BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
C. Saran
1. Peneliti Selanjutnya
Mempertimbangkan banyaknya jumlah item yang gugur, peneliti selanjutnya disarankan untuk mengkondisikan situasi kelas agar lebih kondusif.
2. Orang Tua
Orang tua disarankan untuk menerapkan pola asuh authoritative dan authoritarian, karena telah terbukti dapat meningkatkan kecerdasan emosional pada remaja.
75
DAFTAR PUSTAKA
Abdollahi, Abbas, M. Abu Talib, & Seyedeh Ameneh Motalebi. (2013). "Perceived parenting styles and emotional intelligence among Iranian boy students."Asian Journal of Social Sciences & Humanities 2.3: 460-467
Alhamri, A., & Fakhrurrozi, M. (2009). Kecerdasan Emosi Pada Remaja Pelaku Tawuran. Jurnal. Jakarta: Universitas Gunadarma www. gunadarma. ac. id/library/article s/.../Artikel_10501002. pdf, 23.
Alizadeth, S., Talib, M. B. A., & Mansor, M. (2001). Relationship between Parenting
Style and Children’s Behavior Problems. Asian Social Science, 7(12), 195 200. Atkinson, R. L. dkk. 1987. Pengantar Psikologi I. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Azwar, Saiffudin. (2003). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Azwar, Saiffudin. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian KEsehatan Republik Indonesia. (2013). Riset kesehatan dasar. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Keehatan RI.
Berk, L. E, (2006). Child Development. New York: Pearson.
Ciarrochi, J., Deane, F. P., & Anderson, S. (2002). Emotional intelligence moderates the relationship between stress and mental health. Personality and individual differences, 32(2), 197-209.
Crow, Lester D and Crow, Alice 1973. General Psychology. New Jersey : Littlefield, Adam and Co.
Darling, N. (2014). ERIC Clearinghouse on Elementary and Early Childhood Education Champaign IL
De Lazzari, S. A. (2000). Emotional Intelligence, Meaning, and Psychological Well (Doctoral dissertation, Trinity Western University)
Dwairy M, Achoui M. (2006) Introduction to three cross-regional search studies on parenting styles, individuation, and mental health in the Arab Societies. Forthcoming Issues J Cross-Cultural Psychology (3),230-247
Dwairy, M. A. (2008). Parental inconsistency versus parental authoritarianism: Associations with symptoms of psychological disorders.Journal of Youth and Adolescence, 37(5), 616-626.
Efobi, A. & Nwokolo, C. (2014). Relationship between Parenting Styles and Tendency to Bullying Behaviour among Adolescence. Journal of Education and Human Development. 3(1). 507-521
Extremera, N., & Fernández-Berrocal, P. (2005). Perceived emotional intelligence and life satisfaction: Predictive and incremental validity using the Trait Meta-Mood Scale. Personality and Individual Differences, 39(5), 937-948.
Feist, J., Feist, G. (2006). Theories of Personality, (7th edition). New York: McGrawHill.
Goleman, D. (1995). Emotional Intelligence. New York: Bantam Books
Goleman, D. (1996). Kecerdasan emosional. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Goleman, D. (2007). Kecerdasan emosional. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Gottman, J. M., Katz, L. F., & Hooven, C. (1997). Meta-emotion: How families communicate emotionally. Psychology Press
Gottman, J., & DeClaire, J. (2008). Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Gregory, R.J. (2011). Tes Psikologi : Sejarah, prinsip, dan aplikasinya (ed. Ke-6, jilid 1). Jakarta: Erlangga
Huffman, K., Verno, M. & Vernoy, J. (2002). Psycholohy in Action 5th Edition. New York: John Wiley
Isen, A. M., Johnson, M. M., Mertz, E., & Robinson, G. F. (1985). The influence of positive affect on the unusualness of word associations. Journal of personality and social psychology, 48(6), 1413.
Kagitcibasi, C. (1996). Family and human development across cultures: A view from the other side. New Jersey: Psychology Press.
Kurniasih, W. (2013). Regulasi Emosi Pada Remaja Yang Memiliki Pola Asuh Otoriter. (Disertasi Doktoral. Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Márquez, P. G. O., Martín, R. P., & Brackett, M. A. (2006). Relating emotional intelligence to social competence and academic achievement in high school students. Psicothema, 18 (Suplemento), 118-123.
Mayer, J,D., & Salovey,P. (1993). The Intelligence of Emotional Intelligence. Intelligence, 17(4), 433-442.
Mayer, J,D., & Salovey,P. & Caruso, D.R. (2004). Emotional Intelligence: Theory, findings, and implications. Psychology inquiry, 197-215.
Mayer, J,D., Roberts,R.D & Barsade,S.G. (2008). Human abilities: Emotional Intelligence: Annu. Rev. Psychol., 59, 507-536.
Mayer, J,D., & Salovey,P. (1997). What is Emotional Intelligence? In P. Salovey & D. J. Sluyter (Eds.) Emotional Development and Emotional Intelligence. New York: Basic Book
Megawangi, R. 2004. Pendidikan Karakter (Solusi yang Tepat untuk Membangun Bangsa). Jakarta: Indonesia Herritage Foundation.
Misra, K.S. (2003). Home Environment Inventory. Lucknow: Ankur Psychological Agency.
Nastas, L. E., & Sala, K. (2012). Adolescents’ emotional intelligence and parental styles. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 33, 478-482.
Nixon, E., & Halpenny, A.M. (2010). Children’s Perspectives on Parenting styles and Dicipline : A Developmental Approach. Dublin: The Stationary Office Nolen-Hoeksema, S., & Aldao, A. (2011). Gender and age differences in emotion
regulation strategies and their relationship to depressive symptoms. Personality and individual differences, 51(6), 704-708.
Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Development Eleventh Edition. New York: Mc Graw Hill.
Priyatno, D (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta : Andi.
Rohner, R. P., & Brothers, S. A. (1999). Perceived parental rejection, psychological maladjustment, and borderline personality disorder. Journal of Emotional Abuse, 1(4), 81-95.
Rohner, R., Khaleque, A., & Cournoyer, D. E. (2009). Introduction to Parental Acceptance-Rejection Theory, methods, evidence, and implications (revised April 10, 2009), preuzeto 14.11.
Saarni, C. (1999). The development of emotional competence. Guilford Press.
Salovey, P., & Grewal, D. (2005). The science of emotional intelligence.Current directions in psychological science, 14(6), 281-285.
Santrock, J. W. (2002). Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup Edisi Kelima Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Santrock, J. W. (2013). Adolescence. New York : Mc Graw Hill
Santrock, J.W. (2007). Life-Span Development (3rd ed). New York: Mc Graw Hill
Santoso, A. 2010. Statistik untuk Psikologi Dari Blog Menjadi Buku. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Strongman, K.T. (2003). The Psychology of Emotion from Everyday Life to Theory (5th ed.). England : John Wiley & Sons Ltd.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Supratiknya, A. Pengukuran Psikologis. 2014. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Syamsu, Yusuf. (2000). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung Remaja Rosda Karya.
Terry, D. J. (2004). Investigating the Relationship between Parenting Styles and Deliquent Behavior. McNair Scholars Journal, 8(1), 87-97.
Trinidad, D. R., & Johnson, C. A. (2002). The association between emotional intelligence and early adolescent tobacco and alcohol use. Personality and individual differences, 32(1), 95-105.
Wade, C. & Travis, C. (2007). Psikologi Edisi 9 Jilid 2. Jakarta: Erlangga
80
LAMPIRAN A
SKALA TRY OUT
SKALA PENELITIAN
Oleh : Winda Erlina
119114188
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
Yogyakarta, April 2016
Perkenalkan, saya Winda Erlina. Saya adalah mahasiswi jurusan Psikologi Universitas Sanata Dharma. Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan tugas akhir, saya membutuhkan sejumlah data yang dapat saya peroleh dengan adanya kerjasama dari teman-teman dalam mengisi kuesioner ini. Data yang saya peroleh dari teman-teman akan saya gunakan dalam penelitian saya yang berkenaan dengan Persepsi Mengenai Pola Asuh Orangtua dan Kecerdasan Emosi.
Informasi yang teman-teman berikan akan menjadi informasi yang berguna apabila teman-teman memberikan jawaban yang jujur, spontan, dan apa adanya. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, maka silahkan teman-teman memberikan jawaban yang paling sesuai dengan diri teman-teman. Saya memahami bahwa mungkin saja jawaban yang teman-teman berikan bersifat rahasia. Oleh karena itu, saya akan menjaga kerahasiaan identitas dan jawaban teman-teman. Saya hanya akan menggunakan informasi dari teman-teman untuk kepentingan penelitian ini saja.
Saya mengucapkan terimakasih atas kejasama dan kesediaan teman-teman untuk mengisi kuesioner ini.
Hormat saya,
LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini, saya telah membaca informasi terkait penelitian yang dilakukan oleh Sdri. Winda Erlina dan saya bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Saya berpartisipasi secara sukarela dan tanpa paksaan atau tekanan dari pihak tertentu. Dalam penelitian ini, terdapat sebuah kuesioner mengenai skala penelitan.
Semua jawaban yang saya berikan dalam skala penelitian dan merupakan jawaban yang jujur dan murni berasal dari diri saya yang sesungguhnya, dan bukan berdasarkan apa yang benar atau salah dan apa yang baik atau buruk dalam masyarakat.
Saya juga mengijinkan peneliti untuk menggunakan jawaban-jawaban yang saya berikan untuk kepentingan penelitian ini.
Menyetujui, …, ………..2016
IDENTITAS
Nama / Inisial :
Usia :
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan (*lingkari salah satu)
Pendidikan saat ini :
Urutan Kelahiran : Anak ke….dari….bersaudara Apakah saat ini ayah bekerja? Ya / Tidak (*lingkari salah satu)
Pekerjaan Ayah :
Apakah saat ini ibu bekerja? Ya / Tidak (*lingkari salah satu)
Pekerjaan Ibu :
Saat ini tinggal dengan (Berikan tanda X pada salah satu kotak):
Ayah dan Ibu
Ayah
Ibu
SKALA PENELITIAN
Berikut ini terdapat beberapa pernyataan yang berhubungan dengan kondisi yang teman-teman alami dalam kehidupan sehari-hari. Teman-teman diminta untuk memilih satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan yang dialami dan dirasakan oleh teman-teman. Silahkan memberikan tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang telah disediakan.
Terdapat empat pilihan jawaban, yaitu :
SS : bila teman-teman Sangat setuju dengan pernyataan tersebut
S : bila teman-teman Setuju degan pernyataan tersebut
TS : bila teman-teman Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut
STS : bila teman-teman Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut
Tidak ada jawaban benar atau salah. Jawablah semua pernyataan yang ada sesuai dengan kenyataan diri teman-teman yang sesungguhnya. Bekerjalah dengan teliti, jangan sampai ada pernyataan yang terlewati.
Contoh Pengisian
Pernyataan SS S TS STS
Saya adalah seorang yang pendiam
X
Contoh penggantian jawaban
Pernyataan SS S TS STS
Saya adalah seorang yang pendiam
X X
SKALA I
No Pernyataan SS S TS STS
1. Orang tua mengingatkan saya untuk bertanggung jawab atas pilihan yang saya ambil
2. Orang tua dapat menjadi teman untuk berbagi cerita sehari-hari
3. Orang tua memberikan kesempatan kepada saya untuk mengutarakan pendapat
4. Orang tua melibatkan saya dalam pengambilan keputusan
5. Orang tua tidak mempermasalahkan keterlambatan saya pulang ke rumah
6. Orang tua menjelaskan akibat dari perilaku saya yang kurang baik
7. Orang tua mengingatkan saya untuk pulang ke rumah tepat waktu
8. Orang tua menghukum saya tanpa alasan yang jelas 9 Orang tua mendiskusikan kepada saya terlebih dahulu
sebelum mengambil keputusan
10 Orang tua memarahi saya tanpa alasan yang pasti 11 Orang tua marah ketika saya mengutarakan pendapat 12 Orang tua tidak memperkenankan saya untuk menyela
perkataannya
13 Orang tua menasehati saya untuk mengerjakan tugas-tugas dari sekolah
14 Orang tua tidak memberikan saya kepercayaan untuk menyelesaikan masalah yang saya hadapi sendiri
15 Orang tua memenyampaikan aturan mengnai hal yang boleh dan tidak boleh saya lakukan
16 Orang tua jarang menjelasan alasan dibalik hukuman yang diberikan
17 Orang tua jarang mengingatkan saya untuk mengerjakan pekerjaan rumah
18 Orang tua menasehati saya untuk tidak mengulangi perilaku saya yang kurang baik
19 Orang tua mengetahui dengan baik permasalahan yang sedang saya hadapi
20 Orang tua tidak pernah menanyakan pendapat saya sebelum mengmbuat keputusan
21 Orang tua memberikan saya semangat ketika hendak menghadapi ujian
22 Orang tua jarang memberikan semangat saat saya menghadapi permasalahan
23 Orang tua jarang menanyakan apa yang menjadi kebutuhan saya
24 Orang tua jarang memberikan pelukan atau sentuhan untuk menenangkan saya ketika menghadapi suatu permasalahan
25 Orang tua menyampaikan dengan tegas aturan mengenai hal-hal yang tidak boleh saya lakukan 26 Orang tua mentoleransi perilaku saya yang tidak sesuai
dengan aturan mereka
27 Orang tua memaksa saya untuk mengikuti kegiatan yang tidak saya sukai
28 Orang tua tidak menghukum saya saat mendapatkan nilai yang kurang memuaskan
29 Orang tua menenangkan saya ketika sedang menghadapi permasalahan
30 Keputusan yang ditetapkan orang tua tidak dapat dibantah
31 Orang tua menghukum saya saat mendapat nilai yang kurang memuaskan
32 Orang tua menghargai keputusan saya dan tidak memaksakan kehendak mereka
33 Orang tua saya peka dengan suasana hati saya 34 Orang tua jarang menghukum saya ketika melakukan
kesalahan
35 Orang tua menuntut saya untuk selalu berperilaku sesuai kehendak mereka
36 Orang tua mempertimbangkan pendapat saya sebelum memutuskan sesuatu
37 Orang tua terkadang memukul ketika saya berbuat kesalahan
38 Orang tua meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita-cerita saya
39 Orang tua saya menghukum saya ketika mendapat nilai yang kurang memuaskan
40 Orang tua memberikan kesempatan kepada saya untuk menjelaskan alasan dari perilaku saya yang kurang baik
41 Orang tua tidak menghukum saya atas tindakan negatif yang saya lakukan
42 Orang tua tidak memperbolehkan saya untuk mengungkapkan pendapat
43 Orang tua tidak mengetahui permasalahan yang sedang saya hadapi
44 Orang tua jarang meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita saya
45 Orang tua mentoleransi perilaku saya yang tidak sesuai dengan aturan mereka
46 Orang tua jarang menanyakan apa yang menjadi kebutuhan saya sehari-hari
47 Orang tua membebaskan saya untuk memilih kegiatan yang saya senangi
48 Orang tua memberlakukan aturan yang harus saya taati 49 Orang tua mendukung hobi saya
50 Orang tua mengetahui kegiatan yang saya lakukan di luar rumah
51 Orang tua membebaskan saya untuk melakukan apa saja yang saya inginkan
52 Orang tua mengharuskan saya untuk meminta ijin sebelum berpergian
53 Orang tua mendukung semua hal yang ingin saya lakukan
54 Orang tua mengingatkan saya untuk belajar ketika akan menghadapi ujian
55 Orang tua membelikan barang yang saya inginkan tanpa memperhatikan manfaat barang tersebut. 56 Orang tua menegur saya ketika pulang larut malam 57 Orang tua membelikan apapun yang saya inginkan 58 Orang tua jarang menolak keinginan saya
59 Orang tua memberikan kebebasan bagi saya untuk pulang larut malam
60. Orang tua jarang menolak keinginan saya 61. Orang tua mempertimbangkan manfaat sebelum
membelikan barang yang saya inginkan
62. Orang tua mendukung semua hal yang ingin saya lakukan
63. Orang tua hanya membelikan barang yang sangat saya butuhkan
64. Orang tua jarang menanyakan apa yang menjadi kebutuhan saya
65. Orang tua tidak mempermasalahkan apakah saya mengerjakan tugas sekolah ataupun tidak
66. Orang tua tidak peka dengan kebutuhan saya sehari-hari
67. Orang tua tidak mengetahui kegiatan yang saya lakukan di luar rumah
68. Meskipun sibuk dengan pekerjaannya, Orang tua tetap menelpon untuk menanyakan keadaan saya
69. Orang tua memberikan kebebasan untuk bermain tanpa meminta ijin terlebih dahulu
70. Orang tua tidak menunjukkan perhatian saat saya sedang merasa sedih
71. Orang tua mewajibkan saya untuk meminta ijin sebelum berpergian dengan teman-teman
72. Orang tua memahami dengan baik kebutuhan saya sehari-hari
73. Orang tua tidak memberikan teguran atas kesalahan yang saya perbuat
74. Orang tua selalu meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita saya
75. Orang tua menolak untuk membantu saya mengerjakan tugas sekolah yang sulit
76. Meskipun sibuk, orang tua selalu meluangkan waktu untuk menelepon saya
77. Orang tua jarang memenuhi apa yang menjadi kebutuhan saya
78. Orang tua menegur saya apabila ada yang salah dengan perilaku saya
79. Orang tua menegur saya ketika pulang terlalu malam 80. Orang tua jarang meluangkan waktu untuk
berbincang-bincang dengan saya
81. Orang tua memberikan semangat dan dukungan saat saya merasa sedih
82. Orang tua tidak keberatan apabila saya tidak belajar sekalipun saat ujian
83. Orang tua memiliki nomor kontak teman-teman saya 84. Orang tua tidak menunjukkan perhatian saat saya
merasa sedih
85. Orang tua meluangkan waktu untuk membantu saya menyelesaikan tugas sekolah yang sulit
86. Saya bebas berperilaku sesuai yang saya inginkan tanpa mendapat teguran dari orang tua
87. Orang tua berusaha untuk memenuhi segala kebutuhan saya
88. Orang tua membebaskan saya untuk pulang larut malam
89. Orang tua masa bodo dengan permasalahan yang saya hadapi
90. Orang tua mengetahui dengan siapa saya bermain di luar rumah
91. Orang tua menyampaikan akibat dari perilaku saya yang kurang baik
92. Orang tua tidak mengetahui dengan siapa saja saya bermain di luar rumah
-Sebelum mengisi lembar selanjutnya, silahkan periksa kembali jawaban teman-teman jangan sampai ada yang terlewatkan-
93. Ketika sedang sibuk, orang tua tidak meluangkan waktu untuk menelepon saya
94. Orang tua membebaskan saya untuk mengerjakan tugas sekolah ataupun tidak
95. Orang tua menasehati saya untuk tidak mengulangi pelanggaran yang saya lakukan
96. Orang tua menyemangati dan menasehati saat saya merasa putus asa
SKALA II
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya seringkali melampiaskan amarah kepada orang disekitar saya
2. Perasaan mengetahui perbedaan dari perasaan suka dan cinta
3. Saya kurang peka dengan bahasa tubuh yang disampaikan teman-teman saya
4. Saya mengetahui perasaan saya dengan jelas
5. Saya mengetahui bahwa seseorang sedang berbohong hanya dengan melihat raut wajahnya
6. Saya menggunakan emosi positif untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi
7. Saya memilih untuk menanyakan langusng perasaan teman saya dibandingkan menduga-duga dari raut wajahnya
8. Saya melampiaskan kemarahan kepada benda-benda di sekeliling saya
9. Saat merasa sedih saya tidak mampu melakukan apapun
10. Saya mampu bangkit dari kegagalan yang saya alami 11. Saya mampu mengekspresikan perasaan saya terhadap
orang lain
12. Saya membutuhkan waktu yang lama untuk bangkit dari kegagalan
13. Saya tidak mampu melakukan apapun ketika sedang merasa sedih
saya rasakan
15 Saya mengetahui perasaan orang lain hanya dengan melihat raut wajah orang tersebut
16 Ketika sedang berada dalam suasana hati yang positif saya dapat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi
17 Saya tidak menyadari bahwa seseorang telah membohongi saya
18 Saya sulit memotivasi diri sendiri untuk bangkit dari kegagalan
19 Saya peka dengan bahasa tubuh yang disampaikan oleh orang lain
20 Saya mampu membedakan apakah saya merasa senang atau sangat senang
21 Perasaan sedih dan senang dapat terjadi pada waktu yang bersamaan
22 Saya mampu membedakan perasaan kesal dan marah 23 Saya kesulitan untuk memastikan apakah teman saya
sedang marah hanya dengan melihat raut wajahnya 24 Saya merasa sedih ketika mendapatkan nilai ujian yang
kurang memuaskan
25 Saya merasa sedih berlarut-larut karena kesalahan dimasa lalu
26 Meskipun berada dalam situasi tertekan, saya tetap bersikap tenang
27 Saya mampu melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang
29 Saya tidak mengetahui perbedaan antara rasa marah dan kesal
30 Saya mampu menenangkan diri saat sedang marah 31 Saya mampu membedakan antara perasaan iri dan
cemburu
32 Saya tidak mampu membedakan rasa suka dan cinta 33 Saya sulit menenangkan diri ketika merasa marah 34 Saya mampu mengetahui alasan dari kesedihan yang
saya rasakan
35 Saya tidak dapat mengendalikan emosi negatif sehingga berdampak buruk pada aktivitas sehari-hari 36 Saya dapat mengetahui perasaan orang lain dengan
mendengarkan nada suaranya
37 Saya mampu mengendalikan amarah yang saya rasakan 38 Senang dan sedih adalah perasaan yang saling bertolak
belakang, sehingga tidak mungkin terjadi secara bersamaan
39 Saya marah apabila pendapat saya ditolak oleh orang lain
40 Saya mengetahui dengan pasti apa yang sedang saya rasakan saat ini
41 Cinta dan benci adalah perasaan yang berlawanan sehingga tidak dapat terjadi secara bersamaan
42 Saya merasa sedih ketika kehilangan milik saya yang berharga
43 Saya mudah marah ketika ada teman yang mengganggu saya
logika dan emosi ketika mengambil keputusan
45 Saya tidak mengetahui apakah saya merasa senang atau sangat senang
46 Saya mengatahui dengan pasti alasan dari kemarahan yang saya rasakan
47 Saya tidak menyadari apa yang sedang dirasakan oleh teman saya
48 Saya tetap berpikir positif meskipun sedang merasa sangat tertekan
49 Saya hanya mengerjakan pekerjaan ketika sedang berada dalam suasana hati yang baik
50 Saya kurang memahami perasaan saya sendiri
51 Perasaan cinta dan benci bisa saja terjadi dalam waktu yang bersamaan
52 Saya tidak merasa khawatir dengan pekerjaan yang belum selesai meskipun sudah mendekati batas waktu pengumpulan
53 Senang dan sangat senang adalah perasaan yang berbeda
54 Saya kurang mampu untuk mengekspresikan perasaan 55 Saya tidak mengetahui dengan pasti apa yang sedang
saya rasakan saat ini
56 Saya menjadikan kegagalan sebagai pelajaran untuk mencapai hasil yang lebih baik
57 Saya akan menyelesaikan tugas-tugas saya, meskipun ada hal lain yang lebih menyenangkan untuk dilakukan 58 Saya tidak mengetahui perbedaan dari perasaan iri dan
59 Saya mampu untuk memotivasi diri sendiri ketika mengalami kegagalan
60 Saya tetap bertekun menyelesaikan tugas / kewajiban dan tidak mudah terpengaruh hal lain
61 Ketika mengalami kegagalan saya tidak merasa sedih ataupun kecewa sama sekali
62 Saya mengetahui kapan harus membicarakan masalah pribadi kepada orang lain
63 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan meskipun sedang memiliki suasana hati yang kurang baik
64 Saya pernah merasa sedih dan senang dalam waktu yang bersamaan
65 Saya cenderung spontan dalam mengambil keputusan tanpa pertimbangan terlebih dahulu
66 Saya mampu mengungkapkan ketidaksetujuan saya terhadap pendapat orang lain
67 Saya tidak mudah tersinggung ketika mendapat kritik dari orang lain
68 Saya sering menyesali keputusan yang saya ambil 69 Saya melakukan pertimbangan sebelum mengambil
keputusan-keputusan penting
70 Ketika kehilangan barang yang berharga saya tidak merasa sedih sama sekali
71 Saya mengetahui ketika teman saya berusaha untuk menembunyikan kesedihannya
72 Saya hanya menggunakan logika dalam menganbil keputusan
-Periksalah kembali jawaban teman-teman, jangan sampai ada yang terlewatkan-
waktu bersamaan
74 Saya mengutamakan melakukan hal-hal yang menyenangkan dibandingkan menyelesaikan tugas-tugas
75 Saya memilih mengerjakan tugas yang dapat membuat saya bahagia
76 Saya mengetahui kapan harus menceritakan kesedihan saya kepada orang lain
77 Saya tidak mengetahui kapan saya merasa sedih atau sangat sedih
78 Saya tidak tahu kapan harus bersikap rasional dan kapan harus melibatkan perasaan ketika mengambil keputusan
79 Ketika mendapat hasil ujian yang kurang baik saya langsung merasa gagal
80 Saat merasa sedih saya memilih untuk menunda mengerjakan tugas-tugas saya.
LAMPIRAN B UJI RELIABILITAS
1. Reliabilitas Skala Persepsi Terhadap Pola Asuh Authoritative Sebelum Try Out
Case Processing Summary