BAB V PENUTUP
B. Saran
Model pembelajaran guided inquiry perlu diterapkan dalam proses pembelajaran khususnya pembelajaran berbasis praktikum seperti biologi, fisika, dan kimia karena dapat membuat siswa aktif dalam kegiatan praktikum sehingga dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan proses sains siswa dan membantu siswa memahami konsep berdasarkan temuannya.
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan model
guided inquiry untuk mengukur keterampilan proses sains pada jenjang pendidikan yang berbeda seperti jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk mengenalkan dan membiasakan siswa belajar dan berfikir secara sistematis sesuai langkah-langkah pada model pembelajaran guided inquiry.
68
Alberta. 2014. Focus on Inquiry: A Teacher’s Guide to Implementing Inquiry -Based Learning. Canada: Alberta Learning.
Arifin, Zaenal. 2011. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Beth McDonnell, Julie. 2013. The Effects of Guided Inquiry on Understanding High School Chemistry. Thesis Science Education. Bozeman, Montana: Montana State University.
Bilgin, Ibrahim. 2009. The Effect of Guided Inquiry Instruction Incorporating
with Cooperative Learning Environtment on University Students’
Achivement of Acid and Bases Concept and Attitude Toward Guided Inquiry Instruction, Departement of Primary Education Journal Scientific Research and Essay, Vol.4.
Campbell, et al. 2011. Biology: Eight Edition. Jakarta: Erlangga.
C. Villagonzalo, Erl. 2014. Process Oriented Guided Inquiry Learning: An
Effective Approach in Enhancing Students’ Academic Performance. Manila: De La Salle University.
C. Kuhlthau, Carol, et al. 2015. Guided Inquiry: Learning in 21st Century Second Edition. California: Library Unlimited.
C. Kuhlthau, Carol. 2012. Guided Inquiry Design. New Jersey: Rutgers University. (tersedia di: http://wp.comminfo.rutgers.edu/ckuhlthau/guided-inquiry-design/)
Dahar, Ratna Wilis. 2006. Teori-teori Pembelajaran. Jakarta: Erlangga Dimyati, 2015. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
E. Meltzer, David. 2002. Normalized Learning Gain: A Key Measure of Student Learning, Addendum to Meltzer, 2002, p. 3 (tersedia: http://physiceducation.net, 22 Maret 2016).
Fatonah, Siti. 2014. Pembelajaran Sains. Jakarta: Penerbit Ombak.
Fitz Gerald, Lee. 2011. The Twin Purposes of Guided Inquiry: Guiding student inquiry andevidence based practice,Journal of Scan Research, Vol. 30. Florence, Laura. 2011. Question & Answer Guided Inquiry, Venturing Into
Science Education, Michigan Sea Grant education’s program, Vol 33.
H. Schunk, Dale. 2012. Learning Theories: An Edicational Perspective. Boylston Street, Boston: Pearson Edication.
Irnaningtyas. 2011. Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI. Jakarta: Erlangga
Joyce, Bruce. 2011. Models of Teaching. United State of Canada: Pearson Education International.
Karamustafaoglu, Sevilay. 2011. Improving the Science Process Skill Ability of Science Student Teachers Using I Diagrams. Eurasian Journal Physics and Chemistry Education Amasya University. Amasya, Turkey.
Karno To, Yudi Wibisono, tersedia di www.anates.com.
Keil, Chris. 2009. Inprovements in Student Achivement and Science Proccess Skill Using Environmental Health Science Problem-Based Learning. Journal of Science Education, Vol. 13 No. 1. Southwestern: Southwestern University. Koch, Janice. 2013. Science Stories: Science Mothods, Fifth Edition. Wadsworth:
Cengage Learning.
Maikristina, Nanda. dkk. 2013. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadapHasil Belajar dan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI IPA SMAN 3 Malang pada Materi Hidrolisis Garam. Skripsi Pendidikan Kimia. Malang: Universitas Negeri Malang.
Margono, 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Marzano, Robert J. 1997. Dimensions of Learning. Alexandria: Mid-continent Research for Education and Learning.
Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Paidi. 2005. Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi Metode Guided Inquiry pada Pembelajaran Biologi di Sman 1 Sleman. Malang: Universitas Negeri Malang.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Poedjiadi, Anna dkk. 2009. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: PT. IMTIMA
Prawitohartono, Slamet. 2007. Sains Biologi 2 SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Bumi Aksara
Puspitasari, Dina, dkk. 2009. Efektifitas Pembelajaran Berbasis Guided Inquiry
untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa. FKIP: Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Skripsi Penelitian.
Rustaman, Nuryani Y, dkk. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: IKIP Malang.
R. Hake, Richard. 1999. Analyzing Change/Gain Scores. (tersedia: www.physics.indiana.edu, , 22 Maret 2016).
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Pranada Media Grup
Segala, Syaiful. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sofyan, Ahmad, dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi.
Jakarta: UIN Press.
Syaodih, Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sudijono, Anas. 2013. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sujana, Nana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Tangkas, I Made. 2012. Pengaruh Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siawa Kelas X SMAN 3 Amlapura, Tesis Program Studi Pendidikan Sains. Buleleng: Universitas Pendidikan Ganesha
Trevathan, Jarrod. 2013. Towards Online Delivery of Process-Oriented Guided Inquiry Learning Techniques in Information Technology Courses, Griffith University. Journal of Learning Design Vol. 6 No. 2.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Pranada Media Grup.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Wena,Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
Wenning, Carl J. 2011. The Levels of Inquiry Model of Science Teaching. Journal of Physics Teacher Education Online 6(2). llinois: Illinois State University. Wulaningsih, Sri, Baskoro Adi. P, dan Riezky Maya. P. 2012. Pengaruh Model
pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Ditinjau dari Kemampuan Akademik siswa SMA Negeri 5 Surakarta,
Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 4 No. 2. Solo: Universitas Negeri Surakarta. Zulfiani., Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini. 2009. Strategi Pembelajaran Sains.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XI (Sebelas)/ 1 (Ganjil) Jumlah Pertemuan : 3 kali
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit A. Standar Kompetensi:
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas. B. Kompetensi Dasar:
3.1 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem gerak pada manusia.
C. Indikator:
3.1.1 Menjelaskan stuktur dan fungsi rangka sebagai penyusun sistem gerak pada manusia.
3.1.2 Mengambar hubungan antartulang yang membentuk berbagai persendian. 3.1.3 Menggambarkan struktur persendian.
3.1.4 Mendeskripsikan struktur tulang.
3.1.5 Menjelaskan struktur dan fungsi otot sebagai penyusun sistem gerak pada manusia.
3.1.6 Menghubungkan berbagai gerakan dan persendian yang terlibat.
3.1.7 Mengidentifikasi berbagai penyakit atau gangguan yang terjadi pada sistem gerak manusia.
D. Tujuan:
1. Peserta didik mampu menjelaskan struktur dan fungsi rangka pada manusia. 2. Peserta didik dapat menjelaskan berbagai bentuk persendian pada rangka
manusia.
3. Peserta didik dapat membandingkan struktur penyusun tulang keras dan tulang rawan berdasarkan hasil percobaan.
4. Peserta didik dapat mengemukakan proses pembentukan tulang (osifikasi). 5. Peserta didik dapat mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
tulang dengan fakta-fakta dalam kehidupan.
6. Peserta didik mampu menjelaskan struktur dan fungsi otot.
7. Peserta didik dapat menjelaskan mekanisme kerja otot berdasarkan hasil percobaan.
8. Peserta didik dapat mengidentifikasi penyebab berbagai penyakit atau gangguan yang terjadi pada sistem gerak manusia dan cara mencegah/mengatasinya. E. Materi Pembelajaran
1. Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem gerak pada manusia adalah sistem yang didalamnya terdapat tulang dan jaringan penghubung (otot) yang saling berhubungan satu sama lain. Tulang dan otot rangka merupakan komponen dalam menunjang terjadinya suatu pergerakan tubuh manusia Rangka manusia memiliki 206 tulang, yang mana dapat dikategorikan menjadi rangka aksial dan rangka apendikular.
Tulang dan otot sebagai komponen penunjang gerakan tubuh
Tulang dan otot bisa mengalami gangguan
Kaki dan tangan bionik untuk mengatasi permasalahan gangguan sistem gerak
Rangka aksial berjumlah 80 tulang, meliputi tulang tengkorak, tulang telinga dalam dan hioid, tulang belakang, tulang dada dan tulang rusuk (iga). Rangka apendikuler berjumlah 126 tulang, meliputi gelang bahu (pektoral), anggota gerak atas (ekstremitas superior), gelang panggul (pelvis), dan anggota gerak bawah (ekstremitas inferior).
Struktur tulang terdiri dari lapisan-lapisan dari arah luar ke arah dalam, yaitu periosteum, tulang kompak, tulang spongiosa, endosteum, dan sumsum tulang.
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang penyusun rangka tubuh dapat dibedakan lima macam, yaitu: tulang pipa (tulang panjang), tulang pendek, tulang pipih, tulang tidak beraturan (irreguler bones), dan tulang sesamoid. Proses pembentukan tulang disebut osifikasi. Ada dua cara pembentukan tulang, yaitu osifikasi intramembranosa dan osifikasi endokondral (intrakartilago). Faktor pertumbuhan tulang: herediter (genetik), nutrisi, endokrin, dan persarafan.
Komponen penunjang persendian, yaitu: ligamen, kapsul sendi, cairan sinovial, tulang rawan hialin, dan bursa. Berdasarkan gerakannya, persendian dapat dibedakan tiga kelompok, yaitu: sendi sinartrosis (sendi mati), sendi amfiartrosis, dan sendi diartrosis.
Otot rangka adalah otot yang melekat pada tulang, dapat bergerak secara aktif untuk menggerakkan tulang sehingga disebut alat gerak aktif. Apabila otot mendapat rangsangan, maka otot akan berkontraksi. Kontraksi otot ditandai dengan memendeknya otot, otot menjadi menegang dan menggembung di bagian tengah. Berdasarkan sifat kerjanya, otot dapat dibedakan dua jenis, yaitu: otot antagonis dan otot sinergis.
Gangguan sistem gerak dapat terjadi pada tulang, persendian, maupun otot. Gangguan pada Tulang diantaranya kelainan bentuk tulang (lordosis, kifosis, dan skoliosis), fraktura (patah tulang), rakhitis (pelunakan tulang jarena kekurangan vitamin D, osteoporosis (pengeroposan tulang), dan Artritis (peradangan pada sendi). Gangguan pada Otot diantaranya artrofi (otot yang mengecil), distrofi (kelebihan massa otot), kram (tegang otot yang tiba-tiba), tetanus (lukanya otot akibat kuman), dan miastenia gravis (ketidakmampuan otot melakukan kontraksi/kumpuh).
PERTEMUAN 1 F. Model dan Metode Pembelajaran:
Model : Inquiry Terbimbing (Guided Inquiry) Metode : Diskusi Kelompok dan Tanya Jawab G. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran:
Kegiatan Awal (7 menit)
Tahapan
Kegiatan pembelajaran Alokasi
waktu Guru Siswa Pembuka Memberi salam untuk membuka pelajaran. Memulai pelajaran dengan berdoa bersama. Menyiapkan siswa untuk menerima materi pelajaran serta mengabsen siswa.
Menjawab salam yang disampaikan oleh guru.
Berdoa bersama.
Menunjukan sikap siap untuk menerima pelajaran.
3 menit
Apersepsi
Guru bertanya mengenai materi jaringan hewan yang telah dipelajari sebelumnya. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai jaringan hewan. 2 menit
Kegiatan inti (75 Menit) Motivasi
Guru
menyampai-kan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa pada bahasan sistem gerak pada manusia.
Siswa memperhati-kan penjelasan guru.
2 menit Tahapan Guided Inquiry Kegiatan pembelajaran Alokasi waktu Guru Siswa Inisiasi Guru menarik perhatian siswa dengan memperlihatkan beberapa gambar anak-anak sedang berlari, ibu-ibu yang membawa kantung belanja, dan atlet yang sedang melakukan suatu gerakan. Guru meminta memperagakan berbagai gerakan yang dapat dilakukan (berlari, duduk, jongkok, angkat tangan, dll) Guru bertanya kepada siswa Observasi Siswa memperhatikan gambar yang diperlihatkan oleh guru. Siswa memperagakan berbagai gerakan yang dapat dilakukan
Siswa menjawab pertanyaan guru dan
10 menit
mengapa manusia bisa bergerak? komponen apasaja yang berperan pada saat manusia melakukan gerakan? Guru memotivasi siswa untuk memberikan pertanyaan mengenai sistem gerak. Guru mempersilah-kan siswa lain untuk menjawab pertanyaan dari temannya. mengidentifikasi komponen penyusun sistem gerak. Membuat pertanyaan Siswa bertanya mengenai sistem gerak. Siswa menjawab pertanyaan temannya. Seleksi Guru bertanya kepada siswa Apakah ada keterkaitan antara bentuk tulang dengan fungsinya pada sistem gerak?
Setelah menyajikan pertanyaan /
masalah, guru meminta siswa untuk berhipotesis dari masalah yang disajikan. Guru menginstruksikan siswa untuk berkumpul secara berkelompok. Membuat hipotesis
Siswa berdiskusi dan merumuskan hipotesis berdasarkan data / pengetahuannya.
Siswa berkumpul pada kelompok yang telah ditentukan.
Eksplorasi
Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada setiap kelompok.
Guru meminta siswa untuk melakukan studi literatur keterkaitan antara bentuk tulang dan persendian yang terdapat pada tulang tersebut dengan fungsinya pada sistem gerak, baik melalui buku, pengamatan torso, maupun internet. Guru memantau siswa dalam kegiatan diskusi kelompok. Guru menginstruksikan siswa untuk menuliskan hasil studi literaturnya dan menjawab pertanyaan pada Lembar Kerja Siswa (LKS).
Siswa bersama teman kelompoknya
memperhatikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diberikan guru.
Siswa bersama teman kelompoknya
melakukan studi literatur melalui buku, pengamatan torso, dan internet.
Siswa bersama teman kelompoknya
melakukan diskusi.
Siswa menuliskan hasil studi literaturnya dan menjawab
pertanyaan pada Lembar Kerja Siswa (LKS).
20 menit
Formulasi
Guru meminta siswa untuk membuat pembahasan hasil studi literaturnya dan menjawab pertanyaan pada lembar kerja yang diberikan disertai dengan referensi yang mendukung.
Siswa membuat pembahasan hasil studi literaturnya dan menjawab pertanyaan pada lembar kerja yang diberikan disertai dengan referensi yang mendukung.
10 menit
Koleksi
Guru menginstruk-sikan siswa untuk membuat kesimpulan hasil hasil studi literaturnya. Membuat kesimpulan Siswa membuat kesimpulan hasil hasil studi literatur yang telah dilakukannya.
5 menit
Presentasi
Guru meminta siswa bersama teman kelompoknya untuk mempresentasikan hasil studi literatur secara singkat dan mendemons-trasikan berbagai gerakan persendian serta mempersilakan siswa lainnya untuk menanggapi.
Mengkomunikasikan
Siswa bersama teman kelompoknya
mempresentasikan hasil studi literatur secara singkat dan mendemonstrasikan berbagai gerakan persendian serta mempersilakan siswa lainnya menanggapi. 25 menit Penilaian dan Refleksi Guru melakukan Tanya-jawab pada siswa dan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya seputar materi hari ini
Menerapkan konsep
Siswa bertanya seputar hal yang belum
Kegiatan Akhir (8 menit)
Guru memberikan penguatan dan meluruskan jika ada konsep yang salah.
Siswa menyimak penjelasan guru.
Tahapan
Kegiatan pembelajaran Alokasi
waktu
Guru Siswa
Penutup
Guru menginforma-sikan materi untuk pertemuan berikutnya (struktur tulang dan perbandingan tulang keras dan tulang rawan pada manusia) dan mengingatkan
siswa untuk
membawa tulang paha ayam untuk praktikum pengamatan struktur tulang pada pertemuan selanjutnya. Guru memberikan beberapa soal tugas seputar materi yang telah dipelajari hari ini.
Guru mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan memberi pesan untuk tetap semangat
Siswa mencatat tugas dari guru.
Siswa mengerjakan soal dari guru.
Siswa menjawab salam.
H. Media, Alat dan Sumber pembelajaran: 1. Media
Media Presentasi Power Point (PPT)
LKS/ Lembar Kerja Siswa
Gambar-gambar 2. Alat
Papan Tulis, Penghapus dan Spidol
Laptop
LCD
Torso
3. Sumber Belajar
Buku Biologi SMA Kelas XI
( Irnaningtyas, Biologi untuk SMA/ MA kelas XI, Jakarta: Erlangga, 2013)
Sumber lain yang relevan dengan materi pembelajaran.
Internet
I. Penilaian:
Jenis instrumen : Tes, non tes
Bentuk instrumen : Lembar Kerja Siswa, lembar observasi
Aspek penilaian : Keterampilan Proses Sains mengerjakan tugas
dan mengucapkan salam.
Jakarta, 20 Oktober 2015 Mengetahui,
Guru Biologi Mahasiswa,
Abdul Malik.J Tina Novasari
PERTEMUAN 2 F. Model dan Metode Pembelajaran:
Model : Inquiry Terbimbing (Guided Inquiry)
Metode : Praktikum, Diskusi Kelompok dan Tanya Jawab Kegiatan Awal (7 menit)
Tahapan
Kegiatan pembelajaran Alokasi
waktu Guru Siswa Pembuka Memberi salam untuk membuka pelajaran. Memulai pelajaran dengan berdoa bersama. Menyiapkan siswa untuk menerima materi pelajaran serta mengabsen siswa.
Menjawab salam yang disampaikan oleh guru.
Berdoa bersama.
Menunjukan sikap siap untuk menerima pelajaran.
3 menit
Apersepsi
Guru bertanya mengenai struktur, bentuk, dan fungsi rangka yang telah dipelajari sebelumnya. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai jaringan hewan 2 menit
Kegiatan Inti (80 menit) Tahapan Guided Inquiry Kegiatan pembelajaran Alokasi waktu Guru Siswa Inisiasi Guru menarik perhatian siswa dengan memperlihat-kan video dan gambar yang berkaitan
dengan tulang rawan dan tulang keras.
Guru meminta siswa mengamati struktur tulang tersebut baik dari segi warna dan kepadatan tulang.
Guru bertanya kepada siswa apakah yang membedakan tulang keras dan tulang rawan?
Guru bertanya kepada siswa pakah tulang rawan dapat berubah menjadi tulang keras dan sebaliknya?
Siswa memperhatikan video dan gambar yang berkaitan dengan tulang rawan dan tulang keras.
Observasi
siswa mengamati struktur tulang
tersebut baik dari segi warna dan kepadatan tulang.
Siswa menjawab pertanyaan guru.
Prediksi
Siswa berfikir dan berusaha menjawab pertanyaan dari guru.
5 menit Motivasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa pada bahasan sistem gerak pada manusia.
Siswa memperhatikan penjelasan guru.
Seleksi Guru menginstruksikan siswa untuk berkumpul secara berkelompok dan memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada setiap kelompok. Guru membimbing siswa dalam merumuskan masalah dengan mengajukan pertanyaan mengenai praktikum pengamatan struktur tulang. Guru membimbing siswa dalam mengajukan hipotesis mengenai praktikum pengamatan struktur tulang.
Guru meminta siswa menentukan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum pengamatan struktur tulang. Guru menginstruksi dan membimbing siswa untuk merancang langkah kerja kegiatan praktikum yang akan dilakukan.
Siswa berkumpul berama kelompoknya dan memahami isi Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diberikan. Membuat pertanyaan Siswa membuat rumuskan masalah dengan membuat pertanyaan mengenai praktikum pengamatan struktur tulang. Membuat hipotesis Siswa membuat hipotesis mengenai praktikum pengamatan struktur tulang.
Menentukan alat dan bahan
Siswa menentukan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum pengamatan struktur tulang.
Merancang percobaan
Siswa merancang langkah kerja kegiatan praktikum pengamatan struktur tulang.
10 menit
Eksplorasi
Guru
menginstruksikan siswa untuk
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Guru menginstruksi dan membimbing siswa mulai melakukan percobaan praktikum praktikum pengamatan struktur tulang. Guru memantau siswa dalam melakukan kegiatan praktikum. Guru menginstruksikan kepada semua kelompok untuk membersihkan dan merapikan alat dan bahan praktikum.
Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum. Melakukan eksperimen Siswa mulai melakukan percobaan praktikum praktikum pengamatan struktur tulang. Siswa melakukan praktikum pengamatan struktur tulang. Siswa membersihkan dan merapikan alat dan bahan praktikum.
30 menit Formulasi Guru menginstruksikan siswa untuk menuliskan hasil pengamatannya pada lembar kerja yang diberikan.
Guru membimbing siswa membuat tabel hasil peraktikum pengamatan struktur tulang sebelum dan
Siswa menuliskan hasil pengamatannya pada lembar kerja yang telah diberikan.
Siswa membuat tabel hasil peraktikum pengamatan struktur tulang sebelum dan setelah direndam
10 menit
setelah direndam larutan HCl.
larutan HCl.
Koleksi
Guru meminta siswa untuk membuat pembahasan
mengenai praktikum yang telah dilakukan disertai dengan referensi yang mendukung.
Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang diberikan di LKS. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber sebagai landasan untuk menjawab pertanyaan. Guru membimbing siswa untuk membuktikan hipotesisnya setelah melakukan kegiatan praktikum dan menjawab LKS. Guru menginstruk-sikan siswa untuk membuat kesimpulan hasil Interpretasi Siswa membuat pembahasan hasil praktikum-nya dan membandingkannya dengan referensi yang mendukung. Siswa mencari jawaban pertanyaan yang diberikan di LKS. Siswa menguumpulkan data dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan. Siswa membuktikan hipotesisnya setelah melakukan kegiatan praktikum dan menjawab LKS. Membuat kesimpulan Siswa membuat kesimpulan hasil pengamatan yang telah
pengamatan-nya. dilakukannya.
Presentasi
Guru meminta siswa bersama teman kelompoknya untuk mempresentasikan hasil praktikum secara singkat dan mempersilakan siswa lainnya untuk
menanggapi.
Komunikasi
Siswa bersama teman kelompoknya
mempresentasikan hasil praktikum secara singkat dan mempersilahkan siswa lainnya menanggapi. 20 menit Penilaian dan Refleksi Guru melakukan Tanya-jawab pada siswa dan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya seputar materi hari ini.
Guru memberikan penguatan dan meluruskan jika ada konsep yang salah.
Menerapkan Konsep
Siswa bertanya pada guru seputar hal yang belum mereka ketahui.
Siswa menyimak penjelasan guru.
Kegiatan Akhir (5 menit)
Tahapan
Kegiatan pembelajaran Alokasi
waktu Guru Siswa Penutup Guru menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya (mekanisme kerja otot) dan mengingatkan siswa untuk membawa katak dan baterai besar ukuran 9 Volt untuk praktikum pengamatan kontraksi otot katak pada pertemuan selanjutnya.
Guru memberikan tugas beberapa soal seputar materi yang telah dipelajari hari ini.
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberi pesan untuk tetap semangat mengerjakan tugas dan mengucapkan salam.
Siswa mencatat tugas dari guru
Siswa mengerjakan tugas dari guru
Siswa menjawab salam
3 menit
H. Media, Alat dan Sumber pembelajaran: 1. Media
Media Presentasi Power Point (PPT)
LKS/ Lembar Kerja Siswa
2. Alat
Papan Tulis, Penghapus dan Spidol
Laptop
LCD
Wadah/gelas kimia, pinset, tulang paha ayam, larutan HCl
3. Sumber Belajar
Buku Biologi SMA Kelas XI
( Irnaningtyas, Biologi untuk SMA/ MA kelas XI, Jakarta: Erlangga, 2013)
Sumber lain yang relevan dengan materi pembelajaran.
Internet
I. Penilaian:
Jenis instrumen : Tes uji kerja (praktikum), non tes
Bentuk instrumen : Lembar Kerja Siswa, Lembar Observasi
Aspek penilaian : Keterampilan Proses Sains
Jakarta, 20 Oktober 2015 Mengetahui,
Guru Biologi Mahasiswa,
Abdul Malik.J Tina Novasari
PERTEMUAN 3 F. Model dan Metode Pembelajaran:
Model : Inquiry Terbimbing (Guided Inquiry)
Metode : Praktikum, Diskusi Kelompok dan Tanya Jawab Kegiatan Awal (7 menit)
Tahapan
Kegiatan pembelajaran Alokasi
waktu Guru Siswa Pembuka Memberi salam untuk membuka pelajaran. Memulai pelajaran dengan berdoa bersama. Menyiapkan siswa untuk menerima materi pelajaran serta mengabsen siswa.
Menjawab salam yang disampaikan oleh guru.
Berdoa bersama.
Menunjukan sikap siap
untuk menerima pelajaran. 3 menit Apersepsi Guru bertanya mengenai struktur, komposisi, dan proses pembentulan tulang yang telah dipelajari
sebelumnya.
Siswa menjawab pertanyaan guru
struktur, komposisi, dan proses pembentulan tulang yang telah dipelajari sebelumnya.
Kegiatan Inti (75 menit) Motivasi
Guru menyampai-kan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa pada bahasan sistem gerak pada manusia. Siswa memperhatikan penjelasan guru. 2 menit Tahapan Guided Inquiry Kegiatan pembelajaran Alokasi waktu Guru Siswa Inisiasi Guru mengajak