• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V: Penutup

B. Saran

1. Untuk lebih mengefektifkan pola komunikasi dalam pembinaan ibadah shalat di Raudhatul Atfhal Insanul Kamil. Guru pembina di tuntut untuk lebih kreatif lagi dalam melakukan proses pembinaan ibadah shalat. Seperti mencari metode dan materi yang lebih menyenangkan dan mudah di terima oleh anak didik pada usia dini.

59

2. Untuk mengurangi hambatan pada pola komunikasi pembinaan ibadah shalat di Raudhatul Atfhal Insanul Kamil Cakung. Perlu di bangun komunikasi yang intensif dan terpadu antara guru pembina ibadah shalat dan orang tua murid.

3. Untuk para orang tua murid agar lebih memperhatikan pemahaman dan hafalan bacaan ibadah shalat anaknya. Karena segala sesuatu yang tertanam sejak dini, akan memberikan hal yang positif di masa yang akan datang.

60 Bahan Buku

Arif, Anwar. Ilmu Komunikasi (Sebagai Pengantar Ringkas), (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995).

Astuti, Juli.“Pembinaan Shalat Terhadap Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta,” Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008.

Depag. Ensiklopedi Islam, (Jakarta: CV Anda Utama, 1993).

Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 1996).

Effendi, Onong Uchjana. Dimensi-Dimensi Komunikasi, (Bandung: Alumni, 1986).

___________________. Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992).

___________________.Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1990).

___________________. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2001).

___________________. Kepemimpinan dan Komunikasi, (Yogyakarta: al-Amin Press, 1996).

___________________. Spektrum Komunikasi, (Bandung: Bandar maju, 1992). Effendy, Mochtar. Ensiklopedi Agama dan Filsafat, (Palembang: PT. Widyadara,

2001).

Harjana, Mangun. Pembinaan; Arti, dan Metodenya, (Yogyakarta: Kanisius, 1986).

Hilmi, Masdar. Dakwah dalam Alam Pembangunan, (Semarang: Toha Putra, 1973).

Hujjah, Shochibul. “Pola Komunikasi Guru Agama Dalam Pembinaan Akhlak Siswa SMK Negeri 1 Pasuruan.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Jumhur dan Surya, Muh. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: CV. Ilmu, 1987).

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: 2007).

Kurikulum Raudhatul Atfhal Insanul Kamil Tahun Pelajaran 2012-2013 (Jakarta: Yayasan Insanul Kamil Hamduna, 2013).

M, Machful. Meninggalkan Shalat, Cet 1, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1992). Miftah, M. M.Pd. Komunikasi Efektif Dalam Pembelajaran, (BPM Semarang –

Pustekkom – Depdiknas).

Muhammad, Arni. Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001). Muis, A. Komunikasi Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001).

61

Nurudin. Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005).

Partanto, Puis A. dan al-Barry, M. Dahlan. Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994).

Qira’ati, Muhsin. Pancaran Cahaya Shalat, Cet. 1, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1990).

Qordlowi, Yusuf. Konsep Ibadah Dalam Islam,(ttp. central media, tt).

Rahim, Abdur. “Pengaruh Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlak Siswa MTS Sunan Ampel Pasuruan, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Shalahuddin Pasuruan, 2007.

Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005).

________________. Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000).

Robbins, James G. Komunikasi yang Efektif, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995). Rosyidi, T. A. Lathief. Dasar-Dasar Retorika Komunikasi dan Informasi,

(Medan: PT. Firma Rimbow 1985).

Rumanti, Sr. Maria Assumpte, OSF. Dasar-Dasar Public Relation Teori dan Praktis, (Jakarta: Grasindo, 2002).

Sabri, M. Alisuf. Pengantar Ilnu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta. 2005). Santoso, Slamet. Teori-teori Psikologi Sosial, (Bandung: Refika Aditama, 2010). Sendjaja, Sasa Djuarsa. Pengantar Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka,

1998).

Susanto, Astrid Phil. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, (Bandung: Mandar Maju,1992).

Suyono, Hadi, Social Intelegence, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007).

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 ayat 4.

Widjaya, H.A.W. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2000).

Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Gramedia Widiasavina, 2004). Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Gramedia, 2004).

Yvona S.,Lincoln dan G. Guba,Egon. Natularistic Inquiry, (Baverly Hills: Sage Publication, 1995).

Sumber Lain Media Online

http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita-pendidikan/12/10/23/mccq9k-anies-baswedan-guru-ujung-tombak-pendidikan

DAFTAR RESPONDEN

A. Pimpinan Raudhatul Athfal Insanul Kamil

1. Drs. H. Zaenal, A.G, Kepala Yayasan Insanul Kamil Hamduna Cakung 2. Hj. Nuroniyah, S.Pd.I, Kepala Sekolah Raudhatul Athfal Insanul Kamil

Cakung

B. Guru Pembina Ibadah Shalat Raudhatul Athfal 1. NurhikmahYanti S.Pd.I

2. Miftahus Sa'adah 3. Khairiah, S.Pd.I 4. Maemunah, S.Pd.I 5. Rukoyah, S.Pd.I

1. Sejarah pendirian Raudhatul Athfal Insanul Kamil Pulo Gebang Cakung. 2. Sarana dan fasilitas yang ada di Raudhatul Athfal Insanul Kamil Pulo

Gebang Cakung.

3. Letak geografis Raudhatul Athfal Insanul Kamil Pulo Gebang Cakung. 4. Dasar dan tujuan pembinaan ibadah shalat terhadap anak di Raudhatul

Athfal Insanul Kamil Pulo Gebang Cakung.

5. Profil guru pembina ibadah shalat dan murid Raudhatul Athfal Insanul Kamil.

6. Tugas guru pembina ibadah shalat di Raudhatul Athfal Insanul Kamil Pulo Gebang Cakung.

7. Historisitas kegiatan Raudhatul Athfal Insanul Kamil Pulo Gebang Cakung.

8. Pola komunikasi pada pembinaan ibadah shalat di Raudhatul Athfal Insanul Kamil Pulo Gebang Cakung.

9. Pelaksanaan pembinaan ibadah shalat terhadap anak di Raudhatul Athfal Insanul Kamil Pulo Gebang Cakung.

10.Metode yang diterapkan dalam pembinaan ibadah shalat di Raudhatul Athfal Insanul Kamil Pulo Gebang Cakung.

11.Keaktifan murid Raudhatul Athfal dalam mengikuti kegiatan pembinaan ibadah shalat.

12.Faktor penghambat pola komunikasi dalam pelaksanaan pembinaan ibadah shalat.

PEDOMAN WAWANCARA

UNTUK PIMPINAN RA INSANUL KAMIL Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Mei 2013

Tempat : RA Insanul Kamil Pulo Gebang Cakung Terwawancara : Drs. H. Zaenal, A.G

Pewawancara : Aziyati Ruhmana

Bagaimana sejarah berdirinya Raudhatul Athfal Insanul Kamil Pulo Gebang Cakung?

Jadi begini, kalau cikal bakal pendirian Raudhatul Athfal Insanul Kamil tak bisa dilepaskan dari keberadaan Yayasan Ala Hamid wa Basyir Cakung Jakarta Timur, selaku induk naungan Raudhatul Athfal Insanul Kamil. Saat itu atas inisiatif Hj. Nuroniyah, S.Pd.I, sekarang jadi Kepala Sekolah Raudhatul Athfal Insanul Kamil. Setelah musyawarah dengan pengurus dan anggota Yayasan Ala Hamid wa Basyir dan beberapa tokoh masyarakat di Pulo Gebang Indah Blok K4 Cakung Jakarta Timur yang ketika itu, disepakati untuk membentuk pendidikan pra sekolah yang kental dengan nuansa keagamaan.

Hasil dari musyawarah tersebut yaitu untuk membentuk Raudhatul Athfal Insanul Kamil, saat itu tepatnya tahun 1989. Di awal berdiri masih bernama Raudhatul Athfal Ala Hamid wa Basyir dan berdomisili di Jl. Raya Bekasi km. 23,5 Cakung, Jakarta Timur. Tetapi pada tahun 1997 Raudhatul Athfal Ala Hamid wa Basyir diganti menjadi Raudhatul Athfal Insanul Kamil.

Dan seiring berjalannya waktu Raudhatul Athfal Insanul Kamil saat ini telah mendapatkan akreditasi dengan nilai B (Baik) pada tahun 2011.

Apa dasar dan tujuan didirikannya Raudhatul Athfal tersebut?

Pendirian Raudhatul Athfal Insanul Kamil sebetulnya untuk memenuhi keinginan dari masyarakat saat itu, masyarakat saat itu menyiapkan putra-putrinya di lembaga pendidikan formal. Sebab, berdasarkan masalah ketika itu, diperkirakan bahwa anak-anak yang mengulang kelas di SD adalah anak yang tidak masuk pendidikan pra sekolah atau TK, RA, TB, dan sejenisnya. Mereka

dengan di rumah menyebabkan anak yang tidak masuk pendidikan pra sekolah mengalami kejutan dan tidak dapat menyesuaikan diri sehingga tidak dapat berkembang secara optimal. Hal ini menunjukan pentingnya upaya pengembangan seluruh potensi anak usia pra sekolah.

Berdasarkan hal tersebut kita (Raudhatul Athfal Insanul Kamil) ingin menjadi mentari pagi yang selalu menyinari kegelapan. Seperti ilmu pengetahuan yang telah menyinari manusia dari kebodohan dan kebatilan. Sesuai dengan namanya, “Insanul Kamil” yang berarti “manusia paripurna (sempurna)”, berusaha mencetak generasi paripurna yang memiliki IMTAQ dan IPTEK. Karena kita (RA Insanul Kamil) memiliki semangat untuk maemajukan dan membina anak bangsa menuju ridho Allah SWT.

Walaupun dalam perjalanannya, Raudhatul Athfal Insanul Kamil mengalami pasang surut, semangat juang RA Insanul Kamil dalam mencerdaskan anak bangsa tak pernah surut dan akan selalu berkobar seiring dengan perubahan zaman dan globalisasi. Dan tentu saja, untuk menegakkan syiar agama Allah di bumi ini. Kita justru melihat kendala-kendala itu menjadi sebuah pelajaran dan pengalaman tersendiri dalam mengembangkan dunia pendidikan. Khususnya pendidikan anak usia dini.

Berdasarkan hal-hal itu tadi, tujuan dibentuknya Raudhatul Athfal Insanul Kamil ingin membangun pesarta didik yang memiliki kepribadian yang beriman dan bertaqwa, berakhlakul karimah, cakap, sehat, serta berilmu seiring dengan perkembangan IPTEK. Nah, untuk mewujudkannya Raudhatul Athfal Insanul Kamil melakukan strategi pendidikan dan pengajaran yang berbasis islami, menyenangkan, dan mengedepankan akhlakul karimah. Adapun 5 bidang pengembangan yang menjadi acuan di Raudhatul Athfal Insanul Kamil, sebagaimana sesuai dengan KTSP yang berlaku, yaitu ASK (Akhlakul Karimah, Sosial Emosional, dan Kemandirian), PAI (Pendidikan Agama Islam), Bahasa, Kognitif, dan Fisik Motorik.

Bagaimana letak geografis Raudhatul Athfal Insanul Kamil Pulo Gebang Cakung?

Letak geografisnya sebelah Utara berbatasan dengan Cakung Utara, sebelah Selatan berbatasan dengan Terminal Terpadu, sebelah Timur berbatasan dengan Pulo Gebang Kirana, sebelah Barat berbatasan dengan Tol Cakung.

Bagaimana sarana dan fasilitas yang ada Raudhatul Athfal Insanul Kamil Pulo Gebang Cakung?

Alhamdulillah! saat ini kita sudah memiliki standar bangunan yang ideal untuk sebuah Raudhatul Athfal (RA), dengan klasifikasi luas tanah 324M2 dan luas bangunan 189M2. Yang berada di bawah naungan Yayasan Insanul Kamil dengan NPWP: 02.182.687.0-006.000. Kalau untuk lebih jelasnya tentang fasilitas-fasilitas yang kita miliki, langsung ke lokasi aja. Nanti disana kamu bisa lihat sarana sama fasilitas apa aja yang ada di Raudhatul Athfal Insanul Kamil. ehhh… kalau ga salah di buku kurikulum ada deh info jelasnya. Coba deh kamu cek, kayaknya ada deh!

Bagaimana dasar dan tujuan pembinaan ibadah shalat terhadap anak di Raudhatul Athfal Insanul Kamil Pulo Gebang Cakung?

Dasar dari pembinaan ini, kita berpacu kepada kurikulum (IGRA) Ikatan Guru Raudhatul Athfal di bawah naungan Kementrian Agama. Kalau untuk tujuannya itu sendiri, yaitu untuk menanamkan sejak dini IMTAQ anak, agar berperilaku baik kepada Allah, orang tua dan orang lain. Melatih disiplin waktu, melatih kebersihan sejak dini, dan melatih kepemimpinan agar anak mampu membaca bacaan sholat.

Apa tugas guru pembina ibadah shalat di Raudhatul Athfal Insanul Kamil Pulo Gebang Cakung?

Tugas guru pembina ibadah sholat di Raudhatul Athfal Insanul Kamil yaitu untuk membimbing dan mengajarkan anak didik dengan hal-hal yang berkaitan dengan praktek ibadah shalat. Seperti bagaimana caranya sholat,

Profil guru pembina ibadah shalat dan murid Raudhatul Athfal Insanul Kamil?

Untuk profil lengkapnya, seperti kapan mereka lahir, sekolah dimana, aktif di organisasi apa dan yang lainnya, saya kurang tahu detailnya. Coba aja langsung di tanyakan sama para guru pembina ibadah sholat. Kalau secara singkatnya, para guru pembina ibadah sholat ada lima orang. Guru Kelompok A ada dua orang, NurhikmahYanti dengan Miftahus Sa'adah. Kalau Nurhikmah Yanti sudah mendapat gelar S.Pd.I. di Universitas Islam Jakarta (UIJ), sedangkan Miftahus Sa'adah lulusan MAN 8 Cakung.

Guru Kelompok B ada tiga, yaitu, Khairiah, S.Pd.I lulusan STAI Babunnajah, Maemunah, S.Pd.I dari STAI Shalahuddin al-Ayyub, sedangkan Rukoyah, S.Pd.I dari Universitas Attahiriyah.

Historisitas kegiatan RA Insanul Kamil Pulo Gebang Cakung?

Kegiatan yah? Banyak sih, seperti menari, menyanyi, shalat jama'ah, kalimat thoyyibah, puitisasi al-Qur'an, membaca Asmaul Husna, shalawat badar, belajar dan menghafal doa harian, juga shalat jama'ah. Untuk daftar table sama data statistiknya bisa di lihat di buku Kurikulum Raudhatul Atfhal Insanul Kamil Tahun Pelajaran 2012-2013. Serta beberapa dokumentasi dari awal berdiri sampai dengan sekarang. Disitu ada catatan lengkapnya tentang kegiatan dan perlombaan apa saja yang sudah kita lakukan selama ini. Juga lengkap dengan juara dan siapa penyelenggaranya.

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU Hari/Tanggal : Jumat, 17 Mei 2013

Tempat : RA Insanul Kamil Pulo Gebang Cakung Terwawancara : NurhikmahYanti S.Pd.I

Pewawancara : Aziyati Ruhmana

Bagaimana pola komunikasi pada pembinaan ibadah shalat di RA Insanul Kamil Pulo Gebang Cakung?

Pola komunikasi yang biasa kita pakai saat pembinaan ibadah shalat ada tiga. Pertama, komunikasi satu arah. Pada pola ini kita (guru pembina) yang lebih aktif ketimbang si anak.

Kedua, komunikasi dua arah. Pada pola ini guru dan murid bisa berperan sebagai pemberi aksi dan penerima aksi, jadi kita (guru pembina dan si anak) bisa saling bertukar informasi. informasi disini tentunya yang berhubungan dengan shalat. Dengan pola ini kita bisa secara langsung melihat hasilnya.

Ketiga, komunikasi banyak arah. Komunikasi tidak hanya terjadi antara guru dengan murid secara perorangan, tetapi ke banyak orang. Di sini para guru di tuntut lebih aktif dari pada murid. Dengan pola ini diharapkan bisa menciptakan interaksi dinamis antara guru pembina dengan anak didik dan antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Sehingga muncul niat dan keaktifan belajar anak tentang ibadah shalat.

Bagaimana pelaksanaan pembinaan ibadah shalat terhadap anak di RA Insanul Kamil Pulo Gebang Cakung?

Pembinaan ibadah shalat di RA Insanul Kamil dilakukan dengan cara pidato, ceramah, dan pemberian tugas kepada murid. Serta menunjukkan tentang suatu gerakan dalam shalat dengan menggunakan media komunikasi, seperti CD, televisi, komputer, dan kertas. Dengan media tersebut para guru menunjukkan adegan-adegan tentang gerakan-gerakan yang terdapat dalam shalat. Dimana dalam adegan tersebut diperlihatkan tentang seorang anak yang sedang melakukan ibadah shalat. Selain cara tadi, kita juga melakukan komunikasi tatap muka (face

kelompok itu kita lombakan. Sehingga nanti akan terlihat kelompok mana yang masih belum paham dan tahu.

Makanya kita para guru pembina ibadah shalat dituntut memiliki keahlian untuk mengajak para murid-murid agar terlibat aktif dalam kegiatan pembinaan ibadah shalat. Agar nantinya ketika proses kegiatan si anak tidak pasif atau hanya mendengarkan tanpa adanya tanggapan. Karena kan kalau komunikasi seperti itu

ga akan berjalan efektif.

Pembinaan ibadah shalat yang ada di RA Insanul Kamil, merupakan salah satu program wajib yang ada di sekolah. Program pembinaan ibadah shalat yang ada di RA Insanul Kamil ini, untuk menanamkan sejak dini IMTAQ anak, agar berperilaku baik kepada Allah. Dan nantinya si anak sudah biasa melakukan shalat, baik sendirian maupun secara berjamaah. Dan program pembinaan ibadah shalat mulai diterapkan sejak anak terdaftar menjadi peserta didik di RA Insanul Kamil.

Selain yang tadi itu, yang sudah saya jelaskan tadi! Para guru pembina juga sering membimbing dan menuntun lafadz doa-doa solat, berbarengan dengan muridnya.

Metode yang diterapkan dalam pembinaan ibadah shalat di RA Insanul Kamil Pulo Gebang Cakung?

Pembinaan ibadah shalat dilakukan melalui beberapa metode pengajaran yang menyenangkan. Penggunaan beberapa metode ini untuk mendukung pola komunikasi pembinaan ibadah shalat. Oleh sebab itu metode dan materi RA Insanul Kamil dilaksanakan dalam konteks “bermain sambil Belajar” yang disesuaikan dengan PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

Untuk memudahkan si anak supaya bisa menguasai materi pada pembinaan ibadah shalat yang disampaikan. Serta untuk menyukseskan pola komunikasi pembinaan ibadah shalat. Kita menerapkan beberapa metode pengajaran, metode-metode yang kita gunakan diantaranya:

1. Metode Tanya Jawab

Pada metode ini guru manyampaikan materi pembinaan ibadah shalat kepada anak secara langsung melalui tatap muka dengan lisan dan membentuk beberapa kelompok kecil. Setelah anak didik mendengarkan materi tersebut, maka guru mempersilahkan anak didik yang hendak bertanya.

2. Metode Peraga

Metode peraga di lakukan secara langsung dengan menggunakan media komunikasi yang sesuai dengan materi yang sedang diajarkan. Metode ini untuk merangsang anak didik untuk lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran ibadah shalat. Selain itu juga untuk ngebantu si anak untuk mengingat lebih lama materi pelajaran yang telah sudah diajarkan. Karena kan disini siswa tidak hanya mendengar tapi juga melihat bahkan memperagakannya secara langsung. Dengan penggunaan metode ini, kita bisa mudah mengukur dan menilai kemampuan anak didik dalam proses pembinaan ibadah shalat. Kira-kira apa nih yang masih kurang? Terus kenapa ini bisa terjadi? Kesemuanya itu nanti jadi bahan koreksi kita para guru pembina ibadah shalat.

3. Metode Menghafal

Metode menghafal ini para murid diajarkan untuk menghafal beberapa surat pendek yang biasa dibaca dalam ibadah shalat. Seperti surat al-Fatihah, al-Ashr, al-Ikhlas dan al-Kautsar, serta bacaan-bacaan lainnya seperti bacaan yang ada pada adzan, takbiratulikhram, rukuk, sujud, dan lain-lain.

Metode menghafal selain untuk menguatkan hafalan para murid RA Insanul Kamil terhadap bacaan-bacaan ayat tadi. Juga untuk mengetahui bacaan-bacaan apa saja yang sukar untuk di hafalkan oleh anak didik. Sehingga para guru pembina dapat segera mencari solusi yang tepat untuk mengurangi masalahnya.

Bagaimana keaktifan murid RA dalam mengikuti kegiatan pembinaan ibadah shalat di RA Insanul Kamil Pulo Gebang Cakung?

Kalau untuk keaktifan, alhamdulillah anak-anak didik di RA Insanul Kamil, semua mengikuti praktek sholat dan mereka sangat antusias menjalaninya.

Hmm... apa ya? Kalau hambatan dari siswanya sih lebih karena faktor umur anak kali ya. Karena kan anak seumuran ini belum terlalu tanggap sama apa yang di perintahkan, masih senang main. Makanya kadang mereka ga bisa bedain antara main, belajar, dan kerja. Seperti halnya faktor penghambat yang lainnya juga karena faktor usia si anak tersebut, seperti anak nakal, susah dibilangin, faktor lingkugan, faktor orang tua yang kurang mendukung anaknya sehingga anak susah dibilangin, dan anak yang kurang konsentrasi.

Kalau penghambat lainnya, kendala waktu. Soalnya waktu kita bertemu secara langsung dengan para murid kan cuma lima jam, jadi ya kita kurang tahu bagaimana kebiasaan ibadah para murid kalau di luar sini. Karena kita kan tahu anak-anak pada umur seperti ini kan masih senangnya main sama teman-teman seumurannya, sama alat-alat mainan kesukaannya.

Makanya Inginnya kita itu, kalau mereka lagi di rumah, orang tua juga ikut

ngebantu kita, seperti, mereka di suruh ngulang lagi gerakan-gerakan shalat yang baru saja kita ajarkan. Terus coba si anak di tanya lagi tentang bacaan-bacaan yang baru saja kita ajarin. Nah, habis itu orang tua ngasihlaporan ke kita, “bu si A kurang lancar disini, si B kurang hafal di bacaan ini!” Soalnya nanti laporan -laporan itu akan menjadi bahan pertimbangan kita bersama. Berarti metode dan materi yang kita sampaikan harus dikuatin lagi.

Selain faktor-faktor tadi, juga karena kemajuan teknologi, kemajuan teknologi sekarang ini sangat maju dan pesat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya masyarakat yang berusia matang sangat menggandrungi alat-alat tersebut. Anak-anak usia dini juga kok!. Keakraban Anak-anak-Anak-anak usia dini terhadap teknologi bisa dilihat banyaknya anak yang menggunakan tablet PC, apalagi pada anak-anak usia dini di perkotaan. Dengan teknologi ini dengan mudahnya mereka mengakses video games ataupun video movie pada fitur-fitur dalam tablet PC tersebut.

Belum lagi para produsen pun berlomba-lomba untuk memberikan suatu produk yang dapat dibeli oleh semua kalangan. Hal ini berdampak pada menjamurnya produk-produk teknologi yang bersahabat dan murah. Gak bisa

dipungkiri bahwa hal ini menjadi fenomena dan gengsi tersendiri bagi para orang tua. Karena kesibukkan dari para orang tua tersebut, membuat waktu bermain menjadi sangat sedikit, dan orang tua sudah terlampau capek ketika anak-anak mereka ingin bermain dengannya.

Historisitas kegiatan RA Insanul Kamil Pulo Gebang Cakung?

Hmm... kalau kegiatan sih banyak ya! kalau untuk lebih jelasnya sih bisa di lihat langsung di buku Kurikulum Raudhatul Atfhal Insanul Kamil Tahun Pelajaran 2012-2013 aja! Sama itu di dokumen-dokumen kegiatan yang ada. Yang jelas kita dari tahun pelajaran 2009 sampai dengan tahun 2012 sering ikut berbagai macam perlombaan. Tapi bukan cuma perlombaan yang berhubungan dengan pembinaan ibadah sholat aja. Yang di luar ibadah shalat juga kita sering ikut kok, walaupun kadang dapat juara kadang tidak.

Dokumen terkait