota dimana para anggota adalah penabung, peminjam dan sekaligus pemegang saham. Keempat, CU adalah koperasi keuangan yang tidak mencari keuntungan yang kehadirannya justru untuk melayani para angggota yang berada dalam satu ikatan pemersatu. Hal tersebut didukung dengan definisi yang diberikan oleh World Council of Credit Unions (WOCCU) sebagai “not-for-profit. cooperative institutions” atau lembaga koperasi yang. bukan bertujuan untuk tujuan mencari keuntungan. CU merupakan sebuah lembaga keuangan yang sesuai dengan definisi keuangan mikro yang dirumuskan oleh berbagai ahli, yang pada dasarnya mencakup jenis layanan jasa keuangan yang beragam, volume transaksi keuangan individual yang disesuaikan dengan kemampuan klien, target pasar yang mengutamakan bagian masyarakat yang memiliki keterbatasan akses terhadap lembaga keuangan formal, serta sistem pengelolaan organisasi yang disesuaikan dengan kondisi lokal dimana suatu lembaga.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. keuangan mikro berada sebagaimana diungkapkan oleh Kusumajati (2012). Disampaikan pula bahwa CU atau koperasi kredit dalam hal organisasi dan operasinya tidak banyak berbeda dengan Koperasi Simpan Pinjam/ Unit Simpan Pinjam (KSP/USP). Berbeda dengan jenis koperasi lainnya, CU telah melakukan mobilisasi tabungan dan bergantung pada sumberdaya sendiri (INKOPDIT, 2008; Profi, 2005; Holloh, 2001 (dalam Kusumajati, 2012). Lebih lanjut diungkapkan bahwa keberadaan CU di Indonesia tidak lepas dari kondisi ekonomi politik yang saat itu melingkupi bangsa Indonesia. Selama periode 1960-1965, periode dimana diterapkan sistem demokrasi terpimpin dalam sistem politik Indonesia, saat itu politik ditempatkan sebagai panglima dan hampir semua aspek kehidupan bernegara diabdikan bagi kepentingan politik. Koperasi dalam Undang-Undang Dasar 1945 ditetapkan sebagai sokoguru perekonomian, selama periode demokrasi terpimpin juga digunakan sebagai alat oleh para pejabat pemerintah dan pejabat partai untuk mencari pengaruh politik dalam masyarakat dan juga digunakan sebagai alat distribusi barang oleh pemerintah. Akibatnya, selama periode tersebut koperasi tidak dapat berfungsi dengan benar, dan lebih jauh lagi dalam masyarakat muncul sikap antipati atau trauma terhadap setiap bentuk koperasi Djohan, Susanto dan Rasyad, 1955 (dalam Kusumajati, 2012)..

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. 2.2.2. Tujuan, Fungsi dan Peran Credit Union CU mempunyai tiga tujuan yakni:. 1) Membimbing dan mengembangkan sikap hemat diantara para anggotanya, sehingga efisiensi dan efektifitas usaha tercapai. 2) Memberikan pinjaman layak, tepat, cepat dan terarah. 3) Mendidik anggota dalam mengguanakan uang secara bijaksana. Fungsi dan Peran CU: (Carollina Monica dan Sutarta Edi, 2013): 1) Membangun dan mengembangkan potensi kemampuan ekonomi anggota CU pada khususnya dan masyarakat pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial. 2) Berperan aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia masyarakat. 3) Memperkokoh perekonomian anggota dan masyarakat sebagai usaha dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian sosial.. 2.2.3. Prinsip – prinsip Credit Union Menurut WOCCU (World Council of Credit Unions) ada beberapa. prinsip-prinsip koperasi diantaranya: 1) Keanggotan terbuka dan sukarela, bagi semua anggota tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, latar belakang sosial, ras, aliran politik, atau penganut agama tertentu..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. 2) Pengawasan secara demokratis. Setiap anggota memiliki hak suara yang sama (satu anggota satu suara) dan berpartisipasi secara aktif dalam membuat keputusan dan kebijakan. Wakil-wakil anggota yang terpilih harus melaksanakan tugas dengan integritas yang tinggi dan bertanggung jawab kepada anggota yang mereka layani. 3) Partisispasi ekonomi anggota. Angggota berkontribusi secara adil terhadap modal koperasi dan pegawai secara demokratis modal koperasi tersebut. Koperasi tidak mengejar investasi yang spekulatif demi mendapatkan keuntungan. Laba bersih dari kegiatan koprasi yang dapat digunakan untuk pengembangan koperasi, peningkatan pelayanan kepada anggota sesuai dengan jumlah simpanannya. 4) Otonomi dan independen. Koperasi harus otonom, menolong diri sendiri dan dikelola oleh anggota. 5) Pendidikan, pelatihan dan investasi. Koperasi memeberikan pendidikan, pelatihan kepada para anggota, pengurus, pengawas, komite, manajer, dan staf sesuai dengan prinsipprinsip dan manajemen koperasi. Dengan demikian, bisnis koperasi dipastikan akan terus berjalan karena orang-orang yang memahami visi sosial koperasi dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam pembangunannya. Untuk alasan tersebut, berbagai informasi juga.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. diberikan kepada anggota, masyarakat umum, terutama kaum muda tentang asal-usul manfaat koperasi. 6) Kerjasama antar koperasi. Koperasi harus melayani para anggotanya dengan efektif dan memperkuat gerakan koperasi dengan melakukan kerjasama pada tingkat lokal, nasional, regional dan internasional 7) Kepedulian kepada masyarakat. Sementara tetap fokus pada kebutuhan anggota, koperasi bekerja demi pembangunan masyarakat secara berkelanjutan melalui berbagai kebijakan yang disahkan oleh rapat anggota.. 2.2.4. Nilai dan pilar Credit Union Menurut nilai-nilai CU meliputi: menolong diri sendiri, memiliki. tanggung jawab pribadi, demokrasi, persamaan, keadilan, swadaya dan kesetiakawanan atau solidaritas. Selain itu CU mempunyai tiga pilar utama didalam menjalankan organisasinya, antara lain: 1) Pendidikan. Tujuan pendidikan adalah agar anggota dapat mengerti peran serta hak dan kewajiban sebagai anggota CU, agar lebih bijakasana dalam mengatur keuangan keluarga maupun keuangan usaha, mengetahui dan memahami laporan keuangan serta perkembangan CU. Dalam CU dikenal motto: “Dimulai dengan pendidikan, berkembang melalui pendidikan dan dikontrol oleh pendidikan”..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. 2) Solidaritas atau kesetiakawanan. CU tidak sekedar menghimpunan simpanan dan memberikan simpanan kepada anggotanya, namun yang paling utama adalah bagaimana setiap anggota CU memperhatikan kepentingan bersama dari pada kepentingan diri sendiri dan saling melayani, hal ini secara nyata diwujudkan anggota CU yang menyimpan atau menabung secara teratur, dan mengansur pinjamannya secara tertib sehingga anggotaanggota lain juga memperolah bantuan (pinjaman) bila anda membutuhkan. “Anda Sulit Saya Bantu, Saya Sulit Anda Bantu”. 3) Swadaya. CU sedapat mungkin membiayai diri sendiri. Agar hal tersebut dapat terwujud para anggota harus berusaha agar lembaganya semakin besar dan sehat, caranya adalah menabung ke CU secara teratur dan sebanyak-banyaknya serta menghindari agar tidak menabung ke lembaga keuangan lain. Hal ini karena CU adalah milik anggota sendiri, sedangkan di lembaga keuangan lain pemiliknya hanya sebagian orang sedangkan penabung hanya sebagai nasabah.. 2.2.5. Sumber Permodalan Credit Union Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992, sumber. permodalan terdiri dari: 1) Permodalan diri sendiri, yang berasal dari: simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah..

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. 2) Modal pinjaman, yang berasal dari: anggota, CU lainnya, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbit obligasi dan surat utang lainnya, dan sumber lain yang sah..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Creswell (2012) Pendekatan studi kasus merupakan penelitian yang dilakukan dimana peneliti menggali suatu fenomena tertentu (kasus) dalam waktu tertentu dan kegiatan (progam, kegiatan, proses, institusi atau kelompok sosial) serta mengumpulkan. informasi. secara. terperinci. dan. mendalam. dengan. menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama periode tertentu. Cresswell (dalam Herdiansyah 2012) Penelitian dengan pendekatan studi kasus dipilih untuk penelitian ini dengan maksud untuk dapat mempelajari secara intensif tentang latar belakang masalah, keadaan dan posisi suatu peristiwa yang sedang berlangsung saat ini, serta interaksi lingkungan internal maupun eksternal pada CU Keling Kumang yang bersifat apa adanya (given). Dengan menggunakan pendekatan studi kasus pada penelitian kualitatif deskriptif ini maka terdapat unit analisis dan informan sebagai sumber informasi penelitian. Unit analisis yang dimaksud adalah peran modal sosial (kepercayaan, jejaring, dan norma) dalam. 29.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. pengembangan CU Keling Kumang. Sedangkan informannya adalah anggota dan pengurus. 3.1.1. Sampel Penelitian Penarikan atau pembuatan sampel dari populasi untuk mewakili. populasi disebabkan untuk mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Arikunto (2010) mengatakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Selanjutnya menurut Sugiyono (2010) sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Mengenai hal. ini, Arikunto (2010). menjelaskan bahwa “purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.”Begitu pula menurut Sugiyono (2010) sampling purposive adalah “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.” artinya setiap subjek yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan tujuan dan pertimbangan tertentu. Tujuan dan pertimbangan pengambilan subjek/sampel penelitian ini adalah sampel tersebut dianggap paling tahu dan dapat memberikan data dan informasi yang lengkap tentang perkembangan CU Keling Kumang. Dalam penelitian ini, sumber data diperoleh dari pengurus dan anggota CU Keling Kumang. Adapun narasumber dari pengurus ada tiga orang yaitu ketua pengurus CU Keling Kumang dan Keling Kumang Group,.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. CEO CU Keling Kumang, manajer branch office Kelam Permai dan tiga orang anggota dari CU Keling Kumang yaitu pak Haryono, pak Agustinus Gani dan pak Zakaria. Data yang berkaitan dengan pengembangan modal sosial dalam CU Keling Kumang diperoleh dari pendiri, pengurus (aktivis), CEO dan anggota.. 3.1.2. Sumber data Dalam penelitian ini menggunakan dua data utama yaitu, data primer. dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dan observasi lapangan sedangkan data sekunder diperoleh dari referensi-referensi dan dokumentasi-dokumentasi tentang berbagai kegiatan yang dilakukan oleh pengurus CU Keling Kumang dan perkembangan jumlah anggota serta jumlah aset yang dimiliki. Secara lebih rinci data primer yang dibutuhkan untuk menunjang pencapaian tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Gambaran umum bagaimana pengurus dan anggota menumbuhkan kepercayaan (trust) diantara pengurus dengan anggota dan diantara sesama anggota CU Keling Kumang, baik dalam bentuk tindakan maupun ucapan. 2) Gambaran umum bagaimana pengurus dan anggota membangun jejaring (networks) dalam CU Keling Kumang 3) Gambaran umum bagaimana pengurus dan anggota mengembangkan nilai-nilai inti yang dimiliki bersama (shared value).

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. 4) Gambaran umum bagaimana peran modal sosial dalam perkembangan CU Keling Kumang. 3.2 Metode Pengumpulan Data Menurut Sugiono (2008) dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah, sumber data primer dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi, berperanserta dan wawancara mendalam. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan: 3.2.1. Observasi Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara peneliti. melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Supardi (2006) mengatakan metode observasi merupakan metode pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejalagejala yang diselidiki. Observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti dan hasil observasi memberikan kemungkinan untuk ditafsirkan secara ilmiah. Observasi dilakukan untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian untuk menjawab pertanyaan, membantu mengerti perilaku manusia dan evaluasi, yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut. Secara umum observasi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: observasi partisipan dan obersevasi non partisipan. Alat yang digunakan dalam teknik.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. observasi ini antara lain: lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dan lain-lain. Penelitian ini menggunakan obeservasi partisipan. Menurut Supardi (2006) observasi partisipan adalah observan (orang yang melakukan observasi) turut ambil bagian atau berada dalam keadaan obyek yang diobservasi. Dalam observasi ini peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data. Sumber data yang dimaksud adalah para pengurus dan anggota dari CU Keling Kumang.. 3.2.2. Wawancara Menurut Sugiono (2009) wawancara adalah pertemuan dua orang. untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu dan dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi yang tidak mungkin bisa ditemukan melalui observasi. Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah semi terstruktur dimana narasumber diminta pendapat dan ide-idenya karana tujuan wawancara ini untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka. Teknik ini juga yang memungkinkan peneliti untuk lebih bebas tanpa terpaku kepada pertanyaan-pertanyaan yang telah ditetapkan. Dalam melakukan wawancara dengan informan peneliti berbekal panduan.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. wawancara sehingga dapat dimungkinkan informasi yang diperoleh akan berkembang secara luas. Wawancara yang dilakukan secara mendalam (indepth interview) secara langsung terhadap partisipan (narasumber) yang terlibat dalam CU Keliung Kumang.. 3.2.3. Dokumentasi Menurut Sukardi (2010) dokumentasi merupakan teknik pengumpulan. data dengan cara memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat dimana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-harinya. Penelitian ini menggunakan dokumen-dokumen seperti laporan keuangan, laporan pertumbuhan anggota, laporan pertanggungjawaban pengurus dan dokumen lain yang menyangkut CU Keliung Kumang.. 3.2.4 Triangulasi Triangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan data yang paling umum digunakan. Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam kaitan ini Patton (dalam Sutopo, 2006) menjelaskan teknik triangulasi yang dapat digunakan. Teknik triangulasi yang dapat digunakan menurut Patton meliputi: triangulasi data, triangulasi peneliti, triangulasi metodologis dan triangulasi teoretis. Pada dasarnya triangulasi merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multi.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. perspektif. Artinya, guna menarik suatu kesimpulan yang mantap diperlukan berbagai sudut pandang berbeda. Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.. 3.3 Metode Analisis Data 3.3.1. Analisis Data Menurut Cresswell (2010) analisis data merupakan proses akhir dalam. penelitian kualitatif. Terdapat beberapa langkah dalam menganalisis data sebagaimana berikut ini: 1) Mengolah data Langkah ini melibatkan transkrip wawancara, menscaning materi, mengerti data lapangan atau memilah-milah dan menyusun data tersebut ke dalam jenis-jenis yang berbeda tergantung sumber informasi. 2) Membaca keseluruhan data. Dalam tahap ini, menulis catatan-catatan khusus atau gagasan-gagasan umum tentang data yang diperoleh..

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. 3) Menganalisis lebih detail dengan mengkoding data. Koding data merupakan proses mengolah materi atau informasi menjadi segmen-segmen tulisan sebelum memaknainya. 4) Menerapkan proses koding untuk mendeskripsikan setting, orangorang, kategori, dan tema-tema yang akan dianalisis. 5) Menunjukan bagaimana deskripsi dan tema-tema ini akan disajikan kembali dalam narasi atau laporan kualitatif. 6) Menginterpretasi atau memaknai data. Beberapa langkah dalam analisis data kualitatif di atas, akan diterapkan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini data yang di peroleh selanjutnya ditulis dalam transkrip wawancara, lalu dikoding, dipilih tematema sebagai hasil temuan dan selanjutnya dilakukan interpretasi data.. 3.3.2. Pelaksanaa Penelitian Secara garis besar penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap di. antaranya: tahap persiapan (orientation), tahap pelaksanaan (exploration) dan tahap akhir (member check). 1) Tahap persiapan (orientation) Tahap ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang permasalahan-permasalahan yang akan diteliti sekaligus untuk memantapkan desain dan fokus penelitian berikut narasumbernya..

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. Pada kegiatan orientasi ini penulis mengadakan kunjungan kepada pengurus (CEO, ketua pengurus CUKK dan KKG, manajer) dan 3 orang anggota CU Keling Kumang untuk mencari informasi awal guna menentukan permasalahan dan fokus penelitian. Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan (orientasi) ini adalah: (1) Penyusunan desain penelitian (2) Review dan revisi rancangan penelitian (3) Penyususnan, review dan revisi instrumen (4) Pengadaan instrumen terbatas, dan (5) Orientasi kepada pihak-pihak terkait sekaligus pemantapan desain dan instrumen penelitian 2) Tahap pelaksanaan (exploration) Tahap ini dilakukan setelah peneliti memperoleh rekomendasi dari ketua CU Keling Kumang. Penelitian dilakukan pada bulan AgustusSeptember 2017. Tahap yang dilakukan yakni penggalian data dan informasi, pengumpulan data sesuai dengan fokus permasalahan dalam tujuan penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara dengan sumber data yang telah ditentukan berdasarkan rekomendasi dari CEO CU Keling Kumang dan berdasarkan pada pedoman wawancara sebagaimana terlampir. Hal ini dilakukan agar dalam wawancara dapat lebih terarah dan tetap dalam kontek fokus penelitian..

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. Pada tahapan ini peneliti berusaha memperoleh informasi tentang data penelitian secara tepat, untuk itu dijalin hubungan baik secara formal maupun informal dengan responden yang akan dimintai keterangan. Fleksibilitas dan adaptabilitas sangat perlu dipertahankan agar proses pengumpulan data berjalan dengan lancar. Selain itu untuk melengkapi data yang diperoleh dan sekaligus sebagai triangulasi dilakukan observasi dan untuk merekam data atau informasi lengkap digunakan buku catatan dan tape recorder. 3) Tahap akhir (member check) Untuk mengecek kebenaran data atau informasi. yang telah. dikumpulkan sehingga hasil penelitian dapat dipercaya maka perlu di lakukan member check. Setiap perolehan data atau informasi selalu dikonfirmasi dan diteliti kembali kepada sumber datanya. Untuk memantapkan lagi dilakukan observasi dan triangulasi dengan pihak-pihak yang lebih kompeten. Hal ini di maksudkan untuk mengurangi kesalahpahaman dalam menafsirkan data atau informasi yang disampaikan pada tahap eksplorasi dan member check merupakan silklus, artinya informasi atau data yang dikumpulkan selalu diperbaiki, disempurnakan dan dimantapkan sehingga kebenaran dapat ditingkatkan..

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum CU Keling Kumang 4.1.1. Sejarah Singkat CU Keling Kumang Pada tanggal 26-28 November 1992 Institut Dayakologi (pada waktu. itu masih bernama Institut Dayakologi Research and Development) menyelenggarakan seminar dan ekspo budaya Dayak di Pontianak. Seminar diadakan di hotel Kapuas Palace sedangkan pameran (ekspo) budaya Dayak diadakan di auditorium Universitas Tanjungpura, Pontianak. Para peserta adalah wakil-wakil Dayak dari 4 propinsi di Kalimantan dan wakil Dayak dari Sabah dan Serawak, Malaysia. Munaldus ikut sebagai peserta seminar yang diadakan di hotel Kapuas Palace tersebut. beliau sangat terkesan dengan paparan seminar yang disampaikan oleh seorang Bupati Barito Utara, Kalimantan Tengah, menceritakan keprihatinan terhadap betapa miskinnya masyarakat Dayak disana. Ketika mendengar penjelasan beliau tersebut, Munaldus berpikir nasib masyarakat Dayak di Kalimantan Barat, sesungguhnya tidak jauh berbeda khususnya, nasib keluarga-keluarga di kampung asalnya, di Tapang Sambas dan Tapang Kemayau, Kec. Sekadau Hilir, Kab. Sanggau (sekarang Kab. Sekadau). Ketika sedang mengikuti seminar tersebut, muncul gagasan untuk mendirikan Credit Union. Menurut Munaldus, Credit Union berfungsi sebagai penyandang dana untuk peningkatan ekonomi masyarakat di.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. kampung, sebagai alat pengorganisasian untuk mempertahankan tanah dari rampasan perkebunan kelapa sawit dan sebagai sarana belajar. Seminggu setelah seminar tersebut, Munaldus mengundang kawankawan dari kampung Tapang Sambas dan Tapang Kemayau yang tinggal di Pontianak untuk rapat di rumah kontrakan Masiun di Gang Selat Lombok II, Siantan, Pontianak, guna mewujudkan pendirian CU di Tapang Sambas dan Tapang Kemayau. Peserta dalam rapat adalah Masiun (guru di SMP Santo Fransiskus Asisi, Pontianak), Mikael (pegawai di PT. Tanah Sakti), Hadrianus Lukas (pegawai PT. Tanah Sakti), Alipius (pegawai PT. Vitamo), Martina (†) (siswi SMA Santo Fransiskus Asisi, Pontianak), dan Mulyana (siswi SMP Santo Fransiskus Asisi, Pontianak). Dalam rapat tersebut, membahas gagasan mendirikan CU di Kampung Tapang Sambas dan Tapang Kemayau berdasarkan pengalaman pendirian CU Pancur Kasih, Pontianak. Peserta rapat setuju dengan gagasan tersebut. Munaldus mengusulkan CU ini diberi nama CU Keling Kumang alasannya berdasarkan cerita Buahmain di Rumah Punyong dengan legenda Keling dan isterinya Kumang sangat populer. Agenda selanjutnya adalah menulis gagasan pendirian tersebut dan mengkomunikasikannya kepada pemuka-pemuka masyarakat di Tapang Sambas dan Tapang Kemayau, seperti kepada orang tua Munaldus sendiri (Rurut dan Theresia Ina), Kepala Desa (Samin), Kepala Dusun (Agus dan Nintin), semua guru-guru (Paulus Perang, Simon Petrus, FX. Omeng, A.H. Suyanto, Carolus Sanga Laga (†) dll), serta pemuka masyarakat yang.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. lainnya. Pada prinsipnya, semua mereka setuju berdirinya CU Keling Kumang di Kampung, walaupun beberapa dari mereka ragu akan keberhasilan CU. Mereka semua sesungguhnya belum paham apa itu CU Masa sosialisasi dan pengorganisasian sekitar 4 bulan. Ketika tanggapan masyarakat baik, maka disepakati CU Keling Kumang berdiri pada hari Kamis tanggal 25 Maret 1993. Rapat pendirian CU Keling Kumang diadakan di rumah keluarga Bapak Simon Petrus dan Ibu Sema dimana peserta yang hadir berjumlah sekitar 30 orang. Anggota pendiri berjumlah 26 orang dan mereka memiliki nomor buku anggota (BA) dari 01 sampai 26. Pada malam pendirian CU Keling Kumang tersebut, para peserta menunjuk saudara Sila (Alias Persius) sebagai orang yang bertanggungjawab sebagai pelaksana harian. Ditetapkan juga, semua kegiatan pelayanan dilakukan di rumah keluarga Sila. Munaldus dan Masiun mengeluarkan uang sendiri untuk membeli ATK, cap, satu buah kalkulator kecil seharga Rp. 11.000,- (masih ada sampai sekarang), buku DUM/DUK, buku kas harian dan buku jurnal kas agar CU Keling Kumang dapat segera melayani anggota.. 4.1.2. Visi dan Misi. a. Visi dan Misi CU Keling Kumang 1) Visi Menjadi CU pilihan utama masyarakat di kawasan timur Kalimantan Barat.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. 2) Misi Meningkatkan taraf hidup anggota sampai mandiri dalam bidang keuangan. 4.1.3. Pilar Dalam CU Keling Kumang terdapat lima pilar yang memperkokoh. gerakan sosial ini, diantaranya: pendidikan (dimulai dari pendidikan, berkembang, dikontrol dan bergantung pada pendidikan), swadaya (dari oleh dan untuk anggota), solidaritas (anda susah saya bantu, saya susah anda bantu), inovasi dan persatuan.. 4.1.4. Prinsip Prinsip koperasi CU Keling kumang termasuk kedalam prinsip. koperasi menurut UU No.25 tahun 1992 karena koperasi CU Keling Kumang sudah sesuai dengan kriteria pada prinsip UU No.25 tahun 1992 yaitu: keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, pengelolaan dilakukan secara demokrasi, pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa masing-masing, pemberian batas jasa yang terbatas terhadap modal, kemandirian, pendidikan perkoperasian dan kerja sama antar koperasi.. 4.1.5. Nilai Inti CU Keling Kumang memiliki nilai inti (Core Values) yang disingkat. dengan INVICTUS. INVICTUS merupakan nilai yang diciptakan oleh.

Gambar

Grafik 4.1: Target dan Realisasi Anggota Anggota Per Bulan
Tabel 4.1: Sususnan Dewan Pengurus  Dewan Pengurus
Tabel 4.2: Dewan Pengawas  Dewan Pengawas
Figur tersebut yang kemudian menjadi titik tolak penilaian masyarakat,  jika figur seseorang dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat dipercaya  masyarakat  dimana  berdomisisli  maka  masyarakat  akan  sulit  untuk  percaya pada figur tersebut sebagai peng
+3

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat, rahmat, dan karunia-Nya serta seluruh kemampuan yang telah diberikan kepada penulis

• staf pendidik yang bertanggung jawab dan mengkoordinir komponen pelaksana dalam penyelenggaraan (persiapan, pelaksanaan dan pasca) ujian di lokasi ujian kepada Lembaga Ujian,

gerakan yang berhubungan dengan perasaan, ekspresi, komunikasi, kepribadian, serta unsur- unsur subjektif dari keberadaan kita tarian pada dasarnya adalah sebuah gerak ekspresif,

Dari latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian yang memiliki tujuan untuk menge- tahui model matematika sterilisasi saluran akar gigi dengan menggunakan metode volume

Kurikulum Standard Sekolah Rendah (KSSR) Pendidikan Khas (Masalah Pembelajaran) dibina selaras dengan Falsafah Pendidikan Kebangsaan berlandaskan prinsip-prinsip pendekatan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden penelitian yaitu siswi SMA Stella Duce 1 memiliki kebutuhan yang ingin dipernuhi tentang Korean Pop dengan membaca media massa

Disampaikan dalam Forum Komunikasi Pengelola Perpustakaan Disampaikan dalam Forum Komunikasi Pengelola Perpustakaan Universitas Diponegoro di Fakultas Teknik, 10 Maret 2010... `

Sehubungan dengan hak atas pendidikan, misalnya, Negara harus memberikan cara dan sarana untuk pendidikan dasar gratis dan wajib untuk semua, pendidikan menengah