• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 PENUTUP

5.3 Saran

Saran untuk penelitian dan pengembangan terkait dengan buku ajar muatan pelajaran Matematika adalah sebagai berikut:

1. Langkah penelitian yang digunakan dimaksimalkan sampai 10 langkah agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih valid.

2. Waktu pelaksanaan dalam uji coba penelitian sebaiknya dilaksanakan sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

99 DAFTAR REFERENSI

Abdulhak, Ishak dan Deni Darmawan. (2013). Teknologi pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Agustin, Mubiar. (2011). Permasalahan belajar dan inovasi pembelajaran: panduan untuk guru, konselor, psikolog, orang tua, dan tenaga kependidikan. Bandung: PT Refika Aditama.

Akbar, Sa’dun. (2013). Instrumen perangkat pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Aksin, Nur, dkk. (2008). Gemar matematika 5: untuk SD/MI kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Ali, Muhammad dan Muhammad Asrori. (2014). Metodologi dan aplikasi riset pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. (2015). Teori belajar & pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

BNSP. (2006). Standar kompetensi dan kompetensi dasar. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.

Darmadi, Hamid. (2014). Metode penelitian pendidikan dan sosial. Bandung: Alfabeta.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta..

Hamzah, Ali dan Muhlisrarini. (2014). Perencanaan dan strategi pembelajaran matematika. Jakarta: Rajawali Pers.

100 Heruman. (2007). Model pembelajaran matematika di sekolah dasar. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Jihad, Asep dan Abdul Haris. (2012). Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Kunandar. (2008). Guru profesional implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan sukses dalam sertifikasi guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. (2014). Panduan membuat bahan ajar buku teks pelajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Surabaya: Kata Pena.

Margono, S. (2007). Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Mustaqim, Burhan dan Ary Astuty. (2008). Ayo belajar matematika 4: untuk SD

dan MI kelas IV. Jakarta: Depdiknas.

Nurgiyantoro, Burhan, dkk. (2002). Statistik terapan untuk penelitian ilmu-ilmu sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Prastowo, Andi. (2014). Pengembangan bahan ajar tematik. Jakarta: Kencana. Runtukahu, Tombokan dan Selpius Kandou. (2014). Pembelajaran matematika

dasar bagi anak berkesulitan belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sanjaya, Wina. (2013). Penelitian pendidikan: jenis, metode, dan prosedur. Jakarta: Kencana.

Siregar, Eveline dan Hartini Nara. (2011). Teori belajar dan pembelajaran. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Soenarjo, RJ. (2007). Matematika 5: untuk SD/MI kelas 5. Jakarta: Depdiknas. Sugiyono. (2014). Metode penelitian manajemen. Bandung: Alfabeta.

101 Sugiyono. (2015). Metode penelitian dan pengembangan. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suherman, Erman dkk. (2001). Strategi pembelajaran matematika kontemporer. Bandung: JICA-Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Sumanto. (2014). Psikologi perkembangan. Jakarta: Buku Seru.

Sumantri, Mulyani dan Nana Syaodih. (2011). Perkembangan peserta didik. Jakarta: Universitas terbuka.

Suparno, Paul. (2001). Teori perkembangna kognitif jean piaget. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Susanto, Ahmad. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta: PT Kharisma Putra Utama.

Soedjadi. (2000). Kiat-kiat pendidikan matematika di indonesia: konstatan keadaan masa kini menuju harapan masa depan. Jakarta: Direktorat jenderal Pendidikkan Tinggi.

Taniredja, Tukiran dan Hidayati Mustafidah. (2011). Penelitian kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Wahana, Paulus. (2016). Filsafat ilmu pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Diamond.

Widoyoko, S. Eko Putro. (2012). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wijaya, Ariyadi. (2012). Pendidikan matematika realistik suatu alternatif pendekatan pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.

102 Wiyani, Novan Ardy. (2014). Desain pembelajaran pendidikan tata rancang pembelajaran menuju pencapaian kompetensi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

103 Lampiran 1

107 Lampiran 2

111 Lampiran 3

115 Lampiran 4

119 Lampiran 5

Rekapitulasi Data Validasi Buku Guru oleh Ahli

Pernyataan Ahli I Ahli II Jumlah

Tujuan dan pendekatan

Pembelajaran dalam buku guru dibuat menarik.

4 4 8

Buku guru dibuat sesuai dengan karakteristik PMRI.

5 4 9

Buku guru memberikan kesempatan guru untuk menggunakan konteks yang nyata dalam mengajar.

5 4 9

Buku guru membantu guru untuk berpikir kreatif.

4 4 8

Cover

Gambar sesuai dengan materi. 1 3 4

Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo dan lain-lain seimbang dan seirama dengan tata letak isi).

4 3 7

Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan).

4 3 7

Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya.

4 3 7

Judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat tentang materi isi buku.

5 3 8

Cover menarik. 4 3 7

Isi

Komponen dalam buku guru lengkap (cover, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi, daftar pustaka).

5 4 9

Materi buku sesuai dengan judul buku. 4 4 8

Petunjuk pada buku guru jelas dan mudah dipahami.

2 4 6

Alat dan bahan yang digunakan dalam setiap kegiatan mudah disiapkan oleh guru.

3 4 7

Materi disusun secara runtut. 2 4 6

Buku memuat karakteristik PMRI: Penggunaan konteks.

4 4 8

Buku memuat karakteristik PMRI: Penggunaan model.

4 4 8

Buku memuat karakteristik PMRI: Kontruksi siswa.

120 Buku memuat karakteristik PMRI:

Interaktivitas.

4 4 8

Buku memuat karakteristik PMRI: Keterkaitan.

4 4 8

Bahasa

Kalimat yang digunakan singkat dan jelas. 4 3 7

Bahasa yang digunakan mudah dipahami. 3 4 7

Bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD).

4 3 7

Ukuran dan bentuk huruf menarik. 4 3 7

Jumlah 90 87 177

Rata-rata 3.75 3.63 7.36

Rata-rata Total 3.69

121 Lampiran 6

Rekapitulasi Data Validasi Siswa oleh Ahli

Pernyataan Ahli I Ahli II Jumlah

Cover

Gambar sesuai dengan materi. 1 3 4

Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll seimbang dan seirama dengan tata letak isi).

4 3 7

Memiliki kekonterasan yang baik (pewarnaan halaman depan).

3 3 6

Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengaran dan tulisan lainnya.

4 3 7

Judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat tentang materi isi buku.

5 4 9

Cover menarik perhatian siswwa untuk belajar.

4 3 7

Isi Buku Siswa

Menggunakan konteks yang nyata dan relevan dengan siswa (karakteristik 1).

5 4 9

Menggunakan model yang membantu siswa untuk memahami materi (karakteristik 2).

2 4 6

Memberikan kesempatan siswa untuk berkontribusi dalam pembelajaran (karakteristik 3).

4 5 9

Terdapat interaktivitas antara guru dan siswa maupun siswa dengan siswa dalam beraktivitas (karakteristik 4).

4 4 8

Terdapat keterkaitan dengan materi lain (karakteristik 5)

3 3 6

Konsistensi

Penempatan unsur tata letak judul, sub judul, ilustrasi, pada awal setiap bab konsisten.

4 3 7

Tata letak gambar tepat dan tidak mengganggu.

4 3 7

Bidang cetak dan margin proporsional. 3 3 6

Jenis dan ukuran huruf pada kalimat konsisten dan sesuai untuk anak.

4 3 7

Bahasa

Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

4 4 8

122

Bahasa berdasarkan EYD. 4 4 8

Bahasa tidak menggandung makna ganda. 2 4 6

Gambar

Menarik perhatian siswa untuk belajar. 4 3 7

Sesuai dengan materi yang dibahas. 4 4 8

Warna gambar memiliki kekontrasan yang sesuai.

4 3 7

Ukuran gambar tepat. 4 3 7

Jumlah 83 80 163

Rata-rata 3.60 3.48 7.08

Rata-rata Total 3.54

123 Lampiran 7

Hasil Wawancara Guru di Empat SD di Wilayah Sleman Timur

Kelas IV

SD Kanisius Demangan Baru 1

Pertanyaan Jawaban

Sejauh ini bagaimana cara Bapak/Ibu mengajar Matematika di kelas?

- Cara-cara cepat seperti apa misalnya?

“Dalam mengajarkan matematika saya biasanya menjelaskan materi secara lisan, menggunakan cara-cara cepat”

- “ya misalnya cara cepat mencari KPK atau FPB dengan pohon faktor”

Menurut Bapak/Ibu materi apa yang sulit diajarkan?

“Materi yang sulit itu yang menuntut siswa untuk hafal rumus dan paham sama konsepnya mbak. Contohnya saja KPK dan FPB. Anak-anak itu banyak yang sulit membedakan mana yang kelipatan mana yang faktor”

Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut?

“ya itu tadi mbak pakai pohon faktor, biasanya saya minta mengerjakan soal-soal yang ada di buku supaya lebih memahami dengan latihan-latihan soal”.

SD Kanisius Eksperimental Mangunan Sejauh ini bagaimana cara Bapak/Ibu

mengajar Matematika di kelas? - Contohnya seperti apa?

“Mengajar secara lisan, tertulis, kadang juga permainan mbak”.

- “ya kalau lisan tanya jawab, tertulis biasanya latihan soal, kalau permainan sebenarnya jarang sih mbak tergantung dengan materinya”.

Menurut Bapak/Ibu materi apa yang sulit diajarkan?

- Kesulitan pada materi apa misalnya?

“Saya rasa materi yang sulit itu tidak ada namun, terkadang dari siswanya yang biasanya menemukan kesulitan”

- “Kalau dari siswanya lumayan banyak mbak, seperti penyelesain pada soal cerita siswa suka bingung”.

Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut?

- Apakah soal yang diberikan kepada siswa membuat sendiri? Atau mengambil dari buku yang ada?

“ Caranya sering-sering saya berikan latihan soal”

- “dua-duanya mbak kadang bukunya kurang lengkap”

SD Negeri Deresan Sejauh ini, bagaimana cara Bapak/Ibu

mengajar Matematika di kelas?

- Apakah buku tersebut sudah baik dan sesuai untuk pembelajaran?

“Dalam mengajar saya melaksanakan pembelajaran sesuai yang ada di buku”

- “kalau dikatakan baik ya sudah, kalau dikatakan belum ya belum. Karena semua buku itu sebenarnya bagus mbak, tetapi pasti ada kekurangannya. Di buku

124 Kurikulum 2013 ini materinya kurang mendalam. Jadi saya harus memberikan pendalaman materi lagi. Apalagi untuk saat ini buku guru kurikulum 2013 belum turun, saya kadang merasa kesulitan karena saya mengajar hanya menggunakan buku siswa saja” Menurut Bapak/Ibu materi apa yang sulit

untuk diajarkan?

- Materi apa yang sulit dipahami siswa?

“Sebenarnya yang sulit diajarkan itu tidak ada, tapi siswa yang kadang susah paham. Padahal sudah saya terangkan berulang kali”

- “ yang nilainya agak kurang itu KPK FPB mbak. Mereka kalau pakai pohon faktor masih bingung. Kadang yang cara KPK di pakai FPB, yang FPB dipakai KPK.” Bagaimana cara mengatasi kesulitan

tersebut?

Saya ulang-ulang terus itu materinya sampai mereka paham. Kadang juga memberikan tes satu-persatu kepada siswa untuk mengerjakan. Nah untuk menjelaskannya saya pake cara yang manual dulu biar mereka paham konsepnya. Misalnya kelipatan 2, berarti ditambah dua terus. Kelipatan 3 ditambah 3. Begitu mbak”

SD Kanisius Sengkan Sejauh ini, bagaimana cara Bapak/Ibu

mengajar Matematika di kelas?

“Biasanya saya menerangkan materi kepada siswa, lalu meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan”

Menurut Bapak/Ibu materi apa yang sulit untuk diajarkan?

“Salah satu yang sulit itu KPK dan FPB mbak, karena kadang logika berpikir guru berbeda dengan anak”

Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut?

- Apakah buku yang digunakan sudah baik?

“Saya menerangkan berulang-ulang mbak, selain itu juga banyak latihan-latihan soal dari buku biar lebih paham”

-“ kalau bukunya itu saya menggunakan lebih dari satu mbak, biar lengkap. Jadi kalau yang dibuku satu kurang yang ditambahi buku lain”

125 Lampiran 8

Hasil Wawancara Siswa di Empat SD di Wilayah Sleman Timur

Kelas IV

SD Kanisius Demangan Baru 1

Pertanyaan Jawaban

Menurut kamu, bagaimana kegiatan pembelajaran Matematika di kelas?

“Asik bu” Adakah materi yang kamu anggap sulit

dalam pembelajaran Matematika? - Materi yang seperti apa? - Contohnya soal cerita apa?

“Ya ada”

- “Soal cerita bu, susah le mikir” - “itu lho bu yang KPK sama FPB,

angel le mbedakne soal ceritane. La meh podo”

Bagaiman cara belajar Matematika yang kamu harapkan?

“yang menyenangkan yang banyak

permainannya” SD Kanisius Eksperimental Mangunan Menurut kamu, bagaimana kegiatan

pembelajaran Matematika di kelas? - Kenapa bosan?

“Kadang menyenangkan kadang bosan bu” - “soalnya kadang banyak-banyak” Adakah materi yang kamu anggap sulit

dalam pembelajaran Matematika?

“KPK FPB itu bu, bingung. Aku juga gak hafal perkalian jadi lama ngitungnya, satu-satu ”

Bagaimana cara belajar Matematika yang kamu harapkan?

“Ya asik bu” SD Negeri Deresan Menurut kamu, bagaimana kegiatan

pembelajaran Matematika di kelas? - Kenapa tidak enak?

“Kadang enak, kadang gak enak”

- “Lha eneng sing gampang, eneng sing angel. Apa meneh kon garap soal akeh banget kae bu. Aku ra seneng”

Adakah materi yang kamu anggap sulit dalam pembelajaran Matematika?

- Contohnya materi apa?

“ya ada bu, akeh”

- “KPK ro FPB bu, apa meneh gon soal cerita kae bu bu. Marai bingung”

Bagaimana cara belajar Matematika yang kamu harapkan?

“sing nganggo dolanan-dolanan bu, ora gur garap soal terus”

SD Kanisius Sengkan Menurut kamu bagaimana kegiatan

pembelajaran Matematika di kelas? - Tergantung apa?

“tergantung bu”

- “ya tergantung materinya gampang atau susah”

Adakah materi yang kamu anggap sulit dalam pembelajaran Matematika?

- Kenapa susah?

“ KPK FPB bu, susah itu”

- “Lha bingung kalau disuruh

ngerjain soal cerita KPK FPB suka kebalik caranya, jadinya salah jawabannya”

Bagaimana cara belajar Matematika yang kamu harapkan?

126 Lampiran 9

130 Lampiran 10

Data Reliabilitas Soal Uji Empiris Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

131 Lampiran 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Tingkat Pendidikan : SD Negeri Deresan Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : IV/ 1 (Satu) Alokasi Waktu : 2jp (2x35 menit)

A. Standar Kompetensi

2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar

2.1 Mendiskripsikan konsep fakor dan kelipatan. 2.2 Menentukan kelipatan dan faktor bilangan.

2.3 Menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar ( FPB).

2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB. C. Indikator

2.1.1 Menjelaskan konsep kelipatan.

2.2.1 Menyebutkan kelipatan suatu bilangan.

2.3.1 Menghitung kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan.

2.4.1 Menyelesaikan soal yang berkaitan dengan KPK. D. Tujuan Pembelajaran

2.1.1.1 Siswa mampu menjelaskan konsep kelipatan setelah melakukan permainan menyusun manik-manik/sedotan dengan benar.

2.2.1.1 Siswa mampu menyebutkan kelipatan suatu bilangan setelah melakukan permainan menyusun manik-manik/sedotan minimal 2 soal dengan benar.

132 2.3.1.1 Siswa mampu menghitung kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan setelah melakukan permainan lari bendera minimal 2 soal dengan benar.

2.4.1.1 Siswa mampu menyelesaikan soal yang berkaitan dengan KPK setelah melakukan permainan lari bendera dengan benar.

E. Materi Pembelajaran - Kelipatan

- Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) F. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran : Cooperative Learning 2. Metode Pembelajaran :

Ceramah, pengamatan, diskusi, tanya jawab, permainan dan penugasan.

3. Pendekatan :

Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) G. Alat, Bahan dan Media

1. Alat dan bahan : pensil dan penghapus

2. Media : Sedotan, bendera bernomor, dan tali rafia.

H. Sumber

 Buku guru dan buku siswa materi KPK dan FPB kelas IV dengan menggunakan pendekatan PMRI.

I. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Waktu

133 - Guru mengucapkan salam

pembuka.

- Guru menanyakan kabar siswa. - Guru melakukan absensi. a. Apersepi

Guru bertanya jawab dengan siswa: 1. Siapa yang tahu apa itu kelipatan? 2. Bagaimana cara mencari kelipatan? 3. Bagaimana cara mencari KPK? b. Motivasi

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

- Guru mengajak siswa untuk melakukan tepuk semangat.

c. Orientasi

Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran.

2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi

- Guru memberikan sedikit penjelasan tentang kelipatan, kelipatan persekutuan, dan KPK. b. Elaborasi

- Siswa dibagi menjadi 6 kelompok. - Siswa diberikan media berupa

sedotan merah dan sedotan hijau - Siswa diminta mengikuti

langkah-langkah kegiatan pada buku siswa halaman 2.

- Guru berkeliling untuk memantau jalannya kegiatan.

- Siswa mengerjakan lembar kerja siswa pada buku siswa pada halaman 3, 4, dan 5.

- Setelah seluruh kelompok selesai, siswa diminta membaca petunjuk kegiatan 2 pada buku siswa halaman 8.

- Siswa diminta keluar kelas menuju halaman sekolah untuk melakukan permainan lari bendera.

- Siswa melakukan permainan lari bendera.

- Siswa mengisi LKS yang terdapat pada buku siswa halaman 11. c. Konfirmasi

45 menit

134 - Siswa bersama guru membahas

LKS yang telah dikerjakan. 3. Penutup

a. Merangkum

- Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran.

b. Menilai

- Siswa diminta mengerjakan buku siswa halaman 6 dan 13 secara mandiri.

c. Refleksi

- Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik, kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran. d. Tindak lanjut - Guru memberikan PR J. TEKNIK PENILAIAN Kompetensi Dasar Indikator Jenis Penilaian Teknik Penilaian Instrumen 2.1 Mendiskripsikan konsep faktor dan kelipatan 2.1.1 Menjelaskan konsep kelipatan. Uraian Tes Lisan Soal tes lisan 2.2 Menentukan faktor dan kelipatan suatu bilangan 2.2.1 Menyebutkan kelipatan suatu bilangan. Uraian Tes Tertulis Soal tes isian 2.3 Menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar ( FPB). 2.3.1 Menghitung kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan. Uraian Tes Tertulis Soal tes isian 2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB. 2.4.1 Menyelesaikan soal yang berkaitan dengan KPK. Uraian Tes Tertulis Soal tes Isian

135 Penilaian Tes Lisan

Kriteria

Penilaian Skor (80-100) Skor (50-70) Skor (20-40) Penjelasan konsep kelipatan Siswa mampu menjelaskan konsep kelipatan dengan jelas, percaya diri dan benar. Siswa mampu menjelaskan konsep kelipatan dengan benar. Siswa memberikan penjelasan tentang konsep kelipatan kurang tepat.

Penilaian Tes Tertulis Kriteria

Penilaian Skor (80-100) Skor (40-60) Skor (0-20) Menghitung kelipatan suatu bilangan. Siswa mampu menjawab 4-5 soal dengan benar. Siswa mampu menjawab 2-3 soal dengan benar. Siswa mampu menjawab 0-1 soal dengan benar. Kriteria

Penilaian Skor (75-100) Skor (25-50) Skor (0) Menghitung KPK

dari dua bilangan.

Siswa mampu menjawab 3-4 soal dengan benar. Siswa mampu menjawab 1-2 soal dengan benar. Seluruh jawaban siswa salah. Kriteria

Penilaian Skor (80-100) Skor (40-60) Skor (0-20) Menyelesaikan soal yang berkaitan dengan KPK. Siswa mampu menjawab 4-5 soal dengan benar. Siswa mampu menjawab 2-3 soal dengan benar. Siswa mampu menjawab 0-1 soal dengan benar. No Nama Nilai 1. ...

136 Lampiran 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Tingkat Pendidikan : SD Negeri Deresan Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : IV/ 1 (Satu) Alokasi Waktu : 2jp (2x35 menit)

A. Standar Kompetensi

2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar

2.5 Mendiskripsikan konsep fakor dan kelipatan. 2.6 Menentukan kelipatan dan faktor bilangan.

2.7 Menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar ( FPB).

2.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB. C. Indikator

2.1.2 Menjelaskan konsep faktor.

2.2.2 Menyebutkan faktor suatu bilangan.

2.3.2 Menghitung kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan.

2.4.2 Menyelesaikan soal yang berkaitan dengan KPK. D. Tujuan Pembelajaran

2.1.2.1 Siswa mampu menjelaskan konsep faktor setelah melakukan permainan kotak pembagian dengan benar.

2.2.2.1 Siswa mampu menyebutkan faktor suatu bilangan setelah melakukan permainan kotak pembagian minimal 2 soal dengan benar.

137 2.3.2.1 Siswa mampu menghitung faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua bilangan setelah melakukan permainan bola keranjang minimal 2 soal dengan benar.

2.4.2.1 Siswa mampu menyelesaikan soal yang berkaitan dengan FPB setelah melakukan permainan bola keranjang dengan benar.

E. Materi Pembelajaran - Faktor

- Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) F. Model dan Metode Pembelajaran

4. Model Pembelajaran : Cooperative Learning 5. Metode Pembelajaran :

Ceramah, pengamatan, diskusi, tanya jawab, permainan dan penugasan.

6. Pendekatan :

Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) G. Alat, Bahan dan Media

3. Alat dan bahan : pensil dan penghapus

4. Media : kelereng, kotak plastik, bola merah, bola biru dan keranjang plastik.

H. Sumber

 Buku guru dan buku siswa materi KPK dan FPB kelas IV dengan menggunakan pendekatan PMRI.

I. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Waktu

4. Kegiatan awal

- Guru mengucapkan salam pembuka.

- Guru menanyakan kabar siswa. - Guru melakukan absensi. d. Apersepi

Guru bertanya jawab dengan siswa:

138 4. Siapa yang tahu apa itu faktor?

5. Bagaimana cara mencari faktor? 6. Bagaimana cara mencari FPB? e. Motivasi

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

- Guru mengajak siswa untuk melakukan tepuk semangat.

f. Orientasi

Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran.

5. Kegiatan Inti d. Eksplorasi

- Guru memberikan sedikit penjelasan tentang faktor, faktor persekutuan, dan FPB.

e. Elaborasi

- Siswa dibagi menjadi 6 kelompok. - Siswa diberikan media berupa 10

kelereng dan 10 kotak plastik. - Siswa diminta mengikuti

langkah-langkah kegiatan pada buku siswa halaman 17.

- Guru berkeliling untuk memantau jalannya kegiatan.

- Siswa mengerjakan lembar kerja siswa pada buku siswa pada halaman 18 dan 19.

- Setelah seluruh kelompok selesai, siswa diminta membaca petunjuk kegiatan 4 pada buku siswa halaman 21.

- Siswa diminta keluar kelas menuju halaman sekolah untuk melakukan permainan bola keranjang.

- Siswa diberikan media berupa 8 bola merah dan 10 bola biru serta 10 plastik.

- Siswa melakukan permainan bola keranjang.

- Siswa menjawab pertanyaan pada buku siswa halaman 23.

f. Konfirmasi

- Siswa bersama guru membahas soal-soal yang telah dikerjakan. 6. Penutup

45 menit

139 e. Merangkum

- Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran.

f. Menilai

- Siswa diminta mengerjakan buku siswa halaman 20 secara mandiri. g. Refleksi

- Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik, kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran. h. Tindak lanjut - Guru memberikan PR J. TEKNIK PENILAIAN Kompetensi Dasar Indikator Jenis Penilaian Teknik Penilaian Instrumen 2.1 Mendiskripsikan konsep faktor dan kelipatan 2.1.2 Menjelaskan konsep faktor. Uraian Tes Lisan Soal tes lisan 2.2 Menentukan faktor dan kelipatan suatu bilangan 2.2.2 Menyebutkan faktor suatu bilangan. Uraian Tes Tertul is Soal tes isian 2.3 Menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar ( FPB). 2.3.2 Menghitung kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan. Uraian Tes Tertul is Soal tes isian 2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB. 2.4.2 Menyelesaikan soal yang berkaitan dengan FPB. Uraian Tes Tertul is Soal tes Isian

140 Penilaian Tes Lisan

Kriteria

Penilaian Skor (80-100) Skor (50-70) Skor (20-40) Penjelasan konsep faktor Siswa mampu menjelaskan konsep faktor dengan jelas, percaya diri dan benar. Siswa mampu menjelaskan konsep faktor dengan benar. Siswa memberikan penjelasan tentang konsep faktor kurang tepat.

Penilaian Tes Tertulis

Kriteria Penilaian Skor (80-100) Skor (40-60) Skor (0-20) Menghitung faktor suatu bilangan. Siswa mampu menjawab 4-5 soal dengan benar. Siswa mampu menjawab 2-3 soal dengan benar. Siswa mampu menjawab 0-1 soal dengan benar.

Kriteria Penilaian Skor (75-100) Skor (25-50) Skor (0) Menghitung FPB dari dua bilangan. Siswa mampu menjawab 3-4 soal dengan benar. Siswa mampu menjawab 1-2 soal dengan benar. Seluruh jawaban siswa salah. Kriteria Penilaian Skor (80-100) Skor (40-60) Skor (0-20) Menyelesaikan soal yang berkaitan dengan FPB. Siswa mampu menjawab 4-5 soal dengan benar. Siswa mampu menjawab 2-3 soal dengan benar. Siswa mampu menjawab 0-1 soal dengan benar.

141

No Nama Nilai

142 Lampiran 13

143 Lampiran 14

144 Lampiran 15

145 Lampiran 16

Biodata Penulis

Apri Mariana lahir di Sleman, 1 April 1995, sebagai anak pertama dari dua bersaudara. Penulis menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Banteng tahun 2000-2007. Selanjutnya penulis menempuh pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 2 Pakem hingga tahun 2010.

Dokumen terkait