• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saran

Dalam dokumen POLTEKKES KEMENKES PADANG (Halaman 73-141)

BAB V PENUTUP

B. Saran

1. Bagi Direktur RSUP. Dr. M. Djamil Padang

Melalui pimpinan rumah sakit diharapkan dapat memberikan motivasi dan bimbingan kepada semua staff agar dapat memeberikan asuhan keperawatan secara optimal kepada pasien dan lebih meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.

2. Bagi perawat ruangan

Studi kasus yang peneliti lakukan tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan CHF (Congestive Heart Failure) di Ruangan Penyakit Dalam Pria IRNA Non-Bedah RSUP. Dr. M. Djamil padang dapat menjadi acuan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara profesional dan komprehensif. Peneliti juga memberikan saran agar perawat ruangan memberikan promosi kesehatan tentang CHF pada pasien dan keluarga agar dampak dari penyakit ini bisa dicegah lebih lanjut.

Poltekkes Kemenkes Padang 3. Bagi Mahasiswa dan Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian yang peneliti dapatkan diharapkan dapat menjadi acuan dan menjadi bahan pembanding pada peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian pada pasien dengan CHF (Congestive Heart Failure).

Poltekkes Kemenkes Padang

DAFTAR PUSTAKA

Bararah, T dan Jauhar, M. 2013. Asuhan Keperawatan Panduan Lengkap Menjadi

Perawat Profesional. Jakarta : Prestasi Pustakaraya

Bulechek, Gloria dkk. 2016. Nursing Interventions Clasifications (NIC). Indonesia: Mocommedia.

Guyton, Arthur and Hall. 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC. Hamzah, Rori. 2016. Hubungan Usia dan Jenis Kelamin dengan Kualitas Hidup

pada Pasien Gagal Jantung. Di akses di http://opac.unisayogya.ac.id /2256/

1/NASKAH%20PUBLIKASI%20(RORI%20HAMZAH).pdf pada tanggal

23 Maret 2017.

Kasron. 2012. Kelainan dan Penyakit Jantung : Pencegahan serta

Pengobatannya. Yogyakarta : Nuha Medika

Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Diakses dari

http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%Riskesdas%20 2013.pdf pada tanggal 10 januari 2017

Moorhead, Sue dkk. 2016. Nursing Outcomes Clasification (NOC). Indonesia: Mocomedia.

Muttaqin, arif. 2012. Buku ajar Asuhan keperawatan klien dengan gangguan

sistem kardiovaskular dan hematologi. Jakarta: Salemba Medika

NANDA International. 2015. Diagnosis Keperawatan (Defenisi dan Klasifikasi

2015-2017). Jakarta: EGC.

Nurhayati, Eius dan Nuraini. 2009. Gambaran faktor resiko terhadap penyakit

gagal jantung di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Di akses tanggal 23

Maret 2017 di http://stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/filesx/2010/ 201004 /201004-004. pdf

Pearce, Evelyn. 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk Para Medis. Jakarta: Gramedia.

Profil RSUP Dr. M.Djamil Padang. (2014). 10 Penyakit Terbanyak Rawat Inap Tahun 2014. Diakses pada tanggal 2 Januari 2017 dari http:// www.rsdjamil. co.id/pages/10penyakit ter banyak -rawatinaptahun2014.

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. (2014). Situasi Kesehatan Jantung 2014. Diakses pada tanggal 23 Maret 2017 di

Poltekkes Kemenkes Padang

http://www.depkes.go.id/resources/download/ pusdatin/profil-kesehatan

indonesia/profil- kesehatan-indonesia-2014.pdf

Robbins, Stanley L. 2007. Buku Ajar Patologi Jakarta: EGC.

Robinson, Joan and Lyndon. 2014. Buku Ajar Nursing Visual : Medikal Bedah. Tanggerang Selatan : Binarupa Aksara.

Sibuea, Herdin dkk. 2009. Ilmu Penyakit Dalam Ed. 2. Jakarta : Rineka Cipta Smelzer, Suzanne dan Bare Brenda. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah Brunner dan Suddart. Jakarta: EGC.

Supardi, Sudibyo dan Rustika. 2013. Buku Ajar Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: CV Trans Into Media.

Syaifuddin, Haji. 2012. Anatomi Fisiologi Ed.2. Jakarta: EGC.

Wijaya, Andra Saferi dan Putri, Yessie Marita. 2013. Keperawatan Medikal

Poltekkes Kemenkes Padang Lampiran 4

FORMAT DOKUMENTASI

ASUHAN KEPERAWATAN RESPONDEN I A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

1. PENGUMPULAN DATA a. Identifikasi Klien:

1) Nama : Tn A

2) Tempat/ tanggal lahir : Agam / 2-8-1954 3) Jenis kelamin : Laki-laki

4) Status kawin : Kawin 5) Agama : Islam 6) Pendidikan : SMU 7) Pekerjaan : Petani

8) Alamat : Batu Kambing IV nagari Agam 9) Diagnosa medis : CHF fc III + CKD Stage V + BP

b. Identififkasi Penanggung Jawab

1) Nama : Ny. J 2) Pekerjaan : IRT

3) Alamat : Batu Kambing IV nagari Agam 4) Hubungan : Istri

c. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat Kesehatan Sekarang: a. KeluhanUtama

Pasien masuk melalui IGD RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 16 Mei 2017 pukul 21.30 WIB, rujukan dari RSUD Lubuk Basung. Saat dilakukan pengkajian tentang riwayat kesehatan, keluhan utama yang dirasakan yaitu sesak nafas. Sesak nafas di rasakan sejak 3 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit, semakin sesak saat beraktivitas, nyeri pada dada sebelah kiri, durasi 20 menit, skala nyeri 5 ,tubuh terasa lemah, edema pada ekstremitas bawah. Hasil pemeriksaan tanda-tanda

Poltekkes Kemenkes Padang vital yaitu TD : 140/70 mmHg, HR : 92 x/i, RR : 28 x/i, dan suhu : 36,5 0C .

b. Keluhan saat dikaji (PQRST)

Saat dilakukan pengkajian pada pada tanggal 18 Mei 2017 pukul 08.49 WIB pasien mengeluh sesak nafas, sesak di rasakan meningkat saat beraktifitas, tubuh terasa lemah. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu, TD : 90/80 mmHg, HR : 58 x/i, RR : 25 x/ i, dan suhu 36, 5 0C

2) Riwayat kesehatan dahulu

Pasien mengatakan pernah di rawat di RSSN Bukittinggi 11 tahun yang lalu karena penyakit stroke. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 13 tahun yang lalu. Pasien mengatakan memiliki kebiasaan merokok sejak SMU.

3) Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan pasien. tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan seperti jantung, hipertensi, DM, asma.

d. Pola Aktivitas Sehari- hari

1) Pola Nutrisi :

a. Sehat : makan 3x sehari habis, porsi sedang sedang menu nasi, sayur, dan lauk seadanya. Klien sering mengkonsumsi gorengan dan makanan bersantan.Sehari pasien minum 7-8 gelas sedang ( 2000 cc).

b. Sakit : diet DJ II 1800 kkal ML, 3x sehari berupa nasi lunak, sayur dan lauk. Pasien hanya menghabiskan setengah dari porsi makan.Selama sakit pasien minum 6 gelas sehari (1500 cc).

2) Pola Eliminasi :

a. Sehat : buang air kecil lebih kurang 7 kali sehari, warna putih kekuningan.Buang air besar 1x sehari warna kuning konsistensi lembek.

Poltekkes Kemenkes Padang b. Sakit : Saat sakit pasien uang air kecil melalui slank kateter sebanyak 700 cc/hari, warna kecoklatan. buang air besar 1x sehari warna kecoklatan, konsistensi agak keras.

3) Pola Istirahat dan Tidur

a. Sehat : tidur 5-6 jam perhari. Kualitas tidur nyenyak

b. Sakit : tidur siang 1-2 jam/hari dan tidur malam hanya 4- 5 jam/ hari.

4) Pola Aktivitas dan Latihan

a. Sehat : pasien bekerja sebagai petani di kampungnya. Pasien kurang berolahraga karena kelumpuhan pada kaki dan tangan sebelah kanan pasien.

b. Sakit : pasien bedres total di tempat tidur dan harus di bantuoleh keluarga dan perawat.

5) Pola Bekerja

a. Sehat : bekerja sebagai petani, tetapi karena pasien menderita stroke 11 tahun pasien tidak bisa bekerja seperti biasanya lagi.

b. Sakit : pasien tidak bisa bekerja

e. Pemeriksaan Fisik (Secara Head to toe)

1) Keadaan umum : lemah

2) Tingkat kesadaran : Composmentis Cooperatif (GCS : 15) 3) TTV : TD : 90/80 mmHg, HR : 58 x/i,RR : 25x/I,

suhu : 36, 5 0C.

4) Kepala : bentuk kepala normal, rambut sebagian memutih/beruban, rambut merata, kulit kepala bersih tidak ada ketombe, tidak ada benjolan dan lesi.

5) Mata : simetris kiri dan kanan, mata bersih, palpebra tidak edema, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor kiri dan kanan. Reflek cahaya positif, diameter simetris

Poltekkes Kemenkes Padang kiri dan kanan dan tidak ada menggunakan alat bantu penglihatan.

6) Hidung : simetris kiri dan kanan, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada kotoran, tidak ada pembengkakan dan polip.

7) Telinga : simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada serumen, tidak ada laserasi, pendengaran masih baik.

8) Mulut : Pemeriksaan pada mulut kurang bersih, ada plak pada gigi, mukosa bibir kering, reflek mengunyah dan menelan baik, bibir tidak simeris.

9) Wajah : Simetris, tidak ada lesi, tampak pucat.

10) Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening, ada pembesaran vega jugularis.

11) Thorax :

a) Inspeksi :simetris kiri kanan

b) Palpasi :fremitus kiri dan kanan sama c) Perkusi :terdengar sonor

d) Auskultasi :bronkovesikuler 12) Jantung :

a) Inspeksi :iktus tidak terlihat b) Palpasi :iktus teraba di RIC V

c) Perkusi :pekak, batas jantung 1 jari di bawah RIC VI d) Auskultasi :regular, tidak ada bunyi tambahan

13) Abdomen :

a) Inspeksi :tidak asites, tidak ada lesi b) Auskultasi :bising usus 10x/menit.

c) Palpasi :tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba perbesaran pada limpa dan hepar.

d) Perkusi : tympani

14) Ekstremitas atas :Terpasang infus pada tangan kiri, akral dingin, kemerahan pada telapak tangan, CRT < 3 detik

Poltekkes Kemenkes Padang 15) Ekstremitas bawah :edema pada kedua tungkaiderajat I

kedalaman 3 mm, akral dingin, CRT <3 detik 16) Genitalia : bersih, terpasang kateter.

f. Data Psikologis

1) Status Emosional : pasien gelisah

2) Kecemasan : pasien tidak merasa cemas 3) Pola Koping : baik

4) Gaya Komunikasi : baik

5) Konsep Diri diurai untuk komponen gambaran diri, harga diri, peran, identitas, ideal diri

g. Data sosial

Pasien bekerja sebagai petani, pasien bisa bersosialisasi dengan baik di lingkungan masyarakat.

h. Data Spiritual

Pasien melaksanakan sholat 5 waktu.

i. Data Penunjang

1) Rontgenthorax.

Berdasarkan hasil rontgen thorax yang dilakukan pada tanggal 17 Mei 2017 pasien mengalami kardiomegali.

2) Laboratorium

Hasil pemeriksaan kimia klinik pada tanggal 18 Mei 2017 menunjukkan nilai : - Hemoglobin : 11,9 g/dl (N : 14-16) - Leukosit : 16.360 /mm3(N : 5.000-10.000) - Trombosit : 90.000/mm3 (N : 150.000-400.000) - Hematokrit : 36 % (N : 40-48) - Ph : 7, 43 (N : 7,35-7,45)

- PCO2 : 30 mmol/L(N: 35-45mmol/L) - PO2 : 140mmol/L (N : 95-10mmil.L) - HCO3- : 19,9 mmol/L.

Poltekkes Kemenkes Padang

j. Program dan Rencana Pengobatan

Program terapi pengobatan yang di dapatkan oleh Tn. A yaitu : - pemberian O2 binasal 4 liter/i

- IVFD Eas Pfrimmer 500cc/24 jam - Ceftriaxone 1x 2 gr - Lasix 1 x 20 gr - Eritromicin 1 x 500 gr - Bicnat 3 x 1 mg - As. Folat 1 x 5 mg - Candesartan 1 x 16 mg - Clopidogrel 1 x 75 mg. k. ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah

DS : pasien mengatakan tubuh terasa lemah,

DO : pasien tampak pucat, akral teraba dingin,

TD :90/80 mmH, HR :58 x/i. penurunan kontraksi ventrikel penurunan curah jantung

DO : pasien mengatakan nafas terasa sesak

DS : pasien tampak sesak nafas, pernafasan 25 x/i, ronki (-),wheezing (-)

PCO2 : 30 mmol/L, PO2 : 140 mmol/L, Ph : 7,43

Edema paru Gangguan pertukaran gas

DO : pasien mengatakan kakinya bengkak,

DS : terdapat edema pada ekstremitas bawah pasien, derajat I kedalaman 3 mm, urin pasien 700 cc/hari, warna tampak kecoklatan

retensi natrium dan air kelebihan volume cairan.

Poltekkes Kemenkes Padang

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa

Keperawatan

Ditemukan Masalah Dipecahkan

Tgl Paraf Tgl Paraf 1. penurunan curah jantung b/d penurunan kontraksi ventrikel 18/5/2017 23/5/2017 2. Gangguan pertukaran gas b/d edema paru

18/5/2017 23/5/2017

3. kelebihan volume cairan b/d retensi natrium dan air

18/5/2017 23/5/2017 C. PERENCANAAN KEPERAWATAN N o. Diagnosa Intervensi NOC NIC 1 penurunan curah jantung b/d penurunan kontraksi ventrikel Cardiac Pump Effectiveness 13) Systolic blood pressure dalam rentang normal 14) Diastolic blood pressure dalam rentang normal 15) Tidak ada disritmia

16) Tidak ada bunyi jantung abnormal 17) Tidak terjadi angina 18) Tidak ada edema perifer 19) Tidak ada edema paru 20) Tidak dispnea saat istirahat 21) Tidak terjadi hepatomegali 22) Tidak sianosis b. Cardiac Care Aktivitas : 13) Evaluasi adanya nyeri dada (intensitas, lokasi, durasi, frekuensi)

14) Catat adnya disritmia jantung 15) Catat adanya tanda

dan gejala penurunan cardiac output. 16) Monitor status kardiovaskuler 17) Monitor status pernafasan yang menandakan Heart Failure 18) Monitor abdomen sebagai indikator adanya adanya penurunan fungsi 19) Monitor balance cairan 20) Monitor adanya perubahantekanan

Poltekkes Kemenkes Padang Circulation Status, 8) Systolic blood pressure dalam rentang normal 9) Diastolic blood pressure dalam rentang normal 10) Pulse pressure dalam rentang normal 11) MAP dalam rentang normal 12) AGD (PaO2 dan PaCO2) dalam rentang normal 13) Saturasi O2 dalam rentang normal 14) Tidak asites Vital signs 5) Denyut jantung apikal dalam rentang normal 6) Irama denyut jantung dalam rentang normal 7) Denyut nadi radial dalam rentang normal 8) Tekanan Systole dan Diastole dalam rentang normal darah 21) Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan

antiaritmia

22) Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari

kelelahan

23) Monitor adanya dispnea, ortopnea, dan takipnea

24) Anjurkan untuk menurunkan stres

c. Vital Sign Monitoring

Aktivitas : 14) Monitor TD, nadi, suhu dan RR 15) Catat adanya fluktuasi tekanan darah

16) Monitor vital sign pasien saat berbaring, duduk, berdiri

17) Auskultasi tekanan darah pada kedua lengan dan bandingkan

18) Monitor TD, Nadi, RR sebelum, selama dan setelah aktivitas 19) Monitor kualitas

nadi.

20) Monitor adanya pulsus paradoksus 21) Monitor jumlah dan

irama jantung

22) Monitor bunyi jantung

23) Monitor suara paru 24) Monitor pola pernafasan abnormal 25) Monitoradanya sianosis perifer 26) Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

Poltekkes Kemenkes Padang 2 Gangguan pertukaran

gas b/d edema paru

a. Respiratory

Status : Gas

Exchage

Indikator :

1) PaO2 dan PCO2 dalam rentang normal 2) Saturasi oksigen dalam rentang normal 3) pH arteri dalam rentang normal 4) kesimbangan perfusi ventilasi dalam rentang normal 5) tidak terjadi dispnea saat istirahat atau sedang melakukan aktivitas b. Respiratory Status : Ventilation Indikator : 1) Respiratory rate dalam rentang normal 2) Tidak ada retraksi dinding dada 3) Tidak mengalami dispnea saat istirahat 4) Tidak ditemukan orthopnea 5) Tidak ditemukan atelektasis Airway Manajemen Aktivitas : 5) Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 6) Lakukan fisioterapi dada jika perlu

7) Auskultasi suara nafas, catat adanya suara nafas tambahan 8) Monitor resirasi dan

status O2

b. Oxygen Therapy

Aktivitas : 7) Pertahankan

kepatenan jalan nafas 8) Atur peralatan oksigen 9) Monitor aliran oksigen 10) Pertahankan posisi pasien 11) Observasi adanya tanda-tanda hipoventilasi. 12) Monitor adanya kecemasan

c. Vital Sign Monitoring

Aktivitas :

7) Monitor TD, Nadi, Suhu, dan RR

8) Catat adanya flutuasi tekanan darah

9) Monitor kualitas nadi 10) Monitor suara paru 11) Monitor suara pernafasan 12) Monitor suhu, warna, dan kelembapan kulit. 3 kelebihan volume cairan b/d retensi d. Electrolit And Acid/Base Balance c. Fluid Management Aktivitas : 8) Pertahankan catatan

Poltekkes Kemenkes Padang natrium dan air Indikator :

5) Erum albumin, kreatinin, hematokrit, Blood Urea Nitrogen (BUN), dalam rentang normal 6) pH urine, urine sodium, urine creatinin,urine osmolarity, dalam rentang normal 7) tidak terjadi kelemahan otot 8) tidak terjadi disritmia e. Fluid Balance Indikator : 4) Tidak terjadi asites 5) Ekstremitas tidak edema 6) Tidak terjadi distensi vena jugularis f. Fluid Overload Severity Indikator : 9) Edema tungkai tidak terjadi 10) Tidak asites 11) Kongesti vena tidak terjadi 12) Tidak terjadi peningkatan blood pressure 13) Penurunan pengeluaran urine tidak terjadi 14) Tidak terjadi perubahan warna urine 15) Penurunan

intake output yang akurat

9) Monitor hasil Hb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN, Hematokrit,

Osmolaritas urine) 10) Monitor vital sign 11) Monitor indikasi

retensi

12) Kaji luas dan lokasi edema

13) Monitor status nutrisi

14) Kolaborasi dengan dokter jika tanda cairan berlebuhan muncul memburuk

a. Fluid Monitoring

Aktivitas :

8) Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminasi 9) Tentukan kemungkinan faktor risiko dari ketidakseimbangan cairan

10) Monitor berat badan 11) Monitor TD, Nadi,

RR

12) Monitor tekanan darah orthostatik dan perubahan irama jantung

13) Monitor parameter hemodinamik infasif 14) Monitor tanda dan

Poltekkes Kemenkes Padang serum sodium tidak terjadi 16) Peningkatan serum sodium tidak terjadi D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Tgl Diagnosa Keperawatan

Tindakan Keperawatan Paraf

18/5/2017 18/5/2017 penurunan curah jantung b/d penurunan kontraksi ventrikel Gangguan pertukaran gas b/d edema paru

k. Mengkaji adanya nyeri dada l. mencatat adanya

bradikakardi, penurunan TD pada pasien.

m. memonitor status kardiovaskuler : irama jantung, tekanan darah. n. memonitor status pernafasan

pasien

o. memonitor balance cairan p. mengatur periode latihan dan

istirahat untuk menghindari kelelahan

q. memonitor adanya dispnea, kelelahan.

r. menganjurkan untuk menurunkan stres.

s. Memonitor suhu dan sianosis perifer

t. Memberikan obat sesuai order dokter Clopidogril 1x 75 mg, candesartan 1x16 mg. a. mengauskultasi suara nafas, mencatat adanya suara tambahan seperti ronki

b. menganjurkan pasien nafas dalam

c. mengatur posisi semi fowler untuk mengurangi dipsneu d. memonitor respirasi dan

status O2

e. memonitor rata-rata, kedalaman, dan usaha respirasi

Poltekkes Kemenkes Padang

18/5/2017 kelebihan volume

cairan berhubungan dengan retensi natrium dan air

takipneu

g. mengobservasi hasil pemeriksaan foto thoraks. h. mengauskultasi suara nafas i. mengobservasi aliran O2 j. memberikan therapy O2

binasal 4 liter

k. mempertahankan catatan intake output yang akurat l. memonitor hasil Hb yang

sesuai dengan retensi cairan (BUN, Hematokrit, Osmolaritas urine)

m. memonitor vital sign, memonitor indikasi retensi n. mengkaji luas dan lokasi

edema

o. memonitor status nutrisi, diet DJ 1800 kkal ML.

p. pemberian inj lasix 1x 20 gram

q. melakukan kolaborasi dengan dokter jika tanda cairan berlebihan muncul memburuk

r. menentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminasi

s. menentukan kemungkinan faktor risiko dari ketidakseimbangan cairan \ t. memonitor tekanan darah

orthostatik dan perubahan irama jantung.

19/5/2017 penurunan curah

jantung b/d penurunan kontraksi ventrikel

a. mengevaluasi adanya nyeri dada (intensitas, lokasi, durasi, frekuensi)

b. mencatat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac output

c. memonitor status kardiovaskuler

d. memonitor status pernafasan yang menandakan Heart Failure

Poltekkes Kemenkes Padang Gangguan pertukaran

gas b/d edema paru

kelebihan volume cairan b/d retensi natrium dan air

e. memonitor balance cairan f. memonitor adanya perubahan

nadi dan tekanan darah g. mengatur periode latihan dan

istirahat untuk menghindari kelelahan

h. memonitor adanya dispnea, ortopnea, dan takipnea

i. menganjurkan untuk menurunkan stres.

a. memposisikan pasien semi fowler untuk memaksimalkan ventilasi b. mengauskultasi suara nafas c. mencatat adanya suara

nafas tambahan

d. memonitor respirasi dan status O2,

e. mempertahankan kepatenan jalan nafas

f. mengatur peralatan oksigen dengan pemberian 02 binasal 4 liter/i

g. memonitor aliran oksigen h. mempertahankan posisi pasien i. mengobservasi adanya tanda-tanda hipoventilasi, j. memonitor adanya kecemasan

k. mengajarkan teknik nafas dalam untuk memaksimalkan ventilasi.

a. mempertahankan catatan intake output yang akurat b. memonitor hasil Hb yang

sesuai dengan retensi cairan (BUN, Hematokrit, Osmolaritas urine)

c. memonitor vital sign, memonitor indikasi retensi d. mengkaji luas dan lokasi

edema

Poltekkes Kemenkes Padang f. pemberian inj lasix 1x 20

gram

g. melakukan kolaborasi dengan dokter jika tanda cairan berlebihan muncul memburuk

h. menentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminasi

i. menentukan kemungkinan faktor risiko dari ketidakseimbangan cairan j. memonitor tekanan darah

orthostatik dan perubahan irama jantung.

20/5/2017 penurunan curah

jantung b/d penurunan kontraksi ventrikel

Gangguan pertukaran gas b/d edema paru

a. mengevaluasi adanya nyeri dada (intensitas, lokasi, durasi, frekuensi)

b. mencatat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac output

c. memonitor status kardiovaskuler

d. memonitor status pernafasan yang menandakan Heart Failure e. memonitor balance cairan f. memonitor adanya

perubahan nadi dan tekanan darah

g. mengatur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan h. memonitor adanya dispnea,

ortopnea, dan takipnea i. menganjurkan untuk

menurunkan stres.

a. memposisikan pasien semi fowler untuk memaksimalkan ventilasi b. mengauskultasi suara nafas c. mencatat adanya suara

nafas tambahan

d. memonitor respirasi dan status O2,

Poltekkes Kemenkes Padang kelebihan volume

cairan b/d retensi natrium dan air

jalan nafas

f. mengatur peralatan oksigen dengan pemberian 02 binasal 4 liter/i

g. memonitor aliran oksigen h. mempertahankan posisi pasien i. mengobservasi adanya tanda-tanda hipoventilasi, j. memonitor adanya kecemasan

k. mengajarkan teknik nafas dalam untuk memaksimalkan ventilasi. a. intake output yang akurat b. memonitor hasil Hb yang

sesuai dengan retensi cairan (BUN, Hematokrit, Osmolaritas urine)

c. memonitor vital sign, memonitor indikasi retensi d. mengkaji luas dan lokasi

edema

e. memonitor status nutrisi f. pemberian inj lasix 1x 20

gram

g. melakukan kolaborasi dengan dokter jika tanda cairan berlebihan muncul memburuk

h. menentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminasi

i. menentukan kemungkinan faktor risiko dari ketidakseimbangan cairan j. memonitor tekanan darah

orthostatik dan perubahan irama jantung.

21/5/2017 penurunan curah

jantung b/d penurunan kontraksi ventrikel

j. mengevaluasi adanya nyeri dada (intensitas, lokasi, durasi, frekuensi)

k. mencatat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac output

Poltekkes Kemenkes Padang Gangguan pertukaran

gas b/d edema paru

kelebihan volume cairan b/d retensi natrium dan air

kardiovaskuler

m. memonitor status pernafasan yang menandakan Heart Failure n. memonitor balance cairan o. memonitor adanya

perubahan nadi dan tekanan darah

p. mengatur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan q. memonitor adanya dispnea,

ortopnea, dan takipnea r. menganjurkan untuk

menurunkan stres.

l. memposisikan pasien semi fowler untuk memaksimalkan ventilasi m. mengauskultasi suara nafas n. mencatat adanya suara

nafas tambahan

o. memonitor respirasi dan status O2,

p. mempertahankan kepatenan jalan nafas

q. mengatur peralatan oksigen dengan pemberian 02 binasal 4 liter/i

r. memonitor aliran oksigen s. mempertahankan posisi pasien t. mengobservasi adanya tanda-tanda hipoventilasi, u. memonitor adanya kecemasan

v. mengajarkan teknik nafas dalam untuk memaksimalkan ventilasi. k. mempertahankan catatan

intake output yang akurat l. memonitor hasil Hb yang

sesuai dengan retensi cairan (BUN, Hematokrit, Osmolaritas urine)

Poltekkes Kemenkes Padang memonitor indikasi retensi

n. mengkaji luas dan lokasi edema

o. memonitor status nutrisi p. pemberian inj lasix 1x 20

gram

q. melakukan kolaborasi dengan dokter jika tanda cairan berlebihan muncul memburuk

r. menentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminasi

s. menentukan kemungkinan faktor risiko dari ketidakseimbangan cairan t. memonitor tekanan darah

orthostatik dan perubahan irama jantung.

22/5/2017 penurunan curah

jantung b/d penurunan kontraksi ventrikel

Gangguan pertukaran gas b/d edema paru

a. mengevaluasi adanya nyeri dada (intensitas, lokasi, durasi, frekuensi)

b. mencatat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac output

c. memonitor status kardiovaskuler

d. memonitor status pernafasan yang menandakan Heart Failure

e. memonitor balance cairan f. memonitor adanya perubahan

nadi dan tekanan darah g. mengatur periode latihan dan

istirahat untuk menghindari kelelahan

h. memonitor adanya dispnea, ortopnea, dan takipnea

i. menganjurkan untuk menurunkan stres.

a. memposisikan pasien semi fowler untuk memaksimalkan ventilasi b. mengauskultasi suara nafas c. mencatat adanya suara

Poltekkes Kemenkes Padang kelebihan volume

cairan b/d retensi natrium dan air

nafas tambahan

d. memonitor respirasi dan status O2,

e. mempertahankan kepatenan jalan nafas

f. mengatur peralatan oksigen dengan pemberian 02 binasal 4 liter/i

g. memonitor aliran oksigen h. mempertahankan posisi pasien i. mengobservasi adanya tanda-tanda hipoventilasi, j. memonitor adanya kecemasan

k. mengajarkan teknik nafas dalam untuk memaksimalkan ventilasi. a. mempertahankan catatan

intake output yang akurat b. memonitor hasil Hb yang

sesuai dengan retensi cairan (BUN, Hematokrit, Osmolaritas urine)

c. memonitor vital sign, memonitor indikasi retensi d. mengkaji luas dan lokasi

edema

e. memonitor status nutrisi f. pemberian inj lasix 1x 20

gram

g. melakukan kolaborasi dengan dokter jika tanda cairan berlebihan muncul memburuk

h. menentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminasi

i. menentukan kemungkinan faktor risiko dari ketidakseimbangan cairan j. memonitor tekanan darah

orthostatik dan perubahan irama jantung.

Poltekkes Kemenkes Padang

23/5/2017 penurunan curah

jantung b/d penurunan kontraksi ventrikel

Gangguan pertukaran gas b/d edema paru

kelebihan volume cairan b/d retensi natrium dan air

a. mengevaluasi adanya nyeri dada (intensitas, lokasi,

Dalam dokumen POLTEKKES KEMENKES PADANG (Halaman 73-141)

Dokumen terkait