• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI: PENUTUP

B. Saran

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan Ursulin di zaman ini beberapa saran yang diusulkan adalah:

1. Keluarga, sekolah dan masyarakat merupakan pilar pendidikan bagi seorang anak didik, karena itu perlu terciptanya kerja sama agar proses pendidikan seorang anak bisa saling mendukung, melengkapi dan berkesinambungan. Dalam hal ini ada usaha bersama untuk mencari dan menemukan kiat-kiat baru dalam cara mendidik.

2. Sebagai pendidik yang berkarya dalam pendidikan Ursulin sebaiknya mengenal, memahami, mendalami dan menghidupi dengan baik, gagasan-gagasan St. Angela Merici tentang pendidikan, sehingga dapat dijadikan teladan dan inspirasi dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik.

3. Disarankan agar dalam lembaga pendidikan Ursulin, setiap yayasan membuat suatu program pembekalan atau penyegaran yang bertema tentang St. Angela Merici bagi para pendidik agar para pendidik yang sudah lama berkarya maupun yang baru berkarya dalam pelayanan tetap memperhatikan tujuan pendidikan menurut St. Angela Merici serta mampu menghidupi dan mewujudkan gagasan-gagasan St. Angela tentang pendidikan.

4. Para pendidik Ursulin diharapkan untuk terus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dengan memiliki kemampuan dan keterampilan mengajar dan

116 mendidik, mendampingi, dan menjalin relasi untuk dekat dengan anak didik serta memperluas wawasan dalam hal mendidik. Untuk itu disarankan agar para pendidik diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan, seminar, kursus-kursus sehingga wawasan dan keterampilan mengajar dan mendidik terus diasah. Dalam pendidikan formal dan nonformal, untuk dapat menghadapi situasi persaingan, lembaga perlu mengutus para pendidik untuk mengadakan studi banding sekolah lain yang ada di luar negeri maupun di dalam negeri dan memperdalam bahasa asing seperti Bahasa Inggris.

5. Pendidik dalam hal ini guru yang oleh hasil uji kompetensi kurang kompeten menjadi seorang pendidik hendaknya diarahkan untuk studi lanjut guna meningkatkan kompetensinya sebagai pendidik yang handal sesuai bidangnya. 6. Untuk yayasan disarankan terus meningkatkan sarana prasarana yang memadai,

suasana yang mendukung proses pendidikan sesuai dengan tuntutan zaman dan berani untuk bersaing secara sehat dan menjalin kerja sama dengan pihak lain. 7. Berhadapan dengan kurikulum yang baku dan kurang menekankan nilai-nilai,

perlu dikembangkan adanya hidden curriculum, kurikulum tersembunyi yang tidak secara eksplisit dicantumkan dalam kurikulum formal tetapi punya dampak dan pengaruh yang besar pada anak didik seperti, kegiatan ekstrakurikuler, latihan kepemimpinan, kesadaran gender, live-in, dll.

Akhirnya, penulis berharap semoga tulisan ini dapat membantu lembaga pendidikan Ursulin untuk dapat meningkatkan upaya mewujudkan gagasan St. Angela Merici dalam karya pendidikan Ursulin di zaman ini, sehingga dapat menghantar anak didik untuk mencapai perkembangan yang utuh.

117 DAFTAR PUSTAKA

Adisusanto, F.X. S.J. (2000). Katekese Sebagai Pendidikan Iman. Seri Puskat 372. Ambroise, Yvon. (1987). Pendidikan Non Formal: Latar Belakang dan Filsafatnya

dalam Pendidikan Non Formal sebagai Pendidikan orang dewasa. Seri forum LPPS no. 10. Jakarta: Sarasehan Pengembangan Masyarakat. hal. 7-17.

Aprilianto. (2006). Membina Kepribadian Anak yang Positif dan Kuat. Dalam Majalah Educare. No. 04/III/Juli. hal. 46-48.

Banawiratma, J.B. S.J. (1991). Iman, Pendidikan dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: Kanisius.

Bertens, K. (2000). Perspektif Etika. Yogyakarta: Kanisius.

Brotosiswojo, Suprapto. B. (2000). Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta Globalisasi. Dalam buku Menggagas Paradigma Baru Pendidikan,

Demokratisasi, Otonomi, Civil Society, Globalisasi. (Sindhunata. Ed.).

Yogyakarta: Kanisius. hal. 91-101.

Buchory, Mochtar. (2000). Peranan Pendidikan dalam Pembentukan Budaya Politik di Indonesia. Dalam buku Menggagas Paradigma Baru Pendidikan,

Demokratisasi, Otonomi, Civil Society, Globalisasi. (Sindhunata. Ed.).

Yogyakarta: Kanisius. hal. 17-34.

________. (2001). Pendidikan Antisipatoris. Yogyakarta: Kanisius. Darminta, J. S.J. (2006). Praksis Pendidikan Nilai. Yogyakarta: Kanisius.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Driyakara. (1980). Driyakarkara Tentang Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Drost, J. S.J. (2001) Ignatian Pedagogy a Practical Approach, Yogyakarta.

Endro, S. Eklas. (2006). Bentuk Pembelajaran untuk Peduli pada Sesama, Dalam Majalah Educare. No.04/III/Juli. hal. 30-31.

Francesco. O.S.U. (2002). Fikir. Jakarta.

Freire, Paulo. (1985). Pendidikan Kaum Tertindas. (LP3ES) Lembaga Penelitian dan Pengembangan Ekonomi dan Sosial.

Hasil Pertemuan Pendidikan Ursulin Asia Pasifik. 3-7 April 2006. Bandung.

Heryatno, W.W. F.X. S.J. Drs. M.Ed. (1997). Shared Christian Praxis: Suatu Model Berkatekese: saduran bebas dari Thomas H. Groome, Sharing Faith: A Comprehensive Approach to Religious Education and Pastoral Ministry;

New York: Harper Collins. Seri LPKP No. 05. Yogyakarta: Lembaga Pengembangan Kateketik Puskat.

Iswarahadi, Y.I. S.J. (2003). Beriman dengan Bermedia, Yogyakarta: Kanisius. Jhon de Santo. (2006). Upaya Memahami Perkembangan Anak. Dalam Majalah

Educare. No.04/III/Juli. hal. 49-50.

Kewuel, H. Kristoforus. (2006). Potret Pendidikan Kita, Cermin Tiga Wajah. Dalam Majalah Educare. No. 03/III/Juni. hal. 19-20.

Komisi Pendidikan Ursulin. (2005). Statistik Karya Pendidikan Ursulin Indonesia,

Jakarta.

Konsili Vatikan II. (1993). Gracissimum Educationis (GE). Jakarta: Obor.

118 Ledochowska, Teresa. (1967). Angela Merici and the Company of St. Ursula. Rome. Mangunwijaya, Y.B. (1998). Beberapa Gagasan Tentang SD bagi 20 Juta Anak dari

Keluarga Kurang Mampu. Dalam buku Pendidikan Sains yang

Humanistis. Yogyakarta: Kanisius. hal. 16-27.

Mardiatmadja, B. S. Dr. (1989). Tantangan Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius Mariani, Luciana. O.S.U. (2004). Againts the tide Angela Merici. Bandung: Pusat

Biarawati Ursulin.

Marie de Saint Jean Martin. (1946). Ursuline Method of Education. Rahway. Martasudjita, Pr. Dehumanisasi – Dampak Globalisasi. Dalam Majalah Fenomena.

Edisi IX/2001. Fakultas Teologi Wedabhakti Yogyakarta. hal. 2-3.

Sasmita, Maria Dolorosa. (1980). Sekelumit Santa Angela. Bandung: Pusat Biarawati Ursulin.

Seto. (2000). Pendidikan dan Masalah Perkembangan Anak. Dalam buku Membuka

Masa Depan Anak-Anak Kita, (Sindhunata. Ed.). Yogyakarta: Kanisius.

hal. 85-92.

Seynaeve, Marie. (1982). St. Angela dan Para Ursulin Pertama. Rome.

Soedjati, J. Djiwandono. (2000). Globalisasi dan Pendidikan Nilai. Dalam buku

Menggagas Paradigma Baru Pendidikan Demokratisasi, Otonomi, Civil

Society, Globalisasi. (Sindhunata. Ed.). Yogyakarta: Kanisius. hal.

103-115.

Sudarminta, J. (2000). Tantangan dan Permasalahan Pendidikan di Indonesia Memasuki Milenium Ketiga. Dalam buku Transformasi Pendidikan. (A. Atmadi dan Y. Setiyaningsih. Eds.). Yogyakarta: Kanisius. hal. 3-8. Sumargi, Agnes Maria. (2005). Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak. Dalam

Majalah Gracia. No. 06/Thn I/April-Mei. hal. 11, 48-49.

Sumarno, S.J. (2005). Diktat Kuliah Praktek Pengalaman Lapangan Pendidikan Agama Katolik Paroki.

Suparno, P. S.J. (1999). Pendidikan Dasar yang Lebih Demokratis. Dalam buku

Pendidikan Dasar Yang Demokratis. (Paul Suparno. S.J. Eds.).

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. hal. 32-46.

Sutarjo, Adisusilo J.R.. (2000). Pendidikan nilai dalam Ilmu-lmu Sosial – Humaniora. Dalam buku Transformasi Pendidikan. (A. Atmadi dan Y. Setiyaningsih. Eds.). Yogyakarta: Kanisius. hal. 71-91.

Suwarso, Drs. (1982). Pengantar Umum Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru.

Tanlain, Wens. M.Pd. Drs. Dkk. (1996). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Tilaar, H.A.R. (2005). Manifesto Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Kanisius. Ursuline Unio Romana. (1998). Kata-Kata St. Angela: Regula, Nasehat, Warisan.

Bandung: Pusat Biarawati Ursulin.

________. (1984). Konstitusi Ordo Santa Ursula Unio Romana. Bandung: Pusat Biarawati Ursulin.

Waidl, A. (2000). Pendidikan yang Memahami Manusia. Dalam buku Transformasi

Pendidikan. (A. Atmadi dan Y. Setiyaningsih. Eds.). Yogyakarta:

Kanisius. hal. 22-23.

Widyatmoko, Kukuh. SH. M.Pd. (2006). Problem Sekolahku, Rumahku. Dalam Majalah Educare. No. 13/III/Juni. hal. 7-17.

119 Yohanes, Paulus II. (1992). Cathechesi Tradendae. Anjuran kepada para uskup,

klerus, dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini. (Penerjemah: Hardawiryana. S.J) Jakarta: Dokpen KWI (Dokumen asli diterbitkan 16 Oktober 1979).

______. Vita Consetrata (VC). Anjuran apostolis tentang hidup bakti. (Penerjemah:

Hardawiryana. S.J). Jakarta: Dokpen KWI. (Dokumen asli diterbitkan 25 Maret 1996).

(1)

LAMBANG DAN ARTI SERVIAM

1. Warna dasar hijau: Menyatakan PENGHARAPAN cita-cita yang luhur.

2. Gugusan bintang Beruang Kecil/Ursa Minor:

a. Lambang nama Santa Ursula pelindung Ordo Santa Ursula dan sekolah-sekolah Ursulin

URSULA: kata yang menyatakan kesayangan, diturunkan dari kata URSUS.

b. Cita-cita yang luhur setinggi bintang di langit.

Demi cinta kepada bangsa dan negara, tidak puas dengan usaha yang asal saja dan hasil yang setengah-setengah. 3. Salib:

a. Lambang Pendidikan Ursulin berdasarkan ajaran Kristiani.

b. Lambang PENGORBANAN. Berakit-rakit ke hulu, Berenang-renang ke tepian, Bersakit-sakit dahulu, Bersenang-senang kemudian. c. Lambang KEMENANGAN.

Sesudah berkorban dan mengabdi, kita dapat mengharapkan mahkota yang abadi.

d. Lambang BERKAT.

4. Serviam:

Semboyan kita yang artinya SAYA MENGABDI (Latin)

Semangat Serviam tidak hanya mementingkan pengajaran, melainkan juga pembentukan pribadi yang luhur (Pancasilais).

SERVIAM

S

ayangilah sesamamu

E

ratkanlah hubungan antara Tuhan dan pribadimu

R

ajinlah belajar supaya menjadi seorang yang berguna

V

ide! Lihatlah lencanamu

I

ngatlah tugasmu sebagai makhluk, anak dan pelajar

A

wasilah pergaulanmu

(4)

(5)

KATA-KATA ST. ANGELA

™ “Selayaknya Anda berterima kasih sedalam-dalamnya karena Ia telah memberkati Anda masing-masing dengan rahmat yang begitu khusus” (Prakata Regula art. 5)

™ Jangan sampai tugas ini menjadi suatu beban, tetapi sebaliknya, berterima kasihlah kepada Allah dengan sepenuh hati, karena Dia telah berkenan memilih Anda untuk membaktikan seluruh diri Anda, untuk memelihara dan menjaga harta milik-Nya (Prakata Nasehat art. 12). Yakinlah, percayalah sebulat-bulatnya bahwa Allah akan membantu Anda dalam segala hal (Prakata Nasehat art. 3)

™ Kenangkanlah mereka masing-masing sedalam-dalamnya di hati dan pikiran Anda, bukan hanya nama mereka, melainkan latar belakang dan kepribadian mereka, dan setiap hal mengenai mereka. Itu tidak sukar apabila Anda meliputi mereka dengan cinta yang sejati. Perhatikanlah bahwa seorang ibu meskipun mempunyai seribu anak masih sanggup memberikan tempat bagi setiap anak dalam hatinya, karena demikianlah kerjanya cinta sejati (Wasiat 2 art. 1-6). Maka camkanlah penghargaan yang harus Anda berikan kepada mereka, semakin Anda menghargai mereka, semakin Anda mencintai mereka; semakin Anda mencintai mereka semakin besar pula kesanggupan Anda untuk melayani mereka dan melindungi mereka (Prakata Nasehat art. 9-11)

™ Dengan kelembutan dan keramahan akan lebih berhasil dari pada dengan celaan ataupun kata-kata keras (Nasehat 2 art. 3). Saya tidak mengatakan bahwa kadang-kadang Anda tidak bersikap tegas, bahkan bersikap ketat dalam beberapa hal, pada tempat dan saatnya, itu semua tergantung pada pentingnya masalah, keadaan dan kebutuhan pribadi yang bersangkutan. Dalam hal itu pun seharusnya kita hanya digerakkan oleh kasih sayang dan cinta akan sesama (Warisan 3 art. 13-15)

™ Bagi Anda hiduplah sedemikian rupa, hingga Anda menjadi contoh bagi mereka; apa yang Anda ingin mereka lakukan, lakukanlah sendiri itu lebih dahulu. Bagaimana Anda dapat mengajarkan dan menganjurkan suatu kebajikan kecuali kalau Anda sendiri memiliki kebajikan itu atau setidak-tidaknya bersama-sama mereka mulai menjalankannya. Maka berusahalah memimpin dan mendorong mereka dengan contoh Anda sendiri sehingga mereka hidup baik (Nasehat 6 art. 1-6)

™ Bertindaklah, majulah, percayalah, berusahalah, yakinlah, berserulah kepada-Nya dengan segenap hati Anda. Anda tentu akan menyaksikan hal-hal yang mengagumkan bila Anda mengarahkan segalanya demi kemuliaan Allah dan kebahagiaan jiwa-jiwa (Prakata Nasehat art. 17-18) ™ Langkah Anda yang pertama senantiasa kembali ke kaki Yesus Kristus

Dokumen terkait