BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
2. Saran Metodologis
Penelitian ini tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu, peneliti ingin menyampaikan beberapa saran metodologis yang diharapkan nantinya dapat meningkatkan kualitas penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Berikut adalah beberapa saran metodologis yang dapat dipertimbangkan bagi peneliti berikutnya :
a. Uji normalitas yang dipenuhi berarti menandakan bahwa sampel yang digunakan mewakili karakteristik populasi. Bila tidak memenuhi, berarti sampel tidak mewakili populasi. Hal ini berkaitan dengan metode
kelebihan dan kelemahan suatu metode sampling, akan lebih baik bila menggunakan probability sampling. Jumlah partisipan juga sebaiknya diperbanyak untuk merepresentasikan populasi. Hal ini akan berpengaruhi pada pemenuhan uji normalitas sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi.
b. Partisipan orang dewasa tentu memiliki nilai budaya yang berbeda dengan remaja. Orang dewasa yang cenderung memaknai nilai budaya tentu akan memberikan hasil penelitian yang berbeda pula dibandingkan anak muda.
c. Kesenangan seseorang terhadap musik tertentu juga mempengaruhi persepsinya terhadap musik yang didengar, sehingga kontrol terhadap musik yang disenangi harus dilakukan agar bias dapat diminimalisir yang kemudian berpengaruh pada hasil penelitian.
Bahari, N. (2008). Kritik Seni : Wacana Apresiasi dan Kreasi. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Dalimunthe, A. (2012). Fungsi, Teknik Permainan Instrumen dan Bentuk Penyajian Musik Tradisional Gondang Hasapi Keluarga Seni Batak
Japaris Bagi Masyarakat Batak Toba di Yogyakarta. Skripsi Jurusan
Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta.
Crawford, John R. & Henry, Julie, D. (2004). The Positive and Negative Schedule (PANAS) : Construct validity, measurement properties and normative data
in a large non-clinical sample.British Journal of Clinical Psychology.
Devine, Eric G. , et al. (2010). Module 9 : Mood Management Comprehensive
Addiction Treatment. Boston Center for Treatment Development and
Training.
Djohan. (2009). Psikologi Musik. Yogyakarta : Penerbit Best Publisher. Djohan. (2010). Respons Emosi Musikal. Bandung : Lubuk Agung.
Ekkekakis, P. (2012). Affect, Mood, and Emotion. Library of Congress Cataloging-in-Publication Data, hal 321-529.
Field, A. (2009). Discovering statistics using IBM SPSS statistics. London: Sage Publications.
Field, Andy & Hole, Graham. (2003). How to Design and Report Experiments. London : SAGE Publications Ltd
Ganser, J. & Huda, F. (2010). Music’s Effect on Mood and Helping Behavior. UW-L Journal of Undergraduate Research XIII.
Garcia, Danilo. (2011). The Affective Temperaments : Differences between Adolescents in the Big Five Model and Cloninger’s Psychobiological
Model of Personality. Springer.
Gatari, Eka. (2008). Hubungan antara Perceived Social Support dengan
Subjective Well Being pada Ibu Bekerja. Skripsi Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia.
Grewe, O. dkk. (2005). Listening To Music As A Recreative Process : Physiological, Psychological, and Psychoacoustical Correlates of Chills
and Strong Emotions. Music Perception Vol.24, Issue 3, hal 297-314.
Hadi, S. (2000).Metodologi Research. (Jilid I – IV). Yogyakarta: Andi Offset. Hu, Xiao. (2010). Music and Mood : Where Theory and Reality Meet. University
of Illinois at Urbana-Champaign.
Huelsman, T.J., Furr R.M., & Nemanick, R.C.Jr. (2003). Measurement of Dispositional Affect : Construct Validity and Convergence with a
Husain, G., Thompson, W.F., & Schellenberg, E.G. (2002). Effects of Musical
Tempo and Mode on Arousal, Mood, and Spatial Abilities. Music
Perception Vol. 20, No. 2, hal 151-171.
Irfan. (2004). Makna atau Arti yang Terdapat pada Sistem Peralatan Gondang
dan Fase-Fase dalam Upacara Kematian pada Batak Toba. USU Digital
Library.
Jamalus. (1988). Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta : Depdikbud.
Kamien, Roger. (2004). Music an Appreciation, Eight Edition. New York : McGrawHill.
Lane, A.M. et al. (2005). Mood Matters : A Response to Mellalieu. United Kingdom : University of Wolverhampton.
Limbeng, J.P. (2013). Mengenal Alat Musik Tradisional Batak Toba.[online]. Tersedia:http://www.mahasiswabatak.com/2013/07/mengen-alat-musik-tradisional-batak-toba.html. [ 21 Oktober 2013].
Merriam, Alan P. (1964). The Anthropology of Music. Illinois : University Press. Murrock, Carolyn J. (2005). Music and Mood. Pschology of Moods, Chapter 8,
hal 141-155. New York : Nova Science Publishers. Inc
Myers, A., & Hansen, C. (2006). Experimental Psychology Sixth Edition. California : Thomson Wadsworth.
Panggabean, Ance Juliet. (2008). Peranan Gondang Sabangunan Batak Toba Pada Upacara Kematian Saur Matua di Kota Medan dan Beberapa Aspek
yang Mempengaruhinya. Majalah Ilmiah Universitas HKBP Nommensen,
Vol 16, No 1, hal 375-384.
Panisioan, Sopo. (2012). Uning-uningan Harmonisasi Hidup Batak Toba. [online]. Tersedia :http://sopopanisioan.blogspot.com/2012/03/uning-uningan-harmonisasi-hidup-batak.html. [27 Januari 2013].
Pautz, Sonia. (2010). Organizational Behavior : Improving Performance and
Commitment in the Workplace. Milwaukee : University of Wisconsin.
Primadita, A. (2012). Efektifitas Intervensi Terapi Musik Klasik Terhadap Stress
dalam Menyusun Skripsi pada Mahasiswa PSIK Undip Semarang. PSIK
Universitas Diponegoro Semarang.
Purba, M. (2002). Adat ni Godang : Rules and Structure of the Gondang
Performance in Pre-Christian Toba Batak Adat Practice. Asian Music,
Vol XXXIV, hal 67
Rusanto, A. dkk. (2011). Pengaruh Terapi Musik Populer Terhadap Tingkat Depresi Pasien Isolasi di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino
Gondohutomo Semarang. STIKES Telogorejo Semarang.
Saarikallio, Suvi. (2007). Music as Mood Regulation in Adolescence. Jyväskylä : University of Jyväskylä.
Setiawan, Nasrul. (2014). Permasalahan dengan Data Tidak Normal : Penyebab
dan Strategi Permasalahan. [online]. Tersedia :
http://statistikceria.blogspot.com/2014/02/permasalahan-dengan-data-tidak-normal-penyebab-strategi-permasalahan.html. [10 Desember 2014].
Simangungsong, E. (2005). Muzik Gondang Sabangunan dan Peranannya dalam
Upacara Pesta Adat Batak Toba : Satu Pengenalan. Wacana Seni Journal
of Arts Discourse, Vol 4.
Simangungsong, E. (2013). Perubahan dan Kesinambungan Tradisi Gondang dan Tortor dalam Pesta Adat Perkawinan pada Masyarakat Batak Toba di
Medan. VISI, Vol 21, hal 1412-1424,
Simon, A. (1985). The Terminology of Batak Instrumental Music in Northern
Sumatra. Yearbook of Traditional Music, Vol.17, hal 113-145.
Siregar, F.S. (2008). Perbedaan Kecerdasan Emosi Remaja yang Menyukai Musik
Rock dengan Remaja yang Menyukai Music Jaz. Skripsi Fakultas
Psikologi Universitas Sumatera Utara.
Sumekar. (2007). Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Kemampuan Berbahasa pada Anak Autis di Pusat Terapi Terpadu A Plus Jalan Imam
Bonjol Satu. SkripsiFakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Malang.
Supraktiknya, A., Susana, T. (2010). Redefenisi Psikologi Indonesia Dalam
Keberagaman. Jakarta : Himpunan Psikologi Indonesia.
Sweney, J. C., Wyber, Fiona. (2002). The Role of Cognitions and Emotions in The
Music –Approach-Avoidance Behavior Relationship. The Journal of
Services Marketting, hal 51.
Watson, Clark, & Tellegen. (1988). Development and Validation of Brief
Measures of Positive and Negative Affect : The PANAS Scales. Journal of
LAMPIRAN 1
MODUL EKSPERIMEN
Modul I Pre-Test
PRE-TEST
Fasilitator :
1. Yohanti Viomanna Simanjorang (Kelompok Eksperimen Gondang Sabangunan dan Kelompok Kontrol)
2. Chairunnisa Damanik (Kelompok Eksperimen Gondang Hasapi)
I. Tujuan
Mengetahui gambaran mood partisipan sebelum mendengarkan musik tradisional Batak Toba.
II. Materi
Mempersilahkan partisipan untuk melaporkan apa yang dirasakan partisipan saat itu juga sebelum diperdengarkan musik tradisional Batak Toba, yaitu pada kelompok eksperimen
gondang sabangunan diperdengarkan musik gondang sabangunan dan kelompok
eksperimen gondang hasapi diperdengarkan musik gondang hasapi, sedangkan pada kelompok kontrol tidak mendengarkan kedua jenis ansambel tersebut.
a. Durasi : 7 menit b. Alat dan Bahan :
1. Lembar skala pretest Positive Affect and Negative Affect Schedule 2. Musik gondang sabangunan untuk kelompok gondang sabangunan 3. Musik gondang hasapi untuk kelompok gondang hasapi
Fasilitator membagikan lembar skala pretest pada masing-masing meja partisipan sebelum partisipan memasuki ruangan eksperimen.. Lembar skala diletakkan dalam keadaan tertutup untuk menghindari partisipan merencanakan respon. Pada saat partisipan memasuki ruangan eksperimen, fasilitator menghimbau partisipan untuk tidak membuka kertas di atas meja dan di bawah kursi sebelum ada instruksi selanjutnya dari fasilitator.
d. Deskripsi :
Fasilitator mempersilahkan partisipan untuk membuka skala yang ada di atas meja dan meminta partisipan untuk melaporkan apa yang mereka rasakan pada saat itu dalam skala PANAS dengan jujur dan tidak ada penilaian benar atau salah. Fasilitator menginstruksikan agar setelah selesai diisi, skala diletakkan dalam posisi tertutup di atas meja lalu partisipan akan mengambilnya. Selama pengisian skala, fasilitator berdiri di belakang kelas.