BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
1. Apoteker perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan standar pelayanan kefarmasian di apotek khususnya informasi obat lebih jelas atau terperinci terutama mengenai pemeriksaan penunjang, efek samping, kontraindikasi dan pantangan makanan/minuman dan penggunaan obat yang aman untuk ibu hamil dan menyusui guna meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di apotek terutama untuk penderita asma.
2. Perlu dilakukan penelitian sejenis dengan membatasi kapan terakhir subyek uji berobat untuk menghindari terjadinya bias pada data dan menggunakan responden yang memiliki data lengkap seperti medical record mengetahui apakah responden benar-benar merupakan penderita asma.
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M., 2001, Ilmu Meracik Obat: Teori dan Praktik, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, hal. 20, 28,130.
Arikunto, S., 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, PT RinekaCipta, pp. 50.
Azwar, I., S., 2007, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Edisi 2, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
, 2004, Penyusunan Skala Psikologi, Edisi 1, Pustaka Pelajar, Jakarta.
Bourke, S.J., 2003, Lecture Notes on Respiratory Medicine, 6th ed, Massachusetts, pp. 91-112.
Chabra SK., 2008, Assessment of Control in Asthma: The New Focus in Management, The Indian Journal of Chest Diseases & Allied Sciences, pp. 50: 109-15.
Christiana, H., 2005, Pengaruh Aspek Tanggung Jawab, Status Jabatan, Wewenang dan Kompensasi dalam Pengembangan Karis Terhadap Kinerja Karyawan Etnis Jawa dan Etnis Cina, Tesis, 48, Universitas Diponegoro , Semarang.
Cockroft DW., Swystun, V. A., 1996, Asthma Control Versus Asthma Severity. J Allergy Clin Immunol, pp. 98: 1017-8.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1996, Kompendia Obat Bebas, Jilid 1, 8, 11, Jakarta : Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 Tentang Standar Pelayanan Farmasi di Apotek, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2005, Kebijakan Obat Nasional, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006, Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006 a, Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006 b, Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Dirjen Bina.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007, Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Asma,Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal. 2-8.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek (SK Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004), Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008, Pedoman Pengendalian Penyakit Asma, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1023/MENKES/SK/XI/2008, Keputusan Menteri Kesehatan RI, Jakarta, hal. 4.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009, Pedoman Pengendalian Penyakit Asma, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1023/MENKES/SK/XI/2008, http://www.depkes.go.id, diakses tanggal 24 September 2013.
Dinas Daerah Istimewa Yogyakarta, 2010, Hari Asma Sedunia Tahun 2010,
Dinkes Provinsi
D.I.Y, http://dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detil_berita/225-hari-asma-sedunia-tahun-2010, diakses tanggal 29 September 2013.
Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2012, Hari Asma Sedunia di BP4 Yogyakarta, http://dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detil_berita/337-hari-asma-seduniadi-bp4-yogyakarta, diakses tanggal 9 Maret 2014Dinas Kesehatan Semarang, 2013, Pelayanan Informasi Obat (PIO) di Puskesmas, Dinas Kesehatan Semarang, http://www.dinkes-kotasemarang.go.id/?p=kegiatan_mod&j=lihat&id=54, diakses tanggal 12 Juni 2013.
.
Djunaria, 2010, Assessment Pelayanan Informasi Obat Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan akut (ISPA) oleh petugas penyerahan obat di Puskesmas-Puskesmas di Kota Pangkal Pinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
Genaro, A. R., 2000, Remington (ed) The Science and Practice of Pharmacy 20th edition. USA: Lippincott Williams & Wilkins Co Walter Kluwers Company.
GINA, 2006, Global Strategy for Asthma Management And Prevention, The Netherlands: World Health Organization.
GINA, 2007, Global strategy for asthma management and prevention. National
Institutes of Health,
(indonesia.digitaljournals.org/index.php/idnmed/article/download/.../597) , diakses tanggal 22 September 2013.
Handayani, R.S., Gitawati, R., Muktiningsih, S.R., Raharni., 2006, Eksplorasi Pelayanan Informasi yang Dibutuhkan Konsumen Apotek dan Kesiapan Apoteker Memberi Informasi Terutama untuk Penyakit Kronik dan Degeneratif, Majalah Ilmu Kefarmasian, 3 (1), 38-46.
Ikawati Z, 2010, Pelayanan Farmasi Kinik pada Era Genomik: Sebuah Tantangan dan Peluang, Disampaikan pada Pengukuhan Guru Besar, UGM, Yogyakarta.
ISAAC Steering Committee, 1998, Worldwide variations in prevalence of asthma symptoms: The International Study of Asthma and Allergies in Childhood (ISAAC), Eur Respir J, pp. 12,315.
Kimia Farma., 2003, Pharmaceutical Care diantara Tuntutan Profesionalitas dan Bisnis, Disampaikan dalam Diskusi Keprofesian, UGM, Yogyakarta. Mangunnegoro, H., Widjaja, A., Sutoyo, D.K., Yunus, F., Pradjnaparamita,
Suryanto, E., et al, 2004, Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Asma di Indonesia, edisi I, Balai Pustaka FKUI, Jakarta, hal. 97-102. NHLBI, 2007, Guidelines for the Diagnosis and Management of Asthma,
National Institutes of Health, USA, pp. 12-20.
Notoatmodjo, S., 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, hal. 152-153.
Oemiati, R., arice, S., dan Qomariah, 2010, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Asma di Indonesia, Puslitbang BMF, Jakarta, hal. 42. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003, Asma: Pedoman Diagnosis dan
Penatalaksanaan Di Indonesia, PDPI
http://www.klikpdpi.com/konsensus/asma/asma.html, diakses tanggal 26 September 2013.
Plaschke P., Janson C., Norrman E., Bjornsson E., Ellbjar S., Jarvholm B., 2000,
Onset And Remission Of Allergic Rhinitis And Asthma And The Relationship With Atopic Sensitization And Smoking, Am J Repir Crit Care Med, pp. 162: 920-4.
Purnomo., 2008, Faktor-Faktor Resiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Asma Bronkial Pada Anak, Skripsi, 33, Universitas Diponegoro, Semarang.
Purwanti, A., Harianto., Supardi, S., 2004, Gambaran Pelaksanaan Standar Pelayanan Farmasi di Apotek DKI Jakarta Tahun 2003, Majalah Ilmu Kefarmasian, 1 (2), pp. 102-115.
Quick, J.D., Rankin, J. R., Laing, R.O., O’connor, R. W., Horgerzeil, H.V., Dukes, M. N. G., and Garnet, A., 1997, Managing Drug Supply, The Selection, Procurement, Distribution And Use Of Pharmaceutical, 2nd edition, Kumarin Press, USA.
Rengganis, I., 2008, Diagnosis dan Tatalaksana Asma Bronkial, Majalah Kedokteran Indonesia, 58 (11).
Roscoe, J.Y., 1975, Fundamental Research Statistic For The Behavioural Science, New York: Holt Rinehart & Wington.
Rusdi, R. K., 2013, Prevalensi Karies Dan Kebutuhan Perawatan Gigi Pada Anak Dengan Medically Compromised Di RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, Skripsi, 14, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Santoso, 1994, Importance of Patient Counseling, Guest Editorial, Medical Progress November Supplement, Department of Clinical Pharmacology, 6-8, Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta.
Sekaran, U., 2006, Metode Penelitian Bisnis, Jakarta : Salemba Empat.
Setiadji, R., 1996, Pemberian Informasi Obat Kepada Pasien Menuju Penggunaan Obat Rasional, Medika, 22 (5), pp. 384-386.
Siregar, Ch. J.P., dan Amalia, L., 2004, Farmasi Rumah Sakit, Teori dan Penerapan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 25.
Siregar, 2006, Farmasi Klinik : Teori dan Penerapan, Penerbit Buku Kedokteran ECG, Jakarta, hal. 30-38.
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif Kulitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, pp.366-368.
Suhartati, M. R., 2014, Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian Pada Pasien Asma Oleh Apoteker Pada Sepuluh Apotek Di Kota Yogyakarta, Skripsi, 67, 87, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Sunarsih, I., 2002, Pelayanan Informasi Obat dan Pengobatan Sebagai Unjung Tombak Pelayanan Kesehatan, Jurnal Manajemen Kesehatan, 5 (4). Sundaru, H., 2007, Kontrol Asma Sebagai Tujuan Pengobtan Asma Masa Kini,
http://staff.ui.ac.id/internal/140053451/publikasi/PidatopengukuhanProf HeruRingkasan.pdf, diakses tanggal 20 September 2013.
Supardi, S., 2005, Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Resep di Apotek Kopkar Rumah Sakit Budhi Asih Jakarta, Majalah Ilmu Kefarmasian, volume 2, No. 1 April 2005, hal 12-21.
Suryani, M., 2005. Analisis Faktor-Faktor Resiko Paparan Debu Kayu Terhadap Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Industri Pengolahan Kayu PT. Surya Sindoro Sumbing Wood Industry Wonosobo, Tesis, 22, Universitas di Ponegoro, Semarang.
Suryawati, 1997, Efisiensi Pengelolaan Obat di Rumah Sakit, Program Pengembangan Eksekutif MM, UGM, Yogyakarta.
Sutarno, 1997, Konseling Obat, Salah Satu Tahap Untuk Menuju Penggunaan Obat Yang Rasional, Medika, 23 (3), pp. 173
Trisna, Y., 2007, Perkembangan dan Penerapan Pharmaceutical Care, Pharmaceutical Care, 1-13.
WHO, 1993, How To Investigate Drug Use In Health Facilities, World Health Organization, Geneva.
WHO,1998, The Role of The Pharmacist in Self-Care and Self-Medication, The Hague, The Netherlands: WHO, p. 1-11.
WHO , 2003, Adherences To Long-Term Therapies, Evidences For Action, The Netherlands: World Health Organization.
Widi, R.K., 2009, Asas Metodelogi Penelitian, Surabaya, Graha Ilmu, pp. 205– 215.
Lampiran I. Validasi kuesioner
PETUNJUK PENGERJAAN
Berikut ini terdapat 22 pernyataan, bacalah dan pahami setiap pernyataan yang ada dengan seksama. Berilah tanda silang (X) didalam pilihan kotak yang tersedia, yaitu :
SS : Bila pernyataan tersebut “SANGAT SESUAI” dengan diri Anda
S : Bila pernyataan tersebut “SESUAI” dengan diri Anda
TS : Bila pernyataan tersebut “TIDAK SESUAI” dengan diri Anda
STS : Bila pernyataan tersebut “SANGAT TIDAK SESUAI” dengan diri Anda
Anda bebas untuk menentukan pilihan atas jawaban Anda sendiri. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban
Anda yang mencerminkan diri Anda masing-masing.
Contoh cara Pengisian :
Pernyataan SS S TS STS
Saya mendapat peragaan menggunakan alat inhaler X
Ketika Anda keliru memilih jawaban dan memberi tanda silang (X), maka Anda dapat mengganti pilihan jawaban dan memberi tanda
silang (X) pada pilihan jawaban yang lebih sesuai :
Contoh koreksi :
Pernyataan SS S TS STS
I. Kecukupan Pemberian Informasi dan Edukasi
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat Mengerjakan !
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya menerima pengarahan mengenai cara pemilihan obat yang tepat
berdasarkan gejala yang dialami dan hasil diagnosa
2. Saya menerima informasi dan edukasi dalam penggunaan obat
3. Saya mengetahui bahwa penyakit asma tidak bisa disembuhkan tetapi dapat
dicegah kekambuhannya
4. Saya mendapatkan obat dalam jumlah kecil (sedikit)
5. Saya mendapat dosis obat perhari yang lebih sedikit.
6. Saya menerima obat dengan efek samping obat kecil.
7. Saya memahami informasi yang diberikan dengan adanya alat peragaan
berupa inhaler, rotahaler.
8. Saya mengetahui aturan pakai obat yang saya terima
9. Saya mendapat informasi bahwa harus menghindari asap rokok dan
kendaraan, udara dingin, debu, bulu kucing dan serbuk sari bunga
10. Saya mengetahui secara mendetail obat – obat asma yang saya gunakan
II.Informasi yang disampaikan kepada Pasien dan Keluarga
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat Mengerjakan !
No. Pernyataan SS S TS STS
10. Saya mengetahui awal mulanya muncul penyakit, gejala-gejala, dan
faktor-faktor pencetus asma dari informasi yang diberikan.
11. Saya mengetahui serangan asma yang terjadi dan sejauhmana tingkat
keparahan.
12. Ketika terjadi serangan saya akan mencari pertolongan
13. Saya berusaha tetap tenang dan tidak panik jika terjadi serangan
14. Saya mengetahui bahwa merokok dapat memperparah serangan asma
15. Saya mengetahui macam-macam obat asma yang diberikan beserta
16. Saya mengetahui obat asma yang digunakan secara oral (lewat mulut), parenteral (suntik), dan inhalasi (menghirup)
17. Saya mengetahui lama waktu penggunaan obat asma.
18. Saya mengetahui cara penggunaan obat-obat asma.
19. Saya mengetahui bahwa penggunaan obat asma memiliki efek samping.
20. Saya mengetahui cara mencegah dan mengurangi efek samping tersebut.
21. Setelah menggunakan inhaler yang menga ndung kortikosteroid,saya akan
berkumur-kumur dengan air
22. Saya mengetahui bahwa ada obat asma yang aman untuk ibu hamil
23. Saya mengetahui bahwa obat asma bisa digunakan untuk ibu menyusui.
24. Saya mengetahui cara menyimpan obat asma.
25. Saya mengetahui sisa obat yang tersedia dalam aerosol inhaler
26. Saya menerima penyuluhan mengenai penyakit asma dan cara
mengatasinya dari apoteker
27. Saya mendapat informasi mengenai obat-obat lain yang dapat menyebabkan
obat asma tidak bekerja atau dapt membuat keracunan
Item – item informasi yang dapat disampaikan kepada pasien: 1. mengenali sejarah penyakit, gejala-gejala, faktor pencetus 2. pemeriksaan penunjang untuk pasien asma, misalnya:
3. bagaimana mengenali serangan asma, tingkat keparahan, hal-hal yang hrs dilakukan jika terjadi serangan 4. upaya pencegahan serangan
5. hubungan asma dengan merokok dan Apa yang dilakukan jika ada keluhan setelah menggunakan obat 6. pengobatan asma: simpomatik dan pencegahan
7. macam – macam obat asma: nama dan indikasi
8. cara/rute pemberian, cara penyimpanan dan cara mengetahui obat yang tersisa 9. Kumur-kumur (setelah penggunaan)
10. waktu penggunaan dan Penggunaan untuk wanita hamil/menyusui
11. cara penggunaan, adakah peragaan dan ESO, cara pencegahan/meminimalkan ESO, dan penggunaan obat jangka panjang (kaitannya dengan kepatuhan)
Lampiran 2. Kuesioner penelitian
PROFIL PELAYANAN INFORMASI OBAT YANG DITERIMA PASIEN ASMA DALAM MENJALANI PENGOBATAN DI APOTEK KOTA YOGYAKARTA
PETUNJUK PENGERJAAN Bagian 1
Pada bagian ini terdapat 22 pernyataan, mohon dibaca dan dipahami setiap pernyataan yang ada dengan baik. Berilah tanda check list (√ ) didalam pilihan kotak yang telah tersedia sesuai dengan jawaban yang Anda anggap paling sesuai dengan yang dialami.
Keterangan :
Selalu : Menerima informasi setiap kali berobat dan menebus obat Kadang-kadang : Pada saat berobat tidak selalu menerima informasi
Tidak pernah : Tidak pernah menerima informasi tentang obat Contoh cara pengisian :
Contoh 1 :
Jika anda memilih jawaban selalu maka berilah tanda check list pada kotak yang disediakan.
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
Contoh 2 :
Saya mendapat penjelasan mengenai faktor pencetus terjadinya asma;CONTOH: 1) debu, 2) serbuk sari bunga, 3) asap rokok, 4) udara dingin, 5) olahraga pada suhu yang dingin, 6) obat (aspirin), 7) virus influenza
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
Dari contoh tersebut di atas, contoh nomor berapakah yang pernah dijelaskan oleh apoteker. Jika ada, berilah tanda check
list (√) pada nomor yang di pilih, pilihan bisa lebih dari satu.
1 2 3 4 5 6 7
1. Saya mendapat informasi tentang cara mengenali sejarah penyakit asma seperti faktor keturunan
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
√
√
2. Saya mendapat penjelasan mengenai faktor pencetus terjadinya asma;
CONTOH: 1) debu, 2) serbuk sari bunga, 3) asap rokok, 4) udara dingin, 5) olahraga pada suhu yang dingin, 6) obat (aspirin), 7) virus influenza
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
Dari contoh tersebut di atas, contoh nomor berapakah yang pernah dijelaskan oleh apoteker. Jika ada, berilah tanda check list (√) pada nomor yang di pilih, pilihan bisa lebih dari satu.
1 2 3 4 5 6 7
3. Saya mendapat penjelasan mengenai pemeriksaan penunjang untuk pasien asma,
CONTOH:1) pemeriksaan dengan spirometer untuk mengukur kapasitas bernafas, 2) memeriksa terjadinya gangguan pada sumbatan jalan nafas
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
Dari contoh tersebut di atas, contoh nomor berapakah yang pernah dijelaskan oleh apoteker. Jika ada, berilah tanda check list (√) pada nomor yang di pilih, pilihan bisa lebih dari satu.
1 2
4. Saya mendapat pengarahan mengenai hal-hal yang harus dilakukan jika terjadi serangan asma,CONTOH : 1) jangan panik, 2) mencoba bernafas dengan pelan, 3) mencari obat untuk digunakan, 4) mencari pertolongan untuk segera dibawa ke dokter
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
Dari contoh tersebut di atas, contoh nomor berapakah yang pernah dijelaskan oleh apoteker. Jika ada, berilah tanda check list (√) pada nomor yang di pilih, pilihan bisa lebih dari satu.
1 2 3 4
5. Saya mendapat penjelasan mengenai upaya untuk mencegah terjadinya serangan asma
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
6. Saya mendapat penjelasan bagaimana mengetahui seberapa beratpenyakit asma yang dialami, CONTOH :1) adanya gejala sesak nafas, 2) batuk, 3) mengeluarkan bunyi saat menghembuskan nafas (mengi), 4) dada terasa sesak saat bernafas yang muncul setiap hari, 5) aktifitas fisik terbatas sebagai pertanda asma yang dialami sudah cukup berat
Dari contoh tersebut di atas, contoh nomor berapakah yang pernah dijelaskan oleh apoteker. Jika ada, berilah tanda check list (√) pada nomor yang di pilih, pilihan bisa lebih dari satu.
1 2 3 4 5 7. Saya mendapat penjelasan tentang bagaimana cara mengenali serangan asma
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
8. Saya mendapat penjelasan mengenai hubungan asma dengan merokok
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
9. Saya mendapat informasi tentang gejala timbulnya penyakit asma,CONTOH : 1) mengi pada saat menghirup nafas, 2) dada terasa sesak yang berulang, 3) nafas tersengal-sengal, 4) nafas tetidak beraturan disiang hari
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
Dari contoh tersebut di atas, contoh nomor berapakah yang pernah dijelaskan oleh apoteker. Jika ada, berilah tanda check list (√) pada nomor yang di pilih, pilihan bisa lebih dari satu.
10.Saya mendapat pengarahan mengenai apa yang harus dilakukan jika terjadi keluhan setelah menggunakan obat asma
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
11.Saya mendapat pengarahan bahwa seorang penderita asma membutuhkan pengobatan jangka panjang sehingga kepatuhan untuk menggunakan obat secara teratur sangat disarankan
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
12.Saya mendapat penjelasan mengenai obat yang diterima untuk mengobati serangan asma apabila terjadi serangan secara mendadak(pengobatan asma simptomatik)
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
13.Saya mendapat penjelasan mengenai obat yang harus diminum secara rutin untuk mencegah terjadinya serangan asma
14.Saya mendapat penjelasan mengenai obat asma seperti nama obat dan indikasi atau kegunaanya,CONTOH : obat teofilin untuk pengobatan gejala atau pencegahan asma yang dideritanya
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
15.Saya mendapat penjelasan mengenai cara atau rute pemakaian obat asma,CONTOH : melalui oral atau diminum dan atau melalui inhaler atau dihirup
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
16.Saya mendapat penjelasan kapan harus menggunakan obat asma,CONTOH : diminum pada pagi hari atau malam hari dan berapa kali harus meminum obat dalam sehari
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
17.Pertanyaan ini dijawab jika anda PERNAH mendapatkan obat dalam bentuk inhaler.
Saya mendapat pengarahan dan peragaan mengenai cara penggunaan obat asma dalam bentuk inhaler
18.Saya mendapat penjelasan bahwa setelah menggunakan obat asma diharuskan untuk berkumur – kumur dengan air untuk menjaga kesehatan mulut
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
19.Saya mendapat informasi mengenai efek obat yang tidak diinginkan (efek samping) yang mungkin timbul akibat penggunaan obat serta bagaimana cara untuk mencegah terjadinya efek samping obat asma
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
20.Pertanyaan ini dijawab jika anda sedang hamil dan atau menyusui.
Saya mendapat informasi mengenai obat yang aman digunakan selama kehamilan dan menyusui serta aturan pakainya
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
21.Saya mendapat informasi mengenai cara penyimpanan obat asma yang baik
22.Saya mendapat penjelasan bagaimana mengetahui berapa obat yang masih tersisa dalam inhaler
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
Bagian II. HarapanResponden
Data umum responden
Petunjuk : berilah tanda silang (x) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan anda. Nama : ...(jika tidak keberatan) Jenis kelamin : ( ) laki – laki ( ) perempuan
Umur : ( ) <20 tahun ( ) 31 - 40 tahun ( ) 20 – 30 tahun ( ) > 40 tahun Alamat : ... Pendidikan terakhir : ... Pekerjaan : ...
Lampiran 3.Tabulasi data
Tabel V. Tabulasi data
No. Pil RESPONDEN ∑ % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 S v v v v v v v v v v v v v v v 15 48.4 KK v v v v v v v v v v v v v v 14 45.2 TP v v 2 6.5 2 S v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v 21 67.7 KK v v v v v v v 7 22.6 TP v v v 3 9.7 3 S v v v v v v v 7 22.6 KK v v v v v v v v v v v v v v 14 45.2 TP v v v v v v v v v v 10 32.3 4 S v v v v v v v v v v v v v v 14 45.2 KK v v v v v v v v v v v v v 13 41.9 TP v v v v 4 12.9 5 S v v v v v v v v v v 10 32.3 KK v v v v v v v v v v v v v v v v v 17 54.8 TP v v v v 4 12.9 6 S v v v v v v v v v v v v v v v v v 17 54.8 KK v v v v v v v v v v v v 12 38 .7 TP v v 2 6.5 7 S v v v v v v v v v 9 29.0 KK v v v v v v v v v v v v v v v v v v 18 58.1 TP v v v v 4 12.9 8 S v v v v v v v v v v v v v 13 41.9 KK v v v v v v v v v v v v v v v 15 48.4 TP v v v 3 9.7 9 S v v v v v v v v v v v v v 13 41.9
KK v v v v v v v v v v v v v v v v 16 51.6 TP v v 2 6.5 10 S v v v v v v v v v 9 29.0 KK v v v v v v v v v v v v v v 14 45.2 TP v v v v v v v v 8 25.8 11 S v v v v v v v v v 9 29.0 KK v v v v v v v v v v v v v v v 15 48.4 TP v v v v v v v 7 22.6 12 S v v v v v v v v v v 10 32.3 KK v v v v v v v v v ` v v v 12 38.7 TP v v v v v v v v v 9 29.0 13 S v v v v v v v v v v 10 32.3 KK v v v v v v v v v v v v 12 38.7 TP v v v v v v v v v 9 29.0 14 S v v v v v v v 7 22.6 KK v v v v v v v v v v v v 12 38.7 TP v v v v v v v v v v v v 12 38.7 15 S v v v v v v v v v v v v v v v v v v v 19 61.3 KK v v v v v v v v v v 10 32.3 TP v v 2 6.5 16 S v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v 22 71.0 KK v v v v v v v 7 22.6 TP v v 2 6.5 17 S v v v v v v v v 8 25.8 KK v v v v v v v v v v v v 12 25.8 TP v v v 3 38.7 18 S v v v v v v v 7 22,6 KK v v v v v v v 7 22,6 TP v v v v v v v v v 9 29,0 19 S v v v v v v v v v v 10 32,6 KK v v v v v v v v v v 10 32,6 TP v v v v v v v v v 9 29,0 S - - Tabel V. Lanjutan
20 KK - - TP v 1 3,23 21 S v v v v v v v v v v v 11 35.5 KK v v v v v v v v v v v v v v 14 45.2 TP v v v v v v 6 19.4 22 S v v v v 4 12,1 KK v v v v v v v v v v v 11 35,5 TP v v v v v v v 7 22,6 Tabel V. Lanjutan
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Profil Pelayanan Informasi Obat Dan Harapan Penderita Asma Di Kabupaten Sleman” dengan nama lengkap Maria Theresia Ghea, lahir di Danga pada tanggal 6 Juli 1992. Penulis merupakan anak kedua dari pasangan Bonefasius Be’o dan Presedis Sole. Penulis telah menempuh pendidikan di TK St. Teresia Danga-Flores (1997-1998), SD Inpres Danga-flores (19987-2004), SMPK Hanura Danga-Flores (2004-2007), SMAK Syuradikara Ende-Flores (2007-2010), dan melanjutkan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Semasa kuliah, penulis pernah menjadi anggota paduan suara fakultas “Veronica” dan menjadi panitia KPU (Komisi Pemilihan Umum) dalam pemilihan presiden BEM Universitas tahun 2012 dan gubernur BEM fakultas tahun 2013. Penulis juga aktif di komunitas pemazmur di Gereja Maria Asumpta Babarsari Yogyakarta.