• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

C. Saran

Saran yang dapat dipertimbangkan bagi penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Alat peraga lebih baik dibuat lebih dari satu supaya dalam validasi produk dan penelitian tidak mengeluarkan banyak waktu.

2. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan dapat membuat alat peraga kartu abjad khususnya untuk huruf kapital.

93

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, S. W. (2016). Pengembangan alat peraga sandpaper letters materi menulis kalimat tegak bersambung berbasis metode Montessori. Skripsi: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Alek & Achmad. (2011). Bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi. Jakarta:

Prenada Media Group.

Arsyad, A. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Chaer, A. (2010). Tata bahasa praktis bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Crain, W. Teori perkembangan: konsep dan aplikasi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar. Jakarta: BP. Cipta Jaya.

Gutek, G. L. (2013). Metode Montessori: Panduan wajib untuk guru dan orangtua didik PAUD (Pendidikan Anak Usai Dini). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kustiningsih, S.P. (2013). Peningkatan kemampuan membaca bahasa Indonesia melalui metode cooperative script siswa kelas IV SD. Artikel Penelitian. Pontianak: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak.

Langi, A, Tahir, M, & Idris. (2013). Peningkatan kemampuan membaca dan menulis dengan menggunakan kartu huruf di kelas I SDN 2 Wombo.

Jurnal Kreatif Tadulako, 4 (8).

Lillard, A. S. (2006). Montessori the science behind the genius. New York: Oxford University Press.

Martaulina, S.D. (2015). Bahasa Indonesia terapan. Yogyakarta: Deepublish. Montessori, M. (2012). The Montessori method. New York: Frederick A. Stokes

Company

Mustikowati, Wijayanti & Darmanto. (2016). Meningkatkan semangat membaca dan menulis siswa Sekolah Dasar dengan permainan kata bersambut.

Jurnal Riset dan Konseptual, 1 (1).

Noi, H. (2015). Pengembangan alat peraga pembelajaran matematika SD materi perkalian berbasis metode Montessori. Skripsi: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Nurnaningsih, R. (2009). Upaya meningkatkan membaca dan menulis dengan media gambar pada pelajaran bahasa Indonesia kelas II b MIN Ngawen Gunungkidul. Skripsi: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. (2016). Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia dan pembentukan istilah. Jakarta: PT Grasindo.

Prastowo, A. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tematik terpadu implementasi kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta: Prenadamedia.

Sanaky, H.A.H. (2013). Media pembelajaran interaktif-inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.

Setyosari, P. (2013). Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Slamet, St.Y. (2014). Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di kelas rendah dan tinggi Sekolah Dasar. Surakarta: UNS Press.

Sudono, A. (2010). Sumber belajar dan alat permainan untuk pendidikan anak usia dini. Jakarta: PT Grasindo.

Sukmadinata, N.S. (2008). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________. (2015). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suparno, P. (2001). Teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius.

Supratiknya, A. (2012). Penilaian hasil belajar dengan teknik nontes. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Susilowati, S. E. (2015). Mewarnai gambar dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak kelompok B TK Pertiwi. Skripsi: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyh Surakarta Suwarna, D. (2012). Cerdas berbahasa Indonesia berbahasa dengan pemahaman

dan pendalaman. Bogor: Jelajah Nusa.

Trisniwati. (2014). Peningkatan kemampuan mengenal huruf melalui metode permainan kartu huruf pada kelompok B1 TK ABA Ketanggungan Wirobrajan. Skripsi: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Yunus, A. (2012). Pembelajaran bahasa berbasis pendidikan karakter. Bandung: PT Refika Aditama.

Yusuf, S dan Sugandi, M.N. (2011). Perkembangan peserta didik: Mata Kuliah Dasar Profesi (MKDP) bagi para mahasiswa calon guru di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Jakarta: Rajawali Pers.

Wahyuningtyas, P.A. (2015). Peningkatan kemampuan mengenal huruf melalui media papan flannel pada anak usia dini di tempat penitipan anak Beringharjo Yogyakarta. Skripsi: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Widoyoko, S.E. (2012). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widoyoko, S.E. (2014). Penilaian hasil pembelajaran di sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zuchdi, D & Budiasih. (1996). Pendidikan bahasa dan sastra di kelas rendah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

96 Lampiran 1 Instrumen Identifikasi Masalah

Lampiran 1.1 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah, Guru, dan Siswa

Lampiran 1.2 Transkrip Wawancara dengan Kepala Sekolah

TRANSKIP WAWANCARA IDENTIFIKASI MASALAH DENGAN KEPALA SEKOLAH SD KANISIUS GAMPING

Peneliti : Bagaimana tanggapan Bapak mengenai pelajaran Bahasa Indonesia?

Kepala Sekolah : Pendidikan bahasa Indonesia pada dasarnya mengacu pada materi-materi dasar yang harus disampaikan di SD. Mestinya ketika di SD seharusnya guru harus jeli terhadap materi-materi yang seharusnya perlu dipahami oleh anak-anak, karena akan menjadi dasar pembelajaran di SD.

Peneliti : Bagaimana tanggapan Bapak mengenai pelajaran Bahasa Indonesia terkait dengan pengenalan huruf abjad?

Kepala Sekolah : Kalau tanggapan saya mengenai pelajaran bahasa Indonesia terkait dengan pengenalan huruf itu materinya terlalu sedikit, karena yang dipelajari mengenai huruf-huruf saja.

Peneliti : Apakah di sekolah terdapat alat peraga untuk latihan membaca dan menulis permulaan?

Kepala Sekolah : Iya, di sekolah terdapat alat peraga untuk latihan membaca dan menulis permulaan terutama pengenalan huruf-huruf. Peneliti : Jika ada, apa saja alat peraga yang digunakan?

Kepala Sekolah : Alat peraga yang digunakan itu sebenarnya banyak, tetapi yang berada di kelas rendah itu ada papan huruf dari a-z. Saat ini di kelas I belum terdapat alat peraga untuk latihan membaca dan menulis, karena keterbatasan tempat untuk meletakkan alat peraga. Alat peraga yang digunakan untuk mengenalkan huruf-huruf berada di kelas II. Alat peraga berupa papan huruf tegak bersambung.

Peneliti : Apa alat peraga tersebut dibeli dari luar atau membuat sendiri?

Kepala Sekolah : Kalau alat peraga untuk sekolah pastinya membeli. Peneliti : Apa alat peraga dirawat dengan baik?

Kepala Sekolah : Ada beberapa alat peraga yang dirawat seperti papan huruf yang diletakkan di kelas rendah yang digantungkan di tembok. Sedangkan untuk potongan-potongan huruf banyak yang hilang, karena tidak disimpan dikotak, sehingga banyak yang berserakan. Hanya ada beberapa potongan-potongan huruf yang masih tersisa. Itu saja juga tidak diletakkan di kotak.

106

Lampiran 1.3 Transkrip Wawancara dengan Guru Kelas I

TRANSKIP WAWANCARA IDENTIFIKASI MASALAH DENGAN GURU KELAS I SD KANISIUS GAMPING

Peneliti : Bagaimana proses kegiatan belajar mengajar di kelas terutama dalam latihan membaca dan menulis permulaan? Guru : Untuk kegiatan membaca dan menulis di kelas I sudah

mengenal huruf a-z, kemudian berlatih membaca, dan menulis di buku tulis.

Peneliti : Apakah dalam proses belajar mengajar di kelas, Ibu menggunakan alat peraga untuk latihan membaca dan menulis permulaan?

Guru : Menggunakan alat peraga membaca dan menulis, karena untuk siswa kelas I harus menggunakan alat peraga.

Peneliti : Apa alat peraga yang Ibu gunakan?

Guru : Yang digunakan seperti kartu huruf a-z dan papan huruf. Peneliti : Apakah alat peraga tersebut digunakan siswa secara individu

atau kelompok?

Guru : Kalau alat peraga digunakan siswa secara individu, karena siswa masih perlu pendampingan dalam belajar menggunakan alat peraga.

Peneliti : Apakah Ibu sering mengggunakan alat peraga?

Guru : Hanya kadang-kadang, sebenarnya ada banyak kartu huruf a-z, tetapi banyak yang hilang dan tidak dimasukkan di dalam kotak hanya ditumpuk saja.

Peneliti : Apakah Ibu mengalami kesulitan dalam membimbing siswa dalam latihan membaca dan menulis permulaan?

Guru : Iya, terkadang merasa kesulitan dalam membimbing siswa belajar membaca dan menulis di kelas.

Peneliti : Apa saja kesulitan yang dialami Ibu ketika membimbing siswa dalam latihan membaca dan menulis permulaan? Guru : Masih ada siswa yang belum bisa membaca dan menulis

terutama mengenal huruf a-z.

Peneliti : Berapa siswa yang belum bisa membaca dan menulis terutama mengenal huruf a-z?

Guru : Siswa yang belum bisa membaca dan menulis terutama mengenal huruf a-z ada 2 siswa. Sedangkan ada 3 siswa yang masih kesulitan membedakan huruf.

Peneliti : Apa saja faktor yang mempengaruhi timbulnya permasalahan tersebut?

Guru : Siswa yang belum bisa membaca dan menulis kurang ditekankan dalam pengenalan huruf. Kemudian minat siswa untuk berlatih membaca dan menulis huruf masih kurang, sehingga mereka merasakan kesulitan ketika proses pembelajaran di dalam kelas.

Peneliti : Apa saja bentuk kesulitan yang dialami siswa?

Guru : Kesulitan siswa dalam hal membaca, yaitu salah mengucapkan bunyi huruf. Sedangkan dalam hal menulis, ada yang masih kesulitan membedakan huruf p, q, d, b, m, n, u, huruf sering terbolak-balik, dan bahkan ada yang belum mengenal semua huruf-huruf.

Peneliti : Apa saja faktor yang mempengaruhi timbulnya permasalahan tersebut?

Guru : Siswa kurang ditekankan dalam hal pengenalan huruf sehingga ada beberapa huruf yang mereka sulit untuk dibedakan dan latihan untuk membaca dan menulis huruf masih kurang.

Peneliti : Bagaimana cara Ibu untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut?

Guru : Mengajarkan cara mengucapkan bunyi setiap huruf dan melatih mereka menulis huruf. Biasanya dicontohkan bentuk huruf dengan menuliskan huruf dipapan tulis, lalu siswa melihat dan menuliskan di buku tulis mereka

109

Lampiran 1.4 Transkrip Wawancara dengan Siswa Kelas I

TRANSKIP WAWANCARA IDENTIFIKASI MASALAH DENGAN SISWA SD KANISIUS GAMPING

Peneliti : Apa kamu suka pelajaran bahasa Indonesia? Siswa : Iya, suka pelajaran bahasa Indonesia

Peneliti : Apakah di kelasmu terdapat kartu huruf untuk latihan membaca dan menulis?

Siswa : Tidak ada

Peneliti : Apakah kamu menginginkan ada kartu huruf untuk latihan membaca dan menulis?

Siswa : Iya, ingin sekali

Peneliti : Apakah kamu masih kesulitan dalam mengucapkan bunyi huruf? Siswa : Masih ada, tapi cuma dikit-dikit

Peneliti : Apakah kamu masih kesulitan dalam menuliskan huruf? Siswa : Iya, masih kesulitan. Soalnya masih ada huruf yang tidak bisa dibedakan.

110 Lampiran 1.5 Hasil Validasi Pedoman Observasi

Lampiran 2 Instrumen Analisis Kebutuhan

Lampiran 2.4 Transkrip Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa

TRANSKIP WAWANCARA ANALISIS KEBUTUHAN OLEH SISWA

Peneliti : Apakah gurumu pernah menggunakan alat peraga kartu huruf untuk latihan membaca dan menulis permulaan?

Siswa : Belum pernah membawa huruf-huruf yang digunakan latihan membaca dan menulis waktu dikelas

Peneliti : Apakah dengan menggunakan alat peraga kartu huruf kamu merasa lebih mudah untuk latihan membaca dan menulis? Siswa : Iya, sangat mudah. Soalnya bisa digunakan untuk membaca dan menulis huruf.

Peneliti : Apakah kamu pernah menggunakan benda-benda yang ada di sekitarmu untuk latihan membaca dan menulis?

Siswa : Iya pernah sekali. Biasanya sering menyebutkan nama benda- benda yang ada di rumah dan di sekolah

Peneliti : Dari bahan pembuatan alat peraga seperti kayu, kertas, dan plastik, manakah bahan pembuatan alat peraga yang kamu suka? Siswa : Saya lebih suka kayu.

Peneliti : Apakah pemberian warna pada alat peraga membuat lebih menarik?

Siswa : Iya, soalnya tambah menjadi bagus dan cerah. Peneliti : Apakah bentuk alat peraga yang kamu suka? Siswa : Yang aku suka bentuknya kotak.

Peneliti : Apakah kamu menginginkan alat peraga yang melibatkan lebih dari satu indera?

Siswa : Iya, ingin sekali.

Peneliti : Apakah kamu menginginkan alat peraga yang dapat digunakan untuk belajar lebih dari satu materi?

Siswa : Iya, aku menginginkan.

Peneliti : Apakah dengan menggunakan alat peraga, kamu dapat

Menemukan kesalahanmu sendiri ketika latihan membaca dan menulis?

Siswa : Iya, dapat menemukan kesalahan aku sendiri.

Peneliti : Apakah dengan menggunakan alat peraga, kamu dapat menemukan cara yang benar ketika belajar membaca dan menulis?

131

Lampiran 4 Hasil Observasi

Lampiran 4.1 Hasil Observasi Setelah Menggunakan Alat peraga No Aspek yang

dinilai

Nama Siswa

Dimas OO Quinsa Amel Nanda

1 Ketertarikan menggunakan alat peraga Tertarik menggunakan alat peraga Tertarik menggunakan alat peraga Tertarik menggunakan alat peraga Tertarik menggunakan alat peraga Tertarik menggunakan alat peraga 2 Menggunakan alat peraga secara mandiri tanpa bantuan pembimbing Dapat menggunakan alat peraga secara sendiri tanpa bantaun pembimbing Dapat menggunakan alat peraga secara sendiri tanpa bantaun pembimbing Dapat menggunakan alat peraga secara sendiri tanpa bantaun pembimbing Dapat menggunakan alat peraga secara sendiri tanpa bantaun pembimbing Dapat menggunakan alat peraga secara sendiri, tetapi masih didampingi oleh pembimbing 3 Penggunaan kartu huruf dan kartu gambar Menyukai belajar dengan menggunakan kartu huruf dan kartu gambar Dapat memecahkan masalah menggunakan kartu gambar dengan menyebutkan nama-nama gambar yang diawali huruf a sampai z Suka memecahkan masalah dengan menyebutkan nama-nama gambar yang berawalan dari huruf a sampai z Suka menyebutkan nama-nama gambar yang berawalan dari huruf a sampai z Suka menyebutkan nama-nama gambar yang berawalan dari huruf a sampai z

145 Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian

146

147 Lampiran 6 Dokumentasi

Memperkenalkan alat peraga kepada siswa

Siswa menggunakan alat peraga papan huruf

Siswa menggunakan benda konkret (mainan alfabet)

Siswa menggunakan kartu huruf dan kartu gambar

149

Lampiran 7 Petunjuk Penggunaan Alat Peraga

Disusun Oleh:

Bernadeta Dwi Astuti

PGSD-131134027

2017

Materi Pembelajaran : Membaca dan Menulis Permulaan

Submateri : Membaca dan menulis permulaan menggunakan huruf abjad

Tujuan Melatih keterampilan siswa dalam mengenal huruf abjad

Syarat Siswa mampu mengucapkan bunyi huruf abjad Usia 6 tahun (kelas I SD)

Alat Peraga 1. Papan huruf 2. Kartu huruf 3. Kartu gambar

4. Benda konkret (mainan alfabet) 5. Tongkat kayu

6. Petunjuk penulisan huruf Pengendali Kesalahan 1. Guru

2. Huruf yang terdapat di balik kartu gambar

Persiapan Pertama:

1. Pembimbing mengajak siswa untuk belajar dengan berkata, “Hari ini kita akan belajar membaca dan menulis permulaan menggunakan huruf abjad. Mari kita belajar menggunakan alat peraga latihan membaca dan menulis permulaan bersama ibu.”

2. Pembimbing mengarahkan siswa untuk mengambil alat peraga membaca dan menulis permulaan dari tempat penyimanan dengan berkata, “Mari bantu ibu membawa alat peraga latihan membaca dan menulis permulaan.”

3. Siswa mengambil alat peraga latihan membaca dan menulis permulaan dari tempat penyimpanan.

4. Siswa meletakkan alat peraga latihan membaca dan menulis permulaan di atas karpet.

5. Pembimbing mengarahkan siswa untuk duduk di samping kirinya.

6. Pembimbing membuka alat peraga latihan membaca dan menulis permulaan. Latihan Pertama

7. Pembimbing mengenalkan alat peraga latihan membaca dan menulis permulaan yang terdiri dari: papan huruf, kartu huruf, kartu gambar, benda konkret (mainan alfabet), tongkat kayu, dan petunjuk penulisan huruf.

8. Pembimbing menunjukkan komponen dalam alat peraga “Ini adalah papan huruf” sambil menunjuk papan huruf.

9. Pembimbing menunjukkan kotak kartu huruf dan berkata “Ini adalah kotak yang berisi kartu huruf” sambil menunjuk kotak kartu huruf.

10. Pembimbing menunjukkan kotak kartu gambar dan berkata “Ini adalah kotak yang berisi kartu gambar” sambil menunjuk kotak kartu gambar.

11. Pembimbing menunjukkan benda konkret (mainan alfabet) dan berkata “Ini adalah benda konkret (mainan alfabet)” sambil menunjuk benda konkret (mainan alfabet).

12. Pembimbing memegang tongkat kayu dan berkata “Ini adalah tongkat kayu” sambil memegang kayu seperti yang ditunjukkan pada gambar.

13.Pembimbing mengenalkan petunjuk penulisan huruf dan berkata “Ini adalah petunjuk penulisan huruf untuk belajar cara menuliskan huruf dengan benar”.

14. Pembimbing bertanya kepada siswa “Yang mana yang disebut papan huruf?”. Siswa menunjuk yang diminta direktris.

15. Pembimbing bertanya kepada siswa “Yang mana yang disebut kartu huruf?”. Siswa menunjuk yang diminta direktris.

16. Pembimbing bertanya kepada siswa “Yang mana yang disebut kartu gambar?”. Siswa menunjuk yang diminta direktris.

17. Pembimbing bertanya kepada siswa “Yang mana yang disebut benda konkret (mainan alfabet)?”. Siswa menunjuk yang diminta direktris.

18. Pembimbing bertanya kepada siswa “Yang mana yang disebut tongkat kayu?”. Siswa menunjuk yang diminta direktris.

19.Pembimbing bertanya kepada siswa “Yang mana yang disebut petunjuk penulisan huruf?”. Siswa menunjuk yang diminta direktris.

Latihan Pertama

20.Pembimbing mengeluarkan papan huruf dan tongkat kayu kemudian diletakkan di karpet.

21.Pembimbing menunjukkan papan huruf dan berkata “Ini adalah papan huruf untuk vokal” sambil menunjuk papan huruf.

22. Pembimbing menunjukkan papan huruf dan berkata “Ini adalah papan huruf untuk konsonan” sambil menunjuk papan huruf.

23. Pembimbing menggunakan papan huruf dan berkata “Ini adalah huruf i” sambil meraba dengan menggunakan jari telunjuk.

24. Pembimbing melakukan langkah selanjutnya dan berkata “Ini adalah huruf i” sambil meraba dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah.

25.Pembimbing mengambil tongkat kayu dan berkata “Ini adalah huruf i” sambil memegang tongkat kayu.

26.Pembimbing menawarkan kepada siswa untuk mencoba menggunakan papan huruf. “Apakah kamu mau mencoba?”

27.Siswa mencoba menggunakan papan huruf sesuai dengan langkah-langkah yang sudah diperagakan oleh pembimbing. Siswa dapat melihat petunjuk penulisan huruf.

Latihan Kedua

28. Pembimbing mengeluarkan benda konkret (mainan alfabet) dan berkata “Ini adalah benda konkret (mainan alfabet)” sambil meletakkan di karpet.

29.Pembimbing mengeluarkan papan huruf dan berkata “Ini adalah papan huruf b”’ sambil meletakkan di karpet.

30. Pembimbing mengambil benda konkret (mainan alfabet) dan berkata “Huruf b digunakan untuk mengawali nama belimbing” sambil mengambil benda.

31.Pembimbing meletakkan benda gitar di sebelah kiri papan huruf g.

32. Pembimbing menawarkan kepada siswa untuk mencoba. “Apakah kamu mau mencoba?”

33.Siswa mencoba sesuai dengan langkah-langkah yang sudah diperagakan oleh pembimbing.

Latihan Ketiga

34.Pembimbing mengeluarkan selembar kertas bergaris dan sebuah pensil. “Ini adalah kertas bergaris dan pensil digunakan untuk latihan menulis” sambil meletakkan di karpet.

35. Pembimbing menulis huruf di kertas dengan menggunakan pensil. “Ini adalah huruf b”

36.Pembimbing menawarkan kepada siswa untuk menulis di kertas dengan menggunakan pensil. “Apakah kamu mau mencoba?”

37.Siswa mencoba menulis di kertas yang sudah disediakan. Latihan Keempat

38. Pembimbing mengeluarkan kotak huruf dan kotak gambar. “Ini adalah kotak huruf dan kotak gambar” sambil meletakkan di karpet.

39.Pembimbing membuka kotak huruf dan kotak gambar.

40. Pembimbing mengambil kartu gambar di kotak dan berkata “Ini adalah kartu gambar” sambil meletakkan di karpet.

41. Pembimbing mengambil kartu huruf di kotak dan berkata “Ini adalah kartu huruf a” sambil menunjukkan ke siswa.

42.Pembimbing meletakkan kartu huruf di karpet.

43.Pembimbing mencari kartu gambar yang diawali dengan huruf a dan berkata “Huruf a digunakan untuk mengawali nama ayam” sambil menunjuk kartu gambar ayam.

45.Pembimbing meletakkan kartu gambar ayam di sebelah kiri kartu huruf a.

46.Pembimbing mengoreksi jawaban dengan melihat huruf dibalik kartu gambar.

47. Pembimbing menawarkan kepada siswa untuk mencoba. “Apakah kamu mau mencoba?”

48.Siswa mencoba sesuai dengan langkah-langkah yang sudah diperagakan oleh Pembimbing.

Penutup

49. Pembimbing memberi kesimpulan “Hari ini, kita sudah belajar membaca dan menulis permulaan dengan menggunakan huruf abjad”.

50.Pembimbing meminta siswa mengembalikan alat peraga dengan berkata “Mari bantu ibu mengembalikan alat peraga latihan membaca dan menulis

permulaan!”.

51.Siswa mengembalikan alat peraga latihan membaca dan menulis permulaan ke tempat penyimpanan.

52.Siswa membereskan tempat kerja. Catatan:

Jika siswa sudah paham, siswa boleh belajar sendiri tanpa bantuan pembimbing, dengan menggunakan pensil dan kartu-kartu yang sudah disediakan. Jika siswa belum paham, pembimbing harus mengulangi presentasi kembali pada hari yang berbeda.

163 Lampiran 8 Curriculum Vitae

CURRICULUM VITAE

Bernadeta Dwi Astuti merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang lahir di Sleman, 28 September 1995. Peneliti memperoleh pendidikan dasar di SD Negeri Kwayuhan, tamat pada tahun 2006. Kemudian dilanjutkan dengan menempuh pendidikan menengah pertama diperoleh di SMP Budi Mulia Minggir, tamat pada tahun 2011. Pendidikan menengah atas diperoleh di SMA Pangudi Luhur Sedayu, tamat pada tahun 2013.

Pada tahun 2013, peneliti melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar (PGSD). Pendidikan di perguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul: "Pengembangan Kartu Abjad Berbasis Metode Montessori untuk Latihan Membaca dan Menulis Permulaan”.

Dokumen terkait