BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.2 Saran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada setiap sampel siomay yang diuji telah terjadi cemaran bakteri baik melebihi ambang batas maupun tidak melebihi ambang batas.
2. Jumlah koloni 2 dari 5 sampel yang diuji telah melebihi ambang batas yang telah ditentukan oleh BPOM RI tahun 2012 dengan batas cemaran maksimum 1 x 105.
3. Bakteri Escherichia coli pada 4 sampel siomay, sedangkan bakteri Salmonella
sp terdapat pada 2 sampel siomay (jumlah 5 sampel siomay).
5.2Saran
Setelah dilakukan penelitian, maka disarankan bila akan dilakukan penelitian selanjutnya:
1. Sebelum dilakukannya penelitian, sebaiknya dilakukan penilaian terhadap
higienitas penjual, kebersihan lingkungan, proses pengolahan, penyimpanan dan penyajian makanan sehingga dapat diketahui faktor penyebab terbanyak kontaminasi bakteri pada makanan.
2. Pada penelitian lebih lanjut dilakukan penelitian pengetahuan penjual tentang
higienitas makanan dan pencemarannya sehingga dapat dikaitkan antara perilaku dan pengetahuan penjual dengan pencemaran pada makanan.
3. Pada penelitian lebih lanjut sebelum melakukan penelitian terhadap sampel sebaiknya dilakukan pengukuran suhu sehingga dapat diketahui suhu optimum untuk pertumbuhan bakteri.
57
DAFTAR PUSTAKA
1. Putra AE. Gambaran kebiasaan jajan siswa di sekolah [skripsi] Semarang: Universitas Diponegoro; 2009.
2. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Pedoman Kriteria Cemaran pada
Pangan Siap Saji dan Pangan Industri Rumah Tangga. 2012. [diakses pada 12
April 2016] di http://www.pom.go.id/ppid/2016/kelengkapan/laptah2015.pdf
3. Wibawa Anton. Faktor penentu kontaminasi bakteriologik pada makanan
jajanan di sekolah dasar. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Agustus 2008; 3 (1): 3-8.
4. Puspitasari RL. Kualitas jajanan siswa di sekolah dasar. Jurnal al-azhar indonesia seri sains dan teknologi. Maret 2013; 2 (1): 52-56.
5. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Pengujian Mikrobiologi
Pangan. Info POM. Maret 2008; 9 (2): 1-12.
6. Kusumaningsih Anni. Beberapa bakteri patogenik penyebab foodborne
disease pada bahan pangan asal ternak. Wartazoa. Agustus 2010; 20 (3): 103-111.
7. Nessianti A, Soeyono RD. Pengaruh penambahan puree labu siam (Sechium edule) terhadap sifat organoleptik siomay ikan tenggiri (Scomberomorus Commersoni). Jurnal tata boga. 2015; 4 (3): 79-84.
8. Purwandari R, Ardiana A, Wantiyah. Hubungan antara perilaku mencuci
tangan dengan insiden diare pada anak usia sekolah di kabupaten jember. Jurnal keperawatan. Juli 2013; 4 (2): 122-30.
9. Agtini MD. Buletin jendela data dan informasi situasi diare di Indonesia.
Triwulan I KEMENKES RI, 2009.
10.Pradipta A, Djallalluddin, Meitria. Hubungan perilaku jajan denga kejadian diare pada anak sekolah dasar di kelurahan cempaka kecamatan cempaka kota banjarbaru. Berkala kedokteran. April 2013; 9 (1): 81-86.
11.Agustina f, Pambayun R, Febry F. Higienis dan sanitasi pada pedagang makanan jajanan tradisional di lingkungan sekolah dasar di kelurahan demang lebar daun palembang tahun 2009, 2010.
12.Fitriyani A, Maryanto H, Mulia DS. Identifikasi bakteri Salmonella sp dan
Escherichia coli pada bumbu gado-gado siomay dan cilok di sekitar kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto [skripsi] purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwakarta; 2014.
13.Menteri kesehatan RI. Keputusan menteri kesehatan RI nomor
942/KEMENKES/SK/VII/2003 tentang pedoman persyaratan hygiene sanitasi makanan jajanan. Jakarta: Menteri Kesehatan RI. 2006. [diakses pada 11 Mei 2016] di http://dinkes.surabaya.go.id
14.Anwar. Sanitasi makanan dan minuman pada institusi pendidikan tenaga
sanitasi, pusat pendidikan tenaga sanitasi, pusat pendidikan tenaga kesehatan: Depkes RI Jakarta; 1997.
15.Chindarwani. Kajian sistem manajemen pangan berbasis ISO 22000 di PT. Nestle Indonesia kejayaan factory [skripsi] Bogor: Institusi Pertanian Bogor; 2007.
16.Sihombing Tetty. Pengawasan keamanan pangan di indonesia, direktur
inspeksi dan sertifikasi pangan seminar foodreview: BPOM; 2016.
17.Rakhmawati Anna. Aspek mikrobiologi pengemasan makanan [skripsi]
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta; 2012.
18.Hilfa PA. Identifikasi bakteri Escherichia coli serta Salmonella sp yang diisolasi dari soto ayam [skripsi] Tangerang Selatan: Universitas Islam Negeri Jakarta; 2015.
19.Situasi pangan jajanan anak sekolah. Infodatin pusat data dan informasi kesehatan RI: Kemenkes RI; 2014.
20.Sofiana E. Hubungan higienis dan sanitasi dengan kontaminasi Escherichia coli pada jajanan di Sekolah Dasar Kecamatan Tapos Depok tahun 2012 [skripsi] Jakarta: Universitas Indonesia; 2012.
21.Surdjana IM. Kejadian luar biasa keracunan makanan. Jurnal Skala Husada. September 2013; 10 (2): 144-48.
22.Sari M. Uji bakteriologis dan resistensi antibiotik terhadap bakteri Escherihia coli dan Shigella sp pada makanan gado-gado di kantin UIN Syarif hidayatullah Jakarta [skripsi] Tangerang Selatan: Universitas Islam Negeri Jakarta; 2015.
23.Stardar nasional indonesia SNI 7388. Batas maksimum cemaran mikroba
dalam pangan: Kemenkes RI; 2009.
24.Lacthtaria T. Indeks gliemik beberapa variasi sajian siomay [skripsi] Tangerang Selatan: Universitas Islam Negeri Jakarta; 2013.
25.Yersi Tangahu. Uji kuantitatif cemaran bakteri pada makaan siomay di kota gorontalo [skripsi] Gorontalo: Universitas Gorontalo; 2014.
26.Safriana. Perilaku memilih jajanan pada siswa sekolah dasar di SD negeri garot kecamatan darul imarah kabupaten aceh besar tahun 2012 [skripsi] Jakarta: Universitas Indonesia; 2012.
27.Nuraida lilis, Hariyadi, purwiyanto. Isu pengelolaan higieni sanitasi makanan di sekolah. SEAFAST CENTER; 2009.
28.Jawetz E. Medical Mikrobiology 24th ed. USA: Mc Graw hill, 2009. 223-36P
29.Mahon C, Lehman D, Manuselis G. Texbook of diagnostic microbiologi 4th
ed. USA: Saunders Elsevier, 2015. 420-853P
30.Hendrayati, Teksis irena. Perubahan morfologi Escherichia coli akibat
paparan ekstrak etanol biji kakao (Theobroma cacao) secara in vitro [skripsi] Jember: Universitas Jember; 2012.
31.Juwita, Usna, Jose, Christine. Jumlah bakteri coliform dan deteksi
Escherichia coli pada daging ayam di pekanbaru. JOM FMIPA. Juni 2014; 1 (2): 48-55.
32.Draper, Alizon. Street food in developing countries. London school of hygiene and tropical medicine. London, 1996.
33.Ingram, L John dan Catherine A. Ingraham. Introduction to Microbiology A Case History Approach. Ed. 3. USA: Thomson brookscole, 2004.
34.Innesa Carolina. Perbaikan gambar klinis demam terhadap antibiotik pada anak dengan demam tifoid [skripsi] Semarang: Universitas Diponegoro Semarang; 2013.
35.Yuswananda N. Identifikasi bakteri Salmonella sp pada makanan jajanan di masjid fathullah ciputat tahun 2015 [skripsi] Tangerang Selatan: Universitas Islam Negeri Jakarta; 2015.
36.Gerardi M. The microbiology of anaerobic digester. USA: library of congres
cataloging in publication data, 2003.
37.Rahmi E, Agustina D, Jamin F. Isolasi dan identifikasi genus Salmonella dan
Shigella dari feses orangutan Sumatera (Pongo abeii) di pusat reintroduksi orangutan, jantho. Jurnal Medika Veterinaria. Februari 2014; 8 (1): 5-8. 38.Mishra S, Agrawal D. A consice manual of pathogenci microbiology. 2012.
USA: Wiley-black well, 2012. 69-82P
39.Har AS. Mikrobiologi kesehatan. Jakarta: penerbit andi, 2009.
40.Rofi’i Fatkhan. Hubungan antara jumlah total bakteri dan angka katalase terhadap daya tahan susu [skripsi] Bogor: Institut Pertanian Bogor; 2009.
41.Presscot H. Laboratory exercises in microbiology 4th edition. USA:
McGraw-Hill, 2002.
42.Sutarma. Kultur media bakteri. Balai penelitian veteiner, 2000. Hal 52-6.
43.Sutarma, Hidayat Y. Teknik pembuatan kultur media bakteri. Balai penelitian
veteiner, 1999. Hal149-57.
44. Ryan Kenneth, Ray George. Sherris medical microbilogy 6th ed. USA:
McGraw-hill, 2014. 586P
45. Jorgensen James h, Carrol Karen, Funke Guido, Pfaller Michael. Manual of
46.Sardiani N, litaay M, Budji R, Priosambodo, Dwyana Z. Potensi tunikata
Rhopalaea sp sebagai sumber inokulum bakteri endosimbion penghasil antibakteri. Jurnal Alam danLingkungan. 11 maret 2015; 6 (11): 1-10.
47.Nuria MC, Rosyid A, Sumantri. Uji kandungan bakteri Escherichia coli pada
air minum isi ulang dari depot air minum isi ulang di kabupaten rembang. Mediagro. 2009; 5 (1): 27-35.
48.Pelczar Michael. Dasar-dasarmikrobiologi. Jakarta: UI press, 2009.
49.Radji M. Buku ajar mikrobiologi panduan mahasiswa farmasi dan kedokteran.
Jakarta: EGC, 2012.
50.Saraswati D. Uji bakteri Salmonella sp pada telur bebek, telur puyuh, dan telur ayam kampung yang diperdagangkan di pasar liluwo kota Gorontalo [skripsi] Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo; 2012.
51.BPOM RI. Food watch sistem keamanan pangan terpadu pangan jajanan anak
sekolah, 2009.
52.Kayser FH. Medical microbiology. New york: Thieme Stuttgart, 2005. 278-87P
53.Mirawati M, Lestari E, Djajaningrat H. Identifikasi Salmonella pada jajanan yang dijual di kantin dan luar kantin sekolah dasar. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan. Maret 2014; 1 (2): 141-47.
54.Gerry S. Pengujian mikrobiologis makanan jajanan di Sekolah Dasar Negeri Bencongan 1, 2, 6, dan 7 karawaci [skripsi] Tangerang: Universitas Pelita Harapan; 2011.
55.Sakila, Mointi. Identifikasi boraks dan kandungan Escherichia coli pada jajanan bakso yang dijual di lingkungan universitas negeri gorontalo [skripsi] Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo; 2013.
56.Gunarti, Srigede L. Studi identifikasi bakteri Salmonella sp pada jajanan cilok yang dijual di lingkungan SD kelurahan kekalik kecamatan sekarbela kota Mataram. Media bina ilmiah. Desember 2015; 9 (7): 28-32.
57.Dian apriliana. Keamanan mikrobiologis produk jajanan kali lima di lingkungan Sekolah Dasar kecamatan Wonosari, kabupaten Gunungkidul [skripsi] Yogyakarta: Universitas Gajah Mada; 2006.
58.Pasalu D, Sirajuddin S, Najamuddin U. Analisis total mikroba dan jenis mikroba patogen pada jajanan anak di SDN kompleks mangkura Kota Makassar [skripsi] Makassar: Universitas Hasanuddin; 2013.
59.Andrian G, Bambang, Fatimawwati, Novel. Analisis cemaran bakteri coliform
dan identifikasi Escherichia coli pada air isi ulang dari depot di kota Manado. PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi. Agustus 2014; 3 (3): 325-334.
60.Arnia, Warganegara E. Identifikasi kontaminasi bakteri Coliform pada daging sapi segar yang dijua di pasar sekitar Kota Bandar Lampung. MAJORITY Medical Jurnal of Lampung University. 2013; 2 (5): 43-50.
61.Acharya Tankeshwar. Salmonella shigella agar (SSA) composition, procedure
and results in bacteriology laboratory diagnosis of bacterial disease. 2015.
[diakses pada 11 September 2016] di http://microbeonline.com
62.Aryal Sagar. Salmonella shigella agar – composition, uses, preparation, and result interpretation. 2016. [diakses pada 16 November 2016] di
63 LAMPIRAN
Lampiran 1 Alat dan Bahan Penelitian
Timbangan digital Blender Hotplate
Vortex Kulkas penyimpanan
media steril
Laminar air flow
Lampiran 1 Alat dan Bahan Penelitian
Gelas beker 500 ml Erlenmeyer 500 ml Tabung ukur 100ml
Mikropipet 1000 µl Cawan petri Batang L
Lampiran 1 Alat dan Bahan Penelitian
Set pewarnaan Gram Mikroskop
Sampel siomay Media NB Media NA
Lampiran 1 Alat dan Bahan Penelitian
Indikator uji biokimia
Lampiran 2 Cara Kerja Penelitian
Pembuatan media
Timbang media Tuang pada erlenmeyer
Pembuatan uji biokimia Penuangan pada tabung reaksi
Sterilisasi media
Sterilisasi alat di oven Penuangan media di cawanpetri
Lampiran 2 Cara Kerja Penelitian
Penimbangan sampel
Vortex sampel Pengenceran pada media NB
Vortex pengenceran media NB
Uji biokimia koloni
Isolasi sampel pada cawan petri (NA,EMB,
Lampiran 3 Hasil Total Plate Count
10-1 (1) 10-1 (2) 10-2 (1)
10-2 (1) 10-3 (1) 10-3 (2)
Lampiran 3 Hasil Total Plate Count
10-5 (2) Kontrol Media SSA
Lampiran 4 Hasil Perhitungan Penelitian
Konsentra si
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5
P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 10-1 ke 1 ~ ~ 112 169 85 115 45 ~ ~ ~ 10-1 ke 2 ~ ~ 38 144 102 51 112 136 214 ~ 10-2 ke 1 ~ ~ 78 64 79 45 77 159 256 242 10-2 ke 2 ~ ~ 12 5 64 29 196 95 244 227 10-3 ke 1 157 186 7 0 42 36 52 47 128 186 10-3 ke 2 54 181 6 0 37 9 24 38 107 152 10-4 ke 1 57 27 0 0 1 3 6 9 76 93 10-4 ke 2 4 22 0 0 3 4 3 6 12 87 10-5 ke 1 0 0 0 0 1 0 2 2 9 23 10-5 ke 2 0 0 0 0 0 0 0 0 3 11 Kontrol 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah Koloni pada Setiap Pengambilan
Konsentrasi Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5
P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 10-1 ~ ~ 75 157 94 83 79 ~ ~ ~ 10-2 ~ ~ 45 35 72 37 137 127 250 235 10-3 106 184 7 0 40 23 38 43 118 169 10-4 31 25 0 0 2 4 5 8 44 90 10-5 0 0 0 0 1 0 1 1 6 17 Kontrol 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tabel Jumlah Rata-rata Koloni Bakteri Setiap Konsentrasi pada setiap Pengambilan Sampel
Sampel
Konsentrasi
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5
10-1 ~ 116 x 101 136 x 101 ~ ~ 10-2 ~ 40 x 102 56 x 102 132 x 102 243 x 102 10-3 145 x 103 4 x 103 32 x 103 41 x 103 144 x 103 10-4 28 x 104 0 3 x 104 7 x 104 67 x 104 10-5 0 0 1 x 105 1 x 105 12 x 105 Kontrol 0 0 0 0 0
Lampiran 5 Riwayat Penulis DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NAMA : Zahrotu Romadhon
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 30 Januari 1997
Agama : Islam
Alamat : Jl. Siwalankerto utara 56 Wonocolo, Surabaya.
Email : [email protected]
Riwayat pendidikan :
1. TK K.Ibrahim Surabaya 2001-2003
2. MINU kedungcangkring Sidoarjo 2003-2009
3. MTs Unggulan Amanatul Ummah Surabaya 2009-2011
4. MA.Unggulan Amanatul Ummah Surabaya 2011-2013