• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2. Saran Metodologis

Saran metodologis ditujukan untuk penelitian berikutnya mengenai persepsi khususnya persepsi visual. Penelitian ini tidak luput dari kekurangan, oleh sebab itu berikut adalah beberapa saran metodologis yang dapat dipertimbangkan untuk membuat penelitian selanjutnya menjadi lebih baik :

43

a. Peneliti hendaknya mempertimbangkan faktor kemauan subjek yang turut berperan dalam proses persepsi top-down yang bersifat voluntary.

b. Peneliti hendaknya mempertimbangkan kemampuan melihat semua subjek, sebab dalam penelitian ini, peneliti tidak mengontrol perbedaan subjek yang berpenglihatan normal dan tidak normal.

c. Peneliti hendaknya mempertimbangkan metode yang lebih efisisen dan efektif dalam pembekalan pengetahuan yang dapat membangkitkan kemauan subjek untuk menggunakan pengetahuan awalnya dalam proses persepsi.

d. Peneliti hendaknya mempertimbangkan metode yang lebih praktis dalam menguji ketetapan ukuran, khususnya lebar tubuh.

e. Garis-garis vertikal dan horizontal hanyalah salah satu dari banyak motif yang diyakini masyarakat umum dapat memberi efek merampingkan atau melebarkan tubuh. Peneliti menyarankan penelitian selanjutnya untuk menggunakan motif atau bentuk pakaian lain sebagai sumber ilusi guna mendukung hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

____.(2013, 7 Maret). Fashionable untuk Si Tubuh Berisi. http://female.kompas.com/read/2013/03/07/12351352/. Diakses pada 12 Mei 2013.

____.(2013, 10 Juni). Pilihan Stylish buat Si Curvy. [Online]. http://www.kawankumagz.com/read/pilihan-stylish-buat-si-curvy/. Diakses pada 19 Juni 2013.

Azwar, S. (2004). Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Franka (2010, 16 Pebruari). Rahasia Tampil Lebih Langsing. [Online]. http://www.tabloid nova.com/layout/set/print/Nova/Tips/Rahasia-Tampil-Lebih-Langsing/. Diakses pada 12 September 2014.

Goldstein, Goldstein. (2010). Sensation and Perception eighth edition. Belmont: Wadsworth.

Gregory, R. L. (1997). Eye and Brain; Psychology of Seeing. New Jersey: Princeton.

Gregory, R. L. (1997). Knowledge in Perception and Illusion. Bristol: University of Bristol

Hadi, S. (2000). Methodology Research [Jilid I, edisi I]. Yogyakarta: Andi Offset. Helmholtz, H. (1867). Helmholtz Treatise on Physiological optics (translated

from 3rd German edition). Leipzig, Germany: Barth.

Hucklebury. (2013, 9 Januari). The Right Fit And Style Of Shirt For Your Body

Type. [Online].

http://artofstyle.hucklebury.com/the-right-fit-and-style-of-shirt-for-your-body-type/. Diakses pada 12 September 2014.

Kira, Miss. (2014, 25 Maret). 5 Trik Tampil Maksimal dengan Baju Garis. http://diarykiranti.com/news/thread/343/5-trik-tampil-maksimal-dengan-baju-garis/. Diakses pada 12 September 2014

Lahey, Benjamin. (2004). Psychology: an Introduction eighth edition. New York: McGraw-Hill.

Levine, Michael., & Shefner, Jeremy. (1991). Fundamental of Sensation and

Perception, second edition. California: Wadsworth.

Lukiesh, Matthew. (1922). Visual Illusions; Their Causes, Characteristics and

45

Myers, Anne., & Hansen, Christine. (2006). Experimental Psychology sixth

edition: Wadsworth.

Peterson, Mary. (2006). Vision: Top-Down Effects. Arizona: Intermediate Article. Rahman, R.A., Sommer, W. (2008). Seeing What We Know and Understand.

Psychonomic Bulletin & Review, 1055-1063. doi:10.3758/PBR.15.6.1055 Sarafino, Edward. (1998). Health Psychology: Biopsychosocial Mechanism fifth

edition. USA: John Wiley and Sons, Inc.

Shea, Nicholas. (2013). Perception and Its Modalities (OUP). E-mail : nicholas.shea@kcl.ac.uk

Solso, R.L., Maclin, M.K., & Maclin, O.H. (2007). Psikologi Kognitif edisi

delapan . Jakarta: Erlangga.

Swami, Viren., & Harris, Amy Sunshine. (2012). The Effects of Striped Clothing

on Perceptions of Body Size. London: Social Behavior And Personality

Vol 40, No.8, 1239-1244. doi: 10.2224/sbp.2012.40.8.1239

Syafiera, Alissa. (2012, 4 Juni). 8 Tips Berbusana Agar Terlihat Langsing Secara

Instan.[Online]. http://wolipop.detik.com/read/2012/07/04/111304/195732

/233/. Diakses 19 Juni 2013

Thompson, Peter. (2008). Does My Butt Look Big In This? Horizontal Stripes,

Perceived Body Size And The Oppel-Kundt Illusion. [Online]. Journal of

Vision vol. 8 no. 6 article 822. Abstrak dari :

http://www.journalofvision.org/content/8/6/822.abstract/. Diakses pada 12 Juni 2014

Thompson, Peter., & Mikellidou, Kyriaki. (2009). The 3-D Helmholtz Square

Illusion: More Reasons To Wear Horizontal Stripes. [Online]. Journal of

Vision vol. 9 no. 8 article 50. Abstrak dari :

http://www.journalofvision.org/content/9/8/50.abstract/. Diakses pada 12 Juni 2014.

Thompson, Peter., & Mikellidou, Kyriaki, (2011). Applying the Helmholtz Illusion

to Fashion: Horizontal Stripes Won't Make You Look Fatter. I-Perception

LAMPIRAN

Lampiran 1 Modul Eksperimen Pengaruh pengetahuan

Awal Terhadap Ketetaan Ukuran

Menggunakan Alat Ukur Perangkat Ilusi

Persegi Helmholtz dalam Bentuk Manekin

Lampiran 1a Handout Prinsip Ilusi Persegi Helmholtz

Lampiran 1b Foto Alat Ukur Perangkat Ilusi Persegi

Helmholtz dalam Bentuk Manekin

PENGARUH PENGEAHUAN AWAL TERHADAP KETETAPAN UKURAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR PERANGKAT ILUSI

PERSEGI HELMHOLTZ DALAM BENTUK MANEKIN

MODUL EKSPERIMEN

Disusun Oleh

Ori Sanri Sidabutar

091301041

DEPARTEMEN PSIKOLOGI UMUM DAN EKSPERIMEN FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014

I. Pendahuluan

Belakangan ini, banyak orang yang menginginkan tubuhnya terlihat lebih ramping, kurus dan proporsional. Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan tubuh ramping atau sekedar terlihat lebih ramping. Menurut Franka (2010) tubuh terlihat lebih ramping tidak hanya bisa didapatkan lewat serangkaian diet dan olahraga, namun bisa juga dengan memilih pakaian yang tepat. Beberapa artikel majalah dan tabloid berpendapat bahwa motif garis-garis pada pakaian dapat mempengaruhi tampilan ukuran tubuh pemakaianya. Femalekompas (2013) dan kawankumagz (2013) mengatakan bahwa garis-garis vertikal yang memanjang akan membuat tubuh terlihat lebih panjang dan ramping, sebaliknya, garis-garis horizontal akan membuat tubuh terlihat lebih lebar.

Hal serupa juga disebutkan Kira (2014), menurutnya garis horizontal sangat cocok untuk wanita bertubuh kurus. Garis ini akan memberikan efek lekuk pada tubuh. Sedangkan baju dengan garis vertikal akan membuat wanita terlihat lebih ramping, karena memberikan tampilan yang memanjang sehingga cocok untuk wanita bertubuh lebar. Huckelbury (2013) juga menyebutkan hal serupa yakni garis-garis vertikal juga memberikan efek memanjangkan tubuh sehingga cocok untuk pria bertubuh pendek dan lebar. Sedangkan garis-garis horizontal cocok untuk pria bertubuh kurus dan tinggi.

Berdasarkan artikel-artikel tersebut, dapat disimpulkan bahwa orang yang berpakaian motif garis-garis vertikal akan dipersepsikan lebih ramping dibanding orang berpakaian motif garis-garis horizontal. Namun, beberapa ilmuwan psikologi menemukan hasil yang berbeda terkait efek motif pakaian garis-garis

2

vertikal dan horizontal pada ukuran objek. Beberapa penelitian psikologi memukan bahwa objek, seperti persegi, tabung, gaun wanita, dan manekin setengah badan manusia dengan motif garis-garis vertikal justru terlihat lebih lebar dibandingkan dengan motif garis-garis horizontal (Thompson, 2008; Thompson & Mikellidou, 2009, 2011).

Tubuh terlihat lebih ramping dan tidak sesuai kenyataan merupakan salah satu bentuk penyimpangan persepsi terhadap ukuran atau ilusi ukuran. Ilusi ukuran bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti penambahan fitur di objek ilusi yang membuatnya terlihat berbeda dengan objek semula yang tidak diberi penambahan fitur. Garis-garis vertikal dan horizontal pada pakaian adalah contoh fitur tambahan yang menimbulkan distorsi pada tampilan ukuran tubuh pemakainya sehingga individu yang melihat dapat mempersepsikan ukuran tubuh berbeda dengan kenyataan sebenarnya. Selain fitur tambahan pada objek, ilusi juga dapat dipengaruhi pengetahuan awal individu yang tidak sesuai dengan kenyataan objek persepsi (Gregory, 1997).

Peran pengetahuan awal dalam mempersepsi ukuran tubuh dijelaskan dalam proses persepsi. Persepsi merupakan cara manusia menginterpretasi informasi yang dikumpulkan oleh indera. Sebelum mencapai pada tahap persepsi, inividu mengalami sensasi, yakni proses mendeteksi stimulus yang melibatkan kelima indera tersebut dalam lingkungan. Sensasi biasanya dipelajari dengan melihat keberfungsian organ-organ yang dilibatkan dalam sensasi. Setelah informasi mengenai stimulus ditangkap oleh indera, manusia menginterpretasi informasi tersebut (Shefner dan Levine, 1991).

Persepsi tidak dikontrol oleh stimulus saja, tetapi juga latar belakang pengetahuan mengenai stimulus dan proses logika (Gregory, 1997). Proses ini menjelaskan mengapa banyak orang beranggapan bahwa pakaian bermotif garis-garis vertikal membuat tubuh tampak lebih ramping. Anggapan ini sesuai dengan informasi yang diperoleh masyarakat umum dari majalah, tabloid dan situs online bahwa pakaian bermotif garis-garis vertikal membuat tubuh lebih ramping dibanding pakaian bermotif garis-garis horizontal. Berdasarkan pengetahuan tersebut, mereka akan memandang orang yang berpakaian motif garis-garis vertikal terlihat lebih ramping dibanding motif garis-garis horizontal.

Percobaan ini bertujuan melihat pengaruh pengetahuan awal mengenai prinsip ilusi persegi Helmholtz terhadap ketetapan ukuran, khususnya lebar tubuh manusia. Peneliti akan menggunakan alat ukur Perangkat Ilusi Persegi Helmholtz dalam Bentuk Manekin. Alat ukur ini dibuat berdasarkan prinsip ilusi persegi Helmholtz yang mengatakan bahwa sebuah persegi yang diisi dengan garis-garis horizontal akan terlihat lebih tinggi dan sempit dibanding persegi yang diisi dengan garis-garis vertikal (Helmholtz, 1867). Manekin setengah badan digunakan sebagai pengganti persegi dan sebagai representasi tubuh manusia. Pengetahuan awal individu dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang prinsip ilusi persegi Helmholtz.

II. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh pengetahuan awal terhadap ketetapan ukuran.

4

III. Metode 1. Instrumen :

a. Perangkat Ilusi Persegi Helmholtz dalam Bentuk Manekin.

b. Handout slides materi ilusi persegi Helmholtz sebagai alat bantu perlakuan

pada kelompok eksperimen.

c. Kuesioner ketetapan lebar tubuh manekin sebagai alat bantu untuk mengetahui respon subjek terhadap alat ukur.

2. Spesifikasi Instrumen :

a. Spesifikasi alat ukur Perangkat Ilusi Persegi Helmholtz dalam Bentuk Manekin:

1) Sebuah manekin setengah badan atas dengan lingkar pinggang 97 cm yang dibalut kaos putih bermotif garis-garis vertikal berwarna hitam dengan tebal garis 1,5 cm dan jarak antar garis 4,7 cm (manekin AV). 2) Sebuah manekin setengah badan atas dengan lingkar piggang 97 cm yang

dibalut kaos putih bermotif garis-garis horizontal berwarna hitam dengan tebal garis 1,5 cm dan jarak antar garis 4,7 cm (manekin BH).

3) Sebuah manekin setengah badan atas dengan lingkar pinggang 92 cm yang dibalut kaos putih bermotif garis-garis vertikal berwarna hitam dengan tebal garis 1,5 cm dan jarak antar garis 4,7 cm (manekin CV). 4) Sebuah manekin setengah badan atas dengan lingkar pinggang 92 cm yang

dibalut kaos putih bermotif garis-garis horizontal berwarna hitam dengan tebal garis 1,5 cm dan jarak antar garis 4,7 cm (manekin DH).

5) Sebuah manekin setengah badan atas dengan lingkar pinggang 87 cm yang dibalut kaos putih bermotif garis-garis vertikal berwarna hitam dengan tebal garis 1,5 cm dan jarak antar garis 4,7 cm (manekin EV). 6) Sebuah manekin setengah badan atas dengan lingkar pinggang 87 cm

yang dibalut kaos putih bermotif garis-garis horizontal berwarna hitam dengan tebal garis 1,5 cm dan jarak antar garis 4,7 cm (manekin FH). Lampiran 1a

b. Handout materi prinsip ilusi persegi Helmholtz. Lampiran 1b

c. Kuesioner ketetapan lebar tubuh manekin. Lampiran 1c

3. Desain Eksperimen

Desain eksperimen yang digunakan adalah between subject post test only

randomized design dengan skema rancangan sebagai berikut :

Tabel 1. Desain Penelitian

R X O

R O

R = Random Assignmen

X = Pembekalan Pengetahuan Awal

4. Definisi Operasional

a. Perlakuan/Variabel Bebas :

Pengetahuan awal adalah informasi mengenai efek pakaian yang bermotif garis-garis vertikal akan membuat tubuh terlihat lebih lebar dibanding pakaian bermotif garis-garis horizontal yang diperoleh individu dari pemaparan materi mengenai prinsip ilusi persegi Helmoltz dan aplikasinya pada pakaian oleh asisten

6

peneliti menggunakan teknik presentasi dengan bantuan media power point yang dilaksanakan selama 15 menit.

b. Variabel tergantung :

Ketetapan ukuran adalah respon individu terhadap lebar manekin setengah badan manusia yang berpakaian kaos putih motif garis-garis hitam vertikal dibandingkan dengan manekin setengah badan manusia berpakaian kaos putih motif garis-garis hitam horizontal yang diukur dengan menggunakan perangkat Ilusi Persegi Helmholtz dalam Bentuk Manekin.

5. Prosedur Pelaksanaan Eksperimen a. Krakteristik Subjek :

1) Individu dalam rentang usia 13-19 tahun.

2) Belum pernah memperoleh pengetahuan mengenai ilusi persegi Helmholtz.

3) Bukan mahasiswa psikologi.

b. Teknik Sampling

Populasi penelitian ini adalah remaja yang belum pernah memperoleh pengetahuan mengenai ilusi. Teknik pengambilan sampel (sampling) adalah cara yang dilakukan untuk mengambil sejumlah sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentus sehingga diperoleh sampel yang dapat mewakili populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

incidental sampling. Teknik ini merupakan salah satu teknik nonrandom

sampling dimana yang menjadi sampel penelitian adalah individu-individu yang

dapat dijumpai peneliti (Hadi, 2000). Teknik ini dipilih karena peneliti tidak dapat memastikan jumlah populasi.

c. Prosedur Pelaksanaan Eksperimen pada Kelompok Kontrol

Pelaksanaan eksperimen pada kelompok kontrol dilakukan pada hari pertama. Berikut adalah prosedur pelaksanaan eksperimen pada kelompok kontrol

1) Subjek memasuki ruang eksperimen secara individual karena pengukuran dilakukan secara individual.

2) Subjek duduk di bangku yang telah disediakan dan di meja subjek tersedia kertas respon berupa kuesioner ketetapan lebar tubuh manekin.

3) Pengukuran dilakukan dengan menunjukkan pasangan manekin yang diangkat ke atas meja secara bergantian.

4) Eksperimenter 1 bertugas membacakan instruksi kegiatan. Berikut adalah instruksi kegiatan :

“Selamat siang, dihadapan anda akan ditampilkan pasangan-pasangan manekin atau patung tubuh manusia. Anda akan diminta memilih jawaban a, b,atau c pada kuesioner yang telah disediakan untuk setiap penampilan pasangan manekin. Jika anda sudah siap, kita akan mulai sekarang”. 5) Eksperimenter 2 bertugas mengangkat pasangan-pasangan manekin keatas

8

Tabel Urutan Penampilan Pasangan Manekin

NO Pasangan manekin yang ditunjukkan Keterangan 1. Manekin DH dan AV 2. Manekin AV dan FH 3. Manekin BH dan AV 4. Manekin BH dan EV 5. Manekin CV dan DH 6. Manekin CV dan BH 7. Manekin AV dan DH 8. Manekin FH dan EV 9. Manekin CV dan FH 10. Manekin DH dan EV 11. Manekin AV dan BH 12. Manekin EV dan FH 13. Manekin BH dan CV 14. Manekin FH dan AV 15. Manekin EV dan DH 16. Manekin FH dan CV 17. Manekin EV dan BH 18. Manekin DH dan CV

6) Setelah pengukuran selesai, subjek meninggalkan ruang eksperimen dan berlanjut ke subjek berikutnya. Pengukuran berlangsung sekitar 5 menit untuk setiap subjek.

d. Prosedur Pelaksanaan Eksperimen Pada Kelompok Eksperimen

Pelaksanaan eksperimen pada kelompok eksperimen dilakukan pada hari kedua. Berikut adalah prosedur pelaksanaan eksperimen pada kelompok kontrol :

1) Eksperimenter 3 mengumpulkan 16 subjek yang sudah dipilih secara random kedalam ruangan presentasi.

2) Di dalam ruangan presentasi, kelompok subjek diberi perlakuan berupa pembekalan pengetahuan awal mengenai ilusi persegi Helmholtz melalui presentasi materi. Presentasi materi dilakukan sekitar 15 menit.

3) Setelah presentasi, subjek memasuki ruang eksperimen secara individual karena pengukuran dilakukan secara individual.

4) Subjek duduk di bangku yang telah disediakan dan di meja subjek tersedia kertas respon berupa kuesioner ketetapan lebar tubuh manekin.

5) Pengukuran dilakukan dengan menunjukkan pasangan manekin yang diangkat ke atas meja secara bergantian.

6) Eksperimenter 1 bertugas membacakan instruksi kegiatan. Berikut adalah instruksi kegiatan :

“Selamat siang, dihadapan anda akan ditampilkan pasangan-pasangan manekin atau patung tubuh manusia. Anda akan diminta memilih jawaban a, b,atau c pada kuesioner yang telah disediakan untuk setiap penampilan pasangan manekin. Jika anda sudah siap, kita akan mulai sekarang”. 7) Eksperimenter 2 bertugas mengangkat pasangan-pasangan manekin keatas

meja sesuai urutan dalam tabel berikut :

Tabel Urutan Penampilan Pasangan Manekin

NO Pasangan manekin yang ditunjukkan Keterangan 1. Manekin DH dan AV

2. Manekin AV dan FH 3. Manekin BH dan AV 4. Manekin BH dan EV 5. Manekin CV dan DH

10 6. Manekin CV dan BH 7. Manekin AV dan DH 8. Manekin FH dan EV 9. Manekin CV dan FH 10. Manekin DH dan EV 11. Manekin AV dan BH 12. Manekin EV dan FH 13. Manekin BH dan CV 14. Manekin FH dan AV 15. Manekin EV dan DH 16. Manekin FH dan CV 17. Manekin EV dan BH 18. Manekin DH dan CV

8) Setelah pengukuran selesai, subjek meninggalkan ruang eksperimen dan berlanjut ke subjek berikutnya. Pengukuran berlangsung sekitar 5 menit untuk setiap subjek.

IV. Pengolahan Data 1. Data Penelitian

Respon setiap subjek terhadap setiap aitem pertanyaan atau penampilan manekin dituliskan dalam tabel berikut:

Tabel Respon Kelompok Kontrol Berdasarkan Pilihan Jawaban A, B, atau C pada Setiap Aitem/Penampilan Manekin

No Nama Urutan Penampilan Pasangan Manekin

1 2 3 4 5 6 7 8 9 dst . .. .. 18 1

2 dst...

Tabel Respon Kelompok Eksperimen Berdasarkan Pilihan Jawaban A, B, atau C pada Setiap Aitem/Penampilan Manekin

No Nama Urutan Penampilan Pasangan Manekin

1 2 3 4 5 6 7 8 9 dst . .. .. 18 1 2 dst … 15

Untuk mengetahuai kategori jawaban subjek, berikut adalah tabel kategorisasi berdasarkan pilihan jawaban subjek untuk setiap nomor aitem/urutan tampilan pasangan manekin.

Tabel Kategorisasi Berdasarkan Pilihan Jawaban A, B, dan C

Nomor Aitem

Kategori Size Constancy

Tepat Tidak tepat

1 B A dan C 2 A B dan C 3 C A dan B 4 A B dan C 5 C A dan B 6 B A dan C 7 A B dan C 8 C A dan B 9 A B dan C 10 A B dan C 11 C A dan B 12 C A danB 13 A B dan C 14 B A dan C 15 B A dan C 16 B A dan C 17 B A dan C 18 C A dan B

12

Data yang dicatat dalam tabel respon kelompok kontrol dan eksperimen diatas kemudian diubah menjadi tabel data frekuensi masing-masing kategori, yakni tepat dan tidak tepat. Kategori tepat adalah ketetapan ukuran sesuai kenyatan ukuran manekin. Kategori tidak tepat adalah ketetapan ukuran yang mengalami penyimpangan atau tidak sesuai kenyataan ukuran manekin. Kategorisasi respon dibuat berdasarkan Tabel Kategorisasi Berdasarkan Pilihan Jawaban A, B, dan C. Berikut adalah tabel frekuensi masing-masing kategori pada kelompok kontrol dan eksperimen:

Tabel Frekuensi Kelompok Kontrol

No Nama Kategori Size constancy Tepat Tidak tepat 1 2 3 4 dst…. 15 Jumlah

Tabel Frekuensi Kelompok Eksperimen No Nama Kategori Size constancy

Tepat Tidak tepat 1 2 3 4 dst…. 16 Jumlah

Data dari tabel frekuensi diatas kemudian diolah untuk mengetahui apakah pengetahuan awal subjek mengenai ilusi persegi Helmholtz memiliki pengaruh terhadap ketetapan ukuran, khususnya lebar tubuh manekin. Uji statistik yang digunakan dalam pengolahan data adalah uji chi square dengan tabel kontingensi 2 x 2 sebagai berikut :

Tabel Kontingensi Pengetahuan Awal dan Ketetapan Ukuran Tepat Tidak tepat Total

Tidak Ada Pengetahuan Awal A C A + C

Ada Pengetahuan Awal B D B + D

Total A + B C + D N

Data kemudian diolah dengan rumus sebagai berikut : (A + B)! (C + D)! (A + C )! (B + D )!

N! A! B! C! D! p =

14

FOTO ALAT UKUR PERANGKAT ILUSI PERSEGI HELMHOLTZ DALAM BENTUK MANEKIN

Manekin CV Manekin DH

Manekin EV Manekin FH

Dengan hormat,

Dalam rangka memenuhi persyaratan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, saya membutuhkan sejumlah data yang dapat diperoleh dari adanya partisipasi Anda dalam mengikuti serangkaian kegiatan dan mengisi kuesioner ini. Dalam kuesioner ini tidak ada pilihan jawaban benar atau salah. Anda harus menjawab setiap pertanyaan dalam kuesioner ini sesuai dengan pandangan Anda sehubungan dengan objek yang akan ditampilkan dihadapan Anda.

Saya mengharapkan Anda menjawab pertanyaan dengan hati-hati agar tidak ada pertanyaan yang terlewatkan. Kesediaan Anda untuk mengikuti serangkaian kegiatan dan mengisi kuesioner ini merupakan suatu kontribusi yang sangat berharga untuk keberhasilan penelitian ini. Untuk itu, saya menucapkan terima kasih atas partisipasi Anda.

Medan, Desember 2014

Hormat saya, Ori Sanri Sidabutar

16

Petunjuk

Berilah tanda silang pada salah satu pilihan jawaban a, b, atau c yang sesuai dengan pandangan Anda terhadap pasangan-pasangan manekin yang akan ditampilkan dihadapan Anda.

Pertanyaan

1. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar?

a. Manekin kanan b. Manekin kiri

c. Kedua manekin terlihat sama lebar

2. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar?

a. Manekin kanan b. Manekin kiri

c. Kedua manekin terlihat sama lebar

3. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar?

a. Manekin kanan b. Manekin kiri

c. Kedua manekin terlihat sama lebar

4. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar?

a. Manekin kanan b. Manekin kiri

c. Kedua manekin terlihat sama lebar

5. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar?

a. Manekin kanan b. Manekin kiri

6. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar?

a. Manekin kanan b. Manekin kiri

c. Kedua manekin terlihat sama lebar

7. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar?

a. Manekin kanan b. Manekin kiri

c. Kedua manekin terlihat sama lebar

8. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar?

a. Manekin kanan b. Manekin kiri

c. Kedua manekin terlihat sama lebar

9. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar?

a. Manekin kanan b. Manekin kiri

c. Kedua manekin terlihat sama lebar

10.Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar?

a. Manekin kanan b. Manekin kiri

c. Kedua manekin terlihat sama lebar

11.Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar?

a. Manekin kanan b. Manekin kiri

18

12.Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar?

a. Manekin kanan b. Manekin kiri

c. Kedua manekin terlihat sama lebar

13.Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar?

a. Manekin kanan b. Manekin kiri

c. Kedua manekin terlihat sama lebar

14.Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar?

a. Manekin kanan b. Manekin kiri

c. Kedua manekin terlihat sama lebar

15.Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar?

a. Manekin kanan b. Manekin kiri

c. Kedua manekin terlihat sama lebar

16.Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar?

a. Manekin kanan b. Manekin kiri

c. Kedua manekin terlihat sama lebar

17.Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar?

a. Manekin kanan b. Manekin kiri

18.Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar?

a. Manekin kanan b. Manekin kiri

Dokumen terkait