• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Diakhir penelitian ini, dengan berdasarkan pada kesimpulan yang telah diambil, maka disarankan kepada:

1. Bagi sekolah dan guru diharapkan dapat menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagai salah satu alternative untuk merubah cara belajar siswa yang tadinya pasif menjdi lebih aktif di dalam proses pembelajaran. Khususnya pada mata pelajaran Pendidikana Agma Islam. 2. Guru, hendaknya dapat menggunakan dan mengembangkan Metode

pembelajaran yang bervariasi dalam proses pembelajaran salah satunya adalah menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, untuk meningkatkan motivasi belajar siswa

62 Referensi dari Buku

Alisuf Sabri, M., Pengantar Psikologi Umum & Perkembangan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993.

Bahri Djamarah, Syaiful, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Daradjat, Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, Jakarta:Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an, 1984.

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001. Majid, Abdul, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2012.

Moleong. Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. 2002.

Nuraida & Khalid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan, Ciputat: Islamic Research Publishing, 2009

Rahman Shaleh, Abdul, Psikologi: Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana, 2009.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002.

Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: RajawaliPers, 2011.

Sadirman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003.

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2011.

Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2007.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2011.

Tohirin, Psikologi Pembelajaan Pendidikan Agama Islam,Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006.

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Jakarta: Kencana, 2009.

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Kencana, 2010. Cet. 3.

Undang-undang Sisdiknas (SistemPendidikanNasional) 2003, Jakarta: SinarGrafika, 2003.

Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif, Bandung: Rosda Karya, 2012. Wena, Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2009. Cet. 2.

Yonny, Acep, dkk, Menyusun Penelitian Tindakan Kelas, yogyakarta: Familia, 2010.

Zainin, Hisyam, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Insan Madani, 2008.

Nama Sekolah : SMP MUHAMMADIYAH 8 JAKARTA Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Kelas/ Semester : VIII / II (GENAP)

Tahun Ajaran : 2013/2014

Pokok Bahasan : MAD DAN WAQAF Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

========================================================== A. Standar Kompetensi

Menerapkan hukum bacaan mad dan waqaf

B. Kompetensi Dasar

Menjelaskan hukum bacaan mad dan waqaf C. Indikator

Memahami bacaan mad dan waqaf D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat memahami pengertian dan pembagian mad, menjelaskan pengertian dan pembagian mad, menjelaskan waqaf, membedakan bacaan waqaf dengan washal serta menyebutkan pembagian waqaf

E. Materi Pembelajaran Terlampir

F. Kegiatan Pembelajaran

1. Model : Kooperatif tipe jigsaw

1. Mempersiapkan siswa

 Guru mengucapkan salam, melihat kesiapan siswa untuk belajar, dan memeriksa kehadiran siswa.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan

memberikan apersepsi

 Guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan

 Siswa menjawab salam, menyiapkan diri untuk belajar, dan memberitahu teman yang tidak hadir.

 Siswa menyimak guru penjelasan

 Siswa menyimak penjelasan guru

1 menit

3 menit

4 menit

Kegiatan Inti 62 menit

2. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok

 Guru menyampaikan sekilas materi yaitu Mad dan Waqaf

 Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok asal yang terdiri atas 6 siswa (masyarakat belajar).

 Guru mengarahkan siswa untuk berbagi tugas menjadi anggota kelompok ahli dalam setiap kelompok asal.

3. Membimbing dalam diskusi kelompok .

 Guru memerintahkan siswa membuka Lembar Kerja Siswa ( LKS ) mengenai mad dan waqaf

 Guru memberikan

kesempatan siswa berdiskusi untuk membangun

(kontruktivisme) pengetahuan dan menemukan (inkuiri) jawaban LKS yang diberikan.

 Guru memantau kerja setiap kelompok dan memberi kesempatan siswa untuk

 Siswa mendengarkan penjelasan guru

 Siswa membentuk kelompok asal sesuai arahan guru (masyarakat belajar).

 Siswa berbagi tugas menjadi anggota kelompok ahli di kelompoknya masing-masing.

 Siswa membuka Lembar Kerja Siswa (LKS) mengenai mad dan waqaf.

 Siswa mulai berdiskusi untuk membangun (kontruktivisme) pengetahuan dan menemukan (inkuiri) jawaban LKS dalam kelompok ahli.

 Siswa mengerjakan LKS dan bertanya apabila ada yang tidak mengerti. 5 menit 5 menit 2 menit 2 menit 20 menit 3 menit

ke kelompok asal dan

berdiskusi untuk membangun (kontruktivisme) pengetahuan yang diperolehnya kepada anggota-anggota kelompok asalnya dan menemukan (inkuiri) jawaban LKS yang diberikan.

4. Evaluasi

 Guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada yang tidak dimengerti.

dan berdiskusi untuk

membangun (kontruktivisme) pengetahuan yang

diperolehnya kepada anggota-anggota kelompok asalnya dan menemukan (inkuiri) jawaban LKS dalam kelompok asal.

 Siswa bertanya apabila ada yang tidak dimengerti.

5 menit

Penutup 10 menit

 Pemberian skor secara kelompok dan pemberian reward.

 Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan pelajaran.

 Guru meminta siswa untuk mempelajari materi berikutnya.

 Kelompok terbaik mendapatkan reward.

 Siswa bersama dengan guru menyimpulkan pelajaran.

 Siswa memperhatikan arahan guru.

5 menit 4 menit 1 menit H. Alat dan Sumber Belajar

1. Alat o Whiteboard o Spidol o Infokus o Layar Infokus o Laptop 2. Sumber Belajar

o Buku PAI kelas VIII

o LKS MGMP PAI SMP / MTS

o Mushaf Al-Qur'an I. Penilaian

1. Teknik : Tes Tertulis 2. Bentuk Instrumen : Essay

1. Jelaskan pengertian hukum bacaan mad! 2. Sebutkan macam-macam mad!

3. Jelaskan pengertian waqaf!

4. Apakah perbedaan antara waqaf dengan washal! 5. Sebutkan tanda-tanda waqaf!

Mengetahui

Jakarta,……….

Kepala sekolah Guru Mapel PAI

Saryoto, S.Pd Muhammad Aship

a. Pengertian Mad

Mad secara bahasa artinya panjang, sedangkan menurut Ilmu tajwid, mad adalah memanjangkan suara bacaan menurut aturan-aturannya dalam membaca al-qur'an.

b. Pembagian Mad

1. Mad Tabi'I atau Mad Ashli

Yaitu memanjangkan bacaan (mad) karena adanya salah satu dari tiga huruf mad (yaitu Alif Mati dan sebelum berbarus fathah, ya Mati dan sebelum nya berbaris kasrah, dan wawu mati dan sebelumnya berbaris dlommah). Maka adalah alif (2harokat). Misalnya :

dan lain sebagainya.

ا

-

يسيع

يس

-

ل ق

-

ل ق

2. Mad Far'i a. pengertian

yaitu memanjangkan bacaan yang lebih atau sama dari mad ashli karena disebut oleh hamzah atau sukun (tanda mati).

b. Macam-macam Mad Far'i 1). Mad Wajib Muttasil

Yaitu apabila ada huruf mad ashli bertemu dengan huruf hamzah dan masih dalam satu suku kata. Maka kadar (ukuran) panjang nya ialah 2 1/2 Alif atau 5 harakat. Contoh dalam ayat:

ء ج

ه

حت ل

ل

ب ع

ح ل ل

2). Mad Jaiz Munfasil

Yaitu ketika mad asli bertemu dengan huruf hamzah pada dua suku kata, yaitu huruf mad pada akhir suku pertama dan hamzah pada awal suku kata kedua. Jika dipisah antara dua suku kata tersebut kedua-duanya memiliki arti sendiri. Ukuran panjangnya 2 sampai 5 harakat (ketukan) contoh ayat:

3). Mad 'Arid Lisukun

Yaitu mad yang terjadi karena waqaf (memberhentikan) pada huruf akhir

suku kata dan sebelum huruf terakhir tersebut terdapat salah satu huruf mad asli (alif, waw, dan ya mati). Ukuran mad nya 2-6 harakat (ketukan), contoh-conton mad 'arid lissukun.

ل ي ل

ي

dari ayat

ي ل

يعتس ي

dari ayat

ييعتس

عل ي ش

dari ayat

عل

4). Mad Badal

Yaitu terhimpunnya mad dengan hamzah dala satu suku kata, tapi huruf hamzah terletak di depan huruf mad. Maka ukurannya adalah 1 alif (2 harakat). Contoh mad ini adalah: asalnya

ت

di baca

ت

asalnya

ي

dibaca 5). Mad 'Iwad

Yaitu mad yang terjadi pada saat waqaf fathatain yang diikuti dengan alif rasam. Cara membacanya adalah dengan cara membuang bunyi "an" pada fathatainndan menggantikannya dengan "a" saja. Ukuran panjang mad ini adalah 1 alif (2 harakat). Contoh 'Iwadh:

Dibaca : ' aliiman hakiima

ي ح ي ع

Dibaca : wakaanallahu ghafuurur rakhiim

غ ه

Ukuran panjang mad ini adalah 3 alif (6 harakat). Contoh mad ini dalam penggalan ayat:

يل ل ا

-

ةخ ل

-

ب ل

7). Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi

Yaitu mad yang diiringi atau disambut oleh huruf yang bertanda mati yang terdapat pada dua suku kata. Ukuran panjangnya adalah 3 alif ( 6 harakat). Contoh mad ini: pada Q.S. Yunus [10]: 91

ي س ل ت لبق تي ع ق ل ء

8). Mad Lazim musaqqal Harfi

Nama lainnya adalah Mad Lazim Harfi Musyba, yaitu mad yang berlaku pada huruf-huruf tunggal ( huruf-huruf-huruf-huruf potong) yang terdapat dalam beberapa pangkal surat dalam Al-qur'an yang dikenal dengan ayat-ayat mutasyabihat. Ukuran panjangnya adalah 3 alif (6 harakat). Contoh mad ini sebagai berikut:

ل

a. Pada pangkal Surat Al Baqarah [2] :

ل

b. pada pangkal surat Yusuf [12] :

سي

c. pada pangkal surat Yaasiin [36] :

عي

d. pada pangkal Surat Maryam [19] : e. pada pangkal surat al Qalam [68]: 9). Mad Lazim Mukhaffaf Harfi

Yaitu mad yang terjadi pada huruf-huruf tunggal (huruf-huruf potongan) yang terdapat pada ayat-ayat mutasyabihat pada pangkal surat-surat tertentu. Panjangnya adalah 1 alif (2 harakat). Contoh:

ح

a. pada pangkal surat Fushilat [41]:

سي

b. pada pangkal surat yaasiin [36] :

ط

c. pada pangkal surat tha ha [20] : 10). Mad Lien

11). Mad Shilah

Yaitu mad yang terjadi pada Ha dhomir ( Ha/ Hi/ Hu sebagai kata ganti). Mad jenis ini terbagi ke dalam dua bagian, yaitu:

a. Mad Silah Qasirah ( Mad Silah Pendek)

ل

-Contoh :

Catatan : Jika huruf sebelum Ha Dhomir itu mati (sukun), maka tidaklah berlaku mad nya. Seperti pada kata:

b. Mad Silah Tawilah ( Mad Silah panjang) contohnya:

( خآ ُ ل بسحي

3

)

12). Mad Farq

Yaitu mad yang terjadi pada huruf hamzah istifham ( bertanya) bertemu dengan alif lam washal. Ukurannya adalah 3 alif ( 6 Harakat). Contoh:

ا ح ي ل لق

يي

ل ه لق

س

Catatan : Pada mad jenis ini sedikit sekali dijumpai dalam Alqur'an ( terdapat hanya pada 4 ayat ) yaitu surat Al-An'am : 143 dan 144 dan Surat Yunus : 59 serta Surat An Naml : 59.

13). Mad Tamkin

Yaitu apabila terhimpun dua buah huruf yaa. Yaa pertama berbaris dibawah serta bertasydid dan yaa kedua mati (sukun). Ukuran panjangnya 1 alif (2 harakat). Contoh:

نييبنلاو

نيينبر

-

متييح

Menurut bahasa , waqaf berarti berhenti/menahan. Sedangkan menurut istilah ilmu tajwid, waqaf adalah memutuskan suara di akhir kata untuk bernafas sejenak dengan niat meneruskan bacaan selanjutnya.

Jenis dan Tanda Waqaf

Arti Nama Waqaf

Lambang Waqaf No

Wajib memberhentikan bacaan Waqaf lazim/waqaf taam

1.

Wajib memberhentikan bacaan Waqaf muthlaq

2.

Lebih baik tidak berhenti, tapi diperbolehkan berhenti pada saat darurat

Waqaf murakhkhash 3.

Meneruskan bacaan lebih baik Waqaf al washal aulaa

4.

Disini boleh waqaf Qilaa alaihi waqaf

5.

Tidak boleh waqaf 'Adamul waqaf

ا

6.

Waqaf ini semakna dengan waqaf sebelumnya

Khathaalik=serupa 7.

Bacaan boleh disambung atau boleh berhenti

Waqaf jaiz

ج

8.

Bila berhenti, maka berhentilah pada salah satu tanda tersebut. Jangan pada kedua-duanya Waqaf muraqabah/ waqaf

ta'anuq

؞؞

9. Boleh berhenti Waqaf Mujawal 10.

Dihentikan lebih utama Al waqfu ulaa

ق

Keterangan: SS : Sangat Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju Nama :

Kelas :

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Belajar Pendidikan Agama Islam dengan metode jigsaw sangat menarik dan menyenangkan.

2. Dengan metode jigsaw saya dan teman-teman aktif dalam proses belajar..

3. Kami saling menghargai pendapat sesama teman kelompok.. 4. Memecahkan masalah melalui diskusi kelompok membantu saya

lebih mampu mengenal Pendidikan Agama Islam.

5. Cara belajar yang telah dilakukan membuat saya akrab dengan guru dan berani bertanya..

6.

Belajar dengan menggunakan metode jigsaw membuat saya semakin akrab dengan teman-teman, sehingga saya semakin senang dan bersemangat untuk belajar bersama teman-teman. 7. Guru Pendidikan Agama Islam selalu memberikan kesempatan

kepada kami untuk bertanya. 8.

Guru Pendidikan Agama Islam selalu memberikan jawaban yang menyenangkan terhadap pertanyaan dan jawaban yang diberikan murid-murid.

9. Belajar dengan menggunakan metode jigsaw dapat Meningkatkan daya ingat saya

10. Metode jigsaw dapatMeningkatkan hubungan antarsiswa yang heterogen

11. Metode jigsaw dapat Meningkatkan sikap siswa yang positif terhadap sekolah

12. Metode jigsaw dapat Meningkatkan sikap siswa yang positif terhadap guru.

13.

Belajar dengan menggunakan metode jigsaw membuat saya belajar untuk memecahkan masalah secara bersama-sama dengan teman

14. Belajar dengan menggunakan metode jigsaw membuat saya lebih bertanggung jawab pada diri saya.

15. Belajar dengan menggunakan metode jigsaw membuat saya lebih bertanggungjawab pada teman-teman.

16. Belajar dengan menggunakan metode jigsaw dapat meningkaktkan ketrampilan berdiskusi.

17. Belajar dengan menggunakan metode jigsaw dapat meningkatkan ketrampilan bertanya.

20. Belajar dengan menggunakan metode jigsaw membuat saya tertantang untuk belajar lebih giat lagi.

Keterangan: SS : Sangat Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju Nama :

Kelas :

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Hadir tepat waktu pada saat ada pelajaran Pendidikan Agama Islam.

2. Saya mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam sampai selesai.

3. Saya bersemangat memperhatikan guru mengajar Pendidikan Agama Islam.

4. Saya mempunyai keinginan untuk mendapatkan nilai tertinggi pada pelajaran Pendidikan Agama Islam.

5. Saya berusaha mengerjakan tugas Pendidikan Agama Islam dengan usaha sendiri.

6. Saya malas masuk sekolah jika ada pelajaran Pendidikan Agama Islam.

7. Saya mengerjakan tugas Pendidikan Agama Islam asal-asalan yang penting selesai.

8. Saya baru belajar Pendidikan Agama Islam ketika ada tugas atau ulangan.

9. Saya tidak pernah selesai mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam.

10. Saya puas jika mendapatkan nilai Pendidikan Agama Islam lebih baik dari kemarin.

11. Saya puas mendapatkan nilai Pendidikan Agama Islam yang rendah.

12. Jika saya merasa kesulitan dengan pelajaran Pendidikan Agama Islam saya tingggalkan.

13. Saya tidak ingin mendapatkan nilai yang tinggi pada pelajaran Pendidikan Agama Islam.

14. Ketika guru Pendidikan Agama Islam tidak masuk saya mendiskusikan pelajaran yang telah lalu dengan teman. 15. Belajar Pendidikan Agama Islam dengan metode jigsaw

sangat menarik dan menyenangkan. 16.

Memecahkan masalah melalui diskusi kelompok (jigsaw) membantu saya lebih mampu mengenal Pendidikan Agama Islam.

17. Belajar dengan metode kooperatif tipe jigsaw membuat saya akrab dengan guru dan berani bertanya.

18. Tugas-tugas dan soal-soal mudah dimengerti, sehingga dapat saya kerjakan dengan baik.

19. Guru selalu memberikan kesempatan kepada kami untuk bertanya.

20. Saya jadi semangat belajar, karena guru menggunakan metode yang bervariasi.

Dokumen terkait