• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.2 Saran

Berdasarkan pada penelitian, saran yang dapat diberikan adalah:

a. Perlu dilakukan perbaikan kelengkapan dan kejelasan dalam penulisan data-data yang tercantum dalam rekam medik agar pihak yang berkepentingan dapat lebih mudah mendapatkan data yang lengkap. b. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dengan analisis berdasarkan

data rekam medik pasien. Peneliti tidak mengetahui atau melihat kondisi pasien secara langsung. Karenanya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai profil penggunaan obat pada pasien penderita Ensefalitis berdasarkan faktor penyebabnya di RSUP Fatmawati Jakarta dengan menggunakan metode penelitian yang lainnya, seperti pengambilan data secara prospektif.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR PUSTAKA

1. Stephen J. Falchek, MD. 2012. Encephalitis in the Pediatric Population. Volume 33 No. 3 March 2012.

Downloadded from http://pedsinreview.aapublications.org diakses tanggal 23 maret.

2. Paul lewis, Carol A. Glaser. 2005. Encephalitis. Volume 26 No. 10 October 2005.

Downloadded from http://pedsinreview.aapublications.org diakses tanggal 23 maret.

3. Dirjen P2MPL, Subdit Zoonosis, 2003. Laporan serosurvey Japanese Encephalitis. Depkes.

4. I Sendow, S Bahri. 2014. Perkembangan Japanese Encephalitis di Indonesia. Peternakan.litbang.pertanian. Bogor.

5. Balitbangkes Departemen Kesehatan RI. 2008. Riskesdas 2007. http://www.k4health.org/system/files/laporanNasional.20Riskesdas.202 007.pdf

6. Anonim, Ensefalitis dalam Arif M, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ke-3, Medik Aesculapius FK UI, Jakarta, 2000.

https://azurama.wordpress.com diakses tanggal 22 maret 2016

7. Soedarmo SS, Garna H, Hadinegoro SR, Satari HI. Malaria. Dalam : Buku ajar infeksi & pediatrik tropis. Edisi ke-2. Jakarta: IDAI. 2008. https://azurama.wordpress.com diakses pada tanggal 22 maret 2016 8. Komite Medik RSUP Dr. Sardjito. Ensefalitis dalam Sutoyo, Standar

Pelayanan Medis, Ed. 2, Medika Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta, 2000.

9. Tunkel AR, Glaser CA, Bloch KC, Sejvar JJ, Marra CM, Roos KL et al. The Management of Encephalitis : Clinical Practice Guidelines by The Infectious Diseases Society of America.Clin Infect Dis 2008 10.Sukandar, et al. 2011. ISO Farmakoterapi 2. Jakarta: PT Isfi penerbitan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

11.Departemen Farmakologi dan Terapeutik, Farmakologi dan Terapi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Edisi Kelima. 2009. Hal : 602-604, 616-617, 641-642, 660, 664-674, 667-673, 678-686, 694-700, 700-703, 723-725

12.Tambunan, Prof, T. Dkk, 2013. Formularium Spesialistik Ilmu Kesehatan Anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia

13.MIMS Indonesia. Diakses pada tanggal 27 juni 2016

14.Anonim, Ensefalitis dalam Harsono, Neurologi Klinis, Ed. I. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 1996

15.Anief, M. 1991. Apa yang Perlu Diketahui Tentang Obat. Yogjakarta : Gadjah Mada Universiy Press.

16.R, Malau et al, 2012. Karakteristik Penderita Meningoensefalitis Rawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth medan Tahun 2007-2011. FKM USU, Medan. Vol. 1 No. 1

17.Jenson, H.B., and Baltimore, R.S., 2007. Infectious Disease : Fever without a focus. In: Kliegman, R.M., Marcdante, K.J.

18.Laili, N et al. 2013. Kejang Berulang dan Status Epileptikus Pada Ensefalitis Sebagai Faktor Risiko Epilepsi Pascaensefalitis. Sari Pediatri, Vol. 15, N. 3 Oktober 2013

19.Graneto, J.W., 2010. Pediatric Fever. Chicago College of Osteopathic Medicine of Midwestern University.

Available from: http://emedicine.medscape.com/article/801598-overview. diakses tanggal 20 Maret 2016.

20.Kaneshiro, N.K., and Zieve, D. 2010. Fever. University of Washington. Available. [diakses pada tanggal 23 Maret 2016].

from: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000980.htm.

21.Tidy, Colin, 2012. Encephalitis and Meningoencephalitis. http://www.patient.co.uk/doctor/EncephalitisandMeningoencephalitis. 22.Antoni Lamini (2002) TBC penyakit yang dapat disembuhkan dan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

23.Prof. Dr. Mardjanis Said, SpA (K). Pengendalian Phemonia Anak –

Balita dalam Rangka Pencapaian MDG4. Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universits Indonesia. [Departemen Kesehatan RI, Pheumonia Balita. Volume 3, September 2010]

24.Prof. Dr. Cissy B. Kartasasmita, dr, SpA (K), M.Sc. Pneumonia Pembunuh Balita. Ka Divisi Respirologi Departemen Kesehatan Anak,

Universitas Padjajaran. [Departemen Kesehatan RI, Pheumonia Balita. Volume 3, September 2010]

25.Shorvon SD. Epilepsi. Dalam : Epilepsi Untuk Dokter Umum. Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta : 1 – 32 http://dokmud.wordpress.com.fenitoin diakses tanggal 8 mei 2016. 26.Istiantoro, Y. H, dan Gan V.G.H., (2007). Penisilin, Sefalosporin dan

Antibiotik Betalaktam lainnya dalam Farmakologi dan Terapi. Edisi Kelima. Editor Sulistia G. Ganiswara. Jakarta.

http://www.scribd.com diakses pada tanggal 10 mei 2016

27.Gilman, Goodman A. 2012, Goodman & Gilman Dasar Farmakologi Terapi, Ed 10, Jakarta, EGC

28.Books. Google. Infeksi Susunan Saraf Pusat dan Gangguan Imunologis. Hal : 51. EGC diakses pada tanggal 20 maret 2016.

29.Kang, J.S., dan Lee, M.H., 2009, Overview of Therapeutic Drug Monitoring, The Korean Journal of Internal Medicine.

Diakses dari Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi. Vol.5 No.1/Maret 2015

30.Soegijanto, S., 2010, Kumpulan Makalah Penyakit Tropis Dan Infeksi Di Indonesia, 8th Ed, Airlangga University Press, Surabaya.

Diakses dari Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi. 2015. Vol.5 No.1

31.Decroli, E., J. Karimi, dkk. 2008. Profil ulkus diabetik pada penderita rawat inap di bagian penyakit dalam RSUP Dr. M Djamil Padang.

Diakses dari Jurnal Biologi Papua, 2014. Vol 6, Nomor 2

32.CDC, 2008, Antimicrobial-Resistant Pathogens Associated With Healthcare-Associated Infections: Annual Summary of Data Reported to the National Healthcare Safety Network at the Centers for Disease

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Control and Prevention, 2006–2007, Infection Control And Hospital Epidemiology.

Diakses dari Jurnal Matematika & Sains, April 2014, Vol. 19 Nomor 1 33.Hadisaputro S. Beberapa Faktor Yang Memberi Pengaruh Terhadap

Kejadian Perdarahan dan atau Perforasi Usus Pada Demam Tifoid. Jakarta:Direktorat Pembinaan Penelitian pada Masyarakat, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990.

34.Gilman, Goodman A. 2012, Goodman & Gilman Dasar Farmakologi Terapi, Ed 10, Jakarta, EGC

35.Wirahmi, N dkk., Analisa Penggunaan Kombinasi Gentamisin dan Ampisilin pada pasien Pediatri di Bangsal Anak RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Fakultas Farmasi Universitas Andalas

36.Katzung, B. G. 2001. Basic and Clinical Pharmacokinetics. United States: The McGraw-Hill Companies

37.M.J neal. 2006. At a Glance FARMAKOLOGI MEDIS Edisi kelima. Penerbit Erlangga. Jakarta. Hal 81 – 90

http://books.google.o.id diakses pad tanggal 27 juni 2016

38.Yuliantini, T., dkk. 2013. Diagnosa dan Tata Laksana Ensefalitis Herpes Simpleks. Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. RSUP Sanglah Denpasar

39.Setiabudy R. Antimikroba. Dalam: Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi, Elysabeth, editor. Farmakologi dan terapi. Ed ke-5. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2012

40.Kirwan T. Post-operative pain. Dalam : Holdcroft A, Jaggar S, penyunting. Core topics in pain. New York: Cambridge University Press; 2005 diakses dari Jurnal Anestesi Perioperatif, FKUP.

41.Romundstad L, et. Methylprednisolone reduces pain, emesis, and fatigue after breast augmentation surgery: a single dose, randomized parallel group study with methylprednisolone 125 mg, parecoxib 40 mg, and placebo. Anesth Analg. 2006

42.Departemen Kesehatan RI, 2001. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, Depkes.RI, Jakarta.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 1. Diagram Persentase Jumlah Data Rekam Medik Pasien Ensefalitis yang Menjalani Rawat Inap Terhadap Pasien Penyakit Saraf Lainnya di RSUP Fatmawati Periode Tahun 2012 – 2015

Lampiran 2. Diagram Distibusi Pasien Ensefalitis Berdasarkan Umur di RSUP Fatmawati Jakarta Periode Tahun 2012 – 2015

159 rekam medik

pasien penyakit

saraf

67 (42%) pasien Ensefalitis 92 (58%) pasien penyakit saraf laiinnya

0-5 tahun 6-15 tahun >15 tahun

53.8 16.4 29.8 ( % ) Pasien Ensefalitis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 3. Diagram Distibusi Pasien Ensefalitis Berdasarkan Jenis Kelamin di RSUP Fatmawati Jakarta Periode Tahun 2012

– 2015

Lampiran 4. Tabel Distibusi Pasien Ensefalitis Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan di RSUP Fatmawati Jakarta Periode Tahun 2012 – 2015 Pendidikan N % Belum Sekolah 36 53,8 SD 11 16 SLTP 7 10 SLTA 9 13 Universitas 4 5,8 Pensiun 1 1,4 Jumlah 67 100 30 32 34 36 Laki-laki Perempuan

Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 5. Diagram Distibusi Pasien Ensefalitis Berdasarkan Gejala Klinis di RSUP Fatmawati Jakarta Periode Tahun 2012 –

2015

Lampiran 6. Diagram Distibusi Jumlah Pasien Ensefalitis dibedakan Berdasarkan Komplikasi atau Penyakit Penyertanya di RSUP Fatmawati Jakarta Periode Tahun 2012 – 2015

Kejang

Penurunan Kesadaran

Tangan dan Kaki kaku

Leher Kaku Mata Melotot Sulit Komunikasi Demam Batuk Sakit Kepala Mual Muntah

Ketorolak Trometamin dan Asam Mefenamat 68.57 31.43 ( % ) Pasien Ensefalitis

Pasien dengan Komplikasi atau Penyakit Penyerta Pasien tanpa Komplikasi atau Penyakit Penyerta

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 7. Diagram Distibusi Penggunaan Obat Dalam Mengatasi Gejala Klinis di RSUP Fatmawati Jakarta Periode Tahun 2012 – 2015

Penggunaan Obat

Parasetamol Caferzon drop Fenitoin Bactofen

Sibital Piracetam Diazepam Luminal

Kalsetin Ambroxol Proress Supp Ranitidn

Zinkid L - Bio Bicnat Omeprazole

Citicholin Piracetam2 Manitol Renalit 100cc

Rifampisin INH Pirazinamid Etambutol

Metronidazole Tramadol Vascon Asetazolamide

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 8. Diagram Distibusi Penggunaan Obat Pasien Ensefalitis Berdasarkan Faktor Penyebabnya di RSUP Fatmawati Jakarta Periode Tahun 2012 – 2015

Lampiran 9. Diagram Distibusi Kondisi Pasien Penyakit Ensefalitis Pada Saat Setelah Melakukan Pengobatan di RSUP Fatmawati Jakarta Periode Tahun 2012 – 2015

Penggunaan Obat Seftriakson Sefotaksim Seftrazidim Gentamisin Meropenem Kloramfenikol Mikasin Ampisilin Asiklovir Deksametason Fluconazole Mikonazole Diflucan 25.4 1.5 0 73.1

Pulang Meninggal Dunia Pulang Atas Permintaan Sendiri Pindah Rumah Sakit Pulang Sembuh atau Pulang Berobat

Jalan ( % ) A kh ir Pe n g o b atan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 10. Form Pengambilan Data

No RM……… Tgl MRS…………. Tgl KRS………….. Nama :……… Umur :………... Berat Badan :……… Tinggi Badan :………

Indikasi / Alasan dirawat : ...

Diagnosa Masuk : ...

Diagnosa Keluar : ...

Kompliksi / Dx Penyerta : ...

Pengobatan Selama dirawat : ...

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 12. Surat Keterangan Izin Penelitian di RSUP Fatmawati Jakarta

Dokumen terkait