• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

c. Materi yang disediakan harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat

d. Pengelola yang akan melaksanakan perlu dipersiapkan khusus g. Layanan Paket

Merupakan bentuk pengembangan layanan dan lebih mendekatkan pada pemakai. Layanan paket ini terutama ditujukan pada lembaga yang membutuhkan :

1. Sarana

a) Kotak buku yang didesain khusus b) Sarana transpor

2. Materi yang perlu dipersiapkan sesuai dengan permintaan lembaga atau kelompok masyarakat yang dilayani

3. Pelaksanaan layanan paket perlu diatur berdasarkan kesepakatan bersama antara perpustakaan dengan lembaga yang dilayani.

h. Layanan Fotokofi

Layanan ini adalah kegiatan layanan menggadakan informasi yang didapatkan pemakai di dalam perpustakaan tanpa pemakai harus keluar dari perpustakaan.

D. Evaluasi

Keberhasilan fasilitas dan layanan yang disajikan oleh perpustakaan dapat diukur dengan menggunakan kriteria frekuensi pemakaian atau peminjaman bahan pustaka dan tingkat kepuasaan pemakai, karena itu kebutuhan, keinginan, permintaan pemakai perlu diperhatikan, juga tingkah laku pencarian informasi, ciri-cirinya dan kecerdasannya.27 Karenanya perlu ada evaluasi di dalam perpustakaan. Evaluasi menurut ensiklopedia manajemen adalah salah satu kegiatan manajemen pengawasan berupa kegiatan untuk melakukan perbandingan anatar hasil yang sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan.28 Evaluasi di perpustakaan sendiri menyangkut pada hal-hal berikut:

1. Koleksi

Koleksi dievaluasi dari segi prosedur pengadaannya. 2. Pengolahan pustaka

27

Stuart Hannabus, The Importance of Uses Studies Library Review Summe, (New York, I987), hal. 122

28

Pengelolaan ini dievaluasi sejak dari buku datang, kemudian klasifikasi, katalogisasi dan penyajian koleksinya. Apakah sudah dilakukan dengan cepat, tepat dan benar

3. Pelayanan

Evaluasi pada layanan ini meliputi prosedur layannya apakah mudah dilaksanakan atau tidak, rumit ataukah sederhana, hemat biaya, tenaga dan waktu atau tidak. 4. Karyawan

Karyawan di perpustakaan apakah sudah sesuai kualitasnya atau tidak. Karena jumlah banyak belum tentu lebih baik dari yang sedikit.

5. Pemakaian perpustakaan

Evaluasi ini dilihat dari statistik perpustakaan. Oleh karenanya perlu jyga diketahui sudah dibuat statistik atau belum.

6. Gedung dan peralatan

Dilihat dari sarana dan pra sarana yang ada apakah sudah sesuai dengan kebutuhan perpustakaan atau belum.

7. Pengembangan perpustakaan

Hal ini dapat dilihat dari perencanaan selain melihat langsung dan dari statistic. 8. Kerjasama antara perpustakaan

Hal ini dilihat dari sudah ada atau tidak kerjasama dengan perpustakaan lain. Kalau sudah ada dalam bidang apa.

Agar mengetahui bahwa evaluasi yang dilakukan telah melakukan perbaikan maka perlu diadakan pengukuran mutu pelayanan. Oleh karenanya, untuk mengukur mutu pelayanan dibangun suatu model yang meramu keseluruhan unsur pelayanan. Di

dalam penelitian-penelitian yang pernah dilakukan tentang konsep mutu pelayanan, model yang telah dibangun itu disebut dengan SERVQUAL yang mencakup lima dimensi sebagai berikut:

a. Tangibilitas (dapat disentuh atau dilihat), meliputi: fasilitas fisik, perlengkapan dan penampilan pegawai.

b. Reliabilitas, meliputi kemampuan untuk melakukan pelayanan yang dapat diandalkan dan akurat.

c. Responsif, yaitu keinginan untuk membantui pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat.

d. Kepastian, meliputi pengetahuan dan kesopanan pegawai dan kemampuan mereka memberi keyakinan dan kenyamanan kepada pelanggan.

e. Empati, mencakup, keperdulian, perhatian khusus terhadap individu yang dilayani.

Untuk perpustakaan akademik SERVQUAL ini telah diuji coba dan terbukti bahwa instrumen ini cukup valid dan reliabel. Karena menurut Stueart, libraries like other orgnizatipons, need to pay more attention to quality.

Sebagai pemberi pelayanan kepustakaan, pengelola seringkali menganggap bahwa pemakai tidak mempunyai konsep pelayanan yang baik (bermutu) dan selalu gagal menterjemahkan keinginan pemakai jasa. Di ibaratkan sebagai dunia bisnis, pemakai adalah ‘pelanggan’ yang memanfaatkan jasa merupakan ukuran utama bagi mutu pelayanan yang diberikan. Your ability to provide high-quality service to the customer is going to be highly dependent on your ability to interpret what the customer want and to

Ada dua unsur utama dalam kualitas jasa atau layanan yaitu harapan pelanggan (expected service) dan penilaian persepsi pelanggan (perceived service). Jasa yang melebihi harapan dan keinginan dari pelanggan itu dianggap baik. Sedangkan jika jasa atau layanan yang ada hanya sesuai dengan harapan saja maka layanan dianggap buruk.

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran umum STIE Ahmad Dahlan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan Jakarta adalah pengembangan institusi dari Akademi Keuangan dan Perbankan Muhammadiyah (AKPM). Sebelum AKPM bernama Akademi Bank Muhammadiyah (ABM) yang didirikan pada tahun 1968. Perubahan dari Akademi Bank Muhammadiyah ke Akademi Keuangan Perbankan Muhammadiyah terjadi pada tahun 1968. Perubahan dari Akademi Bank Muhammadiyah ke Akademi Keuangan Perbankan Muhammadiyah terjadi pada 1985 berdasarkan surat keputusan Mendikbud Republik Indonesia Nomor : c331/1985 dengan status Akreditasi Disamakan.

Pada 25 Februari 1998 AKPM Jakarta mengembangkan diri menjadi sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ahmad Dahlan Jakarta. Pengembangan bentuk ini dinyatakan dalam surat keputusan Dirjen Dikti Depdikbud Republik Indonesia Nomor : 60/DIKTI/1998. STIE Ahmad Dahlan Jakarta telah memiliki status “terakreditasi” pada Badan Akreditasi Nasional Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, sebagaimana dinyatakan dalam surat keputusan Badan Akreditasi Nasional Nomor : 019/BAN-PT/AK-IV/VII/2000.

Peran aktif STIE Ahmad Dahlan Jakarta dalam membangun masyarakat dalam berbagai bentuknya tidak lepas dari spirit perjuangan K.H. Ahmad Dahlan (pendiri

Muhammadiyah) serta didorong oleh cita-cita luhur Muhammadiyah. STIE Ahmad Dahlan Jakarta didedikasikan untuk masyarakat luas guna menjawab tantangan zaman yang semakin maju, terutama dalam bidang ekonomi. Kini STIE Ahmad Dahlan Jakarta telah lebih dari 39 tahun, dan selama waktu tersebut telah berkiprah dalam membina terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil, makmur, sejahtera dunia akhirat dibawah limpahan ridho Allah SWT.

VISI

Visi dari STIE Ahmad Dahlan adalah menjadi perguruan tinggi yang memiliki keunggulan kompetitif, mampu mewujudkan insan berilmu, berdaya saing tinggi dan berakhlaq mulia, dalam rangka tujuan persyarikatan dalam ridho Allah SWT.

MISI

1. Menjadi Al-Islam dan kemuhamadiyahan sebagai landasan dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar

2. Mengembangkan ilmu ekonomi keuangan dan berpankan serta akutansi dengan dilengkapi pengetahuan islam sebagai landasan dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Menciptakan peserta didik yang mau belajar terus menerus, meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai sunnah rasulullah : “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat”.

4. Menciptakan peneliti dan pemikir yang handal dan mampu menghimpun, menafsirkan, mengaplikasikan serta menyebarkan hasil penelitian untuk kemaslahantan ummat.

Fasilitas pendukung perkuliahan :

- Gedung 2 unit, lima lantai, representative, dilengkapi berbagai fasilitas.

- Laboratorium-laboratorium; Akuntansi, bank mini, pajak, bahasa, computer, internet, multimedia, bursa efek dan Al Islam kemuhamadiyahan.

- Untuk mata kuliah tertentu, STIE Ahmad Dahlan Jakarta telah menerapkan metode E-Teaching, yakni proses belajar mengajar yang menggunakan teknologi multimedia, dengan konsep Education laboratories for multi learning. Beberapa mata kuliah yang menggunakan metode E teaching seperti : Akuntansi computer, Perpajakan dan Statistik.

- Perpustakaan yang sudah dilengkapi dengan sistem swalayan, digital library, dengan koleksi buku-buku dan referensi yang lengkap.

- Sarana ibadah berupa masjid/mushola

- Auditorium, ruang rapat besar, dan pusat pendidikan dan latihan sebagai tempat pertemuan, seminar dan kegiatan-kegiatan ilmiah maupun kegiatan lainnya. - Koperasi, kantin, parkir kendaraan dan sarana olahraga serta copy center.

Di usia yang menjelang 4 dasawarsa, STIE Ahmad Dahlan Jakarta telah merentas setidaknya lebih dari 35 ribu alumnus sejak masih bernama Akademi Bank Muhammadiyah (ABM), dan Akademi Keuangan Perbankan Muhammadiyah (AKPM).

B. Gambaran Umum Perpustakaan a. Sejarah

Perpustakaan ini berdiri bersama dengan berdirinya STIE Ahmad Dahlan. Yang didirikan oleh yayasan seiring dengan kesadaran bahwa perpustakaan akan sangat mendukung kegiatan perkuliahan. Baik bagi mahasiswa maupun seluruh civitas akademika.

Perpustakaan STIE Ahmad Dahlan mempunyai 4 bagian yaitu : 1. Kepala perpustakaan

2. Administrasi dan pengadaan 3. Referensi dan pelayanan 4. Staf pelayanan

b. Visi dan Misi Perpustakaan Visi

Visi dari STIE Ahmad Dahlan adalah menjadi perguruan tinggi yang memiliki keunggulan kompetitif, mampu mewujudkan insan berilmu, berdaya saing tinggi dan berakhlaq mulia, dalam rangka tujuan persyarikatan dalam ridho Allah SWT.

Misi

1. Menjadikan Al-Islam dan kemuhammadiyahan sebagai landasan dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar

2. Mengembangkan ilmu ekonomi keuangan dan perbankan serta akuntansi dengan dilengkapi pengetahuan islam sebagai landasan dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Menciptakan peserta didik yang mau belajar terus menerus, meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai sunnah rasulullah : “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat”.

4. Menciptakan peneliti dan pemikir yang handal dan mampu menghimpun, menafsirkan, mengaplikasikan serta menyebarkan hasil penelitian untuk kemaslahantan ummat.

c. Inventaris

Perpustakaan mempunyai gedung sendiri yang terletak di lantai satu di samping koperasi mahasiswa STIE Ahmad Dahlan. Fasilitas yang ada adalah komputer, ruang baca, ruang referensi, sirkulasi dan pengolahan. Adapun sarana/fasilitas yang ada secara rinci antara lain :

Perlengkapan/inventaris Jumlah Rak buku setinggi 1.5 meter 2 buah Rak buku setinggi 1 meter 4 buah Rak buku setinggi 2 meter 14 buah Lemari penitipan barang 1 buah

Lemari kaca 4 buah

Computer 10 buah

Pesawat telepon 1 buah

Meja Sirkulasi 1 buah

Cap/Stempel 2 buah

Printer 1 buah

Scanner 1 buah

d. Koleksi

Koleksi yang ada di dapatkan dari sumbangan, hadiah ataupun pembelian. Adapun sumbangan dan hadiah dapat diperoleh baik dari perorangan, Departemen Pendidikan maupun dari Kepolisian. Koleksi yang ada diperpustakaan ini hampir mencapai 8.295 judul dengan hampir 311.402 Eksemplar. Pedoman yang dipakai untuk pengklasifikasian subyek diperpustakaan ini adalah DDC. Untuk pengadaan koleksi ada kebijakan dan penanggung jawab tersendiri. Para dosen mengumpulkan silabus dan menyerahkannya pada perpustakaan dan perpustakaan akan mengcover buku yang akan ada diperpustakaan. Stock Opname koleksi dilakukan 1 tahun sekali.

Berikut ini adalah data koleksi secara rinci :

1. Buku

Buku Judul Eks

Wajib 1475 14.807 Anjuran 1836 14.735 Laporan 197 493 Lain-lain 2.049 2.365 Jumlah koleksi 5.557 22.400 2. Majalah Ekonomi 5 606 Populer 2 310

Informasi 2 161 Ilmiah 7 1.429 Agama Islam 1 1.226 Akuntansi 2 34 Jurnal 4 71 Jumlah 23 3.837 3. Karya Ilmiah Skripsi 129 129 Kliping Koran 62 122 Jumlah 2.715 5.165 e. Layanan

Layanan yang di berikan oleh perpustakaan ini adalah mulai dari layanan ruang baca, ruang koleksi, referensi dan juga layanan bimbingan/ konsultasi. Di sini juga tersedia layanan internet dan foto copy. Untuk layanan internet 1 jam pertama pemakai dapat mengaksesnya secara gratis, untuk 2 jam selanjutnya pemakai dikenakan tarif sebesar Rp. 2.500/ jam. Disini telah menggunakan sistem automasi untuk keanggotaan mereka. Perpustakaan ini juga mempunyai kebijakan dan pelayanan tersendiri. Adapun jam layanan perpustakaan ini adalah :

Hari senin-jum’at dari jam 08.00-16.00 17.00-20.00

Istirahat 12.00-13.00

16.00-17.00 Hari sabtu dari jam 08.00-12.00

15.00-20.00

Istirahat 12.00-17.00

Hari minggu buka jika ada kelas eksekutif

f. SDM (Sumber Daya Manusia)

Sumber daya manusia adalah salah satu hal yang harus diperhatikan, karena dialah yang menjalankan semua aktifitas yang ada diperpustakaan. Adapun tenaga pengelola yang ada di perpustakaan itu berjumlah 4 orang. Dengan tidak ada yang berlatar belakang dari sarjana perpustakaan. Terbagi dalam 4 bagian juga. Yaitu Kepala perpustakaan, administrasi dan pengadaan, referensi dan pelayanan, dan staf pelayanan. Keanggotaan perpustakaan ini hanya berlaku 2 bulan bagi mahasiswa dari luar sedangkan masyarakat tidak dapat menjadi anggota perpustakaan. Mahasiswa baru yang daftar langsung menjadi anggota sampai dengan dia lulus. Semua fasilitas dikembalikan jika mahasiswa yang bersangkutan lulus.

Adapun data anggota perpustakaan

Angkatan 2004 397 0rang Angaktan 2005 321 orang Angkatan 2006 255 orang Angkatan 2007 139 orang Jumlah 1.112 orang

BAB IV

SISTEM LAYANAN

A. Manajemen Layanan Teknis

Layanan teknis seperti yang telah dipaparkan pada bab II adalah semua hal yang berhubungan dengan bahan pustaka. Mulai dari pemilihan sampai dengan pelabelan. Hal itu menyangkut dengan :

1. Pemilihan Buku

Pemilihan buku yaitu perpustakaan memilih buku-buku yang akan di beli ataupun yang didapatkan dari hadiah. Buku-buku yang dianggap tidak layak di sortir untuk kemudian disumbangkan kembali. Pemilihan dilakukan secara langsung oleh pengelola perpustakaan. Buku-buku yang dipilih adalah buku-buku yang didapat dari pembelian atau sumbangan.

2. Pengadaan buku

Dalam hal pengadaan bahan pustaka, perpustakaan menerima buku dari berbagai macam, di antaranya yaitu pembelian, sumbangan dan hadiah. Dalam hal pembelian perpustakaan melakukan koordinasi dengan dosen dan para civitas akademika untuk menyiapkan daftar buku yang akan mereka butuhkan. Dengan prosedur :

a. pihak perpustakaan meminta kepada setiap dosen/setiap jurusan yang ada untuk memberikan daftar buku yang diperlukan oleh jurusan masing-masing b. Pihak perpustakaan menyediakan daftar buku yang akan di beli.

c. Tim pelaksana meminta persetujuan dan kebijakan dari kepala perpustakaan untuk membeli buku.

d. Pembelian buku dilakukan langsung kepada penerbit buku yang di maksud. e. Buku akan langsung dikirim oleh penerbit dengan menyertakan katalog buku

yang terbaru. Biasanya ini juga diminta ketika akan memesan buku.

f. Pembayaran dilakukan langsung ketika hari pengiriman kepada penerbit. Pembayaran juga dilakukan dengan tunai tanpa melalui rekening bank.

3. Katalogisasi

Katalogisasi buku diperpustakaan ini masih manual atau belum menggunakan automasi. Hal ini karena sistem automasi yang belum sempurna dan juga fasilitas yang belum memadai. Pemakai dapat langsung mencari buku pada lemari katalog ataupun langsung mencari di rak buku. Katalog yang ada diperpustakaan ini adalah katalog subyek dan katalog nama buku.

4. Klasifikasi

Sistem klasifikasi pada perpustakaan STIE Ahmad Dahlan yang dipakai adalah klasifikasi yang lazim digunakan di hampir semua perpustakaan yaitu Decimal Dewey Clasification atau DDC. Klasifikasi dilakukan oleh dua orang. Klasifikasi dilakukan secara langsung tanpa memisahkan subyeknya terlebih dahulu. Hal ini karena subyeknya yang lebih terbatas atau lebih banyak mengenai ekonomi.

5. Labeling

Pembelian label merupakan kegiatan pembelian label pada bahan pustaka, terdiri dari pemberian label nomor panggil. Proses pelabelan dilakukan secara langsung dengan proses pengetikan terlebih dahulu. Pelabelan dilakukan setelah proses klasifikasi dilakukan.

6. Inputing dan Editing Data User

Data user diperlukan untuk proses sirkulasi dan keperluan lainnya. Data yang diperlukan dari user antara lain Nomor Identitas User, Nama Jurusan/ Fakultas/ Bagian/ Bidang, dan data lainnya. Sementara untuk buku data yang dimasukan adalah judul buku, nama pengarang, no ISBN, nama penerbit, tahun terbit dan data lainnya yang ditambahkan guna keperluan automasi.

B. Manajemen Layanan Referensi

Layanan referensi yang ada adalah layanan skripsi, tesis, koran, majalaah dan jurnal. Layaknya bahan referensi di manapun maka layanan referensi disini pun tidak dapat dibawa keluar perpustakaan. Peminjaman dilakukan hanya untuk mengfoto kopi dengan kesepakataan jam peminjaman, dengan jaminan meninggalkan kartu identitas seperti Kartu Tanda Mahasiswa bagi Mahasiswa. Hal ini juga berlaku bagi pemakai dari luar kampus ataupun mahasiswa luar yang ingin meminjam layanan referensi meninggalkan kartu identitas mereka.

C. Manajemen Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi adalah jalur keluar masuknya informasi. Untuk layanan sirkulasi ini perpustakaan telah menggunakan sistem automasi. Yaitu program LASER. Layanan ini menggunakan sistem terbuka sehingga pemakai dapat langsung mencari buku yang dibutuhkan dan meminjamnya. Layanan ini meliputi peminjam dan pengembalian buku.

Cara peminjaman buku :

1. pemakai datang mencari buku melalui katalog

2. pemakai mengambil buku yang di maksud di dalam rak buku 3. pemakai memberikan buku yang akan dipinjam pada pengelola

4. Pengeloloa akan mencatat tanggal peminjam dan pengambilan pada kartu buku. 5. Pengelola akan menbarcode buku tersebut

6. buku dapat di pinjam Cara pengembalian buku :

1. Pemakai dating ke perpustakaan membawa buku yang akan di kembalikan. 2. pemakain memberikan buku kepada penelola

3. pengelola akan membercode buku tersebut 4. buku telah dikembalikan

Cara perpanjang buku :

1. pemakai membawa buku yang akan diperpanjang 2. pemakai memberikan buku

3. pengelola akan memberikan tanggal peminjam dan pengembalian yang baru pada kartu buku

4. pengelola membercode buku tersebut 5. buku telah diperpanjang

D. Penyajian Data Hasil penelitian Menurut Pemakai / Mahasiswa a. Fungsi Perpustakaan

Perpustakaan mempunyai fungsi dan tugas yang berbeda dari layanan jasa yang lain. Karena perpustakaan memberikan informasi secara cuma-cuma kepada orang yang datang.

Tabel. 1 : Perpustakaan mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar

Alternatif jawaban F %

Sangat tidak setuju Tidak setuju Setuju Sangat setuju 3 orang 0 orang 47 orang 70 orang 2 % 0 % 39 % 59 % Jumlah 120 orang 100 %

Dari tabel 1 diatas dapat di ketahui bahwa 59% Responden setuju bahwa keberadaan perpustakaan mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar mahasiswa. 39% tidak setuju keberadaan perpustakaan mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar mahasiswa dan 2% sangat tidak setuju keberadaan perpustakaan mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar mahasiswa. Dari analisa tersebut dapat disimpulkan mahasiswa sangat setuju jika peran perpustakaan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar.

Tabel. 2 : Perpustakaan dikunjungi hanya untuk mencari tugas

Alternatif jawaban F %

Sangat tidak setuju Tidak setuju Setuju Sangat setuju 18 orang 68 orang 24 orang 10 orang 15 % 57 % 20 % 8 % Jumlah 120 orang 100 %

Dari tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa 15% mahasiswa sangat tidak setuju mereka datang keperpustakan hanya untuk mengerjakan tugas saja. 57% mahasiswa tidak setuju mereka datang keperpustakan hanya untuk mengerjakan tugas saja. 20% mahasiswa setuju mereka datang keperpustakan hanya untuk mengerjakan tugas saja. 8% mahasiswa sangat setuju mereka datang keperpustakan hanya untuk mengerjakan tugas saja. Sehingga dapat disimpulkan sebagian besar mahasiswa tidak setuju mereka dating ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas saja.

Tabel. 3 : Perpustakaan telah memenuhi keperluan belajar mengajar dan penelitian

Alternatif jawaban F %

Sangat tidak setuju Tidak setuju Setuju Sangat setuju 4 orang 20 orang 70 orang 26 orang 3 % 17 % 58 % 22 % Jumlah 120 orang 100 %

Dari tabel 3 diatas dapat diketahui 3% mahasiswa sangat tidak setuju perpustakaan telah memenuhi keperluan belajar mengajar dan penelitian. 17% mahasiswa tidak setuju perpustakaan telah memenuhi keperluan belajar mengajar dan penelitian. 58% mahasiswa setuju perpustakaan telah memenuhi keperluan belajar mengajar dan penelitian. Dan 22% mahasiswa sangat setuju perpustakaan telah memenuhi keperluan belajar mengajar dan penelitian. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa setuju perpustakaan telah memenuhi keperluan belajar mengajar dan penelitian.

b. Layanan pemakai

Perpustakaaan bertugas untuk melayani pemakai yang datang untuk mencari informasi. Oleh karenanya layanan yang ada harus dapat memberikan nilai kepuasan kepada pemakainya. Baik dari segi koleksi maupun dari segi-segi lainnya yang ada diperpustakaan itu. Layanan yang diberikan juga harus layanan terbaik yang ada perpustakaan.

Tabel. 4 : Koleksi yang ada disini sudah memenuhi kebutuhan informasi

Aternatif jawaban F %

Sangat tidak setuju Tidak setuju Setuju Sangat setuju 5 orang 60 orang 47 orang 8 orang 3 % 50 % 40 % 7 % Jumlah 120 orang 100 %

Dari tabel 4 diatas dapat diketahui 3% mahasiswa sangat tidak setuju koleksi yang ada disini sudah memenuhi kebutuhan informasi. 50% mahasiswa tidak setuju koleksi yang ada disini sudah memenuhi kebutuhan informasi. 40% mahasiswa setuju oleksi yang ada disini sudah memenuhi kebutuhan informasi. 7% mahasiswa sangat setuju Koleksi yang ada disini sudah memenuhi kebutuhan informasi. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa tidak setuju koleksi yang ada disini sudah memenuhi kebutuhan informasi.

Tabel. 5 : Layanan yang diberikan perpustakaan sudah memuaskan

Alternatif jawaban F %

Sangat tidak setuju Tidak setuju Setuju Sangat setuju 8 orang 49 orang 56 orang 7 orang 7 % 40 % 47 % 6 % Jumlah 120 orang 100 %

Dari data tabel 5 diatas dapat disimpulkan bahwa 7% mahasiswa sangat tidak setuju layanan yang diberikan perpustakaan sudah memuaskan. 40% mahasiswa tidak setuju layanan yang diberikan perpustakaan sudah memuaskan. 47% mahasiswa setuju layanan yang diberikan perpustakaan sudah memuaskan. 6% mahasiswa sangat setuju layanan yang diberikan perpustakaan sudah memuaskan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa setuju layanan yang diberikan perpustakaan sudah memuaskan.

Tabel.6 : Dengan datang ke perpustakaan anda mendapatkan manfaat yang banyak

Alernatif jawaban F % Sangat tidak setuju

Tidak setuju Setuju Sangat setuju 2 orang 2 orang 73 orang 43 orang 2 % 2 % 61 % 35 % Jumlah 120 orang 100 %

Dari data diatas dapat diketahui 2% mahasiswa sangat tidak setuju dengan datang ke perpustakaan mereka mendapatkan manfaat yang banyak. 2% mahasiswa tidak setuju dengan datang ke perpustakaan mereka mendapatkan manfaat yang banyak. 61% mahasiswa setuju dengan datang ke perpustakaan mereka mendapatkan manfaat yang banyak. 35% mahasiswa sangat setuju dengan datang ke perpustakaan mereka mendapatkan manfaat yang banyak. Sehingga dapat disimpulkan sebagian besar mahasiswa setuju dengan datang ke perpustakaan mereka menapatkan manfaat yang banyak.

Tabel.7 : Semua koleksi diperpustakaan harusnya dapat dipinjam/ dicopy

Alternatif jawaban F %

Sangat tidak setuju Tidak setuju Setuju Sangat setuju 1 orang 15 orang 59 orang 45 orang 0,8 % 12,2 % 50 % 37 % Jumlah 120 orang 100 %

Dari data di atas dapat diketahui bahwa 0,8% mahasiswa sangat tidak setuju semua koleksi diperpustakaan harusnya dapat dipinjam/ dicopy. 12,2% mahasiswa tidak

setuju semua koleksi diperpustakaan harusnya dapat dipinjam/ dicopy. 50% mahasiswa setuju semua koleksi diperpustakaan harusnya dapat dipinjam/ dicopy. 37% mahasiswa sangat setuju semua koleksi diperpustakaan harusnya dapt dipinjam/ dicopy. Sehingga dapat disimpulkan sebagian besar mahasiswa setuju semua koleksi diperpustakaan harusnya dapat dipinjam/ dicopy.

c. Layanan Referensi

Layanan referensi merupakan kegiatan dalam membantu pemakai memenuhi informasi dengan menjawab pertanyaan yang diajukan. Layaanan referensi yang ada diperpustakaan sangat terbatas dan mempunyai nilai yang tinggi oleh karenanya koleksi layanan referensi biasanya tidak dapat dipinjam atau di bawa keluar. Layanan referensi biasanya tidak hanya mencakup bahan pustaka saja. Namun juga mengenai layanan audio visual.

Tabel.8 : Layanan referensi harusnya lebih banyak digunakan

Alternatif jawaban F %

Sangat tidak setuju Tidak setuju Setuju Sangat setuju 2 orang 6 orang 68 orang 44 orang

Dokumen terkait