• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

1. Disarankan bagi guru untuk menggunakan metode hands on activities sebagai alternatif metode pembelajaran dalam menyajikan materi pembelajaran fisika.

2. Gunakan metode mengajar yang sesuai dengan konsep yang diberikan. Karena memberikan metode pengajaran yang tepatb dapat membantu pemahaman belajaran siswa.

3. Penelitian ini memiliki kelemahan yaitu peneliti menyajikan atau observasi sendiri, dan pada saat observasi peneliti tidak menggunakan lembar observasi yang lebih rinci.

74

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar & Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta (http://ardhana12.wordpress.com /2011/10/20/indikator-keaktifan-siswa-yang

dapat- dijadikan-penilaian dalam-ptk-2/)

Kartika budi, Fr Y (1989) “konsep pembentukan dan penanamannya” sumbangan

terhadap pendidikan matematika dan pendidikan fisika. Yogyakarta: Sanata Dharma.

Muhibbin, Syah. 1995. Psikilogi pendidikan dan pendekatan baru. Bandung: Remaja Rodaskarya.

Saifuddin Anwar. 1988. Sikap manusia: teori dan pengukuran. Yogyakarta: Liberty Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Sardiman ,AM. 1986. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta : CV Rajawali. Seepo dalam http://seepojhur.blogspot.com/2011/11/021/validitas-kuisioner

Seepo dalam blogspot.com/2011/08/12/pengertian observasi.html.

Semiawan. Cony dan Munandar. Utami. 19984. Memupuk bakat dan kreatifitas siswa sekolah menengah. Yogyakarta; Gramedia Pustaka Utama.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :Rineka Cipta.

Slavin, E.R. (2003). Educatiomal Psycology : Teori and Pratice (7th Edition). Boston: Allyn and Bacon.

Sudjana. 1988. Metode Statistika. Bandung: PT. Tarsito.

75

Suparno, Paul . 1997. Filsafat konstruktivisme dalam pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Suparno, Paul. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarkta:

Universitas Sanata Dharma.

Suparno, Paul. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan Fisika Psikologi . Yogyakarkta: Universitas Sanata Dharma.

Winkel,W.S. 1987. Psokologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia.

Winkel, W. S. 1996. Psikologi Pembelajaran. Jakarta : Gramedi Etodologi Research. Yogyakarta:Andi Offset.

76

77 Lampiran 1

78 Lampiran 2

79 Lampiran 3 Tes Awal Nama : Kelas : Tes awal

1. Yang dimaksud dengan jarak ?

--- 2. Apa yang dimaksud dengan perpindahan?

--- 3. Dapatkah Tri yang duduk diam dibangku halte dikatakan bergerak oleh

Lusia yang melihatnya dari dalam mobil yang sedang bergerak?

--- 4. Diketahui perpindahan 30 meter dan waktu 5 sekon dari sebuah benda

yang bergerak lurus. Berapakah kecepatan benda ?

--- 5. Apa yang dimaksud dengan percepatan rata- rata?

--- 6. Apa yang dimaksud dengan percepatan sesaat ?

---

80 Lampiran 4

81 Lampiran 5

Lembar Kerja Siswa (LKS)

1. Materi Pokok : Kinematika Gerak Lurus

2. Kompetensi Dasar : Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan konstan

3. Indikator Hasil Belajar Siswa dapat:

a. Mendefinisikan pengertian gerak b. Menunjukka npengertian GLB c. Menunjukkan pengertian GLBB 4. Kegiatan I

Agar dapat mengikuti kegiatan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam LKS ini, anda harus memahami konsep berikut ini:

Gerak lurus

1. Pengertian Gerak

Gerak adalah perubahan kedudukan atau tempat suatu benda terhadap titik acuan atau titik asal tertentu. Jadi bila suatu benda kedudukannya berubah setiap saat terhadap suatu titik acuan, maka benda tersebut dikatakan sedang bergerak. Misalnya, kita mengatakan bahwa mobil itu bergerak. Hal ini dimaksudkan bahwa mobil bergerak terhadap jalan atau kendaraan lain yang digunakan sebagai acuan. Jadi diam atau bergerak merupakan keadaan yang harus ditinjau terhadap benda lain.

82

Sebuah benda dikatakan bergerak terhadap benda lain jika kedudukan antara kedua benda itu berubah satu sama lain. Untuk mendefinisikan gerak, memerlukan suatu titik acuan. Titik acuan adalah suatu tempat di mana kita dapat mulai mengukur kedudukan suatu benda.

Gerak dalam hal ini di bagi menjadi dua, yaitu:  Gerak relatif

Suatu benda yang bergerak terhadap benda tertentu belum pasti bergerak terhadap benda lainnya. Contoh Ani berjalan kaki terhadap gedung sekolah.

 Gerak semu

Sebuah benda dikatakan melakukan gerak semu apabila benda tersebut tampak seolah-olah bergerak, padahal sebenarnya benda tersebut diam. Contoh matahri seakan-akan yang mengelilingi bumi, padahal yang sebenarnya bumi lah (rotasi bumi) yang berputar mengelilingi matahari.

2. Jarak dan Perpindahan

Kedudukan adalah letak suatu benda pada suatu waktu tertentu terhadap suatu acuan tertentu. Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dalam selang waktu tertentu. Perpindahan adaalah perubahan kedudukan suatu benda karena adanya perubahan waktu. Contoh soal:

83

A B C -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

Gambar 1. Kedudukan benda pada suatu garis lurus

Jarak dari A ke C kemudian ke B = panjang ACB

= panjang AC + panjang CB = 8 + 5 = 13 m

Perpindahan dari A ke C kemudian ke B =

   

m

x xB A

AB    0  3 3

Sebagai titik acuan adalah titik O yang kedudukannya 𝑥𝑜 = 0, kedudukan dapat terletak dikiri dan dikanan titik acuan, sehingga untuk membedakannya digunakan tanda positif atau negatif. Untuk membedakan antara jarak dan perpindahan pada contoh di atas dengan menggunakan persamaan ∆𝑥 = 𝑥𝑖− 𝑥𝑜, persamaan ini diperoleh berdasarkan gerak benda. Karena perpindahan merupakan vektor, maka dari itu tanda positif atau negatif kedudukan awal benda harus diperhatikan. Sedangkan untuk menghitung jarak dengan menggunakan persamaan yang sama namun, karena jarak merupakan besaran skalar yang nilainya selalu positif maka tidak tergantung pada tanda dimana kedudukan awal dan akhir suatu benda. 3. Kelajuan dan Kecepatan

Kelajuan suatu benda adalah hasil bagi antara jarak yang ditempuh dengan selang waktu yang diperlukan benda untuk menempuh jarak

84

tersebut. Besaran ini tidak tergantung pada arah. Sedangkan kecepatan adalah perpindahan tiap satuan waktu. Besaran ini tergantung pada arah.

     

t s v waktu ditempuh yang jarak kelajuan  Dimana: V : kelajuan ( m/s )

S : jarak yang ditempuh (m) t : waktu yang ditempuh (s)

Secara sistematik yang sama akan besarnya kecepatan dapat ditentukan sebagai berikut : Kecepatan = 𝒑𝒆𝒓𝒑𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 v = ∆𝒙∆𝒕 v = 𝑿𝟏−𝑿𝟎 𝒕𝟏− 𝒕𝟎 4. Gerak Lurus Beraturan

Gerak Lurus Beraturan adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan tetap. Benda juga dikatakan bergerak lurus beraturan apabila dalam selang waktu yang sama dapat menempuh jarak yang sama dan lintasannya merupakan garis lurus. Dalam hal ini, kecepatan merupakan perbandingan antara jarak yang ditempuh oleh suatu benda

85

terhadap waktu yang diperlukan. Secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut :

S = v. t

Dimana :

v : kecepatan (m/s) S : perpindahan (m)

t : waktu yang ditempuh (s) Ciri-ciri GLB:

 Lintasan lurus

 Kecepatan tetap (v konstan)

 Percepatan nol (a=0 )

Hubungan antara kecepatan (v) dengan waktu (t) dan jarak (S) dengan waktu dapat digambarkan dengan grafik v – t dan S – t sebagai berikut V

C B

0 A t Gambar 2. Diagram v -t

86 s

𝛼

t Gambar 3. Diagram S- t

Dari grafik v – t, tampak bahwa kecepatan selalu tetap tidak bergantung oleh waktu, sehingga grafiknya berupa garis lurus yang sejajar dengan sumbu t. Jadi, jarak yang ditempuh oleh benda (S) pada grafik v-t merupakan luas bidang yang dibatasi oleh garis grafik v dan sumbu t dalam selang waktu tertentu.

Pada grafik S- t tampak pada jarak yang ditempuh oleh benda berbanding lurus dengan waktunya sehingga grafiknya berupa garis lurus condong ke atas. Dari persamaan v = S/t , ternyata pada grafik S-t kecepatan benda (v) merupakan tangens sudut antara garis S dan sumbu t. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : v = tg 𝛼. Jadi semakin besar sudutnya semakin besar pula kecepatan gerak lurus beraturan tersebut.

87 5. Gerak Lurus Berubah Beraturan

Gerak lurus berubag beraturan adalah gerak benda yang memiliki lintasan berbentuk garus lurus dan memiliki kecepatan gerak berubah secara teratur (percepatan konstan). Secara umum, GLBB dibedakan menjadi dua, yaitu:

c. Gerak lurus berubah beraturan dipercepat

Dalam GLBB dipercepat, kecepatan gerak benda bertambah secara beraturan (percepatan bernilai positif). Dalam GLBB dipercepat berlaku beberapa persamaan matematis, yaitu sebagai berikut.

a = ∆𝒗 ∆𝒕 =

𝑽𝟏−𝑽𝟎 𝒕𝟏−𝒕𝟎

Dari persamaan itu dapat diperoleh besarnya kecepatan akhir dari gerak benda sebagai berikut :

a = ∆𝒗 ∆𝒕 = 𝒗𝒕−𝒗𝒐 𝒕𝒕−𝒕𝒐 sehingga didapat : 𝒗𝒕 = 𝒗𝒐 + a . t St = 𝒗𝒐 . t + 𝟏𝟐 a . 𝒕𝟐 Dimana :

𝑣𝑡 = kecepatan pada detik ke t (m/s) 𝑣𝑜 = kecepatan awal ( m/s)

𝑎 = percepatan (m/𝑠2) 𝑡 = waktu (s)

88

Karena perubahan kecepatan setiap satuan waktu disebut percepatan, maka gerak lurus berubah beraturan dinyatakan sebagai gerak yang lintasannya lurus dan percepatannya selalu tetap. Apabila dibuat grafik hubungan antara kecepatan (v) terhadap waktu (t), perpindahan (s) terhadap waktu (t) dari gerak lurus berubah beraturan, akan didapatkan sebagai berikut: v t Gambar 4. Grafik v- t s t Gambar 3. Diagram S- t

89

d. Gerak lurus berubah beraturan diperlambat

Dalam GLBB diperlambat, kecepatan gerak benda berkurang secara beraturan (percepatan bernilai negatif).

Ciri GLBB

 Kecepatan berubah (v= berubah)

 Percepatan konstan (a= konstan)

 Lintasannya lurus

6. Aplikasi Konsep GLB dan GLBB dalam Kehidupan Sehari-hari Benda yang mengalami gerak lurus berubah beraturan memiliki kecepatan yang berubah seiring dengan perubahan waktu. Dengan demikian dalam selang waktu yang sama perubahan jarak yang dicapai benda tidak sama. Bila perubahan jarak yang dicapai semakin bertambah besar, berarti kecepatan benda semakin bertambah pula. Gerak semacam itu dinamakan gerak lurus berubah beraturan dipercepat. Sebaliknya jika perubahan jarak yang dicapai semakin berkurang, berarti kecepatan benda semakin lambat, maka gerak demikian disebut dengan gerak lurus berubah beraturan diperlambat. Kecepatan akhir pada saat tertentu berbeda dengan kecepatan awal pada saat t = 0 yaitu saat peninjauan gerak dilakukan.

90

Dalam kehidupan sehari-hari, konsep GLB agak sulit dijumpai. Hal ini disebabkan pada gerak suatu benda, GLB hanya berlangsung pada waktu tertentu, selanjutnya kecepatannya berubah tergantung pada situasi jalan yang dilalui.

GLBB banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Benda yang jatuh, seperti penerjun yang meloncat dari pesawat, bergerak turun dalam kecepatan yang semakin bertambah. Jika pengaruh gaya gesekan diabaikan kecepatan benda yang jatuh bebas akan bertambah 9,8 m/s2 untuk setiap detik benda itu bergerak turun. Gerak jatuh bebas merupakan gerak lurus berubah beraturan diperlambat.

91 Lampiran 6

Hands on aktivities

Tujuan:

1. Dapat melakukan percobaan tentang gerak lurus beraturan suatu benda dengan ticker timer.

2. Dapat mengukur kecepatan rata- rata sebuah benda berdasarkan data yang terekam oleh ticker timer.

Alat:

a. Ticker timer

b. Ganjalan (buku, balok) c. Papan landasan d. Trolly/ kereta-keretaan e. Gunting f. Pita rekaman Langkah kerja : ganjalan

92

1) Buatlah landasan miring dengan cara mengganjal salah satu ujung landasan dengan ganjalan yang sudah disiapkan (lihat gambar) ! 2) Atur kemiringan sedikit demi sedikit sampai kereta- keretaan yang

diletakkan dipuncak landasan tepat akan meluncur kebawah! Jika kereta meluncur makin lama makin cepat, kurangi kemiringan landasan!

3) Hubungkan kereta- keretaan dengan ticker timer dan diberi sentuhan sedikit agar kereta bergerak menuruni landasan sambil menarik pita ketik!

4) Guntinglah pita yang ditarik oleh ticker timer hanya ketika ticker timer bergerak pada kemiringan!

5) Bagi pita menjadi beberapa bagian dimana setiap bagian memiliki selang waktu 5 ketikan! Karena itu berilah tanda pada pita untuk setiap jarak 5 ketikan.

6) Tempelkan tiap potongan kertas secara berurutan kesamping kanan sehingga diperoleh suatu diagram batang!

7) Amati diagram batang yang anda peroleh, kemudian nyatakanlah karateristik dari gerak lurus beraturan!

(a)

Tandai setiap 5 ketik

Panjang 5 ketik = 1/10 sekon (b)

93 (c)

95 Lampiran 7

Nama : Kelas : Tes akhir

1. yang dimaksud dengan jarak ?

--- 2. Apa yang dimaksud dengan perpindahan?

--- 3. Dapatkah Tri yang duduk diam dibangku halte dikatakan bergerak oleh Lusia

yang melihatnya dari dalam mobil yang sedang bergerak?

--- 4. Diketahui perpindahan 30 meter dan waktu 5 sekon dari sebuah benda yang

bergerak lurus. Berapakah kecepatan benda ?

--- 5. Apa yang dimaksud dengan percepatan rata- rata?

--- 6. Apa yang dimaksud dengan percepatan sesaat ?

---

96 Lampiran 8

97 Lampiran 9

Kunci Jawaban Tes Awal dan Tes Akhir

1. Jarak adalah panjang lintasan yang di tempuh oleh suatu benda dalam selang waktu tertentu

2. Perpindahan adalah perubahan kedudukan suatu benda karena adanya perubahan waktu

3. Dapat, karena posisi tri yang duduk diam di bangku halte relative berubah terhadap acuan posisi lusia yang berada di dalam mobil yang sedang bergerak.

4. Besar kecepatan sampai detik ke 5

1 6 5 30      ms s m t s v

5. Kecepatan rata-rata adalah hasil bagi perpindahan dan selang waktu

6. percepatan sesaat adalah (a) perubahan kecepatan yang berlangsung dalam waktu singkat.

a = ∆𝑣

98 Lampiran 10 Kuisioner Nama : Kelas : Mata Pelajaran :

Petunjuk : Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan pilihlah satu dari empat jawaban. Kemudian beri tanda (√) pada skor yang sesuai dengan keadaan Anda. Keterangan Pilihan jawaban:

1 = Sangat Tidak Setuju 3 = Setuju

2 = Tidak Setuju 4 = Sangat Setuju

NO PERTANYAAN SS S TS STS

1 Selama pembelajaran berlangsung, saya mengerjakan semua soal yang diberikan dengan sungguh-sungguh. 2 Selama pembelajaran berlangsung,

saya menyelesaikan soal di papan tulis dari hasil pekerjaan saya sendiri atau dari kelompok saya sendiri.

3 Pembelajaran fisika yang dilaksanakan dengan metode hands on activities lebih menyenangkan dan cepat dipahami

99

dengan menggunakan metode hands on activities, saya lebih bersemngat dalam belajar fisika

5 Saya senang belajar fisika menggunakan metode hands on activities

6 Saya berperan aktif merangkai percobaan , karena saya menyukai pelajaran Fisika yang berupa kegiatan percobaan.

7 Saya menanggapi pembahasan pelajaran yang disampaikan oleh guru. 8 Saya mencatat hal-hal penting yang

disampaikan oleh guru

9 Saya menyukai pelajaran Fisika menggunakan metode hands on activities dalam bentuk teori, rumus-rumus maupun percobaan.

10 Saya selalu siap mengikuti proses belajar mengajar Fisika.

100 Lampiran 11

102 Lampiran 12

Hasil pengisian soal kuisioner ( pilihan )

Nomor siswa Nomor soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 A B A A B B B B B B 2 A A A B A A B B B A 3 B B B A A B A A B B 4 B A A A A B B B B B 5 A A A A B B B B B B 6 B B B A A B A A B B 7 B A A A A B B B B C 8 A A B B B A B A A A 9 A A A B B A B B A A 10 B B B B B B B B B B 11 B B B B B B B B B B 12 A A B B B B B B B B

103 13 A A A B B B B B A A 14 A B A B A A A B B B 15 B B B B B B B B B B 16 B B B B B B B B B B 17 B B B B B B B B B B 18 B B B A A A B B B B 19 B B B A A B A A B B 20 B B B B B B B B B B 21 B B B B B B B B B B 22 B B B B B B B B B B 23 B B B A B A A B B B 24 B B B B B B B B B B 25 A A A A B B B B A A 26 A A B A A B B B B B

104 Lampiran 13

Foto Penelitian

Foto 1 Foto 2

Dilihat dari foto 1 dan 2, terlihat bahwa siswa antusias mengerjakan soal latihan pada materi gerak lurus. Dan siswa mengerjakan semua soal-soal latihan dengan sungguh- sungguh. Dari foto di atas dapat terlihat minat, keaktifan serta keterampilan sosial siswa selama pembelajaran fisika mengunakan metode hands on activities.

105

Foto 3 Foto 4

Foto 5 Foto 5

Dari foto di atas, terlihat bahwa siswa terlihat antusias dan aktif dalam melakukan hands on activities. Selain melakukan observasi keterampilan sosial siswa, peneliti juga melakukan observasi keaktifan siswa, hal ini dapat dilihat melalui foto di atas.

106

Foto 6 Foto 7

Dari foto di atas terlihat bahwa siswa sengguh-sungguh mengisi kuisioner minat, dan sikap ilmiah siswa sesuai dengan apa yang mereka rasakan selama pembelajaran gerak lurus menggunakan metode hands on activities.

Dokumen terkait