• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah diuraikan, maka saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru, guru di desa sebaiknya sering memanfaatkan lapangan dan sawah yang berada di dekat sekolah untuk aktivitas motorik kasar. Guru di kota dapat bekerjasama dengan lapangan yang terdekat untuk aktivitas motorik kasar. Guru sebaiknya sering mengajak anak-anak beraktivitas fisik yang sesuai dengan keterampilan motorik kasar yang harus dikuasai anak pada tahap gerak dasar.

2. Bagi orangtua atau masyarakat, orangtua sebaiknya juga memberikan kesempatan yang luas untuk anak untuk beraktivitas fisik ketika berada di rumah. Berdasarkan hasil wawancara dengan orangtua/wali dari anak desa yang telah dijelaskan pada pembahasan, maka orangtua di desa disarankan

dapat memberikan kesempatan pada anak untuk bermain di lapangan dan sawah dengan pengawasan orangtua sendiri atau orang dewasa lainnya. Orangtua di kota dapat memberikan kesempatan pada anak untuk bermain di lapangan terdekat atau tempat wisata yang memiliki lahan bermain yang luas. 3. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian serupa, dapat menambah

jumlah subjek pelitian dan menggunakan sekolah atau wilayah yang berbeda. Selain itu, peneliti yang selanjutnya juga dapat mengkaji keterampilan motorik kasar yang lain, selain berlari, melompar, melempar, dan menangkap untuk mengetahui perbedaan keterampilan motorik kasar anak desa dan anak kota.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2015). Data Kecamatan Sanden. Yogyakarta: Pemerintah Kabupaten Bantul. Diakses dari http://www.bantulkab.go.id/Kecamatan/Sanden.html

pada tanggal 20 Juni 2015 pukul 20.25 WIB.

Anonim. (2012). Buku Putih Sanitasi Kota Yogyakarta: Bab II Gambaran Umum Kota Yogyakarta. Yogyakarta: Perencanaan Air Minum dan Sanitasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Diakses dari

http://ppsp.nawasis.info/dokumen/perencanaan/sanitasi/pokja/bp/kota.yo gyakarta/BAB2_BPS%20YK.pdf pada tanggal 20 Juni 2015 pukul 20.35 WIB.

Bambang Utoyo. 2007. Geografi: Membuka Cakrawala Dunia. Bandung: PT Setia Purna Inves.

Bintarto. (1989). Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Desmita. (2007). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Enok Maryani & Bagja Waluya. (2014). Hand Out Mata Kuliah Geografi Desa Kota. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Diakses dari

http://file.upi.edu/ pada tanggal 22 Januari 2015 pukul 19.45 WIB.

Fotini Venetsanou, Antonis Kambas. (2010). Environmental Factors Affecting Preschoolers’ Motor Development. Early Childhood Education Journal. 37, 319-327.

Gabbard Carl P. (2014). Lifelong Motor Development. United State of America: Pearson Education Limited.

Gallahue David L, Ozmun John C, & Goodway Jacqueline D. (2006). Understand Motor Development: Infant, Children, Adolencents, Adults, Sixth Edition. NY: McGraw-Hill.

_________________________________________________. (2012). Understand Motor Development: Infant, Children, Adolencents, Adults, Seventh Edition. NY: McGraw-Hill.

Hartono & Arnicun Aziz. (2008). Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Haywood Kathleen & Getchell Nancy. (2009). Life Span Motor Development:

Hurlock, Elizabeth B. (1978). Perkembangan Anak (diterjemahkan Child Development oleh Meitasari Chandra dan Muslichah Zarkasih). Jakarta: Erlangga.

K. Wardiyatmoko. (2007). Geografi SMA untuk Kelas XII. Jakarta: Erlangga. Lukman Hadi Wibowo. (2014). Perbedaan Kemampuan Motorik Kasar Anak SD

Kelas Atas Perkotaan dan Pedesaan di Yogyakarta Tahun 2014. Yogyakarta. Skripsi FIK. UNY.

Muhammad Idrus. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga. Nana Syaodih Sukmadinata. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Nova & Hasto Prianggoro. (2014). Bahayanya Anak Jika Kurang Bergerak. Dalam Kompas. 1 September. Diakses dari http://health.kompas.com/ read/2014/09/01/091243423/Bahayanya.Jika.Anak.Kurang.Bergerak

pada tanggal 4 Maret 2015 pukul 19.28 WIB.

Saifuddin Azwar. (2014). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Siti Wuryan Indrawati, Herlina, & Ifa H. Misbach. (2007). Teori Observasi. Bandung: FIP UPI. Diakses dari http://file.upi.edu/Direktori/FIP/ JUR.PSIKOLOGI/195010101980022-SITI_WURYAN_INDRAWATI/ PD2-Teori_Observasi.pdf pada tanggal 24 Agustus 2015 pukul 20.47 WIB.

Slamet Suyanto. (2005). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat Publishing.

Sofyan Yamin & Heri Kurniawan. (2014). SPSS Complete: Teknik Analisis Terlengkap dengan Software SPSS. Jakarta: Salemba Infotek.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Sukardi. (2014). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sumantri. (2005). Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.

Wafaa, Abd Elhafez & Abd Almaksuod Ghaly. (2010). The Effect of Movement Education Program by Using Movement Pattern to Develop Fundamental Motor Skills for Children Pre-School. World Journal of Sport Science. 3 (S), 461-491.

Yudha M. Saputra & Rudyanto. (2005). Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Keterampilan Anak TK. Jakarta: Depdiknas.

Yus Agusyana. (2011). Olah Data Skripsi dan Penelitian dengan SPSS 19. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Lampiran 1.

Data Anak Desa dan Anak Kota

Kelompok B

Data Anak Desa dan Anak Kota Kelompok B

Nama

Anak L/P Sekolah Alamat

Kota1 P TK RK Sindurejan Sindurejan Wirobrajan III/20 Yogyakarta Kota2 P TK RK Sindurejan Sindurejan Wirobrajan III/37 Yogyakarta Kota3 P TK RK Sindurejan Jl Puntodewo No 8A Wirobrajan Yogyakarta Kota4 P TK RK Sindurejan Suryowijayan Mantrijeron 1/177 Yogyakarta Kota5 P TK RK Sindurejan Tejokusuman NG II/511 Yogyakarta

Kota6 P TK RK Sindurejan Wirobrajan II/532 Yogyakarta

Kota7 L TK RK Sindurejan Sindurejan Wirobrajan III/19 Yogyakarta Kota8 L TK RK Sindurejan Sindurejan Wirobrajan III/ Yogyakarta Kota9 L TK RK Sindurejan Sindurejan Wirobrajan III/87i Yogyakarta Kota10 L TK RK Sindurejan Sindurejan Wirobrajan III/168 Yogyakarta Kota11 L TK RK Sindurejan Taman KT I/462 Yogyakarta

Kota12 P TK ABA Kuncen I Jl Amri Yahya No 10 Gampingan Yogyakarta Kota13 P TK ABA Kuncen I Gampingan Wirobrajan I/832 B RT 48 RW 11 Kota14 P TK ABA Kuncen I Tegalrejo TR 03 RT 15 RW 05

Kota15 P TK ABA Kuncen I Kuncen Wirobrajan I/258 RT 18 RW 04

Kota16 P TK ABA Kuncen I Tegalmulyo Wirobrajan 1 No 169 Pakuncen YK Kota17 P TK ABA Kuncen I Jl Menjangan No 567 Pakuncen Yogyakarta Kota18 P TK ABA Kuncen I Gampingan Wirobrajan RT 48 RW 10 No 708 YK Kota19 P TK ABA Kuncen I Jl HOS Cokroaminoto WB I/ 327 A Yogyakarta Kota20 L TK ABA Kuncen I Gampingan Wirobrajan I/887 Yogyakarta Kota21 L TK ABA Kuncen I Singosaren Lor Wirobrajan I/992 RT 53 RW 12 Kota22 L TK ABA Kuncen I Jl. R.E. Martadinata No 49 Yogyakarta

Kota23 L TK ABA Kuncen I Jl HOS Cokroaminoto No 65 Yogyakarta Kota24 L TK ABA Kuncen I Jl HOS Cokroaminoto No 65 Yogyakarta Kota25 L TK ABA Kuncen I Kuncen RT 39 RW 8 No 315 Yogyakarta Kota26 L TK ABA Kuncen I Jl HOS Cokroaminoto No 44 Yogyakarta Kota27 L TK ABA Kuncen I Demakan RT 25 RW 07 TR 3 Yogyakarta Kota28 L TK ABA Kuncen I Sudagaran RT 41/11 Tegalrejo Yogyakarta Kota29 L TK ABA Kuncen I Kuncen Ledoksari RT 38/296 Yogyakarta

Kota30 L TK ABA Kuncen I Gampingan Wirobrajan RT 50 RW 11 No 906 YK Desa1 P TK PKK 106 Merten Kranggan, Murtigading, Sanden

Desa2 P TK PKK 106 Merten Merten, Gadingharjo, Sanden Desa3 P TK PKK 106 Merten Wonorejo, Gadingsari, Sanden Desa4 P TK PKK 106 Merten Kranggan, Murtigading, Sanden Desa5 P TK PKK 106 Merten Kranggan, Murtigading, Sanden Desa6 L TK PKK 106 Merten Cangkring, Poncosari, Srandakan

Desa7 L TK PKK 106 Merten Daleman, Gadingharjo. Sanden Desa8 L TK PKK 106 Merten Wonorejo, Gadingsari, Sanden Desa9 L TK PKK 106 Merten Cubung, Sanden

Desa10 L TK PKK 106 Merten Daleman, Gadingharjo. Sanden Desa11 L TK PKK 106 Merten Kalimundu, Gadingharjo, Sanden Desa12 L TK PKK 106 Merten Merten, Gadingharjo, Sanden Desa13 P TK Pertiwi 12 Sorobayan Sorobayan, Gadingsari, Sanden Desa14 P TK Pertiwi 12 Sorobayan Ketalo, Gadingsari, Sanden Desa15 P TK Pertiwi 12 Sorobayan Sorobayan, Gadingsari, Sanden Desa16 P TK Pertiwi 12 Sorobayan Sorobayan, Gadingsari, Sanden Desa17 P TK Pertiwi 12 Sorobayan Sorobayan, Gadingsari, Sanden Desa18 P TK Pertiwi 12 Sorobayan Japuhan, Sanden

Desa19 P TK Pertiwi 12 Sorobayan Klakaran, Gadingsari, Sanden Desa20 P TK Pertiwi 12 Sorobayan Sorobayan, Gadingsari, Sanden Desa21 P TK Pertiwi 12 Sorobayan Pucanganom, Murtigading, Sanden Desa22 L TK Pertiwi 12 Sorobayan Peciro, Murtigading, Sanden Desa23 L TK Pertiwi 12 Sorobayan Soka, Gadingsari, Sanden Desa24 L TK Pertiwi 12 Sorobayan Ketalo, Gadingsari, Sanden

Desa25 L TK Pertiwi 12 Sorobayan Bongoskenthi, Murtigading, Sanden Desa26 L TK Pertiwi 12 Sorobayan Dayu, Gadingsari, Sanden

Desa27 L TK Pertiwi 12 Sorobayan Soka, Gadingsari, Sanden

Desa28 L TK Pertiwi 12 Sorobayan Bongoskenthi, Murtigading, Sanden Desa29 L TK Pertiwi 12 Sorobayan Sorobayan, Gadingsari, Sanden Desa30 L TK Pertiwi 12 Sorobayan Sorobayan, Gadingsari, Sanden

Lampiran 2.

Instrumen Keterampilan Motorik

Kasar

LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN BERLARI

Nama sekolah :

Alamat sekolah :

Materi yang diperlukan : Kamera, ruang kosong sepanjang 15 meter untuk anak berlari, dua penanda untuk start dan finish.

Petunjuk pengisian :

1. Anak diminta berlari secara bergantian. 2. Peneliti merekam saat anak berlari.

3. Peneliti memutar rekaman video untuk menilai tahapan keterampilan berlari anak. Penilaian berdasarkan gambar tahapan berlari menurut Gallahue yang terletak di rubrik lembar observasi.

4. Peneliti memberi tanda centang (v) sesuai tahapan masing-masing anak. Pemberian skor disesuaikan dengan rubrik lembar observasi.

LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN MELOMPAT

Nama sekolah :

Alamat sekolah :

Materi yang diperlukan : Kamera, ruang kosong sepanjang 5 meter, penanda start. Petunjuk pengisian :

1. Anak diminta melompat secara bergantian. 2. Peneliti merekam saat anak melompat.

3. Peneliti memutar rekaman video untuk menilai tahapan keterampilan melompat anak. Penilaian berdasarkan gambar tahapan melompat menurut Gallahue yang terletak di rubrik lembar observasi.

4. Peneliti memberi tanda centang (v) sesuai tahapan masing-masing anak. Pemberian skor disesuaikan dengan rubrik lembar observasi.

LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN MELEMPAR

Nama sekolah :

Alamat sekolah :

Materi yang diperlukan : Kamera, ruang kosong sepanjang 10 meter, bola tenis, penanda start.

Petunjuk pengisian :

1. Anak diminta melempar bola secara bergantian. 2. Peneliti merekam saat anak menangkap bola.

3. Peneliti memutar rekaman video untuk menilai tahapan keterampilan melempar anak. Penilaian berdasarkan gambar tahapan melempar menurut Gallahue yang terletak di rubrik lembar observasi.

4. Peneliti memberi tanda centang (v) sesuai tahapan masing-masing anak. Pemberian skor disesuaikan dengan rubrik lembar observasi.

No Nama Anak Keterampilan Melempar Skor

LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN MENANGKAP

Nama sekolah :

Alamat sekolah :

Materi yang diperlukan : Kamera, ruang kosong sepanjang 5 meter, bola tenis, jarak 3 meter antara pelempar dan penangkap.

Petunjuk pengisian :

1. Anak diminta menangkap bola secara bergantian. Pelempar melemparkan bola ke arah antara pundak sampai pinggang anak.

2. Peneliti merekam saat anak menangkap bola.

3. Peneliti memutar rekaman video untuk menilai tahapan keterampilan menangkap anak. Penilaian berdasarkan gambar tahapan menangkap menurut Gallahue yang terletak di rubrik lembar observasi.

4. Peneliti memberi tanda centang (v) sesuai tahapan masing-masing anak. Pemberian skor disesuaikan dengan rubrik lembar observasi.

No Nama Anak Keterampilan Menangkap Skor

Rubrik Lembar Observasi Keterampilan Motorik Kasar 1. Keterampilan Berlari

Indikator Deskripsi Skor

Keterampilan Berlari

Anak menunjukkan keterampilan berlari pada tahap 1 Anak menunjukkan keterampilan berlari pada tahap 2 Anak menunjukkan keterampilan berlari pada tahap 3 Anak menunjukkan keterampilan berlari pada tahap 4

1 2 3 4

Tahapan keterampilan berlari menurut Gallahue, Ozmun, dan Goodway (2012) Tahap 1

Tahap 2

Tahap 3

2. Keterampilan Melompat

Indikator Deskripsi Skor

Keterampilan Melompat

Anak menunjukkan keterampilan melompat pada tahap 1 Anak menunjukkan keterampilan melompat pada tahap 2 Anak menunjukkan keterampilan melompat pada tahap 3 Anak menunjukkan keterampilan melompat pada tahap 4

1 2 3 4

Tahapan keterampilan melompat menurut Gallahue, Ozmun, dan Goodway (2012) Tahap 1

Tahap 2

Tahap 3

3. Keterampilan Melempar

Indikator Deskripsi Skor

Keterampilan Melempar

Anak menunjukkan keterampilan melempar pada tahap 1 Anak menunjukkan keterampilan melempar pada tahap 2 Anak menunjukkan keterampilan melempar pada tahap 3 Anak menunjukkan keterampilan melempar pada tahap 4 Anak menunjukkan keterampilan melempar pada tahap 5

1 2 3 4 5

Tahapan keterampilan melempar menurut Gallahue, Ozmun, dan Goodway (2012) Tahap 1

Tahap 2

Tahap 3

Tahap 4

4. Keterampilan Menangkap

Indikator Deskripsi Skor

Keterampilan Menangkap

Anak menunjukkan keterampilan menangkap pada tahap 1 Anak menunjukkan keterampilan menangkap pada tahap 2 Anak menunjukkan keterampilan menangkap pada tahap 3 Anak menunjukkan keterampilan menangkap pada tahap 4 Anak menunjukkan keterampilan menangkap pada tahap 5

1 2 3 4 5

Tahapan keterampilan menangkap menurut Gallahue, Ozmun, dan Goodway (2012) Tahap 1

Tahap 2

Tahap 3

Tahap 4

Lampiran 3.

Rekapitulasi Keterampilan Motorik

Kasar Anak Desa dan Anak Kota

Hasil Pengolahan Data

Keterampilan Motorik Kasar Anak Desa Nama

anak

Tahapan Skor Total

Skor Keterampilan

berlari Keterampilan melompat Keterampilan melempar Keterampilan menangkap Keterampilan berlari Keterampilan melompat Keterampilan melempar Keterampilan menangkap

Desa1 Tahap 3 Tahap 2 Tahap 4 Tahap 2 3 2 4 2 11

Desa2 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 4 2 3 4 13

Desa3 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 1 Tahap 4 4 2 1 4 11

Desa4 Tahap 3 Tahap 3 Tahap 3 Tahap 3 3 3 3 3 12

Desa5 Tahap 3 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 4 3 3 4 4 14

Desa6 Tahap 4 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 4 4 3 4 4 15

Desa7 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 1 Tahap 4 4 2 1 4 11

Desa8 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 4 Tahap 4 4 2 4 4 14

Desa9 Tahap 3 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 5 3 2 3 5 13

Desa10 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 4 Tahap 4 4 2 4 4 14

Desa11 Tahap 3 Tahap 2 Tahap 4 Tahap 4 3 2 4 4 13

Desa12 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 4 Tahap 4 4 2 4 4 14

Desa13 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 1 Tahap 3 4 2 1 3 10

Desa14 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 1 Tahap 3 4 2 1 3 10

Desa15 Tahap 3 Tahap 3 Tahap 1 Tahap 3 3 3 1 3 10

Desa16 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 1 Tahap 3 4 2 1 3 10

Desa17 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 2 4 2 3 2 11

Desa18 Tahap 4 Tahap 3 Tahap 1 Tahap 4 4 3 1 4 12

Desa19 Tahap 3 Tahap 2 Tahap 1 Tahap 3 3 2 1 3 9

Desa20 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 1 Tahap 3 4 2 1 3 10

Desa23 Tahap 4 Tahap 3 Tahap 5 Tahap 4 4 3 5 4 16

Desa24 Tahap 3 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 3 2 3 4 12

Desa25 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 4 Tahap 4 4 2 4 4 14

Desa26 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 4 Tahap 4 4 2 4 4 14

Desa27 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 4 Tahap 4 4 2 4 4 14

Desa28 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 5 Tahap 4 4 2 5 4 15

Desa29 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 4 Tahap 4 4 2 4 4 14

Desa30 Tahap 4 Tahap 3 Tahap 5 Tahap 4 4 3 5 4 16

Jumlah 112 68 91 108 379

Hasil Pengolahan Data

Keterampilan Motorik Kasar Anak Kota

Nama anak

Tahapan Skor Total

Skor Keterampilan

berlari Keterampilan melompat Keterampilan melempar Keterampilan menangkap Keterampilan berlari Keterampilan melompat Keterampilan melempar Keterampilan menangkap

Kota1 Tahap 4 Tahap 1 Tahap 1 Tahap 3 4 1 1 3 9

Kota2 Tahap 3 Tahap 2 Tahap 1 Tahap 3 3 2 1 3 9

Kota3 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 1 Tahap 4 4 2 1 4 11

Kota4 Tahap 4 Tahap 3 Tahap 1 Tahap 4 4 3 1 4 12

Kota5 Tahap 3 Tahap 1 Tahap 1 Tahap 3 3 1 1 3 8

Kota6 Tahap 4 Tahap 1 Tahap 1 Tahap 2 4 1 1 2 8

Kota7 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 4 Tahap 4 4 2 4 4 14

Kota8 Tahap 4 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 4 4 3 4 4 15

Kota9 Tahap 3 Tahap 2 Tahap 4 Tahap 3 3 2 4 3 12

Kota10 Tahap 4 Tahap 1 Tahap 1 Tahap 4 4 1 1 4 10

Kota11 Tahap 4 Tahap 4 Tahap 3 Tahap 4 4 4 3 4 15

Kota12 Tahap 3 Tahap 3 Tahap 1 Tahap 3 3 3 1 3 10

Kota13 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 4 2 3 4 13

Kota14 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 1 Tahap 4 3 4 1 4 12

Kota15 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 1 Tahap 3 4 2 1 3 10

Kota16 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 1 Tahap 4 4 2 1 4 11

Kota17 Tahap 3 Tahap 2 Tahap 1 Tahap 4 3 2 1 4 10

Kota18 Tahap 3 Tahap 3 Tahap 1 Tahap 2 3 3 1 2 9

Kota19 Tahap 3 Tahap 1 Tahap 1 Tahap 4 3 1 1 4 9

Kota20 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 4 Tahap 4 4 2 4 4 14

Kota23 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 2 Tahap 3 4 2 2 3 11

Kota24 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 5 Tahap 4 4 2 5 4 15

Kota25 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 4 Tahap 4 4 2 4 4 14

Kota26 Tahap 4 Tahap 4 Tahap 5 Tahap 2 4 4 5 2 15

Kota27 Tahap 4 Tahap 3 Tahap 1 Tahap 4 4 3 1 4 12

Kota28 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 4 Tahap 4 4 2 4 4 14

Kota29 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 5 Tahap 3 4 2 5 3 14

Kota30 Tahap 4 Tahap 2 Tahap 2 Tahap 4 4 2 2 4 12

Jumlah 110 66 68 104 348

Lampiran 4.

Uji Normalitas dan

Uji Homogenitas

A. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Keterampilan motorik kasar anak kota

Keterampilan motorik kasar anak desa

N 30 30

Normal Parametersa Mean 11,60 12,63

Std. Deviation 2,268 2,059

Most Extreme Differences Absolute .155 .180

Positive .126 .153

Negative -.155 -.180

Kolmogorov-Smirnov Z .849 .985

Asymp. Sig. (2-tailed) .467 .286

a. Test distribution is Normal.

B. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Keterampilan motorik kasar

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Lampiran 5.

Uji Hipotesis

Uji T Independen

Uji T independen

Group Statistics

Anak N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Keterampilan motorik kasar

Desa 30 12.6333 2.05918 .37595

Kota 30 11.6000 2.26822 .41412

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-tailed) Difference Mean Difference Std. Error

95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Keterampilan motorik kasar Equal variances assumed .276 .601 1.847 58 .070 1.03333 .55932 -.08626 2.15293 Equal variances not assumed 1.847 57.466 .070 1.03333 .55932 -.08648 2.15315

Lampiran 6.

Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan pada orangtua anak desa dan guru TK di desa. 1. Wawancara orangtua

Wawancara dengan orangtua/wali dilakukan di TK PKK 106 Merten dan TK Pertiwi 12 Sorobayan pada tanggal 5 Agustus 2015.

Pertanyaan 1. Apakah anak Bapak/Ibu bermain di sawah dan lapangan? Dimana anak Bapak/Ibu sering bermain?

Orangtua1 Jarang, mbak. Kalau di rumah suka main boneka. Kalau di luar rumah mainnya di halaman rumah.

Orangtua2 Tidak pernah. Suka main masak-masakan di rumah dan kalau keluar main di halaman rumah.

Orangtua3 Jarang, mbak. Sukanya main di rumah temannya. Orangtua4 Tidak pernah, mbak. Kalau di rumah suka nonton TV.

Orangtua5 Tidak pernah, mbak. Sukanya main di dalam rumah. Main masak-masakan, boneka-bonekaan.

Orangtua6 Tidak pernah. Di dalam rumah dan di halaman. Main boneka, masak-masakan.

Orangtua7 Tidak pernah, mbak. Sukanya main di halaman rumah main sama temannya. Di rumah paling nonton TV.

Orangtua8 Jarang,mbak. Paling main di halaman rumah dan main di rumah temennya.

Orangtua9 Tidak pernah. Anak saya senengnya nonton TV di rumah.

Orangtua10 Tidak pernah. Di rumah nonton TV, kadang main sama temennya di rumah.

Orangtua11 Tidak pernah. Sukanya nggambar di rumah, mbak. Sama nonton TV. Orangtua12 Tidak pernah, mbak. Mainnya di rumah aja. Pasaran, main boneka,

dan rumah-rumahan.

Orangtua13 Tidak pernah main di lapangan. Kalau sawah sering. Kalau main sukanya di rumah, main mobil-mobilan dan nonton TV.

Orangtua14 Jarang, mbak. Tapi sukanya nonton TV sama main mobil-mobilan. Orangtua15 Jarang. Anak saya kalau di rumah suka nonton TV dan main tablet.

Kalau keluar rumah main ke tempat temennya.

Orangtua16 Jarang, mbak. Seringnya di rumah nonton TV. Kalau gak ya main ke rumah temennya.

Orangtua17 Jarang main di lapangan atau sawah. Suka main di halaman rumah main mobil-mobilan.

Orangtua18 Jarang, mbak. Main di rumah temennya kalau gak di sekitar rumah aja. Orangtua19 Tidak pernah, mbak. Main mobil-mobil kalau di rumah. Kalau keluar,

ke rumah temennya.

Orangtua20 Jarang main di sawah sama lapangan. Di rumah paling nonton TV sama main di sekitar rumah.

Orangtua21 Jarang main di sawah sama lapangan. Mainnya di halaman rumah. Kalau di rumah nonton TV.

Orangtua23 Tidak pernah, mbak. Di rumah saja nonton TV.

Orangtua24 Tidak pernah, mbak. Mainnya di tetangga, halaman rumah main sepedaan, mobil-mobilan.

Pertanyaan 2. Kalau anak Bapak/Ibu meminta izin bermain di sawah dan atau lapangan, apakah diizinkan? Kalau tidak, apa alasannya?

Orangtua1 Tidak, mbak. Kalau main di sawah terlalu berbahaya soalnya sawah dekat dengan sungai. Kalau main di lapangan takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Orangtua2 Tidak, mbak. Takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Orangtua3 Tidak boleh. Tapi kalau ada yang lebih tua atau guru menyuruh

olahraga, dibolehkan.

Orangtua4 Tidak boleh, mbak. Kalau jatuh nanti gak ada yang menolong dan ada binatang yang membahayakan.

Orangtua5 Tidak boleh kalau main sendiri gak ada yang ngawasi, tapi kalau ada yang ngawasi, baru diizinkan, mbak.

Orangtua6 Tidak diizinkan, mbak soalnya panas. Kasihan.

Orangtua7 Tidak boleh kalau sendiri mainnya tapi kalau ada orang yang lebih tua yang mengawasi, mungkin dibolehkan.

Orangtua8 Tidak diizinkan, mbak. Lapangan dan sawah temapatnya panas. Nanti kalau sudah besar dan ada olahraga di sekolah baru boleh.

Orangtua9 Tidak diizinkan soalnya panas dan kotor. Sawah tidak layak untuk bermain. Boleh main kalau sudah besar dan sudah tau apa itu sawah dan lapangan.

Orangtua10 Tidak boleh kalau sendirian tapi kalau ada yang ngawasi, boleh aja, mbak.

Orangtua11 Tidak diizinkan, mbak. Nanti kalau main di sawah, takutnya nyebur ke kali. Kalau sudah besar dan bisa jaga diri baru boleh.

Orangtua12 Tidak diizinkan, mbak. Anak saya masih kecil jadi harus diawasi. Kalau sudah besar, baru boleh.

Orangtua13 Kalau main di sawah boleh soalnya saya ajak anak saya kalau bekerja di sawah. Soalnya lebih tenang daripada ditinggal di rumah.

Orangtua14 Boleh aja kalau ada temannya.

Orangtua15 Tidak diizinkan tapi kalau yang mengawasi boleh, mbak. Di sawah ada sumur dan sungai jadi bahaya.

Orangtua16 Tidak boleh, mbak. Kalau ada yang mengawasi, mengontrol, baru boleh main ke sawah dan lapangan.

Orangtua17 Boleh, mbak kalau banyak teman-temannya. Orangtua18 Diizinkan, mbak.

Orangtua19 Boleh aja, mbak.

Orangtua20 Boleh, mbak kalau ada temennya. Orangtua21 Boleh, mbak.

Orangtua22 Tidak boleh, mbak. Mainnya di dekat rumah saja biar ada yang ngawasi.

Orangtua23 Tidak boleh, soalnya masih kecil, mbak terlalu beresiko.

Orangtua24 Tidak boleh, mbak kalau sendirian. Kalau ada yang mengawasi, boleh-boleh saja.

2. Wawancara guru

Wawancara dengan guru dilakukan di TK PKK 106 Merten dan TK Pertiwi 12 Sorobayan pada tanggal 20 April 2015.

Pertanyaan: Apakah pembelajaran motorik kasar memanfaatkan sawah dan lapangan?

Guru1 Kalau lapangan, pernah digunakan untuk kegiatan motorik tapi hanya sesekali di musim kemarau, mbak. Untuk variasi kegiatan motorik, misalnya berlari. Kalau musim hujan, lapangan jadi becek.

Guru2 Kalau kegiatan motorik di lapangan dan sawah, anak-anak susah dikondisikan, mbak. Soalnya lapangan dan sawah kan luas.

Lampiran 7.

Surat-Surat

Lampiran 8.

Gambar 1. TK PKK 106 Merten Gambar 2. Lapangan dan sawah dekat TK PKK 106 Merten

Gambar 3. TK Pertiwi 12 Sorobayan Gambar 4. Lapangan dan sawah dekat TK Pertiwi 12 Sorobayan

Dokumen terkait