• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Sesuai dengan kesimpulan penelitian, maka diberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Dalam upaya memimimalkan terjadi wanprestasi dalam Bank Garansi, maka kepada pihak bank disarankan untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas kegiatan yang dilakukan oleh debitur.

2. Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang merugikan debitur, supaya debitur dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tanggung jawabnyas ehingga pelaksanaan pekerjaan yang didanai oleh kredit Bank Garansi dapat terlaksana tepat waktu.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Adinugroho, Tjipto, 1994.Perbankan Masalah Perkreditan, PT. Pradya Paramita, Jakarta.

Adjie,Habib,2008. Hukum Notaris Indonesia, PT.Refika Aditama, Bandung.

________, 2009.Sekilas Dunia Notaris Dan PPAT Indonesia (Kumpulan tulisan), Mandar Maju, Bandung.

Ali, Chaidir, 1991. Badan Hukum, Alumni Bandung.

Budi, A. Totok; Trihandaru, Sigit, dan Y, Sri Susilo, 2000.Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Salemba Empat, Jakarta.

Budiono, Herlien, 2008. Kumpulan Tulisan Hukum Perdata di Bidang Kenotariatan, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung.

________, 2009.Ajaran Umum Hukum Perjanjian dan Penerapannya Dibidang Kenotariatan, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung.

Djumhana, Muhammad, 2006. Hukum Perbankan Di Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.

Djumialdji, F.X., 1987. Perjanjian Pemborongan, PT. Bina Aksara, Jakarta.

Fuady, Munir, 2008. Pengantar Hukum Bisnis: Menata Bisnis Modern Di Era Global, Citra Aditya Bakti, Bandung.

Harahap, M.Yahya, 2007. Hukum Acara Perdata, Sinar Grafika, Jakarta.

Huyasro dan Achmad Anwari, 1981. Bank Garansi Menjamin Berhasilnya Usaha Anda, Balai Aksara, Jakarta.

Karim, Iswahjudi A. 2005.Kredit Sindikasi, Karimsyah Law Firm, Jakarta.

Kasmir, 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT.Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Muljadi, Kartini, 2003. Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian, PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Naja, H.R.Daeng, 2005. Hukum Kredit Dan Bank Garansi, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung.

Nurdewata, Mukti Fajar, 2010. Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Raharjo, Handri, 2009. Hukum Perjanjian di Indonesia, Pustaka Yustisia, Yogyakarta. Rusli, Hardyan, 1998. HukumPerjanjian Indonesia dan Common Law, SinarHarapan,

Jakarta.

Saherodji, H. Hari, 1980. Pokok-PokokHukumPerdata, AksaraBaru, Jakarta. Satrio, J.1999. Hukum PerikatanPerikatan Pada Umumnya, Alumni, Bandung.

________. 2001. Hukum Perikatan, Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung

Sjahdeini,Sutan Remy, 1993. Kebebasan Berkontrak dan Perlindungan Yang Seimbang Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia, Institut Bankir Indonesia, Jakarta.

Soekanto, Soerjono dan Sri Mumadji, 2001.Penelitian Hukum Normatif Suatu Tijnjauan Singkat, Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Soemitro, Ronny Hanitijo, 1982. Metodologi Penelitian Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Subekti, R., 1985.HukumPerjanjian, Intermasa, Jakarta.

Suharnoko, 2009. Hukum Perjanjian Teori Dan Analisa Kasus, Kencana, Jakarta.

Sunggono, Bambang, 2001. Metodologi Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Suyatno, Thomas, 2001. Kelembagan Perbankan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Trisantoso, Ruddy, 1996. Kredit Usaha Perbankan. Andi Offset, Yogyakarta. Widjanarto, 1992. Hukum dan Ketentuan Perbankan di Indonesia, Grafiti, Jakarta.

B. Makalah / KaryaIlmiah

Febriana, Priscilla, 20006. Deposito Sebagai Jaminan Bank Garansi Dalam Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Antara Supplier Dengan Distributor. Tesis Pascasarjana (tidak diterbitkan), Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro Semarang.

Sitompul, Zulkarnain, 2004. Jaminan Kredit Kendala dan Masalah, Makalah Disampaikan pada Pelatihan Aspek Hukum Perkreditan bagi Staf PT Bank NISP Tbk, diselenggarakan oleh HKGM & Partner Law Firm, Jakarta, 16 September.

C. SuratEdaran / Internet

Surat Edaran Bank Rakyat Indonesia No: S. 10-DIR/ADK/04/2003, ditetapkan di Jakarta tanggal 4 April 2003

http://herman-notary.blogspot.com/bank-garansi.html, diakses tanggal 28 Desember 2011

http:// edratna-wordpress.com. Diakses tanggal 29 Desember 2011.

DAFTAR PERTANYAAN

1. Bagaimana pengertian Bank Garansi di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Kabanjahe)?

Jawab :

Garansi Bank adalah graransi yang diberikan kepada pihak ketiga (beneficiary) untuk kepentingan nasabah (accountee) dalam suatu transaksi tertentu berdasarkan pada suatu perjanjian atau kontrak kerja dengan maksimum kewajiban dan jangka waktu tertentu. Jika nasabah wanprestasi atau tidak memenuhi kewa jiban seperti yang diisyaratkan pada kontrak, maka beneficiary (pemegang jaminan) akan melakukan claim atau tuntutan pembayaran kepada Bank yang mengeluarkan Garansi Bank.

2. Ada berapa jenis Bank Garansi yang diterbitkan oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Kabanjahe)?

Jawab :

Jenis Bank Garansi yang diterbitkan di Bank Negara Indonesia Cabang Kabanjahe ialah :

1. Garansi penawaran/Tender Bond/Bid Bond

2. - Garansi Uang Muka/Advanced payment

3. - Garansi pelaksanaan pekerjaan/performance Bond 4. - Garansi pemeliharaan/Maintenance Bond

5. - Jaminan pembayaran/payment Bond

3. Sejauh mana penilaian dalam penerbitan/pemberian Bank Garansi di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Kabanjahe)?

Jawab :

Dalam penerbitan/pemberian Bank Garansi di Bank Negara Indonesia Cabang Kabanjahe, pejabat kredit yang terkait harus meneliti/mempertimbangkan kelayakan pemberian Bank Garansi bagi kepentingan debitur serta kemungrkinan Bank Garansi itu diklaim dengran menilai dan meneliti kemampuan tertanggung untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan sesuai perjanjian yang dibuat/diminta oleh

beneficiary. Untuk itu tertanggung dalam hal ini debitur perlu pengalamannya diteliti dan reputasinya di bidang pekerjaan/usaha tersebut di samping jaminan/agunan yang memadai untuk mengkover kemungkinan klaim.

4. Bagaimana prosedur penerbitan Bank Garansi di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Kabanjahe)?

Jawab :

Prosedur penerbitan Bank Garansi :

1. Bank menerima surat permohonan/instruksi penerbitan Bank Garansi dari nasabah, kemudian diverifikasi/disyahkan dan diparaf/ditandatangani oleh seksi verifikasi dan Dokurnen.

2. Menerima lampiran dokumen lainnya seperti telex, undangan tender/lelang, surat penetapan pemenang tender sesuai dengan kebutuhan dari setiap jenis fasilitas. 3. Memeriksa plafond dan outstanding fasilitas Bank Garansi untuk mengetahui

apakah jumlah Bank Garansi yang akan dibuka masih dalam batas plafond yang yang diberikan terhadap debitur yang bersangkutan pada kartu fasilitas Bank Garansi.

4. Jika masih dalam batas plafond dibubuhi stempel “DILAKSANAKAN BANK GARANSI”, ditulis dan dicantumkan nomor di surat permohonan nasabah dan dicantumkan nomor register serta tanggal jatuh tempo ke dalam buku register. 5. Menerbitkan sertifikat Bank Garansi.

5. HaI apa saja yang menjadi syarat formal suatu Bank Garansi? Jawab :

Syarat-syarat formal Bank Garansi di Bank Negara Indonesia Cabang Kabanjahe:

1. Pembuatan formulir garansi bank harus dibuat dengran nomor urut (pre numbered ford).

2. Garansi bank yang dibuat harus mencantumkan :

- Judul Garansi Bank (dalam hal dikeluarkan Garansi Bank dalam bahasa asing setelah judul yang dikehendaki tersebut diberi judul dalam kurung “GARANSI BANK”.

- Nama dan alamat Bank Negara Indonesia Cabang Kabanjahe. - Nama penerima Jaminan.

- Nama yang dijamin. - Tanggal penerbitan.

- Jenis transaksi antara pihak yang dijamin dengan penerima jaminan. - Jumlah nominal yang dijamin.

- Tanggal mulai berlaku dan berakhir.

- Batas waktu claim antara 14 hari sampai dengan 30 hari setelah berakhirnya masa berlaku Bank Garansi tersebut.

- Bank Negara Indonesia Cabang Kabanjahe melepaskan hak sesuai ketentuan pasal 1832 KUHPerdata.

3. Formulir yang digunakan untuk penerbitan Garansi Bank dalam bentuk warkat adalah formulir BU/0892/008 kecuali untuk :

- Garansi Bank dalarn bahasa Inggris.

- Garansi Bank untuk keperluan shipping Guarantee digunakan formulir IMP/0892/018.

- Bank Garansi untuk keperluan penanggruhan bea masuk digunakan formulir standar dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

6. Apakah terdapat larangan dan batasan di dalam Bank Garansi? Jawab :

Dalam Garansi Bank tidak boleh memuat ha1-ha1 sebagai berikut:

- Syarat-syarat yang terrebih dahulu harus dipenuhi untuk berlakunya Garansi Bank, misalnya Garansi Bank berlaku setelah pihak yang dijamin menyetor sejumlah uang.

- Ketentuan bahwa Garansi Bank dapat diubah atau dibatalkan secara sepihak, misalnya oleh bank atau pihak yang dijamin.

7. Pihak mana sajakah yang terlibat dalam penerbitan Bank Garansi dan apasaja manfaat pemberian Bank Garansi bagi para pihak?

Jawab :

Pihak-pihak yang terlibat dalam penerbitan Bank Garansi adalah : 1. Pihak penjamin (Bank).

2. Pihak yang dijamin/terjamin (debitur Bank)

3. Pihak penerima/pemegang jaminan (pihak III, beneficiary) Manfaat penberian Bank Garansi bagi para pihak :

1. - Bagi Bank,

- Memperoleh provisi.

- Memperoleh biaya administrasi.

- Memperoleh dana yang tidak berbiaya dari setoran jaminan. - Cross selling.

2. Bagi pihak yang dijamin/terjamin,

- Memberi kemudahan bagi nasabah dalam melakukan kegiatan usahanya.

- Kelancaran usaha karena ia dapat memenuhi syarat kontrak untuk menyediakan Bank Garansi.

- Kredibilitasnya diakui karena bank bersedia sebagai penjamin dirinya. 3. Bagi pihak penerima jaminan,

- Menjamin kepastian untuk bekerjasama dengan terjamin karena bank akan melaksanakan prestasi si terjamin jika si terjamin wanprestasi.

8. Biaya apa saja yang timbul dari penerbitan Bank Garansi dan apakah biaya-biaya ini sama untuk setiap jenis Bank Garansi yanq diterbitkan oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Kabanjahe)?

Jawab :

Biaya provisi dan biaya adrninistrasi.

Biaya-biaya ini relatif sama untuk setiap jenis Bank Garansi yang diterbitkan di Bank Negara Indonesia Cabang Kabanjahe.

9. Apakah setiap nasabah mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh Bank Garansi?

Jawab :

Ya, selama nasabah tersebut dapat memenuhi seluruh ketentuan dan persyaratan yang ditentukan Bank Negara Indonesia Cabang Kabanjahe.

10. Bagaimana hubungan hukum para pihak dalam Bank Garansi tersebut? Jawab :

Ada dalam valuta asing, misalnya jika diperlukan untuk proyek di luar negeri, atau pihak Bowheer (pemilik proyek) menghendaki demikian. Tetapi lazimnya dalam nata uang Rupiah.

11. Sejauhmana tanggungjawab PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Kabanjahe) terhadap Bank Garansi yang telah dikeluarkan?

Jawab :

Sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, Bank Negara Indonesia Cabang Kabanjahe bertanggung jawab sepenuhnya sesuai dengan apa yang tercantum di dalam Bank Garansi yang diterbitkan.

12. Apakah counter guarantee merupakan syarat mutlak untuk pemberian Bank Garansi dan dalam bentuk apa sajakah counter guarantee tersebut? Jawab :

Yang menjadi syarat mutlak untuk pemberian Bank Garansi adalah kemampuan dan kapasitas serta prospek usaha si terjamin (first way out) yang diikuti denqan counter guarantee (second way out). Counter guarantee berupa fix asset atau cash co1lateral.

13. Apakah ada pengawasan terhadap Bank Garansi yang telah dikeluarkan? Jawab :

Pada dasarnya penerbitan Bank Garansi mengnadung resiko bagi bank, untuk menghindari resiko maka sejak dini perlu antisipasi :

- Pada tahap awal, diperlukan analisa kredit yang tepat. - Pada tahap masa berlakunya Bank Garansi, adanya

1. Untuk counter guarantee berupa fix asset.

Bank memonitor pelaksanaan pekerjaan/usaha nasabah, jika terlihat indikasi yang tidak baik maka diadakan pengamanan jaminan dengan cara antara 1ain :

- Jika jaminan berupa tanah yang belum di hypotheek-kan maka bank meminta si terjamin untuk menghyphoteek-kannya (sekarang disebut Hak Tanggungan) ,

- Jika jaminan berupa kendaraan, jika belum balik nama maka bank meminta si terjamin untuk mengurus balik nama.

- dan lainnya.

2. Untuk counter guarantee berupa cash corrateral tingkat monitoring tetap ada. Pada tahap telah habisnya masa berlaku Bank Garansi, pengawasan dilakukan untuk tertibnya administrasi.

14. Jika nasabah wanprestasi, bagaimana penyelesaian Bank Garansi yang dilakukan?

Jawab :

Pada dasarnya claim terjadi karena nasabah tidak memenuhi perjanjian yang telah disepakati bersama, oleh karena itu bira terjadi claim maka tindakan Bank Garansi adalah :

1. Menerima surat claim dari pemegang jaminan beserta asli Bank Garansi. 2. Memeriksa kebenaran dan autentifikasi Garansi dengan arsip Bank yang ada. 3. Memeriksa tanggal jatuh tempo apakah masih berada dalam tenggang waktu

Bank Garansi.

4. Konfirmasi ke pihak terjamin.

5. Konfirmasi ke pihak penerima jaminan.

Dokumen terkait