• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

5.2 Saran

Penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan. Dengan demikian, peneliti memiliki saran kepada peneliti yang akan melanjutkan penelitian yang sejenis untuk mengembangakan bidang kajiannya dan tidak terbatas pada satu jenis tindak verbal lisan saja, melainkan kesemua jenis tindak

verbal yang menyangkut pelanggaran prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan sebagai wahana menciptakan humor.

94

DAFTAR PUSTAKA

Achmad dan Alek Abdullah. 2013. Linguistik Umum. Jakarta: Erlangga.

Ariyani, Dwi. C0206002. 2010. Pelanggaran Prinsip Kesantunan dan Implikatur

dalam Acara Opera Van Java di Trans 7: Sebuah Kajian Pragmatik.

Skripsi: Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Black, Elizabeth. _________ . Pragmatic Stylistics. Edinburgh University Perss. (Ed. Terjemahan. 2011. Stilistika Pragmatik. Editor Terjemahan Abdul Syukur Ibrahim & Kartika Rini. Yogyakarta: Pustaka Pelajar).

Chaer, Abdul, dan Leonie Agustin. 2004. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Firmansyah, Anand. 05210141008. 2011. Penyimpangan Prinsip Kerja Sama dan

Prinsip Kesopanan dalam Wacana Humor Verbal Tulis pada Buku Mangkunteng. Skripsi. Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia,

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta.

Gunarwan, Asim. 1994. “Kesantunan Negatif di Kalangan Dwibahasawan Indonesia-Jawa di Jakarta” dalam PELLBA 7 (Ed. Bambang Kaswanti Purwo). Jakarta: Lembaga Bahasa Unika Atmajaya.

Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Leech, Geofrey. 1993. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Edisi terjemahan oleh M D D Oka). Jakarta: UI Press.

Levinson, Stephen C. 1983. Pragmatics. Cambridge: Cambridge University Press. Mahsun. 2012. Metode Penelitian Bahasa. Depok: Rajawali Pers.

Mey, Jacob L. 1993. Pragmatics: An Introduction. Oxford: Blackwell.

Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya. Mulyana. 2005. Kajian Wacana: Teori, Metode & Aplikasi Prinsip-prinsip

Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Nugrahani, Farida. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif: Teori dan Aprlikasi. Surakarta: UNS Press.

Pranowo. 2012. Berbahasa Secara Santun. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Purwo, Bambang Kaswanti. 1992. PELBA 5: Bahasa Budaya. Yogyakarta: Kanisius.

Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Rani, Abdul, Bustanul Arifin, & Martutik. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian

Bahasa dalam Pemakaian. Malang: Bayumedia Publishing.

Rustono. 1991. Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang: CV. IKIP Semarang Press. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi

Keempat. Jakarta: Balai Pustaka.

Verhaar, J. W. M. 2001. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Waluyo. C0202060. 2009. Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dan Prinsip

Kesopanan dalam Percakapan Lum Kelar di Radio SAS FM. Skripsi:

Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi.

_________________. 2004. Kartun: Studi Tentang Permainan Bahasa. Yogyakarta: Ombak.

Wijana, I Dewa & Muhammad Rohmadi. 2010. Analisis Wacana Pragmatik:

Kajian dan Teori. Surakarta: Yuma Pustaka.

96

PENCIPTAAN HUMOR VERBAL LISAN Maksim yang

Dilanggar

No.

Data Kode Data Tuturan yang Melanggar Maksim Konteks Keterangan

Maksim Kuantitas a. Informasi

berlebihan

1 TMT7/DY/5.4.2014/KN Komeng : Ada pertanyaan buat Elu nih. Lomba-lomba apa yang ngga‟

keringetan?

Akbar : Lomba ape? Komeng : Hayo? Akbar : Lomba lompat? Komeng : Ho ... salah. Akbar : Apaan?

Komeng : Lomba renang. Ngga‟ pernah ada yang keringetan.

Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) yang tidak bisa menjawab pertanyaannya tentang sebuah lomba dimana pesertanya tidak keringatan.

Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa ngga‟ pernah ada yang keringetan belum dipertanyakan oleh si penanya.

2 TMT7/DY/5.4.2014/KN Komeng : Yang tangannya muter-muter.

Akbar : Apa itu?

Komeng : Bohlam. Masa muter yang lain.

Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki lain (Akbar) mengomentari aktifitas tangan panelis perempuan (Zeda) ketika bertanya seperti gerakan orang yang menari.

Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa masa‟ muter yang lain belum dipertanyakan oleh penanya.

3 TMT7/DY/5.4.2014/KN Komeng : Gubernur kadang dikasih

tahu juga ngga‟ denger. Kayak saya,

gubernur liwat saya ngomong diem aje.

Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis parempuan

Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa dia kagak ngarti paling

97

Komeng : Gubernur VOC. Dia kagak ngarti paling ama gue.

Akbar : Itu orang Belanda.

malam itu bahwa sebagai wakil gubernur kerjanya jangan hanya diam saja, tetapi harus ikutan kerja.

penanya.

4 TMT7/DY/5.4.2014/KN Akbar : Ya Elu kan bintang iklan ya motorlah ya. Nah, misalkan jadi artis berhenti nggak?

Rosiana : Karena jadi wakil rakyat? Pejabat publik!

Akbar : Berhenti?

Komeng : Berhenti dong!

Akbar : Karena jadi wakil rakyat? Komeng : Karena lampu merah. Kan numpak motor.

Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki yang lain (Akbar) bertanya kepadanya mengenai dirinya apabila menjadi seoarang penajat publik apakah akan berhenti membintangi iklan motor yang selama ini telah digelutinya.

Informasi yang diberikan berlebihan yakni informasi yang berupa kan numpak motor belum ditanyakan oleh si penanya.

5 TMT7/DY/5.4.2014/KN Zeda : Konsituen nomor sekian berarti?

Dede Yusuf : Konstituen itu adalah bagian dari yang membuat konstitusi. Jadi ini kesepakatan bersama.

Zeda : Ngerti nggak konstituen apa? Komeng : Tahu.

Zeda : Apa artinya konstituen? Komeng : Konstituen itu memilih, konstitusi itu undang-undang. Nah, kalau udang-undang itu harus

Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika dirinya ditanya oleh panelis perempuan (Zeda) mengenai arti dari konstituen

setelah narasumber

menjelaskan apa yang dimaksud konstituen tersebut.

Informasi yang diberikan berlebihan karena infromasi yang berupa nah, kalau udang-undang itu harus ditaati, beda lagi kalau ngundang-ngundang. Kalau anak kita nyunantin, situ nggak dateng nggak ape-ape kita dihianatin. Yang

98

nyunantin, situ nggak dateng nggak ape-ape kita dihianatin. Yang penting pada saat situ disunan saya mau lihat.

belum dipertanyakan oleh si penanya.

6 TMT7/AH/12.4.2014/KN Rosiana : Awas wagub galak. Iya. Pak Ahok, kalau orang tahunya bapak galak banget, gimana itu? Ahok : Ternyata hasil survei Tempo, 65% suruh pertahankan galaknya tuh. Aneh kan?

Rosiana : Iya, aku baca tuh. Ahok : Iya, makanya.

Rosiana : Jadi mau galak terus? Ahok : Kalau galak terus kena struk nanti, bahaya. Kalau orang ngeyel masak kita nggak marah?

Tuturan narasumber dalam acara Tatap Mata trans 7 (Pak Ahok) disampaikan sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh pembawa acara mengenai kebiasaan galaknya tersebut apakah akan terus berlanjut atau tidak.

Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa kalau orang ngeyel masak kita nggak

marah belum

dipertanyakan oleh si penanya.

7 TMT7/AH/12.4.2014/KN Rosiana : Ya Pak Ahok, soalnya gini, kemarin kan setelah Pak Jokowi –

bosnya Pak Ahok mendeklarasikan menjadi capres tuh langsung ketua pembinanya Pak Ahok marah-marah,

dia bilang “Jangan percaya, jangan pilih presiden boneka!” sebagai

partai – anggota partai gerindra. Ahok : Ngaco juga tuh, presiden boneka yang mana? Yang pegang

Tuturan narasumber yang hadir dalam acara Tatap Mata trans 7 (Pak Ahok) disampaikan ketika beliau dimintai pendapat perihal isu tentang presiden boneka oleh pembawa acara.

Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa presiden boneka .... tanya anak-anak ... presiden boneka pasti ada bonekanya dong! Kalau nggak ada boneka, bukan boneka namanya! Belum

99 Zeda : Makanya.

Ahok : Salah nyindir ini! Zeda : Ooooo itu jawabannya.

Rosiana : Jadi maksudnya presiden yang lagi meluk boneka?

Ahok : Lha nggak tahu. Presiden boneka .... tanya anak-anak ... presiden boneka pasti ada bonekanya dong! Kalau nggak ada boneka, bukan boneka namanya! 8 TMT7/AH/12.4.2014/KN Zeda : Kalau wanita memungkinkan

tidak?

Ahok : Oo paling gue suka kalau wakilnya wanita. Lebih enak!

Rosiana : Kenapa?

Ahok : Minimal ada yang diajak ngobrol. Beda dong kalau sama cowok kayak gini (menunjuk Vincent ) kan males ngomongnya.

Tuturan narasumber yang hadir dalam acara Tatap Mata trans 7 (Pak Ahok) disampaikan ketika ditanya oleh pembawa acara (Rosiana) perihal alasannya lebih menyukai perempuan menjadi wakilnya daripada laki-laki.

Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa kalau sama cowok kayak gini (menunjuk Vincent ) kan males ngomongnya belum dipertanyakan oleh si penanya.

9 TMT7/AH/12.4.2014/KN Vincent : Tapi kalau suruh milih, saya Jokowi-Ahok lah.

Rosiana : Ha! Kenapa?

Vincent : Karena tadinya saya nggak rela, jangan Jokowi-Ahok itu tetap mimpin Jakarta. Saya pikir-pikir lihat KTP oo ee KTP saya

Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Vincent) disampaikan ketika mendengar pernyataan pembawa acara perihal lebih memilih mana antara Jokowi-Ahok dan Prabowo-Jokowi-Ahok yang

Infromasi yang diberikan berlebihan karena infromasi yang berupa saya pikir-pikir lihat KTP oo ee KTP saya Tanggerang, ya udah rela-rela aja. Saya

100

penanya. 10 TMT7/AH/12.4.2014/KN Rosiana : Lebih ingin jadi capres.

Ahok : Iya. Masa nomor dua melulu sih, menghina banget Elu.

Rosiana : Apa?

Ahok : Masa nomor dua melulu. Rosiana : O iya.

Akbar : Harus bisa nomor satu, RI satu.

Ahok : Nomor satu dong.

Rosiana : He‟em. Jadi menurt bapak,

bapak jauh lebih baik dari Pak Prabowo?

Ahok : Aku nggak bilang begitu, minimal lebih muda, lari lebih kenceng.

Tuturan narasumber yang hadir dalam acara Tatap Mata trans 7 (Pak Ahok) disampaikan ketika pembawa acara bertanya perihal kualitas antara narasumber dengan Pak Prabowo.

Informasi yang diberikan berlebihan karena infromasi yang berupa minimal lebih muda, lari lebih kenceng belum ditanyakan oleh si penanya.

11 TMT7/GW/19.4.2014/KN Rosiana : Udah, kita kelamaan nih. Komeng, tolong ... narasumber yang ini dikenal pinter ..

Komeng : Ya.

Rosiana : Jago bahasa Inggris, jago matimatika. Jadi Komeng ....

Komeng : Eh sama Bu. Rosiana : Sama apa ya? Zeda : Jagonya sama?

Komeng : Iya, sama ame orang

Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7(Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menjelaskan bahwa narasumber yang akan hadir kali ini dikenal sebagai orang yang pintar, jago matematika, dan bahasa Inggris.

Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa sama ame orang tuanye belum dipertanyakan oleh si penanya.

101

12 TMT7/GW/19.4.2014/KN Rosiana : Istana negara dibangun tahun 1976, siapakah yang membangun istana negara?

Gita : Belanda.

Rosiana : Warga negara Belanda, betul sekali. Namanya tahu nggak pak?

Gita : Lupa. Komeng : Salah. Rosiana : Kok salah?

Komeng : Yang bangun kulinya ya pak ya, Belandanya cuma gini (memeragakan orang sedang tolak pinggang) aja sambil ngerokok.

Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara mengajukan sebuah pertanyaan kepada narasumber yang dari perihal siapa yang membangun istana negara.

Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa kegiatan yang dilakukan oleh orang Belanda saat para kuli membangun istana belum ditanyakan oleh si penanya.

13 TMT7/MD/26.4.2014/KN Rosiana : Setuju atau tidak hukuman mati bagi koruptor. Yang menjawab setuju berapa? Tidak berapa? Dan ragu-ragu berapa? Inilah hasilnya. Setuju sebanyak 59.9%, tidak setuju 35,3%, dan ragu-ragu 7,8%. Jadi dari 56% eh lebih dari 50% setuju hukuman mati. Hanya memang apakah perdebatan diantara ditangan manusia menyabut nyawa seseorang itu masih menjadi perdebatan yang panjang. Ok. Kalau Komeng? Setuju?

Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menanyakan kepada panelis tersebut mengenai setuju atau tidak hukuman mati dilakukan bagi para koruptor.

Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa biar Akbar dihukum mati belum ditanyakan oleh si penanya.

102 koruptor.

Komeng : Wah setuju. Biar Akbar dihukum mati.

14 TMT7/MD/26.4.2014/KN Akbar : Soal logika tadi ... tapi juga kadang satu contoh riel kalau hukuman mati itu tidak menyebabkan efek jera. Ada contoh riel satu.

Zeda : Apa?

Akbar : Nyamuk. Nyamuk itu sudah dibunuh satu, temenya tetep aja dateng terus.

Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika memberikan contoh perihal hukuman mati yang tidak membuat yang bersalah jera atau kapok.

Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa alasan nyamuk itu sudah dibunuh satu, temenya tetep aja dateng terus belum ditanyakan oleh si penanya.

15 TMT7/MD/26.4.2014/KN Komeng : Pakek nomor. Bapak hafal nomornya? Noh pak, penuh pak. Akbar : Penuh apa?

Komeng : Penuh duit lah, masak penuh tahi ayam.

Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika sedang memperagakan orang yang sedang menyuap kepada pejabat publik dengan narasumber dan panelis laki-laki lainnya (Akbar) dengan membawa sebuah koper hitam.

Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa penjelasan masak penuh tahi ayam belum ditanyakan oleh si penanya.

16 TMT7/YW/24.5.2014/KN Yenni Wahid : Iya, pos yandu. Betul. Komeng : Yang imunisasi. Dikasih pin.

Akbar : Pin apa, Meng?

Komeng : Pin ATM. Ya pin itu,

Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan ketika ditanya oleh panelis laki-laki lain (Akbar) perihal

Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa ya pin itu, yang ditetesin belum ditanyakan oleh

103

17 TMT7/HR/31.5.2014/KN Mellani : Eh Kak Rosi, Anda tega-tenganya ngomongin saya yang jelek-jelek kepada ayah saya sendiri. Alia tersinggung loh kalau begitu. Rosiana : Siapa?

Mellani : Alia. Kalau pagi Alia, kalau malem Ali Zaenal.

Tuturan salah satu panelis perempuan dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Melani) disampaikan kepada pembawa acara yang mengolok-oloknya dihadapan narasumber yang hadir dengan bahasa Palembang.

Infromasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa kalau pagi Alia, kalau malem Ali Zaenal belum dipertanyakan oleh penanya.

b. Informasi kurang informatif

18 TMT7/DY/5.4.2014/KN Zeda : Kalau politik, Anda setia tidak?

Dede Yusuf : Politik itu adalah sebuah peristiwa atau sebuah ... katakanlah itu bagian daripada proses.

Zeda : Berarti bisa jadi tidak setia tidak apa-apa ya?

Akbar : Nggak masalah, di dunia ini yang boleh setia hanya chearli. Komeng : Iya.

Akbar : Chearli setia.

Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acar Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan kepada panelis perempuan (Zeda) untuk menanggapi pertanyaan panelis tersebut (Zeda) terhadap narasumber mengenai kesetiaan dalam dunia politik itu tidak ada tidak apa-apa.

Informasi yang diberikan kurang informatif karena dalam percakapan tersebut tidak menanyakan (setia) nama grup dari penyanyi Charli, tetapi menanyakan kesetiaan seseorang dalam dunia politik itu perlu ada atau tidak.

19 TMT7/AH/12.4.2014/KN Rosiana : Pak Ahok, ini tiga penelis nih ... mereka nih ceritanya mewakili suarasuara masyarakat. Biasanya ada Komeng, tapi Komeng lagi rehap mental .... konseling gitu, jadi bapak jangan khawatir. Jadi

Tuturan pembawa acara (Rosiana ) dan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan sebelum acara perbincangan dengan

Informasi yang diberikan kurang informatif karena dengan ada tidaknya Komeng sebagai panelis dalam acara itu tidak berpengaruh dengan

104

Vincent : Saya cuman gantiin doang pak, jangan dimarah ya pak. Gantiin Komeng.

Akbar : Dia dulu juga rehab, udah sembuh gantian jadinya.

karena sakit jiwa, melainkan sedang mengisi acara di acara talk show yang lain. 20 TMT7/GW/19.4.2014/KN Rosiana : Ia memang dikenal sebagai

seorang pengusaha, tetapi ia juga dikenal sebagai seorang seniman. Ia sangat hobi dengan musik klasik dan juga musik jazz. Inilah kiprah seorang Gita Wirjawan membantu industri musik. Benar kan? (menampilkan cuplikan video artis dan penyanyi yang diproduseri narasumber). Pak Gita ini orang yang memiliki sens mana penyanyi yang bisa sukses atau nggak.

Komeng : Sebenernya saya juga mau ngomong sama Pak Gita kalau saya ...

Rosiana : Serius ini ya?

Komeng : Iya. Kalau saya mempunyai suara ya pokoknya bisalah, tapi suara saya sudah diambil kemarin pada tanggal sembilan.

Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan setelah pembawa acara menanyangkan video tentang serangkaian artis dan penyanyi sukses yang diproduseri oleh narasumber yang hadir pada malam itu dan pembawa acara mengatakan bahwa narasumber yang hadir memiliki sens.

Informasi yang diberikan kurang informatif karena pernyataan mitra tutur berkaitan dengan suara dalam hal bernyanyi,

namun penutur

menangkapnya sebagai suara dalam pemilu.

105 Akbar : Iya.

Komeng : Ya kan? Akbar : Iya.

Komeng : Kalu ada darah, orang perlu kasih ...

Jusuf Kala : Udah pernah donor darah belum hayo Komeng?

Komeng : Udah pak.

Jususf Kala : Udah ya? Berapa kali? Komeng : Ama nyamuk saya pak.

trans 7 (Komeng) disampaikan ketika ditanya oleh narasumber perihal melakukan donor darah.

ketika nyamuk

menghisap darah manusia itu bakan dinamakan sebagai donor darah.

22 TMT7/YW/24.5.2014/KN Akbar : Betul sekali. Coba banyangin, Tioghoa, Konghucu, siapa dulu? .... kan nggak berani ya, Bu? ... Sangat berterima kasih dengan Pak Gus Dur.

Komeng : Barongsai aja nggak benarni.

Akbar : Barongsai adalah sebuah binatang ye, kalau kita colok mulutnya ya, yang kena matanya.

Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan kepada semua yang hadir mengenai sebuah barongsai akan kena matanya apabila kita menusuk mulutnya.

Informasi yang diberikan kurang informatif karena pernyataan penutur mengenai barongsai yang kita tusuk mulutnya akan kena matanya itu sudah diketahui oleh semua orang.

23 TMT7/YW/24.5.2014/KN Akbar : NU bisa di mana-mana ya. Yenni Wahid : Harus ada di mana-mana.

Akbar : Kecuali MU cuma ada di Inggris, Bu.

Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan kepada semua yang hadir mengenai sebuah skuat sepak bola MU yang hanya ada di

Informasi yang diberikan kurang informatif karena pernyataan penutur mengenai keberadaan skuat sepak bola tersebut sudah diketahui oleh

106 24 TMT7/HR/31.5.2014/KN Mellani : Wah hebat ya...

Rosiana : Panggilannya James. Mellani : James apa?

Rosiana : Jaga Mesjid.

Tuturan pembawa acara dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Rosiana) disampaikan kepada narasumber yang hadir setelah mendengar penjelasan narasumber bahwa dirinya tinggal di masjid waktu pertama kali datang ke kota Bandung.

Informasi yang diberikan kurang informatif yakni pertanyaan yang diajukan oleh mitra tutur berkaitan dengan nama seseorang, dan bukan kepanjangan dari nama itu.

Maksim yang Dilanggar

No.

Data Kode Data Tuturan yang Melanggar Maksim Konteks Tuturan Keterangan

Maksim Kualitas

a. Informasi salah

1 TMT7/DY/5.4.2014/KL Akbar : Mengawali Tatap Mata pada malam hari ini ada satu pertanyaan

dari saya “Sudahkan Indonesia merdeka?”

Audience : Belum

Akbar : Iya. Ada yang sudah ada yang belum. Tapi sebenernya kalau ditilik dari pembukaan undang-undang dasar bisa dikatakan Indonesia belum merdeka. Karena apa? Undang-undang dasar

pembukaan mengatakan “dan

perjuangan pergerakan bangsa telah sampailah pada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa

Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan pada awal acara ketika panelis (Akbar) membuka acara talk show Tatap Mata dengan bertanya jawab bersama audien di studio.

Informasi yang diberikan salah karena kalimat dalam pembukaan UUD

‟45 kalimat yang berbunyi ke depan pintu

gerbang bukanlah

gerbang sebuah

bangunan, melainkan sebuah kiasan.

107

depan pintu gerbang”

masuk! Ya.

2 TMT7/DY/5.4.2014/KL Rosiana : Terima kasih, Akbar. Akbar : Terima kasih, mBak Rosi. Komeng : Huus jangan berisik! Majikan sama pembantu lagi ngobrol.

Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menyampaikan rasa trima kasihnya kepada Panelis lain (Akbar) yang telah bersedia membuaka acara talk show dengan bertanya jawab bersama para penonton di studio.

Informasi yang diberikan salah karena pernyataan penutur tidak sesuai dengan yang sebenarnya, bahwa pihak yang dimaksudkan adalah rekan dalam bekerja dalam acara talk show tersebut.

3 TMT7/DY/5.4.2014/KL Akbar : Hem.. hahah ... Komeng pasti tahu ini?

Komeng : Tahu dong? Akbar : Siapa Meng?

Komeng : Pak Haji Dudung.

Rosiana : Yaudah ini dia! (menampilkan video tentang Dede Yusuf).

Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menyuruh para panelis menebak nama dari narasumber yang akan hadir pada malam itu.

Informasi yang diberikan salah karena jawaban atas pertanyaan mitra tutur tidak sesuai dengan yang sebenarnya dan sumbernya tidak jelas.

4 TMT7/DY/5.4.2014/KL Dede Yusuf : Nggak apa-apa, saya senang sama Mas Komeng hari ini. bajunya sama dengan saya, warna biru.

Komeng : Tuh kan.

Akbar : Oh ya? Karena baju yang lain nggak ada, cuman warna ini nih.

Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata

Dokumen terkait