• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

Sebaiknya discharge planning pada pasiem dengan gangguan mobilisasi atau imobilisasi diberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan dekubitus.

2. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Sebaiknya memasukkan materi tentang pencegahan Dekubitus pada mata kuliah Keperawatan Medikal bedah dan Komunitas. Selanjutya dapat dimanfaatan menjadi topik edukasi kepada masyarakat yang memiliki anggota keluarga dengan keterbatasan mobilisasi sejak di bangku kuliah misalnya pada agenda pengobatan gratis dari HMPS (Himpunan Mahasiswa Program studi).

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian selanjutnya disarankan berupa penelitian kualitatif untuk mendapatkan data yang lebih luas. Saran lainnya untuk penelitian kuantitatif sebaiknya dilakukan dengan sampel yang mencukupi, waktu yang lebih lama dan area yang lebih luas.

4. Bagi Caregiver

Keluarga sebagai perawat utama di rumah disarankan untuk memperhatikan mobilisasi pasien selama diatas tempat tidur agar tidak terjadi penekanan pada bagian tubuh tertentu yang mengakibatkan Dekubitus.

DAFTAR PUSTAKA

Asimus, M., & Li, P. (2011). Pressure Ulcers In Home Care Settings : Is It

Overlooked ? Wound Practice and Research, 19(2), 88–97.

Backlund, E., Sorlie, P., & Johnson, N. (1999). A Comparison Of The Relationships

of Education and Income with Mortality: The National Longitudinal Mortality Study. Social Science Medical, 10, 1373–1384.

Bensley, R. J. (2009). Metode Pendidikan Kesehatan Masyarakat (2nd ed.). Jakarta: EGC.

Bluestein, D., & Javaheri, A. (2008). Pressure Ulcers: Prevention, Evaluation, and

Management, 78, 1186–1194.

Budiharto. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan dengan Contoh Bidang Ilmu

Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC.

Dahlan, M. S. (2013). Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel (3rd ed.). Jakarta: Salemba Medika.

E. M. D. Kosegeran, A. J. M. Rattu, E. P. S. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan Kinerja Perawat Dalam Pencegahan Kejadian Luka Dekubitus Di Ruang Rawat Khusus RSUP Prof.Dr.R. D. Kandou Manado, 35–

46.

Efendi, F., & Makhfuldi. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan

Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: EGC.

Fleming, K. C., Andrews, K. L., Evans, Jo. M., Chutka, D. S., & Garness, S. L. (1995). Pressure Ulcers : Prevention and Management, 6196(agustus), 789– 799. https://doi.org/10.1016/S0025-6196(11)64355-3

Friedman, & Marilyn, M. (2010). Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktik. Jakarta: EGC.

Galpin, J. E., Chow, A. W., Bayer, A. S., & Guze, L. B. (1976). Sepsis Associated

with Decubitus Ulcers, 61(September), 346–350.

Gambret, S. R. (1988). Contemporary Geriatric Medicine (3rd ed.). New York: Plenum Medical Book.

Gorecki, C., Brown, J. M., Nelson, E. A., Briggs, M., Schoonhoven, L., Dealey, C., Nixon, J. (2009). Impact of pressure ulcers on quality of life in older patients: A

systematic review: Clinical investigations. Journal of the American Geriatrics

Society, 57(7), 1175–1183. https://doi.org/10.1111/j.1532-5415.2009.02307.x Greenlee, J., & Scharlach, A. (2006). Caregiver’s Characteristic and Need. Family

Caregivers In California, 8–42.

Jaul, E., & Menzel, J. (2014). Pressure Ulcers in the Elderly, as a Public Health

Problem, 2(5), 4–7. https://doi.org/10.4172/2329-9126.1000174

Jones, D. (2013). Pressure Ulcer Prevention In The Community Setting, 47–56. Kautsar, G., & Haryanthi, L. P. S. (2016). Construct Validity Of Test Instruments For

Health Belief Model ( Hbm ) In Cervical Cancer Screening Behavior.

International Conference on Health and Well-Being (ICHWB), 19–33. Kemenkes RI. (2013). Pokok-pokok Hasil RISKESDAS Provinsi Banten 2013.

Kemenkes RI. (2014). Infodatin : Situasi Kesehatan Jantung. Pusat Data Dan

Informasi Kementerian Kesehatan RI, 1–8. Retrieved from http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infod atin-jantung.pdf

Köse, I., Yeşil, P., Öztunç, G., & Eskimez, Z. (2016). Knowledge of Nurses Working

in Intensive Care Units in Relation to Preventive Interventions for Pressure Ulcer. International Journal of Caring Scieces, 9(2), 677–687.

Lapau, B. (2012). Metode Penelitian Kesehatan: Metode Ilmiah Penulisan Skripsi,

Tesis, Dan Disertasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Peneitian UIN Jakarta.

Lyder, C. H. (2010). Risk Factors And Risk-Assessment Scales Pressure Ulcer, 1–6. MacLeod, F., Barton, P., Campbell, K., Harrison, M., Kay, K., Labate, T., …

Parslow, N. (2005). Risk Assessment & Prevention of Pressure Ulcer, (March). Maklebust, J., & Siegreen, M. (2001). Pressure Ulcers: Guidlines for Prevention

anda Management (3rd ed.). United State of America: Springhouse.

Marriott, R., & Rubayi, S. (2008). Successful Truncated Osteomyelitis Treatment for

Chronic Osteomyelitis Secondary to Pressure Ulcers in Spinal Cord Injury Patients. Annals of Plastic Surgery, 61, 425–429.

Maulana, H. D. J. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.

McEwen, M., & Pullis, B. C. (2009). Community-Based Nursing. Canada: Saunders Elsevier.

Mersal, F. A. (2014). Caregivers â€TM Knowledge and Practice Regarding Prevention of Immobilization Complications in El-demerdash Hospital Cairo, 2(3), 78–98.

Mohamed, S. A., & Weheida, S. M. (2015). Effects Of Implementing Educational

Program About Pressure Ulcer Control On Nurses’ Knowledge And Safety Of Immobilized Patients. Journal of Nursing Education and Practice, 5(3), 12.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.5430/jnep.v5n3p12

National Pressure Ulcer Advisory Panel, National, T., Ulcer, P., & Panel, A. (2007). Pressure ulcer stages revised by the National Pressure Ulcer Advisory Panel.

Ostomy/wound Management, 53(3), 30–1. Retrieved from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17450645

Noorkasiani, Heryati, & Ismail, R. (2009). Sosiologi Keperawatan. Jakarta: EGC. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nuru, N., Zewdu, F., Amsalu, S., & Mehretie, Y. (2015). Knowledge And Practice

Of Nurses Towards Prevention Of Pressure Ulcer And Associated Factors In Gondar University Hospital, Northwest Ethiopia. BMC Nursing, 14(1), 34.

https://doi.org/10.1186/s12912-015-0076-8

Osuala, E. O. (2014). Innovation in prevention and treatment of pressure ulcer

Nursing, 17(2), 61–68. https://doi.org/10.4103/1119-0388.140411

Pearlin, L. I. (1989). The Sociological Study of Stress. Journal of Health and Social Behaviour, 3, 241–256.

Perry D, Borchert K, Burke S, Chick K, Johnson K, Kraft W, Patel B, T. S. (2012).

Pressure Ulcer Prevention and Treatment Protocol. Updated January 2012.

Retrieved from www.icsi.org

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2012). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,

Proses, dan Praktik Volume 2 (4th ed.). Jakarta: EGC.

Potter, P., Perry, Anne Griffin, Stockert, Patricia A, & Hall, A. (2011). Basic

Nursing (7th ed.). Canada: Elsevier.

Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia No. 52 Tahun 2009, Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, 1. Retrieved from http://data.menkokesra.go.id/sites/default/files/22637790-UU-

No-52-Tahun-2009-Perkembangan-Kependudukan-Dan-Pembangunan-Keluarga.pdf

Rismawan, W. (2014). Hubungan Tingkat Pengetahuan Keluarga Klien Tentang

Pencegahan Dekubitus Terhadap Kejadian Dekubitus Pada Pasien Bedrest Total di RS Dr. Soekardjo Tasikmalaya. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, 12(1), 112–127.

Safitri, F. N., Agustina, H. R., & Amrullah, A. A. (2010). Risiko Stroke Berulang

dan Hubungannya Dengan Pengetahuan dan Sikap Keluarga.

Sanchón-macias, M. V., & Bover-bover, A. (2013). Relationship Between Subjective

Social Status And Perceived Health Among Latin American Immigrant Women, 21(6). https://doi.org/10.1590/0104-1169.2943.2374

Sarwono, S. W., Meinarno, E. A., Kevin, A., Listian, F., Rahman, Al., Widiyaningsih, & Farhan, M. (2014). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Medika.

Schulz, R., & Eden, J. (2016). Families Caring for an Aging America. https://doi.org/10.17226/23606

Skala, P., Dan, B., Gosnell, S., Mizan, D. M., Rosa, E. M., & Yuniarti, F. A. (2009).

Menilai Tingkat Resiko Luka Tekan, 259–263.

Sulastri, N. T., Effendy, C., & Haryani. (2008). Pengaruh Pemberian Pendidikan

kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Keterlibatan Keluarga Dalam Pencegahan Dekubitus pada Pasien Tirah Baring. Jurnal Ilmu Keperawatan, 3,

193–201.

Sunaryanti, B., & Muladi, A. (2014).Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan

Dan Minyak Kelapa Terhadap Pencegahan Dekubitus, (Smeltzer 2002), 1–10.

Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

Swarjana, I. K. (2016). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Valente, L. E., et al.,. (2011). Health Self-Perception By Dementia Family

Caregivers Sociodemographic And Clinical Factors, 69(May), 739–744.

Wagito, B. (2003). Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Widodo, A. (2007). Uji Kepekaan Instrumen Pengkajian Risiko Dekubitus Dalam

Mendeteksi Dini Risiko Kejadian Dekubitus Di RSIS. Jurnal Penelitian Sains &

Teknologi, 8(1), 39–54.

Wood, G. L., & Haber, J. (2006). Nursing Research: Methods and Critical Apprasial

for Evidence-based Practice (6th ed.). United State of America: Mosby

Assalamu’alaikum Wr Wb

Saya yang bertanda tangan dibawah ini bersedia menjadi responden penelitian yang akan dilakukan oleh:

Nama Peneliti : Maulidah Nur Atiqoh

NIM : 1113104000050

Judul Skripsi : Faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi Family

Caregiver tentang Pencegahan Dekubitus Pada Anggota

Keluarga Yang Berisiko Dekubitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Dan Ciputat

Saya telah mendapat penjelasan dari peneliti tentang tujuan penelitian ini. Saya mengerti bahwa data mengenai penelitian ini akan dirahasiakan. Semua berkas yang mencantumkan identitas responden hanya digunakan untuk terkait penelitian.

Saya mengerti bahwa tidak ada resiko yang akan terjadi. Apabila ada pertanyaan dan respon emosional yang tidak nyaman atau berakibat negatif pada saya, maka peneliti akan menghentikan pengumpulan data dan peneliti memberikan hak kepada saya untuk mengundurkan diri dari penelitian ini tanpa resiko apapun.

Demikian surat pernyataan ini saya tandatangani tanpa suatu paksaan. Saya bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini secara sukarela.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

Jakarta, 2017

1. Kosongkan kolom nomor responden

2. Bacalah setiap pernyataan atau pertanyaan dengan teliti sebelum menjawabnya.

3. Isilah seluruh pertanyaan dan pernyataan dengan menggunakan jawaban yang sesuai dengan pemikiran anda

4. Cara pengisian jawaban disesuaikan dengan petunjuk yang telah diberikan

5. Anda diharapkan untuk mengisi seluruh pernyataan dan pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini secara mandiri

6. Bila ada pertanyaan yang tidak dimengerti, anda dapat langsung menanyakannya kepada peneliti

7. Untuk menjawab kuesioner pernyataan, berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang menurut anda benar atau sesuai dengan pemikiran anda

8. Apabila ingin mengganti jawabab pada daftar pernyataan, anda dapat memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang salah/ingin diganti, kemudian memberikan tanda centang (√) kembali pada kolom yang tersedia

9. Tiap pernyataan akan bernilai bila diisi oleh satu jawaban 10. Selamat mengisi

A. Status Demografi Family Caregiver

Petunjuk: isilah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang sesuai Nama (inisial) :

Usia : tahun bulan Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan* Hubungan dengan klien (anak, istri, cucu dsb):

Pengalaman merawat orang dengan imobilisai (keterbatasan atau ketidakmampuan dalam bergerak):

Ya Tidak

Pendidikan Terakhir* : 1. Tidak Sekolah 2. SD

3. SMP/ Sederajat 4. SMA/ Sederajat

5. Perguruan Tinggi (Diploma, S1/S2/S3)

Pendapatan/bulan* : 1. < 3.270.936,13 2. > 3.270.936,13

*lingkari yang sesuai B. Kuesioner Pengetahuan

Petunjuk: berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban B : apabila anda merasa pernyataan yang tertulis adalah Benar S : apabila anda merasa pernyataan yang tertulis adalah Salah

No Pernyataan Benar Salah 1. Dekubitus adalah kerusakan pada kulit dan atau lapisan-lapisan

dibawahnyakarena penekanan yang terlalu lama dan terus-menerus pada daerah tersebut

2. Nama lain Dekubitus adalah luka tekan

3. Penyebab terjadinya dekubituskarena kurangnya pasokan darah pada kulit dan atau lapisan-lapisan dibawah kulit

4. Dekubitus biasanya terjadi pada bagian tulang yang menonjol seperti pada daerah bagian kepala, punggung, bahu, pantat, dan tumit

5. Daerah dada dan perut pasien merupakan daerah yang paling sering mengalami dekubitus

6. Tanda kemerahan pada kulit yang jika ditekan dengan jari akan tetap merah, bukan merupakan gejala dekubitus tingkat I 7. Dekubitus pada tingkat II sering ditandai dengan luka lecet dan

melepuh

8. Gejala dekubitus tingkat IV tidak sampai merusak otot dan tulang pasien

9. Pasien yang berbaring terlalu lama tanpa bergerak dan berubah posisi berisiko terkena dekubitus

10. Gesekan pada punggung pasien saat penggantian sprei yang tidak hati-hati dapat menyebabkan terjadinya dekubitus 11. Kulit pasien yang terlalu lembab tidak akan mengalami

dekubitus

12. Terjadinya dekubitus pada pasien tidak dipengaruhi oleh usia pasien tersebut

13. Perubahan posisi setiap 2 jam sekali dapat mengurangi risiko terjadinya dekubitus

14. Risiko terjadinya dekubitus dapat dikurangi dengan cara selalu menjaga kulit pasien agar tetap bersih dan kering

15. Daerah kulit pasien yang sudah mengalami kemerahan boleh dipijat karena dapat melancarkan aliran darah ke daerah tersebut

16. Untuk menjaga agar tubuh terhindar dari penekanan saat berbaring dalam waktu lama dapat menggunakan bantal, selimut, gulungan handuk dan busa karet

menurut anda paling sesuai.

STS : apabila anda merasa Sangat Tidak Setuju TS : apabila anda merasa Tidak Setuju

S : apabila anda merasa Setuju

SS : apabila anda merasa Sangat Setuju

No Pernyataan STS TS S SS

Persepsi Manfaat

1. Jika luka Dekubitus terdeteksi dini, maka tingkat keberhasilan pengobatan lebih tinggi.

2. Penyuluhan mengenai cara pencegahan Dekubitus bermanfaat untuk menambah pemahaman saya tentang tindakan pencegahan Dekubitus kepada anggota keluarga yang mengalami gangguan mobilisasi

3. Jika saya melakukan tindakan pencegahan Dekubitus secara teratur kepada anggota keluarga yang berisiko, maka peluang terjadinya Dekubitus rendah

4. Dengan tindakan pencegahan Dekubitus, keluarga saya yang mengalami gangguan mobilisasi dapat terhindar dari risiko pembentukan luka Dekubitus 5. Saya melakukan perawatan kulit kepada anggota

keluarga saya yang mengalami gangguan mobilisasi sebagai upaya pencegahan terhadap pembentukan luka Dekubitus

Persepsi Hambatan

6. Saya malas melakukan perawatan kepada anggota keluarga saya yang mengalami gangguan

mobilisasi

7. Melakukan deteksi dini luka Dekubitus menimbulkan rasa khawatir atau tidak nyaman 8. Saya kesulitan untuk melakukan pencegahan

Dekubitus karena mengambil banyak waktu saya 9. Saya mengalami kesulitan memperoleh kendaraan

11. Toko di sekitar rumah saya tidak menyediakan kebutuhan alat untuk pencegahan Dekubitus

Persepsi Kerentanan

12. Keluarga saya yang mengalami gangguan mobilisasi berisiko mengalami Dekubitus 13. Kondisi anggota keluarga saya yang terganggu

mobilisasinya, rentan terkena Dekubitus 14. Saya yakin anggota keluarga saya yang

mengalami gangguan mobilisasi berpeluang tinggi mendapat luka Dekubitus di kemudian hari 15. Kerentanan anggota keluarga saya yang terganggu

mobilisasinya terhadap Dekubitus dipengaruhi oleh kualitasperawatan yang saya berikan sejauh ini

16. Menilik kondisi kesehatan anggota keluarga saya yang terbatas mobilisasinya, kemungkinan dia mengalami Dekubitus lebih tinggi

Persepsi Keseriusan

17. Saat saya memperoleh informasi tentang Dekubitus, saya menyadari betapa seriusnya akibat yang dapat ditimbulkan dari luka Dekubitus 18. Saya meyakini orang-orang yang mengalami luka

Dekubitus selalu disertai dengan respon nyeri 19. Saya meyakini bahwa Dekubitus berdampak pada

kehidupan sosial anggota keluarga saya yang mengalami gangguan mobilisasi (mis: kehilangan pekerjaan)

20. Keseriusan dampak luka Dekubitus menjadi perhatian saya saat ini

Nama (inisial) :………. Tanggal :……… Usia :………. Jenis Kelamin: Perempuan/laki-laki

PARAMETER TEMUAN SKOR

Persepsi sensori

1.Terbatas Total. Tidak berespon pada stimulasi nyeri akibat kurangnya tingkat kesadaran.

ATAU Keterbatasan kemampuan untuk merasakan nyeri pada sebagian besar permukaan tubuh.

2. Sangat Terbatas Berespon hanya pada stimulus nyeri mengomunikasikan ketidaknyamanan dengan cara merintih atau gelisah.

ATAU Mempunyai gangguan sensorik yang

membatasi kemampuan untuk merasakan nyeri.

3.Sedikit Terbatas Berespon pada perintah verbal, tp tidak selalu mampu

mengomunikasikan ketidaknyamanan

ATAU Mempunyain gangguan sensorik yang membatasi kemampuan merasakan nyeri atau

ketidaknyamanan pada 1 atau 2 ekstremitas

4.Tidak Ada Gangguan Berespon pada perintah verbal. Tidak ada penurunan sensorik yang akan membatasi

kemampuan untuk merasakan atau mengungkapkan nyeri atau ketidaknyamanan.

Kelembapan 1.Kelembaban Kulit yang konstan Kulit dijaga agar tetap lembab hampir secara konstan oleh perspirasi, urin dll

2.Sangat Lembab Kulit sering lembab tapi tidak selalu lembab. Alat teun diganti sedikitnya 1x/hari

3.Kadang-kadang Lembab Kulit kadang-kadang lembab, memerlukan penggantian alat tenun ekstra 1x/hari

4.Jarang Lembab Kulit biasanya kering, alat tenun hanya perlu diganti sesuai jadwal

Aktivitas diatas tempat tidur Mampu berjalan dengan keterbatasan yang tinggi atau tidak mampu berjalan, harus dibantu pindah ke atas kursi/kursi roda

Berjalan

Kadang-kadang berjalan pd siang hari, tapi hanya utk jarak yang sangat dekat, dengan/tanpa bantuan

jalan di luar kamar. Sedikitnya 2x/hari dan didalam kamar sedikitnya 1x tiap 2 jam selama jam terjaga.

Mobilitas

1.Imobilisasi Total Tidak dapat melakukan perubahan posisi tubuh atau ekstremitas tanpa bantuan walaupun hanya sedikit

2.Sangat Terbatas Kadang-kadang melakukan perubahan kecil pada posisi tubuh dan ekstremitas tapi tidak mampu melakukan perubahan yang sering dan berarti ssecara mandiri

3.Agak Terbatas Sering melakukan

perubahan kecil pada posisi tubuh dan ekstremitas secara mandiri

4.Tidak terbatas Melakukan perubahan posisi yang bermakna dan sering tanpa bantuan

Nutrisi

1.Sangat Buruk

Jarang makan lebih dari 1/3 porsi makan yang diberikan. Kurang minum. Tidak makan suplemen makanan air

2.Mungkin Kurang Jarang makan makanan lengkap dan makan kira2 hanya ½ porsi makanan yang diberikan.

3.Cukup

Makan lebih dari ½ porsi makanan yang diberikan. Kadang-kadang menolak makanan tapi biasa mau makanan suplemen yang diberikan

4.Baik

Makan setiap makanan yang diberikan. Tidak pernah menolak makanan.

Gesekan Memerlukan bantuan yang sedang sampai maksimum untuk bergerak. Tidak mampu mengangkat tanpa terjatuh. Sering membutuhkan maksimum untuk

mengatur posisi kembali.

Berpotensi

Bergerak dengan

lemah dan

membutuhkan

bantuan minimum. Selama bergerak kulit mungkin akan menyentuh alas tidur. Sebagian besar mampu

mempertahankan posisi yang relatif baik di atas kursi atau tempat tidur tapi kadang-kadang jatuh kebawah

Bergerak diatas tempat tidur dan kursi secara ,andiri dan mempunyai otot yang cukup kuat untuk mengankat sesuatu sambil bergerak.

TOTAL SKOR

Interpretasi Total Skor

o

Risiko Rendah : skor 15-18

o

Risiko Sedang : skor 13-14

o

Risiko Tinggi : skor 10-12

Lampiran 3 Hasil Olahan SPSS

A. Jenis Kelamin

JK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid laki-laki 3 11.5 11.5 11.5 perempuan 23 88.5 88.5 100.0 Total 26 100.0 100.0 B. Kelompok Usia kat_usia2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Dewasa Muda 4 15.4 15.4 15.4

Dewasa Pertengahan 6 23.1 23.1 38.5 Dewasa Akhir 13 50.0 50.0 88.5 Lansia 3 11.5 11.5 100.0 Total 26 100.0 100.0 C. Pengalaman Pengalaman

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak 22 84.6 84.6 84.6 ya 4 15.4 15.4 100.0 Total 26 100.0 100.0 D. Tingkat Ekonomi Tingkat_Ekonomi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid rendah 20 76.9 76.9 76.9 tinggi 6 23.1 23.1 100.0 Total 26 100.0 100.0 E. Tingkat Peddidikan Tingkat_Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid rendah 13 50.0 50.0 50.0 menengah 10 38.5 38.5 88.5 tinggi 3 11.5 11.5 100.0 Total 26 100.0 100.0 F. Tingkat Pengetahuan kategori_pengetahuan2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid kurang 3 11.5 11.5 11.5 cukup 18 69.2 69.2 80.8 baik 5 19.2 19.2 100.0 Total 26 100.0 100.0 G. Persepsi kategori_persepsi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Negatif 14 53.8 53.8 53.8

Positif 12 46.2 46.2 100.0

Uji Reliabilitas Kuesioner Persepsi Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .674 .641 17 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted manfaat_3 44.90 12.921 .095 . .677 manfaat_4 44.87 12.120 .161 . .678 manfaat_5 44.63 12.861 .089 . .679 hambatan_1 44.77 12.668 .151 . .673 hambatan_2 44.93 13.857 -.282 . .695 hambatan_3 45.43 12.116 .197 . .671 hambatan_4 45.00 12.621 .383 . .659 hambatan_5 45.73 12.409 .112 . .684 hambatan_6 45.77 13.151 .029 . .682 rentan_1 44.97 10.240 .569 . .611 rentan_2 45.00 10.345 .478 . .626 rentan_3 45.57 11.082 .468 . .632 rentan_4 45.07 12.685 .162 . .671 rentan_5 45.57 10.737 .639 . .611 serius_2 44.80 12.648 .247 . .664 serius_3 44.67 11.816 .304 . .656 serius_4 45.27 11.237 .594 . .624

Uji Normalitas Skor Persepsi

Descriptives

Statistic Std. Error

kategori_persepsi Mean 1.4615 .09970

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 1.2562 Upper Bound 1.6669 5% Trimmed Mean 1.4573 Median 1.0000 Variance .258 Std. Deviation .50839 Minimum 1.00 Maximum 2.00 Range 1.00 Interquartile Range 1.00 Skewness .164 .456 Kurtosis -2.145 .887 Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

kategori_persepsi .356 26 .000 .637 26 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Statistics persepsi N Valid 26 Missing 0 Mean 57.6538 Median 57.0000

Proporsi Distribusi Karakteristik Responden terhadap Tingkat Pengetahuan

JK * kategori_pengetahuan2 Crosstabulation

kategori_pengetahuan2

Total

kurang cukup baik

JK laki-laki Count 0 2 1 3 % within JK 0.0% 66.7% 33.3% 100.0% perempuan Count 3 16 4 23 % within JK 13.0% 69.6% 17.4% 100.0% Total Count 3 18 5 26 % within JK 11.5% 69.2% 19.2% 100.0%

Pengalaman * kategori_pengetahuan2 Crosstabulation

kategori_pengetahuan2

Total

kurang cukup baik

Pengalaman Tidak Count 3 15 4 22

% within Pengalaman 13.6% 68.2% 18.2% 100.0% Ya Count 0 3 1 4 % within Pengalaman 0.0% 75.0% 25.0% 100.0% Total Count 3 18 5 26 % within Pengalaman 11.5% 69.2% 19.2% 100.0% \

Tingkat_Pendidikan * kategori_pengetahuan2 Crosstabulation

kategori_pengetahuan2

Total

kurang cukup baik

Tingkat_Pendidika n rendah Count 3 10 0 13 % within Tingkat_Pendidikan 23.1% 76.9% 0.0% 100.0% menengah Count 0 7 3 10 % within Tingkat_Pendidikan 0.0% 70.0% 30.0% 100.0% tinggi Count 0 1 2 3 % within Tingkat_Pendidikan 0.0% 33.3% 66.7% 100.0% Total Count 3 18 5 26

% within Tingkat_Pendidikan 11.5% 69.2% 19.2% 100.0%

Tingkat_Ekonomi * kategori_pengetahuan2 Crosstabulation

kategori_pengetahuan2

Total

kurang Cukup baik

Tingkat_Ekonomi rendah Count 3 15 2 20

% within Tingkat_Ekonomi 15.0% 75.0% 10.0% 100.0%

tinggi Count 0 3 3 6

% within Tingkat_Ekonomi 0.0% 50.0% 50.0% 100.0%

Total Count 3 18 5 26

% within Tingkat_Ekonomi 11.5% 69.2% 19.2% 100.0%

kat_usia2 * kategori_pengetahuan2 Crosstabulation

kategori_pengetahuan2

Total

kurang Cukup baik

kat_usia2 Dewasa Muda Count 0 4 0 4

% within kat_usia2 0.0% 100.0% 0.0% 100.0%

Dewasa Pertengahan Count 1 3 2 6

% within kat_usia2 16.7% 50.0% 33.3% 100.0%

Dewasa Akhir Count 0 10 3 13

% within kat_usia2 0.0% 76.9% 23.1% 100.0%

Lansia Count 2 1 0 3

% within kat_usia2 66.7% 33.3% 0.0% 100.0%

Total Count 3 18 5 26

% within kat_usia2 11.5% 69.2% 19.2% 100.0%

Proporsi Distribusi Karakteristik Responden terhadap Persepsi

JK * kategori_persepsi Crosstabulation

kategori_persepsi

Total negatif positif

% within JK 66.7% 33.3% 100.0%

perempuan Count 12 11 23

% within JK 52.2% 47.8% 100.0%

Total Count 14 12 26

% within JK 53.8% 46.2% 100.0%

kat_usia2 * kategori_persepsi Crosstabulation

kategori_persepsi

Total negatif positif

kat_usia2 Dewasa Muda Count 1 3 4

% within kat_usia2 25.0% 75.0% 100.0%

Dewasa Pertengahan Count 5 1 6

% within kat_usia2 83.3% 16.7% 100.0%

Dewasa Akhir Count 7 6 13

% within kat_usia2 53.8% 46.2% 100.0%

Lansia Count 1 2 3

% within kat_usia2 33.3% 66.7% 100.0%

Total Count 14 12 26

% within kat_usia2 53.8% 46.2% 100.0%

Pengalaman * kategori_persepsi Crosstabulation

kategori_persepsi

Total negatif positif

Pengalaman tidak Count 12 10 22

% within Pengalaman 54.5% 45.5% 100.0%

ya Count 2 2 4

% within Pengalaman 50.0% 50.0% 100.0%

Total Count 14 12 26

Tingkat_Pendidikan * kategori_persepsi Crosstabulation

kategori_persepsi

Total negatif positif

Tingkat_Pendidikan rendah Count 8 5 13

% within Tingkat_Pendidikan 61.5% 38.5% 100.0% menengah Count 4 6 10 % within Tingkat_Pendidikan 40.0% 60.0% 100.0% tinggi Count 2 1 3 % within Tingkat_Pendidikan 66.7% 33.3% 100.0% Total Count 14 12 26 % within Tingkat_Pendidikan 53.8% 46.2% 100.0%

Tingkat_Ekonomi * kategori_persepsi Crosstabulation

kategori_persepsi

Total negatif Positif

Tingkat_Ekonomi rendah Count 12 8 20

% within Tingkat_Ekonomi 60.0% 40.0% 100.0%

tinggi Count 2 4 6

% within Tingkat_Ekonomi 33.3% 66.7% 100.0%

Total Count 14 12 26

Dokumen terkait