• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saran

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM CNC MILLING (Halaman 40-82)

BAB IV PENUTUP

4.2. Saran

Saran dari saya dari pelaksanaan praktium CNC yang dilaksanakan di Workshop CNC ini ialah agar dapat melaksanakan kegiatan praktikum didalam kampus supaya mempermudah mahasiswa dan asisten dalam pelaksanaan kegiatan praktikum.

Memaksimalkan proses kegiatan praktikum kepada mahasiswa agar mahasiswa dapat belajar lebih untuk mengetahui tentang mesin CNC dan software-software yang digunakan dengan baik karena ilmu yang didapatkan nantinya akan sangat berguna didalam dunia pekerjaan bidang industri yang akan datang nantinya.

DAFTAR PUSTAKA

https://soloabadi.com/pengertian-mengenai-mesin-cnc-dan-kegunaan-mesin-cnc-dalam- dunia-industri/

https://metalextra.com/apa-itu-sistem-mesin-milling-cnc-atau-machining-center/

https://www.academia.edu/40151105/Modul_CNC_MILLING

http://bukankopipaste.blogspot.com/2016/02/pengenalan-mastercam-x-dan-contoh.html http://yohan46.blogspot.com/2012/04/mengenal-tampilan-mastercam-x.html

https://andryanto86.wordpress.com/artikel/jenis-jenis-mesin-milling/

https://www.kompasiana.com/dickyharipurnomo/5f3be24177cadb026e2c6812/memahami- software-mesin-cnc-dalam-waktu-singkat

LAPORAN PRAKTIKUM CNC

“MODUL CNC LATHE/BUBUT”

Penulis:

Rendy Agastianto Husodo 1870011088

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

2022

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa : Nama : Rendy Agastianto Husodo

NIM : 1870011088

Jurusan : Teknik Mesin (Reguler Malam)

Mahasiswa Universitas Krisnadwipayana, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin telah menyelesaikan laporan praktikum di Laboratorium CNC Universitas Krisnadwipayana.

“ MODUL CNC LATHE/BUBUT ”

Dengan Nilai :

Demikian pengesahan ini dibuat untuk dapat digunakan seperlunya.

Jakarta, 16 Januari 2022

Asisten Laboratorium CNC Lathe

Ka. Lab. CNC Lathe

(...) (...)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan nikmat-Nya yang telah diberikan, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Hasil Praktikum CNC yang berjudul “MODUL CNC LATHE/BUBUT” sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Laporan ini dibuat untuk memenuhi syarat penilaian dari Mata Kuliah Praktikum CNC yang diambil Penulis pada Semester 5 di Universitas Krisnadwipayana. Dimana pelaksanaannya dilakukan di Laboratorium CNC Lathe Universitas Krisnadwipayana.

Disadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih belum sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan Penulis untuk penyempurnaannya. Ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini dan semoga laporan ini bermanfaat.

Jakarta, 16 Januari 2022

Penulis

DAFTAR ISI

2.1 Pengertian Mesin Lathe/Bubut ... 3 2.2 Jenis-Jenis Mesin CNC Lathe/Bubut ... 3 2.3 Penjelasan Software ... 4 2.4 Elemen Pada MasterCAM 5 ... 9 2.5 Aplikasi Mach3 Professional ... 11 2.6 Elemen-Elemen Pada Mach3 ... 12 BAB III HASIL PRAKTIKUM ... 18 3.1 Desain Produk ... 18 3.2 Produk Yang Dihasilkan Pada Mesin CNC Lathe/Bubut ... 18 3.3 Langkah-Langkah Membuat Desain Produk ... 19 3.4 Pemindahan program dari MASTERCAM ke Mach3 Professional Turn ... 24 3.5 Langkah-Langkah menghidupkan CNC Bubut ... 26 3.6 Program NC Yang Dibuat pada MasterCAM X5 ... 28 BAB IV PENUTUP ... 33 4.1. Kesimpulan ... 33 4.2. Saran ... 33 DAFTAR PUSTAKA ... 34

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Mesin CNC Bubut ... 3 Gambar 2.2 Mesin Bubut CNC Training Unit (CNC TU) ... 4 Gambar 2.3 Mesin Bubut CNC Production Unit (CNC PU) ... 4 Gambar 2.4 Ribbonbar ... 9 Gambar 2.5 Status Bar ... 9 Gambar 2.6 Toolpaths dan Solid Manager ... 10 Gambar 2.7 Tampilan Mach3 Professional Turn ... 12 Gambar 2.8 Motor Configuration ... 12 Gambar 2.9 Motor Home/Softl Limits ... 13 Gambar 2.10 Load G-code ... 13 Gambar 2.11 Menu manual ... 13 Gambar 2.12 Pengoperasian Menu AUTO Untuk Program Baru ... 14 Gambar 2.13 Edit Untuk Program Baru ... 14 Gambar 2.14 Notepad ... 14 Gambar 2.15 Pengoperasian Menu AUTO Untuk Memanggil Program ... 14 Gambar 2.16 Memilih File Program ... 15 Gambar 2.17 CYCLE Program yang Telah Dimuat ... 15 Gambar 2.18 Tampilan Program yang Telah Dimuat ... 15 Gambar 2.19 Simpan Format DXF ... 16 Gambar 2.20 Membuka Aplikasi LazyCam ... 16 Gambar 2.21 Open DXF ... 16 Gambar 2.22 Transfer File DXF ... 16 Gambar 2.23 Menu Pilihan Jenis Pengerjaan ... 17 Gambar 2.24 Reset Origin ... 17 Gambar 2.25 Optimise ... 17 Gambar 2.26 Penetapan Titik Nol Alat Potong ... 17 Gambar 2.27 Post Code ... 17 Gambar 3.1. Desain Produk ... 18 Gambar 3.2. Produk Yang Dihasilkan Pada Mesin CNC Milling ... 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan dalam bidang teknologi yang semakin berkembang merupakan aspek sebuah pengetahuan dan teknologi yang mengharuskan kalangan pendidikan tinggi untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam penguasaan teknologi.Terutama pada teknologi tepat guna.

Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang tepat sasaran yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Pengembangan teknologi tepat guna harus lebih ditingkatkan sebagai penunjang pemanfaatan teknologi masyarakat Indonesia. Pemanfaatan teknologi pada masyarakat berdampak sangat luas. Dan berimbas pula pada industri–industri kecil dan menengah, khususnya yang masih menggunakan peralatan konvensional atau bahkan masih menggunakan peralatan tradisional dan manual. Pemahaman teknologi secara mendasar, rinci dan mendalam dilakukan melalui pelaksanaan program yang kongkrit untuk memproduksi barang dan jasa.

Perkembangan teknologi komputer saat ini telah mengalami kemajuan yang amat pesat.

Dalam hal ini komputer telah diaplikasikan ke dalam alatalat mesin perkakas diantaranya mesin bubut, mesin frais, mesin skrap, mesin bor. Hasil perpaduan teknologi komputer dan teknologi mekanik inilah yang selanjutnya dinamakan CNC (Computer Numerically Controlled). Sistem pengoperasian CNC menggunakan program yang dikontrol langsung oleh komputer. Secara umum konstruksi mesin perkakas CNC dan sistem kerjanya 2 adalah sinkronisasi antara komputer dan mekaniknya. Jika dibandingkan dengan mesin perkakas konvensional yang setaraf dan sejenis, mesin perkakas CNC lebih unggul baik dari segi ketelitian (accurate), ketepatan (precision), fleksibilitas, dan kapasitas produksi. Sehingga di era modern seperti saat ini banyak industri-industri mulai meninggalkan mesin-mesin perkakas konvensional dan beralih menggunakan mesin-mesin perkakas CNC.

Secara garis besar pengertian mesin CNC adalah suatu mesin yang dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa numeric (perintah gerakan yang menggunakan angka dan huruf). Sebagai contoh apabila pada layar monitor mesin penulis tulis M03 maka spindle utama mesin akan berputar, dan apabila penulis tulis M05 maka spindle utama mesin akan berhenti berputar. Mesin CNC tingkat dasar yang ada pada saat ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Mesin CNC Two Axis atau yang lebih dikenal dengan Mesin Bubut (Lathe Machine) dan Mesin CNC Three Axis atau yang lebih dikenal dengan Mesin Frais (Milling Machine).

Dalam pembuatan laporan hasil ptaktikum CNC Lathe ini difokuskan pada desain produk yang dibuat pada Mesin CNC Lathe serta langkah-langkah pengoperasian Mesin CNC Lathe dari sebuah gambar hingga menjadi bentuk produk jadi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi masalah dalam penulisan ini adalah :

1) Media atau objek permasalahan adalah mesin CNC Lathe.

2) Cara membuat kode program pada mesin CNC Lathe.

3) Fungsi dan keterangan dari kode program yang telah di buat.

4) Proses kerja yang dilakukan dalam membuat benda kerja dengan menggunakan mesin CNC Lathe.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan ini oleh penulis ialah sebagai berikut :

1) Praktikan mampu mengenali dan memahami jenis mesin CNC Lathe dan spesifkasinya, pemograman dan pengoperasian serta prosesnya.

2) Mengetahui fungsi perintah dari program tersebut.

3) Praktikan mampu membuat benda kerja sesuai dengan gambar rancangan.

4) Dapat melatih praktikan dalam membuat program dari benda kerja.

5) Meningkatkan kemampuan daya kreasi dan imajinasinya dalam menyelesaikan suatu proses eksekusi benda kerja.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan ini oleh penulis ialah sebagai berikut:

1) Penulis memiliki skill dan keterampilan dalam mengoperasikan CNC simulator.

2) Penulis dapat mengatahui kode yang digunakan CNC simulator.

3) Penulis dapat membuat berbagai macam bentuk produk dengan tingkat kesulitan yang berbeda dengan program CNC simulator.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mesin Lathe/Bubut

Mesin bubut cnc merupakan jenis mesin yang memiliki 2 axis. Memiliki pergerakan yang sama seperti mesin bubut konvensional yaitu gerakan ke arah melintang dan horizontal. Prinsip kerjanya pun juga sama dengan mesin bubut konvensional. Yaitu benda kerja yang berputar kemudian disayat menggunakan alat potong. Perbedaannya terletak pada eretan yang sudah diganti dengan mode pemrograman. Pergerakan pahat pada mesin bubut cnc dilambangkan sebagai berikut:

• Sumbu X digunakan untuk arah melintang dan tegak lurus terhadap sumbu putar.

• Sumbu Z digunakan untuk arah memanjang atau sejajar dengan arah sumbu putar.

Gambar 2.1 Mesin CNC Bubut 2.2 Jenis-Jenis Mesin CNC Lathe/Bubut

Mesin CNC Bubut dibagi 2 jenis, sebagai berikut::

• Mesin Bubut CNC Training Unit (CNC TU)

Mesin Bubut CNC TU digunakan untuk pelatihan dasar dan pemrograman CNC. Mesin ini dilengkapi dengan EPS (External Programing System). Hanya mampu digunakan untuk pekerjaan ringan dengan bahan benda kerja yang relatif lunak.

Gambar 2.2 Mesin Bubut CNC Training Unit (CNC TU)

• Mesin Bubut CNC Production Unit (CNC PU)

Mesin Bubut CNC PU dapat digunakan untuk produksi dalam skala besar. Mesin ini dilengkapi dengan beberapa aksesoris tambahan seperti sistem pembuka otomatis yang menerapkan sistem hidrolis. Dan juga pembuang tatal atau sekrap.

Gambar 2.3 Mesin Bubut CNC Production Unit (CNC PU) 2.3 Penjelasan Software

Cara mudah memahami Software Mesin CNC dalam waktu singkat adalah dengan mengenal bahasa program dan cara kerjanya, maka dalam artikel ini dibahas mengenai detail bahasa program dan cara kerjanya di permesinan.

A. CNC (Computer Numerical Control)

CNC adalah sistem control komputer yang berfungsi mengambil data digital, komputer dan program CAM yang akan digunakan untuk mengontrol, mengotomatiskan, dan memantau pergerakan mesin.

Mesin tersebut dapat berupa mesin milling, bubut, router, welder, grinder, laser atau waterjet cutter, mesin stamping lembaran logam, robot, atau banyak jenis mesin lainnya.

Untuk mesin industri yang lebih besar, komputer yang digunakan umumnya merupakan pengontrol khusus untuk mesin tersebut. Tetapi untuk jenis mesin yang lebih ke hobi, atau dengan beberapa retrofit, komputer dapat memakai PC eksternal. Pengontrol CNC

bekerja bersama dengan serangkaian motor dan komponen penggerak untuk menggerakkan dan mengontrol sumbu mesin, menjalankan gerakan sesuai program.

Pada mesin industri biasanya terdapat sistem umpan balik yang canggih yang secara konstan memantau dan menyesuaikan kecepatan dan posisi pemotong.

B. Desktop CNC

Ada banyak kontrol desktop CNC beskala kecil yang dibuat modelmaker/penghobi.

Secara umum, aplikasi untuk control ini adalah untuk pengerjaan benda dengan bobot yang lebih ringan, dengan kualitas kurang konstan, kurang presisi, lebih lambat, dan lebih murah daripada control industri lain, tetapi dapat bekerja dengan baik untuk pemesinan benda kerja dari bahan yang lebih lembut seperti plastik, busa, dan lilin.

Beberapa kontrol desktop dapat bekerja sangat mirip dengan printer. Yang lain memiliki sistem perintah tertutup dan bahkan mungkin menggunakan perangkat lunak CAM khusus.

Beberapa juga akan menerima G-code standar sebagai masukan. Beberapa kontrol desktop standar industri memang ada dengan pengontrol khusus untuk melakukan pekerjaan kecil yang akurat.

CAM - Computer Aided Machining or Manufacturing -- Menterjemahkan berbagai bahasa software design untuk membuat jalur pergerakan alat potong dan kode NC untuk menjalankan mesin yang dikontrol CNC, berdasarkan data model komputer 3D (CAD).

Jika keduanya digunakan bersamaan, ini biasanya disebut sebagai CAD / CAM.

Catatan: CAM tidak benar-benar menjalankan mesin CNC, tetapi hanya membuat kode untuk diikuti.

CAM juga bukan operasi otomatis yang mengimpor model CAD dan mengeluarkan kode NC yang benar. Pemrograman CAM, seperti pemodelan 3D, membutuhkan pengetahuan dan pengalaman dalam menjalankan program, mengembangkan strategi pemesinan, dan mengetahui alat serta operasi detail digunakan dalam setiap situasi untuk mendapatkan hasil terbaik. Meskipun ada program sederhana bagi pengguna yang belum berpengalaman untuk memulai tanpa terlalu banyak kesulitan, model yang lebih canggih akan membutuhkan investasi waktu dan uang untuk menjadi ahli.

C. Kode NC

Kode NC adalah bahasa komputer khusus yang relatif sederhana yang dapat dipahami dan dijalankan oleh mesin CNC. Bahasa-bahasa ini pada awalnya

dikembangkan untuk memprogram secara langsung dengan keyboard mesin tanpa bantuan program CAM.

Kode ini memberi perintah kepada mesin untuk bergerak secara satu per satu, dan mengontrol fungsi mesin lain seperti kecepatan spindel dan feeding, cooling. Bahasa yang paling umum adalah G-code atau kode ISO, bahasa pemrograman alfanumerik sederhana yang dikembangkan untuk mesin CNC paling awal di tahun 70-an.

D. Postprocessor

Meskipun G-code dianggap standar, setiap pabrikan dapat memodifikasi bagian tertentu seperti fungsi tambahan, menciptakan kondisi di mana G-code yang dibuat untuk satu mesin mungkin tidak berfungsi untuk mesin lain. Ada juga banyak produsen mesin, seperti Heidenhain atau Mazak, yang telah mengembangkan bahasa pemrograman mereka sendiri. Jadi, untuk menerjemahkan lintasan yang dihitung secara internal perangkat lunak CAM menjadi kode NC tertentu agar dapat dipahami mesin CNC, ada perangkat lunak jembatan yang disebut postprocessor.

Postprosesor yang dikonfigurasi dengan benar, mengeluarkan kode yang sesuai untuk mesin yang dipilih, sehingga setidaknya dalam teori, sistem CAM apa pun dapat mengeluarkan kode untuk mesin apa pun. Postprosesor mungkin gratis bersama dengan sistem CAM atau ada yang berbayar.

E. Mesin yang dikendalikan CNC

Mesin CNC secara umum dapat memiliki beberapa sumbu gerakan, dan gerakan ini dapat berupa linier atau rotary. Banyak mesin memiliki kedua tipe tersebut. Mesin pemotong seperti laser atau waterjets umumnya hanya memiliki dua sumbu linier, X dan Y. Mesin milling biasanya memiliki setidaknya tiga, X, Y, dan Z, dan dapat memiliki lebih banyak sumbu putar. Mesin penggilingan lima axis adalah mesin yang memiliki tiga sumbu linier dan dua putaran, memungkinkan pemotong untuk operasi 180 hemisphere penuh dan terkadang lebih. Laser lima sumbu juga ada. Robotic arm mungkin memiliki lebih dari lima sumbu.

F. Beberapa keterbatasan mesin yang dikendalikan CNC

Tergantung pada usia dan kecanggihannya, kemampuan mesin CNC dapat dibatasi pada kontrol dan sistem penggeraknya. Sebagian besar pengontrol CNC hanya memahami gerakan garis lurus dan busur melingkar. Di banyak mesin, busur dibatasi ke

sumbu XYZ utama juga. Gerakan sumbu putar dapat dianggap seperti gerakan linier yang dikombinasikan dengan derajat. Untuk membuat gerakan busur atau gerakan linier yang bersudut terhadap sumbu utama, dua sumbu atau lebih harus saling berinterpolasi (bergerak tepat secara tersinkronisasi). Sumbu linier dan putar juga dapat diinterpolasi secara bersamaan.

Dalam kasus mesin lima sumbu, kelimanya harus disinkronkan dengan sempurna.

Kecepatan di mana pengontrol mesin dapat menerima dan memproses data yang masuk, mengirimkan perintah ke sistem penggerak, dan memantau kecepatan dan posisi mesin sangat penting. Mesin yang lebih tua dan lebih murah jelas kurang mampu dalam hal ini, sama seperti komputer yang lebih tua akan bekerja kurang baik dan lebih lambat (jika ada) pada tugas-tugas yang sulit.

G. Tafsirkan data 3D dan spline terlebih dahulu

Masalah tipikal adalah bagaimana mengatur file dan melakukan pemrograman CAM supaya mesin dapat mengeksekusi setiap perintah bekerja, dengan lancar dan efisien dengan data. Karena sebagian besar kontrol CNC hanya memahami busur dan garis, bentuk apa pun yang tidak dapat dideskripsikan dengan entitas ini perlu diubah menjadi sesuatu yang dapat digunakan.

Hal-hal umum yang perlu diubah adalah splines, seperti kurva NURBS yang bukan busur atau garis, dan plane 3D. Beberapa sistem program desktop juga tidak dapat memahami busur melingkar, jadi semuanya harus diubah menjadi polyline.

Splines dapat dipecah menjadi serangkaian segmen garis, rangkaian busur singgung, atau kombinasi keduanya. Dapat kita bayangkan opsi pertama sebagai rangkaian akord pada spline, menyentuh spline di setiap ujungnya dan memiliki deviasi tertentu di tengahnya. Cara lain adalah dengan mengubah spline Anda menjadi polyline.

Semakin sedikit segmen yang digunakan, semakin kasar approximation nya, dan semakin banyak segi hasil akhirnya. Lebih halus approximation, maka secara dramatis meningkatkan jumlah segmen. Dapat dibayangkan bahwa serangkaian busur mungkin dapat mendekati spline dalam toleransi dengan potongan yang lebih sedikit dan lebih panjang. Ini adalah alasan utama untuk lebih memilih konversi busur daripada konversi polyline sederhana, terutama jika bekerja dengan mesin yang lebih lama.

Bayangkan permukaan sebagai jenis pendekatan spline yang sama, hanya dikalikan berkali-kali ke arah yang berlawanan dengan spasi di antaranya (biasanya disebut

stepover). Secara umum, permukaan dilakukan menggunakan semua segmen garis, tetapi ada situasi di mana busur atau kombinasi garis dan busur juga dapat digunakan.

Ukuran dan jumlah segmen ditentukan oleh keakuratan yang diperlukan dan metode yang dipilih, dan secara langsung akan mempengaruhi eksekusi. Terlalu banyak segmen pendek akan bermasalah di beberapa mesin lama, dan terlalu sedikit akan membuat benda kerja faceted. Sistem CAM biasanya melakukan pendekatan ini.

Operator terampil yang tahu apa yang dibutuhkan dan kemampuan mesin sesuai aplikasi, biasanya tidak ada masalah yang terjadi. Tetapi beberapa sistem CAM mungkin tidak menangani splines atau jenis permukaan tertentu, jadi Anda mungkin perlu mengonversi entitas di perangkat lunak CAD terlebih dahulu sebelum masuk ke CAM.

H. Konvensi umum yang digunakan dalam menjelaskan prosedur CNC

a. Disebut "2 axis" jika semua pemotongan terjadi di bidang yang sama. Dalam hal ini, pemotong tidak memiliki kemampuan gerakan apa pun pada bidang Z (vertikal).

Secara umum sumbu X dan Y dapat saling interpolasi secara bersamaan untuk membuat garis miring dan busur melingkar.

b. Disebut "2.5 axis" jika semua pemotongan dilakukan seluruhnya pada bidang yang sejajar dengan bidang utama tetapi tidak harus pada ketinggian atau kedalaman yang sama. Dalam kasus ini, pemotong dapat bergerak di bidang Z (vertikal) untuk mengubah level, tetapi tidak secara bersamaan dengan gerakan X, Y. Pengecualian mungkin adalah pemotong dapat melakukan interpolasi heliks, yaitu melakukan lingkaran di X, Y sambil bergerak secara bersamaan di Z untuk membentuk heliks (misalnya dalam milling ulir).

Penjelasan tersebut menyatakan bahwa mesin dapat menginterpolasi 2 sumbu secara bersamaan, tetapi tidak 3. Hal ini membuat sejumlah objek 3D menjadi mungkin, dengan memotong bidang XZ atau YZ, misalnya, tetapi jauh lebih terbatas daripada interpolasi 3 axis penuh.

c. Disebut "3 axis" jika pemotongan memerlukan gerakan sumbu X, Y, Z yang terkontrol secara simultan, yang dibutuhkan sebagian besar permukaan bentuk bebas.

d. Disebut "4 axis" jika pemotongan 3 axis ditambah 1 gerakan sumbu putar. Ada dua kemungkinan: interpolasi simultan 4 axis (juga dikenal sebagai axis ke- 4 yang sebenarnya). Atau hanya posisi axis ke-4, di mana axis ke-4 dapat memposisikan ulang bagian di antara operasi 3 axis, tetapi tidak benar-benar bergerak selama proses pemesinan.

e. Disebut "5 axis" jika pemotongan 4 axis ditambah 2 gerakan sumbu putar. Selain pemesinan 5 axis yang sebenarnya (5 axis bergerak secara bersamaan saat pemesinan), Beberapa mesin jenis ini memiliki pemesinan 3 plus 2 atau 3 + 2 dengan pemosisian sumbu terpisah saja, serta dalam kasus yang jarang terjadi, pemesinan 4 plus 1 atau 4 axis kontinu + satu axis 5 posisi sumbu saja.

2.4 Elemen Pada MasterCAM 5 1. Graphic Windows

Disinilah tempat bekerja membuat object 2D/3D, melihat, memodifikasi gambar atau ukuran dan toolpaths pada saat pembuatan toolpaths programs. Disana terdapat tampilan sumbu coordinat XYZ, informasi plane kerja dan skala tampilan gambar dalam bentuk metrik atau inch dan lainnya. Latar belakang hitam dapat di ganti dengan warna yang lain atau gradasi 2 warna secara horizontal atay vertical.

2. Toolbar

Tempat fungsi tools yang sering digunakan untuk bekerja membuat object dan dilambangkan dalam icon-icon kecil. sehinggal lebih praktis dan cepat dalam memilih dan menjalankan fungsi tools.

3. Ribbonbar

Gambar 2.4 Ribbonbar

Ada yang bilang dialog box, menu ini akan muncul jika anda mengoperasikan salah satu fungsi tools, sehingga isi dari ribbon bar ini berubah-ubah sesuai dengan fungsi tools yang anda gunakan. Disini juga terdapat fungsi-fungsi yang lain seperti ukuran, point-point dan lain-lain untuk mendukung fungsi tools yang akan anda gunakan.

Misalkan saat memilih fungsi tools line akan berbeda tampilan ribbon bar saat memilih fungsi tools art atau trim.

4. Status Bar

Gambar 2.5 Status Bar

Berisikan informasi atribut garis, ketebalan, jenis garis, coordinat system, plane, warna serta layer. Disini juga anda dapat merubah atribut parameter dari garis atau object yang anda buat.

5. Line

Membuat garis horizontal dengan koordinat. Membuat garis dari ujung garis keujung garis lainnya.

6. Circle

Untuk membuat garis berbentuk lingkaran penuh atau sebagian dengan berbagai fungsi cara.

7. UCS

Sebagai arah gambar, sangat berfungsi bila penggambaran dengan menggunakan gambar 3D.

8. Toolpaths dan solid manager

Gambar 2.6 Toolpaths dan Solid Manager

Terdapat history dan fungsi yang digunakan saat pembuatan object dalam bentuk solid.

Terdapat juga macam-macam fungsi toolpaths yang ada gunakan programer saat pembuatan program. Me-manage semua element dari pekerjaan pembuatan object.

9. Skala

Berisi pemberitahuan kepada pengguna tentang ukuran yang sedang digunakan, apakah metric/inchi.

10. Trim

Untuk memotong atau memperpanjang suatu garis atau kurva yang saling berpotongan.

11. X-from

Untuk memperbanyak atau memindah gambar dengan arah tertentu atau dengan sudut tertentu dan mempunyai jarak tertentu pula.

12. View 1

Tool untuk memutar benda kerja yang sedang digambar atau dikerjakan dari berbagai sudut yang diinginkan.

13. View 2

Tool untuk melihat bentuk benda yang sedang digambar atau dikerjakan dari sudut yang sudah disetting oleh program, misal pandangan atas ( top view ), pandangan depan ( front view ), pandangan isometric, dan pandangan kanan/kiri.

14. Wireframe

Merupakan tool untuk merubah pandangan benda kerja menjadi rangka-rangka garis,

Merupakan tool untuk merubah pandangan benda kerja menjadi rangka-rangka garis,

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM CNC MILLING (Halaman 40-82)

Dokumen terkait