BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan merujuk pada perumusan penelitian, maka saran yang dikemukakan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Pada saat penelitian, teater Koma bisa mengolah cara-cara penelitian dengan lebih tertata dan rapih lagi agar masa pencarian ide tersebut akan berkembang lebih kreatif dan memunculkan penemuan-penemuan strategi baru lainnya.
2. Melihat selera masyarakat yang berbeda-beda, teater Koma mungkin kedepannya bisa merencanakan strategi baru berupa pementasan khusus untuk kalangan tertentu seperti anak-anak atau remaja maupun dewasa. Agar memberikan warna yang baru dan lebih beragam. Strategi yang sudah ada mungkin bisa lebih baik dan sempurna jika setiap strategi memiliki acuan sumber teori dari para ahli agar strategi tersebut lebih berkembang atau justru melahirkan strategi-strategi baru agar bisa mencakup seluruh masyarakat di nusantara.
Bisa juga dengan menambah jam terbang disekolah-sekolah pemerintah maupun swasta, juga di kampus-kampus agar teater lebih dikenal dan dipahami oleh para intelektual generasi penerus bangsa, sehingga mampu menghapus kata “asing” yang selama ini seolah
menjadi permasalahan untuk kesenian teater.
3. Dalam pelaksanaannya, teater Koma diharapkan mampu mengatasi kendala yang terjadi dilapangan dan mampu menjalankan rencana strategi dengan lebih mulus. Membaca situasi sekitar juga sangat
penting dan pada saat pelaksanaannya teater Koma diharapkan tidak hanya sekedar menjalankan tugas, tetapi bagaimana strategi tersebut bermanfaat bagi masyarakat luas, khususnya bagi kelompok teater yang lain.
4. Dalam evaluasi, teater Koma mungkin dapat menghadirkan beberapa seniman teater atau para intelek yang berkecimpung di dunia teater atau bahkan beberapa penonton langganan untuk ikut serta memberikan kritik serta saran yang bermanfaat terhadap strategi yang telah dijalani untuk kebaikan teater Koma dimasa mendatang.
Setiap diakhir evaluasi, teater Koma mungkin bisa mewajibkan setiap anggota mengeluarkan ide-ide kreatifnya untuk strategi selanjutnya yang lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Bungin Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2009) Bungin Burhan, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2007)
Beard Mike, Manajemen Departemen Public Relations, (Jakarta: Erlangga, 2001) Cengara Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2005) David R. Fred, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2011) Eriyanto, Analisis Framing: Ideologi, dan politik Media, (Yogyakarta: LkiS,
2005)
Effendy Onong Uchjana, Human Relation & Public Relation, ( Bandung: CV Mandar Maju, 2009)
Effendy Onong Uchjana, Ilmu,Teori, dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003)
Effendy Onong Uchjana, Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2006)
Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia,
(Depok: LPS3P, 2007)
L. Tubbs Stewart dan Moss Sylvia, Human Communicatiom: Konteks-Konteks Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005)
Moleong J. Lexy, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002)
Murtopo Ali, Strategi Kebudayaan, (Jakarta: Center for Strategic And Internasional Studies-CSIS, 1978)
Purnomo Setiawan Hari, Zulkifirmansyah, Manajemen Strategi: Sebuah Konsep Pengantar, (Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1999)
Rivai Veithzal, Kepemimpinan dan perilaku Organisasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006)
Riantiarno Nano, Kitab Teater, (Jakarta: Grasindo, 2011) Riantiarno Nano, Membaca Teater Koma, (Jakarta: 2011)
Rakhmat Jalaluddin, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007)
Ruslan Rosady, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2010)
Steinner George, John Meinner, Manajemen Strategi, penerjemah: Agus Dharma, (Jakarta: Erlangga, 1999)
Usman Husaini dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial,
(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003)
Usman Husaini dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial,
(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008)
Walgito Bimo, Psikologi Sosial, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2003)
Yulianita Neni, Dasar- Dasar Public Relation, ( Bandung: Pusat Penerbitan Universitas, 2007)
Wawancara Dengan Ibu Ratna Riantiarno selaku HRD Teater Koma. Jakarta, 26 Maret 2015.
KEUANGAN HRD DIVISI TIKETING DIVISI PUBLIKASI DIVISI SPONSORSHIP DIVISI PEMASARAN
TRANSKIP WAWANCARA
Narasumber : Ratna Riantiarno
Jabatan : Pimpinan HRD
Tanggal wawancara : 26 Maret 2015
1. Apa tujuan utama teater Koma dalam membuat suatu pertunjukkan selain menghibur?
- Ya selain menghibur kita juga mengharapkan bahwa apa yang kita sajikan ini menjadi renungan untuk kita semua agar memaknai kehidupan dengan lebih baik lagi. Juga kit mengharapkan ada
semacam “oleh-oleh” yang bisa dibawa pulang penonton kami ketika
selesai menyaksikan pertunjukkan supaya pertunjukkan tersebut ada maksudnya dan bermanfaat.
2. Adakah strategi-strategi khusus yang dilakukan teater Koma dalam menarik minat penonton?
- Yaahh kalo dibilang khusus ya nggak juga. Kita sih melihat pasar aja apa yang sedang mereka butuhkan, atau apa yang sedang terjadi dimasyarakat. Seperti contohnya saat pemilu presiden kemarin, ya kita bikin pementasan dengan konsep yang ada berbau unsur-unsur
pemilihannya. Kemudian kita sebagai orang yang bertugas
memasarkan tiket berusaha mempromosikan pertunjukkan kita lewat media sosial, SMS, dan lain-lain.
3. Seperti apa proses yang dijalani PR teater Koma dalam menarik minat penonton?
- Yana yang tadi itu, prosesnya kita melihat kejadian sekitar yang dibutuhkan oleh pasar saat ini yang seperti apa dan bagaimana cara memasuki masyarakat yang masih awam akan teater Koma. lalu kita melakukan rapat, rapat internal yang terdiri dari tim inti PR teater Koma, kemudian disitu akan disepakati strategi apa yang akan digunakan barulah setelah itu kita melaksanakan tugas atau jobdesk masing-masing, meski sudah memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing saya selalu menekankan kepada mereka bahwa harus saling tolong menolong terhadap jika ada kesulitan yang berarti supaya tidak terjadi kesalahpahaman saat kerja. kita usaha mempromosikan penjualan tiket kita dengan memanfaatkan media sosial yang ada, seperti facebook, twitter, instagram dll. Dan dari media sosial ini juga sangat berdampak besar terhadap angka penjualan tiket kita, karena banyak dari mereka yang mengenal dan tau teater Koma ya dari media sosial mereka itu. Bahkan ada yang dari luar kota juga pesan tiket kami. Seperti dari Padang, Kalimantan. Kita juga melakukan evaluasi, evaluasi adalah kegiatan rutin yang pasti kita lakukan setiap akan menutup produksi, disitulah kita akan mengetahui apakah kerja kami meningkat atau malah menurun atau berhasil atau tidaknya dan sebagainya, semua hal dibicarakan saat evaluasi supaya kita terus belajar dan nggak cepet puas.
4. Adakah lembaga / teori / konsep yang menginspirasi strategi PR teater Koma?
- Kalau yang menginspirasi secara resmi sih nggak, Cuma kita melihat cara kerja tim marketing atau tim PR dari barat aja, kita memahami bagaimana hebatnya broadway setiap mengadakan pertunjukkan dan tiket-tiket mereka selalu habis terjual. Nah, cara-cara kerja keras yang seperti itulah yang kita pelajari.
5. Kendala apa saja yang terjadi pada saat proses strategi dilakukan?
- Kalau berbicara kendala, itu berarti berbicara tentang perjuangan teater Koma dari awal berdiri. Pada masa awal-awal berdiri tidak sedikit orang-orang yang menganggap remeh kerja kreatif kami. Tidak jarang kami mendapatkan penolakan demi penolakan saat kami memasarkan tiket. Tapi justru dari berbagai penolakan itulah kami belajar untuk pertunjukkan selanjutnya agar lebih baik lagi dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Kita sudah melakukan strategi-strategi tersebut dari nol, dari bawah sekali kita lakukan. Bisa sampai pada titik ini ya karena kita terus melakukan evaluasi, terus berusaha mencari solusi atas kendala-kendala yang didapat sebelumnya.
6. Adakah strategi atau cara alternatif jika strategi utama gagal?
- Karena kita berusaha dengan berbagai cara, jadi ya kita lakukan saja cara yang bisa kita lakukan, jika toh nantinya gagal, berarti strategi tersebut tidak berhasil dan akan dicari solusinya pada saat evaluasi.
7. Strategi apa saja yang dilakukan teater Koma dari mulai berdiri hingga sampai sebesar ini?
- Wah, kalau ditanya hal itu sih kita sudah merasakan jatuh bangun demi teater Koma dapat dikenal masyarakatnya. Berawal kita dulu door to door, dari pintu ke pintu mencari sponsor maupun penonton. Yang namanya ditolak sana sini itu sudah kayak makanan sehari-hari, jadi kami menyikapinya ya wajar-wajar saja, mungkin ada yang kurang dari cara kami memasarkan, maka itu akan jadi pelajaran baru lagi untuk kita kedepannya. kemudian kita juga selalu menyimpan data-data setiap penonton, dan ternyata benar saja data-data tersebut sangat berguna untuk kami kedepannya. kita mulai memasarkan tiket dengan cara mengirim directmail ke mereka, atau juga SMS, dan banyak dari mereka yang sangat senang dengan pemberitahuan kami ini, mereka menganggap mereka menjadi bagian teater Koma, hingga muncullah penonton-penonton tetap dari situ, bahkan hingga terjadi regenerasi. Dan yang pasti publikasi juga kita kuatkan, kita berusaha menempel poster dimana-dimana, dikampus-kampus, sekolah-sekolah juga, cuma ada juga dari mereka yang menolak dan memandang kesenian teater dengan sebelah mata. Kemudian semenjak muncul dan berkembangnya media online kami juga tidak mau kalah, kami juga melakukan
publikasi atau penyebaran informasi melalui media-media sosial yang ada, dan itu saya himbau seluruh anggota teater Koma untuk
kami sedang menjalin kedekatan dengan beberapa sekolah swasta di Jakarta dan sekitarnya, kita bekerjasama dengan sekolah tersebut dan kemudian mengadakan event seperti workshop keaktoran, latihan akting, belajar menari dengan para anggota kami yang mengajar tentunya. Jadi kami juga berusaha mengeksplor bakat-bakat yang ada di teater Koma supaya mereka juga berkembang, dan dampaknya bagi adalah kini mereka selalu menonton pertunjukkan kami, dan tidak tanggung-tanggung loh jumlah tiket yang mereka pesan hingga 250 tiket mereka booking. Tidak ada cara lain selain mendekatkan diri. 8. Adakah rencana strategi selanjutnya yang akan dilakukan?
- Untuk kedepannya sih saya belum tahu ya ada atau tidaknya, karena kita harus memperhatikan minat pasar juga. Namun jika ada cara-cara baru yang lebih menguntungkan kenapa tidak? Pasti kita lakukan. 9. Apa yang dilakukan teater Koma hingga masih eksis sampai saat ini?
- Ya tidak ada cara lain selain produktif. Kami selalu melakukan
pertunjukkan minimal 1 kali dalam setahun, itupun minimal. Sehingga kami tidak ditinggalkan oleh penonton-penonton kami dan mampu akan terus berkembang.
10. Bagaimana dengan sistem / struktur kepengurusan di teater Koma khususnya bagian PR?
- Untuk struktur sendiri kita memang memiliki struktur yang terbagi ke dalam berbagai divisi, begitu juga dengan bagian PR teater Koma meski kita tidak secara teoritis tapi PR kami memiliki divisi-divisi
seperti divisi tiketing, sponsorship, pemasaran dan juga publikasi, itu semua sudah ada sejak awal-awal kami berdiri dan akan terus
diperbarui jika memerlukan perubahan. Semua masih dalam naungan saya sebagai HRD atau penanggung jawab di urusan penonton. 11. Apa visi misi teater Koma?
- Visi misi kita ya nama kita itu , koma. koma artinya tidak pernah titik, terus hidup dalam kesinambungan dengan harapan bahwa teater Koma tidak akan pernah mati.
12. Apa yang belum tercapai hingga saat ini?
- Pertama, kami sampai saat ini belum memiliki gedung pertunjukkan sendiri. Karena mengingatkan berapa besar nominal yang harus dikeluarkan untuk membangun sebuah gedung pertunjukkan. Kemudian kami juga belum bisa mencakup penonton kami se- nusantara, masih sangat banyak di daerah-daerah sana yang belum mengenal seperti apa itu teater Koma. dan itu menjadi salah satu tugas berat bagi kami yang hanya kelompok seni dan tidak memiliki fasilitas apa-apa. Tapi selalu kami pikirkan bagaimana kami bisa mencakup seluruh nusantara maupun mancanegara.
13. Apa rencana kedepan yang akan dilakukan demi mempertahankan eksistensi didunia teater?
- Ya yang pasti kami harus selalu mengadakan pertunjukkan minimal 1 kali dalam setahun, kemudian memperluas jaringan komunikasi kepada siapapun, juga mempertahankan penonton-penonton kami.
Daftar Produksi Pementasan Teater Koma (1977 - 2011)
No. Lakon Waktu pentas Tempat
1 Rumah Kertas 3-5 Agustus 1977 Teater Tertutup, TIM 2 Cermin 30 November 1977 TVRI
3 Maaf, maaf, maaf 12-16 April 1978 Teater tertutup, TIM 4 Maaf, maaf, maaf 5-6 Mei 1978 Universitas Indonesia 5 Gigi Busuk 6 Oktober 1978 TVRI
6 Anak Kandung 4 April 1979 TVRI 7 Si Bakil 31 Mei 1979 TVRI
8 J.J (Jian Juhro) 1-7 September 1979 Teater tertutup, TIM 9 Potret 12 April 1980 TVRI
10 Kontes 1980 22-28 Juli 1980 Teater Arena, TIM 11 Lubang 6 Agustus 1980 Granadha Jakarta 12 Kena Tipu 24 September 1980 TVRI
13 Lubang 15 Desember 1980 Granadha Jakarta 14 Citra Menguak
Takdir
28 Januari 1981 Balai Sidang Senayan, Jakarta
15 Matahari-Matahari 16 Februari 1981 TVRI
16 Kopral Doel Kotjek 20-26 November 1981 Teater tertutup, TIM 17 Gelas Retak 17 September 1982 Teater tertutup, TIM 18 Bom Waktu 24-30 September 1982 Teater tertutup, TIM
19 Ibu Oktober 1982 TVRI
20 Bom Waktu 11-12 Desember 1982 Teater tertutup, TIM 21 Opera Ikan Asin 30 Juli-8 Agustus 1983 Teater tertutup, TIM 22 Opera Ikan Asin 20-21 Agustus 1983 Graha Bhakti Budaya
(GBB), TIM 23 Pinangan 22 September 1983 Cibubur 24 Pemburu Perkasa 30 Oktober 1983 Bandung 25 Benang-Benang 14 Desember 1983 TVRI
Rapuh
26 Lingkaran Putih 4 Maret 1984 TVRI 27 Opera Salah Kaprah 5-6 Juni 1984 TVRI 28 Opera Salah Kaprah 1-8 Agustus 1984 GBB, TIM 29 Opera Salah Kaprah 3-4 Oktober 1984 GBB, TIM
30 Balada Harijadi 20 Oktober 1984 Hotel Horizon 31 Tiga Merpati 4 Desember 1984 TVRI
32 Pemburu Perkasa 4 April 1985 Cipayung 33 Anak Kandung 19 April 1985 TVRI 34 Opera Kecoa 27 Juli-11 Agustus
1985
GBB, TIM
35 Opera Kecoa 23-24 Agustus 1985 Bandung
36 Doea Dara 30 September 1985 Hotel Borobudur 37 Opera Kecoa 5-7 November 1985 GBB, TIM 38 Doea Dara 28 November 1985 TVRI 39 Merah Putih 14 Februari 1986 Setneg RI 40 Wanita-Wanita
Parlemen
20 April-5 Mei 1986 GBB, TIM
41 Balada Komputer 15 Juli 1986 Metro Building 42 Opera Julini 22 November-7
Desember 1986
GBB, TIM
43 Si Bakil 6 Februari 1987 Hotel Borobudur 44 Karina 6 April 1987 TVRI
45 Pesta Burung-Burung
22 Agustus 1987 Balai Sidang Senayan, Jakarta
46 Sandiwara Para Binatang
47 Opera Primadona 22 Maret-1 April 1988 Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) 48 Dunia Fantasi 8 Agustus 1988 Maxima, Dufan 49 Sampek Engtay 27 Agustus-13
September 1988
GKJ
50 Sampek Engtay 4-5 November 1988 Surabaya 51 Banci Gugat 27 Februari-7 Maret
1989
GKJ
52 Sampek Engtay 8 April 1989 Surabaya 53 Sampek Engtay 20 Mei 1989 Medan 54 Perkawinan Figaro 7-22 Juli 1989 GKJ 55 Perkawinan Figaro Juli 1989 TVRI
56 Pinangan Juli 1989 Hotel Borobudur 57 Rembulan Terluka Oktober 1989 TVRI
58 Jumlah Kembang Kota Paris
Desember 1989 TVRI
59 Konglomerat Buriswara
24 maret-19 april 1990 GBB, TIM
60 Pialang Segitiga Emas
22 Juni 1990 Balai Sidang Senayan, Jakarta
61 Si Bakil 28 Juli 1990 Hotel Borobudur 62 Suksesi 28 September-11
November 1990
GBB, TIM
63 Opera Kecoa 28 November-7 Desember 1990
GKJ
64 Balada Bankir 19 Januari 1991 Hotel Hilton 65 Kena Tipu 24 Februari 1991 Hotel Horizon 66 OKB 20-30 Juli 1991 GBB, TIM 67 RSJ 20 November-3
Desember 1991
68 Bunga, Turun Kamu!
14 januari 1992 Hotel Sari Pasific
69 RSJ 20-22 Februari 1992 Teater tertutup, TIM 70 RSJ 10-15 Maret 1992 Teater Tertutup, TIM 71 Tiga Dewa dan
Kupu-kupu
27 Juni-12 Juli 1992 GKJ
72 Tenung 21 November-6 Desember 1992
GBB, TIM
73 Raja Ubu 23 April-6 Mei 1993 GKJ
74 Alpharma Juni 1993 TMII, Jakarta 75 Rampok 1-9 Oktober 1993 GBB, TIM 76 Opera Ular Putih 23 April-8 Mei 1994 GBB, TIM 77 Onah dan
Impiannya
November 1994 TVRI
78 Semar Gugat 25 November-8 Desember 1995
GBB, TIM
79 Cinta yang Serakah 7-22 Juni 1996 GBB, TIM 80 Sampek Engtay 15-25 Juni 1997 GBB, TIM 81 PASTOJAK 1 Agustus-1 September
1997
PKJ, TIM
82 Kala 3 November 1997 GBB, TIM 83 Opera Sembelit 25 Juli-7 Agustus 1998 GKJ 84 Opera Sembelit 16-18 November 1998 GBB, TIM 85 Opera Ikan Asin 10-24 april 1999 GBB, TIM 86 Sampek Engtay 10-24 November 1999
dan 10 Februari 2000
Teater Tanah Air, TMII
87 Opera Primadona 28 Juli-13 Agustus 2000
Teater Tanah Air, TMII
88 Samson Delila 12-17 September 2000 TTA, TMII 89 Kena Tipu 31 Desember 2000 Legenda Cafe
90 The Winning Team Polytron
20 Januari 2001 Assembly Hall JCC
91 Kena Tipu 6 April 2001 GRJ Bulungan 92 Kala Juni 2001 Keliling 12 kota
93 Opera Salon 2001 Lateve
94 Republik Bagong 27 April-7 Mei 2001 GBB, TIM
95 Bintang-Bintang Astra Award Balai Samudra Jakarta 96 Presiden
Burung-Burung
25 September-1 Oktober 2001
GKJ
97 Sampek Engtay 11-13 Mei 2002 Tiara, Medan 98 Roman Yulia 20 Oktober-2
November 2002
GKJ
99 Komedi Nusa Getir Juni 2003 TPI 100 Opera Kecoa 4-19 Juli dan 19-21
September 2003
GKJ dan Bandung
101 Rock Opera 20 Agustus 2003 JHCC, Senayan 102 Sampek Engtay 24-25 Januari 2004 Yogyakarta 103 Republik Togog 28 Juli-6 Agustus 2004 GKJ
104 Menjadi Lebih Baik
Oktober 2004 Hotel Regent Jakarta
105 Maaf. Maaf. Maaf 2-15 Maret 2005 GBB, TIM 106 Jalan Samurai Juni 2005 GKJ 107 Tanda Cinta 27-29 Juli 2005 GBB, TIM 108 Untuk Data 6 Oktober 2005 Hotel Mulia 109 Sampek Engtay 14-16 Februari 2006 GKJ
110 Festival Topeng 5-14 Mei 2006 GBB, TIM 111 Kunjungan Cinta 12-28 Januari 2007 GBB, TIM 112 Petualangan Agen Penny 1 Juli 2007-Januari 2008 , Juli 2008-Januari 2009, November 2009-Citibank
Januari 2010
113 Kenapa Leonardo? 11-25 Januari 2008 GBB, TIM 114 Kabaret Juni-November 2008 Metro TV 115 Hidup Indah
Tanpa Tembakau
7 Juni 2008 Auditorium Sapta pesona Dep. BudPar 116 Republik Petruk 9-25 Januari 2009 GBB, TIM
117 Tanda Cinta 14-25 Mei 2009 GBB, TIM 118 Penggali Intan 1-2 Agustus 2009 Teater kecil, TIM 119 Sie Jin Kwie 5-21 Februari 2010 GBB, TIM 120 Rumah Pasir 29 Oktober-7
November 2010 dan 12-14 November 2010
Salihara dan Surabaya
121 Raden Bei Soeri Retno dan Will Acure The Nation
Japan Foundation, Jakarta.
122 Sie Jin Kwie Kena Fitnah
4-26 maret 2011 GBB, TIM
123 Mistery of Batavia 12 Maret-15 Mei 2011 Museum Fatahillah