BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.2 Saran
1. Diharapkan kepada tenaga pengobat medis dan tenaga pengobat tradional melakukan kerjasama yang lebih baik ( mengobati penyakit yang memang bisa diobati oleh keahliannya, jika tidak maka langsung segera mengarahkan masyarakat ke tenaga pengobat yang memang ahlinya ) dalam hal memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat sehingga derajat kesehatan masyarakat kelurahan Sidiangkat dapat meningkat.
2. Melihat masih banyaknya jenis penyakit yang dapat diobati masyarakat dengan melalui pengobatan sendiri dengan menggunakan ramuan yang dibuat sendiri, diharapkan kepada Dinas Kesehatan kabupaten Dairi untuk dapat melestarikan tekhnik tersebut dengan merangkumnya dalam bentuk buku.
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal, Budi, 2004, Persepsi Santri tentang Pelayanan Kesehatan dan
Pengaruhnya terhadap Pemanfaatan Balai Pengobatan Santri dan Masyarakat (BPSM) “An-Nur” di Pondok Pesantren Ar-Rhaudatul Hasanah Paya Bundung Medan Tahun 2003, Medan : Skripsi FKM USU
Agoes A dan T Jacob, 1996, Antropologi kesehatan Indonesia Jilid I Pengobatan
Tradisional, Jakarta : EGC
Azwar, A., 1996, Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Berutu, Lister dan Nurbani Padang, 1998, Tradisi dan Perubahan Konteks
Masyarakat Pak-pak Dairi, Medan: Monora
Berutu, Lister dkk, 2002, Aspek-Aspek kultural Etnis Pak-pak Suatu eksplorasi
tentang Potensi Lokal, Medan : Monora
Foster/ Anderson, 2005, Antropologi Kesehatan, Jakarta : UI Press Gajah, Bangun, 1999, Pande Kata Pak-pak, Medan: Monora
Glanz, Karen, and others. 2002. Health Behavior and Health Education, Theory, Research and Practise, 3rd edition. Jossey-Bass publisher, San Fransisco. Gultom, Wati Warita, 2006, Perilaku Petugas Puskesmas Simalingkar terhadap
Obat Pelangsing di Kota Medan Tahun 2006, Medan: Skripsi FKM USU
Koentjaraningrat, 1990, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta : PERSI Kalengi SN, 1994, Antropologi Kesehatan Masyarakat, Jakarta : EGC
Kresno, Sudarti, dkk, 2000, Aplikasi Metode Kualitatif dalam Penelitian Kesehatan, Depok: The British Council
Lubis, Syahruddin, dkk, 1995. Pengobatan Tradisional pada Masyarakat Pedesaan
Sumatera Utara, Medan: Pendidikan dan Kebudayaan
Maramis, WF. 2006. Ilmu Perilaku Dalam Pelayanan Kesehatan, Surabaya: Airlangga University Press.
Muzaham, Fauzi, 1995, Memperkenalkan Sosiologi Kesehatan, Jakarta : UI-Press Nababan, Albert. 2008. Kecamatan Sidikalang dalam Angka Sidikalang in Figure
2008, Sidikalang: Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
Notoatmodjo, Soekidjo, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: UI Press Profil kecamatan Sidikalang tahun 2007
Saprijal, 2005, Pengaruh Persepsi Pasien tentang Mutu Pelayanan Kesehatan
terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Askes Rawat Inap di Rumah sakit Umum DR. Pirngadi Medan Tahun 2005, Medan: Skripsi FKM USU
Sarwono, S, 1997, Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep dan Aplikasinya, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Siswoyo Noto dan Mulyono, 1995, Faktor Pengaruh Pengobatan Tradisional yang
Diminati oleh Masyarakat, Jakarta : Media Litbangkes
Sukamto, 2008, Persepsi Masyarakat Etnis Jawa tentag Sehat-Sakit dan Pola
Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008,
Medan: Skripsi FKM USU
Swasono, Meutia F, dr., 1996, Sehat, Sakit dan Mati dalam Konteks Budaya, disampaikan dalam Seminar Budaya dan Kesehatan di Semarang, 20-21 November 1996, Semarang: Dirjen Kebudayaan Dept. Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Depkes RI.
Tukiman dan Jumirah, 2002, Komunikasi Penelitian, Medan: Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara
Wahyudhi dkk, 2002, Etnis Pak-pak dalam Fenomena Pemekaran Wilayah
Mempertanyakan Partisipasi Politik Perempuan dalam Masyarakat Adat,
PEDOMAN WAWANCARA A. Identitas Informan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis kelamin : 4. Pendidikan : 5. Penghasilan :
6. Jumlah tanggungan keluarga :
7. Agama :
B. Pola Pencarian Pengobatan Masyarakat Suku Pak-pak
1. Jika Bapak/Ibu maupun anggota keluarga sakit, apa yang Bapak/Ibu lakukan?
Probing :
- Siapa yang merekomendasikan? - Mengapa memilih tindakan tersebut?
C. Pencarian Pengobatan Berdasarkan Jenis Penyakit pada Masyarakat Suku Pak-pak
2. Menurut Bapak/Ibu adakah penyakit yang tidak perlu di obati? − Kalau ada, penyakit apa saja?
− Apa tanda/indikasi bahwa penyakit itu tidak perlu di obati?
− Mengapa Bapak/Ibu memilih tidak melakukan pengobatan terhadap penyakit tersebut?
3. Menurut Bapak/Ibu adakah penyakit yang bisa di obati sendiri? − Kalau ada, penyakit apa saja?
− Apa tanda/indikasi bahwa penyakit itu bisa di obati sendiri?
− Mengapa Bapak/Ibu memilih melakukan pengobatan sendiri terhadap penyakit tersebut?
4. Menurut Bapak/Ibu adakah penyakit yang pengobatannya harus dibawa berobat ke pengobat tradisional?
Probing :
− Kalau ada, penyakit apa saja?
− Apa tanda/indikasi bahwa penyakit itu harus di obati dengan pengobat tradisional?
− Mengapa Bapak/Ibu memilih melakukan pengobatan terhadap penyakit tersebut ke pengobat tradisional?
− Bagaimana pandangan Bapak/Ibu terhadap pengobatan tradisional? − Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terhadap pelayanan kesehatan yang
diberikan?
5. Menurut Bapak/Ibu adakah penyakit yang pengobatannya harus dibawa berobat ke pengobat medis modern?
Probing :
− Kalau ada, penyakit apa saja?
− Apa tanda/indikasi bahwa penyakit itu harus di obati dengan pengobatan medis modern?
− Mengapa Bapak/Ibu memilih melakukan pengobatan terhadap penyakit tersebut ke ke pengobatan medis modern?
− Bagaimana pandangan Bapak/Ibu terhadap pengobatan medis modern? − Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terhadap pelayanan kesehatan yang
diberikan?
6. Menurut Bapak/Ibu adakah penyakit yang pengobatannya harus dibawa berobat ke pengobat tradisional sekaligus ke pengobat medis modern? Probing :
− Kalau ada, penyakit apa saja?
− Apa tanda/indikasi bahwa penyakit itu harus di obati dengan pengobatan tradisional sekaligus ke pengobatan medis modern?
− Mengapa Bapak/Ibu memilih mengobatkan penyakit tersebut ke pengobatan tradisional sekaligus ke pengobatan medis modern?
7. Menurut Bapak/Ibu adakah penyakit yang dalam masa pengobatannya, proses pengobatannya harus di cukupkan/tidak dilanjutkan lagi?
− Kalau ada, penyakit apa saja?
− Apa tanda/indikasi bahwa proses pengobatan terhadap penyakit itu harus dicukupkan/ tidak dilanjutkan lagi?
− Mengapa Bapak/Ibu memilih harus mencukupkan/ tidak dilanjutkan lagi proses pengobatannya?