• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V: PENUTUP

B. Saran-Saran

Dari hasil penelitian ini disarankan kepada Pengurus dan Pembina agar ke depan pembinaan ibadah yang ada di Majelis Taklim Muslimat NU dan Majelis Taklim Al Barkah dapat lebih baik lagi.

1. Kepada Ustazah yang ada di majelis taklim Muslimat NU dan Majelis Taklim Al-Barkah Mengenai komunikasi antarpribadi jamaah dengan ustazah di Majelis taklim Muslimat NU dan Majelis taklim Al-Barkah sepertinya jamaah memerlukan waktu diskusi tentang perihal pembinaan ibadah dan materi materi agama kiranya ustazah ini dapat meluangkan waktu untuk para jamaah secara antarpribadi lebih lama di waktu yang berbeda.

2. Kepada ustazah dan ustaz di Majelis Taklim Muslimat NU dan ustazah Hj. Umi Qomariah. komunikasi kelompok yang terjadi di Majelis Taklim Muslimat NU dan Majelis Taklim Al Barkah sepertinya lebih enak dan nyaman seperti yang diterapkan oleh ustaz Dede Wahyudin. Ini khusus untuk para ustazah, yang mana perlu mengosongkan waktu setelah penyampaian ceramah. Memberikan waktu untuk para jamaah yang ingin bertanya. Dan semua pertanyaan ditampung setelah ceramah selesai sebelum ditutup dengan doa. Ini dengan maksud agar para jamaah kaum ibu pulang dengan membawa penjelasan yang sejelas-jelasnya tanpa harus ada yang diduga-duga dalam fikirannya.

DAFTAR PUSTAKA

Agus, M. Hardjana. Komunikasi Intrapersonal dan Komunikasi Interpersonal, Yogyakarta, Kanisius, 2003

Alawiyah, Tutty. Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Ta’lim. Bandung: Mizan, 1997

Aw, suranto. Komunikasi Interpersonal, PT. Graha Ilmu, Yogyakarta, 2011. Bud Yatna, Muhammad. Teori Komunikasi Antar Pribadi, PT. Kencana Prenada

Group, Jakarta 2011.

Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka, 1996

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007.

---. Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992.

---. Kepemimpinan dan Komunikasi, Yogyakarta: Al-Amin Press, 1996

Ismail, A. Ilyas. Paradigma Dakwah Sayyid Quthub, PT. Penamadani, Jakarta, 2008.

Liliweri, Alo, Komunikasi Antarpribadi, Bandung, Citra Aditya Bakti, 1997 Mangunhardjana, Pembinaan Arti dan Metodenya, Yogyakarta, Kanisius, 1986 Mulyana, Dedy, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung, Rosdakarya, 2007 Moeleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakanya,

Bandung 2007

Nurudin, sistem Komunikasi Indonesia, Jakarta, Raja Garfindo Persada, 2005 Rahmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2005 Rahim, Abdur. ”Pengaruh Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlak

Siswa MTS sunan Ampel Pasuruan,” Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Shalahuddin Pasuruan , 2007.

Rahman, Ritongga dan Zainuddin, Fiqh Ibadah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007

Robbins, James G, Komunikasi yang Efektif, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995. Roudhonah, Ilmu Komunikasi, Jakarta, Pedoman Ilmu Jaya. 1996

Sendjaja, Djuarsa, Sasa, Pengantar Komunikas. Jakarta: Universitas Terbuka, 1993.

Susanto, Astrid Phil. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, Bandung, Mandar Maju, 1992.

Suprapto, Tommy. Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo, 2006.

Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Gramedia Widiasavina: 2004). Al-Qardhawi,

Yusuf, Ibadah dalam Islam, Terjemah. Umar Fanani, Surabaya: PT Biru Ilmu, 1988.

Widjaja, H. A. W Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta, Bumi Aksara, 1997

Yunus, Mahmud, Kamus Arab; Indonesia, Jakarta: Yayasan Penafsiran Al-

Qur’an, 1973.

Zaini, Syahmina, Problematika Ibadah Dalam Kehidupan Manusia, Jakarta: Kalam Mulia, 1989. Sumber Lain: http://uchinfamiliar.blogspot.com/2009/02/pengertian-majelis-taklim-dasar-hukum.html http://bintuahmad.wordpress.com/2012/04/09/majelis-talim-seputar-pengertian-kedudukan-fungsi-dan-tujuan/

Hasil Wawancara Nama: KH.H Burhanudin Marzuki

Jabatan: Pengasuh Majelis Taklim Muslimat NU Waktu: 05 juni 2014

Tempat: Masjid Baitul Kamal

Pola Komunikasi dalam Kegiatan Pembinaan Ibadah, komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok

a. Bagaimana pola komunikasi dalam kegiatan pembinaan yang ada di majelis taklim Muslimat NU, seperti membaca ayat-ayat suci Al-Qur an, Yasin Tahlil, Ratib Al-Athos dan Istighosah?

Dibaca bersama sama saja dan dipimpin oleh satu orang. Yang memimpin pun bergiliran per orangnya begitu.

b. Pola komunikasi apa yang digunakan oleh Ustadz kepada para jamaah dalam penyampaian materi ceramah agama dan bagaimana pelaksanaannya?

Ya komunikasinya selama ini interaktif aja, saya ngajar ibu-ibu mendengarkan, berkomunikasi secara kelompok, saya menyampaikan materi dan ibu-ibu mendengarkan dan dicatat kalau memang ingin mencatat begitu saja

c. Apakah pola komunikasi antarpribadi diterapkan dalam pembinaan ibadah? Seperti apa pelaksanaannya?

Ya ada, pada selesai pengajian. Ada aja, yang punya permasalahan menanyakan solusi menurut agama baik nya gimana, yaa terjadi setelah selesai pengajian saja satu persatu ada yang datang untuk bertanya.

d. Dalam mengarahkan jamaah secara pribadi untuk taat beribadah, metode komunikasi apa yang di gunakan dalam pembinaan ibadah? Dan seperti apa pelaksanaannya?

Yaa paling menasehati saja, tidak lebih dari itu dan memang hanya jika ada yang bertanya saja yah.

e. apakah ustadz suka menanggapi masalah masalah atau dalam pembinaan ibadah yang terjadi pada jamaah ketika ada seorang jamaah yang bertanya dan berkeluh kesah tentang kehidupannya, secara pribadi?

Ya seperti tadi yang saya katakan, itu sudah pasti membantu solusinya menurut agama begini begini dan begitu dan memang sudah menjadi kewajiban seorang guru untuk memberi nasehat kepada jamaahnya dan member penerangan tentang agama

f. Bagaimana kedekatan ustadz dengan jamaah ? apakah hanya berkomunikasi dalam majelis taklim atau di luar majelis taklim juga di lakukan?

Oohh gak gak.. kita gak dekat hanya di majelis taklim aja, di luar majelis taklim juga antara saya dengan jamaah sangat dekat, semisal saya punya hajat saya undang jamaah dan begitu sebaliknya, atau para jamaah bisa datang ke rumah saya untuk bersilaturrahim, ya jika ada moment-moment tertentu juga begitu, yaa kekeluargaan aja.

g. Apakah dalam menyampaikan materi ceramah agama atau tausiah ustadz menggunakan komunikasi kelompok? Dan bagaimana bentuknya, Tanya jawabkah atau satu arah saja ?

O iya pasti secara kelompok bentuknya satu arah kadang-kadang ada Tanya jawab juga, tapi tidak setiap saya ceramah, dan memang kalau ada pertanyaan tidak saya langsung jawab secara spontan itu dikarenakan untuk menghindari kesalahan jawaban. Saya yang memiliki pertanyaan saya tamping dan bulan depan nya akan saya jawab. Seperti itu.

Pewawancara

( Hilyatul Aulia )

Narasumber

Hasil Wawancara Nama: Ustadzah Yuliyana

Jabatan: Ustadzah/ Ketua Penerangan Dakwah Muslimat NU Waktu: 15. Mei 2014

Tempat: Rumah Ustadzah Yuliyana

Pola Komunikasi dalam Kegiatan Pembinaan Ibadah, komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok

h. Bagaimana pola komunikasi dalam kegiatan pembinaan yang ada di majelis taklim Muslimat NU, seperti membaca ayat-ayat suci Al-Qur an, Yasin Tahlil, Ratib Al-Athos dan Istighosah?

Iya baik, pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an Yasin Tahlil, Ratib Al -Athos dan Istighosah menjadi bacaan wajib yang ada di majelis taklim Muslimat NU sebagai salah satu pembalajaran Nahdliyin (keluarga besar Nahdlatul ulama). Cara komunikasinya dibaca bareng bareng neng. Yang mimpin satu orang dan semua jamaahnya mengikuti bareng-bareng. Yang mimpin juga tiap bulannya ganti-gantian orangnya. Jadi, ga satu per satu bacanya tapi serentak semuanya baca.

i. Pola komunikasi apa yang digunakan oleh ustadzah kepada para jamaah dalam penyampaian materi ceramah agama dan bagaimana pelaksanaannya?

Komunikasi yang dipake disana (Majelis Taklim Muslimat NU) ya..secara kelompok, umi ceramah ibu-ibu jamaah mendengarkan pada mencatat materi yang umi terangkan selesai dari umi ceramah langsung ditutup doa, umi ga ada Tanya jawab neng, kalau emang ada ibu-ibu jamaah yang belum paham umi bilang”setelah di tutup doa ibu

-ibu boleh Tanya ke saya”. Ini dengan maksud biar cepet selesai

pengajiannya karena waktu juga kan terbatas. Nah..Di majelis taklim muslimat NU materi yang umi berikan di antaranya ya.. fikih, tasawuf, akhlak, praktek sholat dan yang paling penting. Umi slalu ngebahas tentang keluarga Nahdliyin, keluarga nahdliyin itu keluarga Nahdhatul ulama, kan banyak tuh sekarang perbedaan perbedaan ya neng, ada yang ga boleh kirim hadiah fatihah nah umi selalu mantek ibu ibu biar ga pada kebawa.

j. Apakah pola komunikasi antarpribadi diterapkan dalam pembinaan ibadah? Seperti apa pelaksanaannya?

Kalau secara pribadi antara umi dengan jamaah si adanya setelah di tutup doa, kalau pas pembinaan ibadah seperti baca ayat-ayat suci

Al-Qur’an, Yasin Tahlil, Ratib Al-Athos dan istigosah itu di bacanya bareng-bareng, jadi ga antarpribadi umi dengan jamaah dan yang kaya tadi umi bilang dipimpin satu orang dan yang lainnya mengikuti. Nah kalau yang antarpribadi itu juga ada tapi bukan di majelis taklim Muslimat NU yang sebulan sekali. Nama majelis taklim nya majelis taklim Jamiiatul Ummahat, ini majelis taklim di bawah naungan

majelis Taklim Muslimat, adanya tiap hari Jum’at nah di majelis

taklim ini baru neng ibu-ibu jamaahnya baca satu satu maju seperti

nanti kalau salah di benerin , pelajarannya ya…baca Al-Qur’an, trus

dilihat makhroj hurufnya, ragam bacanya, dan tajwidnya. Jadi ada waktu tertentu pembinaan ibadah yang antarpribadi umi dengan jamaah yaitu di majelis taklim Jamiatul Ummahat.

k. Dalam mengarahkan jamaah secara pribadi untuk taat beribadah, metode komunikasi apa yang di gunakan dalam pembinaan ibadah? Dan seperti apa pelaksanaannya?

Kalau di dalam majelis taklim seperti yang umi bilang itu ga pake komunikasi pribadi, tapi kalau di luar majelis taklim antara umi dengan jamaah tidak ada pembatasnya. Umi selalu sms untuk ngajak yuu bu tahajud, yuu bu puasa , dan sebagainya, tak lupa umi juga

selalu tiap malam jum’at sms ibu ibu jamaah yang memang baru atau

masih sangat butuh bimbingan untuk ngaji ya kita ajak ngaji bersama dirumah umi. Nah di sini komunikasi umi dengan para jamaah itu sangat dekat. Jadi sekarang mah udah ada telpon , bisa bbm, bisa sms jadi enak kita kan harus saling mengingatkan, tanggung jawab umi ga Cuma di dalam majelis taklim aja tapi di luar itu umi selalu pantau. Terutama karena bidang umi juga kan dalam penerangan dakwah begitu neng geulis..

l. apakah ustdazah suka menanggapi masalah masalah atau dalam pembinaan ibadah yang terjadi pada jamaah ketika ada seorang jamaah

yang bertanya dan berkeluh kesah tentang kehidupannya, secara pribadi?

O iyaa,. Sudah pasti itu. semua jamaah umi rangkul bahkan ga Cuma satu dua oranglah, ga Cuma di majelis taklim di rumah kadang kadang ya banyak yang datang, kalau ada yang mau belajar ngaji ya hayuu dan kalau mau curhat dan minta solusi umi selalu siap kalau memang waktu umi nya juga lagi luang gitu neng.

m. Bagaimana kedekatan ustadzah dengan jamaah ? apakah hanya berkomunikasi dalam majelis taklim atau di luar majelis taklim juga di lakukan?

Di luar juga masih terus deket dan komunikasi, ga selesai ceramah terus pulang dan udah ga ada hubungan lagi. Umi selalu menjaga kedekatan dengan jamaah dengan tujuan agar ibu ibu ini merasa saling memiliki, ya contohnya kaya jalan jalan sekalian ziarah ke guci, ada acara kondangan, datang pelatihan pelatihan bareng, ya pokoknya umi di sini sangat dekat dengan jamaah . hampir semuanya. Kan emang kita harus begitu ya neng..

n. Apakah dalam menyampaikan materi ceramah agama atau tausiah ustadzah menggunakan komunikasi kelompok. Dan bagaimana bentuknya, Tanya jawabkah atau satu arah saja ?

Iya ceramah agama pasti secara kelompok umi ceramah dan di dengarkan ibu ibu jamaah. Di majelis taklim Muslimat NU umi ceramahnya satu arah, ga ada Tanya jawabnya kalau ada yang mau

nanya itu selesai doa karena kalau ada Tanya jawab waktunya terbatas jadi mending langsung di tutup doa. Baru dah kalau sudah selesai dari semuanya ada satu per satu ibu-ibu nyamperin umi untuk nanya, dan emang lebih enak kaya begitu karena jadi umi bisa menjelaskan ke akar-akarnya.

Pewawancara

( Hilyatul Aulia )

Narasumber

Hasil wawancara Nama: Ibu Asti

Jabatan: Jamaah Majelis Taklim Waktu: 05. juni. 2014

Tempat: Masjid Baitul Kamal

Pola Komunikasi dalam Kegiatan Pembinaan Ibadah, komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok

a. Bagaimana pola komunikasi dalam kegiatan pembinaan ibadah yang ada di majelis taklim ini, seperti membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an, Yasiin

Tahlil Ratib Al-Athos dan Istigosah?

Ya dibaca bareng-bareng aja kita ibu-ibu baca sama-sama dan dipimpin sama ustadzahnya ganti-gantian juga yang mimpin kan masing-masing pimpinan anak cabang dapat tugas giliran tiap bulannya, kayanya emang enakan kaya gitu ya jadi semuanya bisa ngikutin, termasuk saya juga jadi enak begitu kali ya.

b. Apakah pola komunikasi antarpribadi diterapkan dalam pembinaan ibadah?

Kalau di Muslimat NU di sini dalam pembacaan Yasin Tahlil dan Istigosah ya kelompok aja kalau mau yang pribadi dari kemauan kita sendiri di luar majelis taklim paling, kan kita punya ustadzah yang deket nah di situ baru kita bisa antarpribadinya

c. Apakah ibu jamaah pernah diarahkan dalam pembinaan ibadah secara antarpribadi oleh ustdzah?

Pernah, tapi yaa ga pas di majelis taklim, paling di luar atau setelahnya aja d. Dalam pembinaan ibadah yang dilakukan di majelis taklim adakah yang

ibu jamaah belum paham atau hafal dari bacaan bacaannya? Pernahkah bertanya secara antarpribadi?

Ya semuanya juga kaga hafal kalau say amah, tapi kalau ngikutin saya bisa dan kaya hafal, kayanya semua ibu-ibu juga pada begitu ya jarang yang hafal kalau secara sendiri

e. Bagaimana pembinaan ibadah di dalam majelis taklim secara kelompok? Saat melaksanakan pembinaan ibadah ada yang memimpin atau dengan cara mebacanya bersama sama?

Ya dipimpin satu orang dan ibu-ibu lain mengikuti dapat kitabnya juga buat panduan nya

Jadi bisa dibaca di rumah

Apakah ibu jamaah berkomunikasi antarpribadi dengan ustdzah di luar majelis taklim untuk menanyakan masalah masalah agama atau dalam pembinaan ibadah?

Iya kadang kadang nanya juga, kalau saya lagi ada masalah atau lagi pengen memperdalam materi agama, saya datang ke rumah Ustadzah Yuliyana sekalian silaturrahmi.

f. Bagaimana cara penyampaian ustadzah kepada para jamaah dalam menyampaikan materi agama ? satu arah kah atau Tanya jawab?

Kalau ceramahnya satu arah aja, karena waktunya terbatas, paling langsung ditutup doa tapi ada aja si yang nanya nah ga langsung dijawab sama kiayi Burhan, paling bulan depannya baru di jawab.

Pewawancara

( Hilyatul Aulia )

Narasumber

Hasil wawancara Nama: Ibu Hj. Aisyah

Jabatan: Jamaah Majelis Taklim Waktu: 05. Juni . 2014

Tempat: Masjid Baitul Kamal

Pola Komunikasi dalam Kegiatan Pembinaan Ibadah, komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok

g. Bagaimana pola komunikasi dalam kegiatan pembinaan yang ada di majelis taklim ini, seperti membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an, Yasiin

Tahlil Ratib Al-Athos dan Istigosah?

Seperti biasa dan sama dengan majelis taklim yang lain yaitu dibaca bersama sama dan dipimpin oleh satu orang , biasanya bergiliran yang memimpinnya dan hampir semuanya bisa merasakan untuk memimpin pembacaan, ini dengan maksud agar ibu ibu jamaah bisa mengikutinya kan kalau di baca bersama sama jadi terbiasa dan mudah juga untuk di ikuti karena keseringannya

h. Apakah pola komunikasi antarpribadi diterapkan dalam pembinaan ibadah?

Kalau pembacaan seperti Yasiin tahlil dan yang lain ya ga pernah ya kalau sendiri sendiri. bareng-bareng aja kita bacanya, mungkin kalau masalah antara jamaah dengan ustadzah yang berdua doank ada di luar majelis taklim tapi memang ada Cuma ga di saat di sini.

i. Apakah ibu jamaah pernah diarahkan dalam pembinaan ibadah secara antarpribadi oleh ustdzah?

Pernah, tapi ya ga pas sebulan sekali di muslimat NU paling saya ke rumah ustadzah atau hadir di majelis taklim yang dipimpin ustadzah di tempat lain, kan kalau di sini waktunya juga terbatas banget, paling selesai jam setengah 12 jadi ga bisa kalau untuk satu orang satu orang.

j. Dalam pembinaan ibadah yang dilakukan di majelis taklim adakah yang ibu jamaah belum paham atau hafal dari bacaan bacaannya? Pernahkah bertanya secara antarpribadi?

Ya kalau sendiri ga hafal semua, tapi kalau dibacanya bareng-bareng jadi kaya hafal gitu, gimana ya makanya enak dibaca bersama samanya gitu jadi semua bisa ngikutin

k. Bagaimana pembinaan ibadah di dalam majelis taklim secara kelompok? Saat melaksanakan pembinaan ibadah ada yang memimpin atau dengan cara mebacanya bersama sama?

Yaa dipimpin satu orang dan di ikutin semua ibu ibu, ganti-gantian juga yang mimpinnya saya sendiri juga pernah untuk memimpin nah bulan besoknya siapa ya jadi ganti-gantian aja dah

l. Apakah ibu jamaah berkomunikasi antarpribadi dengan ustdzah di luar majelis taklim untuk menanyakan masalah masalah agama atau dalam pembinaan ibadah?

O iya pasti kalau di luar, biasanya juga setelah selesai doa ada aja yang saya tanyakan ke ustadzah, atau saya ke rumah ustadzah untuk menanyakan masalah masalah agama kan biar lebih enak dan jelas kalau sendiri nanyanya sekalian silaturahmi juga ke rumah guru

m. Bagaimana cara penyampaian ustadzah kepada para jamaah dalam menyampaikan materi agama ? satu arah kah atau Tanya jawab?

Yaa kalau abuya Burhan kadang ada Tanya jawabnyam itu juga ga langsung di jawab, dijawabnya nanti bulan depannya, jadi kalau ada pertanyaan di tamping dulu sama buya. Nah kalau Umi Yuyun Cuma satu arah aja ga ada Tanya jawabnya, paling kalau mau nanya setelah ditutup doa itu juga kita yang nyamperin jadi satu satu, jawabannya juga jadi enak panjang lebar, kalau belum puas atau masih pengen jelas, paling kita diajak maen ke rumahnya.

Pewawancara

( Hilyatul Aulia )

Narasumber

Hasil wawancara Nama: Hj. Neni

Jabatan: Jamaah Majelis Taklim/sekertaris Muslimat NU

Waktu: 05. juni. 2014

Tempat: Masjid Baitul Kamal

Pola Komunikasi dalam Kegiatan Pembinaan Ibadah, komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok

n. Bagaimana pola komunikasi dalam kegiatan pembinaan yang ada di majelis taklim ini, seperti membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an, Yasiin

Tahlil Ratib Al-Athos dan Aqidah Mujmalah?

Kalau di Muslimat NU tuh menjadi contoh keteladanan jadi biasanya ustadzah nya memimpin jamaahnya mengikuti jadi kalau terbiasa begitu terus menerus dengan Ustadzah nya insya Allah bisa semua gitu. Biasanya kalau di sini kami bergiliran dengan anak cabang misalnya bulan ini pimpinan cabang kan ini yang sekarang atau keseluruhan pengurus dan biasanya kita jadwalkan. Nah dari per ppac atau perpimpinan anak cabang menjadwalkan lagi peranting namanya jadi misalnya beji untuk bulan ini nah Beji ini menugaskan kepada kekelurahan Beji atau kelurahan Pondok cina. Begitu bergilirannya. Tidak hanya dia-dia aja yang mimpin gitu.

o. Apakah pola komunikasi antarpribadi diterapkan dalam pembinaan ibadah?

Biasanya kalau mereka ingin melakukan pendalaman biasanya mereka dengan sendiri sendiri akan ngaji ke tempat gurunya menambah semacam, kan kita ini kan punya ini yah guru masing masing yang dekat gitu ya, misalnya seperti saya yang pengen belajar sama Kiayi Burhan yaa saya datang ke Qotrun Nada ke pondok pesantren beliau atau kemaein kita datang ke Al-Awwabin menemui Abuya Abdurrahman Nawi itu antar pribadi jadi yang kita mau mendalami agama ya kita diberi kesempatan waktu untuk belajar juga di luar majelis taklim

p. Apakah ibu jamaah pernah diarahkan dalam pembinaan ibadah secara antarpribadi oleh ustdzah?

Kalau di tempat ini kita kurang ya karena memang disini waktunya sangat terbatas jadi sistemnya kelompok saja gitu ya mengikuti bersama sama nah tapi kan disampaikan tapi dikasih semacam kitab, atau bukunya untuk panduan kita Sulam Taufiq atau apa gitu nah nanti didalami di rumah masing masing untuk dibaca bersama sama di majelis taklim

q. Dalam pembinaan ibadah yang dilakukan di majelis taklim adakah yang ibu jamaah belum paham atau hafal dari bacaan bacaannya? Pernahkah bertanya secara antarpribadi?

Ya kalau sendiri semua tidak hafal yah, makanya dibacanya barsama sama dengan maksud agar semua jamaah bisa mengikutinya dan terbiasa dengan bacaan bacaannya begitu.

r. Bagaimana pembinaan ibadah di dalam majelis taklim secara kelompok? Saat melaksanakan pembinaan ibadah ada yang memimpin atau dengan cara mebacanya bersama sama?

Ya dibaca bersama sama dengan para jamaah dan yang memipin satu orangnya jadi satu orang di depan megang speaker dan ibu-ibu semua mengikutinya sampai selesai

s. Apakah ibu jamaah berkomunikasi antarpribadi dengan ustdzah di luar majelis taklim untuk menanyakan masalah masalah agama atau dalam pembinaan ibadah?

Iya sudah pasti karena Muslimat NU sangat memiliki kekeluargaan yang dekat jadi hubungan jamaah dengan guru tidak hanya terjadi setelah pengajian, ya kalau ada undangan kita suka bersama sama datang dan

Dokumen terkait