PENERAPAN LAYANAN PEMAKAI PADA
PERPUSTAKAAN STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
SKRIPSI
Disusun Oleh:
NOVI NURCHASANAH
103025027594
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kita dapat merasakan nikmat hingga saat ini. Solawat dan salam kepada Nabi junjungan kita Nabi Muhammad SAW sehingga dengan rahmatnya kita mendapatkan hidayah atas agama yang dibawanya.
Pertama-tama saya sampaikan maaf apabila dalam penulisan skripsi ini terdapat banyak kesalahan. Karena sebagai manusia kita tidak luput dari salah dan khilaf. Saya juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya pada semua pihak yang telah mendukung penulis dalam pembuatan skripsi ini. Diantaranya adalah :
1. Bapak Abdul Cahir selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora.
2. Bapak Rizal Saiful Haq dan Bapak Pungki Purnomo selaku Ketua dan Sekjur Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
3. Bapak Agus Rifai Selaku pembimbing skripsi yang telah sabar membimbing saya.
4. Dosen-dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah memberikan ilmunya pada kami selaku mahasiswa.
5. Kedua orang tuaku Mama Dan Papa Tercinta. Ini persembahan cinta ananda untukmu. Ewo Sarwa dan Nani Iryaniwati. Sembah sungkem ananda untuk kalian berdua.
Siti Hazzar Karlina, Nur Hana Fi’ah dan Thifa Hudzaifah I Love U Full Forever.
7. Untuk Nenekku tercinta Hj. Uti Fatimah dan juga buat uwa-uwa, um-um, dan tante-tante yang terus mendukung. Pokoknya semua keluarga besar Abah Maskar. Terima kasi buat supportnya baik materil maupun non materil. I Love U Full All.
8. Untuk keluarga besar ayahku. Terima kasih dukungan dan supportnya. Aku Sayang Kalian.
9. Buat yang tersayang terima kasih dukungannya.
10.Kepada kepala perpustakaan STIE Ahmad Dahlan Jakarta Ibu Eliya beserta staf ibu Ade, Pak Nova dan juga pak Arif terima kasih atas data-data dan infonya.
11.Untuk yang terhormat Kabag Ortala Pak Hilmi dan Kasubag Perundang-Undangan Pak Ilham di Departemen Agama yang telah banyak membantu saya. Terima kasih atas support dan dukungannya selalu.
12.Untuk Bapak Ibu dibagian Ortala dan Kepegawaian Departemen Agama Ibu Siti, Ibu Zidal, Ibu Tika, Pak Aan semuanya yang tidak dapat ditulis satu persatu.
13.Buat temen-temenku kosanku tercinta Al ABarkah 2 Eva, Lela, Badi, Avrie, Susi, Umi, Yusfi, didih dan semuanya yang tidak bisa disebut satu persatu. 14.Buat temen-temen Jurusan Ilmu Perpustakaan angkatan 2003 juga buat
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan Masalah ... 5
C. Perumusan Masalah... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian... 6
F. Metodologi Penelitian ... 6
G. Sistematika Penulisan... 8
BAB II LAYANAN PERPUSTAKAAN A. Pengertian Layanan ... 12
B. Tujuan dan Fungsi Layanan... 13
C. Manajemen Layanan ... 16
1. Layanan Teknis ... 21
2. layanan Referensi ... 22
3. Layanan Umum ... 30
4. Layanan khusus……… 33
D. Evaluasi ... 37
A. Gambaran Umum STIE Ahmad Dahlan... 41
B. Gambaran Umum Perpustakaan……… 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Manajemen Layanan Teknis ... 50
B. Manajemen Layanan Referensi... 52
C. Manajemen Layanan Sirkulasi... 53
D. Penyajian Data Hasil Penelitian ... 54
E. Pendapat Pustakawan Terhadap Pelayanan ... 77
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 95
B. Saran ... 96 DAFTAR PUSTAKA
PENERAPAN LAYANAN PEMAKAI PADA PERPUSTAKAAN STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Stara Satu (S1)
Pada Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Oleh : Novi Nurchasanah NIM. 103025027594
Dibawah Bimbingan
Agus Rifai.SS, M.Ag Nip. 105289482
Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul PENERAPAN LAYANAN PEMAKAI PADA PERPUSTAKAAN STIE AHMAD DAHLAN telah diujikan dalam sidang munaqosah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 4 Desember 2008. Skripsi ini
telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.Ip) pada Program Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Jakarta, 4 Desember 2008
Sidang Munaqosah
Ketua Sidang Sekretaris
Drs. Rizal Saiful Haq,MA Pungki Purnomo,
MLIS
Nip.780 005 380 Nip.
150295486
Penguji Pembimbing
Pungki Purnomo, MLIS Agus Rifai.SS, M.Ag
Nip. 150295486 Nip.
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pemakai terhadap layanan perpustakaan STIE Ahmad Dahla Jakarta. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel 10% dari anggota perpustakaan dari angkatan 2004-2007. Yang berjumlah 1.112 orang. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara, survei (penyebaran kuesioner) dan juga observasi langsung oleh penulis pada perpustakaan tersebut.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perpustakaan merupakan salah satu bagian dari kegiatan penyelenggaraan pendidikan dan penelitian. Tugas pokok perpustakaan adalah menghimpun bahan pustaka, mengolahnya, dan menyajikannya untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pemakainya.1 Keberadaan perpustakaan snagat penting dan strategis dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Perpustakaan merupakan salah satu lembaga ilmiah pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Perpustakaan merupakan salah satu lembaga ilmiah, yakni lembaga yang bidang dan tugas pokoknya berkaitan dengan ilmu pengetahuan, pendidikan, penelitian dan pengembangan dengan ruang lingkupnya mengelola informasi yang mencakup berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi.2 Dunia perpustakaan semakin hari semakin berkembang dan bergerak ke depan. Perkembangan dunia perpustakaan ini didukung oleh perkembangan teknologi informasi dan pemanfaatannya yang telah merambah ke berbagai bidang.
Perkembangan dunia perpustakaan, dari segi data dan dokumen yang disimpan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi buku tanpa katalog, kemudian muncul perpustakaan semi modern yang menggunakan katalog (index). Menurut Nasution “perpusatakaan adalah pelayanan. Pelayanan berarti
1
Sutarno, Ns, Manajemen Perpustakaan, Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Samitra Media Utama), hal. 17
2
kesibukan. Bahan-bahan pustaka harus sewaktu-waktu tersedia bagi mereka yang memerlukannya…”3
Layanan merupakan salah satu kehidupan di perpustakaan. Karena salah satu fungsi perpustakaan yaitu untuk melayani kebutuhan informasi pemakai dengan sumber-sumber informasi secara cepat dan tepat. Layanan perpustakaan adalah dalam rangka pemanfaatan koleksi oleh masyarakat. Pemberian layanan yang baik adalah yang dapat memenuhi kebutuhan, selera, minat dan keinginan pemakai.4 Layanan itu sendiri tidak terlepas dari adanya koleksi yang memadai dari perpustakaan itu sendiri. Layanan merupakan semua bentuk kegiatan yang pelaksanaannya dilakukan dengan melakukan hubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pemakai jasa perpustakaan. Kesempurnaan layanan merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai oleh setiap perpustakaan.5 Maka tidak ada artinya perpustakaan tanpa layanan. Pembinaan layanan perpustakaan adalah upaya untuk mendayagunakan semua koleksi bahan pustaka dan sarana prasarana perpustakaan untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat pemakai.
Pelayanan berbasis kebutuhan pemakai merupakan faktor yang sangat penting untuk dijadikan pertimbangan dari pelayanan perpustakaan bersangkutan. Para pemegang otoritas atau pengelola perpustakaan sudah seharusnya menyadari pentingnya peran perpustakaan sebagai bagian integral dari sistem pendidikan.6 Dengan banyaknya kebutuhan infromasi dan selera yang terus meningkat maka pelayanan dipepustakaan harus semakin baik dan meningkat, agar masyarakat semakin sering mengunjungi
3
Karmidi Martoatamojo, Pelayanan Bahan Pustaka (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), hal. 5
4
Op.Cit, hal.163
5
Mutjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta: UI, 2001), hal. 39
6
perpustakaan. Dalam bidang layanan, layanan pemakai menjadi tolak ukur bagi keberhasilan kerja suatu perpustakaan.
Agar dapat melayani masyarakat dengan baik maka perpustakaan harus mengeluarkan produk layanan yang sesuai dengan pemakainya. Karena tugas layanan tidak mungkin berdiri sendiri, tetapi harus didukung oleh tugas pembinaan koleksi, yang menyangkut pengadaan, pengolahan, dan pemeliharaan koleksi. Untuk tujuan ini, maka perpustakaan harus mengetahui apa yang dibutuhkan oleh para pemakai dan bagaimana persepsi mereka terhadap layanan yang telah diberikan perpustakaan.7 Bidang layanan perpustakaan itu sendiri mendapat tantangan dari masyarakat penguna yang berharap dapat memperoleh layanan yang baik, yaitu cepat, tepat waktu dan benar.8
Agar dapat mencapai hasil maksimal maka perpustakaan perlu dikelola oleh sejumlah tenaga pengelola terdidik, terampil dan penuh pengertian tentang kebutuhan pemakainya dan mempunyai jiwa pengabdian yang tinggi.9 Untuk menjadikan perpustakaan yang sempurna dan dapat memenuhi kebutuhan oleh masyarakat pemakainya harus dapat memotivasi sistem dan pelayanan yang terbaik dan modern, upaya untuk memberikan layanan kepada pemakai hendaknya perpustakaan sebagai unit jasa pelayanan dapat memberikan pelayanan prima dengan motto: lebih cepat, lebih baik, lebih akurat dan lebih terbaru.10
Dengan banyaknya masyarakat yang sadar bahwa informasi itu sangat penting maka semakin banyak pula masyarakat yang ingin mendatangi perpusatakaan yang
7
Barbara Amstrong, Customer Focus: Obtaining Customer Input (Sidney: The Australian Library Journal, 1994), hal. 43
8
Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustaka (Yogyakarta: Kanisius, 1992), hal. 33
9
Sri Sumakar (ed), Hasil Penelitian Kepuasan Pemakai Terhadap Layanan Perpustakaan Nasional (Jakarta: Perpusatakaan Nasional, 2002), hal. 1-2
10
mampu memberikan pelayanan terbaik bagi mereka. Namun banyak perpustakaan yang tidak dapat memberikan layanan yang semestinya. Sebagian besar masyarakat enggan menggunakan layanan yang ada karena rumitnya prosedur atau ketidak mengertian terhadap layanan yang diberikan oleh perpustakaan. Hal ini mengundang tanda tanya besar penulis apakah pemakai yang tidak dapat mengefektifkan jasa layanan yang ada ataukah memang tenaga pengelola memang tidak dipelrukan karena mereka dapat mencari sendiri apa yang mereka butuhkan.
Melihat hal itu penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang layanan-layanan yang diberikan oleh perpustakaan bagi pemakainya. Maka penulis memilih judul “PENERAPAN LAYANAN PEMAKAI PADA PERPUSTAKAAN STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA ”
B. Pembatasan Masalah
Untuk Menghindari masalah yang diteliti tidak meluas dan penafsiran makna yang tidak terarah agar memperoleh hasil maksimal, maka penulis membatasi masalah hanya pada layanan pemakai perpustakaan saja. Dengan mengambil contoh layanan pada 4 angkatan terakhir yaitu dari 2004-2007.
C. Perumusan Masalah
Dari rincian di atas banyaknya masalah penulis membatasi sehingga menimbulkan pertanyaan :
D. Tujuan Penulisan
Agar permasalahan yang telah dirumuskan menjadi lebih jelas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui layanan yang telah diberikan pada pemakai perpustakaan sehingga menajdi masukan bagi yang lain.
2. Mengetahui respon dari layanan yang telah diberikan oleh perpustakaan bagi pemakai dan pengelola itu sendiri.
E. Manfaat Penulisan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya :
1. sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan perguruan tinggi.
2. sebagai masukan bagi pihak perguruan tinggi dalam menetapkan kebijakan perpustakaan untuk menunjang perkuliahan mahasiswa.
3. untuk memberikan pemahaman pada semua pihak tentang pentingnya perpustakaan dalam menunjang proses perkuliahan.
F. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang dipakai oleh penulis dalam pencarian data untuk menyelesaikan skripsi ini adalah sebagai berikut :
a. Data sekunder yaitu data yang bersumber dari studi kepustakaan, yang diambil oleh penulis dari artikel dan literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.
b. Data primer yaitu data yang diambil dari responden yang ditemui oleh penulis di lokasi penelitian yaitu pemakai dan pengelola perpustakaan STIE Ahmad Dahlan. Responden adalah sampel yang mewakili seluruh anggota perpustakaan. Agar sampel yang diambil dapat menggambarkan kondisi sesungguhnya responden diambil secara acak. Yang ingin diperoleh adalah pendapat responden tentang pelayanan di perpustakaan STIE Ahmad Dahlan. 2. Teknik Pengumpulan Data
a. Studi Pustaka
Yaitu penelitian dengan pengambilan data dari literatur-literatur, artikel, makalah, majalah dan bahan-bahan tercetak lainnya yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.
b. Penelitian Lapangan
Yaitu penelitian untuk mendapatkan data-data secara langsung dari objek yang diteliti. Hal ini dilakukan dengan 3 cara yaitu :
1) Observasi yaitu melihat dan mengamati secara langsung objek penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan.
2) Kuesioner yaitu menyebarkan angket yang berisi tentang pertanyaan-pertanyaan berkaitan masalah yang sedang diteliti kepada responden. 3) Wawancara yaitu penulis bertanya langsung pada orang-orang yang
G. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terdiri dari empat babyang secara rinci adalah : BAB I : Pendahuluan
Yang terdiri dari : Latar belakang masalah, Perumusan masalah, Metodologi penelitian, Tujuan penelitian, Sistematika penulisan.
BAB II : Layanan Perpustakaan
Yang menguraikan tentang pengertian, fungsi dan tujuan, sistem layanan, bentuk/ jenis layanan, evaluasi.
BAB III : Gambaran Umum
Bab ini merupakan gambaran umum STIE Ahmad Dahlan Jakarta dan gambaran umum perpustakaan STIE Ahmad Dahlan
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab ini menjelaskan tentang hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan juga pembahasan dari hasil tersebut.
BAB V : Penutup
BAB II
LAYANAN PERPUSTAKAAN
Jasa (service) adalah aktivitas atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak yang lain pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Prduksinya mungkin tidak terkait atau tidak pada produk fisik (Kotrelr, 1996:467).11 Salah satu yang termasuk dalam produk jasa adalah layanan. Dan layanan itu tidak terbatas hanya pada layanan secara umum dan hanya pada perusahaan saja. Layanan juga bisa mencakup pada layanan jasa diperpustakaan.
Layanan kepada masyarakat tidak memandang perbedaan ras, umur, jenis kelamin, dan dasar pendidikan. Karena itu cukup koleksi luas sekali. Ini dimaksudkan agar perpustakaan dapat memberikan kepuasan kepada mereka. Juga tingkat kedalaman materi koleksi begitu luas dari yang paling sederhana sampai yang paling sulit. Fungsi perpustakaan umum adalah untuk rekreasi dan penelitian.
Tingkat kebutuhan informasi masyarakat semakin hari semakin meningkat seiring dengan terus meningkatnya selera masyarakat. Adapun tingkat kebutuhan informasi civitas academica meliputi :
a. Kebutuhan aktual baik disadari ataupun tidak disadari
b. Kebutuhan yang disadari tapi baru tergambarkan dalam pikiran c. Pernyataan formasi tentang sesuatu kebutuhan informasi d. Pertanyaan kepada perpustakaan atau layanan informasi
11
Layanan perpustakaan harus dapat memberikan nilai lebih kepada pemakai dan organisasi/ badan induk yang membawahinya. Untuk itu pengelola perpustakaan perlu selalu memberikan alternatif-alternatif penyampaian informasi kepada pemakainya. Aspek layanan menjadi penting untuk diperhatikan dikarenakan tuntutan kebutuhan informasi yang cepat, tepat dan terbaru selalu ada.
Adapun unsur-unsur layanan adalah : a. koleksi
b. fasilitas sarana dan prasarana
c. sistem peraturan dan tata tertib perpustakaan, syarat keanggotaan dan jadwal layanan
d. pengelola layanan e. pemakai
Fungsi pendidikan tak dapat ditinggalkan, sebab ada masyarakat yang tak dapat melanjutkan pelajaran formal. Mereka dapat belajar di perpustakaan umum sampai memiliki pengetahuan yang setaraf dengan mereka yang terpelajar. Bahkan mungkin melebihi mereka karena kebiasaan belajar mandiri membuka kesempatan untuk belajar seumur hidup.
Upaya untuk meningkatkan mutu layanan perpustakaan tidak boleh dipisahkan dengan kegiatan pengelola sehari-hari. Salah satu cara utama untuk dapat membedakan dirinya sendiri dengan perusahaan lain adalah dengan secara konsisten menyampaikan mutu lebih tinggi ketimbang pesaingnya.12 Banyak upaya yang dapat dikerjakan, misalnya :
1. Sikap ramah dan penampilan pengelola yang baik dalam memberikan layanan.
12Op.Cit.
2. Menyediakan brosur tentang kegiatan yang ada di perpustakaan
3. Mengadakan berbagai perlombaan di perpustakaan : lomba membaca, lomba menggambar, lomba membaca puisi, dan sebagainya
4. Mengadakan study tour bersama di perpustakaan
5. Mengundang tokoh masyarakat atau seorang pakar untuk berceramah, meceritakan pengalaman mereka, dan sebagainya.
6. Membuat jadwal kegiatan yang teratur, memetik dari bahan yang dimiliki perpustakaan
7. Berbagai kegiatan lainnya yang tidak termasuk di atas
Ada dua segi pokok yang menyangkut layanan perpustakaan ialah :
1. Menyediakan koleksi agar mudah dipergunakan seluruh masyarakat yang dilayani oleh perpustakaan. Hal ini dilakukan dibagian sirkulasi.
2. Memberi bantuan dalam mencari bahan-bahan keterangan yang diperlukan di perpustakaan. Hal ini dilaksanakan dibagian referensi.13
A. Pengertian Layanan
Saat ini telah banyak inovatif-inovatif baru dalam memberikan pelayanan di perpustakaan. Layanan perpustakaan harus dapat memberikan nilai lebih kepada pemakai dan organisasi/ badan induk yang membawahinya. Untuk itu pengelola perpustakaan perlu selalu memberikan altermatif-alternatif dalam penyampaian informasi kepada pemakainya. Aspek layanan menjadi penting untuk diperhatikan dikarenakan tuntutan kebutuhan penyajian informasi yang cepat, tepat dan terbaru selalu ada. Pelayanan
13
pemakai perpustakaan adalah kegiatan pemberian pelayanan perpustakaan kepada pemakai perpustakaan dalam menggunakan bahan-bahan pustaka yang terdapat di perpustakaan14 Layanan atau to service, disebuah perpustakaan berbeda dengan layanan pada kegiatan kemasyarakatan yang lain.15 Suatu perpustakaan dikatakan baik apabila dapat dilakukan dengan cepat, tepat waktu dan benar.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia layanan adalah perihal atau cara melayani servis atau jasa sedangkan layanan perpustakaan adalah pemberian layanan dalam rangka pemanfaatan koleksi oleh masyarakat yang ada dilingkungan perpustakaan itu sendiri.16 Sedangkan layanan yang ada di perpustakaan adalah pemberian layanan dalam rangka pemanfaatan koleksi oleh masyarakat yang ada dilingkungan perpustakaan itu sendiri.17 Layanan perpustakaan juga bisa diartikan sebagai cara/ perihal melayani (masyarakat) agar perpustakaan dapat dimanfaatkan secara maksimal. Dalam bahasa yang sederhana layanan adalah penyampaian segala informasi yang ada di perpustakaan kepada peminat/ pemakai semaksimal efesien mungkin.18
Layanan perpustakaan termasuk dalam kategori pelayanan umum. Artinya bahwa perpustakaan adalah layanan untuk semua kepentingan karena merupakan himpunan dari kepentingan pribadi. Layanan itu sendiri tidak terlepas dari adanya koleksi yang memadai dari perpustakaan itu sendiri. Kualitas layanan perpustakaan mengacu pada kebutuhan pemakai. Oleh karenanya kualitas layanan perpustakaan harus terus ditingkatkan lagi.
Tim Penyusun kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), hal. 54
17Loc.Cit,
hal. 163
18
B. Tujuan dan Fungsi Layanan 1. Tujuan layanan
Tujuan perpustakaan memberikan kepada para pemakai ialah agar bahan pustaka yang telah dikumpulkan dan diolah sebaik-baiknya itu dapat sampai ke tangan pemakai. Sedangkan maksud diadakan pengolahan yaitu untuk mempermudah pencarian suatu bahan pustaka sesuai yang dikehendaki pemakai.19 Tujuan layanan perpustakaan adalah agar para pemakai senang datang ke perpustakaan, sehingga mereka dapat memanfaatkan berbagai jenis layanan perpustakaan, terutama sumber-sumber informasi yang ada. Karenanya tingkat pendidikan juga dapat mempengaruhi tingkat kepuasan terhadap fasilitas dan pelayanan perpustakaan. 20
Layanan utama perpustakaan ialah melayani pemakai memperoleh bahan perpustakaan yang mereka perlukan. Bahan perpustakaan yang terkumpul dipakai ditempat dan dibawa pulang. Bahan perpustakaan yang banyak tetapi rendah pemakaiannya menunjukkan bahan perpustakaan itu kurang baik.
2. Fungsi Layanan Perpustakaan
Fungsi layanan perpustakaan adalah memberikan kesempatan kepada para pemakai untuk mengadakan pendidikan dan pengajaran rekreasi. Adapun fungsi yang lain adalah mempertemukan para pemakai dengan sumber-sumber informasi yang mereka minati. Fungsi layanan secara rinci adalah:
19Op.Cit,
hal. 5
20
1. Memberikan informasi kepada pemakai dan memberikan kesempatan kepada pemakai untuk mengadakan penelitian, yaitu fungsi informasi.
2. Mengembangkan pendidikan.
3. Mempertemukan pemakai dengan bahan pustaka yang mereka minati.
Layanan yang efektif adalah yang dapat memenuhi keinginan pemakai dalam hal : 1. Penyediaan informasi yang sesuai dengan keinginan pemakai
2. Waktu yang tepat, leluasa, memadai dan tidak terlalu mengikat, termasuk kesempatan sore dan malam untuk kelompok masyarakat pekerja yang tidak memiliki aktifitas atau sedang libur.
3. Kebebasan, tata cara, dan akses informasi, tidak kaku dengan pengawasan longgar, tidak terlalu ketat, tertib, kondunsif dan simpatik.
4. Suasana yang menyenangkan, aman, tenang, tentram, jauh dari kegaduhan dan kebisingan.
5. Sikap dan perilaku pengelola yang penuh perhatian, ramah, santun, bersifat membimbing, memandu dan menguasai masalah
6. Tata tertib yang sederhana, mudah dipahami, dikuti dan dilaksanakan
7. Adanya fasilitas dan kemudahan yang lain seperti panduan, petunjuk, informasi singkat atau yang lain
8. Menimbulkan kesan yang baik, menyenangkan dan memuaskan, sehingga orang ingin kembali lagi
9. Berorientasi kepada pelanggan/ konsumen dan bersifat mandiri.21
21Op.Cit,
Fungsi perpustakaan sendiri tidak boleh menyimpang dari tujuan perpustakaan, sesuai tujuan lembaga tempat perpustakaan itu bernaung. Atau dengan kata lain perpustakaan di perguruan tinggi mempunyai fungsi antara lain:
a. Fungsi informasi b. Fungsi edukasi c. Fungsi rekreasi
d. Fungsi pelestarian dan deposit e. Fungsi penelitian
C. Manajemen Layanan
Manajemen adalah kebutuhan pokok bagi setiap organisasi/ institusi modern. Dari organisasi besar sampai dengan orgasisasi yang paling sederhana. Kebutuhan terhadap manajemen ini bukan karena pekerjaan yang tumbuh menjadi besar untuk dikerjakan seorang diri, tetapi karena manajemen merupakan penentu dalam kualitas mutu suatu perusahaan. Agar perpustakaan dapat dilaksanakan dengan baik dibutuhkan suatu manajemen yang baik pula.
Penyusunan personalia (staffing), penempatan staf pada berbagai posisi sesuai dengan kemampuannya. Fungsi ini mencakup kegiatan penilaian karyawan untuk promosi, transfer atau bahkan demosi dan pemecatan serta latihan dan pengembangan karyawan. Pengarahan (directing), sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan disusun personalianya, langkah selanjutnya menugaskan staf untuk bergerak menuju tujuan yang telah ditentukan. Koordinasi (coordinating), pengkoordinasian berbagai kegiatan pada pekerjaan-pekerjaan. Pelaporan (reporting), pimpinan harus selalu mengetahui apa yang sedang dilakukan, karena itu laporan diperlukan. Penganggaran (budgeting), pembiayaan dalam bentuk rencana anggaran dan pengawasan anggaran.
Jenis layanan perpustakaan dapat bersifat terbuka maupun tertutup, tergantung pada kebijakan organisasi, pengelola dan tipe pemakainya. Namun kebanyakan perpustakaan menerapkan sistem terbuka dengan akses terbatas. Hal ini untuk lebih memberikan peluang kepada pemakaian yang lebih luas namun terkontrol. Terbuka artinya siapapun dapat memanfaatkan koleksi yang ada, sedangkan akses terbatas pengaturan terhadap proses pemanfaatan koleksi seperti fasilitas pinjam, fasilitas baca, fotocopi dan sebagainya.
Di perpustakaan terdapat dua layanan yang banyak dipakai yaitu layanan terbuka dan tertutup. Pilihan sistem layanan terbuka atau sistem layanan tertutup tergantung dari beberapa faktor:
a. Pertimbangan tingkat keselamatan koleksi perpustakaan b. Pertimbangan jenis koleksi dan sifat rentan dari koleksi
e. Ratio antara jam layanan dengan jumlah staf perpustakaan f. Manajemen Sumber Daya pengelola
Agar dapat memberikan layanan yang baik sesuai dengan fungsinya, perpustakaan memerlukan tenaga yang memadai baik dari jumlah maupun kualitas yang harus dimilikinya. Jumlah dan kualitas dari tenaga pengelola sangat tergantung dari jenis perpustakaan serta cakupan tugas yang harus dilaksanakannya. Adapun yang mempengaruhi terbentuknya sistem perpustakaan adalah :
a. Sejarah perguruan tinggi dan perpustakaan perguruan tinggi b. Kebijakan pemerintah, yayasan dan perguruan tinggi
c. Sosial, politik, ekonomi dan keuangan d. Teknologi
e. Program perguruan tinggi dan perkuliahan.22
Dua sistem layanan perpustakaan yaitu sistem terbuka dan tertutup masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
1. Layanan Terbuka
Sistem terbuka adalah penyelenggaraan layanan peminjaman dengan cara memperbolehkan peminjaman masuk ke ruangan koleksi dan memilih sendiri buku yang dikehendaki.23 Layanan terbuka ini bertujuan untuk :
a. Setiap pemakai dalam mencari/menelusuri sumber informasi dilakukan sendiri.
22
Rizal Saiful Haq, Manajemen Perpustakaan Tinggi dan Layanan Informasi Untuk Akademika, Diktat 2,(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2002), hal. 4
23
b. Perpustakaan menyediakan panduan kartu-kartu catalog sebagai sarana temu kembali informasi dan bisa langsung mencari tempat penyimpanan.
c. Pemakai diberikan kebebasan akses informasi.
d. Antara rak penempanan koleksi dan meja baca biasanya tidak dipisahkan . Kelebihan dari sistem ini adalah :
a. Pengelola koleksi teratur bisa relatif sedikit, karena pemakai mencari sendiri b. Pemakai bebas memilih buku
c. Jika susunan koleksi teratur dapat dengan cepat menemukan karena mengambil sendiri secara langsung.
d. Tidak perlu menunggu diambilkan oleh pengelola. Sedangkan kelemahannya adalah :
1. Susunan koleksi tidak/kurang teratur, karena selalu di acak-acak oleh pemakai.
2. Kemungkinan buku hilang lebih banyak.
3. Pengawasan sedikit lebih sulit karena orang keluar masuk relatif banyak. 4. Mungkin suasana tenaga agak terganggu, karena banyak pemakai.
Sistem tertutup adalah penyelengaraan layanan peminjaman buku dengan cara tidak memperbolehkan para peminjaman masuk ke dalam ruangan koleksi.24 Layanan tertutup ini bermaksud:
1. Pemakai hanya dapat menelusur sumber informasi pada kartu-kartu catalog yang tersedia sebagai wakil dari sumber informasi di perpustakaan.
2. Ia mencatat judul buku, pengarang, dan keterangan lain yang yang dianggap perlu
3. Menyerahkan pada pengelola layanan untuk diambilkan pada tempat penyimpanan
4. Menunggu
5. Jika sudah dapat bisa mempergunakan untuk dibaca, diteliti atau bahkan jika mungkin dibawa pulang, sesuai dengan peraturan.
Adapun kelebihan sistem tertutup adalah :
1. Susunan koleksi tetap teratur, karena hanya pengelola yang mengambil dan mengembalikan informasi yang sudah dipergunakan.
2. Tingkat keamanan koleksi lebih baik, karena orang lain tidak boleh masuk ke dalam tempat penyimpanan.
3. Pengawasan lebih ringan.
4. Suasana lebih tenang bersih dan kondunsif.
Kelemahannya antara lain :
1. Diperlukan pengelola yang relatif lebih banyak.
24Op.Cit,
2. Pemakaian koleksi relatif terbatas sebab pemakai hanya memiliki yang ia ketahui tak ada alternative pilihan.
3. Waktu penelusuran agak lama, pemakai harus sabar menunggu.
4. Jika salah menempatkan kembali, sulit ditemukan lagi, maka biasanya dianggap telah hilang.
1. Layanan Teknis
Layanan teknis merupakan pekerjaan perpustakaan dalam mempersiapkan bahan pustaka agar nantinya dapat dipergunakan untuk menyelenggarakan layanan pemakai. Pelayanan teknis merupakan kegiatan yang harus ditempuh oleh pengelola perpustakaan dari mulai pengadaan koleksi kemudian mengolahnya sampai koleksi tersebut dapat dimanfaatkan oleh pemakai. Layanan teknis ialah pekerjaan perpustakaan secara teknis, agar pekerjaan pada layanan pemakai bisa lancar dan berhasil. Layanan teknis ini meliputi :
1. Pemilihan buku
Adalah kegiatan memilih buku-buku yang akan masuk ke dalam perpustakaan merupakan koleksi yang banyak dicari dan dipesan orang.
2. Pengadaan buku
Yaitu kegiatan pengadaaan koleksi dengan pembelian secara langsung maupun dengan pemesanan buku pada penerbit-penerbit buku.
3. Katalogisasi
Yaitu kegiatan pengklasifikasian buku berdasarkan subyek atau pengklasifikasian nomor panggil buku sesuai dengan klasifikasi yang digunakan di dalam perpustakaan itu.
5. Pengetikan
Yaitu proses pencatatan buku ke dalam katalog. Atau memasukan buku ke dalam buku besar.
6. Labelling
Yaitu pemberian label nomor panggil pada koleksi buku.
2. Layanan Referensi
Referensi adalah istilah yang diambil dari bahasa Ingris reference yang berasal dari kata kerja “to refer” yang berarti “menunjuk” atau “merujuk”. Referensi adalah salah satu bagian dari pelayanan di perpustakaan yang memiliki definisi sebagai bantuan individu yang diberikan oleh pengelola kepada para pemakainya yang mencari informasi.
Tujuan utama pelayanan referensi adalah untuk membantu pemakai menemukan informasi yang mereka butuhkan, baik itu informasi yang paling sederhana sampai kepada informasi yang sangat kompleks.
Selain alat-alat tersebut, para pengelola memerlukan keahlian dalam berkomunikasi dengan para pemakai. Keahlian dalam berkomuniaksi ini sangat diperlukan dikarenakan para pengelola harus secara jeli menanyakan apa kebutuhan riil para pemakai akan informasi. Misalnya seorang santri bertanya “Saya ingin mencari informasi tentang Umar bin Khatab?”. Pertanyaan tersebut sangat luas sekali, maka disini pengelola perlu untuk menanyakan lebih lanjut apa sebenarnya informasi yang dibutuhkan oleh santri tersebut. Untuk itu maka dalam pelayanan referensi, pengelola referensi sering melakukan wawancara referensi yang terstruktur dengan pemakainya, untuk menentukan informasi yang benar-benar dibutuhkan para pemakainya.
Dari hal-hal tersebut maka pelayanan referensi adalah :
1. Mengarahkan para pemakai untuk menemukan informasi secara tepat dan cepat
2. Mengarahkan dan melatih pemakai agar mamu menelusuri informasi dengan banyak pilihan sumber informasi
3. Mengarahkan dan melatih pemakai untuk memanfaatkan koleksi referensi secara efektif dan efisien.
Bentuk-bentuk Pelayanan Referensi
Kedua aktifitas tersebut adalah dalam rangka untuk memenuhi missi dari pengelola referensi yaitu untuk menyakinkan bahwa pemakai perpustakaan berhasil menemukan informasi yang mereka butuhkan.
Secara garis besarnya bentuk-bentuk pelayanan referensi dibagi dalam tiga fungsi dasar, yaitu :
1. Pelayanan Informasi
Pelayanan informasi adalah pelayanan yang paling sederhana dimana pengelola akan memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan oleh pemakai. Sifat dari pelayanan informasi ini adalah pelayanan individu, dimana seorang pengelola akan melayani seorang pemakai yang memerlukan pelayanan informasi.
Bentuk dari pelayanan informasi itu sendiri banyak ragamnya, yaitu dari bentuk yang sederhana, mislanya informasi tentang alamat atau telepon, sampai kepada yang kompleks, mislanya mengidentifikasi bibliografi dari suatu buku.
Dari hal tersebut maka pelayanan informasi dapat dibagi dalam tiga bentuk, yaitu :
a. Pertanyaan siap jawab
menjawab suatu pertanyaan mengenai informasi secara ringkas suatu orgnisasi, misalnya kapan organsiasi tersebut didirikan, oleh siapa, tujuan dirikannya apa, dan seterusnya.
b. Verifikasi bibliografi
Sebenarnya, verifkasi bobliografi ini sama dengan pertanyaan siap jawab, kecuali bahwa kegiatan yang dilakukan divertifikasi bibliografi ini adalah menjawab pertanyaan pemakai yang mencari secara lengkap bibliografi suatu buku. Vertifikasi bibliografi ini, pihak pengelola dituntut untuk mencari informasi dengan merujuk pada katalog, index, bibliografi, atau bahkan ke katalog bersama, untuk memverifikasi informasi yang dibutuhkan oleh pemakai secara benar dan komplit.
c. Pinjam antar perpustakaan
Bentuk yang ketiga dari pelayanan informasi adalah pinjam antar perpustakaan. Tujuan dari pinjam antar perpustakaan adalah bahwa suatu perpustakaan belum tentu memiliki semua informasi yang dibutuhkan oleh pemakai perpustakaan, untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut maka pihak perpustakaan harus menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain, baik perpustakaan sekolah, perpustakaan daerah, perpustakaan khusus maupun perpustakaan perguruan tinggi yang ada didaerahnya, sebisa mungkin lintas daerah. Dengan adanya kerjasama antar perpustakaan ini maka perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan informasi para pemakainya.
pinjam antar lembaga ini harus berdasarkan kerjasama dan kesepakatan kedua atau lebih perpustakaan.
d. Pelayanan rujukan
Pelayanan rujukan adalah pelayanan referensi yang merujuk pemakai ke perpustakaan lain dimana informasi yang dibutuhkan pemakai perpustakaan tidak dimiliki oleh perpustakaan. Dalam hal ini seorang pengelola referensi dituntut untuk memiliki informasi yang luas tentang kekhususan dari suatu perpustakaan. Dengan demikian ketika seorang pemakai dirujukkan ke suatu perpustakaan, pemakai tesebut akan mendapatkan apa yang dia butuhkan.
2. Pelatihan dalam menggunakan perpustakaan dansumber-sumber informasi Bentuk pelayanan referensi yang kedua adalah penelitian perpustakaan. Pelatihan perpustakaan ini dapat dilakukan secara individu ataupun secara kelompok.
Tujuan utama dari pelatihan ini adalah bahwa para pemakai perpustakaan : 1. Diberi pelatihan bagaimana mereka mencari informasi secara mandiri. 2. Membantu mereka untuk memahami cara menggunakan alat-alat referensi,
mislanya buku-buku referensi, kartu katalog atau online catalog.
3. Memberi pelatihan terhadap mereka bagaimana perpustakaan dan informasi diorganisasi.
4. Bagaimana peranan pengelola dalam membantu pemakai mencari informasi yang mereka butuhkan.
Bentuk yang ketiga adalah petunjuk. Petunjuk adalah bentuk pelayanan referensi tingkat tinggi, karena bentuk ini digunakan untuk melayani pemakai yang melakukan suatu penelitian. Tugas pengelola dalam hal ini adalah memberi saran dan membantu pemakai dalam mengidentifikasi dan menyeleksi koleksi yang sesuai topik penelitiannya. Biasanya pengelola memberikan saran-saran buku, terbitan berkala, atau koleksi yang lain yang akan memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
a. Direktori
Direktori adalah daftar orang-orang atau organsiasi yang disusun secara sistematis, biasanya dengan penyusunan alfabet atau klass, alamat, dan sebagainya. Direktori sangat penting sebagai sumber informasi di referensi.
Direktori digunakan untuk mengetaui alamat suatu organsiasi, institusi dan orang-orang. Selain itu direktori juga digunakan untuk merujukkan kepada suatu organsiasi dan siapa yang harus ditemui.
b. Almanak, buku tahunan, dan buku pegangan
Almanak, buku tahunan dan buku pegangan adalah sumber informasi yang berhubungan dengan data faktual yang berisi: kejadian terkini dan sejarah, organisasi, orang dan sesuatu, negara dan pemerintahan, tren statistik.
c. Biografi
Biografi adalah sumber informasi yang berkenan dengan seseorang. Biasanya biografi digunakan untuk beberapa hal, yaitu untuk memenuhi kepuasan informasi tentang seseorang, kadang-kadang digunakan untuk tugas sekolah atau penelitian, atau digunakan untuk menentukan pembicara pada suatu kegiatan.
Kamus digunakan untuk menentukan suatu kata, untuk menverifikasi ejaan, pengucapan, untuk mengecek pemakaian kata, atau untuk menentukan sejarah dari suatu kata. Kadang-kadang kamus digunakan sebagai standar bahasa yang digunakan pada saat ini.
e. Ensiklopedi
Ensiklopedi adalah sumber informasi berupa kumpulan antar cabang ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis dan merupakan ringkasan pengetahuan manusia. Tujuan dan ensiklopedia adalah: mendidik dan memberi informasi. Isi dari ensiklopedi dapat dikategorikan menjadi tiga tipe dasar.
1. Fact finding (ready-references)
Ensiklopedi merupakan sumber informasi yang ideal untuk mencari jawaban dengan cepat. Dimana dalam menjawab fact-finding ini, ensiklopedi menyediakan informasi yang lengkap, yaitu informasi definisi sesuatu, informasi yang berhubungan dengan seseorang, suatu tempat, dan sesuatu, termasuk juga data-data statsitik dan fakta.
2. General background information
Ensiklopedi juga menyediakan informasi yang berhubungan dengan keterangan atau definisi suatu barang.
3. Preresearch information
informasi. Secara umum, ensiklopedi tidak dapat dimasukkan sebagai sumber informasi yang bertujuan untuk penelitian. Informasi pra penelitian digunakan sebagai framework, dimana dengan mengetahui informasi dari ensiklopedi, peneliti dapat melihat secara luas tentang sesuatu. Selanjutnya peneliti akan melakukan penelitian yang lebih mendalam.
f. Sumber-sumber geografi
Sumber-sumber geografi sering sekali digunakan dalam menjawab pertanyaan lokasi suatu daerah. Tetapi sumber-sumber geografi tidak hanya menjawab hal tersebut, tetapi menjawab pula pertanyaan-pertanyaan sekitar: isu-isu lingkungan hidup, penataan kota atau daerah, geografi politik.
g. Terbitan pemerintah
Terbitan pemerintah adalah koleksi yang diterbitkan pemerintah yang ada hubungannya dengan bidang kenegaraan.
3. Layanan Umum
Layanan umum adalah layanan-layanan yang biasanya terdapat di semua perpustakaan dan tidak memerlukan staf ahli. Contoh layanan yang termasuk ke dalam layanan umum adalah :
a. Layanan sirkulasi
bagian di perpustakaan yang berhubungan dengan penempatan koleksi.25 Peminjaman bahan pustaka merupakan jenis layanan paling utama diperpustakaan menyediakan sejumlah bahan bacaan, kemudian dapat dipinjam untuk dibaca dtempat atau diluar perpustakaan.
Kegiatan-kegiatan atau segi-segi administrasi sirkulasi adalah : 1. peraturan atau tata tertib peminjaman
2. keanggtaan perpustakaan
3. peminjaman dan pengembalian buku 4. keterlambatan pengembalian dan sanksi 5. statistic
b. Layanan bimbingan
Jenis layanan ini sangat bermanfaat bagi pemakai yang memerlukan bacaan tertentu namun belum atau tidak tahu cara mendapatkannya. Layanan ini diberikan kepada perorangan maupun kelompok, dapat berupa pengenalan terhadap perpustakaan, pemakaian perpustakaan, bimbingan membaca, bimbingan menjadi anggota dan bimbingan cara menelusur. Sebagai contohnya pengelola memberikan penyuluhan tentang perpustakaan dan pengelola memberikan bimbingan menelusur kembali melalui katalogisasi.
c. Layanan bercerita/ mendongeng
25
Layanan ini adalah kegiatan untuk bercerita. Kegiatan ini juga biasa disebut dengan story telling. Layanan ini ditujukan kepada anak-anak dalam upaya merangsang keinginan untuk berkunjung ke perpustakaan dan memanfaatkan koleksi yang ada. Persiapan kegiatan ini meliputi :
1. Materi cerita 2. Pembawa cerita 3. Tempat dan peralatan 4. Waktu
5. Peserta/pendengar
d. Layanan bimbingan dan penyuluhan
Layanan bimbingan dan penyuluhan dilakukan untuk perorangan maupun kelompok (kelembagaan) dalam rangka meningkatkan wawasan dan keterampilan menggunakan koleksi yang ada di perpustakaan dengan tujuan untuk lebih mencintai memanfaatkan serta mengembangkan perpustakaan. Langkah-langkah pelaksanaan:
1) Mempersiapkan peserta 2) Mempersiapkan materi 3) Mempesiapkan tenaga 4) Penentuan waktu
5) Melakukan kerjsama dengan intansi
Layanan ini merupakan layanan dimana pemakai mendapatkan pengarahan tentang bagaimana cara menelusur informasi menggunakan alat penelusuran yang ada. Penelusuran di berikan kepada pemakai perpustakaan sesuai dengan kebutuhannya. Sarana untuk layanan ini adalah :
a. Buku-buku referensi
b. Sumber-sumber lain yang berkaitan dengan informasi tersebut
c. Menghubungi sumber informasi di luar perpustakaan baik lembaga maupun perorangan
4. Layanan khusus
Layanan khusus adalah layanan yang hanya terdapat pada beberapa perpustakaan saja dan memerlukan ahli dibidangnya. Layanan yang termasuk ke dalam layanan khusus adalah:
a. Layanan rujukan
Layanan rujukan pada prinsipnya adalah membimbing pemakai agar dapat mencari informasi secara mandiri dan mengetahui jenis-jenis informasi, serta dimana informasi tersebut dapat diperoleh. Tujuan dari layanan rujukan ini adalah untuk mendapatkan, memeliharan, dan menyediakan “pengetahuan rekaman” oleh manusia dan mempergunakannya di perpustakaan.layanan ini sering disebut juga layanan referensi. Layanan ini lebih ditekankan pada fakta penelusuran literatur guna keperluan penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung.
Jenis bukan ini memberikan pengarahan pada pemakai, kemana mereka dapat memperoleh informasi kalau mendapatkan masalah. Contoh buku rujukan type ini adalah :
1. Bibliographies 2. Indexes and abstracts b. Source Type
Buku jenis ini menjadi sumber langsung dan memberikan keterangan sesuai dengan pertanyaan pemakai. Contoh buku rujukan jenis ini adalah :
1. Encylopedia 2. Yearbook 3. Dictionaries 4. Directories
5. Geographical Sources 6. Biographical
c. Government Document dan Av Mat
Buku rujukan seperti ini biasanya dapat memberikan informasi langsung kepada pemakai. Namun tak jarang buku jenis ini hanya memberikan petunjuk saja. Contoh buku rujukan ini adalah buku terbitan pemerintah dan bahan AV (Audio Visual). Bahan AV biasanya membutuhkan penyerta seperti proyektor, readers dan sebagainya.
b. Layanan Audio Visual
maupun belajar kelompok. Layanan ini juga dapat berfungsi sebagai salah satu alat media pembelajaran. Levie dan Lentz (1982) sebagaimana dikutip Azhar Arsyad dalam bukunya mengemukakan empat fungsi AV sebagai media pembelajaran yaitu :
• Fungsi Atensi • Fungsi Afektif • Fungsi Kognitif • Fungsi Kompentarios26
Untuk layanan peminjaman mandiri, biasanya disediakan study carrel meja untuk belajar sendiri:
Contoh sarana audio visual adalah :
• Televisi • Video • Kaset • Headphone • Laser disk • CD ROM
c. Layanan Sari Karangan
Layanan ini buatkan sesuai kebutuhan. Sari karangan ini dapat dibuatkan dari :
• Abstraksi
• Artikel majalah/surat kabar yang dikliping • Makalah pada seminar/kogres
d. Layanan Konsultasi
26
Layanan ini merupakan layanan memberikan saran/ pertimbangan kepada perorangan atau instansi berupa gagasan-gagasan di bidang perpustakaan.
e. Layanan Terjemahan
Layanan ini kegiatan menterjemahkan bahasa asing atau pun sebaliknya. Layanan ini dapat diberikan pada pemakai sesuai dengan kemampuan perpustakaan. Tujuan layanan ini untuk memberikan terjemahan bagi pemakai yang tidak dapat menguasai bahasa asing.
f. Layanan Keliling
Yaitu layanan keliling aktif dan berkesinambungan pada masyarakat yang tidak terjangkau layanan menetap.
a. Bentuk layanan, tidak menetap pada satu lokasi dan dengan jadwal yang telah ditentukan.
b. Sarana, mobil yang didesain khusus
c. Materi yang disediakan harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat
d. Pengelola yang akan melaksanakan perlu dipersiapkan khusus g. Layanan Paket
Merupakan bentuk pengembangan layanan dan lebih mendekatkan pada pemakai. Layanan paket ini terutama ditujukan pada lembaga yang membutuhkan :
1. Sarana
2. Materi yang perlu dipersiapkan sesuai dengan permintaan lembaga atau kelompok masyarakat yang dilayani
3. Pelaksanaan layanan paket perlu diatur berdasarkan kesepakatan bersama antara perpustakaan dengan lembaga yang dilayani.
h. Layanan Fotokofi
Layanan ini adalah kegiatan layanan menggadakan informasi yang didapatkan pemakai di dalam perpustakaan tanpa pemakai harus keluar dari perpustakaan.
D. Evaluasi
Keberhasilan fasilitas dan layanan yang disajikan oleh perpustakaan dapat diukur dengan menggunakan kriteria frekuensi pemakaian atau peminjaman bahan pustaka dan tingkat kepuasaan pemakai, karena itu kebutuhan, keinginan, permintaan pemakai perlu diperhatikan, juga tingkah laku pencarian informasi, ciri-cirinya dan kecerdasannya.27 Karenanya perlu ada evaluasi di dalam perpustakaan. Evaluasi menurut ensiklopedia manajemen adalah salah satu kegiatan manajemen pengawasan berupa kegiatan untuk melakukan perbandingan anatar hasil yang sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan.28 Evaluasi di perpustakaan sendiri menyangkut pada hal-hal berikut:
1. Koleksi
Koleksi dievaluasi dari segi prosedur pengadaannya. 2. Pengolahan pustaka
27
Stuart Hannabus, The Importance of Uses Studies Library Review Summe, (New York, I987), hal. 122
28
Pengelolaan ini dievaluasi sejak dari buku datang, kemudian klasifikasi, katalogisasi dan penyajian koleksinya. Apakah sudah dilakukan dengan cepat, tepat dan benar
3. Pelayanan
Evaluasi pada layanan ini meliputi prosedur layannya apakah mudah dilaksanakan atau tidak, rumit ataukah sederhana, hemat biaya, tenaga dan waktu atau tidak. 4. Karyawan
Karyawan di perpustakaan apakah sudah sesuai kualitasnya atau tidak. Karena jumlah banyak belum tentu lebih baik dari yang sedikit.
5. Pemakaian perpustakaan
Evaluasi ini dilihat dari statistik perpustakaan. Oleh karenanya perlu jyga diketahui sudah dibuat statistik atau belum.
6. Gedung dan peralatan
Dilihat dari sarana dan pra sarana yang ada apakah sudah sesuai dengan kebutuhan perpustakaan atau belum.
7. Pengembangan perpustakaan
Hal ini dapat dilihat dari perencanaan selain melihat langsung dan dari statistic. 8. Kerjasama antara perpustakaan
Hal ini dilihat dari sudah ada atau tidak kerjasama dengan perpustakaan lain. Kalau sudah ada dalam bidang apa.
dalam penelitian-penelitian yang pernah dilakukan tentang konsep mutu pelayanan, model yang telah dibangun itu disebut dengan SERVQUAL yang mencakup lima dimensi sebagai berikut:
a. Tangibilitas (dapat disentuh atau dilihat), meliputi: fasilitas fisik, perlengkapan dan penampilan pegawai.
b. Reliabilitas, meliputi kemampuan untuk melakukan pelayanan yang dapat diandalkan dan akurat.
c. Responsif, yaitu keinginan untuk membantui pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat.
d. Kepastian, meliputi pengetahuan dan kesopanan pegawai dan kemampuan mereka memberi keyakinan dan kenyamanan kepada pelanggan.
e. Empati, mencakup, keperdulian, perhatian khusus terhadap individu yang dilayani.
Untuk perpustakaan akademik SERVQUAL ini telah diuji coba dan terbukti bahwa instrumen ini cukup valid dan reliabel. Karena menurut Stueart, libraries like other orgnizatipons, need to pay more attention to quality.
Sebagai pemberi pelayanan kepustakaan, pengelola seringkali menganggap bahwa pemakai tidak mempunyai konsep pelayanan yang baik (bermutu) dan selalu gagal menterjemahkan keinginan pemakai jasa. Di ibaratkan sebagai dunia bisnis, pemakai adalah ‘pelanggan’ yang memanfaatkan jasa merupakan ukuran utama bagi mutu pelayanan yang diberikan. Your ability to provide high-quality service to the customer is going to be highly dependent on your ability to interpret what the customer want and to
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran umum STIE Ahmad Dahlan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan Jakarta adalah pengembangan institusi dari Akademi Keuangan dan Perbankan Muhammadiyah (AKPM). Sebelum AKPM bernama Akademi Bank Muhammadiyah (ABM) yang didirikan pada tahun 1968. Perubahan dari Akademi Bank Muhammadiyah ke Akademi Keuangan Perbankan Muhammadiyah terjadi pada tahun 1968. Perubahan dari Akademi Bank Muhammadiyah ke Akademi Keuangan Perbankan Muhammadiyah terjadi pada 1985 berdasarkan surat keputusan Mendikbud Republik Indonesia Nomor : c331/1985 dengan status Akreditasi Disamakan.
Pada 25 Februari 1998 AKPM Jakarta mengembangkan diri menjadi sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ahmad Dahlan Jakarta. Pengembangan bentuk ini dinyatakan dalam surat keputusan Dirjen Dikti Depdikbud Republik Indonesia Nomor : 60/DIKTI/1998. STIE Ahmad Dahlan Jakarta telah memiliki status “terakreditasi” pada Badan Akreditasi Nasional Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, sebagaimana dinyatakan dalam surat keputusan Badan Akreditasi Nasional Nomor : 019/BAN-PT/AK-IV/VII/2000.
Muhammadiyah) serta didorong oleh cita-cita luhur Muhammadiyah. STIE Ahmad Dahlan Jakarta didedikasikan untuk masyarakat luas guna menjawab tantangan zaman yang semakin maju, terutama dalam bidang ekonomi. Kini STIE Ahmad Dahlan Jakarta telah lebih dari 39 tahun, dan selama waktu tersebut telah berkiprah dalam membina terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil, makmur, sejahtera dunia akhirat dibawah limpahan ridho Allah SWT.
VISI
Visi dari STIE Ahmad Dahlan adalah menjadi perguruan tinggi yang memiliki keunggulan kompetitif, mampu mewujudkan insan berilmu, berdaya saing tinggi dan berakhlaq mulia, dalam rangka tujuan persyarikatan dalam ridho Allah SWT.
MISI
1. Menjadi Al-Islam dan kemuhamadiyahan sebagai landasan dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar
2. Mengembangkan ilmu ekonomi keuangan dan berpankan serta akutansi dengan dilengkapi pengetahuan islam sebagai landasan dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Menciptakan peserta didik yang mau belajar terus menerus, meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai sunnah rasulullah : “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat”.
Fasilitas pendukung perkuliahan :
- Gedung 2 unit, lima lantai, representative, dilengkapi berbagai fasilitas.
- Laboratorium-laboratorium; Akuntansi, bank mini, pajak, bahasa, computer, internet, multimedia, bursa efek dan Al Islam kemuhamadiyahan.
- Untuk mata kuliah tertentu, STIE Ahmad Dahlan Jakarta telah menerapkan metode E-Teaching, yakni proses belajar mengajar yang menggunakan teknologi multimedia, dengan konsep Education laboratories for multi learning. Beberapa mata kuliah yang menggunakan metode E teaching seperti : Akuntansi computer, Perpajakan dan Statistik.
- Perpustakaan yang sudah dilengkapi dengan sistem swalayan, digital library, dengan koleksi buku-buku dan referensi yang lengkap.
- Sarana ibadah berupa masjid/mushola
- Auditorium, ruang rapat besar, dan pusat pendidikan dan latihan sebagai tempat pertemuan, seminar dan kegiatan-kegiatan ilmiah maupun kegiatan lainnya. - Koperasi, kantin, parkir kendaraan dan sarana olahraga serta copy center.
Di usia yang menjelang 4 dasawarsa, STIE Ahmad Dahlan Jakarta telah merentas setidaknya lebih dari 35 ribu alumnus sejak masih bernama Akademi Bank Muhammadiyah (ABM), dan Akademi Keuangan Perbankan Muhammadiyah (AKPM).
Perpustakaan ini berdiri bersama dengan berdirinya STIE Ahmad Dahlan. Yang didirikan oleh yayasan seiring dengan kesadaran bahwa perpustakaan akan sangat mendukung kegiatan perkuliahan. Baik bagi mahasiswa maupun seluruh civitas akademika.
Perpustakaan STIE Ahmad Dahlan mempunyai 4 bagian yaitu : 1. Kepala perpustakaan
2. Administrasi dan pengadaan 3. Referensi dan pelayanan 4. Staf pelayanan
b. Visi dan Misi Perpustakaan Visi
Visi dari STIE Ahmad Dahlan adalah menjadi perguruan tinggi yang memiliki keunggulan kompetitif, mampu mewujudkan insan berilmu, berdaya saing tinggi dan berakhlaq mulia, dalam rangka tujuan persyarikatan dalam ridho Allah SWT.
Misi
1. Menjadikan Al-Islam dan kemuhammadiyahan sebagai landasan dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar
2. Mengembangkan ilmu ekonomi keuangan dan perbankan serta akuntansi dengan dilengkapi pengetahuan islam sebagai landasan dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Menciptakan peneliti dan pemikir yang handal dan mampu menghimpun, menafsirkan, mengaplikasikan serta menyebarkan hasil penelitian untuk kemaslahantan ummat.
c. Inventaris
Perpustakaan mempunyai gedung sendiri yang terletak di lantai satu di samping koperasi mahasiswa STIE Ahmad Dahlan. Fasilitas yang ada adalah komputer, ruang baca, ruang referensi, sirkulasi dan pengolahan. Adapun sarana/fasilitas yang ada secara rinci antara lain :
Perlengkapan/inventaris Jumlah Rak buku setinggi 1.5 meter 2 buah Rak buku setinggi 1 meter 4 buah Rak buku setinggi 2 meter 14 buah Lemari penitipan barang 1 buah
Lemari kaca 4 buah
Computer 10 buah
Pesawat telepon 1 buah
Meja Sirkulasi 1 buah
Cap/Stempel 2 buah
Printer 1 buah
Scanner 1 buah
d. Koleksi
Koleksi yang ada di dapatkan dari sumbangan, hadiah ataupun pembelian. Adapun sumbangan dan hadiah dapat diperoleh baik dari perorangan, Departemen Pendidikan maupun dari Kepolisian. Koleksi yang ada diperpustakaan ini hampir mencapai 8.295 judul dengan hampir 311.402 Eksemplar. Pedoman yang dipakai untuk pengklasifikasian subyek diperpustakaan ini adalah DDC. Untuk pengadaan koleksi ada kebijakan dan penanggung jawab tersendiri. Para dosen mengumpulkan silabus dan menyerahkannya pada perpustakaan dan perpustakaan akan mengcover buku yang akan ada diperpustakaan. Stock Opname koleksi dilakukan 1 tahun sekali.
Berikut ini adalah data koleksi secara rinci :
1. Buku
Buku Judul Eks
Wajib 1475 14.807
Anjuran 1836 14.735
Laporan 197 493
Lain-lain 2.049 2.365
Jumlah koleksi 5.557 22.400
2. Majalah
Ekonomi 5 606
Informasi 2 161
Ilmiah 7 1.429
Agama Islam 1 1.226
Akuntansi 2 34
Jurnal 4 71
Jumlah 23 3.837
3. Karya Ilmiah
Skripsi 129 129
Kliping Koran 62 122
Jumlah 2.715 5.165
e. Layanan
Layanan yang di berikan oleh perpustakaan ini adalah mulai dari layanan ruang baca, ruang koleksi, referensi dan juga layanan bimbingan/ konsultasi. Di sini juga tersedia layanan internet dan foto copy. Untuk layanan internet 1 jam pertama pemakai dapat mengaksesnya secara gratis, untuk 2 jam selanjutnya pemakai dikenakan tarif sebesar Rp. 2.500/ jam. Disini telah menggunakan sistem automasi untuk keanggotaan mereka. Perpustakaan ini juga mempunyai kebijakan dan pelayanan tersendiri. Adapun jam layanan perpustakaan ini adalah :
Hari senin-jum’at dari jam 08.00-16.00 17.00-20.00
Istirahat 12.00-13.00
15.00-20.00
Istirahat 12.00-17.00
Hari minggu buka jika ada kelas eksekutif
f. SDM (Sumber Daya Manusia)
Sumber daya manusia adalah salah satu hal yang harus diperhatikan, karena dialah yang menjalankan semua aktifitas yang ada diperpustakaan. Adapun tenaga pengelola yang ada di perpustakaan itu berjumlah 4 orang. Dengan tidak ada yang berlatar belakang dari sarjana perpustakaan. Terbagi dalam 4 bagian juga. Yaitu Kepala perpustakaan, administrasi dan pengadaan, referensi dan pelayanan, dan staf pelayanan. Keanggotaan perpustakaan ini hanya berlaku 2 bulan bagi mahasiswa dari luar sedangkan masyarakat tidak dapat menjadi anggota perpustakaan. Mahasiswa baru yang daftar langsung menjadi anggota sampai dengan dia lulus. Semua fasilitas dikembalikan jika mahasiswa yang bersangkutan lulus.
Adapun data anggota perpustakaan
Angkatan 2004 397 0rang
Angaktan 2005 321 orang
Angkatan 2006 255 orang
Angkatan 2007 139 orang
Jumlah 1.112 orang
BAB IV
SISTEM LAYANAN
A. Manajemen Layanan Teknis
Layanan teknis seperti yang telah dipaparkan pada bab II adalah semua hal yang berhubungan dengan bahan pustaka. Mulai dari pemilihan sampai dengan pelabelan. Hal itu menyangkut dengan :
1. Pemilihan Buku
Pemilihan buku yaitu perpustakaan memilih buku-buku yang akan di beli ataupun yang didapatkan dari hadiah. Buku-buku yang dianggap tidak layak di sortir untuk kemudian disumbangkan kembali. Pemilihan dilakukan secara langsung oleh pengelola perpustakaan. Buku-buku yang dipilih adalah buku-buku yang didapat dari pembelian atau sumbangan.
2. Pengadaan buku
Dalam hal pengadaan bahan pustaka, perpustakaan menerima buku dari berbagai macam, di antaranya yaitu pembelian, sumbangan dan hadiah. Dalam hal pembelian perpustakaan melakukan koordinasi dengan dosen dan para civitas akademika untuk menyiapkan daftar buku yang akan mereka butuhkan. Dengan prosedur :
a. pihak perpustakaan meminta kepada setiap dosen/setiap jurusan yang ada untuk memberikan daftar buku yang diperlukan oleh jurusan masing-masing b. Pihak perpustakaan menyediakan daftar buku yang akan di beli.
d. Pembelian buku dilakukan langsung kepada penerbit buku yang di maksud. e. Buku akan langsung dikirim oleh penerbit dengan menyertakan katalog buku
yang terbaru. Biasanya ini juga diminta ketika akan memesan buku.
f. Pembayaran dilakukan langsung ketika hari pengiriman kepada penerbit. Pembayaran juga dilakukan dengan tunai tanpa melalui rekening bank.
3. Katalogisasi
Katalogisasi buku diperpustakaan ini masih manual atau belum menggunakan automasi. Hal ini karena sistem automasi yang belum sempurna dan juga fasilitas yang belum memadai. Pemakai dapat langsung mencari buku pada lemari katalog ataupun langsung mencari di rak buku. Katalog yang ada diperpustakaan ini adalah katalog subyek dan katalog nama buku.
4. Klasifikasi
Sistem klasifikasi pada perpustakaan STIE Ahmad Dahlan yang dipakai adalah klasifikasi yang lazim digunakan di hampir semua perpustakaan yaitu Decimal Dewey Clasification atau DDC. Klasifikasi dilakukan oleh dua orang. Klasifikasi dilakukan secara langsung tanpa memisahkan subyeknya terlebih dahulu. Hal ini karena subyeknya yang lebih terbatas atau lebih banyak mengenai ekonomi.
5. Labeling
6. Inputing dan Editing Data User
Data user diperlukan untuk proses sirkulasi dan keperluan lainnya. Data yang diperlukan dari user antara lain Nomor Identitas User, Nama Jurusan/ Fakultas/ Bagian/ Bidang, dan data lainnya. Sementara untuk buku data yang dimasukan adalah judul buku, nama pengarang, no ISBN, nama penerbit, tahun terbit dan data lainnya yang ditambahkan guna keperluan automasi.
B. Manajemen Layanan Referensi
Layanan referensi yang ada adalah layanan skripsi, tesis, koran, majalaah dan jurnal. Layaknya bahan referensi di manapun maka layanan referensi disini pun tidak dapat dibawa keluar perpustakaan. Peminjaman dilakukan hanya untuk mengfoto kopi dengan kesepakataan jam peminjaman, dengan jaminan meninggalkan kartu identitas seperti Kartu Tanda Mahasiswa bagi Mahasiswa. Hal ini juga berlaku bagi pemakai dari luar kampus ataupun mahasiswa luar yang ingin meminjam layanan referensi meninggalkan kartu identitas mereka.
C. Manajemen Layanan Sirkulasi
Cara peminjaman buku :
1. pemakai datang mencari buku melalui katalog
2. pemakai mengambil buku yang di maksud di dalam rak buku 3. pemakai memberikan buku yang akan dipinjam pada pengelola
4. Pengeloloa akan mencatat tanggal peminjam dan pengambilan pada kartu buku. 5. Pengelola akan menbarcode buku tersebut
6. buku dapat di pinjam Cara pengembalian buku :
1. Pemakai dating ke perpustakaan membawa buku yang akan di kembalikan. 2. pemakain memberikan buku kepada penelola
3. pengelola akan membercode buku tersebut 4. buku telah dikembalikan
Cara perpanjang buku :
1. pemakai membawa buku yang akan diperpanjang 2. pemakai memberikan buku
3. pengelola akan memberikan tanggal peminjam dan pengembalian yang baru pada kartu buku
4. pengelola membercode buku tersebut 5. buku telah diperpanjang
Perpustakaan mempunyai fungsi dan tugas yang berbeda dari layanan jasa yang lain. Karena perpustakaan memberikan informasi secara cuma-cuma kepada orang yang datang.
Tabel. 1 : Perpustakaan mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar
Alternatif jawaban F %
Sangat tidak setuju Tidak setuju Setuju
Sangat setuju
3 orang 0 orang 47 orang 70 orang
2 % 0 % 39 % 59 %
Jumlah 120 orang 100 %
Tabel. 2 : Perpustakaan dikunjungi hanya untuk mencari tugas mereka datang keperpustakan hanya untuk mengerjakan tugas saja. 57% mahasiswa tidak setuju mereka datang keperpustakan hanya untuk mengerjakan tugas saja. 20% mahasiswa setuju mereka datang keperpustakan hanya untuk mengerjakan tugas saja. 8% mahasiswa sangat setuju mereka datang keperpustakan hanya untuk mengerjakan tugas saja. Sehingga dapat disimpulkan sebagian besar mahasiswa tidak setuju mereka dating ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas saja.
Dari tabel 3 diatas dapat diketahui 3% mahasiswa sangat tidak setuju perpustakaan telah memenuhi keperluan belajar mengajar dan penelitian. 17% mahasiswa tidak setuju perpustakaan telah memenuhi keperluan belajar mengajar dan penelitian. 58% mahasiswa setuju perpustakaan telah memenuhi keperluan belajar mengajar dan penelitian. Dan 22% mahasiswa sangat setuju perpustakaan telah memenuhi keperluan belajar mengajar dan penelitian. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa setuju perpustakaan telah memenuhi keperluan belajar mengajar dan penelitian.
b. Layanan pemakai
Perpustakaaan bertugas untuk melayani pemakai yang datang untuk mencari informasi. Oleh karenanya layanan yang ada harus dapat memberikan nilai kepuasan kepada pemakainya. Baik dari segi koleksi maupun dari segi-segi lainnya yang ada diperpustakaan itu. Layanan yang diberikan juga harus layanan terbaik yang ada perpustakaan.
Tabel. 4 : Koleksi yang ada disini sudah memenuhi kebutuhan informasi
Dari tabel 4 diatas dapat diketahui 3% mahasiswa sangat tidak setuju koleksi yang ada disini sudah memenuhi kebutuhan informasi. 50% mahasiswa tidak setuju koleksi yang ada disini sudah memenuhi kebutuhan informasi. 40% mahasiswa setuju oleksi yang ada disini sudah memenuhi kebutuhan informasi. 7% mahasiswa sangat setuju Koleksi yang ada disini sudah memenuhi kebutuhan informasi. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa tidak setuju koleksi yang ada disini sudah memenuhi kebutuhan informasi.
Tabel. 5 : Layanan yang diberikan perpustakaan sudah memuaskan
Alternatif jawaban F % setuju layanan yang diberikan perpustakaan sudah memuaskan. 40% mahasiswa tidak setuju layanan yang diberikan perpustakaan sudah memuaskan. 47% mahasiswa setuju layanan yang diberikan perpustakaan sudah memuaskan. 6% mahasiswa sangat setuju layanan yang diberikan perpustakaan sudah memuaskan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa setuju layanan yang diberikan perpustakaan sudah memuaskan.
Alernatif jawaban F %
Dari data diatas dapat diketahui 2% mahasiswa sangat tidak setuju dengan datang ke perpustakaan mereka mendapatkan manfaat yang banyak. 2% mahasiswa tidak setuju dengan datang ke perpustakaan mereka mendapatkan manfaat yang banyak. 61% mahasiswa setuju dengan datang ke perpustakaan mereka mendapatkan manfaat yang banyak. 35% mahasiswa sangat setuju dengan datang ke perpustakaan mereka mendapatkan manfaat yang banyak. Sehingga dapat disimpulkan sebagian besar mahasiswa setuju dengan datang ke perpustakaan mereka menapatkan manfaat yang banyak.
Tabel.7 : Semua koleksi diperpustakaan harusnya dapat dipinjam/ dicopy
setuju semua koleksi diperpustakaan harusnya dapat dipinjam/ dicopy. 50% mahasiswa setuju semua koleksi diperpustakaan harusnya dapat dipinjam/ dicopy. 37% mahasiswa sangat setuju semua koleksi diperpustakaan harusnya dapt dipinjam/ dicopy. Sehingga dapat disimpulkan sebagian besar mahasiswa setuju semua koleksi diperpustakaan harusnya dapat dipinjam/ dicopy.
c. Layanan Referensi
Layanan referensi merupakan kegiatan dalam membantu pemakai memenuhi informasi dengan menjawab pertanyaan yang diajukan. Layaanan referensi yang ada diperpustakaan sangat terbatas dan mempunyai nilai yang tinggi oleh karenanya koleksi layanan referensi biasanya tidak dapat dipinjam atau di bawa keluar. Layanan referensi biasanya tidak hanya mencakup bahan pustaka saja. Namun juga mengenai layanan audio visual.
Tabel.8 : Layanan referensi harusnya lebih banyak digunakan