• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian pemetaan tingkat bahaya erosi pada sub DAS Garang Hulu dengan metode RUSLE didapatkan hasil bahwa 7232,67 hektar (85,86%) memiliki erosi dibawah batas wajar yang diperbolehkan, maka dari itu peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut.

5.2.1 Ditujukan untuk pemerintah

Alangkah baiknya jika pemerintah bersedia melakukan penyuluhan terhadap masyarakat khususnya para petani dan pemilik kebun/perkebunan untuk memperhatikan kaidah konservasi lahan secara sederhana, misalnya dengan memberikan edukasi bahwa area pertanian atau perkebunan pada lereng yang curam memerlukan tanggul untuk menahan tanah agar tidak langsung terbawa aliran air, dikarenakan saat peneliti melakukan crosscheck data penggunaan lahan, areal perkebunan tidak diberikan tanggul untuk menahan tanah, sedangkan area

perkebunan berada di kemiringan lereng yang cukup curam. Pemasangan pamflet pada papan informasi warga juga dapat memberikan pengetahuan kepada para petani dan pemilik kebun khususnya agar dapat diajak bekerjasama dalam meminimalisir erosi yang terjadi.

5.2.2 Ditujukan untuk masyarakat umum

Masyarakat khususnya petani dan pemilik kebun diharapkan dapat memahami bahwa pengolahan lahan pertanian pada tingkat kemiringan lereng yang curam memerlukan suatu alat untuk menahan tanah agar tidak langsung begitu saja terbawa aliran air. Selain itu para petani dan pemilik perkebunan dapat mengikuti seminar tentang pertanian, selain akan mendapatkan wawasan dalam pengelolaan lahan yang baik agar tanah tetap terjaga kesuburannya, juga dapat menambah wawasan tentang teknologi pertanian.

102

DAFTAR PUSTAKA

Agus, F., dan Marwanto, S. (2006). 4. Penetapan Berat Jenis Partikel Tanah. Bogor: Balai Penelitian Tanah.

Ahmad, A., Lopulisa, C., Imran, A. M., & Baja, S. (2019). Rainfall erosivity in climate

changes and the connection to landslide events. In IOP Conference Series: Earth

and Environmental Science (Vol. 280, No. 1, p. 012007). IOP Publishing. Altman, D. G. (1991). Mathematics for kappa. Practical statistics for medical

research, 1991, 406-407.

Arsyad, S. (2010). Konservasi Tanah dan Air (Pertama). Bogor: IPB Press.

Asdak, C. (1995). Hidrologi dan pengelolaan DAS. Yogyakarta: Gadjah Mada University. - - - (2010). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Air Sungai: Edisi Revisi

Kelima. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Yogyakarta.

Banuwa, I. I. S., & Si, M. (2013). Erosi. Jakarta: Kencana.

Bayramin, I., Erpul, G., & Erdogan, H. E. (2006). Use of CORINE Methodology to Assess

Soil Erosion Risk in The Semi-Arid Area of Beypazari, Ankara. Turkish journal of

agriculture and forestry, 30(2), 81-100.

Bols, P. (1978). The Iso-erodent map of Java and Madura. Belgian technical assistance project ATA 105. Bogor: Soil Research Institute.

Budi, G. S. (2011). Pengujian Tanah di Laboratorium. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Dixon, C., & Leach, B. (1977). Sampling Methods for Geographical Research, Concepts

and Techniques in Modern Geography. Norwich: Geo Abstracts, University of East

Anglia.

Ekologi, L. (1980). Report on study of vegetation and erosion in the Jatiluhur

catchment. Bandung: Inst. of Ecology.

ENVI, A. C. M. (2009). QUAC and FLAASH User’s Guide, Atmospheric Correction Module Version 4.7, Boulder. CO: ITT Visual Information Solutions.

Fiantis, D. (2007). Morfologi dan klassifikasi tanah. Padang: Universitas Andalas Padang, 193.

FLAASH, E. (2009). Atmospheric Correction Module. Spectral Sciences Incorporated

(SSI). USA: Burlington, MA.

Foth, H. D. (1988). Dasar–Dasar Ilmu Tanah (Ed). Yogyakarta: Universitas Gajah Mada

Press.

Franke, O. L. (1968). Double-mass-curve analysis of the effects of sewering on

Hammer, R. R. (1981). Soil survey of Clay County, Nebraska. USA: US Department of Agriculture, Soil Conservation Service.

Hanafiah, K. A. (2005). Dasar Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hardiyatmo, H. C. (2012). Penanganan Tanah Longsor dan Erosi. Yogyakarta: UGM

Press.

Hardjowigeno, S. (1987). Ilmu Tanah. Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa.

Hardjowigeno, S., dan Yogaswara, A. S. (2001). Kesesuaian Lahan dan Perencanaan

Tataguna Tanah. Bogor: IPB Press.

Jaya, I N. S. (2010). Analisis Citra Digital: Perspektif Penginderaan Jauh untuk

Pengelolaan Sumberdaya Alam. Departemen Manajemen Hutan. Fakultas

Kehutanan. Bogor: IPB.

Jones, D. S., Kowalski, D. G., & Shaw, R. B. (1996). Calculating revised universal soil loss

equation (RUSLE) estimates on department of defense lands: A review of RUSLE

factors and US army land condition-trend analysis (LCTA) data gaps.

Jratun, B. P. (2005). Laporan Monev pada Catcment Sub DAS Garang Hulu Tahun

2005. Semarang: Departemen Kehutanan.

Juhadi, S., & Liesnoor, D. (2001). Desain dan Komposisi Peta Tematik. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Kamiana, I. M. (2011). Teknik Perhitungan Debit Rencana Bangunan Air. Yogyakarta: Graha Ilmu,.

Kehutanan, D. (1998). Pedoman Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Teknik

Lapangan dan Konservasi Tanah Daerah Aliran Sungai. Jakarta: Departemen

Kehutanan.

Kehutanan, K. (2013). Direktur Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial, Nomor: P. 4/v-set/2013 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

data Spasial Lahan Kritis. Jakarta: Kemenhut.

Kendal, B. P. S. K. (2018). Kabupaten Kendal dalam Angka Tahun 2018. Kendal: BPS Kabupaten Kendal.

Kironoto, B. A. (2000). Sedimentasi Waduk, Diktat Kuliah, Departemen Teknik Sipil &

Lingkungan, Fakultas Teknik. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Kohler, M. A., & Linsley Jr, R. K. (1949). Recent Developments In Water Supply

Forecasting From Precipitation. USA: Transactions American Geophysical

Union. 30(3), 427-436.

Laflen, J. M., & Moldenhauer, W. C. (2003). Pioneering soil erosion prediction: the USLE

story. Special Publication No. 1. World Association of Soil and Water Conservation.

104

Lillesand, T. M., Kiefer, R. W., & Chipman, J. W. (2008). Digital Image Interpretation and

Analysis. New York: Remote sensing and image interpretation, 6, 545-81.

Linsley, R. K. (1967). The Relation Between Rainfall and Runoff. New York: Journal of Hydrology, 5, 297-311.

Linsley, R.K., Kohler, M.A., Paulhus, J.L., & Hermawan, Y. (1986). Hidrologi untuk

insinyur. Jakarta: Erlangga.

Marlena, B. 2012. Kajian Pengelolaan Sub DAS Garang Hulu terhadap Kualitas Air Sungai. Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Universitas Diponegoro.

Martha, W. dan Adidarma, W. (1983). Mengenal Dasar-dasar Hidrologi. Bandung: Nova. Moore, I. D., & Wilson, J. P. (1992). Length-Slope Factors for the Revised Universal Soil

Loss Equation: Simplified method of estimation. Journal of soil and water

conservation, 47(5), 423-428.

Morgan, R. P. C. (2005). Soil erosion and conservation. New York: John Wiley & Sons. NCGIA. 2007. Interpolation: Inverse Distance Weighting. http://www.ncgia.ucsb.edu/pubs/

spherekit/inverse.html (10 April 2020).

Nomor, P. M. K. P. 32/Menhut-II/2009. Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik

Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai.

Noor, D. (2010). Pengantar Ilmu Geologi. Bogor: Fakultas Teknik Jurusan Teknik Geologi, Universitas Pakuan,.

Nugraheni, A., Sobriyah, S., & Susilowati, S. (2013). Perbandingan Hasil Prediksi Laju

Erosi dengan Metode Usle, Musle, Rusle di Das Keduang. Matriks Teknik Sipil, 1(3).

Nugroho, C. N. R., & Dibyosaputro, S. (2015). Pemetaan Tingkat Bahaya Erosi

Menggunakan Model Revised Universal Soil Loss Equation (Rusle) Di Daerah Aliran Sungai Petir Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Bumi Indonesia, 4(1).

Panagos, P., Borrelli, P., Meusburger, K., Alewell, C., Lugato, E., & Montanarella, L. (2015).

Estimating The Soil Erosion Cover-Management Factor at the European Scale. Land use policy, 48, 38-50.

Permanasari, I. (2007). Aplikasi SIG Untuk Penyusunan Basis Data Jaringan Jalan di Kota

Magelang. Semarang. Indonesia: Universitas Negeri Semarang.

Pramono, G. H. (2008). Akurasi metode IDW dan kriging untuk interpolasi sebaran

sedimen tersuspensi. Forum geografi (Vol. 22, No. 1, pp. 97-110).

Renard, K. G. (1997). Predicting Soil Erosion By Water: A Guide To Conservation Planning

Renard, K. G., Foster, G. R., Weesies, G. A., & Porter, J. P. (1991). RUSLE: Revised

Universal Soil Loss Equation. Journal of soil and Water Conservation, 46(1), 30-33.

Rosady, R. (2003). Metode penelitian public relations dan komunikasi. Jakarta: Rajawali Pres.

Rosyada, M., Prasetyo, Y., & Haniah, H. (2015). Penentuan Tingkat Lahan Kritis

Menggunakan Metode Pembobotan Dan Algoritma Ndvi (Studi Kasus: Sub DAS Garang Hulu). Jurnal Geodesi Undip, 4(1), 85-94.

Searcy, J. K., & Hardison, C. H. (1960). Double-Mass Curves. USA: USGS.

Semarang, B. K. (2019). Kota Semarang Dalam Angka Tahun 2019. Kota Semarang: BPS. Semarang, B. P. S. K. (2019). Kabupaten Semarang dalam Angka Tahun 2019. Kabupaten

Semarang: BPS.

Setyawan, A., & Susilo, B. (2017). Pemanfaatan Citra Landsat 8 OLI dan Sistem Informasi

Geografi Untuk Estimasi Total Erosi Daerah Aliran Sungai Jragung. Jurnal Bumi

Indonesia, 6(2).

Setyowati, D. L. (2014). DAS Garang Hulu: Tata Air, Erosi, dan Konservasi. Yogyakarta: Ombak.

Sharma, A. (2010). Integrating Terrain and Vegetation Indices for Identifying Potential Soil

Erosion Risk Area. Geo-Spatial Information Science, 13(3), 201-209.

Sharma, A., Tiwari, K. N., & Bhadoria, P. B. S. (2011). Effect of Land Use Land Cover

Change on Soil Erosion Potential in an Agricultural Watershed. Environmental

monitoring and assessment, 173(1-4), 789-801.

Shepard, D. (1968, January). A Two-Dimensional Interpolation Function for Irregularly-

Spaced Data. Proceedings of the 1968 23rd ACM national conference (pp. 517-524).

Simamora, F. B., Sasmito, B., & Haniah, H. (2015). Kajian Metode Segmentasi Untuk

Identifikasi Tutupan Lahan dan Luas Bidang Tanah Menggunakan Citra Pada Google Earth (Studi Kasus: Kecamatan Tembalang, Semarang). Jurnal Geodesi

Undip, 4(4), 43-51.

Sinukaban, N. (1981). Pengolahan Tanah Konservasi Pada Pertanian Tanaman Padi dan

Jagung. Bogor: Balai Penelitian Tanaman Pangan.

Soendjojo, H., & Riqqi, A. (2012). Kartografi. Bandung: Penerbit ITB.

Subardja, D., Ritung, S., Anda, M., Sukarman, E. S., & Subandiono, R. E. (2014). Petunjuk

Teknis Klasifikasi Tanah Nasional. Bogor: Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian.

106

Daerah Aliran Sungai Kaligarang Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro.

Sugiyono, P. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alpabeta.

Suripin, D. Ir. M. Eng. 2003. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta: Andi.

Tika, P. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara. USDA, N. (2010). Keys to Soil Taxonomy. Washington: Soil Survey Staff.

Wei, T. C. (1973). Reciprocal Distance Squared Method, A Computer Technique For

Estimating Areal Precipitation. US: Agricultural Research Service.

Wischmeier, W. H., & Smith, D. D. (1978). Predicting Rainfall Erosion Losses: A Guide To

Conservation Planning. USA: USDA Agricultural, Handbook No 537.

Zuidam, R. V., & Zuidam, F. I. (1979). Terrain analysis and classification using aerial

photographs. A Geomorphological Approach. Netherland, Enschede: ITC Textbook

107

LAMPIRAN

Dokumen terkait