• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

1. Untuk para pembina lebih mendorong para muallaf untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan dengan cara memantau setiap diadakannya kegiatan-kegiatan keagamaan, serta mengarahkan para muallaf ke jalan yang diridhoi oleh Allah.

2. Untuk para muallaf agar terus menjalin tali silaturrahmi kepada pihak yayasan agar tidak putus komunikasi dan pihak yayasan dapat mengetahui perkembangan para muallaf.

3. Untuk yayasan agar senantiasa memperhatikan atau memberikan pelatihan dan pembinaan untuk para muallaf.

DAFTAR PUSTAKA Buku

Ancok, Jamaluddin, PsikologiIslami (Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2001).

Arifin M. Teori-Teori Konseling dan Agama (Jakarta: PT Golden Terayon, 1996). Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan dan Praktek

(Jakarta: PT. Renika Cipta, 1998).

B. S Wibowo dkk, Shoot (Bandung: PT Syamil, 2003).

al-Bone, Abd. Aziz, sinopsis disertasi: hubungan antara komunikasi interpersonal dalam keluarga, pengendalian diri, dan hasil pelajar pendidikan agama Islam, dengan religiusitas SMU Negeri Jakarta Timur.

Bactiar Diana, Fuad Nashori dan, Membangun Kreatifitas Dalam Perspektif Psikologo Islam.

Berry, David, Pokok-pokok Pikiran Dalam Sosiologi.

Dahlan, Abdul Aziz, Ensiklopedi Hukum Islam (Jakarta: PT. Pradaya Paramita, 1993).

Damayanti, Susi, skripsi: “Hubungan Antara Religiusitas Dengan Prilaku Prososial Pada Santri Kelas II Aliyah Pondok Pesantren as-Shiddiqiyah Jakarta Barat (Jakarta: UIN, 2001).

Daradjat, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1996).

..., Pembinaan Jiwa Mental (Jakarta: Bulan Bintang, 1985).

Departeman Pendidikan dan Kebudayaan, kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta: Balai Pustaka, 1988).

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta: Balai Pustaka, 1998).

Dister, Nico Syukur, Psikologi Agama (Yogyakarta: Kanisius, 1989).

Djamaluddin, Muhammad, Religiusitas dan Stress Kerja Pada Polisi

(Yogyakarta: UGK Press, 1995).

F.O’Dea, Thomas, Sosiologi Agama, Suatu Pengantar Awal, (Jakarta: CV. Rajawali Press, 1985).

Hasjmy, A., Sejarah Kebudayaan Islam Edisi ke-2 (Jakarta: Bulan Bintang, 1975).

K. Nottingham, Elizabeth, Agama dan Masyarakat (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994).

Kahmad, Dadang, Sosiologi Agama, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000). Karim Oei Tjeng Hien, 1985).

Masyah, Syarif Hade, Hikmah di Balik Hukum Islam (Jakarta: Mustaqim, 2002). Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 1999), h. 3.

Nawawi, Imam, Terjemah Riyadhus Shalihin (Jakarta: Pustaka Amani, 1994), Jilid 1.

Prawira, Anwar R., et. Al, Tuntunan Shalat, (Jakarta: Pengurus YPI al-Azhar, 2002).

Puspito, Hendro, Sosiologi Agama, (Yogyakarta: PT. Kanisius, 1983).

Rahardjo, M. Dawam, Intelektual, Intelegensia, dan Prilaku Politik Bangsa: Risalah Cendikiawan Muslim I (Bandung: Mizan, 1996).

Rahmat, Jalaluddin, Psikologi Agama: Sebuah Pengantar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1991).

Ramayulis, Jalaluddin, Pengantar Ilmu Jiwa Agama (Jakarta: Kalam Mulia, 1993).

Robertson, Rolland, Agama Dalam Analisa dan Intrpretsi Sosiologi (jakarta: PT. Rajawali Press, 1993).

Sabiq, Sayyid, Fiqih Sunah, Alih Bahasa Oleh Mahyuddin Syaif, (Bandung: al-Maarif, 1996).

Suparlan, Parsudi, Kebudayaan dan Pembangnunan, (Jakarta: 1996).

Ulwan, Abdullah Nashih, Merajut Keping-Keping Ukhuwah (Solo: CV. Ramadhani, 1989).

Yahya, Harun, Dep Thinking, Bagaimana Seorang Muslim Berpikir (Jakarta: Rabbani Press, 2001).

Yahya, Yunus, Muslim Thionghoa Kumpulan Karangan (Jakarta: Yayasan Abu Yakub, Ismail, Terjemah Ihya’ al-Ghazali (Jakarta: CV. Faizan, 1968).

Internet Http//www.e-dukasi.net/mol/mo. http/www.al-Shina.com/html/id/service/maqolat/agama.s http://www.depag.web.id/research/lektur. http://www.google.co.id/search/teori peran. Wawancara

Wawancara Pribadi Dengan Agus Shirly. Jakarta, tanggal 29 Pebruari 2008. Wawancara Pribadi Dengan Drs. H. Abdul Karim SA, Jakarta, tanggal 5 Januari

2008.

Wawancara Pribadi Dengan Ibu Juminah. Jakarta, tanggal 22 Januari 2008. Wawancara Pribadi Dengan Informan Sari. Jakarta, tanggal 19 Mei 2008. Wawancara Pribadi Dengan Kliwon. Jakarta, tanggal 3 Maret 2008. Wawancara Pribadi Dengan Sitorus. Jakarta, tanggal 22 Januari 2008.

Nama : H. Abdul Karim SA.

Jabatan : Pengasuh Yayasan Sosial Pendidikan al-Karimiyah Hari/Tanggal : Selasa, 18 Maret 2008

Tempat : Sekretariat Yayasan Sosial Pendidikan al-Karimiyah Pondok Cabe Ilir Poncol Pamulang

T. Bagaimana latar belakang berdirinya Yayasan Sosial Pendidikan al-Karimiyah?.

J. Yayasan Sosial Pendidikan al-Karimiyah didirikan pada tahun 1998. Yayasan ini merupakan lembaga yang bergerak dibidang keagamaan.

Keberadaan Yayasan ini adalah untuk mendidik anak-anak yang berlatar belakang yatim piatu, fakir miskin, janda, dan muallaf. Tetapi secara khusus bergerak dibidang sosial pendidikan keagamaan. Yang menjadi ciri khas lembaga ini adalah shalat malam (tahajjud), kajian al-Qur'an, penerimaan dan penyaluran zakat, infaq dan shadaqah, pembinaan kaum muallaf yang dilakukan secara intensive.

Pada tahun 1999 yayasan ini memiliki 4 orang anak asuh (muallaf). Kemudian dengan lambat laun yayasan ini semakin berkembang dan bertambah anak asuhnya menjadi 16 orang, 6 orang muallaf dan 10 orang yatim piatu. Pada perkembangan berikutnya dirasakan sarana dan prasarana kurang memadai dengan bertambahnya anak asuh, maka dibangunlah gedung (tiga lantai). Di antaranya tempat ibadah (musholla), tempat kegiatan belajar mengajar dan ruang kantor, asrama putra dan putri bagi yang tinggal di Yayasan.

Pada tahun 2001 muncul keinginan untuk membenahi manajemen lembaga, yaitu membentuk struktur kepengurusan, membuat AD/ART, dan mengurus akte notaris berlabel Yayasan ke Departemen Agama. Yayasan ini yang

awalnya tidak berlabel yayasan akhirnya menjadi sebuah yayasan yang memiliki akte notaris yang berkekuatan hukum yaitu tepatnya pada tanggal 21 pebruari 2001. Hal ini dilakukan untuk mengikuti gerak tuntutan zaman yang meniscayakan adanya perubahan pola pengelolaan tradisional menuju pola moderen. Kemudian yayasan ini menerapkan sistem pola kehidupan bersama, bergotong royong, dan penyelesaian problem secara musyawarah serta pendayagunaan potensi dan swadaya keuangan dari kantong sendiri tetap dijadikan sebagai penopang keberlangsungan yayasan hingga saat ini.

T. Apa tujuan berdiriya yayasan Sosial Pendidikan al-Karimiyah?.

J. Tujuan didirikannya yayasan ini adalah untuk membantu pemerintah dalam usaha pemerataan pelayanan, pembinaan keagamaan melalui pendidikan yang berguna.

T. Bagaimana visi dan misi Yayasan Sosial Pendidikan al-Karimiyah?.

J. Adapun visi Yayasan al-Karimiyah adalah menjadikan yayasan al-Karimiyah menjadi sebuah lembaga keagamaan Islam yang terkemuka dalam menerapkan ukhuwah islamiyah dan mempersatukan umat yang bercirikan independen, menjaga silaturrahmi dan bersikap amanah. Sedangkan misi Yayasan Sosial Pendidikan al-Karimiyah adalah:

5. Menyampaikan ajaran agama Islam kepada muallaf.

6. Membina muallaf serta meningkatkan keimanan dan pengetahuan keislamannya.

7. Mempersatukan muallaf.

T. Mulai dari usia berapakah murid yang belajar di yayasan ini?.

J. Murid-murid yang belajar di yayasan ini terdiri dari usia sekolah dan dewasa. Seluruhnya di bagi menjadi dua bagian, yaitu kelompok orang-orang muallaf dan anak sekolah. Untuk kelompok orang-orang muallaf rata-rata 25-38 tahun. Sedangkan kelompok anak sekolah 9-20 tahun.

T. Fasilitas apa saja yang diberikan kepada mereka?. J. Fasilitas yang diberikan kepada mereka meliputi:

Untuk para muallaf disediakan tempat tidur dan makan oleh yayasan. Sedangkan yang sekolah diberikan uang saku setelah mengikuti shalat subuh berjemaah Rp. 5000,-/hari, uang bulanan/SPP diberikan setiap bulan sesuai dengan jenjang pendidikan yang dijalani. Untuk tingkat sekolah dasar, SPP yang diberikan RP. 30000,-/anak, untuk tingkat SLTP Rp. 45.000,-/anak, sedangkan untuk tingkat SLTA Rp. 65.000,-/anak plus praktek, dan perlengkapan sekolah.

T. Berapa jumlah anak yang tinggal di asrama?.

J. Jumlah yang tinggal di asrama semuanya 7 orang, 4 muallaf dan 3 anak sekolah. Sementara yang tinggal di rumahnya masing-masing berjumlah 9 orang yang terdiri dari 2 muallaf dan 7 anak sekolah. Mereka lebih menyukai tinggal di rumah sendiri daripada di yayasan, karena tinggal di yayasan terikat dengan peraturan, sementara di rumah tidak demikian. Peraturan yang diberlakukan di asrama antara lain; shalat malam, shalat subuh berjamaah, membaca wirid, setelah itu harus mengikuti pengajian bersama.

Dengan demikian, jumlah murid yang tinggal di rumah lebih banyak dibanding murid yang tinggal di asrama. Sehingga, untuk memonitor perkembangan mereka khususnya yang tinggal di rumah diadakan kegiatan mingguan setiap hari minggu berupa shalat subuh berjamaah bersama-sama di Yayasan Sosial Pendidikan al-Karimiyah dan dilanjutkan dengan pengajian.

Pondok Cabe, 18 Maret 2008 Pengasuh Yayasan Sosial Pendidikan

al-Karimiyah

Nama : Sitorus Usia : 35 tahun Jabatan : Muallaf Tempat Tinggal : Lampung

Tingkat Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP) Hari/Tanggal : Selasa,22 Januari 2008.

Tempat : Mushalla Yayasan Sosial Pendidikan al-Karimiyah

T. Siapa nama lengkap Bapak? J. Sitorus, dianggil Torus/Rus. T. Berapa usia Bapak sekarang?.

J. 35 tahun, saya lahir tanggal 5 April 1973. T. Apa latar belakang pendidikan Bapak?. J. Saya sekolah hanya sampai SMP.

T. Bisakah bapak menceritakan kegiatan Bapak yang dilakukan di tempat tinggal? J. Saya belum mempunyai pekerjaan.

T. Bagaimana kegiatan keagamaan Bapak sebelum masuk Yayasan Sosial Pendidikan al-Karimiyah?

J. Sebelum masuk yayasan ini saya beragama kristen.

T. Bagaimana Bapak menjalankan kegiatan keagamaan di lingkungan keluarga? J. Saya dan keluarga taat menjalankan perintah agama.

T. Apa alasan Bapak belajar di Yayasan ini?. J. Saya ingin belajar tentang agama Islam.

T. Sudah berapa lama Bapak mengikuti kegiatan keagamaan di yayasan ini?. J. Saya mengikuti kegiatan keagamaan di yayasan ini sudah 3 tahun.

T. Apakah bapak merasa senang belajar di yayasan ini?.

J. Awalnya saya merasa malu karena beragama kristen, namun setelah saya masuk islam lama kelamaan saya sudah mulai kenal dengan beberapa penghuni yang lain dan saya merasa sangat senang belajar di sini.

T. Sebelum masuk yayasan ini, apakah bapak sering melaksanakan ibadah? (seperti shalat lima waktu dan membaca al-Qur'an)

J. Saya jarang melaksanakan ibadah, karena sebelumnya saya masih belum paham betul bagaimana caranya ibadah yang sebenarnya.

T. Apakah bapak sering mengikuti kegiatan keagamaan (seperti pengajian yang dilakukan dimasjid-masjid) di lingkungan sekitar tempat bapak tinggal?. J. Tidak pernah.

T. Apa saja kegiatan pembinaan kegamaan di Yayasan Sosial Pendidikan al Karimiyah?

J. Membaca al-Qur'an, praktek shalat, praktek wudhu', hafalan surat-surat pendek dan hafalan do'a sehari-hari.

T. Apakah kegiatan pembinaan keagamaan dilakukan setiap hari?. J. Ya.

T. Siapa saja yang membimbing kegiatan keagamaan bapak di yayasan ini?

J. Yang membimbing kegiatan keagamaan di yayasan ini antara lain; bapak H. Abdul Karim SA, dan K.H. Syirajuddin SA.

T. Apakah bapak melakukan kegiatan pembinaan keagamaan di yayasan ini dengan kesadaran sendiri atau karena terpaksa?

J. Saya mengikuti kegiatan disini hasil inisiatif saya sendiri dan keinginan untuk mengetahui ajaran Islam.

T. Hamabatan apa saja yang bapak temui selama melaksanakan kegiatan keagamaan di yayasan ini?.

J. Tidak ada hambatan.

T. Bagaimana perasaan bapak setelah mendapatkan bimbingan keagamaan?

J. Saya merasa tenang, karena saya sekarang bisa mengetahui tentang beribadah yang sebenarnya yang ada dalam agama Islam.

T. Apakah ada perubahan pada diri bapak setelah mendapatkan bimbingan keagamaan di yayasan ini?

J. Ya ada perubahan, mulai dari ibadah shalat, puasa, zakat, dan ibadah sosial lainnya.

T. Dari pembinaan keagamaan yang bapak lakukan, apakah ada pengaruh terhadap pergaulan sehari-hari?

J. Ya ada, sangat banyak pengaruhnya.

T. Bagaimana perilaku bapak sehari-hari setelah mendapatkan pembinaan di yayasan ini?.

J. Perilaku saya sekarang menjadi berhati-hati dalam bertindak.

T. Menurut bapak apakah kegiatan pembinaan keagamaan disini berhasil?

J. Ya sangat berhasil, karena semua yang belajar disini jadi tahu yang diperintahkan agama.

T. Apakah kegiatan ibadah bapak meningkat setelah mendapatkan pembinaan keagamaan di yayasan ini?.

J. Ya, setelah mendapatkan pembinaan keagamaan di yayasan sini, ibadah saya semakin baik.

Nama : Bapak Kliwon Usia : 45 tahun Jabatan : Muallaf Tempat Tinggal : Yogyakarta

Tingkat Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA) Hari/Tanggal : Senin, 3 Maret 2008.

Tempat : Mushalla Yayasan Sosial Pendidikan al-Karimiyah

T. Siapa nama lengkap Bapak? J. Kliwon, dipanggil Masliwon. T. Berapa usia Bapak sekarang?.

J. 45 tahun, saya lahir tanggal 23 Oktober 1963. T. Apa latar belakang pendidikan Bapak?. J. Saya sekolah hanya sampai SMA.

T. Bisakah menceritakan kegiatan Bapak yang dilakukan di tempat tinggal? J. Saya bekerja sebagai karyawan PLN di Gaplek Pondok Cabe.

T. Bagaimana kegiatan keagamaan Bapak sebelum masuk Yayasan Sosial Pendidikan al-Karimiyah?

J. Sebelum masuk yayasan ini saya beragama kristen, setiap hari minggu saya selalu ke gereja.

T. Sudah berapa lama bapak masuk Islam?. J. Dari tahun 2003.

T. Bagaimana Bapak menjalankan kegiatan keagamaan di lingkungan keluarga? J. Saya dan keluarga taat menjalankan perintah agama.

J. Awal mulanya karena ingin belajar membaca al-Qur'an dan ajaran-ajaran yang dibawa oleh Muhammad yaitu Islam.

T. Apa alasan Bapak belajar di Yayasan ini?.

J. Saya ingin belajar tentang agama Islam yang benar (tidak sekedar nguping). T. Sudah berapa lama Bapak mengikuti kegiatan keagamaan di yayasan ini?. J. Saya mengikuti kegiatan keagamaan di yayasan ini sudah 3 tahun.

T. Apakah bapak merasa senang belajar di yayasan ini?.

J. Awalnya saya merasa malu karena beragama kristen, namun setelah saya masuk Islam lama kelamaan saya mulai kenal dengan beberapa penghuni yang lain dan saya merasa sangat senang belajar di sini.

T. Sebelum masuk yayasan ini, apakah bapak sering melaksanakan ibadah? (seperti shalat lima waktu dan membaca al-Qur'an)

J. Saya jarang melaksanakan ibadah, karena sebelum masuk yayasan saya masih belum paham bagaimana caranya beribadah dengan benar.

T. Apakah bapak sering mengikuti kegiatan keagamaan (seperti pengajian yang dilakukan dimasjid-masjid) di lingkungan sekitar tempat tinggal Bapak?. J. Pernah, tapi karena diajak teman.

T. Apa saja kegiatan pembinaan kegamaan di Yayasan Sosial Pendidikan al Karimiyah?

J. Membaca al-Qur'an, praktek shalat, praktek wudhu', hafalan surat-surat pendek dan hafalan do'a sehari-hari.

T. Apakah kegiatan pembinaan keagamaan dilakukan setiap hari?. J. Ya.

T. Siapa saja yang membimbing kegiatan keagamaan bapak di yayasan ini?

J. Yang membimbing kegiatan keagamaan di yayasan ini diantaranya; bapak H. Abdul Karim SA, K.H. Syirajuddin SA, dan Drs. Jumaidi.

T. Apakah bapak melakukan kegiatan pembinaan keagamaan di yayasan ini dengan kesadaran sendiri atau karena terpaksa?

J. Saya mengikuti kegiatan disini hasil dari inisiatif saya sendiri dan keinginan untuk mengetahui ajaran Islam.

T. Hambatan apa saja yang bapak temui selama melaksanakan kegiatan keagamaan di yayasan ini?.

J. Tidak ada hambatan.

T. Bagaimana perasaan bapak setelah mendapatkan bimbingan keagamaan?

J. Saya merasa tenang, karena saya sekarang bisa mengetahui tentang beribadah yang sebenarnya yang ada dalam agama Islam.

T. Apakah ada perubahan pada diri bapak setelah mendapatkan bimbingan keagamaan di yayasan ini?

J. Ya ada perubahan, mulai dari ibadah shalat, puasa, zakat, dan ibadah sosial lainnya.

T. Dari pembinaan keagamaan yang bapak lakukan, apakah ada pengaruh terhadap pergaulan sehari-hari?

J. Ya ada, sangat banyak pengaruhnya.

T. Bagaimana perilaku bapak sehari-hari setelah mendapatkan pembinaan di yayasan ini?.

T. Menurut bapak apakah kegiatan pembinaan keagamaan disini berhasil?

J. Ya sangat berhasil, karena semua yang belajar disini jadi tahu yang diperintahkan agama.

T. Apakah kegiatan ibadah bapak meningkat setelah mendapatkan pembinaan keagamaan di yayasan ini?.

J. Ya, setelah mendapatkan pembinaan keagamaan di yayasan sini, ibadah saya semakin baik.

Dokumen terkait