• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Untuk memperlancar proses pelaksanaan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Indonesia, Camat selain berkedudukan sebagai kepala wilayah juga sebagai PPAT sementara sebaiknya melakukan tugas dan wewenangnya berpegang dan berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya di bidang pertanahan diantaranya adalah Undang-undang No. 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, PP No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah, PP No. 37 Tahun 1998 Tentang Peraturan Jabatan PPAT dan Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 1 Tahun 2006 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah No. 37 Tahun 1998 Tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah.

2. Akta peralihan tanah yang dibuat Camat PPAT Sementara tanpa sertipikat menjadikan akta peralihan tersebut menjadi akta di bawah tangan, karena tidak memenuhi syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1868 KUH Perdata yang menyebutkan bahwa akta otentik ialah suatu akta yang di dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-undang, dibuat oleh atau dihadapan pegawai-pegawai umum yang berkuasa untuk itu ditempat dimana akta dibuatnya, oleh karena itu disarankan kepada pembuat peraturan perundang-undangan agar mempertegas peraturan tentang pembuat akta peralihan tanah oleh PPAT/PPAT Sementara bagi tanah yang belum bersertipikat.

3. Apabila telah terjadi proses peralihan hak atas tanah tanpa sertipikat di hadapan Camat selaku PPAT Sementara, maka agar perbuatan hukum tersebut menjadi akta otentik sebaiknya kepada masyarakat agar terlebih dahulu mendaftarkan alas hak kepemilikan/menguasai atas tanah tersebut ke Kantor Pertanahan setempat untuk selanjutnya dilakukan peralihan hak atas tanah tersebut di hadapan Camat selaku PPAT Sementara agar balik namanya dapat diproses oleh kantor pertanahan sesuai dengan Pasal 37 dan Pasal 39 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran tanah.

Admaja, Heriandi,Peranan Camat Sebagai PPAT (Sementara) di Wilayah Kecamatan yang Dipimpinya,Aksara Jaya, Surabaya, 2006.

Ahmad, Khairuddin,PPAT Sebagai Pejabat Khusus di Bidang Pertanahan,Media Ilmu, Jakarta, 2009.

Ahmad, Mirzani,Sistem Pendaftaran Tanah Menurut Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5 Tahun 1960, Citra Ilmu, Bandung, 2008.

Ali, Achmad,Mengenal Tabir Hukum (Suatu Kajian Filosofi dan Sosiologi),Prenada Media, Jakarta, 2005.

Ali, Musdar,Kedudukan Hukum Notaris dan PPAT Ditinjau Dari Peraturan Perundang-Undangan,Mitra Ilmu, Jakarta, 2009.

Amir, Mirwan,Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Oleh PPAT, Media Ilmu, Jakarta, 2008.

Badan Pertanahan Nasional,Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah, Bumi Bakti, Jakarta, 2006.

Bachtiar, Effendi,Kumpulan Tulisan Tentang Hukum Tanah,Alumni, Bandung, 1993.

______________,Pendaftaran Tanah di Indonesia dan Peraturan Pelaksanaannya, Alumni, Bandung, 2012.

Brata, Sumadi Surya,Metodologi Penelitian,Raja Grafindo Persada, Jakarta,1998. Bustamam, Sunaryo,Formasi PPAT di Indonesia,Pelita Ilmu, Jakarta, 2005. Chomzah, Ali Achmad,Hukum Agraria (Pertanahan Indonesia),Jilid 2, Prestasi

Pustaka Publisher, Jakarta, 2002.

Dariyanto, Alben,Tugas dan Kewenangan PPAT, Tinjauan Yuridis Berdasarkan PP No. 24, Tahun 1997 dan PP No. 37 Tahun 1998.Pustaka Ilmu, Jakarta, 2010. Dono, Ahmad Jiwan,Kedudukan PPAT sebagai Pejabat Pembuat Akta Otentik,

Revika Aditama, Bandung.

Eddy, Ruchiyat,Sistem Pendaftaran Tanah Sebelum dan Sesudah Berlakunya UUPA No.5 Tahun 1960, Armico Bandung.

Erwiningsih, Winahyu,Hak-Hak Atas Tanah dan Panduan Pengurusannya, Rajawali Press, Jakarta 2009.

Friedman, W.,Teori dan Filsafat Hukum dalam Buku Telaah Kasus Atas Teori-teori Hukum,Terjemahan Muhammad.

Hadi, Rusmanto,Kewenangan PPAT Berdasarkan PP No. 37 Tahun 1998,Raja Grafindo, Persada, Jakarta.

Harsono, Boedi,Hukum Agraria Indonesia(Himpunan Peraturan-Peraturan Hukum Tanah), Djambatan, Jakarta, 2002.

____________,Hukum Agraria Indonesia(Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi Dan Pelaksanaannya), Jilid 1, Djambatan jakarta, 2005.

John Creswell Research Design,Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif Alih Bahasa Angkatan III dan IV,Kajian Ilmu Kepolisian (KIK)-UI Bekerjasama dengan Nur Khabibah, KIK Pres, Jakarta, 1994.

Lubis, Mhd. Yamin dan Abd. Rahim,Hukum Pendaftaran Tanah Edisi Revisi, Mandar Maju, Bandung, 2010.

Mahendra, A.ATugas dan Wewenang Jabatan PPAT Sementara,Pustaka Ilmu, Jakarta, 2001.

Parlindungan, AP,Komentar Atas UUPA, Mandar Maju, Bandung, 2008.

Perangin, Effendi,Hukum Agraria Di Indonesia, Suatu Telaah Dari Sudut Pandang Praktisi Hukum,Rajawali Press, Jakarta, 1991.

Poerwodharmo,Kamus Besar Bahasa Indonesia,Balai Pustaka,Jakarta, 1999. Ridwan, Hamzah,PPAT dan Akta Otentik,Ghalia Indonesia, Jakarta, 2007. Santoso, Urip,Pendaftaran dan Peralihan Hak Atas tanah, Ed.1, cet 2, Kencana

Jakarta 2011.

Sibarani, Bachtiar,Asas-asas Pendafataran Hak Atas Tanah dan Praktek Pelaksanaannya,Pustaka Ilmu, Surabaya, 2007.

Sihombing,Irene Eka,Segi-segi Hukum Tanah Nasional dalam Pengadaan Tanah untuk Pembangunan, Universitas Trisakti, Jakarta, 2005.

_________________,Camat Sebagai PPAT dan PPAT Sementara Berdasarkan PP No.37 Tahun 1998, Universitas Trisakti Jakarta, 2010.

Soekanto, Soerdjono,Pengantar Penelitian Hukum,UI Press, Jakarta, 1984. _________________,Pengantar Penelitian Hukum,UI Press, Jakarta, 1986. Soerdjono, Irawan,Kepastian Hukum Hak Atas Tanah Di Indonesia, Arloka

Surabaya, 2006.

Soeroso, R.,Pengantar Ilmu Hukum,Sinar Grafika, Jakarta, 2008.

Soetomo,Penerapan Peraturan Di Bidang Akta Pertanahan, (PPAT),Pustaka Ilmu, Jakarta, 2010.

Suandra, Wayan,Kepastian Hukum Hak Kepemilikan Atas tanah Di Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta, 2010.

Suardi,Hukum Agraria, Badan Penerbit Iblam, 2009.

Subekti, R.,Hukum pembuktian,PT. Pardyna Paramita, Jakarta, 2007.

Sudariyono, Sutarja,Pendaftaran Hak Tanggungan dan Penerbitan Sertipikatnya, Media Ilmu, Jakarta, 2007.

Sudirja, Herman,Otentisitas Akta PPAT di Bidang Pertanahan,Cakrawala Ilmu, Surabaya, 2005.

Sufiama, Andi,Surat Di Bawah Tangan Sebagai Dasar Penerbitan Sertipikat Hak Milik Atas Tanah, Citra Ilmu, Jakarta, 2010.

Sukanti, Arie dan Markus Gunawan,Kewenangan Pemerintah di Bidang Pertanahan, Rajawali Press, Jakarta, 2009.

Sunggono, Bambang,Metode Penelitian Hukum,Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.

Sunindhia, Y.W. dan Ninik Widayanti, Pembaharuan Hukum Agraria (Beberapa Pemikiran), Bina Aksara, Jakarta 2010.

Sumardjono, Maria SW,Pengaturan Hak Atas Tanah Serta Bangunan,Kompas Gramedia, Jakarta, 2010.

Suryanto, Eko Imam,Tugas dan Fungsi PPAT dalam Pelaksanaan Pendaftaran Tanah,Tarsito, Bandung, 2008.

Sutedi, Adrian, Sertipikat Hak Atas Tanah, Sinar Grafika, Jakarta, 2011. Syarianto, YusufCamat Selaku Kepala Wilayah dan PPAT (Suatu Tinjauan

Historis),Refika Aditama, Bandung, 2009.

Winata, Iskandar,Peraturan Jabatan PPAT Berdasarkan PP No. 37 Tahun 1998, Rajawali Press, Jakarta, 2006.

Wiryanto, DenyPembagian Tugas dan Kewenangan Camat Sebagai PPAT Sementara sekaligus Kepala Wilayah,Tarsito, Bandung, 2004.

Wuisman, JJJ. M., Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Jilid I,Penuntun M.Hisyam, Uji Press, Jakarta, 1996.

Yamin,Muhammad,Beberapa Dimensi Filosofis Hukum Agraria, Pustaka Bangsa Press, Jakarta, 2004.

B. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang No. 5 tahun 1960, tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.

Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah.

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No.1 tahun 2006 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah N. 37 tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 6 tahun 1972 tentang pelimpahan wewenang pemberian hak atas tanah.

Selasa, 25 Pebruarai 2014.

Wawancara dengan Robert Ginting, Camat Tanah Pinem di Kabupaten Dairi, Rabu, 26 Pebruari 2014.

Wawancara dengan Joni Hutasoit, Camat Pegagan Hilir di Kabupaten Dairi, Rabu, 26 Pebruari 2014.

Wawancara dengan Kasim Kudadiri, selaku Camat/PPAT Sementara Kecamatan Sitinjo Kabupaten Dairi, di Kecamatan Sitinjo Kabupaten Dairi, Rabu, 26 Pebruari 2014.

Wawancara dengan Badriah Nasution, warga masyarakat Kecamatan Halongonan Kabupaten Padang Lawas, di Medan, Rabu, 5 Pebruari 2014.

Wawancara dengan Ikramsyah Putra Nasution selaku Camat Rantau Selatan, di Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhan Batu, Kamis 2 Januari 2014.

Dokumen terkait