• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM CNC MILLING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM CNC MILLING"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAPORAN PRAKTIKUM CNC MILLING

Laporan ini ditujukan untuk memenuhi Tugas Praktikum CNC MILLING

Penulis:

Rendy Agastianto Husodo 1870011088

FAKULTAS TEKNIK TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

2021

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa : Nama : Rendy Agastianto Husodo

NIM : 1870011088

Jurusan : Teknik Mesin (Reguler Malam)

Mahasiswa Universitas Krisnadwipayana, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin telah menyelesaikan laporan praktikum di Workshop Niki Indo Makmur.

“ MODUL CNC MILLING”

Dengan Nilai :

Demikian pengesahan ini dibuat untuk dapat digunakan seperlunya.

Jakarta, 20 Desember 2021

Asisten Workshop Niki Indo Makmur

Ka.Workshop

(...) (...)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan nikmat-Nya yang telah diberikan, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Hasil Praktikum CNC yang berjudul “MODUL CNC MILIING” sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Laporan ini dibuat untuk memenuhi syarat penilaian dari Mata Kuliah Praktikum CNC yang diambil Penulis pada Semester 5 di Universitas Krisnadwipayana. Dimana pelaksanaannya dilakukan di Workshop Niki Indo Makmur.

Disadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih belum sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan Penulis untuk penyempurnaannya. Ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini dan semoga laporan ini bermanfaat.

Jakarta, 20 Desember 2021

Penulis

(5)

DAFTAR ISI

JUDUL ... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penulisan ... 2

1.4 Manfaat Penulisan ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

2.1 Jenis – Jenis Mesin CNC Milling ... 3

2.2 Penjelasan Software ... 6

2.3 Elemen Pada MasterCAM 5 ... 10

2.4 Elemen-Elemen CIMCO Edit V5 ... 13

BAB III HASIL PRAKTIKUM ... 21

3.1 Desain Produk ... 21

3.2 Produk Yang Dihasilkan Pada Mesin CNC Milling ... 21

3.3 Langkah-Langkah Membuat Desain Produk ... 22

3.4 Pemindahan program dari MASTERCAM ke CIMCO EDIT ... 28

3.5 Calibrasi pada mesin CNC milling ... 29

3.6 Program NC Yang dibuat ... 32

BAB IV PENUTUP ... 34

4.1. Kesimpulan ... 34

4.2. Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 35

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Mesin Milling Vertikal ... 3

Gambar 2.2 Mesin Milling Horizontal ... 3

Gambar 2.3 Mesin Milling Universal ... 3

Gambar 2.4 Mesin Milling Copy ... 4

Gambar 2.5 Mesin Milling Hobbing ... 4

Gambar 2.6 Mesin Milling Gravier ... 5

Gambar 2.7 Mesin Milling Planer ... 5

Gambar 2.8 Mesin Milling CNC ... 5

Gambar 2.9 Ribbonbar ... 11

Gambar 2.10 Status Bar ... 11

Gambar 2.11 Toolpaths dan Solid Manager ... 12

Gambar 3.1. Desain Produk ... 21

Gambar 3.2. Produk Yang Dihasilkan Pada Mesin CNC Milling ... 21

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan dalam bidang teknologi yang semakin berkembang merupakan aspek sebuah pengetahuan dan teknologi yang mengharuskan kalangan pendidikan tinggi untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam penguasaan teknologi.Terutama pada teknologi tepat guna.

Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang tepat sasaran yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Pengembangan teknologi tepat guna harus lebih ditingkatkan sebagai penunjang pemanfaatan teknologi masyarakat Indonesia. Pemanfaatan teknologi pada masyarakat berdampak sangat luas. Dan berimbas pula pada industri–industri kecil dan menengah, khususnya yang masih menggunakan peralatan konvensional atau bahkan masih menggunakan peralatan tradisional dan manual. Pemahaman teknologi secara mendasar, rinci dan mendalam dilakukan melalui pelaksanaan program yang kongkrit untuk memproduksi barang dan jasa.

Perkembangan teknologi komputer saat ini telah mengalami kemajuan yang amat pesat.

Dalam hal ini komputer telah diaplikasikan ke dalam alatalat mesin perkakas diantaranya mesin bubut, mesin frais, mesin skrap, mesin bor. Hasil perpaduan teknologi komputer dan teknologi mekanik inilah yang selanjutnya dinamakan CNC (Computer Numerically Controlled). Sistem pengoperasian CNC menggunakan program yang dikontrol langsung oleh komputer. Secara umum konstruksi mesin perkakas CNC dan sistem kerjanya 2 adalah sinkronisasi antara komputer dan mekaniknya. Jika dibandingkan dengan mesin perkakas konvensional yang setaraf dan sejenis, mesin perkakas CNC lebih unggul baik dari segi ketelitian (accurate), ketepatan (precision), fleksibilitas, dan kapasitas produksi. Sehingga di era modern seperti saat ini banyak industri-industri mulai meninggalkan mesin-mesin perkakas konvensional dan beralih menggunakan mesin-mesin perkakas CNC.

Secara garis besar pengertian mesin CNC adalah suatu mesin yang dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa numeric (perintah gerakan yang menggunakan angka dan huruf). Sebagai contoh apabila pada layar monitor mesin penulis tulis M03 maka spindle utama mesin akan berputar, dan apabila penulis tulis M05 maka spindle utama mesin akan berhenti berputar. Mesin CNC tingkat dasar yang ada pada saat ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Mesin CNC Two Axis atau yang lebih dikenal dengan Mesin Bubut (Lathe

(8)

Machine) dan Mesin CNC Three Axis atau yang lebih dikenal dengan Mesin Frais (Milling Machine).

Dalam pembuatan laporan hasil ptaktikum CNC Milling difokuskan pada desain produk yang dibuat pada Mesin CNC Milling serta langkah-langkah pengoperasian Mesin CNC Milling dari sebuah gambar hingga menjadi bentuk produk jadi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi masalah dalam penulisan ini adalah :

1) Media atau objek permasalahan adalah mesin CNC TU-3A.

2) Cara membuat kode program pada mesin CNC TU-3A.

3) Fungsi dan keterangan dari kode program yang telah di buat.

4) Proses kerja yang dilakukan dalam membuat benda kerja dengan menggunakan mesin CNC TU-3A.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan ini oleh penulis ialah sebagai berikut :

1) Praktikan mampu mengenali dan memahami jenis mesin frais CNCTU-3A dan spesifkasinya, pemograman dan pengoperasian sertaprosesnya.

2) Mengetahui fungsi perintah dari program tersebut.

3) Praktikan mampu membuat benda kerja sesuai dengan gambarrancangan.

4) Dapat melatih praktikan dalam membuat program dari benda kerja.

5) Meningkatkan kemampuan daya kreasi dan imajinasinya dalammenyelesaikan suatu proses eksekusi benda kerja.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan ini oleh penulis ialah sebagai berikut:

1) Penulis memiliki skill dan keterampilan dalam mengoperasikan CNC simulator.

2) Penulis dapat mengatahui kode yang digunakan CNC simulator.

3) Penulis dapat membuat berbagai macam bentuk produk dengan tingkat kesulitan yang berbeda dengan program CNC simulator.

(9)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Jenis – Jenis Mesin CNC Milling

Mesin CNC Milling dibagi 2 jenis, sebagai berikut:

A. Berdasarkan posisi spindle utama ada 3 jenis, antara lain : 1. Mesin Milling Vertikal

Gambar 2.1 Mesin Milling Vertikal 2. Mesin Milling Horizontal

Gambar 2.2 Mesin Milling Horizontal 3. Mesin Milling Universal

Gambar 2.3 Mesin Milling Universal

(10)

B. Berdasarkan fungsi penggunaannya, antara lain : 1. Mesin Milling Copy

Gambar 2.4 Mesin Milling Copy

Merupakan mesin milling yang digunakan untuk mengerjakan bentukan yang rumit.

Maka dibuat master / mal yang dipakai sebagai referensi untuk membuat bentukan yang sama.Mesin ini dilengkapi 2 head mesin yang fungsinya sebagai berikut :

a. Head yang pertama berfungsi untuk mengikuti bentukan masternya.

b. Head yang kedua berfungsi memotong benda kerja sesuai bentukan masternya.

Antara head yang pertama dan kedua dihubungkan dengan menggunakan sistem hidrolik. Sitem referensi pada waktu proses pengerjaan adalah sebagai berikut : a. Sistem menuju satu arah, yaitu tekanan guide pada head pertama ke arah master

adalah 1 arah.

b. Sistem menuju 1 titik, yaitu tekanan guide tertuju pada satu titik dari master.

2. Mesin Milling Hobbing

Gambar 2.5 Mesin Milling Hobbing

Merupakan mesin milling yang digunakan untuk membuat roda gigi / gear dan sejenisnya (sprocket dll). Alat potong yang digunakan juga spesifik, yaitu membentuk profil roda gigi (Evolvente) dengan ukuran yang presisi.

(11)

3. Mesin Milling Gravier

Gambar 2.6 Mesin Milling Gravier

Merupakan mesin yang digunakan untuk membuat gambar atau tulisan dengan ukuran yang dapat diatur sesuai keinginan dengan skala tertentu.

4. Mesin Milling Planer

Gambar 2.7 Mesin Milling Planer

Merupakan mesin yang digunakan untuk memotong permukkan ( face cutting ) dengan benda kerja yang besar dan berat.

5. Mesin Milling CNC

Gambar 2.8 Mesin Milling CNC

Merupakan mesin yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan bentukan- bentukan yang lebih komplek. Meruapakan penggangi mesin milling copy dan gravier.

(12)

Semua control menggunakan sistem electronic yang komplek (rumit). Dibutuhkan operator yang ahli dalam menjalankan mesin ini. Harga mesin CNC ini sangat mahal.

2.2 Penjelasan Software

Cara mudah memahami Software Mesin CNC dalam waktu singkat adalah dengan mengenal bahasa program dan cara kerjanya, maka dalam artikel ini dibahas mengenai detail bahasa program dan cara kerjanya di permesinan.

A. CNC (Computer Numerical Control)

CNC adalah sistem control komputer yang berfungsi mengambil data digital, komputer dan program CAM yang akan digunakan untuk mengontrol, mengotomatiskan, dan memantau pergerakan mesin.

Mesin tersebut dapat berupa mesin milling, bubut, router, welder, grinder, laser atau waterjet cutter, mesin stamping lembaran logam, robot, atau banyak jenis mesin lainnya.

Untuk mesin industri yang lebih besar, komputer yang digunakan umumnya merupakan pengontrol khusus untuk mesin tersebut. Tetapi untuk jenis mesin yang lebih ke hobi, atau dengan beberapa retrofit, komputer dapat memakai PC eksternal. Pengontrol CNC bekerja bersama dengan serangkaian motor dan komponen penggerak untuk menggerakkan dan mengontrol sumbu mesin, menjalankan gerakan sesuai program.

Pada mesin industri biasanya terdapat sistem umpan balik yang canggih yang secara konstan memantau dan menyesuaikan kecepatan dan posisi pemotong.

B. Desktop CNC

Ada banyak kontrol desktop CNC beskala kecil yang dibuat modelmaker/penghobi.

Secara umum, aplikasi untuk control ini adalah untuk pengerjaan benda dengan bobot yang lebih ringan, dengan kualitas kurang konstan, kurang presisi, lebih lambat, dan lebih murah daripada control industri lain, tetapi dapat bekerja dengan baik untuk pemesinan benda kerja dari bahan yang lebih lembut seperti plastik, busa, dan lilin.

Beberapa kontrol desktop dapat bekerja sangat mirip dengan printer. Yang lain memiliki sistem perintah tertutup dan bahkan mungkin menggunakan perangkat lunak CAM khusus.

Beberapa juga akan menerima G-code standar sebagai masukan. Beberapa kontrol desktop standar industri memang ada dengan pengontrol khusus untuk melakukan pekerjaan kecil yang akurat.

(13)

CAM - Computer Aided Machining or Manufacturing -- Menterjemahkan berbagai bahasa software design untuk membuat jalur pergerakan alat potong dan kode NC untuk menjalankan mesin yang dikontrol CNC, berdasarkan data model komputer 3D (CAD).

Jika keduanya digunakan bersamaan, ini biasanya disebut sebagai CAD / CAM.

Catatan: CAM tidak benar-benar menjalankan mesin CNC, tetapi hanya membuat kode untuk diikuti.

CAM juga bukan operasi otomatis yang mengimpor model CAD dan mengeluarkan kode NC yang benar. Pemrograman CAM, seperti pemodelan 3D, membutuhkan pengetahuan dan pengalaman dalam menjalankan program, mengembangkan strategi pemesinan, dan mengetahui alat serta operasi detail digunakan dalam setiap situasi untuk mendapatkan hasil terbaik. Meskipun ada program sederhana bagi pengguna yang belum berpengalaman untuk memulai tanpa terlalu banyak kesulitan, model yang lebih canggih akan membutuhkan investasi waktu dan uang untuk menjadi ahli.

C. Kode NC

Kode NC adalah bahasa komputer khusus yang relatif sederhana yang dapat dipahami dan dijalankan oleh mesin CNC. Bahasa-bahasa ini pada awalnya dikembangkan untuk memprogram secara langsung dengan keyboard mesin tanpa bantuan program CAM.

Kode ini memberi perintah kepada mesin untuk bergerak secara satu per satu, dan mengontrol fungsi mesin lain seperti kecepatan spindel dan feeding, cooling. Bahasa yang paling umum adalah G-code atau kode ISO, bahasa pemrograman alfanumerik sederhana yang dikembangkan untuk mesin CNC paling awal di tahun 70-an.

D. Postprocessor

Meskipun G-code dianggap standar, setiap pabrikan dapat memodifikasi bagian tertentu seperti fungsi tambahan, menciptakan kondisi di mana G-code yang dibuat untuk satu mesin mungkin tidak berfungsi untuk mesin lain. Ada juga banyak produsen mesin, seperti Heidenhain atau Mazak, yang telah mengembangkan bahasa pemrograman mereka sendiri. Jadi, untuk menerjemahkan lintasan yang dihitung secara internal perangkat lunak CAM menjadi kode NC tertentu agar dapat dipahami mesin CNC, ada perangkat lunak jembatan yang disebut postprocessor.

Postprosesor yang dikonfigurasi dengan benar, mengeluarkan kode yang sesuai untuk mesin yang dipilih, sehingga setidaknya dalam teori, sistem CAM apa pun dapat

(14)

mengeluarkan kode untuk mesin apa pun. Postprosesor mungkin gratis bersama dengan sistem CAM atau ada yang berbayar.

E. Mesin yang dikendalikan CNC

Mesin CNC secara umum dapat memiliki beberapa sumbu gerakan, dan gerakan ini dapat berupa linier atau rotary. Banyak mesin memiliki kedua tipe tersebut. Mesin pemotong seperti laser atau waterjets umumnya hanya memiliki dua sumbu linier, X dan Y. Mesin milling biasanya memiliki setidaknya tiga, X, Y, dan Z, dan dapat memiliki lebih banyak sumbu putar. Mesin penggilingan lima axis adalah mesin yang memiliki tiga sumbu linier dan dua putaran, memungkinkan pemotong untuk operasi 180 hemisphere penuh dan terkadang lebih. Laser lima sumbu juga ada. Robotic arm mungkin memiliki lebih dari lima sumbu.

F. Beberapa keterbatasan mesin yang dikendalikan CNC

Tergantung pada usia dan kecanggihannya, kemampuan mesin CNC dapat dibatasi pada kontrol dan sistem penggeraknya. Sebagian besar pengontrol CNC hanya memahami gerakan garis lurus dan busur melingkar. Di banyak mesin, busur dibatasi ke sumbu XYZ utama juga. Gerakan sumbu putar dapat dianggap seperti gerakan linier yang dikombinasikan dengan derajat. Untuk membuat gerakan busur atau gerakan linier yang bersudut terhadap sumbu utama, dua sumbu atau lebih harus saling berinterpolasi (bergerak tepat secara tersinkronisasi). Sumbu linier dan putar juga dapat diinterpolasi secara bersamaan.

Dalam kasus mesin lima sumbu, kelimanya harus disinkronkan dengan sempurna.

Kecepatan di mana pengontrol mesin dapat menerima dan memproses data yang masuk, mengirimkan perintah ke sistem penggerak, dan memantau kecepatan dan posisi mesin sangat penting. Mesin yang lebih tua dan lebih murah jelas kurang mampu dalam hal ini, sama seperti komputer yang lebih tua akan bekerja kurang baik dan lebih lambat (jika ada) pada tugas-tugas yang sulit.

G. Tafsirkan data 3D dan spline terlebih dahulu

Masalah tipikal adalah bagaimana mengatur file dan melakukan pemrograman CAM supaya mesin dapat mengeksekusi setiap perintah bekerja, dengan lancar dan efisien dengan data. Karena sebagian besar kontrol CNC hanya memahami busur dan

(15)

garis, bentuk apa pun yang tidak dapat dideskripsikan dengan entitas ini perlu diubah menjadi sesuatu yang dapat digunakan.

Hal-hal umum yang perlu diubah adalah splines, seperti kurva NURBS yang bukan busur atau garis, dan plane 3D. Beberapa sistem program desktop juga tidak dapat memahami busur melingkar, jadi semuanya harus diubah menjadi polyline.

Splines dapat dipecah menjadi serangkaian segmen garis, rangkaian busur singgung, atau kombinasi keduanya. Dapat kita bayangkan opsi pertama sebagai rangkaian akord pada spline, menyentuh spline di setiap ujungnya dan memiliki deviasi tertentu di tengahnya. Cara lain adalah dengan mengubah spline Anda menjadi polyline.

Semakin sedikit segmen yang digunakan, semakin kasar approximation nya, dan semakin banyak segi hasil akhirnya. Lebih halus approximation, maka secara dramatis meningkatkan jumlah segmen. Dapat dibayangkan bahwa serangkaian busur mungkin dapat mendekati spline dalam toleransi dengan potongan yang lebih sedikit dan lebih panjang. Ini adalah alasan utama untuk lebih memilih konversi busur daripada konversi polyline sederhana, terutama jika bekerja dengan mesin yang lebih lama.

Bayangkan permukaan sebagai jenis pendekatan spline yang sama, hanya dikalikan berkali-kali ke arah yang berlawanan dengan spasi di antaranya (biasanya disebut stepover). Secara umum, permukaan dilakukan menggunakan semua segmen garis, tetapi ada situasi di mana busur atau kombinasi garis dan busur juga dapat digunakan.

Ukuran dan jumlah segmen ditentukan oleh keakuratan yang diperlukan dan metode yang dipilih, dan secara langsung akan mempengaruhi eksekusi. Terlalu banyak segmen pendek akan bermasalah di beberapa mesin lama, dan terlalu sedikit akan membuat benda kerja faceted. Sistem CAM biasanya melakukan pendekatan ini.

Operator terampil yang tahu apa yang dibutuhkan dan kemampuan mesin sesuai aplikasi, biasanya tidak ada masalah yang terjadi. Tetapi beberapa sistem CAM mungkin tidak menangani splines atau jenis permukaan tertentu, jadi Anda mungkin perlu mengonversi entitas di perangkat lunak CAD terlebih dahulu sebelum masuk ke CAM.

H. Konvensi umum yang digunakan dalam menjelaskan prosedur CNC

a. Disebut "2 axis" jika semua pemotongan terjadi di bidang yang sama. Dalam hal ini, pemotong tidak memiliki kemampuan gerakan apa pun pada bidang Z (vertikal).

Secara umum sumbu X dan Y dapat saling interpolasi secara bersamaan untuk membuat garis miring dan busur melingkar.

(16)

b. Disebut "2.5 axis" jika semua pemotongan dilakukan seluruhnya pada bidang yang sejajar dengan bidang utama tetapi tidak harus pada ketinggian atau kedalaman yang sama. Dalam kasus ini, pemotong dapat bergerak di bidang Z (vertikal) untuk mengubah level, tetapi tidak secara bersamaan dengan gerakan X, Y. Pengecualian mungkin adalah pemotong dapat melakukan interpolasi heliks, yaitu melakukan lingkaran di X, Y sambil bergerak secara bersamaan di Z untuk membentuk heliks (misalnya dalam milling ulir).

Penjelasan tersebut menyatakan bahwa mesin dapat menginterpolasi 2 sumbu secara bersamaan, tetapi tidak 3. Hal ini membuat sejumlah objek 3D menjadi mungkin, dengan memotong bidang XZ atau YZ, misalnya, tetapi jauh lebih terbatas daripada interpolasi 3 axis penuh.

c. Disebut "3 axis" jika pemotongan memerlukan gerakan sumbu X, Y, Z yang terkontrol secara simultan, yang dibutuhkan sebagian besar permukaan bentuk bebas.

d. Disebut "4 axis" jika pemotongan 3 axis ditambah 1 gerakan sumbu putar. Ada dua kemungkinan: interpolasi simultan 4 axis (juga dikenal sebagai axis ke- 4 yang sebenarnya). Atau hanya posisi axis ke-4, di mana axis ke-4 dapat memposisikan ulang bagian di antara operasi 3 axis, tetapi tidak benar-benar bergerak selama proses pemesinan.

e. Disebut "5 axis" jika pemotongan 4 axis ditambah 2 gerakan sumbu putar. Selain pemesinan 5 axis yang sebenarnya (5 axis bergerak secara bersamaan saat pemesinan), Beberapa mesin jenis ini memiliki pemesinan 3 plus 2 atau 3 + 2 dengan pemosisian sumbu terpisah saja, serta dalam kasus yang jarang terjadi, pemesinan 4 plus 1 atau 4 axis kontinu + satu axis 5 posisi sumbu saja.

2.3 Elemen Pada MasterCAM 5 1. Graphic Windows

Disinilah tempat bekerja membuat object 2D/3D, melihat, memodifikasi gambar atau ukuran dan toolpaths pada saat pembuatan toolpaths programs. Disana terdapat tampilan sumbu coordinat XYZ, informasi plane kerja dan skala tampilan gambar dalam bentuk metrik atau inch dan lainnya. Latar belakang hitam dapat di ganti dengan warna yang lain atau gradasi 2 warna secara horizontal atay vertical.

(17)

2. Toolbar

Tempat fungsi tools yang sering digunakan untuk bekerja membuat object dan dilambangkan dalam icon-icon kecil. sehinggal lebih praktis dan cepat dalam memilih dan menjalankan fungsi tools.

3. Ribbonbar

Gambar 2.9 Ribbonbar

Ada yang bilang dialog box, menu ini akan muncul jika anda mengoperasikan salah satu fungsi tools, sehingga isi dari ribbon bar ini berubah-ubah sesuai dengan fungsi tools yang anda gunakan. Disini juga terdapat fungsi-fungsi yang lain seperti ukuran, point-point dan lain-lain untuk mendukung fungsi tools yang akan anda gunakan.

Misalkan saat memilih fungsi tools line akan berbeda tampilan ribbon bar saat memilih fungsi tools art atau trim.

4. Status Bar

Gambar 2.10 Status Bar

Berisikan informasi atribut garis, ketebalan, jenis garis, coordinat system, plane, warna serta layer. Disini juga anda dapat merubah atribut parameter dari garis atau object yang anda buat.

5. Line

Membuat garis horizontal dengan koordinat. Membuat garis dari ujung garis keujung garis lainnya.

6. Circle

Untuk membuat garis berbentuk lingkaran penuh atau sebagian dengan berbagai fungsi cara.

7. UCS

Sebagai arah gambar, sangat berfungsi bila penggambaran dengan menggunakan gambar 3D.

(18)

8. Toolpaths dan solid manager

Gambar 2.11 Toolpaths dan Solid Manager

Terdapat history dan fungsi yang digunakan saat pembuatan object dalam bentuk solid.

Terdapat juga macam-macam fungsi toolpaths yang ada gunakan programer saat pembuatan program. Me-manage semua element dari pekerjaan pembuatan object.

9. Skala

Berisi pemberitahuan kepada pengguna tentang ukuran yang sedang digunakan, apakah metric/inchi.

10. Trim

Untuk memotong atau memperpanjang suatu garis atau kurva yang saling berpotongan.

11. X-from

Untuk memperbanyak atau memindah gambar dengan arah tertentu atau dengan sudut tertentu dan mempunyai jarak tertentu pula.

12. View 1

Tool untuk memutar benda kerja yang sedang digambar atau dikerjakan dari berbagai sudut yang diinginkan.

13. View 2

Tool untuk melihat bentuk benda yang sedang digambar atau dikerjakan dari sudut yang sudah disetting oleh program, misal pandangan atas ( top view ), pandangan depan ( front view ), pandangan isometric, dan pandangan kanan/kiri.

(19)

14. Wireframe

Merupakan tool untuk merubah pandangan benda kerja menjadi rangka-rangka garis, tool ini sangat berguna bila dalam suatu gambar terdapat beberapa bagian yang terpisah- pisah dalam penggambaran atau dalam pengerjaan permesinan dalam software mastercam.

15. Shade

Merupakan tool untuk merubah pandangan benda menjadi bentuk yang padat.

16. Revolve

Berfungsi untuk memutar benda kerja yang berbentuk bulat/surface.

17. Clean color

Untuk membersihkan warna agar garis warna tampak seperti penggunaan garis warna aslinya.

18. Titik 0,0

Merupakan titik pusat garis koordinat.

19. System color

Merupakan menu untuk pemilihan warna garis yang akan dibuat.

2.4 Elemen-Elemen CIMCO Edit V5 A. Menu File pada Cimco Edit V5

Berikut fungsi-fungsi pada menu file berikut.

1. New / Ctrl-N

Jendela kosong akan terbuka, siap untuk input. Setel mesin ketik program dengan memilih dari daftar di.

2. Open / Ctrl-O

Jendela dialog file terbuka memungkinkan Anda membuka program yang sudah ada.

3. Close / Ctrl-F4

Tutup jendela saat ini. Anda akan diminta untuk menyimpan perubahan jika file telah dirubah.

4. Close All

Menutup semua jendela yang terbuka. Anda akan diminta untuk menyimpan perubahan untuk semua file yang dimodifikasi.

5. Save / Ctrl-S

Menyimpan program CNC saat ini.

(20)

6. Save As

Menyimpan program CNC saat ini dengan nama baru.

7. Save All

Menyimpan semua program CNC terbuka dengan nama saat ini.

8. Print

Mencetak program CNC saat ini. Ikon ini ada di toolbar Edit. Jika Anda ingin mencetak bagian dari program, tandai area yang diminati dan pilih Cetak.

9. Printer setup

Jendela dialog untuk konfigurasi hasil cetak dibuka. Silakan lihat ke menu Pengaturan.

10. Recent

Daftar file yang baru saja digunakan. Klik panah bawah di sebelah Buka ikon, untuk membuka file yang baru saja digunakan.

11. Exit / Alt-F4

Keluar dari CNC-Edit. Jika ada file terbuka yang belum disimpan, Anda akan diminta untuk menyimpan file.

B. Menu Edit

Berikut fungsi-fungsi pada menu edit berikut.

1. Undo / Ctrl-Z

Batalkan operasi terakhir.

2. Redo / Ctrl-Y

Ulangi operasi pembatalan terakhir. Anda dapat mengulang semua tindakan yang dibatalkan yang dilakukan sejak file terakhir dibuka.

3. Cut / Ctrl-X

Hapus teks yang dipilih dan simpan di clipboard.

4. Copy / Ctrl-C

Menyalin teks yang dipilih ke clipboard.

5. Paste / Ctrl-V

Tempel konten clipboard (apa pun yang dipotong atau disalin sebagai atas) pada posisi kursor saat ini.

(21)

6. Del

Menghapus bagian yang dipilih dari program CNC. Untuk memindahkan bagian dari program, pilih bagian program yang Anda ingin bergerak, lalu Potong, gerakkan kursor dan gunakan fungsi Tempel dijelaskan di atas.

7. Mark / Delete Range

Di jendela dialog ini Anda dapat menentukan rentang garis atau nomor blok, untuk ditandai atau dihapus.

8. Go to Line / Block Number CTRL+J Lompat ke blok atau nomor baris.

9. Select All Ctrl-A

Memilih seluruh program CNC.

10. Find Ctrl-F

Di kotak dialog yang muncul, Anda dapat menentukan string teks dan mencari melalui program CNC. Anda dapat memilih salah satu alat yang ditentukan operasi alih-alih string teks.

11. Find Next F3

Berikutnya Menemukan kemunculan berikutnya dari string pencarian yang ditentukan di CNC- program.

12. Find Previous Shift-F3

Sebelumnya Menemukan kemunculan sebelumnya dari string pencarian yang ditentukan di CNC- program.

13. Replace

Mengganti string tertentu dalam program CNC dengan string lain. Tentukan string pencarian dan string pengganti di kotak dialog.

14. Insert file

Menyisipkan file pada posisi kursor.

15. Append file

Menambahkan file di akhir program CNC saat ini.

C. Menu Fungsi NC

Berikut Fungsi-fungsi pada NC function.

1. Insert block numbers / Ctrl-T

Menyisipkan nomor blok dalam program CNC (atau memberi nomor ulang blok nomor jika beberapa sudah ada di program CNC).

(22)

2. Remove Block Numbers

Menghapus semua nomor blok dari program CNC.

3. Remove White Spaces

Menghapus semua karakter spasi dan tanda tab dari program CNC (karakter spasi putih).

4. Insert White Spaces

Menyisipkan karakter spasi di antara perintah dalam program CNC, di mana tidak ada karakter spasi di antara dua perintah. Yang ada karakter spasi dibiarkan apa adanya.

5. Uppercase

Mengubah kasus teks menjadi huruf besar.

6. Lowercase

Mengubah kasus teks menjadi huruf kecil.

7. Next Tool Changes

Menemukan perubahan pahat berikutnya dalam program CNC.

8. Previous Tool Changes

Menemukan perubahan pahat sebelumnya dalam program CNC.

9. Find X/Y/Z Range

Menemukan nilai tertinggi dan terendah untuk X, Y, Z, A, B, C, F, dan S dalam program CNC.

10. Simple Math Functions

Melakukan fungsi matematika sederhana pada parameter file NC yang dipilih syarat 11. Parameter (s)

Periksa bidang parameter yang akan diubah.

12. Other

Centang bidang ini untuk memasukkan parameter dengan lebih dari satu karakter.

13. Upper / LowerCase

Gunakan bidang ini untuk menentukan UPPER dan/atau huruf kecil dari parameter syarat untuk diubah.

14. Addition

Menambahkan nilai yang ditentukan ke semua parameter yang dipilih.

15. Subtraction

Kurangi nilai yang ditentukan dari semua parameter yang dipilih.

16. Multiplication

Mengalikan semua parameter yang dipilih dengan nilai yang ditentukan.

(23)

17. Division

Membagi semua parameter yang dipilih dengan nilai yang ditentukan.

18. Value

Masukkan nilai yang akan dimasukkan ke dalam fungsi matematika (Ad-Dition /Pengurangan / Perkalian/Pembagian) di bidang ini.

19. Maximun Value

Masukkan nilai maksimum di bidang ini. Parameter dengan nilai lebih tinggi dari yang ditentukan di sini tidak akan diubah oleh fungsi matematika.

20. Minimum Value

Masukkan nilai minimum di bidang ini. Parameter dengan nilai lebih rendah dari yang ditentukan di sini tidak akan diubah oleh fungsi matematika.

21. Decimals

Di bidang ini, masukkan jumlah desimal di sebelah kanan titik desimal.

22. Keep Decimals

Centang bidang ini untuk memberikan nilai baru dengan nomor yang sama desimal sebagai nilai aslinya.

23. Strip trailing 0’s

Centang bidang ini untuk menghapus semua nol dari akhir nomor.

24. Strip leading 0’s

Centang bidang ini untuk menghapus semua nol dari awal nomor.

25. Selection only

Centang bidang ini untuk mengubah nilai blok program yang dipilih hanya.

D. Menu Transmisi

Berikut fungsi-fungsi pada menu transmisi.

1. Send

Mengirimkan program CNC saat ini ke mesin yang dipilih.

2. Receive

Menerima program CNC dari mesin yang dipilih, membukanya di mesin baru jendela.

3. Receive into Current Window

Menerima program CNC ke jendela saat ini.

4. Send File

Mengirim file ke mesin yang dipilih.

(24)

5. Receive File

Menerima program CNC dari mesin yang dipilih, menyimpannya sebagai file.

6. Status

Daftar status transmisi dan/atau penerimaan saat ini.

7. DNC setup /

Mengonfigurasi pengaturan DNC di CNC-Edit.

E. File Compare

Berikut Fungsi-fungsi pada menu file compare 1. Next Difference / Ctrl-down

Temukan perbedaan berikutnya.

2. Previous Difference / Ctrl-up Pergi ke perbedaan sebelumnya.

3. Synchronize left to right / Ctrl-kanan

Sinkronkan perbedaan arus dari kiri ke kanan.

4. Synchronize right to left / Ctrl-kiri

Sinkronkan perbedaan arus dari kanan ke kiri.

5. Go to First Difference Pergi ke perbedaan pertama.

6. Go to Last Difference Pergi ke perbedaan terakhir.

7. Compare with Window

Bandingkan file di jendela saat ini dengan file di jendela lain.

8. Compare with File

Bandingkan file di jendela saat ini dengan file. File lainnya adalah dibuka melalui dialog file terbuka.

9. Compare File with File

Bandingkan dua file yang belum ada di jendela. File-file tersebut adalah dibuka menggunakan dialog terbuka.

10. Setup

Perilaku fungsi Bandingkan File diubah melalui Pengaturan Jenis Mesin. Untuk menggunakan satu langkah melalui perbedaan, tandai opsi 'Langkah satu baris'.

11. Stopping File Compare

Sesi membandingkan File dihentikan dan kedua file dibiarkan terbuka.

(25)

F. Backplot

Berikut fungsi-fungsi backplot milling.

1. Backplot Window

Membagi jendela menjadi dua, memungkinkan baris file program dan simulasi toolpath mereka untuk ditampilkan secara bersamaan. Ikon ini adalah aktif hanya jika file program sudah ada.

2. Backplot File

Membuka jendela plot belakang dari file yang ada tanpa menampilkan program.

3. Rotate View

Klik ikon ini untuk memutar tampilan ke segala arah menggunakan klik dan tarik langsung pada gambar.

4. Zoom View

Klik ikon ini untuk memperbesar dan memperkecil, menggunakan klik dan seret.

5. Pan View

Klik ikon ini untuk dapat memindahkan gambar melintasi jendela dengan klik dan seret.

6. View Reset

Klik ikon ini untuk tampilan perspektif default.

7. View from Top (XY/G17)

Klik ikon ini untuk melihat simulasi dari atas.

8. View from Front (YZ/G19)

Klik ikon ini untuk melihat simulasi dari depan.

9. View from Left

Klik ikon ini untuk melihat simulasi dari kiri.

10. Show Rapid Moves

Menunjukkan jalur alat saat dalam lintasan cepat.

11. View Arcs

Sorot busur sehingga menonjol dari garis lurus.

12. Show Tool

Mengaktifkan dan menonaktifkan gambar alat.

13. Setup

Bagian ini menjelaskan cara mengkonfigurasi backplot.

14. Milling

Centang bidang ini untuk mengonfigurasi Penggilingan backplot.

(26)

15. Tool Diameter

Gunakan bidang ini untuk menentukan diameter pahat. Dimungkinkan untuk menentukan diameter sebagai pecahan. Mantan. 1/8.

16. Tool Type

Gunakan bidang ini untuk menentukan jenis alat.

17. Arc Type

Periksa bidang ini jika lingkaran penuh harus digambar pada busur dengan yang sama titik awal dan titik akhir.

18. Print Quality

Gunakan bidang ini untuk menentukan kualitas pencetakan. Kualitas yang lebih tinggi terlihat lebih baik, tetapi membutuhkan lebih banyak waktu dan memori untuk menghasilkan.

19. Show Cycles

Centang bidang ini untuk merencanakan siklus.

20. Animation Speed

Mengontrol kecepatan dan arah pemutaran animasi: Maju; Pindahkan kontrol ke kanan.

Kembali; Pindahkan kontrol ke kiri.

21. Move to Start

Bergerak kembali ke titik awal.

22. Move Back

Jejak mundur dengan kecepatan lambat.

23. Single Step Back

Mundur satu langkah per klik, satu langkah setara dengan sebuah program garis.

24. Pause

Menghentikan animasi pada langkah yang dicapai. Animasi dapat dilanjutkan dengan mengklik salah satu tombol kontrol lainnya.

25. Single Step Forward

Maju satu langkah per klik, satu langkah setara dengan baris program.

26. Move Forward Memulai animasi.

27. Move to End

Pindah ke akhir program, menampilkan tampilan statis dari jalur alat lengkap.

(27)

BAB III

HASIL PRAKTIKUM

3.1 Desain Produk

Gambar 3.1. Desain Produk

3.2 Produk Yang Dihasilkan Pada Mesin CNC Milling

Gambar 3.2. Produk Yang Dihasilkan Pada Mesin CNC Milling

(28)

3.3 Langkah-Langkah Membuat Desain Produk

• Buka aplikasi Mastercam X5, sesuai gambar.

• Lalu klik F9 untuk membuat garis center, sesuai gambar.

• Kemudian, klik “Rectangle” untuk membuat persegi dengan ukuran 175 x 175 mm, sesuai gambar.

(29)

• Lalu “xfrom offset contour” 10 mm lihat gambar di bawah ini. Ubah “move” menjadi

“copy”, lalu ceklis “incremental” ubah posisi kursor ke arah kiri agar offsetnya ke arah bagian dalam. Pada bagian “corner” ceklis bagian sharp, lalu untuk bagian “preview”

ceklis regen, lalu klik ok, Sesuai gambar.

• Lalu klik “fillet” pilih jenis “fillet entities” ukuran 5 mm untuk objek bagian dalam, sesuai gambar.

(30)

• Lalu pilih “letter” pilih font “arial” dengan font style “black” dengan size 10. Lalu pada bagian “alignment” pilih horizontal dan pada bagian “parameters” untuk height 100 mm, arc radius 20 mm dan spacing 5 mm. Lalu move gambar dengan posisi di tengah. Sesuai gambar.

• Klik toolbar “machine type” lalu pilih “mill”. Lalu mucul gambar seperti dibawah ini.

(31)

• Pilih toolbar “toolpaths” pilih bagian “pocket” lalu kasih nama sesuai grup, klik ok, ceklis bagian “3D” dan bagian wait, setelah itu tentukan mana bagaian yang di makan dan mana yang harus jadi pembatas. Lalu klik ok.

• Kemudian mucul gambar seperti di bawah ini. Lalupilih bagian “tool” lalu klik kanan pada mouse, pilih “create new tools”.kemudian pilih type “end mill”

• Lalu pilih “end mill flat” ubah pada bagian “diameter” 6 mm kemudian samakan tools yang ada di aplikasi dengan yang ada dimesin, Lalu klik ok.

(32)

• Lalu pada “feed rate” isi pada 1000 rpm, untuk “spindle speed” isi pada 3200 rpm, untuk

“plunge rate” isi pada 100 rpm. Untuk “retract rate” isi pada 0,001 rpm. Lalu klik ok.

• Untuk “speed parameter” pilih “pocket type” ganti di island facing. Untuk overlap isi 50 rpm

• Kemudian untuk “entry motion” ceklis “ramp

(33)

• Kemudian untuk “depth cuts“ isi pemakanan - 2 mm, lalu ok. Untuk “linking parameter”

kemudian isi clearance 20 mm (opsional tergantung tinggi meja dan tinggi benda kerja).

“Untuk “Retract” 20 rpm , Lalu klik “OK”

• Lakukan simulasi penyayatan dengan memilih fitur pada toolpaths yang diberi panah pada gambar dibawah ini, agar menghindari kesalahan atau kegagalan pada benda kerja.

• Lalu klik “G1” untuk mengubah dari mastercam ke program mesin. Ceklis “NC file”

kemudian klik “OK”

(34)

• Kemudian save file beri nama sesuai kelompok, kemudian secara otomatis keluar program CNC nya

3.4 Pemindahan program dari MASTERCAM ke CIMCO EDIT

• Buka aplikasi CIMCOedit, lalu buka file yang sudah di save tadi untuk memunculkan data data kode numerik pada Mastercam X5, lihat gambar.

• Lalu setelah muncul kode numerik, klik “backplot window” untuk melihat tampilan hasil, kemudian letakan benda kerja ke mesin.

(35)

3.5 Calibrasi pada mesin CNC milling

• Untuk memindahkan tool sesuai yang diinginkan klik “T21M6;” klik “Insert” lalu “Cycle Start” dan mesin baru berjalan.

• Untuk memutar spindle secara manual masukan “M3” terus pncet “S” untuk setting spindle lalu masukan 650 rpm terus “;” lalu pencet “Insert” lalu “Cycle Start”. Untuk penyetingan sumbu x dan y, tempelkan tool ‘1’ kebenda kerja untuk menentukan titik 0.

(36)

• Lalu klik “Operator” dengan perintah “X-2” lalu “Insert” dan “Cycle Start” Setting tool dahulu kembali ke awal.Lalu untuk yang Y dengan perintah “Y2” lalu “Insert” lalu “Cycle Start”. Sehabis itu kita tentukan nilai “Z”, Setting tool dahulu kembali ke awal.

• Masukan toleransi 0,1 lalu klik “G28Z0;” lalu “Insert” lalu “Cycle Start”. Lalu masukan data numerik dari “CIMCOedit” ke mesin dengan klik “Send File”

(37)

• Kemudian tekan tombol Start agar mesin CNC Milling bekerja.

• Hasil jadinya seperti gambar ini.

(38)

3.6 Program NC Yang dibuat

(39)
(40)

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dari pelaksanaan praktikum CNC yang dilakukan di Workshop Niki indo makmur, dapat disimpulkan bahwa ada banyak sekali jenis-jenis mesin CNC yang digunakan seperti mesin CNC yang dipakai ialah Brother TC-S2A CNC Tapping Center yang memiliki beberapa jenis mata pemakanan yang berbeda-beda sesuai kebutuhan mata pemakanan yang ingin digunakan.

Saya menjadi dapat mengetahui dalam proses pengoperasian mesin CNC ini hal yang harus dilakukan terlebih dahulu ialah membuat desain gambar pada benda kerja yang ingin dibuat serta diubah menjadi program NC yang berisi kode-kode pengerjaan dan dikirimkan ke mesin CNC untuk dilakukan proses pengerjaan pada benda kerja. Dan juga saya dapat mengetahui jenis mesin CNC, jenis mata pemakanan pada mesin CNC, beberapa software yang harus digunakan untuk menggunakan mesin CNC, tools-tools pada software dan perintah-perintah atau tombol-tombol pada mesin CNC serta fungsi dan kegunaannya.

Serta dapat belajar untuk membuat desain gambar pada benda kerja serta program yang ingin dikerjakan pada mesin CNC dan juga saya mendapatkan banyak ilmu yang belum tentu bisa saya dapatkan diluar sana serta saya bisa menggunakan ilmu yang saya dapatkan dalam dunia pekerjaan bidang industri dimasa yang akan datang nantinya.

4.2. Saran

Saran dari saya dari pelaksanaan praktium CNC yang dilaksanakan di Workshop CNC ini ialah agar dapat melaksanakan kegiatan praktikum didalam kampus supaya mempermudah mahasiswa dan asisten dalam pelaksanaan kegiatan praktikum.

Memaksimalkan proses kegiatan praktikum kepada mahasiswa agar mahasiswa dapat belajar lebih untuk mengetahui tentang mesin CNC dan software-software yang digunakan dengan baik karena ilmu yang didapatkan nantinya akan sangat berguna didalam dunia pekerjaan bidang industri yang akan datang nantinya.

(41)

DAFTAR PUSTAKA

https://soloabadi.com/pengertian-mengenai-mesin-cnc-dan-kegunaan-mesin-cnc-dalam- dunia-industri/

https://metalextra.com/apa-itu-sistem-mesin-milling-cnc-atau-machining-center/

https://www.academia.edu/40151105/Modul_CNC_MILLING

http://bukankopipaste.blogspot.com/2016/02/pengenalan-mastercam-x-dan-contoh.html http://yohan46.blogspot.com/2012/04/mengenal-tampilan-mastercam-x.html

https://andryanto86.wordpress.com/artikel/jenis-jenis-mesin-milling/

https://www.kompasiana.com/dickyharipurnomo/5f3be24177cadb026e2c6812/memahami- software-mesin-cnc-dalam-waktu-singkat

(42)

LAPORAN PRAKTIKUM CNC

“MODUL CNC LATHE/BUBUT”

Penulis:

Rendy Agastianto Husodo 1870011088

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

2022

(43)

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa : Nama : Rendy Agastianto Husodo

NIM : 1870011088

Jurusan : Teknik Mesin (Reguler Malam)

Mahasiswa Universitas Krisnadwipayana, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin telah menyelesaikan laporan praktikum di Laboratorium CNC Universitas Krisnadwipayana.

“ MODUL CNC LATHE/BUBUT ”

Dengan Nilai :

Demikian pengesahan ini dibuat untuk dapat digunakan seperlunya.

Jakarta, 16 Januari 2022

Asisten Laboratorium CNC Lathe

Ka. Lab. CNC Lathe

(...) (...)

(44)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan nikmat-Nya yang telah diberikan, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Hasil Praktikum CNC yang berjudul “MODUL CNC LATHE/BUBUT” sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Laporan ini dibuat untuk memenuhi syarat penilaian dari Mata Kuliah Praktikum CNC yang diambil Penulis pada Semester 5 di Universitas Krisnadwipayana. Dimana pelaksanaannya dilakukan di Laboratorium CNC Lathe Universitas Krisnadwipayana.

Disadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih belum sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan Penulis untuk penyempurnaannya. Ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini dan semoga laporan ini bermanfaat.

Jakarta, 16 Januari 2022

Penulis

(45)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI ... iv DAFTAR GAMBAR ... v BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Tujuan Penulisan ... 2 1.4 Manfaat Penulisan ... 2 BAB II PEMBAHASAN ... 3 2.1 Pengertian Mesin Lathe/Bubut ... 3 2.2 Jenis-Jenis Mesin CNC Lathe/Bubut ... 3 2.3 Penjelasan Software ... 4 2.4 Elemen Pada MasterCAM 5 ... 9 2.5 Aplikasi Mach3 Professional ... 11 2.6 Elemen-Elemen Pada Mach3 ... 12 BAB III HASIL PRAKTIKUM ... 18 3.1 Desain Produk ... 18 3.2 Produk Yang Dihasilkan Pada Mesin CNC Lathe/Bubut ... 18 3.3 Langkah-Langkah Membuat Desain Produk ... 19 3.4 Pemindahan program dari MASTERCAM ke Mach3 Professional Turn ... 24 3.5 Langkah-Langkah menghidupkan CNC Bubut ... 26 3.6 Program NC Yang Dibuat pada MasterCAM X5 ... 28 BAB IV PENUTUP ... 33 4.1. Kesimpulan ... 33 4.2. Saran ... 33 DAFTAR PUSTAKA ... 34

(46)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Mesin CNC Bubut ... 3 Gambar 2.2 Mesin Bubut CNC Training Unit (CNC TU) ... 4 Gambar 2.3 Mesin Bubut CNC Production Unit (CNC PU) ... 4 Gambar 2.4 Ribbonbar ... 9 Gambar 2.5 Status Bar ... 9 Gambar 2.6 Toolpaths dan Solid Manager ... 10 Gambar 2.7 Tampilan Mach3 Professional Turn ... 12 Gambar 2.8 Motor Configuration ... 12 Gambar 2.9 Motor Home/Softl Limits ... 13 Gambar 2.10 Load G-code ... 13 Gambar 2.11 Menu manual ... 13 Gambar 2.12 Pengoperasian Menu AUTO Untuk Program Baru ... 14 Gambar 2.13 Edit Untuk Program Baru ... 14 Gambar 2.14 Notepad ... 14 Gambar 2.15 Pengoperasian Menu AUTO Untuk Memanggil Program ... 14 Gambar 2.16 Memilih File Program ... 15 Gambar 2.17 CYCLE Program yang Telah Dimuat ... 15 Gambar 2.18 Tampilan Program yang Telah Dimuat ... 15 Gambar 2.19 Simpan Format DXF ... 16 Gambar 2.20 Membuka Aplikasi LazyCam ... 16 Gambar 2.21 Open DXF ... 16 Gambar 2.22 Transfer File DXF ... 16 Gambar 2.23 Menu Pilihan Jenis Pengerjaan ... 17 Gambar 2.24 Reset Origin ... 17 Gambar 2.25 Optimise ... 17 Gambar 2.26 Penetapan Titik Nol Alat Potong ... 17 Gambar 2.27 Post Code ... 17 Gambar 3.1. Desain Produk ... 18 Gambar 3.2. Produk Yang Dihasilkan Pada Mesin CNC Milling ... 18

(47)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan dalam bidang teknologi yang semakin berkembang merupakan aspek sebuah pengetahuan dan teknologi yang mengharuskan kalangan pendidikan tinggi untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam penguasaan teknologi.Terutama pada teknologi tepat guna.

Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang tepat sasaran yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Pengembangan teknologi tepat guna harus lebih ditingkatkan sebagai penunjang pemanfaatan teknologi masyarakat Indonesia. Pemanfaatan teknologi pada masyarakat berdampak sangat luas. Dan berimbas pula pada industri–industri kecil dan menengah, khususnya yang masih menggunakan peralatan konvensional atau bahkan masih menggunakan peralatan tradisional dan manual. Pemahaman teknologi secara mendasar, rinci dan mendalam dilakukan melalui pelaksanaan program yang kongkrit untuk memproduksi barang dan jasa.

Perkembangan teknologi komputer saat ini telah mengalami kemajuan yang amat pesat.

Dalam hal ini komputer telah diaplikasikan ke dalam alatalat mesin perkakas diantaranya mesin bubut, mesin frais, mesin skrap, mesin bor. Hasil perpaduan teknologi komputer dan teknologi mekanik inilah yang selanjutnya dinamakan CNC (Computer Numerically Controlled). Sistem pengoperasian CNC menggunakan program yang dikontrol langsung oleh komputer. Secara umum konstruksi mesin perkakas CNC dan sistem kerjanya 2 adalah sinkronisasi antara komputer dan mekaniknya. Jika dibandingkan dengan mesin perkakas konvensional yang setaraf dan sejenis, mesin perkakas CNC lebih unggul baik dari segi ketelitian (accurate), ketepatan (precision), fleksibilitas, dan kapasitas produksi. Sehingga di era modern seperti saat ini banyak industri-industri mulai meninggalkan mesin-mesin perkakas konvensional dan beralih menggunakan mesin-mesin perkakas CNC.

Secara garis besar pengertian mesin CNC adalah suatu mesin yang dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa numeric (perintah gerakan yang menggunakan angka dan huruf). Sebagai contoh apabila pada layar monitor mesin penulis tulis M03 maka spindle utama mesin akan berputar, dan apabila penulis tulis M05 maka spindle utama mesin akan berhenti berputar. Mesin CNC tingkat dasar yang ada pada saat ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Mesin CNC Two Axis atau yang lebih dikenal dengan Mesin Bubut (Lathe Machine) dan Mesin CNC Three Axis atau yang lebih dikenal dengan Mesin Frais (Milling Machine).

(48)

Dalam pembuatan laporan hasil ptaktikum CNC Lathe ini difokuskan pada desain produk yang dibuat pada Mesin CNC Lathe serta langkah-langkah pengoperasian Mesin CNC Lathe dari sebuah gambar hingga menjadi bentuk produk jadi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi masalah dalam penulisan ini adalah :

1) Media atau objek permasalahan adalah mesin CNC Lathe.

2) Cara membuat kode program pada mesin CNC Lathe.

3) Fungsi dan keterangan dari kode program yang telah di buat.

4) Proses kerja yang dilakukan dalam membuat benda kerja dengan menggunakan mesin CNC Lathe.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan ini oleh penulis ialah sebagai berikut :

1) Praktikan mampu mengenali dan memahami jenis mesin CNC Lathe dan spesifkasinya, pemograman dan pengoperasian serta prosesnya.

2) Mengetahui fungsi perintah dari program tersebut.

3) Praktikan mampu membuat benda kerja sesuai dengan gambar rancangan.

4) Dapat melatih praktikan dalam membuat program dari benda kerja.

5) Meningkatkan kemampuan daya kreasi dan imajinasinya dalam menyelesaikan suatu proses eksekusi benda kerja.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan ini oleh penulis ialah sebagai berikut:

1) Penulis memiliki skill dan keterampilan dalam mengoperasikan CNC simulator.

2) Penulis dapat mengatahui kode yang digunakan CNC simulator.

3) Penulis dapat membuat berbagai macam bentuk produk dengan tingkat kesulitan yang berbeda dengan program CNC simulator.

(49)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mesin Lathe/Bubut

Mesin bubut cnc merupakan jenis mesin yang memiliki 2 axis. Memiliki pergerakan yang sama seperti mesin bubut konvensional yaitu gerakan ke arah melintang dan horizontal. Prinsip kerjanya pun juga sama dengan mesin bubut konvensional. Yaitu benda kerja yang berputar kemudian disayat menggunakan alat potong. Perbedaannya terletak pada eretan yang sudah diganti dengan mode pemrograman. Pergerakan pahat pada mesin bubut cnc dilambangkan sebagai berikut:

• Sumbu X digunakan untuk arah melintang dan tegak lurus terhadap sumbu putar.

• Sumbu Z digunakan untuk arah memanjang atau sejajar dengan arah sumbu putar.

Gambar 2.1 Mesin CNC Bubut 2.2 Jenis-Jenis Mesin CNC Lathe/Bubut

Mesin CNC Bubut dibagi 2 jenis, sebagai berikut::

• Mesin Bubut CNC Training Unit (CNC TU)

Mesin Bubut CNC TU digunakan untuk pelatihan dasar dan pemrograman CNC. Mesin ini dilengkapi dengan EPS (External Programing System). Hanya mampu digunakan untuk pekerjaan ringan dengan bahan benda kerja yang relatif lunak.

(50)

Gambar 2.2 Mesin Bubut CNC Training Unit (CNC TU)

• Mesin Bubut CNC Production Unit (CNC PU)

Mesin Bubut CNC PU dapat digunakan untuk produksi dalam skala besar. Mesin ini dilengkapi dengan beberapa aksesoris tambahan seperti sistem pembuka otomatis yang menerapkan sistem hidrolis. Dan juga pembuang tatal atau sekrap.

Gambar 2.3 Mesin Bubut CNC Production Unit (CNC PU) 2.3 Penjelasan Software

Cara mudah memahami Software Mesin CNC dalam waktu singkat adalah dengan mengenal bahasa program dan cara kerjanya, maka dalam artikel ini dibahas mengenai detail bahasa program dan cara kerjanya di permesinan.

A. CNC (Computer Numerical Control)

CNC adalah sistem control komputer yang berfungsi mengambil data digital, komputer dan program CAM yang akan digunakan untuk mengontrol, mengotomatiskan, dan memantau pergerakan mesin.

Mesin tersebut dapat berupa mesin milling, bubut, router, welder, grinder, laser atau waterjet cutter, mesin stamping lembaran logam, robot, atau banyak jenis mesin lainnya.

Untuk mesin industri yang lebih besar, komputer yang digunakan umumnya merupakan pengontrol khusus untuk mesin tersebut. Tetapi untuk jenis mesin yang lebih ke hobi, atau dengan beberapa retrofit, komputer dapat memakai PC eksternal. Pengontrol CNC

(51)

bekerja bersama dengan serangkaian motor dan komponen penggerak untuk menggerakkan dan mengontrol sumbu mesin, menjalankan gerakan sesuai program.

Pada mesin industri biasanya terdapat sistem umpan balik yang canggih yang secara konstan memantau dan menyesuaikan kecepatan dan posisi pemotong.

B. Desktop CNC

Ada banyak kontrol desktop CNC beskala kecil yang dibuat modelmaker/penghobi.

Secara umum, aplikasi untuk control ini adalah untuk pengerjaan benda dengan bobot yang lebih ringan, dengan kualitas kurang konstan, kurang presisi, lebih lambat, dan lebih murah daripada control industri lain, tetapi dapat bekerja dengan baik untuk pemesinan benda kerja dari bahan yang lebih lembut seperti plastik, busa, dan lilin.

Beberapa kontrol desktop dapat bekerja sangat mirip dengan printer. Yang lain memiliki sistem perintah tertutup dan bahkan mungkin menggunakan perangkat lunak CAM khusus.

Beberapa juga akan menerima G-code standar sebagai masukan. Beberapa kontrol desktop standar industri memang ada dengan pengontrol khusus untuk melakukan pekerjaan kecil yang akurat.

CAM - Computer Aided Machining or Manufacturing -- Menterjemahkan berbagai bahasa software design untuk membuat jalur pergerakan alat potong dan kode NC untuk menjalankan mesin yang dikontrol CNC, berdasarkan data model komputer 3D (CAD).

Jika keduanya digunakan bersamaan, ini biasanya disebut sebagai CAD / CAM.

Catatan: CAM tidak benar-benar menjalankan mesin CNC, tetapi hanya membuat kode untuk diikuti.

CAM juga bukan operasi otomatis yang mengimpor model CAD dan mengeluarkan kode NC yang benar. Pemrograman CAM, seperti pemodelan 3D, membutuhkan pengetahuan dan pengalaman dalam menjalankan program, mengembangkan strategi pemesinan, dan mengetahui alat serta operasi detail digunakan dalam setiap situasi untuk mendapatkan hasil terbaik. Meskipun ada program sederhana bagi pengguna yang belum berpengalaman untuk memulai tanpa terlalu banyak kesulitan, model yang lebih canggih akan membutuhkan investasi waktu dan uang untuk menjadi ahli.

C. Kode NC

Kode NC adalah bahasa komputer khusus yang relatif sederhana yang dapat dipahami dan dijalankan oleh mesin CNC. Bahasa-bahasa ini pada awalnya

(52)

dikembangkan untuk memprogram secara langsung dengan keyboard mesin tanpa bantuan program CAM.

Kode ini memberi perintah kepada mesin untuk bergerak secara satu per satu, dan mengontrol fungsi mesin lain seperti kecepatan spindel dan feeding, cooling. Bahasa yang paling umum adalah G-code atau kode ISO, bahasa pemrograman alfanumerik sederhana yang dikembangkan untuk mesin CNC paling awal di tahun 70-an.

D. Postprocessor

Meskipun G-code dianggap standar, setiap pabrikan dapat memodifikasi bagian tertentu seperti fungsi tambahan, menciptakan kondisi di mana G-code yang dibuat untuk satu mesin mungkin tidak berfungsi untuk mesin lain. Ada juga banyak produsen mesin, seperti Heidenhain atau Mazak, yang telah mengembangkan bahasa pemrograman mereka sendiri. Jadi, untuk menerjemahkan lintasan yang dihitung secara internal perangkat lunak CAM menjadi kode NC tertentu agar dapat dipahami mesin CNC, ada perangkat lunak jembatan yang disebut postprocessor.

Postprosesor yang dikonfigurasi dengan benar, mengeluarkan kode yang sesuai untuk mesin yang dipilih, sehingga setidaknya dalam teori, sistem CAM apa pun dapat mengeluarkan kode untuk mesin apa pun. Postprosesor mungkin gratis bersama dengan sistem CAM atau ada yang berbayar.

E. Mesin yang dikendalikan CNC

Mesin CNC secara umum dapat memiliki beberapa sumbu gerakan, dan gerakan ini dapat berupa linier atau rotary. Banyak mesin memiliki kedua tipe tersebut. Mesin pemotong seperti laser atau waterjets umumnya hanya memiliki dua sumbu linier, X dan Y. Mesin milling biasanya memiliki setidaknya tiga, X, Y, dan Z, dan dapat memiliki lebih banyak sumbu putar. Mesin penggilingan lima axis adalah mesin yang memiliki tiga sumbu linier dan dua putaran, memungkinkan pemotong untuk operasi 180 hemisphere penuh dan terkadang lebih. Laser lima sumbu juga ada. Robotic arm mungkin memiliki lebih dari lima sumbu.

F. Beberapa keterbatasan mesin yang dikendalikan CNC

Tergantung pada usia dan kecanggihannya, kemampuan mesin CNC dapat dibatasi pada kontrol dan sistem penggeraknya. Sebagian besar pengontrol CNC hanya memahami gerakan garis lurus dan busur melingkar. Di banyak mesin, busur dibatasi ke

(53)

sumbu XYZ utama juga. Gerakan sumbu putar dapat dianggap seperti gerakan linier yang dikombinasikan dengan derajat. Untuk membuat gerakan busur atau gerakan linier yang bersudut terhadap sumbu utama, dua sumbu atau lebih harus saling berinterpolasi (bergerak tepat secara tersinkronisasi). Sumbu linier dan putar juga dapat diinterpolasi secara bersamaan.

Dalam kasus mesin lima sumbu, kelimanya harus disinkronkan dengan sempurna.

Kecepatan di mana pengontrol mesin dapat menerima dan memproses data yang masuk, mengirimkan perintah ke sistem penggerak, dan memantau kecepatan dan posisi mesin sangat penting. Mesin yang lebih tua dan lebih murah jelas kurang mampu dalam hal ini, sama seperti komputer yang lebih tua akan bekerja kurang baik dan lebih lambat (jika ada) pada tugas-tugas yang sulit.

G. Tafsirkan data 3D dan spline terlebih dahulu

Masalah tipikal adalah bagaimana mengatur file dan melakukan pemrograman CAM supaya mesin dapat mengeksekusi setiap perintah bekerja, dengan lancar dan efisien dengan data. Karena sebagian besar kontrol CNC hanya memahami busur dan garis, bentuk apa pun yang tidak dapat dideskripsikan dengan entitas ini perlu diubah menjadi sesuatu yang dapat digunakan.

Hal-hal umum yang perlu diubah adalah splines, seperti kurva NURBS yang bukan busur atau garis, dan plane 3D. Beberapa sistem program desktop juga tidak dapat memahami busur melingkar, jadi semuanya harus diubah menjadi polyline.

Splines dapat dipecah menjadi serangkaian segmen garis, rangkaian busur singgung, atau kombinasi keduanya. Dapat kita bayangkan opsi pertama sebagai rangkaian akord pada spline, menyentuh spline di setiap ujungnya dan memiliki deviasi tertentu di tengahnya. Cara lain adalah dengan mengubah spline Anda menjadi polyline.

Semakin sedikit segmen yang digunakan, semakin kasar approximation nya, dan semakin banyak segi hasil akhirnya. Lebih halus approximation, maka secara dramatis meningkatkan jumlah segmen. Dapat dibayangkan bahwa serangkaian busur mungkin dapat mendekati spline dalam toleransi dengan potongan yang lebih sedikit dan lebih panjang. Ini adalah alasan utama untuk lebih memilih konversi busur daripada konversi polyline sederhana, terutama jika bekerja dengan mesin yang lebih lama.

Bayangkan permukaan sebagai jenis pendekatan spline yang sama, hanya dikalikan berkali-kali ke arah yang berlawanan dengan spasi di antaranya (biasanya disebut

(54)

stepover). Secara umum, permukaan dilakukan menggunakan semua segmen garis, tetapi ada situasi di mana busur atau kombinasi garis dan busur juga dapat digunakan.

Ukuran dan jumlah segmen ditentukan oleh keakuratan yang diperlukan dan metode yang dipilih, dan secara langsung akan mempengaruhi eksekusi. Terlalu banyak segmen pendek akan bermasalah di beberapa mesin lama, dan terlalu sedikit akan membuat benda kerja faceted. Sistem CAM biasanya melakukan pendekatan ini.

Operator terampil yang tahu apa yang dibutuhkan dan kemampuan mesin sesuai aplikasi, biasanya tidak ada masalah yang terjadi. Tetapi beberapa sistem CAM mungkin tidak menangani splines atau jenis permukaan tertentu, jadi Anda mungkin perlu mengonversi entitas di perangkat lunak CAD terlebih dahulu sebelum masuk ke CAM.

H. Konvensi umum yang digunakan dalam menjelaskan prosedur CNC

a. Disebut "2 axis" jika semua pemotongan terjadi di bidang yang sama. Dalam hal ini, pemotong tidak memiliki kemampuan gerakan apa pun pada bidang Z (vertikal).

Secara umum sumbu X dan Y dapat saling interpolasi secara bersamaan untuk membuat garis miring dan busur melingkar.

b. Disebut "2.5 axis" jika semua pemotongan dilakukan seluruhnya pada bidang yang sejajar dengan bidang utama tetapi tidak harus pada ketinggian atau kedalaman yang sama. Dalam kasus ini, pemotong dapat bergerak di bidang Z (vertikal) untuk mengubah level, tetapi tidak secara bersamaan dengan gerakan X, Y. Pengecualian mungkin adalah pemotong dapat melakukan interpolasi heliks, yaitu melakukan lingkaran di X, Y sambil bergerak secara bersamaan di Z untuk membentuk heliks (misalnya dalam milling ulir).

Penjelasan tersebut menyatakan bahwa mesin dapat menginterpolasi 2 sumbu secara bersamaan, tetapi tidak 3. Hal ini membuat sejumlah objek 3D menjadi mungkin, dengan memotong bidang XZ atau YZ, misalnya, tetapi jauh lebih terbatas daripada interpolasi 3 axis penuh.

c. Disebut "3 axis" jika pemotongan memerlukan gerakan sumbu X, Y, Z yang terkontrol secara simultan, yang dibutuhkan sebagian besar permukaan bentuk bebas.

d. Disebut "4 axis" jika pemotongan 3 axis ditambah 1 gerakan sumbu putar. Ada dua kemungkinan: interpolasi simultan 4 axis (juga dikenal sebagai axis ke- 4 yang sebenarnya). Atau hanya posisi axis ke-4, di mana axis ke-4 dapat memposisikan ulang bagian di antara operasi 3 axis, tetapi tidak benar-benar bergerak selama proses pemesinan.

(55)

e. Disebut "5 axis" jika pemotongan 4 axis ditambah 2 gerakan sumbu putar. Selain pemesinan 5 axis yang sebenarnya (5 axis bergerak secara bersamaan saat pemesinan), Beberapa mesin jenis ini memiliki pemesinan 3 plus 2 atau 3 + 2 dengan pemosisian sumbu terpisah saja, serta dalam kasus yang jarang terjadi, pemesinan 4 plus 1 atau 4 axis kontinu + satu axis 5 posisi sumbu saja.

2.4 Elemen Pada MasterCAM 5 1. Graphic Windows

Disinilah tempat bekerja membuat object 2D/3D, melihat, memodifikasi gambar atau ukuran dan toolpaths pada saat pembuatan toolpaths programs. Disana terdapat tampilan sumbu coordinat XYZ, informasi plane kerja dan skala tampilan gambar dalam bentuk metrik atau inch dan lainnya. Latar belakang hitam dapat di ganti dengan warna yang lain atau gradasi 2 warna secara horizontal atay vertical.

2. Toolbar

Tempat fungsi tools yang sering digunakan untuk bekerja membuat object dan dilambangkan dalam icon-icon kecil. sehinggal lebih praktis dan cepat dalam memilih dan menjalankan fungsi tools.

3. Ribbonbar

Gambar 2.4 Ribbonbar

Ada yang bilang dialog box, menu ini akan muncul jika anda mengoperasikan salah satu fungsi tools, sehingga isi dari ribbon bar ini berubah-ubah sesuai dengan fungsi tools yang anda gunakan. Disini juga terdapat fungsi-fungsi yang lain seperti ukuran, point-point dan lain-lain untuk mendukung fungsi tools yang akan anda gunakan.

Misalkan saat memilih fungsi tools line akan berbeda tampilan ribbon bar saat memilih fungsi tools art atau trim.

4. Status Bar

Gambar 2.5 Status Bar

Berisikan informasi atribut garis, ketebalan, jenis garis, coordinat system, plane, warna serta layer. Disini juga anda dapat merubah atribut parameter dari garis atau object yang anda buat.

(56)

5. Line

Membuat garis horizontal dengan koordinat. Membuat garis dari ujung garis keujung garis lainnya.

6. Circle

Untuk membuat garis berbentuk lingkaran penuh atau sebagian dengan berbagai fungsi cara.

7. UCS

Sebagai arah gambar, sangat berfungsi bila penggambaran dengan menggunakan gambar 3D.

8. Toolpaths dan solid manager

Gambar 2.6 Toolpaths dan Solid Manager

Terdapat history dan fungsi yang digunakan saat pembuatan object dalam bentuk solid.

Terdapat juga macam-macam fungsi toolpaths yang ada gunakan programer saat pembuatan program. Me-manage semua element dari pekerjaan pembuatan object.

9. Skala

Berisi pemberitahuan kepada pengguna tentang ukuran yang sedang digunakan, apakah metric/inchi.

10. Trim

Untuk memotong atau memperpanjang suatu garis atau kurva yang saling berpotongan.

(57)

11. X-from

Untuk memperbanyak atau memindah gambar dengan arah tertentu atau dengan sudut tertentu dan mempunyai jarak tertentu pula.

12. View 1

Tool untuk memutar benda kerja yang sedang digambar atau dikerjakan dari berbagai sudut yang diinginkan.

13. View 2

Tool untuk melihat bentuk benda yang sedang digambar atau dikerjakan dari sudut yang sudah disetting oleh program, misal pandangan atas ( top view ), pandangan depan ( front view ), pandangan isometric, dan pandangan kanan/kiri.

14. Wireframe

Merupakan tool untuk merubah pandangan benda kerja menjadi rangka-rangka garis, tool ini sangat berguna bila dalam suatu gambar terdapat beberapa bagian yang terpisah- pisah dalam penggambaran atau dalam pengerjaan permesinan dalam software mastercam.

15. Shade

Merupakan tool untuk merubah pandangan benda menjadi bentuk yang padat.

16. Revolve

Berfungsi untuk memutar benda kerja yang berbentuk bulat/surface.

17. Clean color

Untuk membersihkan warna agar garis warna tampak seperti penggunaan garis warna aslinya.

18. Titik 0,0

Merupakan titik pusat garis koordinat.

19. System color

Merupakan menu untuk pemilihan warna garis yang akan dibuat.

2.5 Aplikasi Mach3 Professional

Mach3 adalah software yang bias mengubah computer dekstop menjadi sebuah piranti controller mesin CNC. Mach3 sangat kaya fitur dan memberikan nilai yang besar untuk mereka yang membutuhkan paket control CNC. Mach3 bekerja pada PC Windows untuk mengendalikan gerakan motor (stepper dan servo) dengan mengolah G-Code. Mach3 dapat mentransformasikan gambar-gambar menjadi G-Code yang kemudian digunakan sebagai pengendali mesin. Bukan hanya milling dan bubut, Mech3 juga bias dikembangkan untuk

(58)

beberapa mesin CNC yang lainnya, seperti: Plasma cutting CNC, EDM Wire CUT, Water Jet, dan Laser. Mech3 memiliki fitur penambah program (VBscribt) yang memungkinkan untuk menambahkan kefungsian khusus seperti : ATC (Automatic Tool Changer).

Gambar 2.7 Tampilan Mach3 Professional Turn 2.6 Elemen-Elemen Pada Mach3

A. Toolbar pada Mach3

Berikut fungsi-fungsi pada toolbar berikut.

1. Motor Configuration

Untuk mengatur kepresisian dan kecepatan motor, pilih menu config/motor tuning.

Maka akan muncul jendela “motor tuning and setup”

Gambar 2.8 Motor Configuration 2. Homing/Limits

Untuk menentukan letak posis home pada mesin dapat diatur melalui menu homing/limits, tetapi agar menu ini dapat berfungsi dibutuhkan 3 buah limit switch untuk memberi sunya letak home position.

(59)

Gambar 2.9 Motor Home/Softl Limits 3. Load G-Code

Untuk membuka file G-code nya dan disaat file tersebut dibuka maka dari yang sebelumnya kosong menjadi terisi.

Gambar 2.10 Load G-code 4. Menu MANUAL

Pada menu ini posisi alat potong dapat digerakkan secara manual dengan menekan tanda panah pada keyboard untuk memastikan eretan bergerak sesuai sumbu X (diameter) dan sumbu Z (panjang) sehingga angka pada AXIS POSITION juga berubah sesuai dengan pergeseran sumbu serta digunakan untuk menetapkan posisi nol alat potong sebelum memulai eksekusi program.

Gambar 2.11 Menu manual

(60)

5. Menu AUTO

• Untuk membuat program baru pilih menu AUTO lalu tekan CYCLE.

Gambar 2.12 Pengoperasian Menu AUTO Untuk Program Baru

• Selanjutnya akan muncul tampilan baru, lalu tekan Edit.

Gambar 2.13 Edit Untuk Program Baru

• Selanjutnya muncul Notepad, programmer dapat mengetik program CNC yang baru. Setelah selesai simpan program dengan Save as.

Gambar 2.14 Notepad

• Untuk memanggil program yang telah dibuat pilih menu AUTO lalu tekan Load.

Gambar 2.15 Pengoperasian Menu AUTO Untuk Memanggil Program

Gambar

Gambar 2.1 Mesin Milling Vertikal  2.  Mesin Milling Horizontal
Gambar 2.4 Mesin Milling Copy
Gambar 2.6 Mesin Milling Gravier
Gambar 2.9 Ribbonbar
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Program CNC adalah sejumlah urutan perintah logis yang disusun dengan kode-kode huruf dan angka yang bisa dimengerti oleh unit kontrol mesin... • Sistem persumbuan pada mesin

Saat operator menekan tombol sesuai dengan arah aksis yang tertera pada kolom fungsi JOG, maka aksis pada simulasi mesin CNC di Solidworks akan bergerak sesuai

Program tersebut bisa dibuat langsung pada mesin CNC (huruf per huruf, angka per angka), yang hasil programnya disebut dengan program NC, atau dibuat menggunakan PC plus

Sistem pemrograman pada mesin CNC dapat menggantikan beberapa tugas manusia di dalam proses pemesinan menggunakan mesin perkakas konvensional. Akan tetapi perlu

Pada dasarnya mesin produksi yang telah menggunakan kontrol CNC sudah banyak dipergunakan dalam industri manufaktur, namun kita akan membahas secara garis besar mengenai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemrograman pembuatan benda kerja adapter milling CNC dapat dibuat dengan membuat desain gambar dan membuat program CNC (NC Code) terlebih dahulu

G-code digunakan untuk perintah kerja ke mesin CNC yang disusun G-code digunakan untuk perintah kerja ke mesin CNC yang disusun sedemikian rupa pada program NC yang

Parallel port ini terdiri dari 4 jalur kontrol, 5 jalur status dan 8 jalur data.[3] 2.3 Program CNC Sebagian besar dari standar kode CNC yang dipakai adalah kode G, G-Code pertama di