• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk meningkatkan produksi benih ikan disarankan memberikan pakan dengan lcadar protein 30% dan rasio 9,O kkal DE/g protein dengan teknik pemberian pakan sekenyangnya pada pagi dan sore hari.

DAFTAR PUSTAKA

Aizam, Z., A.S. Che Roos and H.A. Shaar. 1983. The growth of ikan patin (Pangasius sutchi) fingerlings fed with varying dietary protein levels. Fac.

Fisher. Mar. Sci. University Pertanian Malasyia, 6pp.

Brett, J.R. and D.D. Grovers. 1979. Physiological energetic, p. 279-351. In W.S.

Hoar. D. J. Randall and J. R. Breet (Eds). Fish physiology Vol. VIII. Acad.

Press. New York.

Chuapoehuk, W. 1987. Protein requirements of walking catfish (Clarias batrachus) (Linneus) fry. Aquaculture, 63:215-219.

Chuapoehuk, W and T. Pothsoong. 1985. Protein requirement of catfish fiy, Pangasius sutchi Flower, p. 103-106. In Cho, C.Y. Cowey C.B. and Watanabe T. 1985. Finfish nutrition in Asia. Methodological approaches to research and development. IDRC. Ottawa.

Church, D.C. and W.G. Pond. 1988. Basic animal nutrition and feeding. Third Edition. Jhon Wiley and Son. New York, p. 105-120.

Cho, C.Y., C.B. Cowey and T. Watanabe. 1985. Finfish Nutrition in Asia.

Methodological Approaches to Research and Development. IDRC.

Ottawa, 154pp.

Elliot, J.M. 1979. Energetics of freshwater teleosts, p. 29-62. In D.J. Miller (Ed).

Fish phenology: Anabolic adaptiveness in teleost. Acad. Press. London.

Furuichi, M. 1988. Dietary requirement, p. 8-78. In Watanabe. T. (Ed.). Fish nutrition and mariculture. Department of Aquatic Bioscience. University of Fisheries. JICA. Tokyo.

Harun, 2007. Pengauh kadar protein dan nisbah energi protein pakan berbeda terhadap kinerja pertumbuhan benih ikan batak (Labeobarbus soro). Tesis.

Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor, 36pp.

Halver, J.E. 1988. Fish nutrition. Academic Press Inc., London, 798pp.

Hastings, W.H. 1976. Fish nutrition and fish feed manufacture. Rep. From FAO.

FIR: AQlConfl761R. 73. Rome. Italy, 13pp.

Henken, A.M, M.A.M. Machiels, W. Dekker and H. Hogendorn. 1986. The effect of dietary protein and energy content on growth rate and feed utilization of The African Catfish Clarias gariepiewus (Burchell. 1982). Aquaculture, 58:55-74.

Hepher, B. 1988. Nutrition of pond fishes. University Press. Cambridge, New York, 388pp.

Jobling, M. 1983. A short review and critique of methodology used in fish growth and nutrition studies. J. Fish Biol. 23: 685-703.

Kurnia, A. 2002. Pengaruh pakan dengan kandungan protein dan rasio energi protein yang berbeda terhadap efisiensi pakan dan pertumbuhan benih ikan Baung (Mystus nemurus CV.). Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertania Bogor. Bogor. Bogor, 54pp.

Lovell, R.T. 1989. Nutrition and feeding of fish. New York Van Nostrand Reinhold, 2 17pp

NRC. 1982. Nutrient requirement of warmwater fishes and shellfishes (Rev. Ed).

Acad. Press. Washington D.C., 86pp.

Peres, H. and A.O. Teles. 1999. Effect of dietary lipid level on growth performance and feed utilization by European sea bass juvenil (Dicentrarchus labrax). Aquaculture, 179: 325-334.

Rabegnatar, I.N.S. dan W. Hidayat. 1992. Estimasi perbandingan optimal energi dan protein dalam pakan buatan untuk pembesaran benih ikan lele (Clarias bratachus) dalam keramba jaring apung, p. 19-28. Pros. Seminar Hasil Penelitian Perikanan Air Tawar. Balai Penenlitian Perikanan Air Tawar.

Bogor.

Subamia, LW., N. Suhenda, dan E. Tahapari. 2003. Pengaruh pemberian pakan buatan dengan kadar lemak yang berbeda terhadap pertumbuhan dan sintasan benih ikan jambal Siam (Pangasius hypophthalmus). Jurnal Pen.

Perik. Indonesia 9(1): 37-42.

Suhenda, N. dan S. Yanti. 2003. Penentuan kebutuhan nutrien @rotein dan lemak) benih ikan patin jambal (Pangasius hypophthalmus), p.1-15. Pros. Seminar Hasil Riset Perikanan Budidaya Air Tawar. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar. Bogor.

Suhenda, N., L. Setijaningsih, dan Y. Suryanti. 2003. Penentuan rasio antara kandungan karbohidrat dan lemak pada pakan benih ikan patin jambal (Pangasizrs sutchi). Jurnal Pen. Perik. Indonesia, 9(1): 21-29.

Suryanti, Y., A. Priyadi, dan H. Mundriyanto. 2003. Pengaruh rasio energi dan protein yang berbeda terhadap efisiensi pemanfaatan protein pada benih baung (Mystus nemurus C.V.). Jurnal Pen. Perik. Indonesia 9 (1): 31-36.

Sunarno, M.T.D. 1988. Pengaruh berbagai kandungan protein pakan isokalori terhadap pertumbuhan benih ikan jelawat (Leplobarbus hoaveni Blkr.).

Tesis. Fakultas Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor, 69pp.

Suprayudi, M.A., M. Bintang, T. Takeuchi, I. Mokoginta and T. Sutardi. 1999.

Defatted soybean meal as an alternative source to substitute fish meal in the feed of giant gouramy (Osphronemus gournniy Lac.). Sanzoshoku, 47(4): 551-557.

Takeuchi, T. 1988. Laboratory work chemical evaluation of dietary nutrition, p.

179-229. In Watanabe T. Fish Nutrition and Mariculture. JICA Textbook the General Aquaculture Course. Tokyo: Kanagawa International Fisheries Training Center.

Yamada, R. 1983. Pond production system: Feed and feeding practice in warmwater fish pond, p. 117-144. In J.E. Lannan. R.O. Smitherman and G. Tchobanoglous (Eds). Principles and practices of pond aquaculture: A state of the art reviews. Oregon State Univ. Oregon.

Lampiran 1. Prosedur analisis kadar protein dengan metode semi mikro Kjedahl untuk bahan yang digunakan dalam penelitian (Takeuchi, 1988).

1. Sampel ditimbang sebanyak 0,s gram dan dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl dan salah satu labu digunakan sebagai blanko dimana labu tidak dimasukkan sampel

2. Ke dalam labu no 1 ditambahkan 3 gram katalis (KzS04+CuS04.5H20) dengan rasio 9: 1 dan ditambahkan 10 ml HzS04.

3. Labu no. 2 dipanaskan 3-4 jam sampai cairan dalam labu berwarna hijau bening.

4. Larutan didinginkan, lalu ditambahkan air destilasi 30 ml, kemudian larutan no. 2 dimasukkan ke labu t a k a dan ditambahkan larutan destilasi sampai volume larutan menjadi 100 ml.

5. Dilakukan proses destilasi untuk membebaskan kembali NH3 yang berasal dari proses destruksi pada no. 4.

6. Erlenmeyer diisi 10 ml H2S04 0,OS N dan ditambahkan 2 tetes indikator methyl red diletakkan di bawah pipa pembuangan kondensor dengan cara dimiringkan sehingga ujung pipa tenggelam dalam cairan.

7. Sebanyak 5 ml larutan sampel dimasukkan ke dalam tabung destilasi melalui corong, kemudian dibilas dengan akuades dan ditambahkan 10 ml NaOH 30%, lalu dimasuklcan melalui corong tersebut dan ditutup.

8. Pemanasan dengan uap terhadap labu destilasi dilakukan minimal 10 menit setelah kondensasi uap terlihat pada kondensor.

9. Larutan hasil destilasi ditritasi dengan larutan NaOH 0,05 N.

10. Prosedur yang sama juga dilakukan pada blanko.

0,0007

*

x(Vb - Vs)xFx6,25

*

*x20

* * *

Kadar Protein (%) =

S

Keterangan : Vb =Volume hasil titrasi blanko (ml) Vs =Volume hasil titrasi sampel (ml) S = Bobot salnpel (grain)

*

= Setiap ml0,OS NaOH ekivalen dengan 0.0007 gram Nitrogen

**

= Faktor Nitrogen

Lampiran 2. Prosedur analisis kadar lemak untuk bahan yang digunakan dalarn penelitian (Takeuchi, 1988)

Metode ekstraksi solchlet (analisa lemak untuk bahan pakan dan pakan uji)

1. Labu ekstraksi dipanaskan dalam oven pada suhu llO°C selama 1 jam, kemudian didinginkan dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang bobot labu tersebut (XI)

2. Sekitar 3-5 gram sampel ditimbang (A), dimasukkan ke dalam selongsong tabung filter dan kemudian dimasukkan ke dalam soxhlet dan pemberat diletakkan di atasnya.

3. N-hexan 100-150 ml dimasukkan ke dalam soxhlet sampai selongsong terendam dan sisa N-hexan dimasukkan ke dalam labu.

4. Labu yang telah dihubungkan dengan soxhlet dipanaskan di atas water bath sampai cairan yang merendam sampel dalam soxhlet berwarna bening.

5. Labu dilepaskan dan tetap dipanaskan hingga N-hexan menguap.

6. Labu dall lemak yang tersisa dipanakan dalam oven selama 15-60 menit, kemudian didinginkan dalam desikator selama 15-30 menit dan ditimbang (X2).

Metode Folch (analisa lemak untuk tubuh dan daging ikan uji)

1. Labu silinder dioven terlebih dahulu pada suhu 110°C selama 1 jam, didinginkan dalam desikaotr selalna 30 menit kemudian ditimbang (XI).

2. Sampel ditimbang sebanyak 2-3 gram (A) dan dimasukkan ke dalam gelas homogenize dan ditambahkan larutan kloroform/methanol (20xA), sebagian disisakan untuk membilas pada saat penyaringan. silinder kemudian dievaporator sampai kering. Sisa kloroformlmethanol yang terdpat dalam labu ditiup dengan menggunakan vacuum setelah itu ditimbang (X2).

x2- X I

% lemak = x 100%

A

Lampiran 3. Prosedur analisis kadar abu untuk bahan yang digunakan dalam penelitian (Takeuchi, 1988)

1. Cawan dipanaskan dalam oven pada suhu 100°C selama 1 jam dan kemudian dimasukkan dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang (XI).

2. Bahan ditimbang 2-3 gram (A).

3. Cawan dan bahan dipanaskan ke dalam tanur pada suhu 600°C sampai menjadi abu kemudian dimasukkan dalam desikator selam 30 menit dan ditimbang (X2).

x2 - XI

% abu = x 100%

A

Lampiran 4. Prosedur analisis kadar air untuk bahan yang digunaltan dalam penelitian (Takeuchi, 1988)

1. Cawan dipanaskan dalam oven pada suhu 100 OC selama 1 jam dan kemudian dimasultkan dalam dessikator selama 30 menit dan ditimbang (XI).

2. Bahan ditimbang 2-3 gram (A).

3. Cawan dan bahan dipanaskan dalam oven pada suhu 110 OC selama 4 jam kemudian dimasukkan dalam desikator selam 30 menit dan ditimbang (Xl).

Kadar Air (%) = ( X 2 + A ) - X l x l O O % A

Lampiran 5. Prosedur analisis kadar serat kasar untuk ballan yang digunakan dalam penelitian (Takeuchi, 1988)

1 . Kertas filter dipanaskan dalam oven selama 1 jam pada suhu 110 OC, setelah itu didinginkan dalam desikator selama 15 menit dan ditimbang (XI).

2. Sebanyak 0,5 gram sampel ditimbang (A) dan dimasukkan ke dalanl erlenmeyer 250 ml.

3. HzS04 0,3 N sebanyak 50 ml ditambahkan ke dalam erlenmeyer, kemudian dipanaskan di atas pembakar Bunsen selama 30 menit. Setelah itu NaOH 1,5 N sebanyak 25 ml ditambahkan ke dalam erlenmeyer dan dipanaskan kembali

selama 30 menit.

4. Larutan dan bahan yang telah dipanaskan kemudian disaring dalam corong Buchner dan dihubungkan pada vacuum pump untuk mempercepat proses filtrasi.

5. Larutan dan bahan yang ada pada corong Buchner kemudian dibilas secara berturut-turut dengan 50 ml air panas, 50 ml HzS04 0,; N, 50 ml air panas, dan 25 1x1 asetone.

6 . Kei-tas saring dan isinya dimasukkan dalam cawan porselin, lalu dipanaskan dalam oven pada suhu 105-110 OC selama 1 jam, kemudian didinginkan dalam desikator selama 5-15 menit dan ditimbang (XI).

7. Setelah itu dipanaskan dalam tanur 600 OC hingga berwarna putih atau menjadi abu (i 4 jam). ICemudian dimasukkan dalam oven 105-1 10 OC selama 15 menit, didinginkan dalam desikator selama 5-15 menit dan ditimbang (X3).

Kadar Serat Kasar (%) = X 2 - X 1 - X 3 x l o o % A

Lampiran 6. Hasil analisis proksimat ballan palcan yang digunakan dalam penelitian (% bobot kering)

Komposisi Bahan Pakan

Nutrien (%) Tepung Ikan Bungkil Kedelai Tepung Tepung Terigu Pollard

Protein 67,04 40,45 11,58 6,71

Lemak 10,74 1,22 1.44 4,78

Serat lcasar 0.43 8,76 0,44 11,18

Kadar abu 13.68 7.16 0.69 0.44

BETN s , i i 4i,41 8535 7$,89

Total 100,OO 100,OO 100,OO 100,OO

Lampiran 7. Biomasa awal dan akhir, konsumsi pakan, efisiensi pakan dan pertumbuhan rnutlak dan relatif pada benih ikan patin yang diberi pakan uji selama 40 hari masa pemeliharaan

Rasio Energi-Protein (kkallg protein)

Rata-rata 36,89*0,29 36,82*0,38 37,29*0,72 36,59*0,57 36,82+0,24

Biomasa Akhir 1 306,46 329,92 282,lO 290,93 261,83

(9) 2 299,02 339,OO 285,06 274,73 253,98

3 307,16 325,05 275,99 275,18 275,23

Rata-rata 304,21+4,51 33 1,32*7,08 281,05+4,63 280,28*9,23 263,68+10,75

Konsumsi Pakan 1 345,66 358,65 304,76 314,04 291,19

(9) 2 335,94 370,44 291,71 295,12 282,08

3 325,60 369,89 312,38 307,02 294,50

Rata-rata 335,73*10,03 366,33*6,65 302,95*10,45 305,39*9,56 289,26+6,43

Pertumbuhan 1 269,74 292,99 245,58 254,86 224,74

Mutlak Biomasa 2 261,79 302,60 247,12 238,24 217,23

(g) 3 270,43 287,92 238,57 237,98 238,61

Rata-rata 267,32*4,80 294,50*7,46 243,76+4,56 243,69*9,67 226,86+10,85

Pertumbuhan 1 734,59 793,37 672,45 706,57 605,93

relatif (%/hari) 2 703.17 831.32 651,34 652,89 591,lO

3 736i26 775i44 637,55 639,73 651,58

Rata-rata 724,67*18,64 800,04*28,53 653,78117,58 666,40+35,4 1 616,21+3 1,52

Efisiensi Pakan 1 78,04 8 1,69 80,58 81,16 77,18

(%) 2 77,93 8 1,69 84,71 80,73 77,Ol

3 83,06 77,84 76,37 77,51 81,02

Rata-rata 79,67*2,93 80,41*2,22 80,56*4,17 79,8&1,99 78,40*2,27

Lampiran 8. Retensi protein dan le~nak benih ikan patin (yang diberi pakan ~rji sela~na 40

Rata-rata 19,1650,47 21,37*1,56 19,99*0,86 17,2050,42 18,50*1,41 Lemak Tubuh (%) ~.

Awal 3,46 3,46 3,46 3.46 3.46

Akhir I 6,92 7,97 7,84 9,50 10,89

2 6.20 7.37 7.55 11.15 11,29

3 6,14 7,27 7,96 9,56 10,78

Rata-rata 6,4250,43 7,54+0,38 7,78*0,21 10,0710,94 10,99+0,27

Konsumsi 1 95,13 96,99 83,92 87,lO 80,39

n--L-:.. ,-\ 2 92,45 100,18 80,33 81,85 7738

nonsLlmsl

lelnak (g) 2 14,71 25,94 25,24 3 1,07 40,66

3 14,26 25,90 27,03 32,32 42,45

Rata-rata 14,70*0,44 25,65*0,47 26,21+0,90 32,1551,Ol 41,6950,93

Protein 1 53,94 66,95 52,90 44,08 38,33

n:.;...

,-,

2 49,72 60,54 50,94 42,6 1 42,33

Retensi 1 56,71 69,02 63,04 50,61 47,67

n

.

. I n , x 2 53,78 60.43 63,42 52.06 54,36

Lampiran 9. Komposisi proksimat daging benih ikan patin yang diberi pakan uji selama 40 hari masa pemeliharaan

Rasio Energi-Protein Ulangan Nutrien daging (% berat Basah)

(kkallg protein) Air Protein Lemak

1 81.70 19.86 5.14

Lampiran 10. ANOVA dan uji Duncan pertumbuhan relatif (%) benih ikan patin yang diberi pakan uji selama 40 hari masa pemeliharaan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Grouos 61806.3 1 4 15451.58 20.78 0.00

Within ~roup's 7435,67 10 743,57

Total 69241,98 14

Rasio Energi-Protein Subset for alpha = 0,05 Ulangan

(kkallg protein) 1 2 3

10.5 3 616.20

9,5 3 653178

10,O 3 666,40

8,5 3 724,67

9,0 3 800,04

Sig. 0,06 1,OO 1,OO

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a.Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

Lampiran 11. ANOVA dan uji Duncan konsumsi pakan (g) benih ikan patin yang diberi pakan uji selama 40 hari masa peineliharaan

Sum of Squares df Mean Square F sig,

Between Grouvs 11528.65 4 2882.16 37.24 0.00

Within ~ r o u k 774,04 10 77,40

Total 12302,69 14

Rasio Energi-Protein

Ulangan Subset for alpha = 0,05

(kkallg protein) 1 2 3

10,s 3 289.26

Sig. 0,06 I ,00 1,OO

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

Lainpiran 12. ANOVA dan uji Duncan efisiensi pakan (%) benih ikan patin yang diberi pakan uji selama 40 hari masa peineliharaan

Sum of Squares d f Mean Square F Sig.

Between Groups 8,69 4 2,17 0,27 0,89

Within ~ r o u i s 80,OS 10 8,Ol

Total 88,77 14

Rasio Energi-Protein (kkallg protein) Ulangan Subset for alpha = 0,05

1

Sig. 0,41

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

Lampiran 13. ANOVA dan uji Duncan retensi protein dalam tubuh (%) benih ikan patin yang diberi paltan uji selama 40 hari masa pemeliharaan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Grouos 492.66 4 123,16 8,37 0,OO

Within Groups 147;15 10 14,72

Total 639,81 14

Rasio Energi-Protein Subset for alpha = 0,05

Ulangan

(kkallg protein) 1 2

9.5 3 50,OO

I 0,o 3 50,oo

10,5 3 53,7 1

8,5 3 56,72

9,0 3 65,47

Sig. 0,07 1 ,00

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

Lampiran 14. ANOVA dan uji Duncan retensi lemak dalam tubuh (%) benih ikan patin yang diberi pakan uji selama 40 hari masa pemeliharaan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 5673,23 4 1418,31 3735 0,OO

Within ~ r o u p s 377,74 10 37,77

Total 6050,97 14

Rasio Energi-Protein Subset for alpha = 0,05 Ulangan

(kkallg protein) 1 2 3 4

10,5 3 66,40

9 s 3 78,54

10,O 3 83,93 83,93

9,0 3 92,44

8,5 3 124,12

Sig. 1,OO 0,31 0,12 1,OO

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

Lampiran 15. ANOVA dan uji Duncan kadar air dalatn tubuh (%) benih ikan patin yang diberi pakan uji selama 40 hari masa pemeliharaan

Sum of Squares d f Mean Square F Sig,

Between Groups 40,82 4 10.21 27.14 0.00

Within ~ r o u i s 3,76 10 0,38

Total 44,58 14

Rasio Energi-Protein (kkallg protein) Ulangan 1 Subset for alpha 1 = ,05 1

0,06 0,67 a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

Lampiran 16. ANOVA dan uji Duncan kadar protein dalam tubuh (%) benih ikan patin yang diberi pakan uji selama 40 hari masa pemeliharaan

Sum of Squares d f Mean Square F Sig,

Between Groups 29,49 4 7,37 6,65 0,Ol

Within Groups 1 1,09 10 1,11

Total 40,57 14

Subset for alpha = ,05 Rasio Energi-Protein (kkallg protein) Ulangan

I 2 3

10,O 3 1720

10,5 3 18,50 18,50

8,s 3 19,16 19,16

9 s 3 19,99 19,99

9,0 3 21,37

Sig. 0,05 0,13 0,14

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

Lampiran 17. ANOVA dan uji Duncan kadar lemak dalam tubuh (%) benih ikan patin yang diberi pakan uji selama 40 hari masa pe~neliharaan

Sum of Squares df Mean Square F Sig,

Between Grouvs 43.20 4 10,80 40,79 0,OO

Within ~ r o u i s 2,65 10 0,26

Total 45,84 14

Subset for alpha = ,05 Rasio Energi-Protein (kkallg protein) Ulangan 1 7

-

'7 <

8,5 3 6,42

9,o 3 7 3 4

9,5 3 7,78

10,O 3 10,07

10,5 3 10,99

Sig. 1 ,00 0,57 0,05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

Lampiran 18. ANOVA dan uji Duncan kadar air dalam daging (%) benih ikan patin yang diberi pakan uji selama 40 hari masa pemeliharaan

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 9,98 4 2,49 1 ,00 0,45

Within Groups 24,90 10 2,49

Total 34,88 14

Subset for alpha = ,05 Rasio Energi-Protein (kkallg protein) Ulangan

1

,oo

10.0 3 79,05

sig. 0,16

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

Lampiran 19. ANOVA dan uji Duncan kadar protein dalam daging (%) benih ikan patin yang diberi pakan uji selama 40 hari masa pemeliharaan

Sum of Squares df Mean Square F Sig,

Between Groups 24,40 4 6,lO 0,98 0,46

Within ~ r o u p s 62,56 10 6,26

Total 86,96 14

Subset for alpha = ,05 Rasio Energi-Protein (kkallg protein) Ulangan

1

Sig. O,I I

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmo~iic Mean Sample Size = 3,000.

Lampiran 20. ANOVA dan uji Duncan kadar lemak dalam daging (%) benih ikan patin yang diberi pakan uji selama 40 hari masa pemeliharaan

Within Groups 4,; 9 10 0:42

Total 37,l I 14

Subset for alpha = ,05 Rasio Energi-Protein (kkallg protein) Ulangan 1 9

Sig. 0,45 0,17

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

Dokumen terkait