• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.2. Saran

1. Pada tindakan anestesi intubasi endotrakeal disarankan penggunaan obat kumur ketamin 40 mg dalam 15 ml NaCl 0,9% ataupun Benzydamine Hydrochloride 15 mluntuk mencegah nyeri tenggorok dan suara serak.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan sampel yang lebih besar dalam usaha lebih mempresentasikan populasi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Oatway M, Reid A, Sawynox J. Peripheral antihyperalgesic actions of Ketamin and Amitriptyline in a model of mild thermal injury in the rat. Anesthesia Analgesia. 2003;97:168-73.

2. Adnyana IN. Efek pemberian obat kumur ketamin sebelum pemasangan pipa endotrakeal untuk mengurangi nyeri tenggorok pasca operasi. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia- RSUPN Cipto Mangunkusumo. Jakarta 2008.

3. Ogata J, Minami K, Horishita T, Shiraishi M, Okamoto T, Terada T, et all.Gargling with sodium azulene sulfonat reduces the postoperativesore throat after intubation of the trachea. Anesthesia Analgesia. 2005; 101:290-3. 4. Ayoub C, Ghobashy A, Koch M, McGrimley L, Pascale , Qadir S, et all.

Widespread application of topical steriods to decrease sore throat hoarness and cough after tracheal intubation. Anesthesia Analgesia. 1998;87:714-6. 5. Higgins PP, Chung F, Mezei G. Postoperative sore throat after ambulatory

surgery. British Journal of Anaesthesia. 2002;88 (4):582-4.

6. Maruyama K, Sakai H, Miyazawa H, Toda N, Linuma Y, Mochizuki N, et all. Sore throat and hoarseness after total intravenous anaesthesia. British Journal of Anasthesia 2004; 92:541-3.

7. Canbay O, Celebi N, Sahin A, Celiker V,Ozgen S, Aypar U. Ketamin gargle for attenuating posroperative sore throat. British Journal of Anasthesia 2008;100(4):490-3.

8. Christensen AM, Willemoes LH, Lundby L, Jacobsen KB. Postoperative throat complaints after tracheal intubation. British Journal of Anasthesia 1994;73:786-7.

9. Sumanthi PA, Shenoy T, Ambaroesha M, Khrisna HM. Controled comparison between betamethasone gel and lidocaine jely applied over

tracheal tube to reduce postoperative sore throat, cough, and hoarseness of voice. British Journal of Anasthesia 2007;92:541-3.

10. Novia R. Insiden nyeri tenggorok dan suara serak pasca anestesi umum dengan tekhnik intubasi di RSCM. Jakarta : Departemen Anestesiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2006.

11. Mandoe H, Nikolajsen L, Lintrup U, Jepsen D, Molgaard J. Sore throat after endotracheal intubation. Anesthesia Analgesia. 1992;74:897-900.

12. Ahmed A, Abbasi S, Ghafoor HB, Ishaq M. Post operative sore throat after selctive surgical procedures. J Ayub Med Coll Abbottabad 2007;19:2.

13. Yarlitasari D. Perbandingan pengaruh penggunaan pelincir jeli lidokain 2% dengan salin 0.9% terhahap keberhasilan pemasangan LM proseal dan

kekrapan “sore throat”pasca anestesi inhalasi dengan N2O / O2 / enfluran.

Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSUPN Cipto Mangunkusumo. Jakarta 2006.

14. Rudra A, Ray S, Chatterje S, Ahmed A, Ghosh S. Gargling with ketamin attenuates the posroperative sore throat. Indian Journal of Anaesthesia 2009; 53(1):40-3.

15. Kulsum. Perbandingan keberhasilan obat kumur ketamin dengan obat kumur aspirin dalam mengurangi nyeri tenggorok dan suara serak setelah operasi endotrakeal. Departemen / SMF Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara / RSUP Haji Adam Malik. Medan 2011.

16. Agarwal A, Nath SS, Goswami D, Gupta S, Dhiraaj S, Singh PK. An evaluation of the efficacy of asprin and benzydamine hydrochloride gargle for attenuating postoperative sore throat: a prospective, randomized, single-blind study. Anesth analg 2006;103;1001-3.

17. Kati I, Tekin M, Silay E, Urfettin, Huseynoglu A, Yildiz H. Does benzydamine hydrochloride applied preemtively reduce sore throat due to laryngeal mask airway. Anesth analg 2004;99;710-2.

18. Supriatin. Pemberian tablet hisap Benzidamune hydrochloride sebelum pemasangan laryngeal mask airway proseal (LMP ) untuk mengurangi nyeri

tenggorok pasca operasi. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSUPN Cipto Mangunkusumo. Jakarta 2007.

19.http://www.mhra.gov.uk/home/groups/par/documents/websiteresources/con1

74777.pdf

20. Subekti BE. Perbandingan daya guna obat Ketamin kumur 40 mg dan Benzydamine HCl 0,075% untuk mengurangi nyeri tenggorok post intubasi. Universitas Gadjah Mada, 2012.

21. Handoko. Hubungan antara ukuran pipa trakea dengan nyeri tenggorok dan suara serak pasca anestesia. Fakultas Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Jakarta 1990.

22. Badar S. Sore throat. Bagian Anestesiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSUPN Cipto Mangunkusumo. Jakarta 1982.

23. Abdullah N. Kekerapan nyeri tenggorokan dan suara serak pasca bedah : Perbandingan antara kaf high volume low pressure pipa orotrakreal yang diisi udara dengan salin pada anestesi inhalasi N2O / O2 / enfluran. Bagian

Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia- RSUPN Cipto Mangunkusumo. Jakarta 2003.

24. Loeser EA, Bernet GM, Stanley TH. Reduction of postoperative sore throat with new endotracheal tube cuffs. Anaesthesiology 1980;52: 444-7.

25. Jensen PJ, Hommelgard P, Eriksen S. Sore throat after operation: Influence of tracheal intubation, intracuff pressure and type of cuff. British Journal of Anasthesia 1982; 54:453-6.

26. Morgan GE. Airway management. In: Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ, editors. Clinical Anesthesiology. 4 ed. Los Angeles: McGraw-Hill; 2006:91- 116.

27. Hollinshead, W.H. The pharynx and larynx. In : Anatomy for surgeons.Volume 1 : Head and Neck. A hoeber-harper international edition, 1966 : 425-456

28. Ballenger, J.J. Anatomy of the larynx . In : Diseases of the nose, throat, ear, head and neck.13th ed. Philadelphia, Lea & Febiger. 1993.

29. Lalwani AL. Current Diagnosis & treatment in otolaryngology head & neck surgery.Mc Graw Hill. New York;2005:169-70.

30. Morgan GE. Pain management. In: Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ, editors. Clinical Anesthesiology. 4 ed. Los Angeles: McGraw-Hill; 2006:359- 417.

31. Abram SE, Schlicht CR. Chronic pain management. In: Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, editors. Clin Anesth. 4 ed. Philadelphia: Pippincott Williams and Wilkins; 2001:1049–66.

32. Jensen MP, Chen C, Brugger AM. Interpretation of Visual Analogue Score ratings and change scores: A reanalysis of two clinical trial of postoperative pain The Journal of pain; 2003

33. Coll Am, Ameen JRM, Mead D. Posoperative pain assessment tools in day surgery: literature revew. J Adv Nurs 2004;46(2): 123-33.

34. Nugraha AJ. Keefektifan pemberian obat kumur aspirin sebelum pemasangan pipa endotrakeal untuk engurangi nyeri tenggorok pasca operasi. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas kedokteran Universitas Indonesia- RSUPN Cipto Mangunkusumo. Jakarta 2008.

35. Baker AL. Factors affecting the incidence of sore throat following general anesthesia with endotracheal tube versus laryngeal mask airway.Texas Christian University 2011.

36. Dorch JA, Dorch SE. Endotrachal tube in Understanding anesthesia equipment. 2nded. William & Wilkins. London. 1983:353-400.

37. Wilmana PF, Analgesik-antipiretik, analgesik anti inflamasi nonsteroid dan obat pirai. Dalam : Gans, Setiabudi R, Sjamsuddin U, Bustami Z. Farmakologi dan terapi. Edisi 3. 1987;183-9

38. Trevor AJ, White PF. General Anesthetics. In: Katzug BG, editor. Basic & clinical pharmacology. 9theds. Boson : Mc Graw-Hill ; 2004 : 401-7.

39. Squiver CA, Finkelstein MW. Oral mukosa. In Nancy, A eds. Ten cate’s oral

histology development strukture, and function. 6th ed. Mosby. Co Missouri.2003:329-75.

40. Wilson, Lorraine M. Respon tubuh terhadap cidera. Dalam : Patofisiologi konsep klinis proses–proses penyakit. Edisi 6. EGC. Jakarta.2006:56-79. 41. Peterson. Oral and maxillofacial surgery. 4 th ed. Missouri. Mosby.2003:50 –

3.

42. Blonk MI, Koder BG, Van-den-bernt PLMA, Huygen F. Use of oral ketamin in chronic pain management; A review. Eur J Pain (2009), doi:10.1016/j.ejpain.2009.09005.

43. Stoelting R K, Hillier S C. Opioid Agonists and Antagonists, Local Anesthetics, Cyclooxygenase - 2 Inhibitor and Nonspecific Nonsteroidal Antiinflammatory Drugs. In:Pharmacology & Physiology in Anesthetic Practice. 4thed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2006; 87- 126,180-195, 276-288

44. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar – dasar metodologi penelitian. Edisi 3. Sagung Seto. Jakarta 2008: 302-30.

L A M P I R A N

Lampiran I

RIWAYAT HIDUP PENELITI

Nama : dr. Teuku Andrian Firza Tempat/Tgl Lahir : Medan, 15Juni 1978

Agama : Islam

Alamat Rumah : Jl.Sendok No. 17 Medan Nama Ayah : H. Teuku Ghazali SH ( Alm )

Nama Ibu : Hj.Nurfatmi

Status : Menikah

Nama istri : dr. Rini Ardiani

Nama Anak : -

RIWAYAT PENDIDIKAN

1986–1990 : SD Negeri Center 1 Medan 1990–1993 : SMP Negeri 1 Medan 1993–1996 : SMA Negeri 4Medan

1996–2002 : Fakultas Kedokteran UISU Medan

2009–Sekarang : PPDS–1 Anestesiologi dan Reanimasi FK USU Medan

RIWAYAT PEKERJAAN

2004–2007 : PTT di Meulaboh, Aceh Barat 2007–2008 : PTT di Teluk Bintuni, Papua Barat

Lampiran 2

JADWAL PERTAHAPAN PENELITIAN

1 Bimbingan Proposal Juni–Agustus 2013

2 Seminar Proposal September 2013

3 Perbaikan Proposal September 2013

4 Komisi Etika FK USU September–Oktober 2013

5 Pengumpulan Data Oktober–November 2013

6 Pengolahan & Analisis Data November–Desember 2013 7 Seminar Akhir Penelitian Desember 2013

Agenda Juni 2013 1 2 3 4 Juli 2013 1 2 3 4 Agt 2013 1 2 3 4 Sept 2013 1 2 3 4 Okt 2013 1 2 3 4 Nov 2013 1 2 3 4 Des 2013 1 2 3 4 Bimbingan Proposal Seminar Proposal Perbaikan Proposal Komisi Etika FK USU Pengumpul an Data Pengolahan dan analisis data Seminar Akhir Penelitian

Lampiran 3

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Bapak/Ibu/Saudara/i Yth,

Saya dr. Teuku Andrian Firza. Saat ini saya menjalani program pendidikan dokter spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran USU dan sedang melakukan penelitian dengan berjudul :

“PERBANDINGAN OBAT KUMUR KETAMIN 40 MG DAN

BENZYDAMINE HYDROCHLORIDE 22,5 MG DALAM MENCEGAH NYERI TENGGOROK DAN SUARA SERAK AKIBAT INTUBASI

ENDOTRAKEAL (PEMASANGAN PIPA NAFAS PADA JALUR

TRAKEA)”

Lazimnya padapembiusan umum selain pasien ditidurkan pasien juga dipasang alat bantu berupa pipa nafas (endotracheal tubeatauETT ). Pipa nafas merupakan sarana masuknya obat bius yang diuapkan untuk memelihara kondisi pasien selama dibius.Tindakan pemasangan pipa nafas pada pasien disebut intubasi. Tindakan intubasi tersebut mengakibatkan beberapa efek samping antara lain nyeri tenggorok dan suara serak. Ada beberapa obat yang dapat diberikan untuk mencegah komplikasi tersebut diantaranya adalah obat kumur ketamin dan obat kumur Benzydamine Hydrochloride. Telah banyak penelitian yang menyatakan bahwa kedua obat tersebut efektif untuk mencegah nyeri tenggorok dan mempunyai batas keamanan yang luas untuk dipakai pada beberapa kondisi penyakit.

Penelitian ini bermanfaat untuk mencari obat yang yang lebih efektif dalam mengurangi nyeri tenggorok dan suara serak akibat dari pemasangan pipa nafas selama operasi. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan alternatif obat dalam mengurangi nyeri tenggorok dan suara serak akibat pemasangan pipa nafas selama operasi.

Bapak/Ibu/Saudara/i sekalian akan diambil sebagai sukarelawan pada penelitian ini, berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya. Untuk lebih jelasnya, pada saat turut serta sebagai sukarelawan pada penelitian ini, Bapak/Ibu/Saudara/i akan menjalani prosedur penelitian sebagai berikut :

1. Penelitian ini memakai metode acak tersamar ganda, dimana pemberi obat dan subyek / sukarelawan tidak mengetahui obat apa yang diberikan.

2. Sebelum pembedahan berlangsung sukarelawan akan dibagi menjadi 2 kelompok secara acak, kelompok A akan diberikan obat kumur ketamin 40 mg, kelompok B obat kumur Benzydamine Hydrochloride 22,5 mg. Kedua kelompok akan mendapat perlakuan yang sama.

3. Sebelum dilakukan operasi, sukarelawan terlebih dahulu dilakukan tindakan pembiusan dan pemasangan pipa nafas.

4. Setelah tindakan operasi dan pembiusan selesai maka sukarelawan berangsur pulih dan sadar kembali seperti sedia kala.

5. Sukarelawan akan ditanya dan dinilai apakah mengalami nyeri tenggorok dan suara serak pada jam ke - 1, 6, 12 dan jam ke 24 setelah selesai operasi. 6. Bila terjadi kegawat daruratan jalan nafas, jantung paru dan otak selama

anestesi dan proses penelitian berlangsung, pasien dianggap Drop Out ( dikeluarkan dari penelitian) dan langsung dilakukan antisipasi penanganan sesuai dengan teknik alat dan obat standar seperti yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

7. Adapun kerahasiaan sukarelawan akan dijaga sepenuhnya oleh peneliti. Pada lazimnya penelitian ini tidak menimbulkan hal– hal yang berbahaya bagi Bapak/Ibu/Saudara/i. Efek samping sangat jarang terjadi namun dapat timbul berupa mual, muntah, sakit kepala, rasa baal dilidah, mulut kering, batuk. Bila terjadi hal – hal yang tidak diinginkan selama penelitian berlangsung maka Bapak/Ibu/Saudara/i dapat menghubungi dr. Teuku Andrian Firza ( Tel : 061 –

Kerjasama Bapak/Ibu/Saudara/i sangat diharapkan dalam penelitian ini. Bila masih ada hal – hal yang belum jelas menyangkut penelitian ini, setiap saat dapat ditanyakan kepada peneliti dr. Teuku Andrian Firza.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini, diharapkan Bapak/Ibu/Saudara/i yang telah terpilih sebagai sukarelawan pada penelitian ini, dapat mengisi lembar persetujuan turut serta dalam penelitian yang telah disiapkan.

Medan, 2013

Peneliti,

Lampiran 4

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ………

Umur : ……….

Jenis Kelamin : Laki–laki / Perempuan

Alamat : ……….

Pekerjaan :…...….………..

Pendidikan : ...

Setelah memperoleh penjelasan sepenuhnya dan menyadari serta memahami tentang tujuan, manfaat, serta risiko yang mungkin timbul dalam penelitian yang berjudul :

“PERBANDINGAN OBAT KUMUR KETAMIN 40 MG DAN

BENZYDAMINE HYDROCHLORIDE 22,5 MG DALAM MENCEGAH NYERI TENGGOROK DAN SUARA SERAK AKIBAT INTUBASI

ENDOTRAKEAL ( PEMASANGAN PIPA NAFAS PADA JALUR

TRAKEA)”

Saya menyetujui dengan tanpa paksaan bersedia untuk dilakukan tindakan tersebut diatas terhadap diri saya sendiri

Medan,………2013

Peneliti, Yang Menyetujui

Lampiran 5

LEMBARAN OBSERVASI PERIOPERATIF PASIEN

Pemberian obat kumur Ketamin 40 mg dan Benzydamine Hydrocloride 22,5 mg untuk mencegah nyeri tenggorok dan suara serak akibat intubasi endotrakeal.

I. Identitas Pasien : 1. Nama : 2. Umur : th 3. Jenis kelamin : L /P 4. Berat Badan : kg II. Register 1. Nomor Sampel :

2. Nomor catatan Medis :

3. Hari / tanggal :

III. Data Dasar

1. Diagnosa :

2. Jenis Operasi :

3. Status Fisik (ASA ) : ASA 1 / 2 4. Mallampati kelas : 1 / 2 5. Ukuran ID pipa endotrakeal : 7 / 7,5

6. Lama operasi :

IV. Pengumpulan Data

1. Keberhasilan pemasangan pipa endotrakeal : a.1x b.2x c. gagal 2. Isap Lendir berdarah : ada darah / tidak ada darah 3. Nyeri tenggorok dan suara serak

b. 6jam setelah operasi Nyeri tenggorok

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Suara serak

0 1 2 3

c. 12 Jam setelah operasi Nyeri tenggorok

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Suara serak

0 1 2 3

d. 24 Jam setelah operasi Nyeri tenggorok

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Suara serak

0 1 2 3

Lampiran 6

RENCANA ANGGARAN PENELITIAN DAN SUMBER DANA

Taksasi dana yang diperlukan selama penelitian 1. Bahan dan peralatan penlitian

Obat yang dipakai

• Benzydamine HCl 20 ml 15 x Rp 20.000 = Rp 300.000

• Ketamin 2 x Rp 350.000 = Rp 700.000

• ETT 58 x Rp 50.000 = Rp 2.900.000

• Spuit 3 cc 58 x Rp 10.000 = Rp 580.000

• Wadah Gelap 58 x Rp 20.000 = Rp 1.160.000 2. Seminar usulan penelitian

Pengadaan bahan seminar usulan 20 x Rp 7000 = Rp 140.000

3. Biaya komisi Etik Rp 500.000

4. Seminar hasil penelitian

Konsumsi 6 x Rp 20.000 = Rp 120.000

Pengadaan hasil seminar hasil 6 x Rp 20.000 = Rp 120.000 5. Pembacaan tesis

6. Konsumsi tesis 50 x Rp 25.000 = Rp 1.250.000

Cetak tesis 20 X Rp 20.000 = Rp 400.000

7. Biaya tidak terduga = Rp 500.000

Perkiraan biaya penelitian = Rp 8.670.000

Sumber dana penelitian:

Langkah langkah Randomisasi 1. Tentukan sekuen pengobatan

Nomor sekuen Nomor sekuen Nomor sekuen Nomor sekuen

00-04 AAABBB 25-29 ABABAB 50-54BAAABB 75-79 BABBAA

05-09 AABABB 30-34 ABABBA 55-59 BAABAB 80-84 BBAAAB

10-14 AABBAB 35-39 ABBAAB 60-64 BAABBB 85-89 BBAABA

15-19 AABBBA 40-44 ABBABA 65-69 BABAAB 90-94 BBABAA

20-24 ABAABB 45-49 ABBBAA 70-74 BABABA 95-99 BBBAAA

2. Dengan mata tertutup dengan menjatuhkan pena pada kertas random, ujung pena merupakan angka mulai urutan. Angka yang terpilih adalah 25, lalu pilih 10 angka dengan dua digit kebawah dari angka 25 tersebut. Angka 10 diperoleh dari besar sampel dibagi jumlah blok ( 60 / 6 = 10), kesepuluh angka tersebut adalah 25, 33, 32, 10, 36, 82, 55, 36, 62, 18.

3. Sesuaikan sekuens pada angka yang terpilih dari tahap 3, sebagai berikut :

(25) (33) (32) (10) (36)

ABABAB ABABBA ABABBA AABBAB ABBAAB

(82) (55) (36) (62) (18)

BBAAAB BAABAB ABBAAB BAABBA AABBBA

4. Susun sekuens sesuai dengan nomor amplop

1 = A 11 = B 21 = B 31 = B 41 = A 51 = A 2 = B 12 = A 22 = B 32 = B 42 = B 52 = B 3 = A 13 = A 23 = A 33 = A 43 = A 53 = B 4 = B 14 = B 24 = B 34 = A 44 = B 54 = A 5 = A 15 = A 25 = A 35 = A 45 = B 55 = A 6 = B 16 = B 26 = B 36 = B 46 = A 56 = A 7 = A 17 = B 27 = B 37 = B 47 = A 57 = B 8 = B 18 = A 28 = A 38 = A 48 = B 58 = B 9 = A 19 = A 29 = A 39 = A 49 = B 10 = B 20 = A 30 = B 40 = B 50 = A

Lampiran 9

Data Dasar

1 Rabu 10/9/2013 Nurmawati 50 P 60 A 569783 Cholelithiasis 2 Rabu 10/9/2013 Lamarni 60 P 60 B 576699 Negleted Close (R) Femur 3 Rabu 10/9/2013 Dewi Puspita 28 P 65 A 563586 Neurofibroma o/t (R) Antebrachii 4 Rabu 10/9/2013 Dimas Pratama 18 L 70 B 562479 Negleted Elbow dislocation 5 Rabu 10/9/2013 Mahyalen 42 P 65 A 574254 Hidronefrosis + Myoma Uteri 6 Rabu 10/16/2013 Rina Br Pinem 42 P 60 B 574761 Susp Ca Ovarium

7 Rabu 10/16/2013 Bertiana 55 P 55 A 449022 Batu multiple kalix + Batu ureter prox

8 Rabu 10/16/2013 Antonius 35 L 70 B 538914 Preunion (L) Humerus + union (L) Clavicula post ORIF 9 Rabu 10/16/2013 Lannahari 47 P 60 A 572160 Soft tissu sarcoma

10 Kamis 10/17/2013 Nuraini 56 P 65 B 563954 Ca Mammae

11 Kamis 10/17/2013 Saniman 39 L 70 B 561212 Ruptur uretra post uretroscopy 12 Kamis 10/17/2013 Nurmala 16 P 60 A 577193 Ulcus (R) Arm

13 Senin 10/21/2013 Habibi 21 L 60 A 577597 Post above knee amputation 14 Selasa 10/22/2013 Maulana 18 L 70 B 531784 Hipospadia

15 Rabu 10/23/2013 Lindawati 21 P 70 A 571219 Septum vagina

16 Rabu 10/23/2013 Arie angga 20 L 70 B 548862 Plat expose o/t (L) Ring finger 17 Kamis 10/24/2013 Herison 46 L 70 B 574926 SCC Penis

18 Kamis 10/24/2013 Farida aini 48 P 70 A 563351 Myoma uteri

19 Jumat 10/25/2013 Alfiesyahrin 20 L 70 A 578720 Closed (R) tibia fracture post ORIF 20 Jumat 10/25/2013 Lydia dewi 22 P 60 A 402540 (R) FAM

21 Senin 10/28/2013 Husnila 42 P 65 B 578262 Melanoma malignan + KGB

22 Senin 10/28/2013 Sri Ana 33 P 70 B 575025 Wound dehisencepost laparotomy d/t kista ocarium 23 Senin 10/28/2013 Antonius 42 L 75 A 562129 wound dehisence post MVR

24 Selasa 10/29/2013 Widyarosa 24 P 50 B 578670 FAM

25 Rabu 10/30/2013 Dara syahara 21 P 60 A 578901 Union femur + osteomyelitis pedis 26 Rabu 10/30/2013 Siti Aisyah 26 P 65 B 576956 Bone Tumor

27 Rabu 10/30/2013 Dasmi. S 48 P 70 B 577505 Appendicitis kronis 28 Kamis 10/31/2013 Julianto 28 L 75 A 578502 Closed (R) Distal radius fracture 29 Kamis 10/31/2013 Suryati 44 P 60 A 577344 kista ovarium

30 Jumat 12/1/2013 Mhd Asfan 44 L 75 B 578485 Close (R) Clavicula fracture 31 Senin 11/4/2013 Roida Ht. Barat 60 P 65 B 578992 Multiple metacarpal fracture 32 Rabu 11/6/2013 Juniar Ht. Barat 53 P 50 B 579323 Cordoma dd Rhabdosarcoma 33 Rabu 11/6/2013 Miskatunur 58 P 65 A 539391 Nonunion clavicula fraktur

34 Kamis 11/7/2013 Nurmala 17 P 60 A 577193 Post Abdominal flap d/t Raw Surface o/t(R) Hand 35 Senin 11/11/2013 Nurmala 17 P 60 A 577193 Post Abdominal flap d/t Raw Surface o/t(R) Hand 36 Senin 11/11/2013 Mei Eflorianta 36 P 60 B 558764 (L) Breast Ca

37 Selasa 11/12/2013 Mauli Sondang 52 P 70 B 551545 Adeno Ca Colon post hartman procedur 38 Selasa 11/12/2013 Sor Br Ginting 59 P 65 A 577079 Susp Ca ovarium

39 Rabu 11/13/2013 Kasihani Daeli 22 P 60 A 574509 Negleted Elbow dislocation 40 Rabu 11/13/2013 Eli buana 26 P 60 B 577158 Kista ovarium

41 Rabu 11/13/2013 Atikah 38 P 60 A 579097 CBD Stone 42 Kamis 11/14/2013 Banso Lubis 40 L 70 B 578674 SCC Penis 43 Kamis 11/14/2013 Riza Hutapea 30 P 70 A 580093 Montegia Fracture 44 Jumat 11/15/2013 Elida 50 P 60 B 578148 Fr Introcanter (R) Distal Femur 45 Jumat 11/15/2013 Suparti 43 P 60 B 573841 Ca Mammae

46 Jumat 11/15/2013 Eko Susanto 48 L 70 A 573773 Batu UPJ

47 Senin 11/18/2013 Susilawati 37 P 60 A 578261 Raw surface thorax sinistra 48 Senin 11/18/2013 Radiah 42 P 60 B 580214 Frakur radius Ulna

49 Senin 11/18/2013 Sri Wahyuni 40 P 60 B 519408 Ca Cervix Residu + Adebo Ca Recti 50 Selasa 11/19/2013 Alexander 17 L 70 A 576128 Closed (L) Clavicula Fx 51 Kamis 11/21/2013 Sumiati 40 P 60 A 579118 Kista Endometriosis 52 Kamis 11/21/2013 Elfrida 29 P 60 B 580593 Cholelithiasis 53 Kamis 11/21/2013 Siti Rahmah 50 P 60 B 488228 Pyloides Tumor 54 Kamis 11/21/2013 Adilina 44 P 60 A 562661 Kista ovarium 55 Kamis 11/21/2013 Raisa 24 P 65 A 577835 Raw Surface o/t (R) Cruris 56 Jumat 11/22/2013 Nurlatifah 42 P 65 A 579033 Kista Endometriosis 57 Jumat 11/22/2013 Samsinar 40 P 60 B 549018 Union (R)Radius Ulna Fracture 58 Senin 11/25/2013 Badianta 40 L 75 B 580658 Dislokasi Elbow

Nomor Hari tanggal

Nama umur JK BB Kel MR Diagnosa

Cholelithotomy 1 1 7.0 B. Digestive 115 " 1 x Neg

ORIF 2 2 7.0 B. Ortho ( lower ) 180 " 1 x Neg

Wide excisi + Recontruksi 1 1 7.0 B. Oncology 110 " 1 x Neg

ROI 1 1 7.5 B. Ortho ( upper ) 105 " 1 x Neg

Myomectomy 2 1 7.0 OBGYN 210 " 1 x Neg

Laparotomi 2 2 7.0 OBGYN 180 " 1 x Neg

URS + DJ Stent 2 1 7.0 B. Urology 110 " 1 x Neg

ROI 1 1 7.5 B. Ortho ( upper ) 120 " 1 x Neg

Excisi luas + rekontruksi 1 1 7.0 B. Oncology 120 " 1 x Neg

MRM 2 1 7.0 B. Oncology 120 " 1 x Neg

URS 2 1 7.5 B. Urology 110 " 1 x Neg

Debridement 1 1 7.0 B. Plastik 120 " 1 x Neg

Repair stump 2 1 7.5 B. Ortho ( lower ) 115 " 1 x Neg

Uretroplasty 1 1 7.5 B. Plastik 110 " 1 x Neg

laparotomy 1 1 7.0 OBGYN 115 " 1 x Neg

ROI 1 1 7.5 B. Ortho ( upper ) 110 " 1 x Neg

Partial penectomy 2 1 7.5 B. Urology 120 " 1 x Neg

histerektomy 1 1 7.0 OBGYN 165 " 1 x Neg

Arthroscopy 1 1 7.5 B. Ortho ( lower ) 90 " 1 x Neg

Excisi luas + rekontruksi 1 1 7.0 B. Oncology 90 " 1 x Neg

Diseksi KGB inguinal 1 1 7.0 B. Oncology 115 " 1 x Neg

skunder hecting 1 1 7.0 OBGYN 75 " 1 x Neg

debidemen + skunder hecting 2 1 7.5 B. Plastik 75 " 1 x Neg

Excisi 1 1 7.0 B. Oncology 75 " 1 x Neg

ROI + debridement 1 1 7.0 B. Ortho ( lower ) 115 " 1 x Neg

Wide excisi + Recontruksi 2 1 7.0 B. Ortho ( Lower ) 105 " 1 x Neg

Apendictomy 1 1 7.0 B. Digestive 105 " 1 x Neg

ORIF 1 1 7.5 B. Ortho ( upper ) 105 " 1 x Neg

SOU 2 1 7.0 OBGYN 240 1 x Neg

ORIF 1 1 7.5 B. Ortho ( Upper ) 120 " 1 x Neg

ORIF + debridement 1 1 7.0 B. Ortho ( upper ) 110 " 1 x Neg

Open biopsi 2 2 7.0 B. Ortho ( lower ) 75 " 1 x Neg

Revisi implan 1 1 7.0 B. Ortho ( upper ) 105 " 1 x Neg

Potong flap 1 1 7.0 B. Plastik 75 " 1 x Neg

Potong flap + STSG 1 1 7.0 B. Plastik 110 " 1 x Neg

MRM 0 0 0 B. Oncology 0 0 0

Colostomy closure 1 1 7.0 B. Digestive 120 " 1 x Neg

LSS 2 1 7.0 OBGYN 120 " 1 x Neg

ROI 1 1 7.0 B. Ortho ( upper ) 75 " 1 x Neg

Histerectomy 2 1 7.0 OBGYN 120 " 1 x Neg

Explorasi CBD 2 1 7.0 B. Digestive 120 " 1 x Neg

Partial Penectomy 2 1 7.5 B. Urology 120 " 1 x Neg

ORIF 1 2 7.0 B. Ortho ( upper ) 120 " 1 x Neg

ORIF DHS 1 1 7.0 B. Ortho ( lower ) 120 " 1 x Neg

Kistektomy 2 1 7.0 B. Oncology 105 " 1 x Neg

Open Ureterlitotomy 2 1 7.5 B. Urology 120 " 1 x Neg

FTSG 2 1 7.0 B. Plastik 120 " 1 x Neg

ORIF 1 1 7.0 B. Ortho ( upper ) 120 " 1 x Neg

Colostomy Diversi 2 1 7.0 B. Digestive 90 " 1 x Neg

ORIF 1 1 7.5 B. Ortho ( upper ) 120 " 1 x Neg

Laparotomy 2 1 7.0 OBGYN 110 " 1 x Neg

Cholesistectomy 2 1 7.0 B. Digestive 120 " 1 x Neg

Simple mastectomy 2 1 7.0 B. Oncology 120 " 1 x Neg

Laparatomy 1 1 7.0 OBGYN 120 " 1 x Neg

STSG 2 1 7.0 B. Plastik 120 " 1 x Neg

Kistectomy 1 1 7.0 OBGYN 105 " 1 x Neg

ROI 1 1 7.0 B. Ortho ( upper ) 105 " 1 x Neg

Debridement + K Wire 1 1 7.5 B. Ortho ( upper ) 105 " 1 x Neg Operasi ASA Mallampati ID ETT Departemen Lama operasi Usaha pasang ETT Darah

NT SS NT SS NT SS NT SS

ringan sedang ringan sedang ringan tidak ada tidak ada tidak ada inklusi

0 0 0 0 0 0 0 0 DO, operasi 180 "

tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada inklusi tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada inklusi

0 0 0 0 0 0 0 0 DO, operasi 210 "

0 0 0 0 0 0 0 0 DO, operasi 180 "

tidak ada tidak ada tidak ada ringan tidak ada ringan tidak ada tidak ada inklusi tidak ada tidak ada tidak ada ringan tidak ada ringan tidak ada tidak ada inklusi tidak ada tidak ada tidak ada ringan tidak ada ringan tidak ada tidak ada inklusi sedang sedang sedang ringan ringan ringan ringan tidak ada inklusi tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada inklusi sedang ringan sedang ringan sedang tidak ada tidak ada tidak ada inklusi ringan tidak ada ringan tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada inklusi tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada inklusi tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada inklusi tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada inklusi tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada inklusi

0 0 0 0 0 0 0 0 DO, operasi 165 "

ringan ringan ringan ringan ringan ringan ringan ringan inklusi tidak ada tidak ada ringan ringan ringan ringan tidak ada tidak ada inklusi tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada inklusi tidak ada tidak ada ringan tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada inklusi tidak ada tidak ada ringan tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada inklusi tidak ada tidak ada ringan tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada inklusi sedang sedang ringan sedang ringan rtidak ada tidak ada tidak ada inklusi tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada inklusi ringan sedang ringan tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada inklusi ringan ringan ringan ringan tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada inklusi

0 0 0 0 0 0 0 0 DO, operasi 240 "

tidak ada ringan ringan ringan tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada inklusi sedang ringan tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada inklusi ringan tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada inklusi ringan tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada inklusi tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada inklusi

Dokumen terkait