• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, saran dari peneliti kepada Yayasan Hikmah Syahadah dan untuk penelitian selanjutnya yaitu:

1. Lembaga

Yayasan Hikmah Syahadah sebagai panti sosial yang dinaungi oleh Dinas Sosial daerah setempat dan Kementrian Sosial diharapkan memberikan pelayanan secara maksimal kepada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Sebab masih ada aspek yang belum maksimal seperti SDM pada bidang kesehatan untuk menangani pengobatan medis pada klien ODGJ. Peneliti juga menyarankan pada identifikasi dan pendataan Yayasan Hikmah Syahadah perlu memiliki identifikasi data pada masing-masing klien dengan diagnose dan pelayanan yang berbeda-beda.

2. Penelitian Selanjutnya

Melakukan penelitian yang lebih mendalam terkait program kegiatan pada pelayanan yang diberikan Yayasan

Hikmah Syahadah bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa hal ini agar mengetahui berjalannya program secara lebih maksimal karena penelitian ini memfokuskan pada pelayanan bukan pada salah satu program. Harapan selanjutnya bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian di Yayasan Hikmah Syahadah memberikan dedikasinya pada kegiatan yang dimiliki mengingat kurangnya SDM jadi dapat membantu kegiatan pelayanan yang dilakukan.

128

Adi, Isbandi Rukminto. Kesejahteraan Sosial (Pekerjaan Sosial, Pembangunan Sosial, dan Kajian Pembangunan). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013.

Arifin, H.M. Teori-teori Konseling Agama dan Umum. Jakarta: Golden Terayon Press, 1994.

Azhim, Said Abdul. Cara Islam Mencegah dan Mengobati Gangguan Otak, Stres dan Depres. Jakarta: Qultum Media, 2009.

Bugin, Burhan. Analisis Data dan Penelitian Kualitatif cet. Ke-2. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada , 2003.

Darajat, Zakiah. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang, 1996.

Edi Suharto, Ph.D. Pekerjaan Sosial Di Dunia Industri. Bandung: PT Refika Aditama, 2007.

Fahmi, Mustafa. Mustafa Fahmi, Kesehatan Jiwa Dalam Keluarga, Sekolah dan Masyarakat Jilid II,. Jakarta: Bulan Bintang, 1997.

Fahrudin, Adi. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Rafika Aditama, 2012.

Gulo, W. Metodologi Kualitatif. Jakarta: Grafindo, 2000. Irawan, Soeharto. Metode Penelitian Sosial, Suatu Teknik

Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004.

Ismet Firdaus, M.Si. Kualitas Pelayanan Sosial Anak Terlantar dalam Panti Yayasan Berbasis Agama Islam di Kecamatan Ciputat. Jakarta: Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1436 H/2014 M.

Lendriyono, Fauzik. "Jurnal Sospol." Strategi Penguatan Organisasi Pelayanan Sosial Berbasis Keagamaan, 2017.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT . Remaja Rosdakarya, 1999.

Prastowo, Andi. Memahami Metode-metode Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.

Raharjo, Santoso T. "Manejemen Relawan Pada Organisasi Pelayanan Sosial." Jurnal Sosiohumaniora, n.d.

Semiun, Yustinus. Kesehatan Mental 2. Yogyakarta: Kanisius, 2006

Siswanto. Kesehatan Mental, Konsep, Cakupan dan Perkembangan,. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET, 2007.

Studi Dokumen Buku Profil Ponpes Hikmah Syahadah. Kab Tangerang, n.d.

"Studi Dokumen Buku Profil Ponpes Hikmah Syahadah." n.d. Studi Dokumen Buku Profil Yayasan Hikmah Syahadah. n.d. Sugiyono, Prof. Dr. Memahami Penelitian Kualitatif .

Bandung: CV. Alfabeta, 2010.

—. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2009.

Suharto, Edi. Isu-Isu Tematik Pembangunan Sosial: Konsepsi dan Strategi. Jakarta: Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosia, 2004.

Sukoco, Dwi Heru. Kemitraan dalam Pelayanan. Jakarta: Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial, 1997.

Sulistyo. Pengkajian Kebutuhan Pelayanan Sosial. n.d.

Sulistyo, Sumar. Pengkajian Kebutuhan Pelayanan Sosial. Yogyakarta: Dep Sos, 2005.

Sumar Sulistyo, dkk.,. Pengkajian Kebutuhan Pelayanan Sosial Bekas Anak Negara. Yogyakarta: B2P3KS, 2005.

Sumar Sulistyoo, dkk. Pengkajian Kebutuhan Pelayanan Sosial Bekas Anak Negara. Yogyakarta: B2P3KS, 2005.

Thong, Denny. Memausiakan Manusia, Menata Jiwa Mambangun Bangsa, . Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2011.

"Walgito, Bimo. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta: Andi Offset, 1993.

Jurnal

Syakur’, Abd. 2007. ―Metode Ketenangan Jiwa Suatu Perbandingan antara al-Ghazali dan Sigmund Freud‖ Jurnal Islamica, Vol. 1

Saat, Sulaiman. 2016 ―Agama Sebagai Institusi (Lembaga) Sosial‖ Jurnal Kajian Sosiologi Agama

Raharjo, T Susanto. ―Manajemen Relawan pada Organisasi Pelayanan Sosial‖ Jurnal Sosiohumaniora

Perundang-Undangan

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa

Undang – undang nomor 39 tahun 2012 pasal 1 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia nomor 12 tahun 2018 tentang pedoman pencegahan dan penanganan

pemasungan bagi penyandang disabilitas mental bahwa Orang dengan gangguan jiwa

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 54 tahun 2017 tentang penanggulangan pemasungan pada orang dengan gangguan jiwa

Sumber Wawancara:

Wawancara Pribadi dengan Bapak Kiai Hikmah Syahadah, Jakarta 23 Maret 2020.

Wawancara Pribadi dengan Pekerja Sosial Yayasan Hikmah Syahadah, Jakarta 23 Maret 2020.

Wawancara Tenaga Kerja Sosial Yayasan Hikmah Syahadah, Jakarta 23 Maret 2020.

Wawancara Pribadi Konselor Yayasan Hikmah Syahdah, Jakarta 23 Maret 2020.

Wawancara Terapis Konselor Yayasan Hikmah Syahdah, Jakarta 23 Maret 2020.

135 Hasil Observasi Hari/

Tanggal Kegiatan Hasil Kegiatan

Sabtu, 21 Maret 2020 Mengelilingi fasilitas di Yayasan Hikmah Syahadah bersama Tenaga Kerja Sosial

Peneliti berbincang santai dengan Rittah Riani Romdin selaku Tenaga Kerja Sosial sambil berkeliling di sekitar lingkungan Yayasan Hikmah Syahadah untuk menunjukan sarana prasarana yang diberikan kepada klien ODGJ. Tidak jauh dari gerbang utama, terdapat kantor yang bersebrangan dengan bangunan Kobong dari bahan bambu sebagai kamar petugas, disamping Kobong terlihat gedung Hj Sa’adah serta ruang isolasi klien agresif. Klien ODGJ sedang berteriak-teriak dan halusinasi dengan bentuk yang sangat beragam. Petugas di Kobong bamboo terlihat sedang mengawasi klien ODGJ supaya tidak melakukan hal-hal yang tidak di inginkan. lemari antara klien ODGJ aktif, agresif, dan pasif. Dengan bangunan 2 lantai jumlah ruangan di gedung Hj Sa’adah ini terdapat 22 ruangan. 11 ruangan digunakan untuk klien aktif, 12 ruangan digunajan untuk klien agresif. Menurut pengamatan klien, jika klien ODGJ aktif dan pasif disatukan akan beresiko untuk berkelahi antara satu sama lain.

Lampiran 2 Hari/

Tanggal Kegiatan Hasil Kegiatan

Minggu, 22 Maret 2020

Mengelilingi fasilitas dan berbincang bersama SDM di Yayasan Hikmah Syahadah

Peneliti berbincang santai dengan Rittah Riani Romdin selaku Tenaga Kerja Sosial sambil berkeliling di sekitar lingkungan Yayasan Hikmah Syahadah untuk menunjukan sarana prasarana yang diberikan kepada klien ODGJ. Tidak jauh dari gerbang utama, terdapat kantor yang bersebrangan dengan bangunan Kobong dari bahan bambu sebagai kamar petugas, disamping Kobong terlihat gedung Hj Sa’adah serta ruang isolasi klien agresif. Klien ODGJ sedang berteriak-teriak dan halusinasi dengan bentuk yang sangat beragam. Petugas di Kobong bamboo terlihat sedang mengawasi klien ODGJ supaya tidak melakukan hal-hal yang tidak di inginkan. lemari antara klien ODGJ aktif, agresif, dan pasif. Dengan bangunan 2 lantai jumlah ruangan di gedung Hj Sa’adah ini terdapat 22 ruangan. 11 ruangan digunakan untuk klien aktif, 12 ruangan digunajan untuk klien agresif. Menurut pengamatan klien, jika klien ODGJ aktif dan pasif disatukan akan beresiko untuk berkelahi antara satu sama lain.

Lampiran 3 Hari/

Tanggal Kegiatan Hasil Kegiatan

Senin, 23 Maret 2020 Mengikuti kegiatan berolahraga dan melanjutkan melakukan pengamatan fasilitas

Setelah klien ODGJ melaksanakan shalat subuh berjamaah, mereka bergegas menuju lapangan yaitu klien ODGJ aktif dan pasif. Saya mengamati bahwa tidak semua klien ODGJ berkumpul ke lapangan untuk melaksanakan olahraga dan kegiatan hiburan. Klien yang tidak ingin berolahraga terlihat di bawa oleh petugas ke lapangan. Klien ODGJ susah berkumpul untuk membentuk barisan, namun berbeda pada saat Pak Kiyai datang untuk memimpin doa terlihat dengan cepat klien ODGJ langsung berbaris dengan rapih dan berdoa dengan Pak Kiyai. Hal itu membuktikan bahwa, mereka sangat menghormati Kiyai. Pada saat itu, Pak Kiyai meminta penelliti untuk memberi intruksi berdoa bersama didepan barisan oleh Pak Kiyai. Selanjutnya klien berolahraga dengan tertib dengan dipandu oleh klien yang telah pulih. Terlihat juga dilapangan 2 alat transportasi berupa mobil yang digunakan untuk penjemputan, pemulangan, maupun aktifitas Yayasan Hikmah Syahadah

Lampiran 4 Hari/

Tanggal Kegiatan Hasil Kegiatan

Selasa - Rabu, 23 – 24 Maret 2020

Menghadap Pak Kiyai selaku Ketua Yayasan, Pak Ustadz selaku Terapis, Kak Risa selaku Konselor, Kak Rittah selaku Tenaga Kerja Sosial, dan Kak Sobari selaku Pekerja Sosial

Orientasi lembaga dan melakukan wawancara dengan pihak yang terlibat dalam pelayanan sosial yang diberikan kepada klien ODGJ. Peneliti mendapatkan informasi Pelayanan Sosial dan pelayanan berbasis keagamaan yang diberikan yaitu rutinitas harian, hiburan dan musik, kebutuhan pangan bergizi, keterampilan, resosiliasi, terapi, konseling, praktik beragama, dan dinamika beragama. Berdasarkan jumlah data yang diberikam rata-rata klien ODGJ di Yayasan Hikmah Syahdah mengalami gangguan jiwa pasif atau sudah mulai pulih, dengan jumlah klien ODGJ 21 orang.

Lampiran 5 Hari/

Tanggal Kegiatan Hasil Kegiatan

Jumat, 27 Maret 2020

Mengikuti kegiatan terapi air doa, terapi gurat telunjuk petir, dan keterampilan las dan karbit

Saya mengamati Pak Kiyai setelah melaksanakan shalat dhuha berdzikir denga sebotol air yang dibuka dan didoakan dengan khusuk dan seksama sampai 30 menit. Selanjutnya, peneliti mengamati Pak Kiyai dan salah satu Klien ODGJ yang telah pulih sedang membuat alat rumah tangga sederhana dengan Pak Kiyai menggunakan alat las dan karbit. Setelah itu, Pak Kiyai memberikan air tersebut kepada Klien ODGJ sambil mengusapkan air tersebut ke wajah Klien ODGJ. Pada waktu dzuhur tiba klien ODGJ dan pengurus melaksanakan shalat dzhur berjamaah. Setelah selesai Klien ODGJ membuka pakaian dan hanya mengenakan sarung lalu berbaris dengan rapih menghadap qiblat untuk melaksanakan terapi gurat telunjuk petir. Terlihat Pak Kiyai dan Pak Ustadz mengguratkan telunjuk ke bagian saraf-saraf tertentu kepada Klien ODGJ secara bergantian.

Lampiran 6

TRANSKIP WAWANCARA

Informan: Tenaga Kerja Sosial Yayasan Hikmah Syahadah A. Tempat dan Waktu Wawancara

Tempat Wawancara : Wisma Tamu

Hari, Tanggal, Wawancara : Senin, 23 Maret 2020 Waktu Wawancara : 15.30 WIB

B. Identitas Informan

1. Nama : Rittah Riani Romdin, M.Pd

2. Usia :25 Tahun 3. Jenjang Pendidikan : S2 Pertanyaan Jawaban 1. Bagaimana kegiatan pelayanan bagi ODGJ di Yayasan Hikmah Syahadah?

Kegiatan pelayanan disini kan berbasis keagamaan oleh bapa, melatih pemulihan dengan agama seperti shalat lima waktu dan sunnah berjamaah, ceramah agama, dan terapi maupun konseling dengan keagamaan karena awal terbentuknya panti inikan keagamaan yang bapak punya. Terus klien diberikan penginapan, makan, ya ada rutinitasnya meliputi olahraga, pelayanan keterampilan, kalau udah pulih baru tahap resosiliasi.

2. Bagaimana tugas tenaga kerja sosial bagi ODGJ di Yayasan Hikmah

Saya mengurus pelatihan-pelatihan yang diberikan bagi ODGJ. Terus saya juga memantau kegiatan ODGJ, kan kalau klien suka ada

Syahadah? yang ga disiplin nah disitu saya mengingatkan. Saya biasa melakukan penjemputan dan pemulangan bagi klien. Proses penjemputannya kan ngurus administrasi dan identifikasi itu juga tugas saya dan proses pemulangan saya harus memastikan bahwa klien ODGJ diterima dengan baik oleh masyarakat

3. Bagaimana

program lanjutan bagi klien ODGJ yang telah pulih?

Kami melakukan pembekalan keterampilan sebagai program lanjutan sebelum akhirnya klien dikembalikan kepada keluarga dan lingkungan klien sehingga klien dapat memiliki keahlian. keterampilan diberikan kepada klien yang telah pulih dan sudah dapat berkomunikasi. Pelaksanaannya sesuai dengan jadwal sama jenis keterampilannya. Setiap hari beda-beda, libur kecuali hari minggu karena hari minggu keluarga lebih sering menjenguk klien

4. Bagaimana jenis pelatihan yang diberikan?

Pelatihannya kan ada keterampilanlas listrik dan karbit diajarkan pengelasan cair pembuatan alat sederhana dengan gerinda, bor, dan listrik. Keterampilan batu akik sendiri membuat batu akik dengan jenis dan bentuk yang berbeda-beda. Keterampilan isi ulang dilatih mengisi galon air minum. Keterampilan cocok tanam menanam sayur dan dilatih memberi pokok. Keterampilan bengkel diberikan pelatihan teknik dasar-dasar bengkel. Keterampilan sablon mencetak kaos atau seragam bagi pengurus

5. Bagaimana proses pemulangan bagi klien ODGJ?

Program lanjutan selanjutnya kepada klien yang telah pulih adalah proses resosiliasi. Syarat bagi klien yang diberikan resosiliasi adalah kepulihanm ketenangan, bertanggung jawab dengan rutinitas kegiatan, dan sudah berinteraksi dengan baik. Biasanya waktunya sekitar satu bulan. Awalnya kami akan berkomunikasi dengan pihak keluarga baik melalui telfon atau secara langsung saat keluarga klien kemari atau kami yang mendatangi pihak keluarga untuk memastikan klien dapat dipulangkan atau masih menetap disini

6. Bagaimana faktor pendukung dan

Faktor pendukungnya ya fasilitas memadai, keilmuan agama bagi

penghambat kegiatan

pelayanan bagi ODGJ?

penerapannya juga mendukung. Penghambatnya mungkin SDM, karena terkadang petugas ada yang berhenti bekerja maka menghambat proses pelayanan 7. Bagaimana harapan bagi kegiatan pelayanan bagi ODGJ selanjutnya?

Harapannya, SDM memadai dalam bidang kesehatan jadi bisa mendiagnosa atau mengobati klien secara medis dengan baik tanpa harus ke puskesmas atau rumah sakit.

Lampiran 7

Informan: Konselor Yayasan Hikmah Syahadah A. Tempat dan Waktu Wawancara

Tempat Wawancara : Kantor

Hari, Tanggal, Wawancara : Selasa, 24 Maret 2020 Waktu Wawancara : 11.15 WIB

B. Identitas Informan

1. Nama : Risa Riani Romdin, M.Kes

2. Usia :27 Tahun 3. Jenjang Pendidikan : S2 Pertanyaan Jawaban 1. Bagaimana pelayanan konseling yang diberikan?

Konseling disini tetap berbasis keagamaan dengan metode islam berlandaskan Al-Qur’an sebagai sumber ajaran, bimbingan, nasihat, dan obat untuk memulihkan klien ODGJ. Selain memberikan konseling berbasis agama, kami juga melaksanakan konseling keluarga dengan mempertemukan anatara klien ODGJ, konselor, dan pihak keluarga.

2. Bagaimana tujuan konseling bagi klien ODGJ?

Karena dasar konseling ini keilmuan Al-Hikmah maka tujuannya menyembuhkan klien secara sempurna yaitu sehat secara jasmani dan rohani mendekatkan diri kepada Allah. Tujuan yang lain adalah memberikan refleksi positif untuk

memulihkan klien seperti kondisi semula. Kalau tujuan dari konseling keluarga agar mengetahui sejauh mana perkembangan pemulihan klien itu sendiri.

3. Bagaimana rutinitas

konseling bagi ODGJ?

Kegiatan dilakukan dengan rutin 3x dalam seminggu, hari Selasa, Rabu pukul 10.00-11.00, dan Jumat pukul 14.00-15.00. 4. Bagaimana kriteria klien ODGJ yang diberikan konseling?

Tergantung dari kondisi klien itu sendiri, jika klien mampu berkomunikasi maka akan di laksanakan konseling secara langsung bersama klien ODGJ untuk mengetahui sejauh mana klien telah pulih, namun beberapa klien lainnya yang masih terbatas dalam komunikasi maka akan digunakan komunikasi tidak langsung yaitu melakukan pengamatan kondisi klien

5. Bagaimana cara memberikan konseling bagi ODGJ?

Konseling disini menggunakan metode komunikasi langsung dan komunikasi tidak langsung dikarenakan tidak semua klien dapat berkomunikasi atau berinteraksi. Jadi, kalau komunikasi tidak langsung konselingnya melalui kegiatan-kegiatan yang diberikan kepada klien. Hasil dari kegiatan itu kita lakukan konseling klien yang

sudah bisa berkomunikasi atau berinteraksi. Klien yang belum bisa berinteraksi namun telah diberikan kegiatan kami pantau lalu diberikan tindak lanjut supaya mempercepat proses pemulihan

6. Bagaimana manfaat

konseling bagi klien ODGJ?

Manfaatnya utuk klien telah pulih maka kami akan mengetahui harapan yang dirasakan klien , namun jika klien belum pulih manfaatnya kami akan mengetahui faktor penghambat dari pemulihan klien.

7. Bagaimana faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan konseling bagi ODGJ?

Faktor pendukungnya konseling bagi klien ODGJ sering kali bekerjasama dengan peksos dan terapis untuk memberikan informasi terkait kondisi klien ODGJ. Faktor penghambatnya minimnya tenaga konselor dengan kapasitas klien ODGJ yang cukup banyak sehingga pengamatan konseling atau konseling komunikasi tidak langsung belum bisa berjalan secara maksimal. 8. Bagaimana harapan kedepannya untuk proses konseling bagi Yayasan Hikmah Syahdah?

Harapannya konseling komunikasi secara langsung dapat lebih sering dilaksanakan mengingat banyak klien yang belum pulih 8sehingga belum bisa konseling secara langsung. Namun, minimnya SDM konselor tidak dapat melakukan SDM secara mendalam

Lampiran 8

Informan: Terapis Yayasan Hikmah Syahadah A. Tempat dan Waktu Wawancara

Tempat Wawancara : Wisma Tamu

Hari, Tanggal, Wawancara : Senin, 23 Maret 2020 Waktu Wawancara : 14.00 WIB

B. Identitas Informan

1. Nama : Pak Ustadz Asirin, S.Ag

2. Usia : 40 Tahun

3. Jenjang Pendidikan : S1

Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana bentuk terapi bagi ODGJ di Yayasan Hikmah Syahadah?

Sebagai manusia yang memiliki keyakinan kepada Allah swt. Maka metode yang kami gunakan dalam upaya pemulihan klien adalah agama melalui sumber keilmuan Al-Hikmah dengan tujuan memulihkan klien secara sempurna baik jasmani maupun rohani. Selain terapi atau konseling, kami juga memberikan pembekalan agama berupa meningat

Allah, taubat, kesabaran, dan ketaqwaan

2. Bagaimana metode pelaksanaan terapi tersebut?

Terapi berbasis keagamaan ini kami menyebutnya dengan Terapi Ilahiyah dengan jenisnya yaitu terapi air doa dan dzikir memberikan air berkhasiat yang telah dibacakan setelah shalat dhuha oleh Pak Kiyai, lalu diminumkan kepada klien ODGJ. Selanjutnya yaitu, terapi gurat telunjuk petir mengguratkan telunjuk saya atau Pak Kiyai ke titik-titik saraf klien ODGJ, terakhir yaitu terapi mandi malam kita menyebutnya malam jumat, persiapannya sekitar dari jam 22.00 WIB pelaksanannya ya sekitar jam 00.00 WIB dengan dibimbing oleh saya dan Pak Kiyai. Air untuk mandi malam ini berasal dari tujuh sumur berkhasiat dan air garam

supaya bisa memberikan relaksasi pada klien ODGJ. 3. Bagaimana rutinitas

pelaksanaan terapi bagi ODGJ?

Rutinitas terapi berjalan dengan lancar, waktu pelaksanannya terapi air doa yaitu setelah shalat dhuha pada hari senin dan selasa jam 09.00 -10.00 WIB, Terapi gurat terlunjuk petir setelah shalat dhuha hari rabu, dan jumat jam 09.00 -10.00 WIB

Dan terapi mandi malam pada kamis jam 22.00-00.00WIB

4. Bagaimana syarat klien yang diberikan terapi?

Rutinitas terapi diberikan bagi klien ODGJ aktif dan pasif karena telah dapat berkomunikasi dan mendengarkan arahan dengan baik serta diikuti secara bersama-sama di Yayasan Hikmah Syahadah. Namun, jika klien ODGJ agresif biasanya saya dan Pak Kiyai yang menuju kamar inap

isolasi klien ODGJ untuk melaksanakan terapi karena tindakannya kadang suka berbahayakan orang sekitar. 5. Bagaimana tata cara

pelaksanaan terapi unggulan bagi ODGJ?

Terapi unggulannya yaitu terapi gurat telunjuk petir, kenapa disebut unggulan karena terapi ini memberikan dampak yang sangat besar bagi klien dan karena terapi ini bisa dilaksanakan setelah shalat berjamaah. Cara pelaksanannya yaitu setelah shalat posisi klien ODGJ masih menghadap kiblat, meminum air doa dan membubuhkan ke ubun ubun, serta mengguratkan bagian-bagian tubuh klien yaitu kening, bawah telinga, tengkuk kepala, dada dan perut, punggung, tangan, dan kaki paha belakang/depan yang terakhir yaitu betis. 6. Bagaimana manfaat terapi

berbasis agama bagi klien ODGJ?

Manfaat nya bagi klien ODGJ bisa m meringankan reaksi fisik dan mental santri,

memberikan efek relaksasi, melancarkan peredaran darah, mengobati gangguan saraf, dan kelainan fungsi organ.

7. Bagaimana indikator keberhasilan dalam melaksanakan terapi bagi ODGJ?

Awalnya klien berhalusinasi sampai mengamuk namun setelah dilakukan terapi klien menjadi lebih tenang, relaks, dan mengerti saat diberikan pemahaman.

8. Bagaimana peluang dan tantangan terapi keagamaan bagi ODGJ?

Peluangnya yaitu dengan terapi ilahiyah banyak klien yang telah dipulihkan mengingat terapi ini merupakan program unggulan di Yayasan Hikmah Syahadah.

Tantangannya untuk saat ini hanya saya dan Pak Kiyai yang bisa memberikan terapi gurat telunjuk petir bagi klien ODGJ mengingat belum banyaknya petugas yang mempelajari ilmunya.

Lampiran 9

Informan: Klien ODGJ yang telah pulih A. Tempat dan Waktu Wawancara Tempat Wawancara : Kantor

Hari, Tanggal, Wawancara : 23 Maret 2020 Waktu Wawancara : 12.30 WIB B. Identitas Informan

1. Nama : AJ

2. Usia :24 Tahun

3. Jenjang Pendidikan : -

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah tempat tidur di Yayasan Hikmah Syahadah terasa nyaman?

Tempat tinggal disini Alhamdulillah nyaman, ada kasur, lemari sama kipas angina. Makanan juga enak. betah tinggal disini

2. Bagaimana kegiatan rutin disini? Apakah anda mengikuti kegiatan tersebut?

Ya saya ikut tiap hari shalat berjamaah sama pak kiyai terus ngaji abis itu diterapi setelah shalat

3. Bagaimana perasaan setelah mengikuti kegiatan rutin?

Kalau abis olahraga gitu ya saya jadi seger badannya, terus sebelum solat berjamaah saya mandi dulu abis itu kadang saya adzan di musholah

4. Bagaimana kondisi tubuh anda?

Rasanya kalau abis di terapi sama Pak Ustadz badan saya kaya lebih ringan aja gitu. Beban ditubuh yang tadinya berat jadi hilang seketika. Biasanya kadang saya nangis pas lagi di terapi telunjuk petir

5. Bagaimana sikap tenaga kerja disini?

Baik ngopi bareng, ga ada yang galak ga ada

6. Bagaimana konseling yang diberikan?

Konselingnya sama mba risa atau pak dede, ya suka diajak ngobrol aja

7. Bagaimana terapi yang diberikan?

Terapi biasanya abis shalat berjamaaah sama pak ustadz pak kiyai terus digurat telunjuknya, kalau malem jumat kami mandi di kulah

8. Bagaimana makanan yang diberikan?

Enak makannya dimasakin sama ibu nasi sama ikannya banyak 9. Bagaimana kegiatan

keagamaan yang anda jalani?

Dulu saya hampir lupa mengaji, karena disini saya belajar mengaji sedikit-sedikit

10. Bagaimana perasaan anda setelah tinggal di

Yayasan Hikmah

Syahadah?

Saya nyaman tinggal disini, soalnya banyak temen ngobrol sama ngopi. Disini juga saya suka shalat tepat waktu

Lampiran 10

Informan: Klien ODGJ yang telah pulih A. Tempat dan Waktu Wawancara Tempat Wawancara : Kantor

Hari, Tanggal, Wawancara : 23 Maret 2020 Waktu Wawancara : 12.30 WIB B. Identitas Informan

1. Nama : BS

2. Usia :46 Tahun

3. Jenjang Pendidikan : -

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah tempat tidur di Yayasan Hikmah Syahadah terasa nyaman?

Alhamdulillah tempat tinggal disini terasa nyaman, makanannya

Dokumen terkait