BAB V PENUTUP
B. Saran
1. Kepada Pengasuh dan Ustadz atau Ustadzah
Model pembelajaran Tahfidzul Qur‟an yang ada di pondok pesantren Al-Wahid sudah baik. Alangkah lebih baiknya jika:
a. Selalu diadakan evaluasi secara periodik tentang sistem penyelenggaraan Tahfidzul Qur‟an, melalui evaluasi tersebut diharapkan pondok pesantren Al-Wahid semakin maju dan berkembang.
140
b. Perlu adanya jadwal rutin sima‟an Al-Qur‟an, misalnya satu bulan sekali. Dengan demikian, diharapkan agar santri dapat terbiasa sima‟an Al-Qur‟an saat terjun di masyarakat kelak. c. Program Tafsir dan Tahfidz yang didukung dengan adanya
diskusi ilmiah sangat mendominasi kualitas intelektual santri. Oleh karena itu, diperlukan sebuah strategi praktis sebagai sarana pengembangan program tersebut, misalnya pengadaan kitab-kitab Tafsir yang lebih tinggi serta memadukan teori
Tafsir dan sains. Sehingga diharapkan mampu mencetak kader yang ahli di bidang ilmu penafsiran Al-Qur‟an serta ilmu pengetahuan dan sains.
2. Kepada Para Pengurus
Tradisi kepengurusan dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab selama ini sudah bagus, sehingga perlu dilestarikan dan ditingkatkan agar terciptanya stabilitas dalam proses belajar mengajar. Mengingat pengurus sebagai teladan bagi semua santri. 3. Kepada Santri
Diharapkan bagi semua santri untuk selalu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, semangat dan rajin dalam belajar atau mengaji, serta selalu mematuhi tata tertib dan peraturan yang ada.
141
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iif Khoiru dan Amri, Sofan. 2011. PAIKEM GEMBROT
Mengembangkan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira, dan Berbobot. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.
Ahsin W. 2000. Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur‟an. Jakarta: Bumi Aksara.
Al-Laahim, Khalid bin Abdul Karim. 2008. Mengapa Saya Menghafal
Al-Qur‟an? Metode Mutakhir dan Cepat Menghafal Al-Qur‟an. Solo: Daar An-Naba‟.
Al-Kahil, Abdud Daim. 2010. Hafal Al-Qur‟an Tanpa Nyantri Cara Inovatif
Menghafal Al-Qur‟an. Solo: Pustaka Arafah.
Al Munawar, Said Agil Husin. 2002. Al-Qur‟an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki. Jakarta: Ciputat Pers.
An-Nawawi, Abi Zakariya Muhyiddin bin Syarof. Al-Majmu‟ Syarhul
Muhadzdzab. Juz 2.Beirut: Darul Fikr.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ash-Shabuuny, Muhammad Ali. 1991. Pengantar Studi Al-Qur‟an. Bandung: CV Pustaka Setia.
Badwilan, Ahmad Salim. 2009. Panduan Cepat Menghafal Al-Qur‟an.
Jogjakarta: Diva Press.
Chairani, Lisya dan Subandi. 2010. Psikologi Santri Penghafal Al-Qur‟an
Peranan Regulasi Diri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Depag RI. 2003. Manajemen Pondok Pesantren. Jakarta: Diva Pustaka.
Depag RI. 2003. Pola Pembelajaran di Pesantren. Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI.
Depdikbud RI. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan
Skripsi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-Model Pembelajaran Inovatif.
142
Madjid, Nurcholis. 1997. Bilik – bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan. Jakarta: Paramadina.
Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah bagi Mahasiswa. Yogyakarta: Trustmedia.
Miles, Matthew B & A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Surakarta: Universitas Indonesia Press.
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Moleong, Lexi J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Muhadjir, Noeng. 1989. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasian.
Munjahid. 2007. Strategi Menghafal Al-Qur‟an 10 Bulan Khatam (Kiat-Kiat Sukses Menghafal Al-Qur‟an). Yogyakarta: Idea Press.
Nasir, Ridlwan. 2005. Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal Pondok Pesantren di Tengah Arus Perubahan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Purwadarminto. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Qardhawi, Yusuf. 1999. Berinteraksi dengan Al-Qur‟an. Jakarta: Gema Insani Press.
Qasim, Amjad. 2009. Hafal Al-Qur‟an dalam Sebulan. Solo: Qiblat Press. Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Saerozi. 2013. Pembaruan Pendidikan Islam. Yogyakarta: Tiara Wacana. Sugianto, Ilham Agus. 2004. Kiat Praktis Menghafal Al-Qur‟an. Bandung:
Mujahid Press.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutikno, Sobry. 2014. Metode dan Model-model Pembelajaran Menjadikan Proses Pembelajaran Lebih Variatif, Aktif, Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan. Lombok: Holistica.
143
Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Wahid, Wiwi Alawiyah. 2014. Cara Cepat Bisa Menghafal Al-Qur‟an.
Jogjakarta: Diva Press.
Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
144
TRANSLITERASI ARAB – LATIN
(Dari Buku Panduan Standar Penulisan dan Penerjemahan Pustaka Al-Kautsar)
= A ط = TH = B = ZH ت = T ع = ‟ خ = TS ؽ = GH ج = J ف = F ح = H ق = Q خ = KH ك = K د = D ل = L ر = DZ و = M س = R ٌ = N ص = Z ٔ = W ط = S ِ = H ش = SY ء = „ ظ = SH ٘ = Y = DH
145
ُٗٚذن ذٓؼًن
"
ذح ٕن
"
PONDOK PESANTREN AL WAHID
Bener Weding Bonang Demak 59552 Hp 08170577654
TATA TERTIB DAN PERATURAN PONDOK
1. Tidak boleh melakukan perbuatan yang dilarang syara‟ baik pada waktu
aktif/liburan seperti mencuri, ghoshob, berkelahi, berhubungan dengan lain jenis yang bukan mahromnya, dan lain-lain.
2. Tidak boleh pulang sebelum libur resmi dari pondok, kecuali dengan izin:
Jika tidakmsampai meninggalkan ngaji cukup izin ke pengurus (keamanan dan pendidikan).
Jika lama harus izin kepada Abah Yai dan pengurus.
3. Tidak boleh membuat gaduh/keonaran di lingkungan Pesantren dan ruang kelas.
4. Tidak boleh menyemir rambut.
5. Tidak boleh berada di luar Pesantren melebihi pukul 21.00 WIB dengan tanpa seizin keamanan.
6. Tidak boleh melihat/menghadiri segala pertunjukan apapun yang dilarang syara‟ atau menurunkan mutu pendidikan.
7. Tidak boleh membawa Hp atau alat musik lain, kecuali hari libur resmi. 8. Tidak boleh bepergian/keluar pondok tanpa mengenakan pakaian ala
santri.
9. Tidak boleh melakukan hal-hal yang memicu persaingan dalam bidang materi seperti bisnis, dagang, dan lain-lain.
10.Hal-hal yang belum termaktub dalam tata tertib ini akan diatur di kemudian hari.
PERINGATAN DAN SANKSI
1. Bagi santri Al-Wahid yang melanggar ketentuan ini akan ditindak lanjuti menurut kebijaksanaan pengurus.
Santri Al-Wahid dapat dinon-aktifkan atau dikeluarkan dari pondok sebab: a. Melakukan perbuatan yang menimbulkan kemafsadahan, kerusakan,
mencemarkan nama baik Pondok Pesantren Al-Wahid, Pengasuh, Pembina atau Warganya.
b. Berulang kali melanggar peraturan atau tata tertib yang ada dan sudah diperingatkan oleh yang berwenang.
Ketua Pondok Keamanan Ishomah Rufaidah Lu’if
146
DAFTAR NILAI SURAT KETERANGAN KEGIATAN
Nama : Nur Ida Afwa
NIM : 111-12-227
Jurusan : PAI
Dosen Pembimbing Akademik : Maslikhah, M. Ag., M. Si.
No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai
1. OPAK STAIN SALATIGA 2012
“Progresifitas Kaum Muda, Kunci Perubahan Indonesia”.
5-7 September
2012
Peserta 3
2. Orientasi Mahasiswa Tarbiyah
“Mewujudkan Gerakan Mahasiswa
Tarbiyah Sebagai Tonggak Kebangkitan Pendidikan Indonesia”
8-9 Septembar
2012
Peserta 3
3. Orientasi Dasar Keislaman (ODK)
“Membangun Karakter Keislaman
Bertaraf Internasional di Era Globalisasi Bahasa”
10 September
2012
Peserta 2
4. Seminar Entrepreneurship dan
Perkopresian 2012 “Explore Your
Entrepreneurship Talent” Mapala
Mitapasa dan KSEI STAIN Salatiga
11 September
2012
Peserta 2
5. Achicvment Motivation Training dengan AMT “Bangun Karakter Raih Prestasi”
12 Septenber 2012
Peserta 2
6. Library User Education (Pendidikan
Pemakai Perpustakaan) UPT
13 September
147
PERPUSTAKAAN STAIN Salatiga 2012
7. Seminar Nasional “Urgensi Media Dalam
Pergaulan Politik” LPM DINAMIKA STAIN Salatiga
29 September
2012
Peserta 8
8. “Melalui MTQ Tingkatkan Prestasi,
Syi‟arkan Akhlaq Qur‟ani” JQH STAIN Salatiga
3 Oktober 2012
Peserta 2
9. “Hijab Class & Beauty Demo” Oriflame & Fastabiq
28 Oktober 2012
Peserta 2
10. SEMINAR Regional “Indonesia Satu”
MENWA Sat.953 “KALIMOSODO”
29 Oktober 2012
Peserta 4
11. Dialog Publik dan Silaturahim Nasional “Kemanakah Arah Kebijakan BBM? Mendorong Subsidi BBM untuk Rakyat” PMII Kota Salatiga
10 November 2012
Peserta 8
12. “Membentuk Paradigma Mahasiswa
Qur‟ani dengan Panca Indra, Akal, dan Hati” JQH STAIN Salatiga
17-18 November
2012
Peserta 2
13. “Tafsir Tematik dalam Upaya Menjawab
Persoalan Israel dan Palestina. Landasan QS. Al-Fath: 26-27” JQH STAIN Salatiga
1 Desember 2012
Peserta 2
14. Bedah Buku “24 Cara Mendongkrak IPK”
UPT Perpustakaan
5 Desember 2012
Peserta 2
15. Surat Keputusan “Pengangkatan Pengurus Jami‟iyyatul Qurra‟ Wal Huffadz STAIN Salatiga Masa Bakti 2013”
31 Januari 2013
148
16. “Festival Seni Qur‟ani Nasional 2013”
UKM JQH UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
17-19 Februari
2013
Peserta 8
17. Seminar Nasional “Kepemimpinan dan Masa Depan Bangsa” HMI Cabang Salatiga
23 Februari 2013
Peserta 8
18. Masa Penerimaan Anggota Baru
(MAPABA) “Membentuk Militansi Kader untuk Menuju Mahasiswa yang Ideal” PMII
6-8 April 2013
Peserta 2
19. Seminar Pendidikan “Menimbang Mutu
dan Kualitas Pendidikan di Indonesia” HMJ Tarbiyah STAIN Salatiga
2 Mei 2013 Peserta 2
20. Tafsir Tematik “Sihir dalam Perspektif Islam Al-Qur‟an dan Hukum Negara” JQH STAIN Salatiga
4 Mei 2013 Peserta 2
21. National Seminar “How To Develop the Best Generation” CEC STAIN Salatiga
1 Juni 2013 Peserta 8
22. Seminar Nasional dan Dialog Publik “Penyesuaian Harga BBM Bersubsidi” HMJ Syariah STAIN Salatiga
27 Juni 2013 Peserta 8
23. Akhirussanah Ma‟had STAIN Salatiga
“Pesantren Sebagai Wadah Perkembangan
Karakter Pemuda Islam yang Berakhlaqul Karimah dan Bernalar Ilmiah” Ma‟had STAIN Salatiga
149
24. Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ)
Mahasiswa V “MTQ Wahana Apresiasi untuk Mencetak Insan Qur‟ani” JQH STAIN Salatiga
23 Oktober 2013
Peserta 2
25. Penerimaan Anggota Baru (PAB) JQH 2013 “Kristalisasi Nilai Qur‟ani Menuju Insan yang Penuh Hikmah” JQH STAIN Salatiga
23-24 November
2013
Panitia 3
26. Surat Keputusan “Pengangkatan Pengurus
Jam‟iyyatul Qurra‟ Wal Huffadz (JQH) Al-Furqon STAIN Salatiga Masa Bakti 2014”
31 Januari 2014
Pengurus 4
27. Surat Keputusan “Panitia dan Pemateri Tafsir Tematik JQH Al-Furqon STAIN Salatiga Tahun 2014”
10 Mei 2014 Panitia 3
28. Gebyar Seni Qur‟ani (GSQ) Umum ke-VI
Se-Jawa Tengah “Aktualisasi Makna dan
Syi‟ar Al-Qur‟an Sebagai Sumber
Inspirasi” JQH AL-FURQON STAIN
Salatiga
5 November 2014
Panitia 5
29. PAB (Penerimaan Anggota Baru) JQH
Al-Furqon STAIN Salatiga
“Menumbuhkan Karakter Islami dan Qur‟ani)
13-14 Desember
2014
Panitia 3
30. “Mujarofadz (Musyawaroh Jam‟iyyatul
Quro‟ Wal Huffadz)” JQH Al-Furqon
STAIN Salatiga
25 Desember 2014
150
31. Cabang lomba MKIQ Gebyar Seni
Qur‟ani ke-VII Tingkat Jawa Tengah
“Menyiarkan Islam Melalui Apresiasi
Maha Karya Qur‟any” JQH Al-Furqon
IAIN Salatiga
6-8 November
2015
Peserta 4
32. IAIN Salatiga Bersholawat dan Orasi Kebangsaan “Menyemai Nilai-nilai Islam Indonesia untuk Memperkokoh NKRI
DALAM Mewujudkan Baldatun
Toyyibatun Warobbun Ghofur” DEMA IAIN Salatiga
6 November 2015
Peserta 2
33. Nusantara Mengaji “Serentak se
-Indonesia untuk Keselamatan &
Kesejahteraan Bangsa” JQH Al-Furqon
dan DEMA IAIN Salatiga
8 Mei 2016 Peserta 2
34. Seminar Nasional “Nasionalisme Sebagai
Benteng dalam Menghadapi Proxy War di
Indonesia” MENWA Yon 953-K IAIN
Salatiga
18 Mei 2016 Pesera 8
35. Seminar Nasional “Esensi Dakwah
Kontemporer” dalam rangka Milad LDK ke-14
21 Mei 2016 Peserta 8
36. Seminar Nasional Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora “Khilafah; Tinjauan Akidah dan Syari‟ah”
25 Mei 2016 Peserta 8
37. Seminar Nasional PIK SAHAJASA
“LGBT Dalam Perspektif Psikologi dan Kesehatan”
151
38. Workshop Tahfidz Nasional
“Kontekstualisasi Nilai-nilai Al-Qur‟an dalam Membentuk Kepribadian Huffadz
Menuju Peradaban Dunia” JQH Al
-Furqon IAIN Salatiga
4 Juni 2016 Peserta 8
39. Dialog Nasional “Peningkatan Konsep
Hablum Minannas Melalui Ramadhan” SEMA dan DEMA IAIN Salatiga
19 Juni 2016 Peserta 8
JUMLAH 167
152
RIWAYAT HIDUP PENULIS A. Data Pribadi
Nama : NUR IDA AFWA
Tempat/Tanggal Lahir : Kendal, 10 April 1992
NIM : 111-12-227
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Alamat di Salatiga : Ma‟had IAIN Salatiga, Kembang Arum,
Sidomukti, Salatiga
Alamat Asal : Kauman Kidul II, RT 03/05, Sarirejo,
Kaliwungu, Kendal B. Orang Tua
Ayah : H.M. Riyadi
Ibu : Hj. Sri Lestari (almh)
Pekerjaan : Pedagang
C. Motto
“Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Al-Qur‟an
dan mengajarkannya”. D. Riwayat Pendidikan
No. Instansi Pendidikan Masuk (Tahun) Lulus (Tahun)
1. MI Muhammadiyah Sarirejo 1998 2004
2. SMP Negeri 2 Bonang 2004 2007
3. SMA Miftahul Ulum Ngawen Blora 2007 2010
4. Pondok Pesantren Al-Mukhtar Blora 2007 2010
5. Pondok Pesantren Al-Wahid Demak 2010 2012
6. S1 PAI IAIN Salatiga 2012 2016
156
PEDOMAN WAWANCARA
Narasumber : Pengasuh Pondok Pesantren Al-Wahid Putri Bener
Weding Kecamatan Bonang Kabupaten Demak
Judul Penelitian : Model Pembelajaran Tahfidzul Qur’an Di Pondok Pesantren Al-Wahid Putri Bener Weding Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Tahun 2016
1. Bagaimana jenjang pendidikan di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
2. Bagaimana kurikulum pengajaran Tahfidzul Qur‟an di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
3. Bagaimana model pembelajaran Tahfidzul Qur‟an di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
4. Apa saja faktor penunjang pembelajaran Tahfidzul Qur‟an di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
5. Apa saja faktor penghambat pembelajaran Tahfidzul Qur‟an di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
6. Bagaimana cara mengatasi faktor penghambat pembelajaran Tahfidzul
157
PEDOMAN WAWANCARA
Narasumber : Ustadz/Ustadzah Pondok Pesantren Al-Wahid Putri Bener
Weding Kecamatan Bonang Kabupaten Demak
Judul Penelitian : Model Pembelajaran Tahfidzul Qur’an Di Pondok Pesantren Al-Wahid Putri Bener Weding Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Tahun 2016
1. Bagaimana proses pembelajaran Tahfidzul Qur‟an yang diajarkan di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
2. Bagaimana model pembelajaran Tahfidzul Qur‟an di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
3. Bagaimana evaluasi pembelajaran Tahfidzul Qur‟an di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
4. Apa saja faktor penunjang pembelajaran Tahfidzul Qur‟an di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
5. Apa saja faktor penghambat pembelajaran Tahfidzul Qur‟an di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
6. Bagaimana cara mengatasi faktor penghambat pembelajaran Tahfidzul
158
PEDOMAN WAWANCARA
Narasumber : Pengurus dan Santri Pondok Pesantren Al-Wahid Putri Bener Weding Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Judul Penelitian : Model Pembelajaran Tahfidzul Qur’an Di Pondok
Pesantren Al-Wahid Putri Bener Weding Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Tahun 2016
1. Apa saja fasilitas pembelajaran Tahfidzul Qur‟an di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
2. Bagaimana model pembelajaran Tahfidzul Qur‟an di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
3. Apa saja faktor penunjang pembelajaran Tahfidzul Qur‟an di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
4. Apa saja faktor penghambat pembelajaran Tahfidzul Qur‟an di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
5. Bagaimana cara mengatasi faktor penghambat pembelajaran Tahfidzul
Qur‟an di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
6. Apa saja manfaat dari model pembelajaran Tahfidzul Qur‟an di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
159
VERBATIM WAWANCARA
MODEL PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR’AN
(Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Wahid Putri Bener Weding Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Tahun 2016)
Narasumber : K.H. Mujahidin Mukhlas
Jenis kelamin : Laki-laki
Asal : Bener, Weding, Bonang, Demak
Jabatan : Pengasuh Pondok Pesantren (Kyai)
Tempat : Rumah Kyai
Hari/tanggal : Senin/25 April 2016
Waktu : 20.00 WIB
NO. PERTANYAAN JAWABAN KODE
1. Bagaimana jenjang
pendidikan di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
“Secara umum berarti jenjang pembelajaran yang ada di Pondok Pesantren Al-Wahid ini, begitu santri masuk pondok itu belajar kitab dulu selama 4 tahun (sampai khatam kitab Alfiyah Ibnu Malik), di samping mengkhatamkan Al-Qur‟an Binnadhor
(membaca). Intinya selama 4 tahun itu mengkhatamkan Binnadhor Al-Qur‟an
dengan dasar kitab. Nah setelah itu, baru ada yang meneruskan belajar kitab lagi istilah disini Funun (belajar kitab balaghoh, mantik, dll), dan ada yang ke tahfidz. Lha yang tahfidz itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu: Pertama, ada yang berhenti kitabnya (khusus tahfidz saja). Kedua, ada yang terus melanjutkan kitabnya (tahfidz dan tafsir). Maksudnya disamping santri menghafal
Al-Qur‟an, santri juga mempelajari tafsir atau
isi kandungan Al-Qur‟annya”.
Jenjang pendidikan pondok pesantren Al-Wahid Putri meliputi pembelajaran kitab dan Tahfidzul Qur‟an.
160 2. Bagaimana kurikulum pengajaran Tahfidzul Qur‟an di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
“Untuk kurikulum pengajaran Tahfidzul Qur‟an dibagi menjadi empat waktu mbak dalam hari, yaitu setiap ba‟da subuh ngaji
Binnadhor, ba‟da sholat dhuha nambah
hafalan Al-Qur‟an, ba‟da dhuhur dan ba‟da maghrib itu untuk muraja‟ah hafalan yang sudah dihafal”. Kurikulum pengajaran Tahfidzul Qur‟an dilakukan setiap hari sebanyak 3 kali. 3. Bagaimana model pembelajaran Tahfidzul Qur‟an di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
“Kalo model untuk menghafal Al-Qur‟an
yang diterapkan di pondok ini hampir sama dengan yang ada di pondok lain mbak,
seperti sorogan hafalan baru, muraja‟ah hafalan, dan sima‟an Al-Qur‟an. Cuman
yang berbeda dengan pondok lain adalah
adanya model acakan, tartilan dan Qira‟ah Sab‟ah. Selain itu, di pondok sini juga ada
model pengelompokkan yang dipake untuk
santri Tahfidzul Qur‟an, yaitu model kelas -kelas mbak. Ada -kelas yang khusus Tahfidz saja dan ada juga kelas Tafsir dan Tahfidz. Untuk yang khusus Tahfidz Al-Qur‟an
dikelompokkan menjadi 6 kelas mbak, yang terdiri dari kelas 5 Juz, kelas 10 Juz, kelas 15 Juz, kelas 20 Juz, kelas 25 Juz, dan kelas
30 Juz”. Model pembelajaran Tahfidzul Qur‟an sama dengan pondok lain, yang berbeda hanya model acakan, tartilan, dan Qira‟ah Sab‟ah. Ada juga model muraja‟ah kelas.
4. Apa saja faktor
penunjang pembelajaran
Tahfidzul Qur‟an di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
“Secara umum faktor penunjang ngaji tahfidz disini itu dalam hal metode yang digunakan, yaitu selalu memberikan metode-metode cepat dan mudah bagi santri-santri dalam menghafal al-qur‟an.
Salah satunya adalah metode acakan yang dapat lebih memudahkan para santri untuk mengingat hafalan, letak ayat, dan bisa mengangan-angan artinya (bagi santri tafsir); untuk santri kecil menggunakan metode tsulusush Shohifah ketika menambah hafalan itu untuk mempermudah santri kecil
dalam menghafal al qur‟an dan metode
tersebut tidak hanya teori saja tetapi juga dibuatkan buku tertulis sebagai wujud hafalannya. Selain itu, santri tahfidz lainnya juga dibuatkan buku catatan hafalan
Al-Faktor penunjang pembelajaran Tahfidzul Qur‟an meliputi metode mudah, buku catatan hafalan, laptop, dan kitab tafsir.
161
Qur‟an untuk setoran mengaji; dan kalo
untuk santri kelas tafsir diperbolehkan membawa laptop dan lain sebagainya untuk mempermudah santri dalam mencari ayat-ayat mutasyabihat melalui maktabah syamilah, dan menggunakan beberapa kitab tafsir, seperti tafsir jalalain, tafsir munir, tafsir al-wajis, dan tafsir showi untuk mempermudah santri dalam mencari perbedaan makna/penafsiran dalam
al-qur‟an.”.
5. Apa saja faktor
penghambat pembelajaran
Tahfidzul Qur‟an di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
“Yang saya lihat kendala yang dapat menghambat hafalan santri itu antara lain: ketika santri putri udzur (haid) itu tidak diperbolehkan menambah hafalan (sorogan); ketika para santri pulang ke rumah (liburan pondok), biasanya pasti
para santri keteteran dalam hal muroja‟ah
hafalan ketika di rumah”.
Faktor penghambat pembelajaran Tahfidzul Qur‟an itu ketika udzur dan pulang ke rumah. 6. Bagaimana cara mengatasi faktor penghambat pembelajaran Tahfidzul Qur‟an di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
“Solusinya mereka boleh ngaji untuk
mengulang hafalan yang dikhawatirkan lupa (lebih tepatnya hafalan baru dari nambah ketika masa suci) dengan diniati dzikir. Dalilnya dari kitab Yaqutun Nafis, pengarangnya Assayyid Ahmad bin Umar Asy-Syathiri Tarim pada bab “Ma Yahrumu „alal Junubi (Sesuatu yang diharamkan bagi
orang junub)” halaman 24 cetakan Al -Hidayah Surabaya. Dan saya membuatkan
buku khusus untuk jadwal muroja‟ah
hafalan atau ngaji di rumah ketika liburan pondok itu sebagai solusi agar tidak
keteteran hafalannya”. Solusi faktor penghambat pembelajaran Tahfidzul Qur‟an boleh mengaji saat udzur dengan niat dzikir dan adanya buku khusus di rumah.
162
VERBATIM WAWANCARA
MODEL PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR’AN
(Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Wahid Putri Bener Weding Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Tahun 2016)
Narasumber : Untsiyatul Mukarromah
Jenis kelamin : Perempuan
Asal : Belor, Ngaringan, Grobogan, Blora
Jabatan : Guru Pembimbing (Ustadzah)
Tempat : Ruang Mengaji
Hari/tanggal : Jum‟at/29 Agustus 2016
Waktu : 08.00 WIB
NO. PERTANYAAN JAWABAN KODE
1. Bagaimana proses pembelajaran
Tahfidzul Qur‟an
yang diajarkan di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
“Pada model pembelajaran Tafsir
dan Tahfidz terdapat tahapan-tahapan proses pembelajarannya, seperti bandongan, musyawarah, tikroran, mencari ikhtilafut tafsir
(perbedaan penafsiran), muraja‟ah
(mengulang kembali pembelajaran tafsir dan tahfidznya), dan mencari ayat-ayat mutasyabbihat (ayat-ayat yang hampir serupa atau sama dalam Al-Qur‟an)”.
Proses pembelajaran Tahfidzul Qur‟an dilakukan dengan cara bandongan, musyawarah, tikroran, dan muraja‟ah. 2. Bagaimana model pembelajaran Tahfidzul Qur‟an di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
“Model pembelajaran khusus Tahfidz itu dibagi dua mbak, ada tahfidz santri kecil dan tahfidz santri besar. Selain itu, juga ada model pembelajaran Tafsir dan Tahfidz”. Model pembelajaran Tahfidzul Qur‟an meliputi tahfidz santri kecil, tahfidz santri besar, dan tafsir
163 3. Bagaimana evaluasi
pembelajaran
Tahfidzul Qur‟an di pondok pesantren Al-Wahid Putri?
“Kalo evaluasi pembelajaran
Tahfidzul Qur‟an akan dicatat pada
buku penilaian hafalan Al-Qur‟an,
yang meliputi nilai A, B, C, dan X. Nilai A apabiila shohih semua, nilai B apabila salah maksimal 5 kali tapi tidak sampai diingatkan,