• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.2 Saran

Beberapa saran yang dapat disarankan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan antara lain:

1. Diharapkan kepada masyarakat khususnya wanita segera memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan sebelum menemukan benjolan di payudara dengan melakukan screening dengan melakukan SADARI untuk deteksi dini kanker payudara.

2. Untuk pihak RSUP Haji Adam Malik Medan dan juga kepada dokter yang bertugas di bahagian onkologi diharapkan melakukan anamnese yang lengkap mengenai kanker payudara.

3. Diharapkan bahwa penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi peneliti selanjutnya agar boleh mengerjakan penelitian yang mendalam mengenai kanker payudara.

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kanker Payudara

2.1.1 Pengertian Kanker Payudara

Kanker payudara adalah tumor ganas yang dimulai pada sel-sel payudara. Sebuah tumor ganas adalah sekelompok sel-sel kanker yang dapat tumbuh menjadi (menyerang) jaringan sekitarnya atau menyebar (metastasis) ke daerah yang jauh dari tubuh. Penyakit ini terjadi hampir seluruhnya pada wanita, tetapi pria bisa mendapatkannya juga. Kanker Payudara merupakan penyakit yang disebabkan oleh sel ganas (kanker) yang tumbuh pada jaringan payudara.Sel-sel ini biasanya muncul pada saluran atau lobula di payudara. Sel-sel kanker ini dapat menyebar di antara jaringan atau organ yang ada dan ke bagian lainnya.1Kanker payudara dimasukkan ke dalam International Classification of Disease(ICD) dengan kode nomor 174 untuk wanita dan 175 untuk pria.2

2.2 Gambaran Epidemiologi 2.2.1. Distribusi dan Frekuensi

Kanker payudara sering ditemukan di seluruh dunia dengan insidens relatif tinggi dan cenderung meningkat yaitu 20% dari seluruh keganasan dan 99% terjadi pada perempuan, sedangkan pada laki-laki hanya 1%, sehingga kanker payudara masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama pada perempuan.

Pada pria, usia rata-rata untuk terdiagnosis kanker payudara adalah 60 tahun dan sebagian besar kanker payudara pada laki-laki terdiagnosis pada tahap lanjut, kemungkinan karena laki-laki tidak terlalu menyadari tentang benjolan payudara dibandingkan wanita. Kanker payudara adalah kanker yang paling umum pada wanita di banyak negara dengan perkiraan 1,671.149 kasus baru dan 521.907 kematian pada tahun 2012.8 Proporsi umur tertinggi penderita kanker

6

payudara yang berobat di Rumah Sakit Onkologi Surabaya yaitu pada kelompok umur 41-60 tahun dengan proporsi 31.3%.7

2.2.2 Determinan Kanker Payudara

Sehingga kini penyebab pasti kanker payudara masih belum diketahui,namun penelitian menyebutkan beberapa faktor yang berhubungan dengan etiologi kanker payudara.

1. Umur

Bertambahnya usia merupakan salah satu faktor risiko paling kuat untuk kanker payudara. Meskipun kanker payudara dapat terjadi pada wanita muda,secara umum merupakan penyakit penuaan. Seorang wanita berusia 30- an risikonya kira-kira 1 dalam 250, sedangkan untuk wanita pada usia 70- annya, adalah sekitar 1 dari 30. Sebagian besar kanker payudara yang didiagnosis adalah setelah menopause dan sekitar 75% dari kasus kanker payudara terjadi setelah 50 tahun.5 Kanker payudara sangat jarang dibawah umur 25 tahun.11

2. Riwayat keluarga

Risiko kanker payudara pada wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara menjadi lebih tinggi. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara pada generasi pertama (ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan) memiliki risiko dua kali lebih besar. Jika riwayat kanker dimiliki oleh 2 generasi berturut-turut maka risiko meningkat menjadi tiga kali lipat. Namun , hubungan kausal pasti di antaranya masih belum diketahui.7

3. Faktor Genetik

Gen penentrasi tinggi yang berperan dalam terjadinya kanker payudara yaitu BRCA1, BRCA2 hanya berpengaruh sebanyak 5%. Gen TP53 berpengaruh kurang dari 1% dalam kanker payudara.5

4. Faktor Reproduktif

Wanita yang memiliki siklus haid lebih karena mereka mulai menstruasi pada usia dini (sebelum usia 12) dan melalui menopause pada usia setelah umur 55

7

mempunyai resiko lebih tinggi mendapat kanker payudara. Hal ini mungkin terkait dengan eksposur seumur hidup yang lebih tinggi kepada hormon estrogen dan progesterone. Wanita yang melahirkan anak mempunyai resiko 10-30% lebih kurang daripada wanita yang tidak melahirkan, risiko kanker payudara menurun dengan jumlah anak-anak dan meningkat dengan usia pada kehamilan cukup bulan yang pertama.Wanita yang melahirkan sekurang- kurangnya empat anak memiliki resiko kanker payudara 20-30 % lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang melahirkan satu anak. Wanita yang melahirkan anak pertama pada umur lebih dari 29 tahun mempunyai resiko kanker payudara 40% lebih tinggi berbanding dengan wanita yang melahirkan anak pertama pada umur kurang dari 25 tahun tidak termasuk jumlah anak dilahirkan dan kelamaan menyusui.5

5. Alkohol

Banyak penelitian telah menegaskan bahwa konsumsi alkohol meningkatkan resiko kanker payudara pada wanita sekitar 7-12 % untuk setiap 10g alkohol yang dikonsumsi per hari. Salah satu mekanisme alkohol meningkatkan resiko kanker payudara adalah dengan meningkatkan tingkat estrogen dan androgen.1

6. Kontrasepsi

Penggunaan kontrasepsi oral dapat meningkatkan resiko kanker payudara sebanyak 10-30%. Namun wanita yang telah berhenti menggunakan kontrasepsi oral selama 10 tahun atau lebih memiliki resiko yang sama dengan wanita yang tidak pernah menggunakan pil.1

7. Terapi Hormonal

Penggunaan hormon menopause (terapi penggantian hormon atau terapi hormon menopause) dengan gabungan estrogen dan progestin telah menunjukkan peningkatan risiko kanker payudara, dengan risiko yang lebih tinggi dikait dengan penggunanan jangka masa panjang. Namun, peningkatan risiko kelihatan berkurang dalam 5 tahun penghentian penggunaan hormon. estrogen yang diresepkan untuk wanita tanpa rahim tidak terkait dengan peningkatan risiko terkena kanker payudara.5

8

8. Obesitas

Peningkatan BMI dapat meningkatkan risiko kanker payudara jika disertai status menopause. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa wanita postmenopause dengan BMI tinggi memiliki risiko kanker payudara yang lebih besar. Hal ini dikarenakan BMI yang tinggi menggambarkan kandungan jaringan adiposa yang tinggi. Jaringan adiposa merupakan sumber utama penghasil estrogen setelah fase menopause. Semakin tinggi jaringan adiposa yang dimiliki, semakin tinggi konsentrasi estrogen pada. pasien tersebut. Namun, hal ini berbeda pada wanita premenopause. Meningkatnya nilai BMI dikaitkan bukan pada peningkatan risiko melainkan pada penurunan risiko terjadinya kanker payudara.7

2.3. Gejala Kanker Payudara

Gejala dan pertumbuhan kanker payudara tidak mudah dideteksi karena awal

pertumbuhan sel kanker payudara tidak dapat diketahui dengan mudah. Gejala umumnya baru diketahui setelah stadium kanker berkembang agak lanjut, karena pada tahap dini biasanya tidak menimbulkan keluhan. Penderita merasa sehat, tidak merasa nyeri, dan tidak mengganggu aktivitas. Tanda yang mungkin muncul pada stadium dini adalah teraba benjolan kecil di payudara yang tidak terasa nyeri.1 Gejala yang timbul saat penyakit memasuki stadium lanjut semakin banyak, seperti:

1. Timbul benjolan pada payudara yang dapat diraba dengan tangan, makin lama benjolan ini makin mengeras dan bentuknya tidak beraturan.

2. Saat benjolan mulai membesar, barulah menimbulkan rasa sakit (nyeri) saat payudara ditekan karena terbentuk penebalan pada kulit payudara.

3. Bentuk, ukuran atau berat salah satu payudara berubah kerena terjadi pembengkakan.

4. Pembesaran kelenjar getah bening di ketiak atau timbul benjolan kecil dibawah ketiak.

5. Bentuk atau arah puting berubah, misalnya puting susu tertarik ke dalam dan yang tadinya berwarna merah muda dan akhirnya menjadi kecoklatan.

9

6. Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari puting susu pada wanita yang sedang tidak hamil. Eksim pada puting susu dan sekitarnya sudah lama tidak sembuh walau sudah diobati.12

2.4. Klasifikasi Tumor Payudara

10

2.5. Klasifikasi TNM Karsinoma Payudara

11

2.6. Stadium Kanker Payudara

Stadium I : Tumor terbatas dalam payudara, bebas dari jaringan sekitarnya, tidak ada fiksasi/infiltrasi ke kulit dan jaringan yang di bawahnya (otot) . Besar tumor 1 - 2 cm dan tidak dapat terdeteksi dari luar. Kelenjar getah bening regional belum teraba. Perawatan yang sangat sistematis diberikan tujuannya adalah agar sel kanker tidak dapat menyebar dan tidak berlanjut pada stadium selanjutnya. Pada stadium ini, kemungkinan penyembuhan pada penderita adalah 70%.

Stadium II : Tumor terbebas dalam payudara, besar tumor 2,5 - 5 cm, sudah ada satu atau beberapa kelenjar getah bening aksila yang masih bebas dengan diameter kurang dari 2 cm. Untuk mengangkat sel-sel kanker biasanya dilakukan operasi dan setelah operasi dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel kanker yang tertinggal. Pada stadium ini, kemungkinan sembuh penderita adalah 30 - 40 %. Stadium III A : Tumor sudah meluas dalam payudara, besar tumor 5 - 10 cm,

tapi masih bebas di jaringan sekitarnya, kelenjar getah bening aksila masih bebas satu sama lain.

Stadium III B : Tumor melekat pada kulit atau dinding dada, kulit merah dan ada edema (lebih dari sepertiga permukaan kulit payudara), ulserasi, kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain atau ke jaringan sekitarnya dengan diameter 2 - 5 cm. Kanker sudah menyebar ke seluruh bagian payudara, bahkan mencapai kulit, dinding dada, tulang rusuk dan otot dada.

Stadium IV : Tumor seperti pada yang lain (stadium I, II, dan III). Tapi sudah disertai dengan kelenjar getah bening aksila supra-klavikula dan metastasis jauh. Sel-sel kanker sudah merembet menyerang bagian tubuh lainnya, biasanya tulang, paru-paru, hati, otak, kulit, kelenjar limfa yang ada di dalam batang leher. Tindakan yang harus dilakukan adalah pengangkatan payudara. Tujuan pengobatan pada stadium ini adalah palliatif bukan lagi kuratif (menyembuhkan).12

12

Stage Grouping

Gambar 2.3 Stadium Kanker Payudara

2.7. Pencegahan

Pencegahan adalah salah satu metode untuk melawan kanker payudara. Dua metode melawan kanker payudara yang lain dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat. Pencegahan yang dimaksud adalah proses panjang dan membutuhkan perubahan gaya hidup yang lebih baik. Tujuannya adalah meminimalisir faktor risiko yang ada seperti memperhatikan dengan baik keseimbangan diet, olah raga yang cukup, mengurangi alkohol, menghindari stress dan cukup tidur. Screening payudara adalah metode untuk mendeteksi dini kanker payudara ketika masih berukuran kecil dan belum menyebar ke tempat lain. Keuntungan utama dari deteksi dini adalah chance of better survival. Selain itu, ukuran kanker yang masih kecil pada stadium awal memungkinkan dokter ahli bedah untuk bisa mempertahankan keutuhan payudara. Bila kanker belum menyebar, maka kemungkinan tidak diperlukan pengobatan secara sistemik. Jika di keluarga ada riwayat kanker payudara, maka sebaiknya Anda cek ke dokter dan pertimbangkan

13

untuk melakukan terapi pengurangan risiko terjadinya kanker payudara. Disarankan juga sejak umur 20 tahun, mestinya wanita mulai rajin melakukan pemeriksaan sendiri payudara (breast self examination). Hal ini karena penemuan awal terhadap kanker payudara membuat angka kesakitan dan kematian akibatnya berkurang sangat drastic. Langkah pertama, seseorang harus memiliki berat badan yang sehat. Berat badan yang sehat ini diperoleh dengan mengontrol asupan sehari-hari, khususnya menambah makanan yang alami seperti sayuran dan buah- buahan dan mengurangi makanan berjenis lemak.1

Untuk mengenali agar berat badan anda ideal, bisa dilihat dari lemak yang menumpuk di pinggang anda. Lemak yang berada di pinggang, dapat memicu level estrogen saat memasuki masa menopause. Peningkatan lemak tubuh juga hanya akan menyebabkan bertumbuhnya senyawa dan insulin penyebab kanker payudara.

Agar berat badan anda ideal, anda dapat melakukan aktivitas fisik sekurang- kurangnya dua jam sehari. Atau dalam sehari, seseorang dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik selama tiga puluh menit. Aktivitas fisik yang teratur akan menyebabkan sistem imun (daya tahan tubuh) meningkat. Selain itu, dapat mengurangi insulin dan membakar senyawa kimia di dalam lemak yang berada ditubuh. Langkah-langkah pencegahan itu juga harus diberangi dengan melakukan kontrol kesehatan ke dokter-dokter setempat. Disamping itu, anda juga dituntut untuk lebih aktif di berbagai forum kesehatan yang membahas permasalahan ini. Karena dengan cara ini anda dapat memperoleh informasi.5

2.8. Penatalaksanaan Medis

Penanganan dan pengobatan penyakit kanker payudara tergantung dari tipe dan stadium yang dialami penderita. Antara pengobatan yang dianjurkan adalah:

2.8.1 Pembedahan

Pembedahan dilakukan untuk menyingkirkan tumor yang terdapat pada payudara. Disamping prosedur pengangkatan kelenjar getah bening dikawasan sekitar juga dilaksanakan dan kemudiannya di periksa histopatologinya. Ada

14

beberapa tipe pembedahan yang dianjurkan antaranya: 1. Pembedahan breast conserving

Terdiri dari lumpektomi yaitu pengangkatan tumor dan sejumlah kecil jaringan normal di sekitarnya dan masektomi parsial pengangkatan tumor dan jaringan normal di sekitarnya yang lebih banyak .

2. Masektomi total

Pembedahan untuk mengangkat seluruh payudara prosedur ini juga dikenal sebagai masektomi simplek.

3. Modified radical masectomy

Pembedahan untuk mengangkat seluruh payudara yang terkena kanker, kelenjar getah bening di bawah lengan, lapisan atas otot-otot dada, dan kadang-kadang, bagian dari otot dinding dada.

4. Masektomi radikal

Pengangkatan seluruh payudara, otot dada dan jaringan lainnya diangkat.1

2.8.2 Terapi penyinaran

Merupakan proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi. Terdiri dari dua jenis yaitu radiasi external dan radiasi internal.1

2.8.3 Kemoterapi

Ini merupakan proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Cara pemberian kemoterapi tergantung pada stadium dan tipe yang diderita.1

2.8.4 Terapi Hormon

Terapi hormon yang menyingkirkan hormon atau memblok kerja hormon supaya sel kanker tidak mampu berpoliferasi lagi.1

15

2.8.5 Targeted therapy

Jenis pengobatan yang menggunakan obat-obatan atau bahan lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker tertentu tanpa merugikan sel normal. Antibodi monoklonal dan tirosin kinase inhibitor adalah antara dua jenis pengobatan targeted therapy.1

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kanker merupakan salah suatu penyakit tidak menular yang menjadi masalah

kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia. Kanker adalah sekelompok penyakit yang menyebabkan sel-sel dalam tubuh untuk berubah dan tumbuh secara tidak terkontrol. Di dunia, 12% seluruh kematian disebabkan oleh kanker dan pembunuh nomor dua setelah penyakit kardiovaskular.1

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang sering ditemui di kalangan wanita sedunia, Terdapat sekitar 1,67 juta kasus baru dan 521 907 kematian akibat kanker payudara setiap tahun. Kanker payudara adalah kanker paling umum pada wanita di seluruh dunia , baik di negara maju dan negara yang sedang berkembang.8 Jenis kanker tertinggi pada perempuan di dunia adalah kanker payudara (38 per 100.000) perempuan.3 Lebih dari 50% insiden kanker payudara adalah di negara maju diantaranya Eropa dan Amerika Utara dan insiden yang terendah adalah di Africa dan Asia. Namun begitu yang perlu dikhawatirkan adalah terjadinya penigkatan insidens pada negara yang dilaporkan sebelumnya dengan resiko yang rendah.4

Di negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia pun angka penderita kanker payudara dan kanker lain sudah demikian tingginya. Estimasi insidens kanker payudara di Indonesia sebesar 40 per 100.000 perempuan,Angka ini meningkat dari tahun 2002,dengan insidens kanker payudara 26 per 100.000 perempuan. Jenis kanker tertinggi pada pasien rawat inap di rumah sakit seluruh Indonesia tahun 2010 adalah kanker payudara (28.7%).3

Secara umum, kanker payudara adalah salah satu penyebab kematian yang paling mengancam wanita selain kanker rahim dan kanker paru-paru. Pada tahun 2012 kanker payudara merupakan jenis kanker dengan persentase kasus baru tertinggi sebesar 43.3% dan kanker payudara merupakan penyebab kematian tertinggi akibat kanker.3

2

Faktor resiko adalah segala sesuatu yang meningkatkan resiko seseorang terkena kanker payudara. Banyak faktor resiko terpenting untuk kanker payudara berada di luar kendali seseorang itu seperti usia, riwayat keluarga, dan riwayat kesehatan.1 Beberapa hal yang diyakini sebagai faktor resiko kanker payudara, antara lain usia, genetik,dan keturunan atau penyakit yang diwariskan penggunaan estrogen pengganti pasca-menopause, kontrasepsi oral, paparan karsinogen, dan faktor resiko lain seperti jenis pekerjaan kaitannya dengan paparan bahan industry, kebiasaan mengomsumsi alkohol, kadar lemak tubuh, dan kebiasaan merokok.7

Faktor resiko kanker payudara adalah jenis kelamin,dengan pembandingan laki-laki perempuan kira-kira 1:100. Faktor resiko kanker payudara diantaranya adalah riwayat keluarga dengan penderita kanker payudara (15,79%), menarche dini (8,77%), nullipara (7,02%) dan pemakaian pil yang mengandung estrogen jangka panjang (42,11%). Selain itu,juga terdapat faktor resiko lain yang diduga berpengaruh terhadap kejadian kanker payudara yaitu menopause terlambat, riwayat pemberian ASI, dan obesitas.6

Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkaian pengobatan meliputi pembedahan, radiasi, kemoterapi, hormonal dan terapi imunologik. Pengobatan ini ditujukan untuk memusnahkan kanker atau membatasi perkembangan penyakit serta menghilangkan gejalanya.1

Berdasarkan latar belakang di atas,maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui profil penderita kanker payudara di departemen Ilmu Bedah RSUP Haji Adam Malik pada Tahun 2105.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah melihat profil penderita kanker payudara di Departemen Ilmu Bedah RSUP Haji Adam Malik pada Tahun 2015.

3

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui profil tentang penderita kanker payudara di Departemen Ilmu Bedah RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2015.

1.3.2. Tujuan khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kanker payudara berdasarkan umur pada penderita kanker payudara di Departemen Ilmu Bedah RSUP Haji Adam Malik pada Tahun 2015.

2. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kanker payudara berdasarkan riwayat tumor payudara sebelumnya pada penderita kanker payudara di Departemen Ilmu Bedah RSUP Haji Adam Malik pada Tahun 2015.

3. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kanker payudara berdasarkan riwayat penyakit kanker pada keluarga penderita kanker payudara di Departemen Ilmu Bedah RSUP Haji Adam Malik pada Tahun 2015.

4. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kanker payudara berdasarkan riwayat melahirkan pada penderita kanker payudara di Departemen Ilmu Bedah RSUP Haji Adam Malik pada Tahun 2015.

5. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kanker payudara berdasarkan keluhan utama pada penderita kanker payudara di Departemen Ilmu Bedah RSUP Haji Adam Malik pada Tahun 2015.

6. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kanker payudara berdasarkan lokasi kanker pada penderita kanker payudara di Departemen Ilmu Bedah RSUP Haji Adam Malik pada Tahun 2015.

4

7. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kanker payudara berdasarkan stadium klinik pada penderita kanker payudara di Departemen Ilmu Bedah RSUP Haji Adam Malik pada Tahun 2015.

8. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kanker payudara berdasarkan klasifikasi histopatologi pada penderita kanker payudara di Departemen Ilmu Bedah RSUP Haji Adam Malik pada Tahun 2015.

9. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kanker payudara berdasarkan penatalaksanaan medis pada penderita kanker payudara di Departemen Ilmu Bedah RSUP Haji Adam Malik pada Tahun 2015.

1.4Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kesadaran dan tambahan informasi kepada masyarakat awam tentang kanker payudara.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis.

3. Sebagai sarana penambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang kanker payudara serta bahan masukan peneliti lain yang membutuhkan data penelitian ini.

4. Dijadikam referensi terhadap penelitian yang akan datang mengenai kanker payudara.

iv

ABSTRACT

Background: Breast Cancer is a malignant tumor on breast tissues and the second death cause of cancer in woman. Incidence rate of Breast Cancer in Indonesia is in the first rank of all kinds of cancer in woman namely 38 per 100.000 women.

Objective: The study was conducted to observe the breast cancer profiles in General Hospital of Haji Adam Malik, Medan from January 2015 to December 2015 and also the distribution of age, history of previous breast tumor, family history, history of giving birth, complaints at first medical visit, location of cancer, stage grouping, histopathological types and treatment offered.

Method: This study is descriptive based. The data was collected with total sampling method. The data used in the study was taken retrospectively (secondary) from the medical records of the year 2015. The population of this study was all the patients suffering breast cancer in the General Hospital of Haji Adam Malik, Medan from January till December 2015.

Results: From the study conducted, the results indicate that the frequency of patients suffering breast cancer in the General Hospital of Haji Adam Malik, Medan in the year 2015 were 199 patients. From the total patients the highest proportion of patient based on age is from 41 to 50 (42,7%), without history of previous breast tumor (94,5%), with family history (50,8), history of giving birth (59,3%), lump in breast as complaint at the first medical visit (43,7), location of cancer on the upper lateral quadrant of the left breast (34,2%), group stage IIIB (41,2%), histopathological type invasive ductal carcinoma (89,4%) and chemotherapy as treatment offered (53,8%).

Conclusion: This research is believed to aid the hospital in its service especially towards patients who are suffering with breast cancer.

SKRIPSI

Profil Penderita Kanker Payudara di Departemen Ilmu Bedah RSUP H. Adam Malik Medan pada Tahun 2015

Oleh :

NOOHEN REDDY A/L THIAGARAJULU REDDY 130100448

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2016

Profil Penderita Kanker Payudara di Departemen Ilmu Bedah RSUP H. Adam Malik Medan pada Tahun 2015

Hasil Skripsi Ini Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh :

NOOHEN REDDY A/L THIAGARAJULU REDDY

Dokumen terkait