BAB V PENUTUP
5.2. Saran
Setelah melalui proses penulisan naskah dengan membangun scene menggunakan elemen-elemen pembangun untuk membentuk dialog pada setiap scene-nya, penulis memiliki beberapa saran yang bisa menjadi acuan untuk pembaca. Saran-saran ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk bisa melakukan hal-hal yang lebih baik dan menghindari kesalahan yang sama seperti yang dilakukan oleh penulis.
Hal pertama adalah ketika melakukan tahap pengembangan ide cerita yang menjadi inti dari sebuah naskah.Tahap ini sangat mempengaruhi bagaimana jalannya cerita sejak awal hingga akhir. Setelah pengembangan ide cerita dilakukan, langkah selanjutnya yang tidak kalah penting adalah melakukan konsultasi kepada beberapa rekan yang mengerti akan penulisan naskah terutama bagian pada dialog. Hal ini disarankan oleh penulis karena akan sangat bergantung kepada bagaimana pembahasan dalam cerita akan disampaikan sehingga pembahasan tersebut jelas dan terarah. Kemudian hal lainnya adalah melakukan riset secara mendalam dari berbagai sumber buku yang akan digunakan. Saran ini akan sangat membantu pembaca karena ketika dihadapkan pada tahap pembahasan secara teoritis, pembaca tidak akan kesulitan untuk mencari teori-teori yang pas dan sesuai dengan naskah.
DAFTAR PUSTAKA
Corbett, D. (2013). The Art of Character: Creating Memorable Character for
Fiction, Film and TV. New York, NY: Penguin Books.
Cooper, P. & Dancyger, K. (2004). Writing The Short Film: Third Edition. Oxford, UK: Elsevier Inc.
Egri, L. (1960). The Art of Dramatic Writing: Its Basis in the Creative
Interpretation of Human Motives. New York, NY: A Touchstone Book.
Field, S. (2006). The Screenwriter’s Workbook: Exercises and Step-by-Step
Instructions for Creating a Successful Screenplay. New York, NY:
Bantam Dell.
Grove, E. (2009). Raindance Writer’s Lab + Sell The Hot Screenplay. Britania: Elsevier.
Kempton, G. (2004). Writer Great Fiction: Dialogue. Cincinnati, OH: Writer’s Digest Books.
McKee, R. (1997).Story: Substance, Structure, Style and The Principles of
Screenwriting. New York, NY: ReganBooks.
Trottier, D. (2010).The Screenwriter’s Bible: A Complete Guide to Writer,
Formatting, and Selling Your Script. Beverly Hills, CA: Silman-James
Press.
Truby, J. (2007). The Anatomy of Story: 22 Steps to Becoming a Master
Storyteller. New York, NY: Faber and Faber, Inc.
Zeem, K., Ruth, D., Schilf, M. (2012).Encyclopedia of Screenwriting. California: The Script Lab.
DRAFT 11
Written by
Evie Khusnul Khotimah
Evie Khusnul Khotimah, Writer [email protected]
1. EXT. DEPAN RUMAH RIAN - DAY (SINETRON SCENE 1)
Rian duduk di depan teras rumahnya sambil membaca koran . Seorang wanita yang akan dikenal sebagai istri dari Rian keluar dari pintu yang terbuka lebar , ia turun lewat tangga yang hitam besar menuju halaman.
Dengan membawa secangkir kopi untuk Rian makan bersama sebuah potongan kue kecil, untuk menemani suaminya yang sedang duduk di bangku halaman . Rian yang sedang membaca koran pun langsung mengarahkan pandangannya ke istrinya yang sedang menaruh kopi dan kue untuknya diatas meja kecil.
Ia terse nyum dan memp ersi lah kan istr inya untuk duduk disampingnya sambil mengobrol.
ISTRI
Pa, Mama ada hadiah nih buat Papa. RIAN
Wah apa tuh, Ma? Pagi-pagi udah ngasih hadiah aja.
ISTRI Mama hamil, Pa.
Rian yang sedang meminum kopinya pun tersentak dan tersedak karena mendengar perkataan istrinya. Ia pun segera meletakkan cangkir kopi dan memegang erat kedua tangan istrinya.
RIAN Yang bener, Ma?
ISTRI
I y a , b e n e r a n M a m a u d a h te s t
barusan. Alhamdulillah , Pa hasilnya positif. Mudahan anak kita laki-laki ya, Amin.
RIAN
Alhamdulillah , gak sia-sia kita nu ng g u . Am in . Pa pa ja di ma ki n sayang sama Mama.
Rian pun membelai perut istrinya dengan lembut dan menciumnya dengan pelan.
2. INT. RUANG TAMU RUMAH IBU LELA - NIGHT 1
IBU LELA (35) duduk sambil menyuapi makan bersama ANAK (7)
nya, ibu yang terpaku pandangannya ke layar TV tersenyum lebar melihat karakter sinetron yang ia tonton sangat harmonis.
ANAK
(membuka mulutnya lebar) Bu, aaaaaaaa.
Mata Bu Lela yang tidak lepas dari layar TV terus meraba piring untuk mengumpulkan sisa suapan untuk anaknya.
ANAK (CONT’D) Bu, mau nonton kartun.
Terdengar suara yang berasal dari kamar. SUAMI (O.S.)
Turu , turu . Udah malem , nont on terus.
Ibu Lela dan anaknya menoleh secara bersamaan ke arah kamar dan kembali menatap mata satu sama lain.
IBU LELA
Ih, kartun itu tuh bikin adek jadi anak nakal kan mereka berantem-berantem gitu. Adek jangan langsung tidur dulu ya, kerjain dulu PRnya di kamar.
Setelah selesai makan malam , Ibu segera meninggalkan ruang tamu membawa piring kotor.
3. INT. DAPUR - NIGHT 1
Ibu Lela membilas piring-piring yang sudah di sabun sambil memandangi stiker Rian yang ditempel di lemari piring di sebelah kanannya.
ISTRI (O.S.)
Iya Pa, Mama juga sayang banget sama Papa. Mama ngerasa beruntung banget bisa nikah dan hidup bareng Papa. Dan sebentar lagi kita nambah anggota keluarga di rumah, Mama mau kita bisa hidup bahagia setelah anak ini lahir.
Ibu Lela mengelus sticker dengan tangannya yang masih berbusa.
RIAN (O.S.)
An ak ki ta ak an ja di a na k ya ng beruntung , Ma. Karena dia punya seorang ibu yang hebat dan ayah yang hebat juga.
Tak lama terdengar suara panggilan dari suaminya yang berada di kamar.
SUAMI (O.S.)
Buuuuuuuu, Ibuuuuuuuu, Buuuuuuuuu.
Ibu yang tersadar karena panggilan suaminya pun, langsung mengelap sticker Rian yang basah karena busa sabun dari tangannya.
IBU LELA (membilas piring) Opo sih, Paaak?
SUAMI (O.S.)
Sini Buuuuuu. Bajuku iki kemana? IBU LELA
Baju opo sih, Pak? Wes Ibu lagi nyuci iki loh, buanyak banget.
Ibu Lela memasukkan piring-piring bersih ke dalam lemari piring, setelah selesai ia pun segera meninggalkan dapur. 4. INT. KAMAR TIDUR - NIGHT 1
Ibu Lela masuk ke dalam kamar yang sudah berantakan dengan baju-baju yang dibongkar dari dalam lemari oleh suaminya . Ia pun mulai memungut satu persatu baju-baju tersebut dari lantai.
SUAMI
Naah ini ketemu. Duh duh akhirnya. IBU LELA
Kenapa diberantakin gini sih, Pak, aku mbok ya capek nyusuninnya.
Ibu Lela mulai melipat kembali baju-baju tersebut diatas kasur.
SUAMI
Ya biar kamu itu makin rajin kerja nya, ga TV melulu, sinetron melulu.
IBU LELA
Enak aja , B apa k tuh jug a bebek mulu, bebek aja kerjaanya, rumah gak pernah diurusin. Bisanya ngomel tok.
Tidak lama, Bapak keluar dari kamar dengan mengenakan baju yang ia cari daritadi.
Ia lan gsu ng per gi men in gga lk an ru ma h deng an sed ik it membanting pintu rumah dengan kencang. Setelah selesai, Ibu pun mendekati kasur kemudian ia membaringkan tubuhnya ke atas kasur.
Ibu Lela mengambil sebuah dompet kecil berwarna cokelat miliknya dari dalam laci meja kecil yang ada di sebelah kasurnya. Ia membuka dompet tersebut dan memandangi sebuah foto Rian yang terpajang di dalam dompet.
IBU LELA (CONT’D)
Untung kamu gak suka sama bebek ya, Pa.
Ibu Lela mengelus foto Rian dan menciumnya dengan lembut. 5. INT. DAPUR - DAY 2
Ibu Lela terlihat sedang menggeser meja TV yang beroda dari ruang tamu, ia menggeser meja tersebut untuk dibawa masuk ke dapur. Setelah itu ia memasukkan sebuah kaset VCD Sinetron ke dalam player tua yang ada di bawah TV. Ia pun memutar VCD dengan suara yang kencang , Ibu Lela pun mengarahkan matanya ke layar TV tanpa menoleh sedikit pun.
Ibu Lela menyiapkan sebuah wadah sabun cuci untuk mencuci tumpukan piring-piring kotor . Ia mengambil celemek tua miliknya untuk menutupi badan dari cipratan air, Ibu Lela mulai menyalakan keran air untuk menampung air bersih yang kemudian ia gunakan untuk membasahi piring-piring kotor tersebut.
Dengan mata yang masih tertuju pada TV, Ibu Lela mengambil perasan busa sabun cuci dan ia sapukan ke noda di piring tersebut, ia menyapu bersih noda-noda tersebut dengan sekali sapuan, busa-busa sabun yang meluap pun ikut tertumpah ke saluran air membawa noda-noda kotoran dari piring.
Setelah semua ia sapu bersih dengan busa sabun, kemudian ia membilas piring-piring tersebut dengan air bersih yang sudah ia tampung ke dalam baskom kecil, setelah itu ia kembali membilas semuanya dengan air yang mengalir deras dari keran air.
6. INT. RUANG TAMU RUMAH RIAN - NIGHT (SINETRON SCENE 2)
Rian yang duduk sambil menonton TV dihampiri oleh istrinya yang selesai membersihkan dapur.
ISTRI
Papa, lagi nonton apa sih? Ini udah malem, ayo tidur.
RIAN
Ini Papa lagi nonton acara tentang bagaimana merawat dan mendidik anak laki-laki biar bisa jadi anak yang pinter. Buat anak kita ini loh, Ma.
ISTRI
Aduh Pa, Papa bisa aja deh. Lagian Papa nya jug a udah pint er pasti bakal nurun ke anak kan pinternya.
RIAN
Hahaha, Mama bisa aja, oia, susunya udah diminum belum?
ISTRI
Udah kok, yauda sekarang kita-7. INT. DAPUR - DAY 2
Ibu Lela yang tersadar dari kegiatan mencuci piringnya, ia melihat layar TV yang terlihat rusak saat memutar sinetron kesukaannya. Ia segera berlari kecil mendatangi TV tersebut. Ibu Lela dengan panik segera mengutak-atik dengan menekan-nekan tombol yang ada di remote, karena tidak terjadi apa-apa ia pun langsung menekan tombol untuk mengeluarkan VCD dari dalam player tersebut dan mengambil kaset yang tiba-tiba rusak dengan tangannya yang masih basah karena air.
Ibu Lela semakin panik karena melihat kasetnya yang basah terkena air, ia langsung menyapu bersih dengan kain bajunya. Ia pun kembali mencoba kaset tersebut dengan memasukkannya kembali ke dalam player, nihil, tidak ada reaksi apa-apa dari kaset yang ia putar. Kali ini benar-benar rusak.
Terdengar suara mobil yang datang mendekat dari luar rumah, tak lama sang suami datang dari arah belakang dapur dengan membawa beberapa ekor bebek.
IBU LELA
Tumben toh pulang, Bapak’e masih inget rumah?
SUAMI
Opo sih, Bu? Iki loh bebek ku sudah gede-gede ini nih. Apalagi yang ini nih bu, bebeknya pualing bagus, tak namain Siti.
IBU LELA
Yeee, Siti, Siti . Kawin aja sono pak sama Siti sekalian.
SUAMI
Wooo, cemburu dipelihara.
Sang suami pun langsung meninggalkan Ibu Lela dan membawa bebe k-be bek ters ebut ke hala man bela kang rum ah untuk dipindahkan ke kandang yang baru . Ibu Lela pun kembali mengutak-atik kaset VCDnya yang rusak.
8. EXT. HALAMAN SAMPING RUMAH - DAY 2
Ibu Lela berjalan diam-diam hingga langkah kakinya tak terdengar sama sekali. Ia menoleh ke kanan dan kiri, sesekali ia menengok ke arah jendela kamarnya untuk melihat suaminya yang masih tertidur pulas . Ia membuka kurungan bebek milik suaminya dan mengangkat bebek besar itu.
9. INT. RUANG TAMU RUMAH IBU LELA - DAY 2
Ibu Lela masuk ke dalam ruang tamu setelah berjalan dari luar, ia membawa sekantong plastik berwarna hitam yang berisikan 2 kaset VCD yang baru saja ia beli dari pasar.
ANAK Bu, kaset baru ya?
IBU LELA Eh? Gak ini,
(beat)
Itu, apa tuh , anu, Ibu itu, abis beli,
ANAK
Bu, Siti kemana ya? Kok gak ada di samping?
IBU LELA
Ssst, adek jangan bilang-bilang Bapak.
ANAK
Bu, pok okn ya aku jug a mau beli kaset baru. Ga mau tau.
IBU LELA
Iya, iya , ini Ibu sudah belikan kaset baru buat Adek ya, nanti kita nonton ya.
Ibu Lela pun langsung menyalakan TV di ruang tamu, sebelum ia hendak memasukkan kaset VCD kartun untuk anaknya, ia melihat sebuah channel yang menampilkan sebuah iklan, tak lama, terdengar suara keributan dari luar rumah yang membuat Ibu Lela penasaran dan mengintip dari pintu rumahnya.
HOST (O.S.)
Hari ini , kita akan meng ada kan sebuah lomba bagi para ibu-ibu yang suka dan jago banget sama kegiatan mencuci piring. Siapkan diri anda ya ibu-ibu, siapa tau ibu-ibu salah satu yang beruntung untuk bisa ikut dengan lomba ini.
ANAK-ANAK (O.S.) Ada artis, ada artis.
IBU-IBU (O.S.) Artis, artis. Artis datang.
Ia melihat keramaian tetangga-tetangganya yang sedang berlari melewati depan rumahnya . Ia pun tersentak dan langsung berdiri mengintip dari pintu rumahnya.
10. EXT. TERAS RUMAH IBU LELA - DAY 2
IBU INA (35) datang menghampiri Ibu Lela yang hanya diam dan
bingung berdiri di depan rumah. IBU INA
Bu Lelaaaa , ayok kita ke lapangan nanti ada artis Diky datang loh ke kampung kita.
IBU LELA
Hah? Diky? Ke kampung? Ngapain, Bu? IBU INA
Itu tadi saya liat ada orang-orang pake kaos TV gitu terus saya tanya mau ada kuis sinetron itu syuting di kampung kita . Ada Mas Diky-nya nanti.
IBU LELA
Hah? Masa iya? Aaaaaaaaaa akhirnya ketemu Diky . Aduh harus gimana ini harus dandan cantik.
ANAK
Bu, Papa mau datang ya?
IBU LELA
Iy a de ee k , Pa pa ma u da te e en g . Aduuuh, Ibu seneng bangeeet.
IBU INA
Iya bu, mending sekarang siap-siap deh, bentar lagi mereka dateng tuh. Pokoknya langsung aja ke lapangan, saya juga mau dandan dulu nih. Mari bu.
Ibu Ina meninggalkan Ibu Lela yang sangat antusias dengan kedatangan idolanya ke kampungnya , ia pun segera masuk ke dalam rumah untuk mempersiapkan diri.
11. INT. KAMAR TIDUR - DAY 2
Ibu Lela dengan cepat membuka lemari dan mencari-cari baju yang akan ia kenakan untuk bertemu dengan idolanya . Sang suami yang sedang bersantai di kasur pun sadar dengan hal itu.
SUAMI Mau ngapain, Bu?
IBU LELA Mau ketemu artis.
SUAMI
Hah? Artis? Artis sopo? IBU LELA
Itu yang di sinetron itu , si Diky Chandra yang jadi Rian ituloh.
SUAMI
Halah, dibohongin aja mau Bu, Bu. IBU LELA
Y e e e a p a s i h , P a k , c e m b u r u dipelihara.
Ibu Lela pun menghias dirinya dengan beberapa alat make-up yang ia punya , ia pun juga sudah mengganti bajunya dengan yang lebih rapi. Ibu Lela pun langsung meninggalkan kamar dan suaminya yang masih berbaring santai di kasur.
12. EXT. LAPANGAN KAMPUNG - DAY 2
Semua orang sudah berkumpul di lapangan kebanggaan warga kampung, terutama ibu-ibu yang menunggu artis sinetron datang ke k a m p u n g .
Termasuk Ibu Lela dan Ibu Ina yang sudah berdandan rapi dan merias diri, ibu-ibu yang berkumpul pun tak terhindarkan dari gosip-gosip kecil mereka tentang artis yang akan datang.
IBU-IBU
Aduh pasti Mas Diky cakep banget ya as li ny a , di T V aj a ud ah mu lu s begitu.
IBU INA
Aduh saya suka banget sama si Mas D i k y , c a k e p b a n g e t m i n t a d i kawinin. Nanti foto bareng yuk sama dia.
IBU LELA
Foto-foto, enak aja. Diky mana mau foto sama situ, cantik aja gak.
IBU INA
Ih, emang situ siapa ? Situ juga cantik aja gak, menor iya.
Perdebatan mereka terhenti ketika muncul seseorang yang tak dikenal menggunakan seragam yang berwarna cerah dengan membawa mic . Ditengah ramainya suasana tersebut , Ibu Lela yang menggendong anaknya pun ikut berlari kecil maju ke depan mendatangi kerumunan yang sudah memadati sebagian lapangan. Sang anak pun berteriak kecil kepada seseorang yang mereka kira adalah seorang artis.
ANAK Papa! Papa! Papa!
IBU LELA
Eh, dek itu bukan Papa. Aduh Papa mana ya dek, kok gak ada.
Tidak lama, acara pun di mulai, Host dari acara tersebut pun mulai menyapa kerumunan.
HOST
Selamat sore ibu-ibu, bapak-bapak, adek -ad ek sek ali an . Mohon maaf kalau saya disini hanya sendiri, k a r e n a k e b e t u l a n a r t i s y a n g harusnya datang hari ini tidak bisa hadir karena beliau sangat sibuk jadwalnya.
Me n d en g a r ha l it u , wa r g a p u n an t u si a s me l on t a rk a n kekecewaannya kepada Host tersebut.
Ibu Lela pun ikut kecewa dengan hal itu, tak lama sang suami pun datang sambil berlari-lari mendekati Ibu Lela yang sedang menyaksikan acara tersebut.
SUAMI
Bu! Siti mana ? Kok di samping gak ada?
Ibu Lela hanya menoleh dengan kesal mendengar teriakan suaminya.
ANAK
Udah di jual sama Ibu, Pak.
Mendengar perkataan anak mereka pun, keduanya terkejut dan saling bertatapan . Ibu Lela langsung melotot-kan kedua matanya.
IBU LELA
Buat belanja bulanan. Bulan depan mau makan apa emangnya? Pasir?
SUAMI
Loh kamu ini kok kurang ajar ya, Bu! Siti itu udah aku rawat lama kok malah di jual, gimana sih? Udah ayok Ibu pulang aja, gak usah ikut lomba-lomba begini.
IBU LELA
Opo sih, Pak? Gak, gak mau. Aku mau ikut lomba. Aku mau ketemu sama Mas Diky pokoknya titik.
Tidak lama terdengar suara dari mic yang langsung mencuri perhatian keduanya . Ibu Lela langsung memberikan gendongan anaknya kepada sang suami yang berdiri di sampingnya . Ibu Lela langsung maju kedepan meninggalkan suami dan anaknya.
HOST
Iya mohon maaf ya, kalau begitu k i t a m u l a i a j a y a l a n g s u n g acaranya. Oke , kita mulai dengan siapa diantara ibu-ibu yang ingin mengikuti lomba cuci piring?
Ibu-ibu yang antusias bersaing dengan mengangkat tangan mereka sambil berteriak histeris, Host pun mulai mencari ibu-ibu mana yang sangat antusias dan bisa maju ke depan. Host pun menjatuhkan pilihannya pada Ibu Lela dan Ibu Ina dan 3 ibu-ibu lainnya. Mereka pun maju dan mempersiapkan diri.
HOST (CONT’D)
Halo, Ibu-ibu ini namanya siapa aja?
IBU LELA Lela, mbak.
IBU INA Saya Ina, mbak.
HOST
Oke Ibu Lela, Ibu Ina dan ibu-ibu lain nya bers iap ya. Kami sudah meny iap kan alat -al at yang akan di g u n a k a n ol e h i b u - i b u un t u k mencuci piring-piring kotor. Naah , untuk hadi ahn ya dari lomba ini adalah makan malam bareng Mas Diky di restaurant bintang 5, ibu-ibu.
Mendengar bentuk hadiah tersebut membuat Ibu Lela dan Ibu Ina menjadi semakin antusias dan histeris.
HOST (CONT’D)
Bagaimana Ibu-ibu? Sudah siap? IBU LELA & IBU INA Siap mbak!
Para ibu-ibu pun mulai mempersiapkan diri, mereka menggulung kain baju ditangan mereka dan memperbaiki celana masing-masing.
HOST Siap ya ibu-ibu?
Keduanya pun sudah berada diposisi masing-masing dan sudah mengenakan celemek anti air cuci piring di badan mereka.
HOST (CONT’D) Siaaaap? 1, 2, 3!
(meniupkan peluit)
Keduanya mulai mengambil piring-piring kotor untuk dicuci . Ibu Lela dengan cepat langsung menggosok noda hitam dengan busa dan sabun cuci. Tak lama Host pun mulai memutarkan lagu dangdut di tengah-tengah perlombaan , dan mengajak seluruh penonton untuk bernyanyi . Ibu Lela dan Ibu Ina pun mulai terbawa suasana untuk bernyanyi sambil berjoget di tengah perlombaan, namun di saat-saat itulah Ibu Ina mulai mencuri-curi kesempatan untuk berbuat kecurangan.
Ib u I n a m e n g a m b i l ta n a h ya n g a d a di l a p a n g a n d a n melemparkannya ke piring-piring yang sudah dibersihkan oleh Ibu Lela. Melihat hal ini, Ibu Lela pun tidak mau kalah. Ia juga mengambil kotoran yang sama dan meleparkannya ke piring-piring yang sedang di cuci oleh Ibu Ina.
Tanpa disadari oleh banyak orang, suami Ibu lela menyelinap di tengah-tengah lomba dan membantu Ibu Lela untuk mengotori piring-piring milik Ibu Ina. Suami ibu Lela mengambil kotoran-kotoran tanah yang basah kemudian ia oleskan ke piring-piring yang sudah tercuci bersih, Ibu Ina pun tak lama sadar dengan perbuatan suami Ibu Lela dan langsung menyerbu suami ibu Lela.
Tak lama ketiganya pun mulai saling lempar-lemparan dengan tanah, dan menyebabkan keributan . Host pun melerai ketiganya dan menarik suami Ibu Lela untuk keluar dari area perlombaan, agar ibu-ibu yang lain bisa kembali melanjutkan perlombaan mencuci piring hingga selesai.
Dan akhirnya yang keluar sebagai juara adalah Ibu Lela yang berhasil mengalahkan ibu Ina dari lomba yang mereka lakukan. Piring-piring yang telah di cuci oleh Ibu Lela lebih bersih dari yang di cuci Ibu Ina. Kemeriahan warga yang menyaksikan pun heboh , membuat ibu Lela semakin antusias dan histeris . Host pun memberikan selamat kepada ibu Lela.
HOST (CONT’D)
Se la ma t y a I bu Le l a, ak hi r ny a ber has il mem ena ngk an game ini . Hadiahnya akan di serahkan kepada ibu dan di proses berlanjut setelah