• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.2. Saran

1. Kepada Dinas Kesehatan Kota Medan agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Dokter 3 (Tiga) Tempat di Kota Medan.

2. Kepada Dinas Kesehatan agar mengusulkan dan menyampaikan rencana pembentukan Peraturan Walikota (Perwal) Medan tentang Pelaksanaan Praktik Dokter 3 (tiga) Tempat secara khusus di Kota Medan kepada Walikota.

DAFTAR PUSTAKA

Anggriani. 2010. Tinjauan Terhadap Ketentuan 3 (Tiga) Tempat Praktik Dokter dan Dokter Gigi Sesuai Dengan UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. http://www.depkes.goid.

Anonim. 2005. UU Praktik Kedokteran Akan Batasi Tempat Praktik Dokter. http://www.kapanlagi.com.

………. 2007. Gugatan UU Praktik Kedokteran Dikabulkan Sebagian. http:/www.tempointeraktif.com.

... 2010. Dokter. http:/www.wikipedia.com.

BPS Kota Sibolga. 2009. Sibolga Dalam Angka 2009. Sibolga.

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta.

Depkes RI. 2003. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1202/ Menkes/SK/VIII/2003 tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat. Jakarta.

………. 2004. UU Nomor 29 Tahun 2004. Jakarta.

………. 2007. Permenkes Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007. Jakarta. ..., 2007. Profil Kesehatan Indonesia 2007. Jakarta.

Dinkes Provinsi Sumatera Utara. 2008. Profil Kesehatan Sumut 2008. Medan. Dinkes Kota Medan. 2009. Data Sarana Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Medan

Tahun 2009. Medan.

………. 2008. Profil Kesehatan Kota Medan 2008. Medan.

Dinkes Kota Sibolga. 2009. Data Sarana Kesehatan Kota Sibolga 2009. Sibolga. Hamudunia. 2008. Resiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak.

http://hamudunia-blogspot.com.

Lubis, Elynar. 2009. Pengaruh Karakteristik Individu dan Kinerja Dokter Dalam Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Pasien Rawat Inap di RS PT Perkebunan Nusantara IV Tahun 2008. Tesis, Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan. Program Pascasarjana USU. Medan.

Notoatmodjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Penerbit Remaja Rosdakarya. Bandung.

Rivai, Veithzal. 2008. Kepemimipinan dan Perilaku Organisasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Robbins, S.P. 2002. Perilaku Organisasi, Edisi Kedelapan, Jilid I. Prehallindo. Jakarta.

Sarjunani, Nina. 2010. Kebijakan Pembangunan SDM Kesehatan Dalam Membuat Draft Rancangan RPJMN 2010-2014 dan Pendekatan Kewilayahan. http:/www.bappenas.go.id

Sinaga, Mahmul. 2008. Bahan Kuliah Hukum dan Perundang-undangan Kesehatan. Medan.

Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survei. Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES). Yogyakarta.

Sitompul, Ramlan. 2010. Tenaga Dokter Menumpuk di Medan. http:/www.metrotvnews.com.

Situs Resmi Kementrian Sekretariat Negara. 2004. UU Nomor 10 Tahun 2004. Jakarta. http:/www.setneg.go.id.

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Soeroso, R. 2008. Pengantar Ilmu Hukum. Sinar Grafika. Jakarta.

Supari, Siti Fadilah. 2009. Pembatasan Praktik Dokter. http://www.hukumonline.com.

PEDOMAN WAWANCARA PERSEPSI STAKEHOLDERS TENTANG PELAKSANAAN UU NOMOR 29 TAHUN 2004 MENGENAI

PRAKTIK DOKTER 3 (TIGA) TEMPAT DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 I. Identitas Informan

Nama :

Umur : Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan

Pendidikan Terakhir :

Stakeholders dari :

Tanggal Wawancara :

II. Daftar Pertanyaan

A. Pertanyaan Untuk Dinas Kesehatan Kota (DKK) Medan

1. Apakah bapak/ibu sudah mengetahui diberlakukannya UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang pengaturan praktik dokter yang hanya boleh melakukan praktik paling banyak untuk 3 (tiga) tempat?

2. Kapan pertama kali bapak/ibu mengetahuinya?

3. Menurut bapak/ibu, apakah dokter yang ada di Kota Medan sudah mematuhi UU Nomor 29 Tahun 2004 dalam hal jumlah praktik yang dimiliki?

4. Menurut bapak/ibu, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada di Kota Medan, apakah jumlah dokter yang ada sudah sesuai untuk melaksanakan praktik 3 (tiga) tempat?

5. Apakah jumlah dan fasilitas tempat pelayanan kesehatan (khususnya rumah sakit) yang ada sudah cukup jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Kota Medan agar dokter dapat melaksanakan praktik 3 (tiga) tempat?

6. Menurut bapak/ibu, apakah UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat ini akan memberikan dampak positif atau negatif bagi dokter ? 7. Menurut bapak/ibu, apakah UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3

8. Menurut bapak/ibu, apakah UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat ini akan memberikan dampak positif atau negatif bagi masyarakat? 9. Menurut Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, salah satu tujuan UU Nomor 29

Tahun 2004 mengenai pembatasan praktik dokter adalah untuk menghindari dominasi praktik dokter senior dalam pelayanan medis. Bagaimana penilaian bapak/ibu tentang hal ini?

10. Dalam UU Nomor 29 Tahun 2004 disebutkan bahwa dinas kesehatan mempunyai kewenangan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan praktik dokter 3 (tiga) tempat. Apa yang selama ini telah dilakukan dinas kesehatan dalam menjalankan kewenangannya tersebut?

11. Apakah bapak/ibu setuju diberlakukannya UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat ini?

12. Dalam UU Nomor 29 Tahun 2004 tidak disebutkan sanksi bagi dokter yang melakukan pelanggaran dalam hal jumlah praktik yang dimiliki. Apakah bapak/ibu mendukung jika diberikan sanksi terhadap pelanggaran tersebut?

13. Jika setuju, sanksi apa yang harus diberikan, apakah cukup sanski administratif saja atau justru sanksi pidana?

14. Menurut bapak/ibu, apakah dibutuhkan Peraturan Walikota (Perwal) yang khusus mengatur tentang pelaksanaan UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat di Kota Medan?

15. Apakah bapak/ibu mempunyai saran terhadap UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat?

B. Pertanyaan Untuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Medan

1. Apakah dokter sudah mengetahui diberlakukannya UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang pengaturan praktik dokter yang hanya boleh melakukan praktik paling banyak untuk 3 (tiga) tempat?

2. Kapan pertama kali dokter mengetahuinya?

3. Menurut dokter, apakah dokter yang ada di Kota Medan sudah mematuhi UU Nomor 29 Tahun 2004 dalam hal jumlah praktik yang dimiliki?

4. Menurut dokter, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada di Kota Medan, apakah jumlah dokter yang ada sudah sesuai untuk melaksanakan praktik 3 (tiga) tempat?

5. Apakah jumlah dan fasilitas tempat pelayanan kesehatan (khususnya rumah sakit) yang ada sudah cukup jika diabndingkan dengan jumlah penduduk di Kota Medan agar dokter dapat melaksanakan praktik 3 (tiga) tempat?

6. Menurut dokter, apakah UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat ini akan memberikan dampak positif atau negatif bagi dokter ? 7. Menurut dokter, apakah UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3

(tiga) tempat ini akan memberikan dampak positif atau negatif bagi rumah sakit ? 8. Menurut dokter, apakah UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3

(tiga) tempat ini akan memberikan dampak positif atau negatif bagi masyarakat ? 9. Menurut Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, salah satu tujuan UU Nomor 29

Tahun 2004 mengenai pembatasan praktik dokter adalah untuk menghindari dominasi praktik dokter senior dalam pelayanan medis. Bagaimana penilaian dokter tentang hal ini?

10. Dalam UU Nomor 29 Tahun 2004 disebutkan bahwa dinas kesehatan mempunyai kewenangan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan praktik dokter 3 (tiga) tempat. Menurut dokter, bagaimana selama ini peran dinas kesehatan dalam melakukan kewenangannya tersebut?

11. Apakah dokter setuju diberlakukannya UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat?

12. Dalam UU Nomor 29 Tahun 2004 tidak disebutkan sanksi bagi dokter yang melakukan pelanggaran dalam hal jumlah praktik yang dimiliki. Apakah dokter mendukung jika diberikan sanksi terhadap pelanggaran tersebut?

13. Jika setuju, sanksi apa yang harus diberikan, apakah cukup sanski administratif saja atau justru sanksi pidana?

14. Menurut dokter, apakah dibutuhkan Peraturan Walikota (Perwal) yang khusus mengatur tentang pelaksanaan UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat di Kota Medan?

15. Apakah dokter mempunyai saran terhadap UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat?

C. Pertanyaan Untuk Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

“Pada Tanggal 6 Oktober 2005, pemerintah sudah memberlakukan UU Nomor 29 Tahun 2004 yang salah satu isinya menyatakan bahwa dokter hanya boleh melakukan praktik paling banyak untuk 3 (tiga) tempat”

1. Menurut bapak/ibu, apakah dokter yang ada di Kota Medan sudah mematuhi UU Nomor 29 Tahun 2004 dalam hal jumlah praktik yang dimiliki?

2. Menurut bapak/ibu, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada di Kota Medan, apakah jumlah dokter yang ada sudah sesuai untuk melaksanakan praktik 3 (tiga) tempat?

3. Apakah jumlah dan fasilitas tempat pelayanan kesehatan (khususnya rumah sakit) yang ada sudah cukup jika diabndingkan dengan jumlah penduduk di Kota Medan agar dokter dapat melaksanakan praktik 3 (tiga) tempat?

4. Menurut bapak/ibu, apakah UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat ini akan memberikan dampak positif atau negatif bagi dokter ? 5. Menurut bapak/ibu, apakah UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3

(tiga) tempat ini akan memberikan dampak positif atau negatif bagi rumah sakit ? 6. Menurut bapak/ibu, apakah UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3

(tiga) tempat ini akan memberikan dampak positif atau negatif bagi masyarakat ? 7. Menurut Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, salah satu tujuan UU Nomor 29

Tahun 2004 mengenai pembatasan praktik dokter adalah untuk menghindari dominasi praktik dokter senior dalam pelayanan medis. Bagaimana penilaian bapak/ibu tentang hal ini?

8. Apakah bapak/ibu setuju diberlakukannya UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat?

9. Dalam UU Nomor 29 Tahun 2004 tidak disebutkan sanksi bagi dokter yang melakukan pelanggaran dalam hal jumlah praktik yang dimiliki. Apakah bapak/ibu mendukung jika diberikan sanksi terhadap pelanggaran tersebut?

10. Jika setuju, sanksi apa yang harus diberikan, apakah cukup sanski administratif saja atau justru sanksi pidana?

11. Menurut bapak/ibu, apakah dibutuhkan Peraturan Walikota (Perwal) yang khusus mengatur tentang pelaksanaan UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat di Kota Medan?

12. Apakah bapak/ibu mempunyai saran terhadap UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat?

D. Pertanyaan Untuk Rumah Sakit

1. Apakah bapak/ibu sudah mengetahui diberlakukannya UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang pengaturan praktik dokter yang hanya boleh melakukan praktik paling banyak untuk 3 (tiga) tempat?

2. Kapan pertama kali bapak/ibu mengetahuinya?

3. Menurut bapak/ibu, apakah dokter yang ada di Kota Medan sudah mematuhi UU Nomor 29 Tahun 2004 dalam hal jumlah praktik yang dimiliki?

4. Menurut bapak/ibu, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada di Kota Medan, apakah jumlah dokter yang ada sudah sesuai untuk melaksanakan praktik 3 (tiga) tempat?

5. Apakah jumlah dan fasilitas tempat pelayanan kesehatan (khususnya rumah sakit) yang ada sudah cukup jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Kota Medan agar dokter dapat melaksanakan praktik 3 (tiga) tempat?

6. Menurut bapak/ibu, apakah UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat ini akan memberikan dampak positif atau negatif bagi dokter ? 7. Menurut bapak/ibu, apakah UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3

(tiga) tempat ini akan memberikan dampak positif atau negatif bagi rumah sakit? 8. Menurut bapak/ibu, apakah UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3

(tiga) tempat ini akan memberikan dampak positif atau negatif bagi masyarakat? 9. Menurut Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, salah satu tujuan UU Nomor 29

dominasi praktik dokter senior dalam pelayanan medis. Bagaimana penilaian bapak/ibu tentang hal ini?

10. Dalam UU Nomor 29 Tahun 2004 disebutkan bahwa dinas kesehatan mempunyai kewenangan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan praktik dokter 3 (tiga) tempat. Menurut bapak/ibu, bagaimana selama ini peran dinas kesehatan dalam melakukan kewenangannya tersebut?

11. Apakah bapak/ibu setuju diberlakukannya UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat ini?

12. Dalam UU Nomor 29 Tahun 2004 tidak disebutkan sanksi bagi dokter yang melakukan pelanggaran dalam hal jumlah praktik yang dimiliki. Apakah bapak/ibu mendukung jika diberikan sanksi terhadap pelanggaran tersebut?

13. Jika setuju, sanksi apa yang harus diberikan, apakah cukup sanski administratif saja atau justru sanksi pidana?

14. Menurut bapak/ibu, apakah dibutuhkan Peraturan Walikota (Perwal) yang khusus mengatur tentang pelaksanaan UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat di Kota Medan?

15. Apakah bapak/ibu mempunyai saran terhadap UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat?

E. Pertanyaan Untuk Dokter

1. Apakah dokter sudah mengetahui diberlakukannya UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang pengaturan praktik dokter yang hanya boleh melakukan praktik paling banyak untuk 3 (tiga) tempat?

2. Kapan pertama kali dokter mengetahuinya?

3. Menurut dokter, apakah dokter yang ada di Kota Medan sudah mematuhi UU Nomor 29 Tahun 2004 dalam hal jumlah praktik yang dimiliki?

4. Menurut dokter, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada di Kota Medan, apakah jumlah dokter yang ada sudah sesuai untuk melaksanakan praktik 3 (tiga) tempat?

5. Apakah jumlah dan fasilitas tempat pelayanan kesehatan (khususnya rumah sakit) yang ada sudah cukup jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di Kota Medan agar dokter dapat melaksanakan praktik 3 (tiga) tempat?

6. Menurut dokter, apakah UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat ini akan memberikan dampak positif atau negatif bagi dokter ? 7. Menurut dokter, apakah UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3

(tiga) tempat ini akan memberikan dampak positif atau negatif bagi rumah sakit ? 8. Menurut dokter, apakah UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3

(tiga) tempat ini akan memberikan dampak positif atau negatif bagi masyarakat ? 9. Menurut Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, salah satu tujuan UU Nomor 29

Tahun 2004 mengenai pembatasan praktik dokter adalah untuk menghindari dominasi praktik dokter senior dalam pelayanan medis. Bagaimana penilaian dokter tentang hal ini?

10. Dalam UU Nomor 29 Tahun 2004 disebutkan bahwa dinas kesehatan mempunyai kewenangan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan praktik dokter 3 (tiga) tempat. Menurut dokter, bagaimana selama ini peran dinas kesehatan dalam melakukan kewenangannya tersebut?

11. Apakah dokter setuju diberlakukannya UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat?

12. Dalam UU Nomor 29 Tahun 2004 tidak disebutkan sanksi bagi dokter yang melakukan pelanggaran dalam hal jumlah praktik yang dimiliki. Apakah dokter mendukung jika diberikan sanksi terhadap pelanggaran tersebut?

13. Jika setuju, sanksi apa yang harus diberikan, apakah cukup sanski administratif saja atau justru sanksi pidana?

14. Menurut dokter, apakah dibutuhkan Peraturan Walikota (Perwal) yang khusus mengatur tentang pelaksanaan UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat di Kota Medan?

15. Apakah dokter mempunyai saran terhadap UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat?

F. Pertanyaan Untuk Masyarakat

“Pada Tanggal 6 Oktober 2005, pemerintah sudah memberlakukan UU Nomor 29 Tahun 2004 yang salah satu isinya menyatakan bahwa dokter hanya boleh melakukan praktik paling banyak untuk 3 (tiga) tempat”

1. Menurut bapak/ibu, apakah dokter yang ada di Kota Medan sudah mematuhi UU Nomor 29 Tahun 2004 dalam hal jumlah praktik yang dimiliki?

2. Menurut bapak/ibu, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada di Kota Medan, apakah jumlah dokter yang ada sudah sesuai untuk melaksanakan praktik 3 (tiga) tempat?

3. Apakah jumlah dan fasilitas tempat pelayanan kesehatan (khususnya rumah sakit) yang ada sudah cukup jika diabndingkan dengan jumlah penduduk di Kota Medan agar dokter dapat melaksanakan praktik 3 (tiga) tempat?

4. Menurut bapak/ibu, apakah UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat ini akan memberikan dampak positif atau negatif bagi dokter ? 5. Menurut bapak/ibu, apakah UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3

(tiga) tempat ini akan memberikan dampak positif atau negatif bagi rumah sakit ? 6. Menurut bapak/ibu, apakah UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3

(tiga) tempat ini akan memberikan dampak positif atau negatif bagi masyarakat? 7. Menurut Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, salah satu tujuan UU Nomor 29

Tahun 2004 mengenai pembatasan praktik dokter adalah untuk menghindari dominasi praktik dokter senior dalam pelayanan medis. Bagaimana penilaian bapak/ibu tentang hal ini?

8. Apakah bapak/ibu setuju diberlakukannya UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat?

9. Dalam UU Nomor 29 Tahun 2004 tidak disebutkan sanksi bagi dokter yang melakukan pelanggaran dalam hal jumlah praktik yang dimiliki. Apakah bapak/ibu mendukung jika diberikan sanksi terhadap pelanggaran tersebut?

10. Jika setuju, sanksi apa yang harus diberikan, apakah cukup sanski administratif saja atau justru sanksi pidana?

11. Menurut bapak/ibu, apakah dibutuhkan Peraturan Daerah (Perda) yang khusus mengatur tentang pelaksanaan UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat di Kota Medan?

12. Apakah bapak/ibu mempunyai saran terhadap UU Nomor 29 Tahun 2004 mengenai praktik dokter 3 (tiga) tempat?

Dokumen terkait